Memerintahkan agar Para Terdakwa tetap berada dalam rehabiltasi medis di Rumah Sakit Ernaldi Bahar Palembang;5. Menetapkan barang bukti berupa :- 1 (satu) paket kecil Narkotika jenis sabu yang dibungkus dengan plastik klip bening; - 1 (satu) buah bong;- 1 (satu) buah korek api gas;Dirampas untuk dimusnahkan;6. Membebankan kepada Para Terdakwa untuk membayar biaya perkara masing-masing sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah);

Penuntut Umum melanjutkan rehabiltasi;4. Hakim Pengadilan Negeri Baturaja memperpanjang waktu rehabilitasi sejaktanggal 03 Juli 2015 sampai dengan tanggal 01 Agustus 2015;Para Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum M.ARIF GUNAWAN,S.H. DAN FAHMI NUGROHO, S.H.

putusan yangdijatuhkan haruslah benarbenar menyelesaikan masalah sehingga memberikecenderungan agar pasca putusan, keadaan bisa kembali seperti sedia kala(restitutio integrum);Mengingat ketentuan dari Pasal 103 ayat (1) dan ayat 2 UndangUndang RINomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika jo Pasal 127 ayat (1) huruf a UndangUndang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika jo UndangUndang No.8 tahun1981tentang KUHAP jo SEMA RI Nomor 7 Tahun 2009 tentang PenempatanPenyalahguna Narkotika ke Pusat Terapi dan Rehabiltasi

PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA GOLONGAN BUKANTANAMAN BAGI DIRI SENDIRI SECARA BERSAMASAMA;Memerintahkan Para Terdakwa menjalani pengobatan dan perawatanmelalui rehabilitasi medis di Rumah Sakit Ernaldi Bahar Palembang selama4 (empat) bulan yang diperhitungkan sebagai masa menjalani pidana atauhukuman;Menetapkan lamanya Para Terdakwa menjalani pengobatan dan perawatanmelalui rehabilitasi medis dikurangkan seluruhnya dari pidana atauhukuman yang dijatuhkan;Memerintahkan agar Para Terdakwa tetap berada dalam rehabiltasi

rehabilitasi);Menimbang, bahwa berdasarkan alasanalasan yang diuraikan di atasMahkamah Agung berpendapat, bahwa putusan Pengadilan Tinggi diMedan tanggal 31 Desember 1984 Nomor 202/PID/1984/PTMDN.yang menguatkan putusan Pengadilan Negeri di Simalungun tanggal12 Juni 1984 Nomor 147/KTS/1983/PNSim. tidak dapat dipertahankan lagi, oleh karena itu harus dibatalkan dan Mahkamah Agung akanmengadili sendiri perkara tersebut dengan memulihkan hak terdakwadalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta martabatnya (rehabiltasi

alasanalasan pembenar, alasanalasan pemaaf ataupunhalhal yang dapat menghapuskan pidana terhadap diri para terdakwa sebagaimanayang ditentukan oleh undangundang , maka secara hukum para terdakwa dipandangmampu untuk dimintai pertanggungjawaban hukum atas perbuatan pidana yang telahterbukti dilakukannya sebagaimana tersebut diatas ;Menimbang, bahwa dengan telah terbuktinya perbuatan para terdakwatersebut diatas maka mengenai pembelaan dari Penasehat Hukum para terdakwayang mohon untuk dilakukan rehabiltasi

terhadap diri para terdakwa dikarenakanpara terdakwa dikategorikan sebgai pecandu narkotika maka Majelis akanmempertimbangkan sebagai berikut :Menimbang, bahwa untuk pemberian rehabiltasi kepada pengguna narkotikaharuSs memenuhi ketentuan yang berlaku dengan dilengkapi suratsurat berupaketerangan yang berkaitan dengan kesehatan para Terdakwa yang menjelaskanapabila para terdakwa memang memerlukan diberikan rehabilitasi, dan untuk haltersebut para terdakwa tidak bisa membuktikan dipersidangan apabila

MENETAPKAN :

1. Menyatakan menghentikan pemeriksaan perkara pidana Nomor 1/Pid.Sus-Anak/2021/PN Bls dalam perkara Anak Mhd.Rizki Alias Iki;
2. Memerintahkan kepada penuntut umum untuk mengeluarkan Anak dari Tahanan Polres Bengkalis;
3. Menetapkan Agar anak dilakukan tindakan berupa pembinaan dalam lembaga di Balai Rehabiltasi Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSMPK) Pekanbaru selama 3 (tiga) bulan
4. Memerintahkan barang bukti berupa 1 (satu) buah

Menetapkan masa rehabiltasi yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;4. Menetapkan Terdakwa tetap berada dalam Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Provinsi Kalimantan Selatan untuk menjalani pengobatan dan / atau perawatan melalui rehabilitasi;5.

Menetapkan masa rehabiltasi yang telah dijalani Terdakwa dikurangkanseluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;4. Menetapkan Terdakwa tetap berada dalam Rumah Sakit Jiwa SambangLihum Provinsi Kalimantan Selatan untuk menjalani pengobatan dan / atauperawatan melalui rehabilitasi;5.

Sakti Siregar tersebut sebagai dokter yang menerangkan bahwaterdakwa adalah pecandu yang sedang berobat ke klinik dokter tersebut, yang manaklinik dokter Panti Rehabiltasi tersebut adalah bukan dokter pemerintah, dan PantiRehabilitasi dokter yang dimaksud tidak jelas ijinnya, bukan dari pemerintah sesuaidengan isi Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor: 04 Tahun 2010 pada poin 3yaitu tempattempat Panti Rehabilitasi yang dimaksud yaitu Panti rehabilitasi yangditunjuk oleh pemerintah, dan Departemen Kesehatan

terhadap Terdakwa Eka Maifa;Bahwa sesuai dengan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor: 04 Tahun 2010tersebut Majelis Hakim Judex Facti telah salah menerakan hukum terhadapTerdakwa Eka Maifa dimana pada poin 2 huruf d dikatakan Tidak terdapat buktibahwa yang bersangkutan terlibat dalam peredaran gelap Narkotika;Bahwa dalam perkara A quo ini tidak terdapat surat dari Kepolisian Polres Asahanyang mengatakan bahwa Terdakwa Eka Maifa tidak terlibat dalam peredaranNarkotika, maka oleh karena itu putusan rehabiltasi

Terdakwa adalahpositif mengandung metamfetamina terdaftar dalam golongan Nomor Urut61 lampiran UndangUndang RI No 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika;Menimbang, bahwa selanjutnya apabila keberadaan barang buktiberupa narkotika jenis shabu yang ditemukan saat penangkapanlelakiAlimuddin Alias Bapak Lia Bin Dullaseng yang beratnya adalah 0,1750 gramdihubungkan dengan SEMA Nomor 4 Tahun 2010 Tentang PenempatanPenyalagunaan, Korban Penyalagunaan dan pecandu Narkotika KedalamLembaga Rehabilitasi Medis dan Rehabiltasi

pasal 127 ayat (2) Undangundang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika bahwa dalam memutusperkara sebagaimana dmaksud dalam pasal 127 ayat (1) UndangundangNomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika harus memperhatikan ketentuan pasal54, pasal 55 dan pasal 103 Undangundang Nomor 35 Tahun 2009 tentangNarkotika, terhadap ketentuan tersebut bila dihubungkan pula dengan SEMANomor 4 Tahun 2010 Tentang Penempatan Penyalagunaan, KorbanPenyalagunaan dan pecandu Narkotika Kedalam Lembaga Rehabilitasi Medisdan Rehabiltasi

terbukti sebagai panyalahguna atau korban penyalahgunaanHalaman 17 dari 20 Putusan Nomor 43/Pid.Sus/2021/PN MIlnarkotika, demikian pula keterangan Terdakwa dipersidangan bahwa Terdakwatidak pernah sakau yang menunjukkan bahwa Terdakwa mengalamiketergantungan narkotika sehingga harus dilakukan rehabilitasi denganmenunjuk tempat rehabilitasi sebagaimana dimaksud dalam SEMA Nomor 4Tahun 2010 Tentang Penempatan Penyalagunaan, Korban Penyalagunaan danpecandu Narkotika Kedalam Lembaga Rehabilitasi Medis dan Rehabiltasi

tersebutterbukti bersalah melakukan tindak pidana.Menimbang, bahwa di dalam UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009Tentang Narkotika, memang sangat memperhatikan kondisi pelakupenyalahgunaan narkotika (pecandu) dengan memberikan kebebasan kepadaHakim memutuskan untuk memerintahkan Terdakwa menjalani rehabilitasidaripada menjalani hukuman penjara dan hal tersebut telah pula diatur didalamSEMA Nomor 4 Tahun 2010 tentang Penetapan Penyalahgunaan, KorbanPenyalahgunaan Dan Pecandu Narkotika Ke Dalam Lembaga Rehabiltasi

Terdakwa belum pernah dihukum;Mengingat ketentuan Pasal 127 ayat (1) huruf a jo.pasal 54 jo. pasal103 ayat (1) huruf a jo. pasal 103 ayat (2) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 TentangNarkotika dan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2010 TentangPenetapan Penyalahgunaan, Korban Penyalahgunaan Dan Pecandu NarkotikaKe Dalam Lembaga Rehabiltasi Medis Dan Rehabilitasi Sosial.MENGADILI:1.

Tim Asesmen Terpadu BNN Kota JakartaUtara Nomor : REKOM/27/I/TAT/rh.01/2020/BNNKJU tanggal 09 Oktober2020 tentang Hasil Pelaksanaan Asesmen Dalam Proses Hukum memberikanrekomendasi kepada RIDWAN als IDAN bin ENGKOS untuk menjalankanmasa Rehabilitasi Rawat Inap di Instansi Pemerintah s di Balai BesarLido/RSKO Cibubur dengan diagnosa F15 Gangguan mental dan perilakuakibat penggunaan Halusinogen, tersangka adalah penggunaMethampetamine/Shabu, penyalahgunaan kategori situasional dan dapatmenjalani Rehabiltasi

Terpadu BNN Kota JakartaUtara Nomor : REKOM/28/I/TAT/rh.01/2020/BNNKJU tanggal 09 Oktober2020 tentang Hasil Pelaksanaan Asesmen Dalam Proses Hukum memberikanrekomendasi kepada DADANG SUTISNA als CIMIN bin alm YASIN untukmenjalankan masa Rehabilitasi Rawat Inap di Instansi Pemerintah s di BalaiBesar Lido/RSKO Cibubur dengan diagnosa F15 Gangguan mental danperilaku akibat penggunaan Halusinogen, tersangka adalah penggunaMethampetamine/Shabu, penyalahgunaan kategori situasional dan dapatmenjalani Rehabiltasi

Menetapkan lamanya terdakwa ditahan dan menjalani pengobatan dan/ atau perawatan melalui rehabiltasi dikurangkan sepenuhnya dari pidana yang dijatuhkan; 5.

Bahwa terdakwa memakai sabu terakhir pada 31 Juli 2019 malam; Bahwa pada waktu dilakukan penangkapan tehadap terdakwa tidak melakukanperlawanan; Bahwa dalam melakukan kegiatan penangkapan dan pengeledahan tersebutkami telah dibekali dengan surat tugas dari pimpinan; Bahwa terdakwa belum menjadi target operasi dan pernah tersangkut perkaranarkotika ; Bahwa dalam tindak pidana ini terdakwa tidak mendapatkan ijin atau tidaksedang dalam tahap rehabiltasi medis ;Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi

Bahwa dalam melakukan kegiatan penangkapan dan pengeledahan tersebutkami telah dibekali dengan surat tugas dari pimpinan; Bahwa terdakwa belum menjadi target operasi dan pernah tersangkut perkaranarkotika ; Bahwa dalam tindak pidana ini terdakwa tidak mendapatkan ijin atau tidaksedang dalam tahap rehabiltasi medis ;Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi tersebut Terdakwamembenarkan dan tidak berkeberatan ;3.

04 Tahun 2010 tersebutMajelis Hakim Judex Facti telah salah menerapkan hukum terhadap Terdakwa ZalekBatar Hamonangan Siregar dimana pada poin 2 huruf d tersebut tidak adapenunjukan oleh Hakim terhadap dokter jiwa/psikiater pemerintah yang ditunjukoleh Hakim dalam persidangan Terdakwa tersebut, yang ada Terdakwa sendiri yangmenghadirkan dr Sakti Siregar tersebut sebagai dokter yang menerangkan bahwaTerdakwa adalah pecandu yang sedang berobat keklinik dokter tersebut, yang manaklinik dokter Panti Rehabiltasi

Batara Hamonangan Siregar.Bahwa sesuai dengan surat Edaran Mahkamah Agung No 04 Tahun 2010 tersebutmajelis Hakim Judex Facti telah salah menerapkan hukum terhadap Terdakwa ZalekBatar Hamonangan Siregar dimana pada poin 2 huruf d dikatakan Tidak terdapatbukti bahwa yang bersangkutan terlibat dalam peredaran gelap Narkotika;Bahwa dalam perkara a quo ini terdapat surat dari Kepolisian Polres Asahan yangmengatakan bahwa Terdakwa tidak terlibat dalam peredaran Narkotika, maka olehkarena itu putusan Rehabiltasi

Menetapkan bahwa selama terdakwa ditangkap dan ditahan serta masa menjalani rehabiltasi medis dan sosial dikurangkan seluruhnya dari Pidana yang dijatuhkan;

7.

Menetapkan masa menjalani rehabiltasi medis dan sosial dikurangkanseluruhnya dengan masa penangkapan dan penahanan;Menetapkan barang bukti berupa:# 10 (sepuluh) linting tanaman kering yang diduga Narkotika jenis ganjaseberat 4,6894 gram, yang telah dibungkus dengan kertas putihmenyerupai Rokok siap untuk dikonsumsi dengan berat wadah 1,5742gram dan berat zat 3,1152 gram, digunakan untuk keperluan pengujianseberat 0,7376 gram, sisa Sampel seberat 2,3776 gram; 1 (satu) buah pembungkus rokok merk SCORPION

Menetapkan bahwa selama terdakwa ditangkap dan ditahan serta masamenjalani rehabiltasi medis dan sosial dikurangkan seluruhnya dariPidana yang dijatuhkan;7.

kelompoktani lebih kecil dari pada daftar nominatif sekitar 254,23 Ha.Bahwa berdasarkan Berita Acara Hasil Penilaian Pekerjaan yangdilakukan oleh terdakwa selaku ketua Tim Teknis, maka rekanan(saksi Santianis) mengajukan permintaan pembayaran sesuaikemajuan pekerjaan yang telah dilakukan,Bahwa berdasarkan bukti pembayaran diperoleh hal sebagaiberikut : n nnn no nnn nn nn nn nn enn ne enn nnn nnnnns Realisasi Pembayaran Rp.9.351.800.000, Luas lahan sebenarnya 1.745,78 Ha Jumlah Pohon/Ha 1.000 pohon Biaya rehabiltasi

Covid 19 juga tidak mendukung bila Narapidana Narkoba digabung dengan tahanan kriminal lainnya dan semakin memperburuk kondisiHalaman.6 dari 9 Putusan Nomor 141/PID.SUS/2021/PT MKSkejiwaan dan kesehatan dan hakim tidak mempertimbangkan dalamputusannya tersebut malah menghukum Terdakwa dengan hukumanselama 4 (empat) tahun Penjara berdasarkan Surat edaran MA RI atauSEMA Nomor 04 Tahun 2010 tanggal 07 April 2010 tentang Penempatanpenyalahguna, korban penyalahgunaan Pecandu Narkotika ke dalamLembaga Rehabiltasi

berlaku selanjutnya dalam pasal 26 disebutkanbahwa untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 Sub DinasSarana dan Prasarana mempunyai fungsi :e Perencanaan pengadaan dan perbaikan sarana dan prasaranapendidikane Pelayanan penyaluran sarana penunjang penyelenggaraan pendidikanpada semua jenjang pendidikane Pelayanan penghapusan sarana dan prasaranapendidikanberdasarkna ketentuan yang berlakue Pengawasan dan pengendalian serta monitoring pengelolaan saranapendidikanBahwa dimana rehabiltasi

yangberlaku selanjutnya dalam pasal 26 disebutkan bahwa untuk melaksanakan tugassebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 Sub Dinas Sarana dan Prasarana mempunyaifungsi :e Perencanaan pengadaan dan perbaikan sarana dan prasaranapendidikane Pelayanan penyaluran sarana penunjang penyelenggaraan pendidikanpada semua jenjang pendidikane Pelayanan penghapusan sarana dan prasarana pendidikanberdasarkna ketentuan yang berlakue Pengawasan dan pengendalian serta monitoring pengelolaan saranapendidikan16Bahwa dimana rehabiltasi

Penggugat:
HERY
Tergugat:
Pemerintah Daerah Kabupaten Agam Cq Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang Cq Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kegiatan Rehabiltasi/Pemeliharaan jaringan irigasi (Bantuan Keuangan Khusus Provinsi) Pekerjaan Pemeliharaan Jaringan Irigasi DAM Pagar Irigasi Bamban Tabek Gadang

berikut :Bahwa saat terdakwa tertangkap barang bukti berupa shabushabu yang dibawa olehterdakwa memang hanya sebesar 0,058 gram akan tetapi selama pemeriksaan dipersidangan tidak ada hasil pemeriksaan laboratorium atas urin terdakwa yang menyatakanbahwa urin terdakwa positif mengandung unsurunsur narkotika dan terdakwa tidak pernahmengajukan surat dari rumah sakit atau panti rehabilitasi khusus ketergantungan obat yangmenyatakan bahwa terdakwa adalah pasien ketergantungan obat yang masih dalam tahap rehabiltasi

warna hitam, 1 (satu) unit mobilToyota Hilux warna putih KT 8117 RJ, saksi membenarkan dan mengetahuinyaHalaman 10 dari 27 Putusan Nomor 125/Pid.Sus/2020/PN Bonbarang bukti tersebut ditemukan pada saat penangkapan dan penggeledahanterhadap terdakwa ;Bahwa setahu saksi, terdakwa tidak ada jin dalam menjual,menyimpan,menguasal, menjadi perantara dalam jual beli narkotika jenis sabu ;Bahwa setahu saksi, terdakwa tidak mempunyai keahlian di bidang medis ;Bahwa setahu saksi terdakwa tidak sedang masa rehabiltasi

berapa harga per 1 (satu) gram sabu, karena kalauterdakwa beli hanya paketan Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) ; Bahwa terdakwa mengenal sdr.YELOW sekitar 1 (Satu) melalui Handphone danbelum pernah ketemu sama sekali, tahunya sdr.YELOW tinggal di Bontang ; Bahwa terdakwa tidak ada jjin dari pihak yang berwenang dalam menerima,menjual,memiliki, menyimpan,menguasai,menjadi perantara narkotika jenis sabu ; Bahwa terdakwa tidak mempunyai keahlian di bidang medis ; Bahwa terdakwa tidak sedang masa rehabiltasi

beratkeseluruhan sabu tersebut sekitar 140 Gram, yang saksi tahu, sabu sebanyak 140Gram tersebut seharga Rp150.000.000,00 (Seratus lima puluh juta rupiah), pengakuanterdakwa, terdakwa mendapatkan imbalan dari sdr.YELOW berupa uang, namun saksitidak tahu berapa jumlah uangnya, setahu saksi, terdakwa tidak ada jjin dalammenjual, menyimpan,menguasai, menjadi perantara dalam jual beli narkotika jenissabu, setahu saksi, terdakwa tidak mempunyai keahlian di bidang medis, setahu saksiterdakwa tidak sedang masa rehabiltasi