Ditemukan 100 data
14 — 4
berhak atas nafkah lampau karenaselama ini yang meninggalkan rumah bersama adalah Penggugat Rekonpensidan tidak bersedia kembali kerumah meskipun Tergugat Rekonpensi sudahberusaha meminta Penggugat Rekonpensi untuk kembali pulang, tindakanPenggugat Rekonpensi yang menolak permintaan suami tersebut dapatdikategorikan sebagai bentuk nusyuz atau durhaka, sehingga hak untukmendapat nafkah menjadi gugur.Mustafa alKhin dan Musthafa alBugha dalam alFigh alManhaji alaMaadzhab allmam alSyafii(Surabaya: AlFithrah
22 — 22
utama bagi seoarang isteri ialahberbakti lahir dan batin kepada suami di dalam yang dibenarkan oleh hukumislam, pasal 84 ayat 4 Kompilasi Hukum islam bahwa Ketentuan tentang adaatau tidak adanya nusyuz dari isteri harus didasarkan atas bukti yang sah;Menimbang, bahwa dalam mempertimbangkan nusyuz ini maka MajelisHakim perlu mengetengahkan dalildalil dalam hukum islam yaitu pendapatulama figh Mustafa alKhin dan Musthafa alBugha dalam kitab alFigh alManhaji ala Madzhab alIlmam alSyafii (Surabaya: AlFithrah
26 — 13
(Mustafa alKhin danMusthafa alBugha dalam alFlqh alManhajl'ala Madzhab altmam alSyar'i (Surabaya: AlFithrah, 2000), juz IV, halaman106);Bahwa atas perbuatan NUSYUI ini maka memiliki konsekuensi hukumberupa "teroutusnya kewajlban nafkah dari suami" Syekh Muhammadbin Qasim do/am Fathu/ Qarlb (Surabaya: Kharlsma, 2000), halaman239);Bahwa atas kejadian ini, Tergugat pun mencerltakan kejadlan demikejadian Itu. kepada keluarga Tergugat, kemudian keluarga TergugatIngin memastlkan kabar cerita yang disampaikan
91 — 86
Putusan No.591/Padt.G/2021/PA.LwkPemohon rekonvensi adalah wajar untuk di tolak atau paling tidakdikesampingkan.Bahwa untuk agar lebih menjadi terang tentang halnya Nusyuz makapatut bilaman Pemohon Rekonvensi mengunraikannya dalam DuplikRekonvensi iniBahwa nusyuzMustafa al khin dan Musthafa alBugha dalam alFiqh alManhaji alaMadzhab al imam alSyafi'i ( Surabaya; AlFithrah, 2000), juz IV,halaman 106, mendefinisikan nusyuz dengan redaksi: Nusyuznyaseorang perempuan talah sikap durhaka yang ditampakkannyadihadapan
32 — 19
Hukum Islam yang menyatakanbahwa ;Halaman 8 dari 39 halaman putusan No. 63/Pdt.G/2021/PA.Bn pasal 83 ayat (1) ;Kewajiban seorang isteri ialan berbakti lahir danbatin kepada suami di dalam yang dibenrkan oleh hukum islam. pasal 84 ayat (1) ; Isteri dapat dianggap NUSYUZjika ia tidak maumelaksanakan kewajibankewajiban sebagaimana dimaksud dalamPasal 83 ayat (1) kecuali dengan alasan yang sah.Mengutip Mustafa alKhin dan Musthafa alBugha dalam alFigh alManhaji ala Madzhab alImam alSyafi'i (Surabaya: AlFithrah
709 — 196
Putusan No.2776/Pdt.G/2020/PA.Mksditampakkannya di hadapan suami dengan jalan tidak melaksanakanapa yang ALLAH SWT wajibkan padanya, yakni taat terhadap suami...nusyuznya perempuan ini hukumnya haram, dan merupakan satu daribeberapa dosa besar (Mustafa alKhin dan Mustafa alBugha dalam alfigh alManhaji ala Madzhab alIman alSyafei, Surabaya : AlFithrah,200), juz IV, halaman 106.Oleh Syekh Muhammad bin Qasim dalam Fathul Qarib (Surabaya :Kharisma, 200), halaman 239 mengatakan : ....selain haram, nusyuzjuga
22 — 15
Mustafa alKhin dan Musthafa alBugha dalam alFigh alManhaji ala Madzhab alImam alSyafii (Surabaya: AlFithrah, 2000), juzIV, halaman 106, mendefinisikan nusyuz dengan redaksi berikut yangartinya Nusyuznya seorang perempuan ialah sikap durhaka yangditampakkannya di hadapan suami dengan jalan tidak melaksanakan apayang Allah wajibkan padanya, yakni taat terhadap suami... nusyuznyaperempuan ini hukumnya haram, dan merupakan satu dari beberapa dosabesar.
22 — 8
telahterbukti dan menjadi fakta dalam persidangan diantaranya; bahwa penyebabtidak harmonisnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat adalah karenaPenggugat mempunyai pria idaman lain bernama , sehinggaHal. 34 dari 46 halaman Putusan Perkara No 0234/Pdt.G/2019/PA Una.dengan demikian perbuatan Penggugat tersebut dapat dikatagorikan sebagaiperbuatan nusyuz hal ini sejalan dengan pendapat pakar hokum Islam MustafaalKhin dan Musthafa alBugha dalam alFigh alManhaji ala Madzhab alImam. alSyafii (Surabaya: AlFithrah
37 — 10
Isteriyang selama ini sering membangkang terhadap suami; Bahwa, dalam Mustafa alKhin dan Musthafa alBugha dalam alFiqh alManhaji ala Madzhab alImam alSyafii (Surabaya: AlFithrah,2000), juz IV, halaman 106, mendefinisikan nusyuz dengan redaksiberikut:Artinya: Nusyuznya seorang perempuan ialah sikap durhaka yangditampakkannya di hadapan suami dengan jalan tidak melaksanakanapa yang Allah wajibkan padanya, yakni taat terhadap suami...nusyuznya perempuan ini hukumnya haram dan merupakan satudari beberapa
31 — 5
dan bukan seperti Penggugatyang dahulu dikenal oleh Tergugat namun dalam hal gugat cerai inisikap Tergugatlah yang disalahkan untuk tujuan perceraian ini;Bahwa menjawab poin 8, 9 dan 10 Replik, bahwa Penggugat tidakmenjelaskan serta menerangkan pada jawaban Tergugat Poin 9 hurufa,o dan c ini telah menjelaskan dengan terang jika dalil pada jawabanTergugat Poin 9 huruf a,b dan c diakui oleh Penggugat; Mustafa alKhindan Musthafa alBugha dalam alFigh alManhaji ala Madzhab alImamalSyafi'i (Surabaya: AlFithrah
79 — 26
(Surabaya: AlFithrah, 2000), juz IV, halaman 106 yang diambil alih sebagaipendapat Majelis Hakim, yang mendefinisikan nusyuz dengan redaksi sebagaiberikut:2 ByS gag selp SlpSl jgitig ciel yo lgule alll rd lac Yulaig yrs) Yiluac dll jpitigJSArtinya: Nusyuznya seorang perempuan ialah sikap durhaka yangditampakkannya di hadapan suami dengan jalan tidak melaksanakan apa yangAllah wajibkan padanya, yakni taat terhadap suami... nusyuznya perempuanini hukumnya haram, dan merupakan satu dari beberapa dosa
59 — 64
pasal 83 ayat (1) dan pasal 84 ayat (1) Kompilasi HukumIslam yang manyatakan bahwa: Pasal 83 ayat (1); Kewajlban seorang isteri ialah berbaktilahir dan batin kepada suami di dalam batasbatas yangdibenarkan oleh hukum Islam; Pasal 84 ayat (1); Isteri dapat dlanggap NUSYUZ jika tidakmau melakunakan kewajibankewajiban sebagaimana dimaksuddalam Psala 83 ayat (1) kecuali dengan alasan yang sah;Mengutlp Mustafa A1Khin dan Musthafa AlBugha dalam alFigh alManhaJ ala Madzhab AlIlmam alSyaf'i (Surabaya: AlFithrah
28 — 19
Putusan Nomor 0581/Pdt.G/2021/PA.SIwMustafa alKhin dan Musthafa alBugha dalam AlFigh alManhaji alaMadzhab alIlmam alSyafil (Surabaya: AlFithrah, 2000), juz IV, hal.106,mendefinisikan nusyuz sebagai berikut : Nusyuznya seorang perempuanialah sikap durhaka yang ditampakkannya di hadapan suami dengan jalantidak melaksanakan apa yang Allah wajibkan padanya, yaitu taat terhadapsuami...
335 — 262
Bahwa Tergugat pernah mengakui kepada Penggugat, bahwasanyaTergugat pernah diberikan uang oleh lakilaki yang tidak adahubungannya dengan Penggugat, serta diperkuat dengan fotofotomesra Tergugat dengan seorang lakilaki, dan Surat PernyataanTergugat, sehingga patut diduga Tergugat telah berbuat Nusyuz.Menurut Mustafa alKhin dan Musthafa alBugha dalam alFigh alManhaji ala Madzhab allmam alSyafi'i (Surabaya: AlFithrah, 2000),Juz IV, halaman 106, mendefinisikan nusyuz dengan redaksi berikutyang Artinya
tidak pernah meminta hak pemeliharaan anak dalamGugatan Perceraian, selain itu tindakan yang dilakukan olehPenggugat dalam Rekonvensi terhadap Tergugat dalamRekonvensi tentunya menghalangi Penggugat dalam Rekonvensiuntuk mendapatkan hak pengasuhan anak karena didugaPENGGUGAT Rekovensi telah melakukan selingkuh dengan lakilaki lain sebagaimana fotofoto yang ada dan Surat PernyataaanTergugat.Menurut Mustafa alKhin dan Musthafa alBugha dalam alFigh alManhayji ala Madzhab allmam alSyafii (Surabaya: AlFithrah
35 — 8
Madzhab allmamalSyafri (Surabaya: AlFithrah, 2000), juz IV,halaman 106, mendefinisikan nusyuz sebagai berikut:Nusyuznya seorang perempuan ialah sikap durhaka yang ditampakkannyadi hadapan suami dengan jalan tidak melaksanakan apa yang Allahwayjibkan padanya, yakni taat terhadap suami... nuSyuznya perempuan inihukumnya haram, dan merupakan satu dari beberapa dosa besar.Masih menurut Mustafa alKhin dan Musthafa alBugha dalam kitab yangsama menyatakan:Seorang perempuan akan dianggap nusyuz apabila ta
50 — 46
Saksi meminta kepadapihak hotel untuk membuka CCTV tempat Penggugat Dalam Rekonvensidengan XXXXX menginap dan saksi melihat rekaman CCTV hotel tersebutternyata benar Penggugat Dalam Rekonvensi dengan XXXXX menginap dihotel tersebut;Menimbang, bahwa Mustafa alKhin dan Musthafa alBugha dalam alHalaman 45 dari 51 halaman Putusan Nomor 1372/Padt.G/2021/PA.Pbr.Halaman 45 dari 51 halaman Putusan Nomor 1372/Padt.G/2021/PA.Pbr.Fiqh alManhaji ala Madzhab alImam al Syafi (Surabaya: AlFithrah, 2000),juz IV,
29 — 9
;Menimbang, bahwa menurut Mustafa alKhin dan Musthafa alBughadalam alFigh alManhaji ala Madzhab alImam alSyafii (Surabaya: AlFithrah,2000), juz IV, halaman 106, mendefinisikan nusyuz dengan redaksi berikut:co gle alll Uzgl Las leis Qrs 5 gilras dL soll jgusinigArtinya: Nusyuznya seorang perempuan ialah sikap durhaka yangditampakkannya di hadapan suami dengan jalan tidak melaksanakanapa yang Allah wajibkan padanya, yakni taat terhadap suami... nusyuznya perempuan ini hukumnya haram, dan merupakan
17 — 0
Rekonvensi, Penggugat dalamRekonvensi memenuhi kategori Nusyuz karena Penggugat dalamRekonvensi bersikap tidak menghargai Pemohon sebagai suami, dimanaPenggugat dalam Rekonvensi selalu berbicara keras terhadap Tergugatdalam Rekonvensi dan berulang kali meninggalkan Tergugat dalamRekonvensi, dengan demikian sudah sepatutnya tidak berhakmendapatkan uang Iddah, sebagaimana definisi dari Nusyuz menurutMustafa alKhin dan Musthafa alBugha dalam alFiqh alManhaji alaMadzhab alImam alSyafi'i (Surabaya: AlFithrah
55 — 16
Selanjutnya menurutpandangan Mustafa alKhin dan Musthafa alBugha dalam alFigh alManhajiala Madzhab alImam alSyafii(Surabaya: AlFithrah, 2000), juz IV, halaman106.6) Bahwa apabila pandangan ulama tersebut diatas dikaitkan denganKompilasi Hukum Islam Pasal 83 ayat 1, berbunyi : (1) Kewajiban utama bagiseoarang isteri ialah berbakti lahir dan batin kepada suami di dalam yangdibenarkan oleh hukum islam.
41 — 15
jijin dari TergugatRekonvensi sebagai suami, karena apabila Penggugat Rekonvensi pergimeninggalkan kediaman bersama tanpa alasan yang jelas dan bahkan tanpa jindari suaminya, hal tersebut dapat dikategorikan sebagai nusyuz (durhaka) yangmenghilangkan haknya mendapatkan nafkah dari suaminya;Menimbang, bahwa berdasarkan pendapat ahli hukum Mustafa alKhindan Musthafa alBugha dalam kitabnya alFigh alManhaji ala Madzhab al Him 39 dari 51 hlm.Putusan No. 0023/Padt.G/2018/PA.MbIImam alSyafii (Surabaya: AlFithrah