Ditemukan 9906 data
12 — 4
untukbercerai dengan Tergugat tanopa memperdulikan nasihat dari berbagalpihak disebabkan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat terusmenerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan sudah tidak adaharapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga, maka Majelis Hakimberpendapat tidak ada kemaslahatannya lagi untuk mempertahankanikatan perkawinan Penggugat dengan Tergugat dan apabila tetapdipertahankan akan menimbulkan kemudaratan bagi kedua belah pihak.Sedangkan kemudaratan itu harus dihilangkan sesuai gaidah
(HR. lbnu Majah, Malik,Ahmad, Thabrani, Daruquthni, Baihagidll)Menimbang, bahwa bila keadaan seperti rumah tangga Penggugatdan Tergugat tersebut di atas tetap dipertahankan, maka akan berpotensimenimbulkan kemudharatan dan mafsadah yang besar, padahalmenghindarkan bahaya lebih diutamakan dari mengambil manfaat, halmana sesuai dengan gaidah figh yang berbunyi : = =Artinya :Menghindarkan kerusakan / bahaya harus lebih diutamakandaripada menarik suatu manfaat.Menimbang, bahwa perselisihan dalam rumah
9 — 1
Sedangkan kemudharatan itu harus dihilangkansesual gaidah ushul yang berbunyi:Jin spallArtinya:Kemudharatan itu harus dihilangkan (alSuyuthi, AlAsybah waalNazhair)Menimbang, bahwa bila keadaan seperti rumah tanggaPenggugat dan Tergugat tersebut di atas tetap dipertahankan, makaakan berpotensi menimbulkan kemudharatan dan mafsadah yang besar,Hal 11 dari 15 halaman putusan Nomor: 657/Pdt.G/2017/PA.
Tng.padahal menghindarkan bahaya lebih diutamakan dari mengambilmanfaat, hal mana sesuai dengan gaidah figh yang berbunyi :dlasll ls le 2388 awlasll 35Artinya :Menghindarkan kerusakan / bahaya harus lebih diutamakandaripada menarik suatu manfaat.Menimbang, bahwa perselisihan dalam rumah tangga Penggugatdan Tergugat tidak hanya dalam bentuk pertengkaran fisik, tapi jugaterwujud dalam bentuk tidak adanya saling percaya mempercayai,Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada kemunikasi lagi, disamping ituditemukannya
21 — 7
., Put. 0 (ii idengan gaidah ushul figh yang terdapat dalam Kitab AlAsybah Waz AlNazhoir halaman 62 yang sejalan dengan pendapat majelis, sebagai berikut:SISijL ols nto, yliauuis yoy les Is!l .
Hakim, makaperceraian (thalak) yang akan dijatuhnkan kepada Penggugat adalah thalaksatu bain shugra, sesuai dengan ketentuan Pasal 119 ayat (2) KompilasiHukum Islam dan sejalan dengan gaidah fiqghiyah, yang terdapat dalam KitabGhoyah alMarom (pl,.oJl aul ) halaman 162, yang sejalandengan pendapat Hakim, sebagai berikut;aule glb grojJ azgJl ty prc riuil IslArtinya: Apabila ketidaksukaan isteri terhadap suaminya itu sudahsedemikian rupa (bersangatan), maka Hakim dapatHim. 12 dari 14 him., Put. 0 (imenjatuhkan
Nismawati Lubis binti Mirwan Lubis
Tergugat:
Afdal Simatupang bin Jamal Simatupang
78 — 16
yang halaltetapi dibenci Allah yang sedapat mungkin dihindari oleh setiap pasangansuami isteri, akan tetapi mempertahankan perkawinan Pemohon danTermohon yang demikian itu patut diyakini akan mendatangkan mafsadatyang lebih besar dari pada maslahat yang akan diperoleh, di antaranyapenderitaan bathin yang berkepanjangan bagi Pemohon baik psycologismaupun pisik dan materil, pada hal Mengantisipasi dampak negatifharus diprioritaskan daripada mengejar kemashlahatan (yang belumjJelas), sesuai dengan gaidah
MajelisHakim, maka perceraian (thalak) yang akan dijatuhkan kepada Penggugatadalah thalak satu bain shugra, sesuai dengan ketentuan Pasal 119 ayat(2) Kompilasi Hukum Islam dan sejalan dengan gaidah fiqhiyah, yangterdapat dalam Kitab Ghoyah alMarom halaman 162, yang sejalan denganpendapat Majelis Hakim, sebagai berikut;Artinya: Apabila ketidaksukaan isteri terhadap suaminya itu sudah sedemikianrupa (bersangatan), maka Hakim dapat menjatuhkan talak terhadapisterinya dengan talak satu (bain shughro)
12 — 4
Pasal 77 Ayat(1), (2), (3), dan (4) Kompilasi Hukum Islam, sehingga akan menimbulkan mafsadatyang lebih besar lagQji;22 nono renee nnn nn ne nnn nnn nnnMenimbang, bahwa menurut Majelis Hakim pula menghindari terjadinya mafsadatdalam rumah tangga harus lebih diutamakan daripada mendatangkan kemashlahatan,sehingga dalam hal ini Majelis Hakim sepakat untuk menerapkan gaidah fighiyyah,yang selanjutnya gaidah tersebut dijadikan pendapat Majelis Hakim, yang berbunyi: hood!
10 — 4
Sedangkankemudharatan itu harus dihilangkan sesuai gaidah ushul yang berbunyi:JIG jx!Artinya:Kemudharatan itu harus dihilangkan (alSuyuthi, AlAsybah wa alNazhair)Dan juga sabda Rasulullah Saw yang menyatakan:riled lay Gil tally ro>I5 Blog azlo wplolg) (jlrso V5 550 V)sigullsArtinya:Tidak dibenarkan mendatangkan kemudharatan bagi diri sendiri dankemudharatan bagi orang lain.
(HR. lbnu Majah, Malik, Ahmad,Thabrani, Daruguthni, Baihaqi dll)Menimbang, bahwa bila keadaan seperti rumah tangga Penggugatdan Tergugat tersebut di atas tetap dipertahankan, maka akan berpotensimenimbulkan kemudharatan dan mafsadah yang besar, padahalmenghindarkan bahaya lebih diutamakan dari mengambil manfaat, hal manasesuai dengan gaidah fiqgh yang berbunyi : =Artinya :Menghindarkan kerusakan / bahaya harus lebih diutamakandaripada menarik suatu manfaat.Menimbang, bahwa perselisinan dalam rumah
8 — 1
untukbercerai dengan Tergugat tanpa memperdulikan nasihat dari berbagailpihak disebabkan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat terusmenerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan sudah tidak adaharapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga, maka Majelis Hakimberpendapat tidak ada kemashlahatannya lagi untuk mempertahankanikatan perkawinan Penggugat dengan Tergugat dan apabila tetapdipertahankan akan menimbulkan kemudharatan bagi kedua belah pihak.Sedangkan kemudharatan itu harus dihilangkan sesuai gaidah
ushulyang berbunyi:Jin pyollArtinya:Kemudharatan itu harus dihilangkan (alSuyuthi, AlAsybah waalNazhair)Menimbang, bahwa bila keadaan seperti rumah tangga Penggugatdan Tergugat tersebut di atas tetap dipertahankan, maka akan berpotensimenimbulkan kemudharatan dan mafsadah yang besar, padahalmenghindarkan bahaya lebih diutamakan dari mengambil manfaat, halmana sesuai dengan gaidah figh yang berbunyi :dlasIl ols Je 588 awlaall 253Artinya :Menghindarkan kerusakan / bahaya harus lebih diutamakandaripada
7 — 1
Sedangkan kemudharatan itu harus dihilangkansesuai gaidah ushul yang berbunyi:Jin pplArtinya:Kemudharatan itu harus dihilangkan (alSuyuthi, AlAsybah waalNazhair)Menimbang, bahwa bila keadaan seperti rumah tanggaPenggugat dan Tergugat tersebut di atas tetap dipertahankan, makaakan berpotensi menimbulkan kemudharatan dan mafsadah yang besar,padahal menghindarkan bahaya lebih diutamakan dari mengambilmanfaat, hal mana sesuai dengan gaidah figh yang berbunyi :dlasl ols le 2388 awlasll 235Artinya :Menghindarkan
41 — 17
Sedangkankemudharatan itu harus dihilangkan sesuai gaidah ushul yang berbunyi:JLi 532!Artinya:Kemudharatan itu harus dihilangkan (alSuyuthi, AlAsybah wa. alNazhair)Dan juga sabda Rasulullah Saw yang menyatakan:wilutally xerly log Azle yuloley (sliio V5 57m VJestigutly wild jlolyHalaman 12 dari 15 halaman Putusan Nomor: 1251/Pdt.G/2018/PA. Kis.Artinya:Tidak dibenarkan mendatangkan kemudharatan bagi diri sendiri dankemudharatan bagi orang lain.
(HR. lbnu Majah, Malik, Anmad, Thabrani,Daruquthni, Baihadi dll)Menimbang, bahwa bila keadaan seperti rumah tangga Penggugatdan Tergugat tersebut di atas tetap dipertahankan, maka akan berpotensimenimbulkan kemudharatan dan mafsadah yang besar, padahalmenghindarkan bahaya lebih diutamakan dari mengambil manfaat, hal manasesuai dengan gaidah fiqh yang berbunyi : =dlasl ls JE 2582 aswlaisll 55Artinya :Menghindarkan kerusakan / bahaya harus lebih diutamakan daripadamenarik suatu manfaat.Menimbang, bahwa
14 — 5
menimbulkan kemadlorotan bagi kedua belah pihakatau salah satu dari keduanya, sehingga tidak terwujud tujuan perkawinansebagaimana yang dikehendaki oleh Pasal 1 UndangUndang PerkawinanNomor 1 Tahun 1974, oleh karenanya gugatan Penggugat dikabulkan ;Menimbang, bahwa sesuai dengan Pasal 119 ayat (2) huruf cKompilasi Hukum Islam, Majelis dapat mengabulkan gugatan Penggugatdengan menjatuhkan talak satu bain sughro dari Tergugat kepada Penggugat,dalam hal ini Majelis perlu pula mengutip ibarat nash dalam gaidah
10 — 3
Sedangkan kemudharatan itu harus dihilangkansesuai gaidah ushul yang berbunyi:Hal 12 dari 16 halaman putusan Nomor: 1694/Pdt.G/2020/PA.
Tng.Jlin bylArtinya:Kemudharatan itu harus dihilangkan (alSuyuthi, AlAsybah waalNazhair)Menimbang, bahwa bila keadaan seperti rumah tanggaPenggugat dan Tergugat tersebut di atas tetap dipertahankan, makaakan berpotensi menimbulkan kemudharatan dan mafsadah yang besar,padahal menghindarkan bahaya lebih diutamakan dari mengambilmanfaat, hal mana sesuai dengan gaidah figh yang berbunyi :dla!
6 — 0
Sedangkan kemudharatan itu harus dihilangkansesual gaidah ushul yang berbunyi:Jin spallArtinya:Hal 12 dari 17 halaman putusan Nomor: 1205/Pdt.G/2017/PA.
Tng.Kemudharatan itu harus dihilangkan (alSuyuthi, AlAsybah waalNazhair)Menimbang, bahwa bila keadaan seperti rumah tanggaPenggugat dan Tergugat tersebut di atas tetap dipertahankan, makaakan berpotensi menimbulkan kemudharatan dan mafsadah yang besar,padahal menghindarkan bahaya lebih diutamakan dari mengambilmanfaat, hal mana sesuai dengan gaidah figh yang berbuny) :dlasIl ols Je 2588 awlaall 233Artinya :Menghindarkan kerusakan / bahaya harus lebih diutamakandaripada menarik suatu manfaat.Menimbang
10 — 4
Sedangkankemudharatan itu harus dihilangkan sesuai gaidah ushul yang berbunyi:JI 5aArtinya: Kemudharatan itu harus dihilangkan (alSuyuthi, AlAsybahwa alNazhair)Dan juga sabda Rasulullah Saw yang menyatakan:Halaman 14 dari 18 halaman Putusan Nomor: 726/Pdt.G/2018/PA.kKis.wilutally xerly log aslo yuloley (sliio V5 57 VJesdguls ilad slsArtinya: Tidak dibenarkan mendatangkan kemudharatan bagi dirisendiri dan kemudharatan bagi orang lain.
(HR. lbnu Majah, Malik,Ahmad, Thabrani, Daruquthni, Baihaqi dll)Menimbang, bahwa bila keadaan seperti rumah tangga Penggugatdan Tergugat tersebut di atas tetap dipertahankan, maka akan berpotensimenimbulkan kemudharatan dan mafsadah yang besar, padahalmenghindarkan bahaya lebih diutamakan dari mengambil manfaat, hal manasesuai dengan gaidah fiqh yang berbunyi : =< =dlasJ Ws We odas rawlaall 35Artinya : Menghindarkan kerusakan / bahaya harus lebihdiutamakan daripada menarik suatu manfaat.Menimbang
21 — 9
Demikian pula dalam gaidah fikhiyyah menyatakan :DSI yo le Yroule wero)! ole ailArtinya : Pembuktian dibebankan kepada Penggugat/Pemohon dan sumpahdibebankan kepada yang mengingkari;Menimbang, bahwa oleh karena itu Penggugat/Terbanding harusmembuktikan dalil gugatannya ;Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalildalilnya Penggugat /Terbanding sebagaimana ternyata dalam berita acara pemeriksaan tanggal 16Juli 2013, disamping buktibukti surat, juga bukti saksisaksi yaitu :1. SAKSI 1 TERBANDING;2.
21 — 6
yang halaltetapi dibenci Allah yang sedapat mungkin dihindari oleh setiap pasangansuami isteri, akan tetapi mempertahankan perkawinan Penggugat danTergugat yang demikian itu patut diyakini akan mendatangkan mafsadat yanglebih besar dari pada masiahat yang akan diperoleh, di antaranyapenderitaan bathin yang berkepanjangan bagi Penggugat baik psycologismaupun pisik dan materil, pada hal mengantisipasi dampak negatif harusdiprioritaskan daripada mengejar kemashlahatan (yang belum jelas), Sesualdengan gaidah
Hakim, makaperceraian (thalak) yang akan dijatuhnkan kepada Penggugat adalah thalaksatu bain shugra, sesuai dengan ketentuan Pasal 119 ayat (2) KompilasiHukum Islam dan sejalan dengan gaidah fiqhiyah, yang terdapat dalam KitabGhoyah alMarom (pl,.oJl aul ) halaman 162, yang sejalandengan pendapat Hakim, sebagai berikut;ale gl grojJI aro! art, prs rial 15!
9 — 1
G/2017/PA.Tng.berpendapat tidak ada kemashlahatannya lagi untuk mempertahankanikatan perkawinan Penggugat dengan Tergugat dan apabila tetapdipertahankan akan menimbulkan kemudharatan bagi kedua belah pihak.Sedangkan kemudharatan itu harus dihilangkan sesuai gaidah ushulyang berbunyi:Jin pyodArtinya:Kemudharatan itu harus dihilangkan (alSuyuthi, AlAsybah waalNazhair)Menimbang, bahwa bila keadaan seperti rumah tangga Penggugatdan Tergugat tersebut di atas tetap dipertahankan, maka akan berpotensimenimbulkan
kemudharatan dan mafsadah yang besar, padahalmenghindarkan bahaya lebih diutamakan dari mengambil manfaat, halmana sesuai dengan gaidah figh yang berbunyi :dlasIl ols le 2588 awlasll 235Artinya :Menghindarkan kerusakan / bahaya harus lebih diutamakandaripada menarik suatu manfaat.Menimbang, bahwa perselisinan dalam rumah tangga Penggugatdan Tergugat tidak hanya dalam bentuk pertengkaran fisik, tapi jugaterwujud dalam bentuk tidak adanya saling percaya mempercayai,Penggugat dan Tergugat sudah tidak
7 — 3
untukbercerai dengan Tergugat tanopa memperdulikan nasihat dari berbagaipihak disebabkan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat terusmenerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan sudah tidak adaharapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga, maka Majelis Hakimberpendapat tidak ada kemashlahatannya lagi untuk mempertahankanikatan perkawinan Penggugat dengan Tergugat dan apabila tetapdipertahankan akan menimbulkan kemudharatan bagi kedua belah pihak.Sedangkan kemudharatan itu harus dihilangkan sesuai gaidah
Ibnu Majah, Malik,Ahmad, Thabrani, Daruquthni, Baihagi dll)Menimbang, bahwa bila keadaan seperti rumah tangga Penggugatdan Tergugat tersebut di atas tetap dipertahankan, maka akan berpotensimenimbulkan kemudharatan dan mafsadah yang besar, padahalmenghindarkan bahaya lebih diutamakan dari mengambil manfaat, halmana sesuai dengan gaidah fiqh yang berbunyi : = =las ls Ge 2582 awlaall 35Artinya : Menghindarkan kerusakan / bahaya harus lebih diutamakandaripada menarik suatu manfaat.Menimbang, bahwa perselisihan
9 — 1
Sedangkan kemudharatan itu harus dihilangkansesual gaidah ushul yang berbunyi:Jin spolArtinya:Kemudharatan itu harus dihilangkan (alSuyuthi, AlAsybah waalNazhair)Menimbang, bahwa bila keadaan seperti rumah tanggaPenggugat dan Tergugat tersebut di atas tetap dipertahankan, makaakan berpotensi menimbulkan kemudharatan dan mafsadah yang besar,padahal menghindarkan bahaya lebih diutamakan dari mengambilmanfaat, hal mana sesuai dengan gaidah figh yang berbunyi :glad als le 25a swlaall 235Artinya :Menghindarkan
9 — 12
Sedangkan kemudharatan itu harus dihilangkansesual gaidah ushul yang berbunyi:Jin spolArtinya:Kemudharatan itu harus dihilangkan (alSuyuthi, AlAsybah waalNazhair)Menimbang, bahwa bila keadaan seperti rumah tanggaPenggugat dan Tergugat tersebut di atas tetap dipertahankan, makaakan berpotensi menimbulkan kemudharatan dan mafsadah yang besar,padahal menghindarkan bahaya lebih diutamakan dari mengambilmanfaat, hal mana sesuai dengan gaidah figh yang berbunyi :glad als le 25a swlaall 235Artinya :Menghindarkan
7 — 0
Sedangkan kemudharatan itu harus dihilangkansesuai gaidah ushul yang berbunyi:Jin pallArtinya:Kemudharatan itu harus dihilangkan (alSuyuthi, AlAsybah waalNazhair)Menimbang, bahwa bila keadaan seperti rumah tanggaPenggugat dan Tergugat tersebut di atas tetap dipertahankan, makaakan berpotensi menimbulkan kemudharatan dan mafsadah yang besar,padahal menghindarkan bahaya lebih diutamakan dari mengambilmanfaat, hal mana sesuai dengan gaidah figh yang berbunyi :Hal 13 dari 17 halaman putusan Nomor: 1500