Ditemukan 13261 data
18 — 6
tahun 1974 Jo pasal 39 Kompilasi Hukum Islam,sebagaimana fakta hukum tersebut diatas;Menimbang, bahwa permohonan para pemohon tersebut diajukan untukmendapatkan kepastian hukum antara pemohon dengan pemohon II adalahsuami isteri yang sah, dan guna mendapat pengakuan menurut undangundang/ negara;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut diatas, ternyataperkawinan para pemohon telah memenuhi apa yang dikehendaki pasal 14Kompilasi Hukum Islam tersebut;Menimbang, bahwa menurut pendapat Abdul Wahhab
10 — 7
(Abdul Wahhab Khallaf, IImu Ushul alFigh, 1977, halaman 208);Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukumtersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan sesuai dengan Pasal 70 Ayat(1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimanatelah diubah dan ditambah dengan UndangUndang Nomor 3 Tahun 2006 danterakhir dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009 bahwa kedua belah pihaktidak mungkin lagi didamaikan karena kondisi rumah tangga Penggugat danTergugat telah pecah
13 — 2
(Abdul Wahhab Khollaf, imu Ushul AlFigh, 1977, hal. 208);Menimbang, bahwa atas pertimbanganpertimbangan tersebut diatasdan berdasarkan pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975,juncto pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, juncto Pasal 149 RBg.
12 — 6
diungkapkan oleh Imam Izzuddin bin Abd Salam dalam Qawaid alAhkamfi Mashalih alAnam halaman 81;lel p wall edo.Artinya: "Mencegah kemafsadatan/kemudaratan itu harus menjadiprioritas utama;oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat bahwa permohonan Pemohondapat dibenarkan guna menghindari halhal negatif (mafsadah) yang akantimbul di kemudian hari;Menimbang, bahwa terhadap hal tersebut, majelis hakim perlumengetengahkan pula kaidah fighiyyah dalam kitab AlAsybah wa alNazhairkarya Imam Tajuddin Abdul Wahhab
13 — 1
(Abdul Wahhab Khollaf, Ilmu Ushul AlFigh, 1977,halaman 208);Menimbang, bahwa sesuai dengan kenyataan bahwa Penggugat sudahsangat membenci Tergugat, hal ini terbukti dengan diajukannya perkara ini danjuga dibuktikan dengan tidak mau lagi Penggugat membina rumah tanggadengan Tergugat meskipun Majelis hakim telan berusaha semaksimal mungkinmendamaikan Penggugat dengan Tergugat.
14 — 5
Daruquthni)Halaman 9 dari 13 Penetapan Nomor 38/Padt.P/2019/PA.SgmDan dalam Kitab Bughyah alMustarsyidin:f, A oye 7090 sas 77 IN 711 ==eeoeYADC OalE 4aC EfaE Udi aYb CalUaei EEEECaOeeliE eCaANEArtinya: Maka jika telah ada saksisaksi yang menyaksikan atas perempuan ituyang sesuai dengan gugatannya, maka tetaplah pernikahan dankewarisannya itu.Dan dalam kitab Ushul alFigh yang dikarang oleh Abdul Wahhab Khallafhalaman 53:aa UNY YaCaE OaelE YaCa Oal ECaOeeliE acicaaa iba aa laid Udi AAEAC AACArtinya
13 — 6
(Abdul Wahhab Khollaf, Ilmu Ushul AlFigh, 1977,halaman 208);Menimbang, bahwa sesuai dengan kenyataan bahwa Penggugat sudahsangat membenci Tergugat, hal ini terbukti dengan diajukannya perkara ini danjuga dibuktikan dengan tidak mau lagi Penggugat membina rumah tanggadengan Tergugat meskipun Majelis hakim telan berusaha semaksimal mungkinmendamaikan Penggugat dengan Tergugat.
7 — 4
(Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul alFigh, 1977,halaman 388);Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukumtersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan sesuai dengan Pasal 70Ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agamasebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UndangUndang Nomor 3Tahun 2006 dan terakhir dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009bahwa kedua belah pihak tidak mungkin lagi didamaikan karena kondisi rumahtangga Penggugat dan Tergugat telah pecah dan
18 — 5
(Abdul Wahhab Khallaf, KitabIlmu Ushul alFigh, 1977,halaman 208), dan sejalan pula dengan satu kaidah figih dalam Kitab AlAsybahWa alNadzair halaman 128 yang diambil alin sebagai pertimbangan hukum,yang artinya: Tindakan Pemerintah/Hakim terhadap rakyatnya/pencari keadilanharus dikaitkan dengan kemashlahatan.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukumdiatas, Majelis Hakim menilai bahwa syaratsyarat untuk melakukan pernikahantelah terpenuhi, dan permohonan Pemohon untuk diberikan dispensasi
10 — 4
Hal ini telahsejalan dengan pendapat pakar hukum Islam Syekh Abdul Wahhab Khalafdalam kitab Ushulul Figh halaman 930, yang kemudian diambil alin sebagaipertimbangan oleh Majelis Hakim, sebagai berikut:Lgl ode Udo gl) pis ol plole duro JL aqui Url arg) ails S56 Yo leiArtinya: Barang siapa yang mengetahui bahwa sesorang perempuan itusebagai isteri seorang lakilaki, maka dinyatakan tetap sebagai suamiisteri selama tidak ada bukti yang menentukan lain;Dan dalam Kitab lanatuth Thalibin juz IV halaman
13 — 0
(Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul alFigh,1977, halaman 208).Mile poli ate Gib yas i das jl ay pre alt 1)Artinya: (Apabila ketidaksukaan istri terhadap suaminya itu sudah sedemikianrupa, maka Hakim dapat menjatuhkan talak terhadap istrinya dengantalak satu bain shughra) kitab Ghayah alMaram halaman 162.Hal. 10 dari 14 Halaman Putusan Nomor :669/Pdt.G/2017/PA.MdnMenimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan di atas,Gugatan Penggugat telah sesuai dengan maksud Pasal 39 ayat (2) Undangundang
8 — 7
Hal ini telah sejalan denganpendapat pakar hukum Islam Syekh Abdul Wahhab Khalaf dalam kitabUshulul Fiqh halaman 930, yang kemudian diambil alih sebagaipertimbangan oleh Majelis Hakim, sebagai berikut:Lisl le Udo gl pats ol plolo dirs JL rags UMS Arg j aidlo 946 YoLeiArtinya: Barang siapa yang mengetahui bahwa sesorang perempuan itusebagai isteri seorang lakilaki, maka dinyatakan tetap sebagaisuami isteri Selama tidak ada bukti yang menentukan lain;Dan dalam Kitab lanatuth Thalibin juz IV halaman
16 — 4
(Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul alFigh, 1977, halaman208).3. oll aule glb ogi aco jl aut, pre riwl I3mT(Apabila ketidaksukaan ister! terhadap suaminya itu sudah sedemikianrupa, maka Hakim dapat menjatuhkan talak terhadap isterinvya dengantalak satu bain shughra)Ghayah alMaram halaman 162.4.
14 — 2
(Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul alFigh, 1977, halaman208).3. dalle gals ale She Gog dogj)) duc pac asl 5)(Apabila ketidaksukaan isteri terhadap suaminya itu Ssudah sedemikianrupa, maka Hakim dapat menjatuhkan talak terhadap isterinva dengantalak satu bain shughra) Ghayah alMaram halaman 162.4. Bahwa dalam perkara perceraian tidak perlu dilihat siapa pemicu awalHal.9 dari 12 hal.Put.
14 — 3
(Abdul Wahhab Khollaf, Ilmu Ushul AlFigh, 1977,halaman 208);Menimbang, bahwa sesuai dengan kenyataan bahwa Penggugat sudahsangat membenci Tergugat, hal ini terbukti dengan diajukannya perkara ini danjuga dibuktikan dengan tidak mau lagi Penggugat membina rumah tanggadengan Tergugat meskipun Majelis hakim telah berusaha semaksimal mungkinmendamaikan Penggugat dengan Tergugat.
10 — 3
(Abdul Wahhab Khallaf, KitabIImu Ushul alFigh,1977, halaman 208).dan sejalan pula dengan satu kaidah figih dalam Kitab AlAsybah Wa alNadzairhalaman 128 yang diambilalin sebagai pertimbangan hukum sebagai berikut:4 we4 sti asl ; og ~ a ts a at@ S aoArtinya: Tindakan Pemerintah/Hakim terhadap rakyatnya/pencari keadilanharus dikaitkan dengan kemashlahatan .Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut di atas, maka telahterbukti secara sah bahwa Pemohon bermaksud untuk menikahkan anakPemohon yang
12 — 4
(Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul alFigh, 1977,halaman 208);Menimbang, bahwa pada dasarnya Putusan Mahkamah KonstitusiNomor 22/PUUXV/2017, UndangUndang Republik Indonesia Nomor 16Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 1 Tahun1974 Tentang Perkawinan dan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 5Tahun 2019 Tentang Pedoman Mengadili Permohonan DispensasiKawin, tidaklah melarang anakanak yang berumur kurang dari 19 tahun,akan tetapi kKesemua peraturan tersebut di atas, hanyalan untuk melindungianakanak
32 — 12
ketentuan Pasal 14, pasal 21 ayat (1)dan pasal 30 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia;Menimbang, bahwa hal ini juga sejalan dengan dalil dalam kitablanatuth Thalibin, halaman 460 yang diambil alih menjadi pendapat Hakimyang berbunyi sebagai berikut:TlSe sgt UI 299 JgrPermohonan pengesahan nikah dengan seorang perempuan harusdapat menyebutkan kesahan dan syaratsyaratnya, seperti adanya wali dandua orang saksi yang adil;Menimbang, bahwa Hakim perlu mengemukakan keterangan dalamkitab Ushul Fiqh, Abdul Wahhab
8 — 3
Daruquthni)Dan dalam Kitab Bughyah alMustarsyidin:YADC OalE aaC EfaE Udi aeYpP CalUeei EEEECaOeeliE aCaANEArtinya: Maka jika telan ada saksisaksi yang menyaksikan atas perempuan ituyang sesuai dengan gugatannya, maka tetaplah pernikahan dankewarisannya itu.Hal. 8 dari 12 Penetapan No. 168/Pdt.P/2019/PA.SgmDan dalam kitab Ushul alFiqh yang dikarang oleh Abdul Wahhab Khallaf halaman53:aa UNY YaCaE OaelE YaCa Oal ECAOeeliE acicaaa iba 4a laid Uai AAEACAACArtinya: Barang siapa mengetahui bahwa seorang
10 — 2
(Abdul Wahhab Khallaf, IImu Ushul alFiqh, 1977, halaman208);Hal. 11 dari 13 hal.