Ditemukan 100 data
60 — 15
saksi Penggugat Rekonpensi;Menimbang, bahwa berdasarkan regulasi yang diatur dalam KompilasiHukum Islam istri yang nusuz didefinisikan sebagai sebuah sikap ketika isteritidak mau melaksanakan kewajibannya yaitu kewajiban utama berbakti lahirdan batin kepada suami dan kewajiban lainnya adalah menyelenggarakan danmengatur keperluan rumah tangga seharihari dengan sebaikbaiknya.Menimbang, bahwa menurut Mustafa alKhin dan Musthafa alBughadalam alFigh alManhaji ala Madzhab alImam alSyafii (Surabaya: AlFithrah
20 — 4
biaya pengobatan bagi isteridan anak;c. biaya pendididkan bagi anak.(5) Kewajiban suami terhadap isterinya seperti tersebut pada ayat (4) huruf adan b di atas mulai berlaku sesudah ada tamkin sempurna dari isterinya.(7) Kewajiban suami sebagaimana dimaksud ayat (5) gugur apabila isterinusyuz.Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu menjelaskan pengertian nusyuzini dengan mengambil pendapat fakar hukum Islam Mustafa alKhin danMusthafa alBugha dalam alFigh alManhaji ala Madzhab alImam alSyafr'i(Surabaya: AlFithrah
61 — 12
Bahwa seperti yang sudah Tergugat sampaikan dalam dalildalil jawabandi atas jelas hal tersebut menunjukkan kebalikan dari pernyataanPenggugat karena jika disimpulkan Penggugat adalah isteri yang nusyuzbahwa menurut Mustafa alKhin dan Mustafa al Bugha dalamalfiqh almanhaji ala Madzhab alImam AlSyafi'l ( Suarabaya: alFithrah, 2000) JuzIV, halaman 106 mendefinisikan nusyuz dengan redaksi berikut :grag jleinas bl pod Jo... 929 ely> bl po J9ANI9co dpuS aitll po ede all ery loc gu laigSUSIArtinya : Nusyuznya
19 — 4
menolaknya manakalaPemohon Konpensi/Tergugat Rekonpensi memintanya denganalasan capek karena bekerja sementara hal tersebut adalahmerupakan kewajiban seorang istri dan Pemohon Konpensi/TergugatRekonpensi masih muda dan lelaki yang masih normal, dan sampaisaat ini Termohon Konpensi/Penggugat Rekonpensi masihmeninggalkan rumah tanpa seijin dari Pemohon Konpensi/TergugatRekonpensi.e) Bahwa merujuk pendapat ahli Mustafa alKhin dan Musthafa alBugha dalam alFigh alManhaji ala Madzhab allmamalSyafri (Surabaya: AlFithrah
85 — 51
Bahwa menurut Mustafa alKhin dan Musthafa alBugha dalam Figh alManhaji ala Madzhab alImam Syafii (Surabaya : AlFithrah, 2000), juz IV,hal. 106 mendefinisikan nusyuz dengan redaksi berikut :Artinya : Nusyuz30 SALINAN nya seorang perempuan talah sikap durhaka yang ditampakkannya dihadapan suami dengan jalan tidak melaksanakan apa yang Allah wayjibkanpadanya, yakni taat terhadap suami...nusyuznya perempuan ini hukumnyaharam, dan merupakan satu dari beberapa dosa besar.
26 — 22
menyelesaikan dengan tuntas dunia pendidikannya, baik sebagai tukangojek, penjual pisang keliling dan pekerjaan serabutan;Menimbang, bahwa selain hal tersebut Tergugat juga keberatanmemberikan nafkah berlalu tersebut kepada Penggugat karena TergugatHalaman 57 dari 74 Putusan Nomor 290/Padt.G/2020/PA.Clgmenggangap Penggugat nusyuz telah melakukan penyiraman kopi panaskepada Tergugat;Menimbang, bahwa menurut Mustafa alKhin dan Musthafa alBughadalam alFigh alManhaji ala Madzhab alImam alSyafii (Surabaya: AlFithrah
90 — 55
Bahwa perbuatan nusyuz sebagaimana MustafaalKhin dan Musthafa alBugha dalam alFigh alManhaji alaMadzhabalImam alSyafii (Surabaya: AlFithrah, 2000), juz IV,halaman 106, mendefinisikan nusyuz dengan redaksi berikut:Nusyuznya seorang perempuan ialah sikap durhaka yangditampakkannya di hadapan suami dengan jalan tidakmelaksanakan apa yang Allah wajibkan padanya, yakni taatterhadap suami... nusyuznya perempuan ini hukumnya haram,dan merupakan satu dari beberapa dosa besar.Selain haram, nusyuz juga mengakibatkan
52 — 25
tangga;Halaman 13 dari 71 putusan NomorBerdasarkan pasal 116 KHI dan pasal 39 ayat 1 UU No. 1/1974, angka 2 dan6, maka terpenuhilah persyaratan permohonan Cerai Talak Pemohon;Apa yang dilakukan termohon seperti meninggalkan rumah tinggal bersamatanpa ijin Suami, tidak membukakan pintu saat pemohon berkunjung, saatpemohon ingin bertemu selalu menghindar, termasuk dalam kategori perbuatan"Isteri Nusyuz", MUSTAFA ALKHIN dan MUSTHAFA ALBUGHA dalam alFigh alManhaji ala Madzhab alImam alSyafii (Surabaya: AlFithrah
35 — 30
Bahwademikian juga dalam Mustafa alkhin dan Mustafa alBugha dalamalfiqn alManhaji ala Madzhab alIman alSyafii (Surabaya: AlFithrah, 2000, juz IV, halaman 106) Nuzyuz nya perempuan yangmemilikit sikap durhaka yang ditampakkannya dihadapan suamidengan jalan apa yang Allah perintahkan, mewakili taat kepadasuami.... nuzyuz nya perempuan ini hukumnya haram, danmerupakan satu dari beberapa dosa besarSelain haram, nuzyuz juga diselesaikan sebagai hukum terputusnyanafkah, disetujul oleh Syeh Muhammad bin
107 — 50
Tindakan Penggugat Rekonvensi tersebut jika mengacu padapendapat Mustafa alKhin dan Mustafa alBugha dalam kitab alFiqgh alManhaji ala Madzhab allmam al Syafii menyatakan (Surabaya: AlFithrah, 2000), juz IV, hal. 106:Jpiitig...aitle yo lade al aryl Las Quleig slers lgiluas sd roll iguivisSUS!
92 — 58
disanggah olehTermohon didalam Jawabannya.Perlu Pemohon tegaskan bahwa seluruh dalildalil yang Pemohonsampaikan dalam gugatan terdahulu disertai dan diuraikan dari poinper poin dengan alasan yang jelas & rinci dan hal tersebut merupakanfakta dari apa yang sebenarnya terjadi dalam kehidupan perkawinanantara Pemohon dan Termohon.Bahwajika disimpulkan Termohon adalah istri yang nusyuz, dimanamenurut Mustafa alKhin dan Musthafa alBugha dalam alFigh alManhaji ala Madzhab alIlmam alSyafi'i (Surabaya: AlFithrah
65 — 7
tidakpatuh, melawan, berkatakata kasar menebar kebencian, selau berucap mintacerai, dan pernikahan dengan Tergugat Rekonpensi hanya sebagai status sajabagi Penggugat Rekonpensi , apakah itu yang di anggap wajar oleh PenggugatRekonpensi, didalam agama manapun bila istri membangkang sangatlahdilarang dan di benci oleh ALLAH SWT dan bahwa seorang Istri NUSYUZterhadap suami konsekuensinya sebagai berikut:Mustafa alKhin dan Musthafa alBugha dalam alFigh alManhaji alaMadzhab allmam alSyafi'i (Surabaya : AlFithrah
149 — 33
Hal ini juga sejalandengan pendapat Mustafa alKhin dan Musthafa alBugha dalam alFigh alManhaji ala Madzhab alImam alSyafii (Surabaya: AlFithrah, 2000), juz IV,halaman 106 yang mendefinisikan nusyuz dengan redaksi sebagai berikut:ait lb cyo gle al gl lacs Kgdleig erg; kilwas l pod jgritigArtinya: Nusyuznya seorang perempuan ialah sikap durhaka yangditampakkannya di hadapan suami dengan jalan tidak melaksanakan apa yangAllah wajibkan padanya, yakni taat terhadap suami.Menimbang, bahwa menurut Hakim
36 — 7
(QS anNisa: 34)e Konsekuensi hokum Nusyus menurut syariat : Mustafa alKhin dan Musthafa alBugha dalam alFigh alManhaji alaMadzhab allmam alSyafri (Surabaya: AlFithrah, 2000), juzIV, halaman 106, mendefinisikan nusyuz dengan redaksiberikut:al azgl Las guleig yrej Liles rolroll joririgye buS ga9 selb> dlyoll jgitig...aitlb yo ladeSUSIArtinya: Nusyuznya seorang perempuan ialah sikapdurhaka yang ditampakkannya di hadapan suamidengan jalan tidak melaksanakan apa yang Allahwajibkan padanya, yakni taat
62 — 78
sikap tidak senangnya kepada Tergugat danmenyatakan tetap bertekad mau bercerai sekalipun Tergugat tidak mau berceraldan Majelis Hakim dari awal dan pada setiap persidangan telah berupayamendamaikan keduanya;Penggugat tidak melaksanakan kewajibannya sebagai istri kepada Tergugat,dengan ini kami akan menjelaskan nusyuz yang telah dilakukan oleh Penggugat(selama masih hidup bersama dengan Tergugat) :Bahwa Mustafa alKhin dan Musthafa alBugha dalam alFigh alManhaji alaMadzhab alIlmam alSyafii(Surabaya: AlFithrah
34 — 9
Termohon dk/Penggugat dr merupakan isteri yang nusyuz (durhaka/membangkang) kepada suami, sehingga dalil Termohon dk/Penggugat drangka 3 sampai dengan angka 5 bagian Rekonvensi pada halaman 7bersambung ke halaman 8 yang pada pokoknya menuntut nafkah iddah,nafkah masa lampau, memberi mutah dan uang maskan patut untuk ditolak,dengan argumentasi hukum sebagai berikut: Bahwa nusyuz (durhaka/membangkang) dalam Mustafa alKhin danMusthafa alBugha dalam alFigh alManhaji ala Madzhab alIlmam alSyafi'i(Surabaya: AlFithrah
56 — 31
Jika bukanurusan tersebut, maka seorang istri tidak boleh keluar rumah melainkandengan izin suaminya;Menimbang, bahwa Syaikhul Islam berkata, "Tidak halal bagi seorangwanita keluar rumah tanpa izin suaminya, jika ia keluar rumah tanpa izinsuaminya, berarti ia telah berbuat nusyuz (durhaka), bermaksiat kepada Allahdan RasaulNYA, serta layak mendapat hukuman;Menimbang, bahwa menurut Mustafa alKhin dan Musthafa alBughadalam alFigh alManhaji ala Madzhab allmam alSyafii (Surabaya: AlFithrah, 2000), juz
76 — 30
Bahwa, berdasarkan berita online diportal NUoline, Rabu 10 Januari 2018 11:00WIB diupload bahwa menurut Mustafa alKhin dan Musthafa alBugha dalam alFigh alManhaji ala Madzhab allmam alSyafii (Surabaya: AlFithrah, 2000),juz IV, halaman 106, mendefinisikan nusyuz dengan redaksi berikut:C0 Lgl ail Cin gh Lac Lgulleds cleans j gilaac rl yall 5 pityDLSN Gs BBS 9&9 cela Blyall 5 pity, . atic UsHalaman 76 dari 89 hal. Putusan Nomor: 266/Pdt.G/2021/PA.
21 — 12
Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagiMaha Besar (QSMustafa alKhin dan Musthafa alBugha dalam alFigh alManhaji alaMadzhab allmam alSyafi'i (Surabaya: AlFithrah, 2000), juz IV, halaman106, menyatakan dengan tegas keharaman nusyuz:Jgtitig...aic le cyo lgale alll zg Las lulaig gre Yilras dll jguigSUSI yo dsu5 9d9 vel> dl pollPutusan nomor 4764/Pdt.G/2020/PA. Tgrs.
41 — 26
membersihkan pakaian Pemohon tidak pernah dilaksanakan olehTermohon dikarenakan Termohon tidak mau satu rumah denganPemohon di Jalan Sriwijaya BIk No. 124 dan pernah ketika Pemohondatang ke rumah Termohon langsung pergi meninggalkan Pemohondan kalau Pemohon sedang sakit, termohon tidak pernah datang untukmengurusi bahkan menjenguk Pemohon dan selalu bersikap kasarkepada Pemohon.KESIMPULAN:5.Menurut Mustafa alKhin dan Musthafa alBugha dalam alFigh alManhaji ala Madzhab allmam alSyafi'i (Surabaya: AlFithrah