Ditemukan 278 data
8 — 6
kedua belah pihak telah didamaikansecara kekeluargaan yang dimaksimalkan dengan penasehatan kepadapenggugatoleh majelis hakim di setiap persidangan, akan tetapi tidak behasil.Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga penggugat dantergugat yang sudah seperti itu, maka mejelis hakim menilai bahwa rumah tanggapenggugat dan tergugat sudah pecah dan tidak ada harapan untuk dapat hiduprukun kembali sehingga tidak ada urgensinya lagi untuk dipertahankan, hal inisudah sejalan dengan doktrin dalam kitab Gayatul
8 — 0
sebagaimana maksud pasal 77 ayat (2)Kompilasi Hukum Islam.Menimbang, bahwa penggugat selama persidangan telah menunjukan sikapdan tekadnya untuk bercerai dengan tergugat sekalipun dan apapun yag akanterjadi atas diri penggugat, hal ini berarti penggugat tidak mau lagimempertahankan keutuhan perkawinannya dengan kata lain kebencian penggugatterhadap penggugat telah memuncak.Menimbang, bahwa sehubungan dengan hal tersebut Majelis Hakim merasaperlu mengemukakan pendapat Ahli hukum Islam dalam Kitab Gayatul
7 — 9
bercerai, dari hal tersebut dapat diduga dalam rumah tangga antaraPenggugat dengan Tergugat telah terjadi pertengkarang terus menerus dantidak ada harapan untuk hidup rukun dalam satu rumah tangga, hak dankewajiban sebagai suami istri sudah tidak terpenuhi, hatinya telah pecah berartiikatan pernikahan mereka telah pecah dan sudah tidak ada jalan untuk dapatdirukunkan kembali dalam satu rumah tangga;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi norma hukumIslam yang terkandung dalam Kitab Gayatul
22 — 7
antara suamiistri,kemudian berakibat berpisahnya tempat tinggal dalam waktu yang relatif lamadan telah diupayakan untuk rukun kembali tetapi tidak berhasil maka haltersebut mengindikasikan bahwa ikatan lahirbatin di antara suamiistri tersebuttelah sedemikian rapuh atau bahkan telah lepas sama sekali, sehingga telahtidak ada lagi kecocokan dan kesamaan kehendak di antara keduanya ataubahkan saling membenci, maka hakim boleh menjatuhkan talak satu kepadaSsuaminya sebagaimana yang termaktub dalam Kitab Gayatul
14 — 5
Majelissebagai berikut :Kitab Gayatul Maram sebagai berikut:aflle nvolall ale oll lIgrg 5) amo jl art, prs raisutlilyArtinya : apabila istri sudah sangat tidak suka kepada suaminya, maka hakimboleh menjatuhkan talak satu kepada suaminya ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas makapermohonan Pemohon telah terbukti dan beralasan hukum sesuai ketentuanPasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116huruf (f) Kompilasi Hukum Islam.
15 — 10
dan tekanan batin dari kedua belah pihak, yangdikhawatirkan akan menimbulkan mudharat yang lebih besar lagi, makaperceraian akan dipandang perlu untuk melindungi dan memberikan kepastianhukum kepada Penggugat dan Tergugat;Menimbang bahwa majelis hakim perlu mengetengahkan pendapat ahlihukum Islam yang kemudain diambil alih sebagai pendapat majlis, sebagaiberikutcited Gis gle atie a ladle y 3Artinya : Menolak kemafsadatan lebih di dahulukan dari padamengambil kemaslahatan,Doktrin ulama dalam kitab Gayatul
25 — 22
tergugat yang sulituntuk dirukunkan kembali;Menimbang, bahwa dengan keadaan seperti itu meski disetiap persidanganmajelis hakim telah memberi nasehat dan pandanganpandangan agar penggugat maubersabar dan mengurunkan niatnya untuk cerai, namun penggugat berkeras tetap padasikapnya untuk cerai, sehingga dengan dasar itu maka Pengadilan memandang bahwaperkawinan penggugat dan tergugat sudah tidak ada urgensinya lagi untuk diteruskandan dipertahankan, hal ini sudah sejalan dengan doktrin dalam kitab Gayatul
32 — 16
di atas, menimbulkan perselisihan dan pertengkaranyang tejadi antara Penggugat dan Tergugat sejak bulan April 2016 sampaisekarang;Menimbang bahwa pihak keluarga tetap mengharapkan Penggugat danTergugat agar hidup rukun kembali sebagai suami istri, namun Penggugat tetappada pendiriannya untuk bercerai, maka dengan demikian unsur ketiga telahterpenuhi;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan doktrin danpendapat ulama yang kemudian diambil alin sebagai pendapat Majelis sebagaiberikut:Kitab Gayatul
6 — 6
Putusan Nomor 278/Pdt.G/2018/PA.Parepenggugat dan tergugat sudah pecah dan tidak ada harapan untuk dapat hiduprukun kembali sehingga tidak ada urgensinya lagi perkawinan semacam itu untukdipertahankan, hal ini sudah sejalan dengan doktrin dalam kitab Gayatul MaramLis Syaikh alMajedi yang sekaligus dijadikan pendapat majelis yang berbunyi:Adib aalall ale gle eas aay Are ) ane aid!
41 — 15
sejak bulan Oktober 2016 danmemuncak pada Desember 2017 sampai sekarang;Menimbang bahwa pihak keluarga tetap mengharapkan Penggugat danTergugat agar hidup rukun kembali sebagai suami istri, namun Penggugat tetapHal. 10 dari Putusan Perkara Nomor 0097/Pdt.G/2018/PA.Jprpada pendiriannya untuk bercerai, maka dengan demikian unsur ketiga telahterpenuhi;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan doktrin danpendapat ulama yang kemudian diambil alin sebagai pendapat Majelis sebagaiberikut :Kitab Gayatul
13 — 4
mengakibatkan telah terjadipisah tempat tinggal sejak bulan Oktober 2012 hingga sekarang dan berjalankurang lebih 5 (lima) tahun dan 7 (tujuh) bulan, dan telah diupayakan olehpihak keluarga atau orang dekat agar dapat rukun kembali, tapi upaya tersebuttidak berhasil, dengan demikian unsur ketiga juga telah terpenuhi;Hal.9 Putusan Nomor 0058/Pdt.G/2018/PA.JpMenimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan doktrin danpendapat ulama yang kemudian diambil alih sebagai pendapat Majelis sebagaiberikut :Kitab Gayatul
16 — 9
pertengkaranyang tejadi antara Penggugat dan Tergugat serta mengakibatkan telah terjadipisah tempat tinggal sejak bulan April 2014 hingga sekarang dan berjalankurang lebih 2 (dua) tahun dan telah diupayakan oleh pihak keluarga atauorang dekat agar dapat rukun kembali, tapi upaya tersebut tidak berhasil,dengan demikian unsur ketiga juga telah terpenuhi;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan doktrin danpendapat ulama yang kemudian diambil alin sebagai pendapat Majelissebagai berikut :Kitab Gayatul
10 — 7
didamaikan secara kekeluargaan yang dimaksimalkandengan penasehatan kepada penggugat oleh majelis hakim di setiappersidangan, akan tetapi tidak behasil.Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga penggugat dantergugat yang sudah seperti itu, maka mejelis hakim menilai bahwa rumahtangga penggugat dan tergugat sudah pecah dan tidak ada harapan untukdapat hidup rukun kembali dan tidak ada urgensinya lagi perkawinanseperti itu. diteruskan dan dipertahankan, hal ini sudah sejalan dengandoktrin dalam kitab Gayatul
14 — 5
terjadi pisah tempat tinggalsejak bulan Maret 2017 sampai sekarang dan berjalan kirang lebih 1 (Satu)Hal. 9 dari Putusan Perkara Nomor 0125/Pdt.G/2018/PA.Jpr. itahun 8 (delapan) bulan dan telah diupayakan oleh phak keluarga atau orangterdekat agar dapat rukun kembali, tapi upaya tersebut tidak berhasil, dengandemikian unsur ketiga juga telah terpenuhi;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan doktrin danpendapat ulama yang kemudian diambil alin sebagai pendapat Majelis sebagaiberikut:Kitab Gayatul
5 — 5
Putusan Nomor 109/Pdt.G/2018/PA.PareMenimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga penggugat dantergugat yang sudah seperti itu, maka mejelis hakim menilai bahwa rumah tanggapenggugat dan tergugat sudah tidak ada lagi urgensinya dipertahankan, hal inisudah sejalan dengan doktrin dalam kitab Gayatul Maram Lis Syaikh alMajediyang sekaligus dijadikan pendapat majelis yang berbunyi:4otbh polatiarle g 1b leas jlias are ) pre ridl osArtinya : Apabila isteri telah memuncak kebenciannya terhadap suaminya,
21 — 9
Bahwa kelakuan Tergugat meninggalkan Penggugat Sejak bulan Desember2005 sampai sekarang sudah lebih 8 tahun 4 bulan lamanya tanpamemberikan nafkah kepada Penggugat, hak dan kewajiban sebagai suamiistri antara kedua belah pihak tidak terpenuhi, sehingga Penggugatmenderita lahir dan bathin, hati kedua belah pihak telah pecah berartiikatan pernikahan mereka telah pecah dan tidak dapat dirukunkan kembali.Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi norma hukumIslam yang terkandung dalam Kitab Gayatul
28 — 14
memenuhi kewajibannya memberi nafkah kepada pengggat dan anaknya;Menimbang, bahwa bertolak dari keadaankeadaan di atas, majelis padaprinsipnya telah memberi pandangan dan nasehat agar penggugat mau mengurunkanniatnya untuk cerai akan tetapi penggugat tetap berkeras untuk cerai, sehingga denganalasan itu majelis berkeyakinan dan berpendapat bahwa perkawinan penggugatdengan tergugat sudah tidak ada lagi urgensinya untuk diteruskan dan dipertahankan,hal ini sudah sejalan dengan doktrin dalam kitab Gayatul
45 — 10
tersebut dapat diduga dalam rumah tanggaantara Penggugat dengan Tergugat telah terjadi pertengkarang terus menerus dantidak ada harapan untuk hidup rukun dalam satu rumah tangga, hak dankewajiban sebagai suami istri antara kedua belah pihak sudah tidak terpenuhi,sehingga Penggugat menderita lahir dan bathin, hatinya telah pecah berarti ikatanpernikahan mereka telah pecah dan tidak dapat dirukunkan kembali;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi norma hukumIslam yang terkandung dalam Kitab Gayatul
18 — 9
Bin.akal sehat sudah tidak mungkin dapat diharapkan antara Penggugat denganTergugat untuk rukun kembali dalam rumah tangga ;Menimbang, bahwa Penggugat sekalipun telah diberi nasehat olehMajelis, keluarga dan Mediator untuk tetap rukun membina keluarga, namuntetap bersikeras tidak bersedia, maka yang lebih maslahat adalah perceraiansebagaimana pendapat Syekh AlBanny dalam kitab Gayatul Muram yangdiambil menjadi terapan majelis yang berbuny!
21 — 12
dirukunkan lagi;Menimbang, bahwa bertolak dari keadaankeadaan di atas, majelis padaprinsipnya telah memberi arahan dan nasehat agar penggugat mau mengurunkanPutusan Perkara Nomor : 0028/Pdt.G/2015/PA.Adl Hal. 11 dari 15niatnya untuk cerai akan tetapi penggugat tetap berkeras untuk cerai, sehingga denganalasan itu majelis berkeyakinan dan berpendapat bahwa perkawinan penggugatdengan tergugat sudah tidak ada lagi harapan untuk diteruskan dan dipertahankan, halini sudah sejalan dengan doktrin dalam kitab Gayatul