Ditemukan 11726 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 30-08-2019 — Putus : 22-10-2019 — Upload : 29-10-2019
Putusan PA BOYOLALI Nomor 1315/Pdt.G/2019/PA.Bi
Tanggal 22 Oktober 2019 — Penggugat melawan Tergugat
1413
  • isteri;Menimbang, bahwa oleh karena perkawinan Penggugat denganTergugat telah pecah, dalam kondisi tersebut patut diyakini sudah tidak akandapat lagi mewujudkan tujuan perkawinan a quo sebagaimana disebutkandalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 3 KompilasiHukum Islam, yaitu untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinahmawaddah dan rahmah, bahkan patut diduga dalam perkawinan dengankondisi demikian akan mendatangkan keburukan (mafsadat) yang lebih besarketimbang kebaikan (mas/ahat
    ) yang akan dicapai, diantaranya penderitaanbatin yang berkepanjangan bagi kedua belah pihak terutama kepadaPenggugat sendiri, sedangkan menghindari mafsadat harus lebih diutamakandari pada mengharap mas/ahat sebagaimana qaidah fighiyah yang diambil alihmenjadi pertimbangan Majelis yang berbunyi sebagai berikut:51) swlaod!
Register : 14-05-2018 — Putus : 02-08-2018 — Upload : 31-12-2018
Putusan PA BOYOLALI Nomor 0706/Pdt.G/2018/PA.Bi
Tanggal 2 Agustus 2018 — Penggugat melawan Tergugat
6910
  • isteri;Menimbang, bahwa oleh karena perkawinan Pemohon denganTermohon telah pecah, dalam kondisi tersebut patut diyakini sudah tidak akandapat lagi mewujudkan tujuan perkawinan a quo sebagaimana disebutkandalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 3 KompilasiHukum Islam, yaitu untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinahmawaddah dan rahmah, bahkan patut diduga dalam perkawinan dengankondisi demikian akan mendatangkan keburukan (mafsadat) yang lebih besarketimbang kebaikan (mas/ahat
    ) yang akan dicapai, diantaranya penderitaanbatin yang berkepanjangan bagi kedua belah pihak terutama kepada Pemohonsendiri, sedangkan menghindari mafsadat harus lebih diutamakan dari padamengharap masi/ahat sebagaimana qaidah fiqhiyah yang diambil alin menjadipertimbangan Majelis yang berbunyi sebagai berikut:4) swleo)!
Register : 03-09-2020 — Putus : 03-11-2020 — Upload : 04-11-2020
Putusan PA BOYOLALI Nomor 1272/Pdt.G/2020/PA.Bi
Tanggal 3 Nopember 2020 — Penggugat melawan Tergugat
144
  • denganTergugat telah pecah, dalam kondisi tersebut patut diyakini sudah tidak akandapat lagi mewujudkan tujuan perkawinan a quo sebagaimana disebutkandalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 3 KompilasiHukum Islam, yaitu untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinahmawaddah dan rahmah, bahkan patut diduga dalam perkawinan dengankondisi demikian akan mendatangkan keburukan (mafsadat) yang lebih besarHal. 9 dari 12 halaman Putusan Nomor 1272/Padt.G/2020/PA.Biketimbang kebaikan (mas/ahat
    ) yang akan dicapai, diantaranya penderitaanbatin yang berkepanjangan bagi kedua belah pihak terutama kepadaPenggugat sendiri, sedangkan menghindari mafsadat harus lebih diutamakandari pada mengharap mas/ahat sebagaimana qaidah fighiyah yang diambil alihmenjadi pertimbangan Majelis yang berbunyi sebagai berikut:)) swlasJl piio We ule alooArtinya : Mencegah kemudharatan harus lebih diuttamakan daripada menarikkemashlahatan;Oleh karenanya jalan terbaik adalah memutuskan ikatan perkawinanPenggugat dengan
Register : 22-10-2019 — Putus : 19-11-2019 — Upload : 20-11-2019
Putusan PA BOYOLALI Nomor 1631/Pdt.G/2019/PA.Bi
Tanggal 19 Nopember 2019 — Penggugat melawan Tergugat
153
  • Putusan Nomor 1631/Pdt.G/2019/PA.Bidalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 3 KompilasiHukum Islam, yaitu untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinahmawaddah dan rahmah, bahkan patut diduga dalam perkawinan dengankondisi demikian akan mendatangkan keburukan (mafsadat) yang lebih besarketimbang kebaikan (mas/ahat) yang akan dicapai, diantaranya penderitaanbatin yang berkepanjangan bagi kedua belah pihak terutama kepadaPenggugat sendiri, sedangkan menghindari mafsadat harus lebih
    diutamakandari pada mengharap mas/ahat sebagaimana qgaidah fighiyah yang diambil alinmenjadi pertimbangan Majelis yang berbunyi sebagai berikut:5) swlasJl piio We Ul> alooArtinya : Mencegah kemudharatan harus lebih diutamakan daripada menarikkemashlahatan;Oleh karenanya jalan terbaik adalah memutuskan ikatan perkawinanPenggugat dengan Tergugat (bercerai);Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, Majelis Hakimberpendapat dengan tidak mempertimbangkan lagi lebih jauh mengenai apadan dari
Register : 19-11-2020 — Putus : 29-12-2020 — Upload : 29-12-2020
Putusan PA BOYOLALI Nomor 1773/Pdt.G/2020/PA.Bi
Tanggal 29 Desember 2020 — Penggugat melawan Tergugat
13738
  • isteri;Menimbang, bahwa oleh karena perkawinan Penggugat denganTergugat telah pecah, dalam kondisi tersebut patut diyakini sudah tidak akandapat lagi mewujudkan tujuan perkawinan a quo sebagaimana disebutkandalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 3 KompilasiHukum Islam, yaitu untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinahmawaddah dan rahmah, bahkan patut diduga dalam perkawinan dengankondisi demikian akan mendatangkan keburukan (mafsadat) yang lebih besarketimbang kebaikan (mas/ahat
    ) yang akan dicapai, diantaranya penderitaanbatin yang berkepanjangan bagi kedua belah pihak terutama kepadaPenggugat sendiri, sedangkan menghindari mafsadat harus lebih diutamakandari pada mengharap mas/ahat sebagaimana qaidah fighiyah yang diambil alihmenjadi pertimbangan Majelis yang berbunyi sebagai berikut:55) swlaod!
Register : 11-06-2021 — Putus : 08-07-2021 — Upload : 22-07-2021
Putusan PA BOYOLALI Nomor 0932/Pdt.G/2021/PA.Bi
Tanggal 8 Juli 2021 — Penggugat melawan Tergugat
1110
  • isteri;Menimbang, bahwa oleh karena perkawinan Penggugat denganTergugat telah pecah, dalam kondisi tersebut patut diyakini sudah tidak akandapat lagi mewujudkan tujuan perkawinan a quo sebagaimana disebutkandalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 3 KompilasiHukum Islam, yaitu untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinahmawaddah dan rahmah, bahkan patut diduga dalam perkawinan dengankondisi demikian akan mendatangkan keburukan (mafsadat) yang lebih besarketimbang kebaikan (mas/ahat
    ) yang akan dicapal, diantaranya penderitaanbatin yang berkepanjangan bagi kedua belah pihak terutama kepadaPenggugat sendiri, sedangkan menghindari mafsadat harus lebih diutamakandari pada mengharap mas/ahat sebagaimana qaidah fighiyah yang diambil alihmenjadi pertimbangan Majelis yang berbunyi sebagai berikut:5) dwhlaosdl piso We ale alasArtinya : Mencegah kemudharatan harus lebih diuttamakan daripada menarikkemashlahatan;Oleh karenanya jalan terbaik adalah memutuskan ikatan perkawinanPenggugat
Register : 06-01-2014 — Putus : 23-05-2014 — Upload : 13-10-2014
Putusan PN PALANGKARAYA Nomor 1/Pid Sus-TPK/2014/PN Plk
Tanggal 23 Mei 2014 — APRITATA Als IBU RISKA Binti SATEP, DK
4417
  • RAMPAI (dibacakan), TIAN Als IBUMONING Binti ULEK AHAT (dibacakan) dan keterangan Terdakwa I dan Terdakwa IIserta alat bukti surat yakni Data Kelompok SPP Bermasalah, Terdakwa I dan TerdakwaII sebagai Ketua dan Bendahara UPK Kec.
    RAMPAI (dibacakan), TIAN Als IBU MONING Binti ULEK AHAT(dibacakan) dan keterangan Terdakwa I dan Terdakwa II serta alat bukti surat yakni DataKelompok SPP Bermasalah, Terdakwa I dan Terdakwa II sebagai Ketua dan Bendahara UPKKec.
    RAMPAIT (dibacakan), TIAN Als IBU MONING Binti ULEK AHAT(dibacakan) dan keterangan Terdakwa I dan Terdakwa II serta alat bukti surat yakni DataKelompok SPP Bermasalah, Terdakwa I dan Terdakwa II sebagai Ketua dan Bendahara UPKKec.
Register : 30-09-2020 — Putus : 03-11-2020 — Upload : 04-11-2020
Putusan PA BOYOLALI Nomor 1463/Pdt.G/2020/PA.Bi
Tanggal 3 Nopember 2020 — Penggugat melawan Tergugat
124
  • isteri;Menimbang, bahwa oleh karena perkawinan Pemohon denganTermohon telah pecah, dalam kondisi tersebut patut diyakini sudah tidak akandapat lagi mewujudkan tujuan perkawinan a quo sebagaimana disebutkandalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 3 KompilasiHukum Islam, yaitu untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinahmawaddah dan rahmah, bahkan patut diduga dalam perkawinan dengankondisi demikian akan mendatangkan keburukan (mafsadat) yang lebih besarketimbang kebaikan (mas/ahat
    ) yang akan dicapai, diantaranya penderitaanbatin yang berkepanjangan bagi kedua belah pihak terutama kepada Pemohonsendiri, sedangkan menghindari mafsadat harus lebih diutamakan daripadamengharap masi/ahat sebagaimana qaidah fiqhiyah yang diambil alin menjadipertimbangan Majelis yang berbunyi sebagai berikut:5) rwlaodl piio We Ul alooArtinya : Mencegah kemudharatan harus lebih diuttamakan daripada menarikkemashlahatan;Oleh karenanya jalan terbaik adalah memutuskan ikatan perkawinan Pemohondengan
Register : 13-07-2020 — Putus : 28-09-2020 — Upload : 30-09-2020
Putusan PA BOYOLALI Nomor 0954/Pdt.G/2020/PA.Bi
Tanggal 28 September 2020 — Penggugat melawan Tergugat
236
  • denganTergugat telah pecah, dalam kondisi tersebut patut diyakini sudah tidak akandapat lagi mewujudkan tujuan perkawinan a quo sebagaimana disebutkandalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 3 KompilasiHukum Islam, yaitu untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinahmawaddah dan rahmah, bahkan patut diduga dalam perkawinan denganHal. 9 dari 12 halaman Putusan Nomor 0954/Pat.G/2020/PA.Bikondisi demikian akan mendatangkan keburukan (mafsadat) yang lebih besarketimbang kebaikan (mas/ahat
    ) yang akan dicapai, diantaranya penderitaanbatin yang berkepanjangan bagi kedua belah pihak terutama kepadaPenggugat sendiri, sedangkan menghindari mafsadat harus lebih diutamakandari pada mengharap mas/ahat sebagaimana qaidah fighiyah yang diambil alihmenjadi pertimbangan Majelis yang berbunyi sebagai berikut:55) swlaod!
Register : 27-08-2020 — Putus : 22-09-2020 — Upload : 23-09-2020
Putusan PA BOYOLALI Nomor 1222/Pdt.G/2020/PA.Bi
Tanggal 22 September 2020 — Penggugat melawan Tergugat
104
  • isteri;Menimbang, bahwa oleh karena perkawinan Penggugat denganTergugat telah pecah, dalam kondisi tersebut patut diyakini sudah tidak akandapat lagi mewujudkan tujuan perkawinan a quo sebagaimana disebutkandalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 3 KompilasiHukum Islam, yaitu untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinahmawaddah dan rahmah, bahkan patut diduga dalam perkawinan dengankondisi demikian akan mendatangkan keburukan (mafsadat) yang lebih besarketimbang kebaikan (mas/ahat
    ) yang akan dicapai, diantaranya penderitaanbatin yang berkepanjangan bagi kedua belah pihak terutama kepadaPenggugat sendiri, sedangkan menghindari mafsadat harus lebih diutamakandari pada mengharap mas/ahat sebagaimana qaidah fighiyah yang diambil alihmenjadi pertimbangan Majelis yang berbunyi sebagai berikut:)) swlasdl piio We ule alooHal. 9 dari 12 halaman Putusan Nomor 1222/Padt.G/2020/PA.BiArtinya : Mencegah kemudharatan harus lebih diuttamakan daripada menarikkemashlahatan;Oleh karenanya jalan
Register : 29-06-2021 — Putus : 27-07-2021 — Upload : 27-07-2021
Putusan PA BOYOLALI Nomor 1017/Pdt.G/2021/PA.Bi
Tanggal 27 Juli 2021 — Penggugat melawan Tergugat
63
  • BiMenimbang, bahwa oleh karena perkawinan Penggugat denganTergugat telah pecah, dalam kondisi tersebut patut diyakini sudah tidak akandapat lagi mewujudkan tujuan perkawinan a quo sebagaimana disebutkandalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 3 KompilasiHukum Islam, yaitu untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinahmawaddah dan rahmah, bahkan patut diduga dalam perkawinan dengankondisi demikian akan mendatangkan keburukan (mafsadat) yang lebih besarketimbang kebaikan (mas/ahat
    ) yang akan dicapai, diantaranya penderitaanbatin yang berkepanjangan bagi kedua belah pihak terutama kepadaPenggugat sendiri, sedangkan menghindari mafsadat harus lebih diutamakandari pada mengharap mas/ahat sebagaimana qaidah fighiyah yang diambil alihmenjadi pertimbangan Majelis yang berbunyi sebagai berikut: >) dwlaoJl pido We Ub alasArtinya : Mencegah kemudharatan harus lebih diuttamakan daripada menarikkemashlahatan;Oleh karenanya jalan terbaik adalan memutuskan ikatan perkawinanPenggugat dengan
Register : 25-05-2021 — Putus : 29-06-2021 — Upload : 19-07-2021
Putusan PA BOYOLALI Nomor 0812/Pdt.G/2021/PA.Bi
Tanggal 29 Juni 2021 — Penggugat melawan Tergugat
93
  • Bidalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 3 KompilasiHukum Islam, yaitu untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinahmawaddah dan rahmah, bahkan patut diduga dalam perkawinan dengankondisi demikian akan mendatangkan keburukan (mafsadat) yang lebih besarketimbang kebaikan (mas/ahat) yang akan dicapai, diantaranya penderitaanbatin yang berkepanjangan bagi kedua belah pihak terutama kepadaPenggugat sendiri, sedangkan menghindari mafsadat harus lebih diutamakandari pada mengharap
    mas/ahat sebagaimana qaidah fighiyah yang diambil alihmenjadi pertimbangan Majelis yang berbunyi sebagai berikut:65) swlaoll odio we ule alasArtinya : Mencegah kemudharatan harus lebih diuttamakan daripada menarikkemashlahatan;Oleh karenanya jalan terbaik adalah memutuskan ikatan perkawinanPenggugat dengan Tergugat (bercerai);Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, Majelis Hakimberpendapat dengan tidak mempertimbangkan lagi lebih jaunh mengenai apadan dari pihak mana penyebab atau pemicu
Register : 02-04-2019 — Putus : 10-05-2019 — Upload : 17-05-2019
Putusan PA BOYOLALI Nomor 0516/Pdt.G/2019/PA.Bi
Tanggal 10 Mei 2019 — Penggugat melawan Tergugat
143
  • istri;Menimbang, bahwa oleh karena perkawinan Penggugat denganTergugat telah pecah, dalam kondisi tersebut patut diyakini sudah tidak akandapat lagi mewujudkan tujuan perkawinan a quo sebagaimana disebutkandalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 3 KompilasiHukum Islam, yaitu untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinahmawaddah dan rahmah, bahkan patut diduga dalam perkawinan dengankondisi demikian akan mendatangkan keburukan (mafsadat) yang lebih besarketimbang kebaikan (mas/ahat
    ) yang akan dicapai, diantaranya penderitaanbatin yang berkepanjangan bagi kedua belah pihak terutama kepadaPenggugat sendiri, sedangkan menghindari mafsadat harus lebih diutamakandari pada mengharap mas/ahat sebagaimana qaidah fighiyah yang diambil alihmenjadi pertimbangan Majelis yang berbunyi sebagai berikut:Artinya : Mencegah kemudharatan harus lebih diutamakan daripada menarikkemashlahatan.Oleh karenanya jalan terbaik adalah memutuskan ikatan perkawinanPenggugat dengan Tergugat (bercerai);Menimbang
Register : 24-06-2021 — Putus : 02-08-2021 — Upload : 03-08-2021
Putusan PA BOYOLALI Nomor 0998/Pdt.G/2021/PA.Bi
Tanggal 2 Agustus 2021 — Penggugat melawan Tergugat
133
  • isteri;Menimbang, bahwa oleh karena perkawinan Penggugat denganTergugat telah pecah, dalam kondisi tersebut patut diyakini sudah tidak akandapat lagi mewujudkan tujuan perkawinan a quo sebagaimana disebutkandalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 3 KompilasiHukum Islam, yaitu untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinahmawaddah dan rahmah, bahkan patut diduga dalam perkawinan dengankondisi demikian akan mendatangkan keburukan (mafsadat) yang lebih besarketimbang kebaikan (mas/ahat
    ) yang akan dicapai, diantaranya penderitaanbatin yang berkepanjangan bagi kedua belah pihak terutama kepadaPenggugat sendiri, sedangkan menghindari mafsadat harus lebih diutamakandari pada mengharap mas/ahat sebagaimana qaidah fighiyah yang diambil alihmenjadi pertimbangan Majelis yang berbunyi sebagai berikut:Artinya : Mencegah kemudharatan harus lebih diuttamakan daripada menarikkemashlahatan;Oleh karenanya jalan terbaik adalan memutuskan ikatan perkawinanPenggugat dengan Tergugat (bercerai);Menimbang
Register : 07-08-2019 — Putus : 24-09-2019 — Upload : 25-09-2019
Putusan PA BOYOLALI Nomor 1153/Pdt.G/2019/PA.Bi
Tanggal 24 September 2019 — Penggugat melawan Tergugat
92
  • isteri;Menimbang, bahwa oleh karena perkawinan Pemohon denganTermohon telah pecah, dalam kondisi tersebut patut diyakini sudah tidak akandapat lagi mewujudkan tujuan perkawinan a quo sebagaimana disebutkandalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 3 KompilasiHukum Islam, yaitu untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinahmawaddah dan rahmah, bahkan patut diduga dalam perkawinan dengankondisi demikian akan mendatangkan keburukan (mafsadat) yang lebih besarketimbang kebaikan (mas/ahat
    ) yang akan dicapai, diantaranya penderitaanbatin yang berkepanjangan bagi kedua belah pihak terutama kepada Pemohonsendiri, sedangkan menghindari mafsadat harus lebih diutamakan daripadamengharap masi/ahat sebagaimana qgaidah fiqhiyah yang diambil alin menjadipertimbangan Majelis yang berbunyi sebagai berikut:S)) swlaodl piio We Ul> alooArtinya : Mencegah kemudharatan harus lebih diutamakan daripada menarikkemashlahatan;Oleh karenanya jalan terbaik adalah memutuskan ikatan perkawinan Pemohondengan
Register : 04-07-2019 — Putus : 10-09-2019 — Upload : 16-09-2019
Putusan PA BOYOLALI Nomor 0915/Pdt.G/2019/PA.Bi
Tanggal 10 September 2019 — Penggugat melawan Tergugat
131
  • isteri;Menimbang, bahwa oleh karena perkawinan Penggugat denganTergugat telah pecah, dalam kondisi tersebut patut diyakini sudah tidak akandapat lagi mewujudkan tujuan perkawinan a quo sebagaimana disebutkandalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 3 KompilasiHukum Islam, yaitu untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinahmawaddah dan rahmah, bahkan patut diduga dalam perkawinan dengankondisi demikian akan mendatangkan keburukan (mafsadat) yang lebih besarketimbang kebaikan (masi/ahat
    ) yang akan dicapai, diantaranya penderitaanbatin yang berkepanjangan bagi kedua belah pihak terutama kepadaPenggugat sendiri, sedangkan menghindari mafsadat harus lebih diutamakandari pada mengharap masi/ahat sebagaimana qaidah fighiyah yang diambil alihmenjadi pertimbangan Majelis yang berbunyi sebagai berikut:55) swlaod!
Register : 12-08-2019 — Putus : 10-09-2019 — Upload : 17-09-2019
Putusan PA BOYOLALI Nomor 1190/Pdt.G/2019/PA.Bi
Tanggal 10 September 2019 — Penggugat melawan Tergugat
183
  • ister1;Menimbang, bahwa oleh karena perkawinan Penggugat denganTergugat telah pecah, dalam kondisi tersebut patut diyakini sudah tidak akandapat lagi mewujudkan tujuan perkawinan a quo sebagaimana disebutkandalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 3 KompilasiHukum Islam, yaitu untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinahmawaddah dan rahmah, bahkan patut diduga dalam perkawinan dengankondisi demikian akan mendatangkan keburukan (mafsadat) yang lebih besarketimbang kebaikan (mas/ahat
    ) yang akan dicapai, diantaranya penderitaanbatin yang berkepanjangan bagi kedua belah pihak terutama kepadaPenggugat sendiri, sedangkan menghindari mafsadat harus lebih diutamakandari pada mengharap mas/ahat sebagaimana qaidah fighiyah yang diambil alihmenjadi pertimbangan Majelis yang berbunyi sebagai berikut:55) swlaod!
Register : 10-06-2019 — Putus : 06-08-2019 — Upload : 09-08-2019
Putusan PA BOYOLALI Nomor 0730/Pdt.G/2019/PA.Bi
Tanggal 6 Agustus 2019 — Penggugat melawan Tergugat
82
  • isteri;Menimbang, bahwa oleh karena perkawinan Penggugat denganTergugat telah pecah, dalam kondisi tersebut patut diyakini sudah tidak akandapat lagi mewujudkan tujuan perkawinan a quo sebagaimana disebutkandalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 3 KompilasiHukum Islam, yaitu untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinahmawaddah dan rahmah, bahkan patut diduga dalam perkawinan dengankondisi demikian akan mendatangkan keburukan (mafsadat) yang lebih besarketimbang kebaikan (mas/ahat
    ) yang akan dicapai, diantaranya penderitaanbatin yang berkepanjangan bagi kedua belah pihak terutama kepadaPenggugat sendiri, sedangkan menghindari mafsadat harus lebih diutamakandari pada mengharap mas/ahat sebagaimana qaidah fighiyah yang diambil alihmenjadi pertimbangan Majelis yang berbunyi sebagai berikut:51) swlaod!
Register : 20-10-2020 — Putus : 01-12-2020 — Upload : 02-12-2020
Putusan PA BOYOLALI Nomor 1592/Pdt.G/2020/PA.Bi
Tanggal 1 Desember 2020 — Penggugat melawan Tergugat
184
  • isteri;Menimbang, bahwa oleh karena perkawinan Penggugat denganTergugat telah pecah, dalam kondisi tersebut patut diyakini sudah tidak akandapat lagi mewujudkan tujuan perkawinan a quo sebagaimana disebutkandalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 3 KompilasiHukum Islam, yaitu untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinahmawaddah dan rahmah, bahkan patut diduga dalam perkawinan dengankondisi demikian akan mendatangkan keburukan (mafsadat) yang lebih besarketimbang kebaikan (mas/ahat
    ) yang akan dicapai, diantaranya penderitaanbatin yang berkepanjangan bagi kedua belah pihak terutama kepadaPenggugat sendiri, sedangkan menghindari mafsadat harus lebih diutamakandari pada mengharap mas/ahat sebagaimana qaidah fighiyah yang diambil alihmenjadi pertimbangan Majelis yang berbunyi sebagai berikut:Artinya : Mencegah kemudharatan harus lebih diuttamakan daripada menarikkemashlahatan;Hal. 9 dari 12 halaman Putusan Nomor 1592/Padt.G/2020/PA.BiOleh karenanya jalan terbaik adalah memutuskan
Register : 23-06-2021 — Putus : 13-07-2021 — Upload : 22-07-2021
Putusan PA BOYOLALI Nomor 0988/Pdt.G/2021/PA.Bi
Tanggal 13 Juli 2021 — Penggugat melawan Tergugat
126
  • isteri;Menimbang, bahwa oleh karena perkawinan Pemohon denganTermohon telah pecah, dalam kondisi tersebut patut diyakini sudah tidak akandapat lagi mewujudkan tujuan perkawinan a quo sebagaimana disebutkandalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 3 KompilasiHukum Islam, yaitu untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinahmawaddah dan rahmah, bahkan patut diduga dalam perkawinan dengankondisi demikian akan mendatangkan keburukan (mafsadat) yang lebih besarketimbang kebaikan (mas/ahat
    ) yang akan dicapai, diantaranya penderitaanbatin yang berkepanjangan bagi kedua belah pihak terutama kepada Pemohonsendiri, sedangkan menghindari mafsadat harus lebih diutamakan daripadamengharap masi/ahat sebagaimana qaidah fiqhiyah yang diambil alin menjadipertimbangan Majelis yang berbunyi sebagai berikut:5) dwhlasJl piso We ule alasArtinya : Mencegah kemudharatan harus lebih diutamakan daripada menarikkemashlahatan;Oleh karenanya jalan terbaik adalah memutuskan ikatan perkawinan Pemohondengan