Ditemukan 308 data
17 — 2
Adapun rukun perkawinan tersebut adalahsebagaimana dikemukakan oleh Ahli Fikin dari kalangan mazhab alSyafi'i dalamKitab alFigh alaa alMadzaahib alArba'ah karangan Abd alRahman alJaziriterbitan Daar alFikri Beirut, Libanon jilid IV halaman 12, yang artiya sebagaiberikut:Rukunnikah ada lima, yaitu; calon suami, calon istri, wali nikah, duaorang saksi, dan ijab qabulMenimbang, bahwa suatu perkawinan dipandang sah apabila memenuhi rukundan syarat nikah yaitu: orang yang menikah (calon suami isteri),
16 — 7
bersama dalam kurun waktu yang cukup lama, bahkan sampai melahirkanketurunan, sementara itu masyarakat sekitar telah mengakui bahwa Pemohon dan Pemohon II adalah suami istri, karena perkawinan dilaksanakan secara Islamtanpa melanggar syarat dan rukun perkawinan, serta tidak ada orang lain yangmerasa keberatan (istidzhar); hal ini telah sejalan dengan pendapat pakar HukumIslam Syeh Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab Ushulul Fiqh halaman 930, yangkemudian diambil alih sebagai pertimbangan oleh Hakim yang artiya
23 — 10
bersama dalam kurun waktu yang cukup lama, bahkan sampai melahirkanketurunan, sementara itu masyarakat sekitar telah mengakui bahwa Pemohon dan Pemohon Il adalah suami istri, karena perkawinan dilaksanakan secara Islamtanoa melanggar syarat dan rukun perkawinan, serta tidak ada orang lain yangmerasa keberatan (istidzhar); hal ini telah sejalan dengan pendapat pakar HukumIslam Syeh Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab Ushulul Figh halaman 930, yangkemudian diambil alin sebagai pertimbangan oleh Hakim yang artiya
16 — 10
bersama dalam kurun waktu yang cukup lama, bahkan sampai melahirkanketurunan, sementara itu masyarakat sekitar telah mengakui bahwa Pemohon dan Pemohon II adalah suami istri, karena perkawinan dilaksanakan secara Islamtanpa melanggar syarat dan rukun perkawinan, serta tidak ada orang lain yangmerasa keberatan (istidzhar); hal ini telah sejalan dengan pendapat pakar HukumIslam Syeh Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab Ushulul Figh halaman 930, yangkemudian diambil alih sebagai pertimbangan oleh Hakim yang artiya
8 — 0
diukur dengan kesalahan dari salah satu pihak, tetapifakta kejadian kerukunan dan keharmonisan yang tidak mungkin lagi diharapkan dan jikadipaksakan untuk disatukan akan menimbulkan pengaruh yang tidak baik bagi kedua belahpihak dan anak keturunannya dimasamasa yang akan datang, terlebih karena keduanyasudah tidak menghendaki untuk bersatu;Menimbang, bahwa terhadap keinginan Pemohon untuk menceraikan Termohontersebut Majelis Hakim mengutip firman Allah dalam surat Al Baqorah ayat 227 yangberbunyi;Artiya
39 — 3
NegeriPangkalpinang yang berwenang memeriksa dan mengadili tanopa hak ataumelawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadiperantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan 1,perbuatan terdakwa dilakukan dengan cara cara sebagai berikut: Bahwa pada Hari Rabu tanggal 07 Desember 2016 sekira pukul 07.00Terdakwa menelpon TARANG ( Dpo) dengan mengatakan kepada TARANG bang minta barang ( Artinya bang ku mau beli sabu) lalu di jawab olehTARANG Aok di Tempat Biase ( Artiya
masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan NegeriPangkalpinang yang berwenang memeriksa dan mengadili tanpa Hak ataumelawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan NarkotikaGolongan 1 bukan tanaman perbuatan terdakwa dilakukan dengan cara carasebagai berikut: Bahwa pada Hari Rabu tanggal 07 Desember 2016 sekira pukul 07.00Terdakwa menelpon TARANG ( Dpo) dengan mengatakan kepada TARANG bang minta barang ( Artinya bang ku mau beli sabu) lalu di jawab olehTARANG Aok di Tempat Biase ( Artiya
21 — 8
bersama dalam kurun waktu yang cukup lama, bahkan sampai melahirkanketurunan, sementara itu masyarakat sekitar telah mengakui bahwa Pemohon dan Pemohon Il adalah suami istri, karena perkawinan dilaksanakan secara Islamtanopa melanggar syarat dan rukun perkawinan, serta tidak ada orang lain yangmerasa keberatan (istidzhar); hal ini telah sejalan dengan pendapat pakar HukumIslam Syeh Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab Ushulul Figh halaman 930, yangkemudian diambil alin sebagai pertimbangan oleh Hakim yang artiya
17 — 2
Adapun rukun perkawinan tersebut adalahsebagaimana dikemukakan oleh Ahli Fikih dari kalangan mazhab alSyafi'i dalamKitab alFigh alaa alMadzaahib alArba'ah karangan Abd alRahman alJaziriterbitan Daar alFikri Beirut, Libanon jilid IV halaman 12, yang artiya sebagaiberikut:Rukun nikah ada lima, yaitu; calon suami, calon istri, wali nikah, dua orang saksi,dan jab gqabulMenimbang, bahwa suatu perkawinan dipandang sah apabila memenuhirukun dan syarat nikah yaitu: orang yang menikah (calon suami isteri)
SUSY INDRIANI,SH
Terdakwa:
ANDRI KURNIAWAN Alias GOJIN Bin ADE LEA
77 — 9
Menimbang, bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi subunsur menjual sesuatu benda;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, Majelis Hakimberpendapat bahwa unsur kedua ini telah terpenuhi;Ad.3 Unsur yang diketahuiatausepatutnyaharus diduga diperoleh darikejahatanHalaman 9 dari 12 Putusan Nomor 618/Pid.B/2018/PN JmbMenimbang, bahwa penadahan merupakan suatu Tindak Pidana yangtidak berdiri sendiri, melainkan suatu tindak pidana yang diawali dengan tindakpidana asal (predicate crime), artiya
12 — 1
salah satu isteri atau suami dalampenjara yang berkepanjangan, hal tersebut adalah suatu bentuk penganiayaanyang bertentangan dengan semangat keadilan sehingga harus dihindari hal inisesuai maksud kaidah fighiyah yang artinya berbunyi:Artinya:Menghindari kerusakan harus = didahulukan daripada menarikkemaslahatan.Menimbang, bahwa pertimbangan Majelis tersebut sejalan denganpendapat ahli hukum Islam dalam Kitab Fiqhus Sunnah jus Il halaman 248yang di ambil alin sebagai pendapat Majelis sebagai yang artiya
14 — 3
bersama dalam kurun waktu yang cukup lama, bahkan sampaimelahirkan keturunan, sementara itu masyarakat sekitar telah mengakui bahwaPemohon dan Pemohon II adalah suami istri, karena perkawinan dilaksanakansecara Islam tanpa melanggar syarat dan rukun perkawinan, serta tidak adaorang lain yang merasa keberatan (istidzhar); hal ini telah sejalan denganpendapat pakar Hukum Islam Syeh Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab UshululFiqh halaman 930, yang kemudian diambil alih sebagai pertimbangan olehHakim yang artiya
16 — 6
bersama dalam kurun waktu yang cukup lama, bahkan sampai melahirkanketurunan, sementara itu masyarakat sekitar telah mengakui bahwa Pemohon dan Pemohon II adalah suami istri, Karena perkawinan dilaksanakan secara Islamtanpa melanggar syarat dan rukun perkawinan, serta tidak ada orang lain yangmerasa keberatan (istidzhar); hal ini telah sejalan dengan pendapat pakar HukumIslam Syeh Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab Ushulul Figh halaman 930, yangkemudian diambil alin sebagai pertimbangan oleh Hakim yang artiya
14 — 5
bersama dalam kurun waktu yang cukup lama, bahkan sampai melahirkanketurunan, sementara itu masyarakat sekitar telah mengakui bahwa Pemohon dan Pemohon II adalah suami istri, karena perkawinan dilaksanakan secara Islamtanpa melanggar syarat dan rukun perkawinan, serta tidak ada orang lain yangmerasa keberatan (istidzhar); hal ini telah sejalan dengan pendapat pakar HukumIslam Syeh Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab Ushulul Figh halaman 930, yangkemudian diambil alih sebagai pertimbangan oleh Hakim yang artiya
12 — 4
bersama dalam kurun waktu yang cukup lama, bahkan sampaimelahirkan keturunan, sementara itu masyarakat sekitar telah mengakui bahwaPemohon dan Pemohon Il adalah suami istri, Karena perkawinan dilaksanakansecara Islam tanpa melanggar syarat dan rukun perkawinan, serta tidak adaorang lain yang merasa keberatan (istidzhar); hal ini telah sejalan denganpendapat pakar Hukum Islam Syeh Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab UshululFiqh halaman 930, yang kemudian diambil alin sebagai pertimbangan olehHakim yang artiya
22 — 14
bersama dalam kurun waktu yang cukup lama, bahkan sampaimelahirkan keturunan, sementara itu masyarakat sekitar telah mengakui bahwaPemohon dan Pemohon II adalah suami istri, karena perkawinan dilaksanakansecara Islam tanpa melanggar syarat dan rukun perkawinan, serta tidak adaorang lain yang merasa keberatan (istidzhar); hal ini telah sejalan denganpendapat pakar Hukum Islam Syeh Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab UshululFiqh halaman 930, yang kemudian diambil alih sebagai pertimbangan olehHakim yang artiya
17 — 2
bersama dalam kurun waktu yang cukup lama, bahkan sampai melahirkanketurunan, sementara itu masyarakat sekitar telah mengakui bahwa Pemohon dan Pemohon II adalah suami istri, karena perkawinan dilaksanakan secara Islamtanpa melanggar syarat dan rukun perkawinan, serta tidak ada orang lain yangmerasa keberatan (istidzhar); hal ini telah sejalan dengan pendapat pakar HukumIslam Syeh Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab Ushulul Figh halaman 930, yangkemudian diambil alih sebagai pertimbangan oleh Hakim yang artiya
10 — 4
bersama dalam kurun waktu yang cukup lama, bahkan sampai melahirkanketurunan, sementara itu masyarakat sekitar telah mengakui bahwa Pemohon dan Pemohon II adalah suami istri, karena perkawinan dilaksanakan secara Islamtanpa melanggar syarat dan rukun perkawinan, serta tidak ada orang lain yangmerasa keberatan (istidzhar); hal ini telah sejalan dengan pendapat pakar HukumIslam Syeh Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab Ushulul Figh halaman 930, yangkemudian diambil alih sebagai pertimbangan oleh Hakim yang artiya
9 — 4
bersama dalam kurun waktu yang cukup lama, bahkan sampaimelahirkan keturunan, sementara itu masyarakat sekitar telah mengakui bahwaPemohon dan Pemohon II adalah suam1 istri, karena perkawinan dilaksanakansecara Islam tanpa melanggar syarat dan rukun perkawinan, serta tidak adaorang lain yang merasa keberatan (istidzhar); hal ini telah sejalan denganpendapat pakar Hukum Islam Syeh Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab UshululFiqh halaman 930, yang kemudian diambil alih sebagai pertimbangan olehHakim yang artiya
23 — 11
bersama dalam kurun waktu yang cukup lama, bahkan sampai melahirkanketurunan, sementara itu masyarakat sekitar telah mengakui bahwa Pemohon dan Pemohon Il adalah suami istri, karena perkawinan dilaksanakan secara Islamtanopa melanggar syarat dan rukun perkawinan, serta tidak ada orang lain yangmerasa keberatan (istidzhar); hal ini telah sejalan dengan pendapat pakar HukumIslam Syeh Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab Ushulul Figh halaman 930, yangkemudian diambil alin sebagai pertimbangan oleh Hakim yang artiya
18 — 5
/Pdt.P/2018/PA Wspkemudian diambil alih sebagai pertimbangan oleh Hakim yang artiya: barangSiapa yang mengetahui bahwa seorang perempuan itu sebagai istri seorang lakilaki maka dinyatakan sebagai suami istri selama tidak ada bukti yang menentukanlain.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, makaHakim berpendapat bahwa permohonan pengesahan perkawinan Pemohon danPemohon Il telah sesuai dengan maksud Pasal 7 angka 3 huruf (d), (e) KompilasiHukum Islam karena itu beralasan hukum untuk