Ditemukan 11100 data

Urut Berdasarkan
 
Putus : 27-11-2018 — Upload : 04-12-2020
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2322 K/Pid.Sus/2018
Tanggal 27 Nopember 2018 — RISA MADONA DALIMUNTHE alias DONA;
11033 Berkekuatan Hukum Tetap
  • 35 Tahun 2009 tentang Narkotika diperuntukkan bagi parabandar, pengedar, penjual, penerima, orang yang menyerahkan,menjadi perantara jual beli Narkotika dan sebagainya, dengan maksuddan tujuan melakukan kegiatan peredaran gelap Narkotika,sedangkan mens rea Terdakwa membeli kemudian memiliki,menguasai, menyimpan Narkotika adalah bermaksud untuk tujuanmenggunakan secara melawan hukum.
    Penerapan pasalpasaltersebut wajib memperhatikan dan mempertimbangkan maksud dantujuannya, dengan kata lain menerapkan undangundang bukanberdasarkan tekstual bunyi undangundang belaka, tetapiberdasarkan kontekstualnya;Bahwa apabila mens rea Terdakwa membeli, memiliki, menyimpan,menguasai Narkotika untuk maksud dan tujuan menggunakan secaramelawan hukum, maka wajib diterapkan Pasal 127 ayat (1) huruf aUndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
    Terdakwa tidakmungkin dapat menggunakan ganja tanpa terlebin dahulu membeli,kemudian memiliki, menyimpan, menguasai:Bahwa Judex Facti maupun Penuntut Umum dalam memeriksaperkara a quo wajib mempertimbangkan mens rea Terdakwa sepertiyang terungkap di persidangan.
    Mens rea Terdakwa membeli danmemiliki ganja tersebut sematamata untuk digunakan secaramelawan hukum dan bukan untuk tujuan lainnya;Bahwa oleh karena itu, apabila seorang penyalahguna, dalam hal iniTerdakwa, ketika ditemukan sedang membeli atau memiliki,menyimpan atau menguasai Narkotika dengan mens rea untukmenggunakan, tidak dapat dipersalahkan melanggar Pasal 111 ayat(1) dan Pasal 112 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009tentang Narkotika sebagaimana dalam perkara a quo;Bahwa untuk menunjukkan
    Terdakwa tidak pernah menjadijaringan atau sindikat peredaran gelap Narkotika;Bahwa dalam putusan, Judex Facti hanya mempertimbangkan secarakasat mata actus reus atau perbuatan materiil Terdakwa, yaitumembeli dan memiliki sabu, tanpa mempertimbangkan mens reaTerdakwa. Hal itu tentu bertentangan dengan prinsip hukum pidanaatau teori pertanggungjawaban pidana yang wajib diterapkan dalamsetiap memeriksa dan menuntut perkara di pengadilan.
Putus : 19-08-2019 — Upload : 09-06-2021
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2146 K/Pid.Sus/2019
Tanggal 19 Agustus 2019 —
2113 Berkekuatan Hukum Tetap
  • No. 2146 K/Pid.Sus/2019Bahwa Terdakwa dihukum atas perbuatannya dengan mempertimbangkan mens rea/kesalahannya.
    Hal ini penting dipertimbangkanJudex Facti maupun Penuntut Umum untuk mencegah jangan sampaiterjadi Terdakwa dinyatakan bersalah melakukan suatu perbuatan yangtidak sesual dengan sikap batin atau kKesalahan yang dilakukannya sertamencegah jangan sampai Terdakwa dihnukum dengan menerapkan pasalpengedar, yaitu Pasal 114 Ayat (1) atau Pasal 112 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, padahal kesalahan/mens rea Terdakwa sesungguhnya sesuai dengan maksud Pasal 127Ayat (1) huruf a
    Tujuan Terdakwa membeli,memiliki, menguasai, menyimpan Narkotika jenis sabu sebagaimanaterungkap dalam persidangan adalah untuk maksud dan tujuandigunakan secara melawan hukum;Bahwa Judex Facti maupun Penuntut Umum jangan hanyamempertimbangkan actus reus/perbuatan fisik, materiil Terdakwa, tetapiwajid pula mempertimbangkan mens rea/kesalahan Terdakwa.
    No. 2146 K/Pid.Sus/2019atau Pasal 112 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentangNarkotika dengan mens rea/kesalahan orang membeli, memiliki,menyimpan Narkotika untuk digunakan secara melawan hukumsebagaimana dimaksud Pasal 127 Ayat (1) huruf a UndangUndangNomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
    Tidak mungkin Terdakwa dapatmenggunakan Narkotika tanpa terlebin dahulu membeli, memiliki,menyimpan atau menguasai Narkotika (kecuali Terdakwa dipanggilmengkonsumsi saja);Bahwa memori kasasi Penuntut Umum maupun putusan Judex Factihanya mempertimbangkan actus reus/perbuatan materiil Terdakwa, yaitumembeli dan memiliki sabu, tanpa mempertimbangkan mens reaTerdakwa.
Register : 23-04-2019 — Putus : 21-05-2019 — Upload : 24-05-2019
Putusan PN PEMALANG Nomor 64/Pid.B/2019/PN Pml
Tanggal 21 Mei 2019 — Penuntut Umum:
FITRI WATU PAKSI, SH
Terdakwa:
1.SLAMET ANGGONO Alias GONO Bin SUGIANTO
2.DWIFA SEVANDI Alias EVAN Bin SUDIRJO
324
  • Mens Biore Double Scrub Facial Foam Deep Fresh sebanyak 3 buah.
  • Mens Biore Double Scrub Facial Foam Cool Oil Clear sebanyak 3 buah.
  • Mens Biore Double Scube Facial Foam White Energy sebanyak 3 buah.
  • Gatsby Cooling Face Wash Oil Control Clay sebanyak 3 buah.
  • Gatsby Cooling Face Wash Speedy Bright sebanyak 3 buah.
  • Gatsby Cooling Face Wash Balck Power sebanyak 3 buah.
    Mens Biore Double Scrub Facial Foam Deep Fresh sebanyak 3 buah16. Mens Biore Double Scrub Facial Foam Cool Oil Clear sebanyak 3 buah17. Mens Biore Double Scube Facial Foam White Energy sebanyak 3 buah18. Gatsby Cooling Face Wash Oil Control Clay sebanyak 3 buah19. Gatsby Cooling Face Wash Speedy Bright sebanyak 3 buah20.
    jenis sebanyak 14 bungkus.Rokok merk U Bold isi 12 sebanyak 7 bungkus.Rokok merk Sampoerna berbagai macam jenis sebanyak 201 bungkus.Rokok merk Marlboro berbagai macam jenis sebanyak 73 bungkus.Rokok merk Equs sebanyak 8 bungkus.Rokok merk Luckystrike sebanyak 51 bungkus.Rokok merk Esse berbagai macam jenis sebanyak 80 bungkus.Rokok merk Wismilak berbagai macam Jjenis sebanyak 12 bungkus.Facial Foam total keselurunan sebanyak 69 dengan rincian sebagai berikut:1)2)3)4)5)6)Facial Foam merk Vaceline mens
    berbagai jenis sebanyak 5 picis.Facial Foam merk Loreal mens berbagai jenis sebanyak 2 picis.Facial Foam merk pons mens berbagai jenis sebanyak 16 picis.Facial Foam merk biore mens berbagai jenis sebanyak 12 picis.Facial Foam merk gatsby mens berbagai jenis sebanyak 9 picis.Facial Foam merk Gamier mens berbagai jenis sebanyak 25 picis.Serta Uang tunai sebesar Rp. 170.000, (Seratus tujuh puluh ribu rupiah)Pada hari Kamis tanggal 28 Februari 2019 sekitar jam 22.00 Wib diPoskampling Rt.09 Rw.01 Desa
Putus : 15-05-2018 — Upload : 14-12-2018
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 431 K/Pid.Sus/2018
Tanggal 15 Mei 2018 — FRANKY KURNIAWAN alias FRANKY anak dari BENNY KURNIAWAN
2517 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Sedangkan Terdakwa membeli atau memiliki,menguasai, menyimpan narkotika untuk tujuan digunakan secaramelawan hukum tidak dapat diterapkan ketentuan Pasal 114 ayat (1) atauPasal 112 ayat (1) UndangUndang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun2009, melainkan diterapkan ketentuan Pasal 127 ayat (1) huruf a UndangUndang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009;Judex Facti maupun Penuntut Umum yang hendak menghukum Terdakwawajidb mempertimbangkan actus reus dan mens rea/kesalahan Terdakwa.seseorang/termasuk
    Terdakwa tidak dapat dihukum hanya mendasarkanpada pembuktian dan pertimbangan actus reus/perbuatan pidana sematasebagaimana dalam perkara a quo, tanopa mempertimbangkan mens rea/kesalahan Terdakwa;Bahwa untuk menyatakan seseorang bersalah maka berdasarkan teorihukum pidana harus mempertimbangkan mens rea/kesalahan sebagaisyarat pemidanaan;Bahwa untuk menghukum Terdakwa harus dapat dibuktikan kesalahan/mens rea apa yang dilakukan Terdakwa;Bahwa untuk membuktikan kesalahan apa yang dilakukan Terdakwaharus
    dipertimbangkan mens rea Terdakwa sebagai penyalahguna bukansebagai bandar/pengedar;Fakta persidangan menunjukkan Terdakwa tidak terkait dalam kegiatanperedaran gelap narkotika dapat dibuktikan hasil pemeriksaanpersidangan tidak terungkap fakta Terdakwa pernah terlibat menjual,memperdagangkan, mengedarkan narkotika.
    Ketentuan dalam SEMAmenentukan bahwa kepemilikan narkotika bagi pengguna yang sedangmenjalani rehabilitasi medis untuk jenis shabu sebanyak 1 gram, untukjenis ganja sebanyak 5 gram dan untuk jenis ekstasy sebanyak 8 butir pil.Sedangkan Terdakwa membeli dan memiliki shabu bruto 1,077 gram,tidak melebihi batas SEMA tersebut; Dari segi mens rea Terdakwa membeli shabu dari sdr. Andik Nugrohosebanyak 4 kali dengan tujuannya untuk digunakan sendiri secaramelawan hukum.
Putus : 27-03-2018 — Upload : 23-12-2020
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 38 K/Pid.Sus/2018
Tanggal 27 Maret 2018 — JAJANG SUDRAJAT alias BAJANG bin LILI SUTRISNO;
13440 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Sedangkan awalnya kepemilikan sabusabuTerdakwa hanya sebanyak 1 (satu) gram, sedangkan sisanya sebanyak 0,06 (nolkoma nol enam) gram tidak melebihi batas SEMA tersebut;Terdakwa harus dipersalahkan sesuai perobuatan dan sikap batin/mens rea nya,sedangkan berdasarkan fakta mens rea Terdakwa adalah penyalah gunaNarkotika.
    Mens rea dapat diketahui dari sejak awal pemeriksaan dan berdasarkanfakta persidangan Terdakwa membeli kemudian memiliki, menguasai, menyimpanNarkotika sematamata untuk maksud digunakan secara melawan hukum.Dengan kata lain Terdakwa bukan bermaksud membeli kemudian menjual ataumengedarkan kembali sabusabu tersebut, melainkan sematamata untuktujuannya untuk dipakai sendiri dan bersama dengan rekan Terdakwa;Bahwa fakta hukum berikutnya membuktikan benar Terdakwa penyalah gunaNarkotika jenis sabusabu
    menguasai, menyimpan Narkotika;Majelis berpendapat apabila penyalah guna ditangkap pada rangkaian perbuatansebagaimana dimaksud di atas maka terhadapnya tidak dapat diterapkanketentuan tentang peredaran gelap Narkotika Pasal 112 Ayat (1) atau Pasal 114Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009;Bahwa terhadap perbuatan pidana/actus reus yang dilakukan Terdakwasebagaimana dimaksud di atas, wajio hukumnya pula mempertimbangkan mensrea Terdakwa sebelum menyatakan Terdakwa bersalah;Bahwa untuk mengetahui mens
    rea Terdakwa maka harus terlebin dahulumengetahui apakah maksud dan tujuannya membeli, memiliki, menguasai,menyimpan Narkotika, apakah untuk digunakan atau untuk tujuan peredaran gelapNarkotika;Selain mempertimbangkan mens rea Terdakwa, Penuntut Umummempertimbangkan latar belakang atau keseharian Terdakwa yang sering kalimenggunakan sabusabu.
Putus : 20-03-2017 — Upload : 09-08-2017
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1941 K/Pid.Sus/2016
Tanggal 20 Maret 2017 — Jaksa/Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Bandung ; LILI DARMAWAN bin KOMARA
3319 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Terlebih lagi Judex Facti tidakmenjatuhkan pidana penjara terhadap Terdakwa ; Terlepas alasan kasasi Jaksa Penuntut Umum, Judex Facti salahmenerapkan hukum dalam hal menyatakan Terdakwa terbukti secara sahdan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana melanggar Pasal 111ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 ; Bahwa penerapan ketentuan Pasal 111 ayat (1) UndangUndang Nomor 35Tahun 2009 disebabkan karena Judex Facti tidak mempertimbangkankesalahan atau mens rea Terdakwa, Judex Facti menghukum
    Terdakwahanya didasarkan pada pertimbangan actus reus Terdakwa semata ; Perbuatan Terdakwa menyimpan, menguasai atau memiliki Narkotika yangditemukan Polisi di dalam tas pinggang warna hitam di kamar rumahTerdakwa, dari segi actus reus memenuhi teks rumusan Pasal 111 ayat (1)UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009, namun dari segi mens rea Terdakwatidak dapat dipersalahkan memenuhi ketentuan Pasal 111 ayat (1).
    No. 1941 K/Pid.Sus/2016hukum, maka tidak tepat diterapkan ketentuan Pasal 111 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009;Bahwa untuk mengetahui kesalahan, mens rea atau niat, maksud Terdakwamemiliki, menguasai, menyimpan Narkotika untuk tujuan kegiatan peredarangelap atau penyalahgunaan Narkotika dapat diukur berdasarkan beberapaindikator yang objektif antara lain :1. Sema Nomor 4 Tahun 2010 Jo.
    No. 1941 K/Pid.Sus/2016maksud atau niat atau tujuan Terdakwa memiliki, menguasai, menyimpanNarkotika ;Bahwa prinsip hukum pidana yang sangat dijunjung oleh para Hakim, bahwatidak boleh menyatakan seorang terbukti melakukan perbuatan pidana dandinyatakan bersalah atas perbuatannya tanpa lebih dahulumempertimbangkan mens rea/kesalahan Terdakwa ;Bahwa penerapkan hukum ketentuan Pasal 127 ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 wajib didasarkan pada pertimbangan adanyaunsur mens rea atau kesalahan
    Terdakwa dalam tindak pidana a quodikaitkan dengan keadaan yang terungkap di persidangan bahwa Terdakwabermaksud, berniat menggunakan ganja ;Bahwa pemidanaan/penghukuman Terdakwa hanya berdasarkan actus reussemata seperti yang dilakukan oleh Judex Facti dalam memeriksa, mengadilidan memutus perkara a quo keliru atau merupakan kesalahan dalampenerapan hukum, karena seharusnya Judex Facti wajib mempertimbangkanpula mens rea Terdakwa dihubungkan dengan fakta hukum yang terungkapdi persidangan ;Bahwa
Putus : 26-02-2018 — Upload : 22-11-2018
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2579 K/Pid.Sus/2017
Tanggal 26 Februari 2018 — ACHMAD HAMZAH bin MAT HOSEN
6442 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Bukankah ketentuan tersebut diperuntukkan bagi pelaku yangmempunyai mens rea dan actus reus memiliki, mMengusai, Menyimpan Narkotikadalam jumlah banyak (melebihi batas kepemilikan bagi penyalah guna) dengantujuan untuk dijual, diedarkan, diperdagangkan;Sedangkan berbanding terbaliknya dengan pembelian, pemilikan, penguasaanNarkotika oleh Terdakwa berada dalam konteks penyalahgunaan NarkotikaPasal 127 Ayat (1) huruf a;Halaman 5 dari 13 halaman Putusan Nomor 2579 K/Pid.Sus/2017Penerapan ketentuan Pasal
    112 Ayat (1) atau Pasal 114 Ayat (1) seharusnyasecara hukum judex facti maupun Penuntut Umum, selain mempertimbangkankonteks perbuatan lahiriah/perbuatan materiil Terdakwa I, juga wajibmempertimbangkan mens rea.
    Hal inilah yang dilakukan olehJudex facti maupun Penuntut Umum dalam memeriksa, mengadili dan memutusperkara a quo;Pernyataan judex facti bahwa Terdakwa bersalah melakukan tindak pidanamelanggar pasal dalam dakwaan Penuntut Umum, dengan hanya melihatperbuatan lahiriah/actus reus belaka kemudian mencocokkan rumusan undangundang tidak seharusnya terjadi, sebab untuk menyatakan Terdakwa bersalahwajib hukumnya mempertimbangkan mens rea Terdakwa ;Sesuai dengan azas hukum pidana yang dijunjung tinggi selama
    ini dalammemeriksa, mengadili dan memutus perkara dan dipegang teguh seluruh Hakimdi seluruh dunia bahwa tidak ada pidana tanpa ada kesalahan;Hakim harus mampu mengetahui dan menjelaskan kesalahan/mens rea apayang sesungguhnya dilakukan Terdakwa , apakah mens rea/kesalahan untukmenyalahgunakan atau kegiatan peredaran gelap Narkotika;Bahwa dengan pertimbangan tersebut, pada akhrinya Hakim dalam memeriksaperkara Narkotika tentu mampu membedakanhakikat/esensi pembelian,kepemilikan, penguasan Narkotika
    Bahwa dari segi mens rea, Terdakwa membeli Narkotika, kemudianmemiliki, menguasai, menyimpan Narkotika tersebut untuk maksud dantujuan digunakan secara melawan hukum;4. Sebelum ditangkap Polisi, Terdakwa telah menggunakan sabusabu.
Putus : 19-08-2019 — Upload : 01-11-2021
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2148 K/Pid.Sus/2019
Tanggal 19 Agustus 2019 — SUHERMAN alias SIMAN
1810 Berkekuatan Hukum Tetap
  • No. 2148 K/Pid.Sus/2019UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, meskipunpada waktu ditangkap, Terdakwa ditemukan sedang membawa, membelliatau memiliki, menguasai, menyimpan shabu dengan berat netto 0,66(nol Koma enam enam) gram dan sisa shabu dalam pipet yang tidak bisaditimbang;Bahwa seseorang dihukum atas perbuatannya dengan mempertimbangkan mens rea/kesalahannya.
    Tujuan Terdakwa membeli,memiliki, menguasai, menyimpan Narkotika jenis shabu sebagaimanaterungkap dalam persidangan adalah untuk maksud dan tujuandigunakan secara melawan hukum;Bahwa Judex Facti maupun Penuntut Umum jangan hanyamempertimbangkan actus reus/perbuatan fisik, materiil Terdakwa, tetapiwajid pula mempertimbangkan mens rea/kesalahan Terdakwa. JudexHal. 7 dari 13 hal. Put.
    No. 2148 K/Pid.Sus/2019Facti maupun Penuntut Umum seharusnya dapat membedakan mensrealkesalanan orang membeli, memiliki, menyimpan Narkotika untukkegiatan peredaran gelap sebagaimana dimaksud Pasal 114 Ayat (1)atau Pasal 112 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentangNarkotika dengan mens rea/kesalahan orang membeli, memiliki,menyimpan Narkotika untuk digunakan secara melawan hukumsebagaimana dimaksud Pasal 127 Ayat (1) Huruf a UndangUndangNomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
    Tanpa mempertimbangkan haltersebut, bisa jadi Judex Facti akan menghukum Terdakwa tidak sesuaidengan sikap batin atau kesalahan yang dilakukannya;Bahwa seorang penyalahguna seperti halnya Terdakwa ketika ditemukansedang membeli atau memiliki, menyimpan atau menguasai Narkotikadengan mens rea/kesalahan untuk menggunakan shabu tidak dapatdipersalahkan melanggar Pasal 114 Ayat (1) atau Pasal 112 Ayat (1)UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika sebagaimanadalam perkara a quo.
    Tidak mungkin Terdakwa dapatmenggunakan Narkotika tanpa terlebin dahulu membeli, memiliki,menyimpan atau menguasai Narkotika (kecuali Terdakwa dipanggilmengkonsumsi saja);Bahwa memori kasasi Penuntut Umum hanya mempertimbangkan actusreus/perbuatan materiil Terdakwa, yaitu membeli dan memiliki shabu,tanpa mempertimbangkan mens rea Terdakwa.
Putus : 03-12-2018 — Upload : 02-12-2020
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2429 K/PID.SUS/2018
Tanggal 3 Desember 2018 — JERY ARDI YUDA alias JERY bin FAJAR
12352 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Kecuali Terdakwa diajakmenggunakan Narkotika tersebut;Bahwa untuk menghukum Terdakwa atas suatu tindak pidanasebagaimana dalam dakwaan Penuntut Umum seharusnyamempertimbangkan kesalahan/mens rea Terdakwa seperti yangterungkap di persidangan, bahwa mens rea Terdakwa membeli danmemiliki, menyimpan Narkotika untuk digunakan secara melawanhukum/melawan hak dan bukan untuk tujuan lainnya;Bahwa apabila Terdakwa ditemukan sedang membeli, memperoleh ataumemiliki, menyimpan atau menguasai Narkotika akan tetapi
    mens reanyauntuk menggunakan Narkotika maka tidak dapat dipersalahkan melanggarPasal 114 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 atau Pasal112 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009;Bahwa alasan memori kasasi Penuntut Umum tidak tepat dan objektifdalam memahami unsur pertanggungjawaban pidana.
    Sebab hanyamempertimbangkan perbuatan yang tekstual, secara kasat mata saja yaituactus reus/perbuatan materiil Terdakwa yaitu membeli dan memiliki,Halaman 6 dari 10 halaman Putusan Nomor 2429 K/PID.SUS/2018menguasai shabu, tanpa mempertimbangkan mens rea Terdakwa.Padahal berdasarkan fakta sidang mens rea Terdakwa memperoleh,memiliki shabu tersebut untuk tujuan digunakan;Bahwa cara pandang Penuntut Umum tentu bertentangan dengan prinsiphukum pidana atau teori pertanggungjawaban pidana yang wajibditerapkan
    Bahwa azashukum yang selama ini berlaku dan dijunjung tinggi dalam praktekperadilan pidana bahwa tidak ada pidana tanpa ada kesalahan denganmempertimbangkan mens rea.
Putus : 03-12-2018 — Upload : 15-10-2020
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2503 K/Pid.Sus/2018
Tanggal 3 Desember 2018 — SRI MULYO HARMANTO alias GEMBONG bin PONIMAN
11319 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Kecuali Terdajwa diajakmenggunakan;Bahwa untuk menghukum Terdakwa atas suatu tindak pidanasebagaimana dalam dakwaan Penuntut Umum seharusnya Judex Factimempertimbangkan kesalahan/mens rea Terdakwa seperti yangterungkap di persidangan, bahwa mens rea Terdakwa menyimpan,menguasai, memiliki Narkotika untuk digunakan secara melawanhukum/melawan hak dan bukan untuk tujuan lainnya;Apabila Terdakwa ditemukan sedang membeli, memperoleh ataumemiliki, menyimpan atau menguasai Narkotika akan tetapi mens reauntuk
    Sebab hanyamempertimbangkan perbuatan yang tekstual, secara kasat mata sajayaitu. actus reus/perbuatan materiil Terdakwa yaitu membeli danmemiliki, menguasai shabu, tanpa mempertimbangkan mens reaTerdakwa.
    Padahal berdasarkan fakta sidang mens rea Terdakwamemperoleh, memiliki Shabu tersebut untuk tujuan digunakan;Bahwa cara pandang Penuntut Umum tentu bertentangan denganprinsip hukum pidana atau teori pertanggungjawaban pidana yang wajibditerapbkan dalam setiap pemeriksaan perkara di pengadilan. Bahwaazas hukum yang selama ini berlaku dan dijunjung tinggi dalam praktekperadilan pidana bahwa tidak ada pidana tanpa kesalahan denganmempertimbangkan mens rea.
Putus : 20-12-2018 — Upload : 31-10-2019
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2893 K/PID.SUS/2018
Tanggal 20 Desember 2018 — MARINAH AMAN binti AMAN KIMIN
3116 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Judex juris berpendapat perbuatan Terdakwa a quo tidak serta mertadapat diterapkan ketentuan Pasal 114 ayat (1) atau Pasal 112 ayat (1),meskipun pada waktu Terdakwa ditangkap ditemukan sedang membeliatau memiliki, menguasai, menyimpan narkotika sebanyak 0,1640 (nolkoma satu enam empat nol) gram sebab dari segi mens rea Terdakwatidak bermaksud melakukan kegiatan peredaran gelap narkotika;Bahwa dari segi historis pembuatan UndangUndang Narkotika, ketentuanPasal 114 ayat (1) atau Pasal 112 ayat (1)
    Sedangkan mens rea Terdakwamembeli kemudian memiliki, menguasai, menyimpan narkotika adalahbermaksud untuk tujuan menggunakan secara melawan hukum.Penerapan PasalPasal tersebut wajid memperhatikan danmempertimbangkan maksud dan tujuannya, dengan kata lain menerapkanundangundang bukan berdasarkan tekstual bunyi undangundang belakatetapi melainkan berdasarkan kontekstualnya;Bahwa secara akal sehat seharusnya dapat dipahami kedudukanTerdakwa sebagai penyalaguna tentu sebelum menggunakan narkotikamaka
    Terdakwa tidak mungkin dapat menggunakansabu tanpa terlebih dahulu membeli kemudian memiliki, menyimpan.menguasai;Halaman 6 dari 12 halaman Putusan Nomor 2893 K/PID.SUS/2018Bahwa judex facti maupun Jaksa Penuntut Umum dalam memeriksaperkara a quo wajib mempertimbangkan mens rea Terdakwa seperti yangterungkap dipersidangan, mens rea Terdakwa membeli dan memiliki sabutersebut sematamata untuk digunakan secara melawan hukum danbukan untuk tujuan lainnya;Oleh karena itu, apabila seorang penyalahguna
    dalam hal ini Terdakwaketika ditemukan sedang membeli atau memiliki, menyimpan ataumenguasai narkotika dengan mens rea untuk menggunakan tidak dapatdipersalahkan melanggar Pasal 114 ayat (1) atau Pasal 112 ayat (1)sebagaimana dalam perkara a quo;Bahwa untuk menunjukkan benar Terdakwa penyalahgunayaituTerdakwa tidak pernah terkait dalam kegiatan peredaran gelap narkotika,hal ini dapat dibuktikan hasil pemeriksaan persidangan tidak terungkapfakta Terdakwa pernah menjual, mengedarkan secara gelap narkotika.Terdakwa
    tidak pernah menjadi jaringan atau sindikat peredaran gelapnarkotika:Bahwa dalam putusan judex facti hanya mempertimbangkan secara kasatmata actus reus/perbuatan materil Terdakwa yaitu membeli dan memilikisabu, tanpa mempertimbangkan mens rea Terdakwa.
Putus : 13-12-2018 — Upload : 22-12-2020
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2771 K/Pid.Sus/2018
Tanggal 13 Desember 2018 — MUHAMMAD IRFAN ROSYADI bin IMAM QODARI
13935 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Kecuali Terdakwa diajakmenggunakan; Bahwa untuk menghukum Terdakwa atas suatu tindak pidanasebagaimana dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum, maka judex factimaupun Jaksa Penuntut Umum = seharusnya mempertimbangkankesalahan/mens rea Terdakwa seperti yang terungkap di persidangan,bahwa mens rea Terdakwa membeli dan memiliki, menyimpan Narkotikauntuk digunakan secara melawan hukum/melawan hak dan bukan untuktujuan lainnya; Apabila Terdakwa ditemukan sedang membeli, memperoleh ataumemiliki, menyimpan atau
    menguasai Narkotika akan tetapi mens reanyaHal. 6 dari 12 hal.
    Sebabhanya mempertimbangkan perbuatan yang tekstual, secara kasat matasaja yaitu actus reus/perbuatan materiil Terdakwa yaitu membeli danmemiliki, menguasai Shabu, tanpa mempertimbangkan mens reaTerdakwa, padahal berdasarkan fakta sidang, mens rea Terdakwamemperoleh, memiliki Shabu tersebut untuk tujuan digunakan; Bahwa cara pandang Jaksa Penuntut Umum maupun judex facti tentubertentangan dengan prinsip hukum pidana atau teoripertanggungjawaban pidana yang wajib diterapkan dalam setiappemeriksaan
    Bahwa asas hukum yang selama iniberlaku dan dijunjung tinggi dalam praktek peradilan pidana bahwa tidakada pidana tanpa ada kesalahan dengan mempertimbangkan mens rea.Bahwa penuntutan Jaksa Penuntut Umum maupun putusan judex factiatas penjatuhan pidana Terdakwa, hanya atas dasar actus reus semata,sama sekali tidak dibenarkan dalam sistem hukum dan peradilan diIndonesia.
Putus : 20-12-2018 — Upload : 27-08-2020
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2761 K/Pid.Sus/2018
Tanggal 20 Desember 2018 — SIGIT ANDRIANTO
12731 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Sedangkan mens rea Terdakwamembeli kemudian memiliki, menguasai, menyimpan Narkotika adalahuntuk tujuaan menggunakan secara melawan hukum. Penerapan pasalpasal tersebut wajib memperhatikan dan mempertimbangkan maksud dantujuannya Terdakwa.
    Menerapkan undangundang bukan berdasarkanHalaman 5 dari 11 halaman Putusan Nomor 2761 K/Pid.Sus/2018bunyi/tekstual undangundang belaka tetapi melainkan berdasarkankonstekstualnya;Bahwa apabila mens rea Terdakwa membeli, memiliki, menyimpan,menguasai Narkotika untuk maksud dan tujuan menggunakan secaramelawan hukum maka wajib menerapkan Pasal 127 Ayat (1) Huruf aUndangUndang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009, apabila mensrea dengan maksud untuk melakukan kegiatan peredaran gelap Narkotikamaka
    Terdakwa tidak mungkin dapat menggunakanganja tanpa terlebin dahulu membeli, kemudian memiliki, menyimpan,menguasai;Bahwa Penuntut Umum dalam memeriksa perkara a quo wajibmempertimbangkan mens rea Terdakwa seperti yang terungkapdipersidangan, mens rea Terdakwa membeli dan memiliki ganja tersebutsematamata untuk digunakan secara melawan hukum dan bukan untuktujuan lainnya;Bahwa oleh karena itu, apabila seorang seorang penyalahgunadalam hal ini Terdakwa ketika ditemukan sedang membeli atau memiliki
    ,menyimpan atau) menguasai Narkotika dengan mens rea untukmenggunakan tidak dapat dipersalahkan melanggar Pasal 114 Ayat (1)atau Pasal 111 Ayat (1) UndangUndang Republik Indonesia Nomor 35Tahun 2009 sebagaimana dalam perkara a quo;Bahwa untuk menunjukkan benar Terdakwa penyalahguna yaituTerdakwa tidak pernah terkait dalam kegiatan peredaran gelap Narkotika,hal ini dapat dibuktikan hasil pemeriksaan persidangan tidak terungkapfakta Terdakwa pernah menjual, mengedarkan secara gelap Narkotika.Terdakwa
    tidak pernah menjadi jaringan/sindikat peredaran gelapNarkotika;Halaman 6 dari 11 halaman Putusan Nomor 2761 K/Pid.Sus/2018Bahwa dalam putusan Penuntut Umum hanya mempertimbangkansecara kasat mata actus reus/perbuatan materil Terdakwa yaitu membelidan memiliki ganja, tanpa mempertimbangkan mens rea Terdakwa.
Putus : 12-12-2019 — Upload : 03-12-2021
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 3969 K/Pid.Sus/2019
Tanggal 12 Desember 2019 — JAJAN SAMUEL ANAK DARI KARSO
44204 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Hal ini penting dipertimbangkan judex factimaupun Penuntut Umum mengingat jangan sampai terjadi Terdakwadihukum tidak sesuai dengan sikap batin atau kesalahan yang dilakukan.Artinya kesalahan dan mens rea Terdakwa sesuai dengan maksud Pasal127 Ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentangNarkotika, dan jangan sampai dihukum menerapkan pasal pengedar yakniPasal 112 Ayat (1), Pasal 114 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun2009 tentang Narkotika.
    wajid pula mempertimbangkan mens rea/kesalanan Terdakwa. Judex factimaupun Penuntut Umum seharusnya dapat membedakan mensrealkesalahan orang membeli, memiliki, menyimpan Narkotika untukkegiatan peredaran gelap yakni Pasal 114 Ayat (1) atau Pasal 112 Ayat (1)UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan mensrealkesalahan orang membeli, memiliki, menyimpan Narkotika untukHalaman 6 dari 14 halaman Putusan Nomor 3969 K/Pid.
    Sus/2019digunakan secara melawan hukum Pasal 127 Ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;Bahwa tanpa mempertimbangkan hal tersebut bisa jadi judex facti maupunPenuntut Umum akan menghukum orang/Terdakwa tidak sesuai dengansikap batin atau kesalahan yang dialaminya;Bahwa judex facti maupun Penuntut Umum dalam mememeriksa perkara aquo seharusnya mempertinmbangkan mens rea dan kesalahan/niatTerdakwa seperti yang terungkap dipersidangan, mens rea Terdakwamembeli dan memiliki
    maksud dan tujuan menggunakan secara melawan hukumseharusnya menerapkan Pasal 127 Ayat (1) huruf a, namun sebaliknyaapabila mens rea/kesalahannya dengan maksud untuk melakukan kegiatanperedaran gelap Narkotika, maka diterapkan Pasal 112 Ayat (1) atau Pasal114 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;Bahwa dari segi historis pembuatan UndangUndang Narkotika, ketentuanPasal 114 Ayat (1) atau Pasal 112 Ayat (1) diperuntukkan bagi para bandar,pengedar, penjual, menerima, orang yang
    Sedangkan mens rea/kesalahanTerdakwa membeli kemudian memiliki, menguasai, menyimpan Narkotikajenis sabusabu adalah bermaksud untuk tujuan menggunakan secaramelawan hukum. Penerapan pasalpasal tersebut wajib memperhatikandan mempertimbangkan maksud dan tujuannya, dengan kata lainHalaman 7 dari 14 halaman Putusan Nomor 3969 K/Pid.
Putus : 19-02-2019 — Upload : 31-10-2019
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 3072 K/Pid.Sus/2018
Tanggal 19 Februari 2019 — WIYONO alias JEDOT bin (alm) TINO
5044 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Akan tetapi seharusnya Hakim dan Penuntut Umummempertimbangkan pula mens rea dan atau niat Terdakwa;Bahwa dari segi mens rea atau niat Terdakwa membeli, memiliki,menguasai atau menyimpan shabu berat 0,014 gram untuk maksud dantujuan digunakan secara melawan hukum;Sejalan dengan prinsip hukum pidana Terdakwa sesungguhnya hanyadipersalahkan atas perbuatannya sesuai dengan maksud dan tujuan(mens rea dan niat) Terdakwa membeli dan menyimpan narkotika.Terungkap fakta persidangan maksud dan tujuan Terdakwa
    Sehingga Terdakwa dipersalahkan sesuai dengan mens rea atauniatnya;Bahwa seorang penyalahguna sebelum menggunakan narkotika tentuterlebin dahulu membeli, menguasai, memiliki, menyimpan setelah itubaru menggunakannya. Bahwa tidaklah mungkin Terdakwa sebagaipenyalahguna dapat menggunakan narkotika tanpa melalui perbuatanmembeli, memiliki, menguasai, menyimpan?
    tentu jawabnya tidakmungkin kecuali dipanggil untuk menggunakan narkotika;Seorang penyalahguna yang ditangkap pada waktu sedang melakukanperbuatan membeli, menyimpan, memiliki atau menguasa narkotika tidakdapat dipersalahkan melanggar Pasal 114 Ayat (1) atau Pasal 112 Ayat(1) karena secara batiniah/mens rea atau niat Terdakwa tidak bermaksudmengedarkan, menjual, memperdagangkan melainkan menggunakannarkotika.
    Sehingga sangat jelas antara mens rea atau niatTerdakwa membeli, menguasai, menyimpan atau memiliki shabu telahsesuai dengan perbuatan Terdakwa menggunakan shabu tersebut;Bahwa sudah menjadi kebutuhan dasar bagi penyalahguna ketikanarkotika yang dibeli, dimiliknya habis maka tentu akan mencari laginarkotika, dan keadaan ini akan berulang terus pada dirinyapenyalahguna hingga akhirnya akan mengalami kecanduan/ketergantungan;Salah satu bukti ilmiah yang tingkat akurasinya sangat tinggi dan tidakterbantahkan
Putus : 27-08-2018 — Upload : 18-10-2019
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1166 K/PID.SUS/2018
Tanggal 27 Agustus 2018 — RUDI bin SURIMAN
2615 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Sedangkan mens reaTerdakwa membeli kemudian memiliki, menguasai, menyimpan Narkotikaadalah bermaksud untuk tujuan menggunakan secara melawan hukum.Penerapan pasalpasal tersebut wajib =memperhatikan danmempertimbangkan maksud dan tujuannya, dengan kata lain menerapkanundangundang bukan berdasarkan tekstual bunyi undangundang belakatetapi melainkan berdasarkan konstekstualnya;Bahwa apabila mens rea Terdakwa membeli, memiliki, menyimpan,menguasai Narkotika untuk maksud dan tujuan menggunakan secaramelawan
    hukum maka wajidb menerapkan Pasal 127 Ayat (1) huruf aUndangUndang Nomor 35 Tahun 2009, apabila mens reanya denganmaksud untuk melakukan kegiatan peredaran gelap Narkotika makamenerapkan Pasal 112 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009atau Pasal 114 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009;Bahwa secara akal sehat seharusnya dapat dipahami kedudukanTerdakwa sebagai penyalahguna tentu sebelum menggunakan Narkotikamaka terlebih dahulu membeli Narkotika setelah itu Kemudian memiliki,menguasai,
    Terdakwa tidak mungkin dapat menggunakanshabu tanpa terlebih dahulu membeli, kemudian memiliki, menyimpan,menguasai;Bahwa Judex Facti maupun Penuntut Umum dalam memeriksa perkara aquo wajib mempertimbangkan mens rea Terdakwa seperti yang terungkapdi persidangan, mens rea Terdakwa membeli dan memiliki shabu tersebutHalaman 6 dari 12 hal Putusan Nomor 1166 K/PID.SUS/2018sematamata untuk digunakan secara melawan hukum dan bukan untuktujuan melakukan kegiatan peredaran gelap Narkotika;Bahwa oleh karena
    itu, apabila seorang penyalahguna dalam hal iniTerdakwa ketika ditemukan sedang membeli atau memiliki, menyimpanatau menguasai Narkotika dengan mens rea untuk menggunakan tidakdapat dipersalahkan melanggar Pasal 114 Ayat (1) UndangUndangNomor 35 Tahun 2009 atau Pasal 112 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35Tahun 2009 sebagaimana dalam perkara a quo;Bahwa untuk menunjukkan benar Terdakwa penyalahgunayaituTerdakwa tidak pernah terkait dalam kegiatan peredaran gelap Narkotika,hal ini dapat dibuktikan hasil
    pemeriksaan persidangan tidak terungkapfakta Terdakwa pernah menjual, mengedarkan secara gelap Narkotika.Terdakwa tidak pernah menjadi jaringan/sindikat peredaran gelapNarkotika;Bahwa dalam putusan Judex Facti hanya mempertimbangkan secarakasat mata actus reus/perbuatan materiil Terdakwa yaitu membeli danmemiliki shabu, tanoa mempertimbangkan mens rea Terdakwa.
Putus : 04-12-2019 — Upload : 02-11-2021
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 3619 K/Pid.Sus/2019
Tanggal 4 Desember 2019 — RAMADHANI bin ARIFIN
4619 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Hal ini penting dipertimbangkan Judex Factimaupun Penuntut Umum mengingat Jangan sampai terjadi Terdakwadihukum tidak sesuai dengan sikap batin atau kesalahan yang dilakukan.Artinya kesalahan dan mens rea Terdakwa sesuai dengan maksud Pasal127 Ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentangNarkotika, dan jangan sampai dihukum menerapkan pasal pengedar Pasal112 Ayat (1) atau Pasal 114 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun2009 tentang Narkotika.
    Terdakwa membeli sabuakan dipergunakan bersama secara melawan hukum;Judex Facti maupun Penuntut Umum jangan hanya mempertimbangkanactus reus/perbuatan fisik, materil Terdakwa, tetapi wajib pulamempertimbangkan mens rea/kesalahan Terdakwa.
    Judex Facti maupunPenuntut Umum seharusnya dapat membedakan mens rea/kesalahanorang membeli, memiliki, menyimpan Narkotika untuk kegiatan peredarangelap Pasal 114 Ayat (1) atau Pasal 112 Ayat (1) UndangUndang Nomor35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan mens rea/kesalahan orangmembeli, memiliki, menyimpan Narkotika untuk digunakan secaramelawan hukum Pasal 127 Ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor 35Tahun 2009 tentang Narkotika;Seorang penyalahguna seperti halnya Terdakwa ketika ditemukan sedangmembeli
    Sedangkan mens rea/kesalahanTerdakwa membeli kemudian memiliki, menguasai, menyimpan sisaNarkotika adalah bermaksud untuk tujuan menggunakan secara melawanhukum.
    Bahwa tidak mungkinTerdakwa dapat menggunakan Narkotika tanpa terlebin dahulu membeli,memiliki, menyimpan atau menguasai Narkotika (kecuali terdakwadipanggil untuk mengkonsumsi saja);Bahwa bahwa Judex Facti maupun Penuntut Umum hanyamempertimbangkan actus reus/perbuatan materil Terdakwa yaitu membelidan memiliki sabu, tanopa mempertimbangkan mens rea Terdakwa.
Putus : 03-09-2018 — Upload : 16-10-2019
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1775 K/PID.SUS/2018
Tanggal 3 September 2018 — SITI LASTITI alias TITI
3011 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Ketua Majelis berpendapat perbuatan Terdakwa a quo tidak serta mertadapat diterapkan ketentuan Pasal114 Ayat (1) UndangUndang Nomor35 Tahun 2009 atau Pasal 112 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35Tahun 2009, meskipun pada waktu ditangkap Terdakwa diemukansedang membeli atau memiliki, menguasai, menyimpan Narkotikasebanyak 0,0841 (nol koma nol delapan empat puluh satu) gram,tetapi harus dipertimbangkan mens rea Terdakwa;Bahwa dari segi sejarah pembentukan ketentuan Pasal 114 Ayat (1)UndangUndang Nomor 35
    Dengan kata lain,judex facti maupun Penuntut Umum menerapkan undangundangbukan sekedar memenuhi rumusan secara tekstual bunyi undangundang belaka, tetapi juga diterapkan berdasarkan kontekstualnya;Seperti halnya dalam perkara a quo , mens rea Terdakwa membeli,memiliki, mMenyimpan, menguasai Nakotika untuk maksud dan tujuanmenggunakan secara melawan hukum maka wajib menerapkanPasal 127 Ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009,apabila mens reanya dengan maksud untuk melakukan kegiatanperedaran
    Terdakwa tidak mungkin dapat menggunakansabu tanpa terlebih dahulu membeli, Kemudian memiliki, menyimpan,menguasai;Bahwa Penuntut Umum maupun judex facti dalam memeriksaperkara a quo wajib mempertimbangkan mens rea Terdakwamembeli dan memiliki sabu tersebut sematamata untuk digunakansecara melawan hukum dan bukan untuk tujuan lainnya;Oleh karena itu, apabila seorang penyalahguna dalam hal ini Terdakwaketika ditemukan sedang membeli atau memiliki, menyimpan ataumenguasai Narkotika dengan mens rea
    Putusan NomorNarkotika, hal ini dapat dibuktikan hasil pemeriksaan persidangantidak terungkapfakta Terdakwa pernah menjual, mengedarkan secara gelap Narkotika.Terdakwa tidak pernah menjadi jaringan/sindikat peredaran gelapNarkotika;Bahwa dalam putusan judex facti maupun memori kasasi PenuntutUmum hanya mempertimbangkan secara kasat mata actus reus/perbuatan materil Terdakwa yaitu membeli dan memiliki sabu, tanpamempertimbangkan mens rea Terdakwa.
Putus : 04-12-2019 — Upload : 02-11-2021
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 3520 K/Pid.Sus/2019
Tanggal 4 Desember 2019 — DICKY FAISAL TANJUNG bin MULYONO;
2624 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Hal ini penting dipertimbangkan Judex Factimaupun Penuntut Umum mengingat jangan sampai terjadi Terdakwadihukum tidak sesuai dengan sikap batin atau kesalahan yang dilakukan.Artinya kesalahan dan mens rea Terdakwa sesuai dengan maksudPasal 127 Ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009, danjangan sampai dinukum menerapkan pasal pengedar Pasal 112 Ayat (1),Pasal 114 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009.
    Terdakwamembeli shabu akan digunakan bersama secara melawan hukum.Bahwa Judex Facti maupun Jaksa/Penuntut Umum jangan hanyamempertimbangkan actus reus/perbuatan fisik, materil Terdakwa, tetapiwajid pula mempertimbangkan mens rea/kesalahan Terdakwa.
    dengan mens rea/ kesalahan untuk menggunakan tembakaugorilla tidak dapat dipersalahnkan melanggar Pasal 114 Ayat (1) atauPasal 112 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentangNarkotika sebagaimana dalam perkara a quo;Bahwa Terdakwa membeli, memiliki, menyimpan, menguasai narkotikauntuk maksud dan tujuan menggunakan secara melawan hukumseharusnya menerapkan Pasal 12/7 Ayat (1) huruf a UndangUndangHal. 7 dari 15 hal.
    Sedangkan mens rea/kesalahan Terdakwa membelikemudian memiliki, menguasai, menyimpan sisa narkotika adalahbermaksud untuk tujuan menggunakan secara melawan hukum.Penerapan pasalpasal tersebut wajid memperhatikan danmempertimbangkan maksud dan tujuannya, dengan kata lainmenerapkan undangundang bukan berdasarkan tekstual bunyi undangundang belaka tetapi melainkan berdasarkan konstekstualnya;Bahwa dapat dipahami secara akal sehat bahwa Terdakwa sebagaipenyalahguna tentu sebelum menggunakan narkotika
    Sus/2019bahwa tidak mungkin dapat memakai narkotika tanpa melalui tahapantersebut:Bahwa judex facti maupun Penuntut Umum hanya mempertimbangkanactus reus/perbuatan materil Terdakwa yaitu membeli dan memilikishabu, tanpa mempertimbangkan mens rea Terdakwa. Hal ini tentubertentangan dengan prinsip hukum pidana atau teoripertanggungjawaban pidana yang wajib diterapkan dalam setiapmemeriksa dan menuntut perkara dipengadilan.
Register : 06-03-2017 — Putus : 22-02-2017 — Upload : 06-03-2017
Putusan PN KARANGAYAR Nomor 217/Pid.Sus/2016/PN.Krg
Tanggal 22 Februari 2017 — 1. Nama lengkap : WIYONO Als GENJIK Bin MITRO SUWARNO SAIMIN; Tempat lahir : Karanganyar ; Umur/tanggal lahir : 36 tahun / 24 Juni 1980 ; Jenis kelamin : Laki-laki ; Kebangsaan : Indonesia ; Tempat tinggal : Kp. Jetis RT.003 RW. 005 desa Jetis kecamatan Jaten kabupaten Karanganyar; Agama : Islam ; Pekerjaan : Buruh ;
323
  • rea) terdakwa adalah untuk dipakai dengan saksi Wiyono, dengandemikian unsur memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan narkotikagolongan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan, atau dengan kata lain actusreusnya terpenuhi namun mens reanya tidak terpenuhi, Majelis Hakim tidaksependapat, dengan pertimbangan sebagai berikut;Menimbang, bahwa memang benar actus non facit reum nisi mens sit rea,atau perobuatan melanggar hukum (actus reus) tidak serta merta membuatseseorang telah bersalah melakukan
    tindak pidana, kecuali jika ada sikap batin jahat(mens rea), sehingga untuk menentukan seseorang telah bersalah melakukan tindakpidana, atau telah terjadinya suatu tindak pidana, harus dapat dibuktikan adanyaactus reus dan mens rea.Menimbang, bahwa mens rea adalah unsur kesalahan, baik berupakesengajaan atau kelalaian, yang kadangkadang unsur tersebut ditulis secara tegasdalam pasal yang memuat ketentuan pidana dengan kalimat dengan sengaja ataukarena kelalaiannya, ataupun tidak ditulis dengan tegas
    namun telah meliputiperbuatannya.25Menimbang, bahwa pada setiap pasal dalam peraturan perundangundangan yang memuat ketentuan pidana, yang berisi norma yang tidak bolehdilanggar, karena dengan dilanggarnya norma tersebut akan terjadi suatu tindakpidana, maka dalam unsurunsur pasal tersebut, sudah termasuk di dalamnya actusreus dan mens rea, dimana dalam unsurunsur tindak pidana, actus reus dikenalsebagai unsur yang bersifat obyektif dan mens rea, di kKenal sebagai unsur yangbersifat subyektif, Karena
    merupakan sikap batin dari pelaku tindak pidana.Menimbang, bahwa dengan demikian ketika seluruh unsur dalam pasaltersebut terpenuhi, maka berarti actus reus dan mens rea juga telah ada,sehingga terjadilah tindak pidana, sedangkan apakah kemudian pelakunya dapatdipidana atau tidak hal tersebut berkaian dengan pertanggungjawaban pidana yangdiatur diluar pasal yang memuat ketentuan pidana, yaitu pasalpasal yang mengaturtentang alasan penghapus pidana.0Menimbang, bahwa mens rea atau sikap batin/niat
    memiliki atau dengan sengajamenyimpan atau dengan sengaja menguasai atau dengan sengaja menyediakan(narkotika golongan bukan tanaman tanpa hak atau melawan hukum), meskipunkata dengan sengaja tidak ditulis di depan kata menguasai, namun hal itu meliputiperbuatan menguasai.Menimbang, bahwa dengan demikian untuk menentukan apakah suatutindak pidana yang diatur dan diancam pidana dalam Pasal 112 ayat (1) Undangundang No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika, telah terbukti atau tidak, tidak perlumencari mens