Ditemukan 55150 data
18 — 0
26134Mt.GA2017/PAJIs. perceraian haruslah dihindarkan, akan tetapi apabila dalam sebuah rumah tanggatelah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus yang sulit diperbaiki,maka perceraian adalah merupakan salah satu jalan pintas yang sebaiknyaLagdh clacad Col y yeas cia sled 1iva : Apabila ada dua hal yang samasama Mengandung madiarat, maka harusdipilih satu di antaranya yang lebih kecil madiaratnyaMenimbang, bahwa Majlis sependapat dengan pendapat Ahi Hukum tslamyang termuat dafam Kitab Ghayatul
Sehingga berdasar pasal 65 Undangundang Nomor 7 tahun +989tens telah diubah dengan Undangundang Nomor 3 tahun 2006 Jo. pasal 39 ayat 1)4 dangundang Nomor 1 tahun 1974, maka gugatan Penggugat sebagaimana yangtercantum dalam petitum nemor dua cukup beralasan untuk dikabulkan;Menimbang, bahwa dalam pasa 119 ayat (2) huruf (c) Kempilasi HukumIslam dan doktrin hukum sebagaimana yang tercantyum dalam kitab Ghayatul MaramLi Syaikhi Al Majdi terdapat abstrak hukum bahwa dalam perkata gugatan caraiPengadilan
12 — 4
./1996 tanggal 18 Juni1996 : Bahwa dalam hal perceraian tidak perlu dilihat dari siapa penyebabpercekcokan atau salah satu pihak telah meninggalkan pihak lain, tetapi yangperlu dilihat adalah perkawinan itu sendiri apakah perkawinan itu masih dapatdipertahankan lagi atau tidak; Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu berpijak pada hukum syaradalam Kitab Ghayatul Maram LiSyekh Al Majdi : alle jo Lill aude Gib eas Aa 9 jl Aue) poe SLINSIArtinya : Apabila ketidaksenangan (kebencian ) istri kepada suaminya
Pasal 116 huruf (f) KompilasiHukum Islam telah terpenuhi, oleh karena itu gugatan Pengugat patutdikabulkan; :Menimbang, bahwa Pasal 119 ayat (2) huruf (c) Kompilasi Hukum Islam dan doktrin Hukum Islam yang termuat dalam kitab Ghayatul Maram Li SyaikhiAlMajdi, terdapat abstrak hukum bahwa dalam perkara gugatan ceraiPengadilan (Hakim) dibenarkan menjatuhkan talak suami dengan talak satubain sughra, dengan demikian Majelis menjatuhkan talak satu bain sughra dari Tergugat terhadap Penggugat ; Putusan
15 — 2
dilihat dari kuantitas dan kualitas perselisihantersebut yang sudah berpisah selama 3 tahun lebihdan telah putus komunikasi antara keduanya dan tidakdapat terpenuhinya hakhak dan kewajiban rumah tanggamereka, maka majelis menyimpulkan bahwa perselisihan merekasudah dapat dikatagorikan pada pertengkaran yangterus menerus yang sulit untuk didamaikan gunamewujudkan keluarga sejahtera lahir batin sebagaimana maksudpasal 1 UUNo. 1 tahun 1974Menimbang, bahwa berdasarkan pendapat ahli fiqh dalamkitab Ghayatul
10 — 0
Penggugatdengan Tergugat keluarga kedua belah pihak telah berusaha merukunkan,tapi tidak berhasil;Menimbang, bahwa dari fakta tersebut diatas dapat disimpulkan bahwaperkawinan Penggugat dan Tergugat telah pecah, tujuan perkawinansebagaimana pasal 1 Undangundang No. 1 Tahun 1974 dan firman AllahSWT dalam surat ArRum ayat 21:sudah tidak dapat tercapai, sehingga perkawinan tidak dapat dipertahankanlagi, oleh karena itu penyelesaian yang dipandang adil adalah perceraian;Menimbang, bahwa dalam kitab Ghayatul
6 — 1
dengan tujuan membentukkeluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa"sudah tidak terwujud, karena antara keduanya sudah tidak saling menyayangi, bahkanperselisihan di antara keduanya sudah sedemikian rupa sifatnya dan sudah sulit diharapkanbisa rukun kembali, sehingga apabila perkawinan mereka dipertahankan justru akanmendatangkan madharat yang lebih besar bagi kedua belah pihak, karena itu perkawinanmereka harus diceraikanMemperhatikan pendapat dalam kitab Ghayatul
12 — 0
pada kejadian kejadian tersebut di atas telahmengakibatkan pecahnya keharmonisan dan keutuhan rumah tangga Penggugat,sehingga tujuan dari pada perkawinan sebagaimana telah digariskan dalam syari'atIslam yang tertuang dalam pasal 3 KHI dan pasal 1 UU no. 1 tahun 1974 yaitumembentuk suatu rumah tangga yang kekal, sakinah, mawaddah dan rahmah,karena unsur unsur tersebut sudah rapuh, sehingga tujuan tersebutsudah tidak dapat diwujudkan lagi ;Menimbang, bahwa berdasarkan doktrin hukum Islam dalam kitab Ghayatul
10 — 0
dikehendaki oleh jiwa pasal 1 UndangUndangnomor tahun 1974 tentang Perkawinan dan nampaknya tidak ada pula harapan akanhidup rukun kembali dalam rumah tangga mereka, sehingga percerian adalah merupakanjalan keluar yang dipandang lebih baik;Menimbang, bahwa dengan demikian maka gugatan Penggugat telah terbuktiberalasan sesuai dengan maksud pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemereintah Nomor 9 tahun1975 jo pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam serta dengan memperhatikan pulaqaul ulama fiqih dalam kitab Ghayatul
10 — 0
SleArtinya :Bahwa bahaya itu harus dihilangkan ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengetengahkan dalildalil syariyahsebagaimana tercantum dalam Kitab Ghayatul Maram li Syaihi Majdi :Uly rit pre US, arg I gro gle aleArttApabila ketidaksenangan (kebencian) isteri terhadap suaminya sudah sangat memuncak, maka nydHakim harus menjatuhkan talaknya ; Menimbang, bahwa berdasarkan atas pertimbanganpertimbangan danhalhalsebagaimana tersebut di atas, maka dalildalil gugatan Penggugat cukup beralasan dan
16 — 9
Quad GIy 2 Gayl Artinya : Apabila ada dua hal yang samasama mengandung madlarat, maka harusdipilih satu di antaranya yang lebih kecil madlaratnyaMenimbang, bahwa Majlis sependapat dengan pendapat Ahli Hukum Islamyang termuat dalam Kitab Ghayatul Muram Li Syaikh Al Majdi, yang menerangkan : Apabila isteri telah memuncak kebenciannya terhadap suaminya, maka hakimdiperkenankan menjatuhkan talaknya lakilaki (suami) dengan talak satu ;Menimbang, bahwa Majlis Hakim juga perlu mengambil alin pendapat Dr.Musthafa
Sehingga berdasar pasal 65 Undangundang Nomor 7 tahun 1989yang telah diubah dengan Undangundang Nomor 3 tahun 2006 Jo. pasal 39 ayat (1)Undangundang Nomor 1 tahun 1974, maka gugatan Penggugat sebagaimana yangtercantum dalam petitum nomor dua cukup beralasan untuk dikabulkan;Menimbang, bahwa dalam pasal 119 ayat (2) huruf (c) Kompilasi Hukum Islamdan doktrin hukum sebagaimana yang tercantum dalam kitab Ghayatul Maram LiHalaman 11 dari 13 Putusan Nomor 2455/Pdt.G/2018/PA.Jr.Syaikhi Al Majdi terdapat
9 — 8
./1996 tanggal 18 Juni1996 : Bahwa dalam hal perceraian tidak perlu dilihat dari siapa penyebabpercekcokan dan percelisihan atau salah satu pihak telah meninggalkan pihaklain, tetapi yang perlu dilihat adalah perkawinan itu sendiri apakah perkawinanitu masih dapat dipertahankan lagi atau tidak;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu berpijak pada hukum syaradalam Kitab Ghayatul Maram LiSyekh Al Majdi :aalb wo lil ale glb QrgJ a> oil acy pre auullslArtinya :Apabila ketidaksenangan ( kebencian ) istri
Pasal 116huruf (f) Kompilasi Hukum Islam telah terpenuhi, oleh karena itu gugatanPengugat patut dikabulkan;Menimbang, bahwa Pasal 119 ayat (2) huruf (c) Kompilasi Hukum Islamdan doktrin Hukum Islam yang termuat dalam kitab Ghayatul Maram Li SyaikhiAlMajdi, terdapat abstrak hukum bahwa dalam perkara gugatan ceralPengadilan (Hakim) dibenarkan menjatuhkan talak suami dengan talak satubain sughra, dengan demikian Majelis menjatuhkan talak satu bain sughra dariTergugat terhadap Penggugat ;Putusan Nomor
11 — 0
pertengkaran yang terus menerus yang sulit diperbaiki,maka perceraian adalah merupakan salah satu jalan pintas yang sebaiknyaditempuh untuk menghindari kKemelut dan mudlarat yang berkepanjangan dalamrumah tangga , sesuai dengan kaidah ushuliyah yang berbunyi ;Legal Jud G1 we Ua jl 14)Artinya : Apabila ada dua hal yang samasama mengandung madlarat, maka harusdipilih satu di antaranya yang lebih kecil madlaratnyaMenimbang, bahwa Majlis sependapat dengan pendapat Ahli Hukum Islamyang termuat dalam Kitab Ghayatul
Sehingga berdasar pasal 65 Undangundang Nomor 7 tahun 1989yang telah diubah dengan Undangundang Nomor 3 tahun 2006 Jo. pasal 39 ayat (1)Undangundang Nomor 1 tahun 1974, maka gugatan Penggugat sebagaimana yangtercantum dalam petitum nomor dua cukup beralasan untuk dikabulkan;Menimbang, bahwa dalam pasal 119 ayat (2) huruf (c) Kompilasi Hukum Islamdan doktrin hukum sebagaimana yang tercantum dalam kitab Ghayatul Maram LiSyaikhi Al Majdi terdapat abstrak hukum bahwa dalam perkara gugatan ceraiPengadilan
6 — 0
Apalagimereka sudah berpisah tempat tinggal selama 3 bulandan telah putus komunikasi antara keduanya dan tidakdapat terpenuhinya hak hak dan kewajiban rumahtangga mereka, maka majelis menyimpulkan bahwapertengkaran mereka sudah dapat dikatagorikan padapertengkaran yang terus menerus~ yang sulit untukdidamaikan guna mewujudkan keluarga sejahtera lahirbatin sebagaimana maksud pasal 1 UU No. 1 tahun1974;Menimbang, bahwa berdasarkan pendapat ahli fiqhdalam kitab Ghayatul Maram yang selanjutnya diambilsebagai
14 — 7
Putusan Nomor 300/Pdt.G/2020/PA.Pkbkarena Penggugat tetap ingin berpisah dengan Tergugat, oleh karena ituMajelis Hakim sependapat dengan pendapat Ulama yang termaktub dalamkitab Ghayatul Maram yang diambil alin menjadi pendapat Majelis Hakimsebagai berikut:lagle adlbinio Lillale lb larg jl arg ill at, pre ou IIs I, IlArtinya : Apabila si isteri telah menunjukkan sikap sangat benci kepadasuaminya, maka Hakim boleh menjatuhkan talak satu Suaminya kepadaisterinya.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan
12 — 4
berlangsung justru akan menimbulkan dampak yang tidak baik bagikedua belah pihak dan dapat menjerumuskan mereka ke dalam perbuatan dosa serta akanmenimbulkan mudharat bagi Penggugat dan Tergugat, padahal sesuai dengan kaidah figihmenghilangkan mudharat harus didahulukan dari pada menarik manfaat yaitu berbunyi:WlacJ ul> cle P20 aww LaoJ Artinya: Menolak kemudharatan lebih utama daripada menarik (mempertahankan)kebaikan.Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan pendapat ulama dalamkitab Ghayatul
20 — 5
Dalam Kitab Ghayatul Marom, yangberbunyi : blg clria Ialjo llaabI biia Sap jf.4 MW jg>a JjorelArtinya : Di saat isteri telah memuncak kebenciannyakepada suami, maka Hakim(berwenang) menjatuhkantalaknya suami ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut, Majelis Hakim berpendapat gugatanPenggugat untuk bercerai dari Tergugat patutdikabulkan; Menimbang, bahwa Tergugat tidak hadir kembali di muka17sidang sehingga Majelis Hakim berpendapat bahwa seluruhdalil bantahan Tergugat tidak
11 — 0
Sedangkan suatu kemadharatan, pada dasarnya harus dihilangkan,sebagaimana tersebut dalam Kitab AlAshbah wanNadhoir halaman 56 yang berbunyi : Artinya :Bahwa bahaya itu harus dihilangkan ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengetengahkan dalildalil syariyahsebagaimana tercantum dalam Kitab Ghayatul Maram li Syaihi Majdi : ArtiApabila ketidaksenangan (kebencian) isteri terhadap suaminya sudah sangat memuncak, makanygHakim harus menjatuhkan talaknya ; Menimbang, bahwa berdasarkan atas pertimbanganpertimbangan
10 — 0
Penggugatdengan Tergugat keluarga kedua belah pihak telah berusaha merukunkan,tapi tidak berhasil;Menimbang, bahwa dari fakta tersebut diatas dapat disimpulkan bahwaperkawinan Penggugat dan Tergugat telah pecah, tujuan perkawinansebagaimana pasal 1 Undangundang No. 1 Tahun 1974 dan firman AllahSWT dalam surat ArRum ayat 21:sudah tidak dapat tercapai, sehingga perkawinan tidak dapat dipertahankanlagi, oleh karena itu penyelesaian yang dipandang adil adalah perceraian;Menimbang, bahwa dalam kitab Ghayatul
13 — 3
puncaknya pada bulanDesember 2017 Tergugat pamit untuk mencari kerja namun hingga sekarang tidakpernah kembali Penggugat dan Tergugat telah pisah tempat tinggal hinggasekarang kurang lebih telah 1 (Satu) tahun 9 (Sembilan) bulan lamanya, tanpaada komunikasi antara satu dengan lainnya, meskipun sudah diupayakanperdamaian, menjadi indikasi yang kuat pula bagi Majelis Hakim bahwakeduanya sudah tidak rukun lagi;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dengan pandangan ahlihukum yang tercantum dalam Kitab Ghayatul
Apalagi denganadanya fakta perpisahan rumah antara Penggugat dan Tergugat yang telahberlangsung kurang lebih telah 1 (satu) tahun 9 (sembilan) bulan lamanya,tanpa ada komunikasi antara satu dengan lainnya, meskipun sudah diupayakanperdamaian, menjadi indikasi yang kuat pula bagi Majelis Hakim bahwakeduanya sudah tidak rukun lagi;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dengan pandangan ahlihukum yang tercantum dalam Kitab Ghayatul Marom dan diambil alih menjadipendapatnya sendiri, yang berbunyi:
10 — 8
apakah perkawinan itu masih dapatdipertahankan lagi atau tidak; Menimbang, bahwa Majelis Hakim merujuk Yurisprodensi MahkamahAgung Republik Indonesia Nomor 379/K/AG/1995 tanggal 26 Maret 1997 Suami istri yang tidak berdiam serumah lagi dan tidak ada harapan untuk dapathidup rukun kembali, maka rumah tangga tersebut telah retak dan pecah dantelah memenuhi alasan cerai Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9Tahun 1975 ;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu berpijak pada hukum syaradalam Kitab Ghayatul
Pasal 116 huruf (f) KompilasiHukum Islam telah terpenuhi, oleh karena itu gugatan Pengugat patutdikabulkan; Menimbang, bahwa Pasal 119 ayat (2) huruf (c) Kompilasi Hukum Islam dan doktrin Hukum Islam yang termuat dalam kitab Ghayatul Maram Li SyaikhiAlMajdi, terdapat abstrak hukum bahwa dalam perkara gugatan ceraiPengadilan (Hakim) dibenarkan menjatuhkan talak suami dengan talak satubain sughra, dengan demikian Majelis menjatuhkan talak satu bain sughra dari Tergugat terhadap Penggugat ; Menimbang
11 — 1
1974 dan firman AllahSWT dalam surat ArRum ayat 21:Artinya : Dan di antara tandatanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakanuntukmu isteriisteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasatenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang.Sesungguhnya pada yang demikian itu benarbenar terdapat tandatanda bagikaum yang berfikir.sehingga perkawinan tidak dapat dipertahankan lagi, oleh karena itupenyelesaian yang dipandang adil adalah perceraian;Menimbang, bahwa dalam kitab Ghayatul