Dalam hal nafkah Tergugat hanya memberikanikan hasil tangkapannya untuk dijual di pasar tanpa biayabiaya lain untukkebutuhan Penggugat dan anak Penggugat;Menimbang bahwa terhadap replik Penggugat, Tergugat mengajukanduplik yang pada pokoknya tidak benar Tergugat sering mengancam akanmembunuh Penggugat dan berkata selama masih suami isteri Penggugat akanmati di tangan Tergugat dan siang hari Penggugat berada di rumah Penggugatdan Tergugat sedangkan malam hari di rumah orangtua Penggugat;Menimbang,

bernamaTERGUGAT adalah menantu saksi; Bahwa setelah menikah Penggugat dengan Tergugat semulamembina rumah tangga di Kabupaten Agam sampai pisah rumah; Bahwa Penggugat dan Tergugat belum dikaruniai anak; Bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat semularukun dan harmonis tetapi sejak awal tahun 2015 tidak rukun dan tidakharmonis; Bahwa penyebab rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tidakrukun dan tidak harmonis lagi, karena Tergugat kurang jujur masalahkeuangan, Tergugat sering menjual hasil tangkapannya

;Bahwa benar, terdakwa menerangkan awak kapal perikanan KM SinarMina Perkasa yang ikut berlayar pada saat itu berjumlah 15 orangtermasuk nahkoada termasuk Sdr LIN;,Bahwa benar, terdakwa menerangkan kegiatan yang dilakukan olehkapal perikanan KM Sinar Mina Perkasa di Perairan Pulau MasalemboMadura tersebut adalah kapal berlabuh jangkar, kKemudian datang kapalkapal perikanan tradisional local yang merupakan kapal penangkap untukmenjual hasil tangkapannya ke kapal perikanan KM Sinar Mina Perkasa;Halaman

;Bahwa benar, terdakwa menerangkan awak kapal perikanan KM SinarMina Perkasa yang ikut berlayar pada saat itu berjumlan 15 orangtermasuk nahkoada termasuk Sdr LIN;,Bahwa benar, terdakwa menerangkan kegiatan yang dilakukan oleh kapalperikanan KM Sinar Mina Perkasa di Perairan Pulau Masalembo Maduratersebut adalah kapal berlabuh jangkar, kKemudian datang kapalkapalperikanan tradisional local yang merupakan kapal penangkap untukmenjual hasil tangkapannya ke kapal perikanan KM Sinar Mina Perkasa;Bahwa

sangat merugikan keuangandan perekonomian negara ;Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Maluku tidak mempertimbangkan maksud, tujuan dan filosofi yang tercantum dalam Pasal 104 ayat (2)UndangUndang RI Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan yangdirasakan kurang mampu mengantisipasi perkembangan hukum dalamrangka pegelolaan sumber daya ikan, hal ini sangat erat kaitannyadengan optimalisasi fungsi pengawasan di bidang perikanan untukmeminimalisasi kejahatan perikanan yang membawa keluar negeri ikanhasil tangkapannya

.> Bahwa Terdakwa menggunakan bahan peledak untuk menangkap ikantersebut dilakukan sebanyak 3 kali dalam seminggu sejak tahun 2018dan Terdakwa menjual hasil tangkapannya tersebut berupa ikan terikepada seorang bakul yang bernama H.

NO.LAB : 2630/BHF/2021, tanggal 23 Juni 2021 dengankesimpulan pemeriksaan bahwa barang bukti berupa 1 (satu) buahplastik bening berisi serbuk warna abuabu adalah campuran bahanpeledak jenis flash powder terdiri dari senyawa kimia Potassium Klorat(KCIO3), Sulfur (S) dan Aluminimum (Al) yang merupakan bahanpeledak berkekuatan rendah (low explosive).Bahwa Terdakwa menggunakan bahan peledak untuk menangkap ikantersebut dilakukan sebanyak 3 kali dalam seminggu sejak tahun 2018dan Terdakwa menjual hasil tangkapannya

tidakmembawa manfaat bagi penegakan hukum, khususnya dalam menegakkanwibawa Indonesia sebagai negara berdaulat dalam hubungan bilateralmaupun multilateral dengan negaranegara lainnya;Apalagi Pemerintah Republik Indonesia sudah menyatakan perang terhadappelaku i/legal fishing yang terjadi di wilayah pengelolaan perikanan RepublikIndonesia, karena hal tersebut sangat merugikan bangsa Indonesia, apalagiyang banyak melakukan perbuatan tersebut khususnya di ZEEI adalahwarga negara asing (WNA) dan hasil tangkapannya

rasa keadilan dan tidakmembawa manfaat bagi penegakan hukum, khususnya dalam menegakkanwibawa Indonesia sebagai negara berdaulat dalam hubungan bilateralmaupun multilateral dengan negaranegara lainnya;Apalagi Pemerintah RI sudah menyatakan perang terhadap pelakuIUU Fishing yang terjadi di wilayah pengelolaan perikanan RepublikIndonesia, karena hal tersebut sangat merugikan bangsa Indonesia, apalagiyang banyak melakukan perbuatan tersebut khususnya di ZEEI adalahwarga Negara asing (WNA) dan hasil tangkapannya

OEN IJOE 02 seingatsaksi sudah 7 (tujuh) kali KM.OEN IJOE 02 menangkap di perairanTimur Sabang dan seluruh ikan hasil tangkapan kapal KM.OEN IJOE 02 menjual hasil tangkapannya di PPI Lampulo Banda Aceh;Halaman 15 dari 52 Putusan Nomor 108/Pid.Sus/2016/PN JthBahwa jumlah ikan yang berada pada kapal KM.

02 diperiksa oleh PetugasKepolisian Ditpolairda Aceh pada hari Rabu tanggal 06 April2016 sekira pukul 11.30 Wib di perairan Aceh Besar pada titikkoordinat 5 38 973 N 95 20 756 E kapal KM.OENIJOE 02. berlayar dari Laut Timur Sabang menuju ke PPIlampulo Banda Aceh;Bahwa saksi tidak mengetahui di mana akan dijualnya ikanhasil tangkapan kapal KM.OEN IJOE 02 menjual hasiltangkapannya, akan tetapi bila jika dilihat dari kebiasaan parakapal ikan yang masuk ke banda aceh, mereka akan menjualikan hasil tangkapannya

dapat berlayar melakukan penangkapan ikan, karenasesuai dengan ketentuan yang ada seluruh kapal perikanan yang melakukanaktifitas perikanan tidak terbatas berapa Grose Tonase nya, bahwa setiapberlayar melakukan penangkapan ikan harus dilengkapi dengan SPB, namununtuk kapal perikanan dibawah 5 GT tidak diwajibkan memliki SPB karenatergolong kepada nelayan kecil, akan tetapi kapal yang berukuran 5 GTkebawah, diwajibkan untuk meloporkan kepada Dinas Perikanan setempatdan wajib pula melaporkan hasil tangkapannya

Bahwa puncak perselisihan dan pertengkaran Penggugat dengan Tergugat terjadi padabulan Desember 2012, saat mana Tergugat sedang melaut untuk mencari ikan namunsepulang dari melaut hasil tangkapannya Tergugat malah menaruh di perahu.

rasakeadilan dan tidak membawa manfaat bagi penegakan hukum, khususnyadalam menegakkan wibawa Indonesia sebagai negara berdaulat dalamhubungan bilateral maupun multilateral dengan negaranegara lainnya.Apalagi Pemerintah RI sudah menyatakan perang terhadap pelaku IUUFishing yang terjadi di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia,karena hal tersebut sangat merugikan bangsa Indonesia, apalagi yang banyakmelakukan perbuatan tersebut khususnya di ZEEI adalah warga negara asing(WNA) dan hasil tangkapannya

perahunya sambil melakukan aktifitas menangkap ikan denganmenggunakan alat setrum accu; Bahwa Terdakwa tidak melakukan perlawanan ketika ditangkap;Bahwa menangkap ikan dengan menggunakan alat setrum accutersebut dilarang oleh UndangUndang karena mengakibatkan kerusakanlingkungan seperti matinya jasadjasad renik/plankton sebagai pakanikan alami, matinya bibitbibit ikan;Bahwa Terdakwa menangkap ikan dengan alat setrum accu tersebutbaru berjalan beberapa bulan;Bahwa dari pengakuan Terdakwa ikan hasil tangkapannya

rasa keadilan dan tidakmembawa manfaat bagi penegakan hukum, khususnya dalam menegakkanwibawa Indonesia sebagai negara berdaulat dalam hubungan bilateralmaupun multilateral dengan negaranegara lainnya.Apalagi Pemerintah RI sudah menyatakan perang terhadap pelaku IUUFishing yang terjadi di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia,karena hal tersebut sangat merugikan bangsa Indonesia, apalagi yangbanyak melakukan perbuatan tersebut khususnya di ZEEI adalah WargaNegara Asing (WNA) dan hasil tangkapannya

rasa keadilan dan tidak membawamanfaat bagi penegakan hukum, khususnya dalam menegakkan wibawaIndonesia sebagai negara berdaulat dalam hubungan bilateral maupunmultilateral dengan negaranegara lainnya;Apalagi Pemerintah RI sudah menyatakan perang terhadap pelaku IUUFishing yang terjadi di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia,karena hal tersebut sangat merugikan bangsa Indonesia, apalagi yangbanyak melakukan perbuatan tersebut khususnya di ZEEI adalah wargaNegara asing (WNA) dan hasil tangkapannya

dengan pernikahan Pemohon danTermohon tersebut; bahwa Pemohon dan Termohon telah dikaruniai 5 (lima) orang anak; bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah tidak harmonissejak bulan November 2017 dan antara Pemohon dan Termohontelah sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; bahwa saksi mengetahui perselisihan dan pertengkaran tersebutkarena saksi pernah 5 kali melihat dan mendengar Pemohon danTermohon bertengkar, yaitu ketika saksi sedang berada di Muaratempat Pemohon menurunkan ikan hasil tangkapannya

No. 1912 K/Pid/2005Terdakwa yang memiliki dan mempergunakan kapal bermotordengan mesin berbobot 30 GT untuk menangkapi ikan, danmesin kapal berkekuatan 56 Daya Kuda, terlebih jikadikaitkan dengan barang bukti berupa bahan bakar sebanyakkurang lebih 600 (enam ratus) liter dan dalam melakukanpenangkapan ikan menggunakan 7 (tujuh) buah jaring GillNet, dan Terdakwa dalam melakukan penangkapan danpenjualan hasil tangkapannya dilakukan di suatu daerahantar propinsi, oleh Majelis digolongkan sebagai nelayan

dimana Penggugat mengatakan telahmenanam 45 phon kelapa, 15 pohon pisang dan 5 pohon mangga.Awalnya tanah/lahan tersebut diolah oleh kakak kandung almarhumah , yang juga adalah saudara kandung para Tergugat dan Ill, yaituTergugat Il (TERGUGAT Il) terutama untuk pembersihan danpemagarannya dan/atau selanjutnya penanaman dan pemeliharaandiusahakan oleh almarhumah karena Penggugat sendiri tidaktahu bekerja di kebun, hanya suka bersenangsenang, dan kalaupunada hanya menjadi nelayan amatir dan hasil tangkapannya

Lampung Utara;e Bahwa, saksi saat itu sedang piket di Polres Lampung Utara dan saksiEdi Candra menyerahkan tangkapannya yaitu terdakwa kepada saya selakupetugas piket;e Bahwa, terdakwa telah menyalahgunakan pengangkutan bahan bakarminyak dan atau niaga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang disubsidi Pemerintah;e Bahwa, terdakwa membawa BBM jenis Premium sebanyak 20 (duapuluh) Derigen dan diangkut dengan menggunakan (satu) unit Mobil Pick UpMerk Suzuki Futura ST.150 warna hitam dengan No Pol.

rasa keadilan dan tidak membawa manfaat bagipenegakan hukum, khususnya dalam menegakkan wibawa Indonesiasebagai negara berdaulat dalam hubungan bilateral maupun multilateraldengan negaranegara lainnya;Apalagi Pemerintah RI sudah menyatakan perang terhadap pelaku IUUFishing yang terjadi di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia,karena hal tersebut sangat merugikan bangsa Indonesia, apalagi yangbanyak melakukan perbuatan tersebut khususnya di ZEEI adalah wargaNegara asing (WNA) dan hasil tangkapannya

tersebuttertangkap semua jenis dan ukuran ikantermasuk bibit ikan yang masih kecil danterumbu karang tempat berkumpulnya ikanmenjadi rusak ;Bahwa alat tangkap trawl adalah tangkap ikanberbentuk kantung yang cara pengoperasiannyaditarik oleh sebuah perahu / kapal motordengan menggunakan alat pembuka mulut jaringyang disebut gawang (Beam) atau sepasangpembuka (otter board) dan terakhir tali,kemudian jaring ditarik dengan menggunakanperahu selama kurang lebih 1 jam baru jaringdiangkat dan diambil hasil tangkapannya

10.000 Wib diPerairan Pulau Belitung dengan Koordinat 0240 ,823LS10822 428 BT;Sewaktu Patroli, kami melihat Kapal yang sedang menangkap ikan diPerairan Pulau Belitung dan setelah kami dekat, nama KapalnyaKM.HASANUDIN JAYA8 GT 45 yang memiliki Tonnase Gross Ton 45 yangmemiliki wilayah tangkap 12 Mil dari Pantai, lalu kami memeriksanya;Bahwa Terdakwa adalah Nahkoda dari kapal yang ditangkap;Bahwa Jenis Kapalnya adalah kapal Penangkap ikan;Bahwa Kami melihat ada ikan 10 (Ssepuluh) Ton lebih;Bahwa hasil tangkapannya