Ditemukan 177 data
Terbanding/Pembanding/Penuntut Umum I : DAFIT RIADI, S.H
Terbanding/Penuntut Umum II : REZA RIZKI FADILLAH, S.H.
818 — 661
Pada ayat 2 nya disebut tentang keadaanyang memberatkan pidana jika dilakukan dengan dipikirkan lebih dahulu;Belanda mengenal dua macam pembunuhan (doodslag dan moord) dan Jermanyang dalam StGB menyebut yang pertama dengan Totschlag (Pasal 212) danpembunuhan yang dipikirkan terlebih dahulu yang disebut Mord (Pasal 211).Begitu pula dengan Inggris, yang mengenal mens/aughter dan (premeditated)murder.
Sebaliknya dalam KHUP tidak mengenal perbedaan seperti itu hanyadisebut tentang pembunuhan yang meliputi pembunuhan biasa (Pasal 338) danpembunuhan yang dipikirkan terlebin dahulu (Pasal 340), yang diancam denganhukuman mati;Jika antara perbuatan membunuh dan kematian terjadi dalam jarak waktu yanglama yaitu matinya orang itu, maka bukan saja menyangkut masalah kausalitas,tetapi juga masalah pembuktian apakah itu delik pembunuhan biasa (doodslag)ataukah pembunuhan yang dipikirkan terlebin dahulu (moord
BiasanyaPenuntut Umum melapisi dakwaannya dengan yang pertama karena lebih beratancaman pidananya, yang kedua sebagai dakwaan subsudair ialahpembunuhan (biasa);Menjaadi sulit, bagaimana dapat dibuktikan bahwa pembunuhan itu telahdipikirkan lebih dahulu, misalnya telh memepersiapkan senjata beberapa harisebelumnya, akan tetapi undangundang (memorie van toelichting) mengatakantidak perlu ada rencana, asal dengan TENANG BERPIKIR dan melakukannya,sudah termasuk moord;Jadi, antara pembunuhan (biasa) yang
disebut dalam bahasa Belanda doodslagdan pembunuhan yang dipikirkan terlebin dahulu (moord) ada perbedaan yangterletak pada dipikirkan terlebih dahulu (met voor bedachten rade).
Modderman Menteri Kehakiman Belanda dalam membicarakan W.V.SNederland (Tweede Kamer)mengatakan bahwa jangka waktu antara keputusandan Pelaksanaan yang membedakan antara doodslag dan moord TETAPIKEADAAN HATI ORANG ITU.
718 — 659 — Berkekuatan Hukum Tetap
Pelaksanaan kehendak (perbuatan) dalam suasana tenang;Pembunuhan berencana merupakan salah satu perbuatan yang diancamdengan pidana mati, selain itu juga ancaman hukumannya adalah pidanapenjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluhtahun;Bahwa Unsur delik pembunuhan berencana (Moord) dalam Pasal 340KUHP adalah sama dengan unsur delik Pembunuhan biasa (Pasal 338KUHP) ditambah dengan unsur perencanaan.
Andi Hamzah (2009:53)menggunakan istilah dipikirkan lebih dahulu (met voorbedachten rade).dan Beliau menuliskan bahwa umumnya pembunuhan dengan racunmerupakan moord atau dipikirkan lebin dahulu karena harus mencari racundan bagaimana memasukkan ke dalam makanan atau minuman;Bahwa Unsur rencana lebih dahulu adalah adanya tenggang waktu antaraadanya niat untuk membunuh dengan pelaksanaan pembunuhan. AdaHal. 33 dari 40 hal. Put.
Unsur merencanakanlebih dahulu, ini dapat disimpulkan dari keadaan yang obyektif;Bahwa Pada Pembunuhan biasa (doodslag), perbuatan itu dilakukanseketika pada waktu timbul niat, sedangkan pada pembunuhan berencana(moord), ketika timbul niat, tidak langsung dilaksanakan seketika itu, tetapiada waktu untuk berpikir dengan cara bagaimana Pembunuhan itudilakukan.
Moch Anwar (1982:93) menuliskan bahwa didalampembunuhan biasa (Pasal 338 KUHP), pengambilan keputusan untukmenghilangkan nyawa seseorang dan pelaksanaannya merupakan satukesatuan, sedangkan pada pembunuhan yang dirancangkan terlebihdahulu (moord), kedua hal itu terpisah oleh suatu jangka waktu yangdiperlukan guna berpikir secara tenang tentang pelaksanaannya, juga waktuuntuk memberi kesempatan guna membatalkan pelaksanaannya;Bahwa Berhubung karena kesengajaan dalam Pasal 340 KUHP (Moord) ituditambah
dengan unsur perencanaan, maka para ahli hukum pidanamenyebut jenis kesengajaan pada delik pembunuhan berencana (moord)sebagai dolus premiditatus.
DEBY F. FAUZI, SH
Terdakwa:
ENDANG SUTIAWAN Alias TATO Alias AKIL Bin ANEN
618 — 575
Terdakwa baru terima uang Rp.2.500.000, (dua juta lima ratus ribu rupiah) dari Rp. 10.000.000, (Sepuluhjuta rupiah) yang dijanjikan;Menimbang, bahwa menurut Majelis Hakim telah nampakkesengajaan dan niat pada diri Terdakwa untuk merampas nyawa korban,dikarenakan terdakwa tergiur dengan upah yang ditawarkan oleh saksi NatimSuhendar sebesar Rp. 10.000.000, (Sepuluh juta rupiah)Menimbang, bahwa Menurut Majelis Hakim berhubung karenakesengajaan dalam Pasal 340 KUHP (Moord) itu ditambah dengan unsurperencanaan
, maka jenis kesengajaan pada delik pembunuhan berencana(moord) sebagai dolus premiditatus.
Unsur merencanakan lebihdahulu, ini dapat disimpulkan dari keadaan yang obyektif.Menimbang, bahwa pada pembunuhan biasa (doodslag), perbuatan itudilakukan seketika pada waktu timbul niat, sedangkan pada pembunuhanHalaman 21 dari 25, Putusan Nomor 632/Pid.B/2021/PN Ckrberencana (moord), ketika timbul niat, tidak langsung dilaksanakan seketikaitu, tetapi ada waktu untuk berpikir dengan cara bagaimana pembunuhan itudilakukan.
juga tidak perlu terlalu lama, yang penting adalah terdapat waktubagi pelaku untuk memikirkan dengan tenang dengan cara bagaimanapembunuhan itu dilakukan. bahkan ada waktu untuk membatalkan niatnya.Menimbang, bahwa di dalam pembunuhan biasa (Pasal 338 KUHP),pengambilan keputusan untuk menghilangkan nyawa seseorang danpelaksanaannya merupakan satu kesatuan, sedangkan pada pembunuhanyang dirancangkan terlebin dahulu (moord), kedua hal itu terpisah olehsuatu jangka waktu yang diperlukan guna berpikir
IMAM TAUHID, S.H.
Terdakwa:
SUKRI Bin LAMIJAN
388 — 176
Soesilo yang membedakan antarapembunuhan biasa (doodslag) dengan direncanakan lebih dahulumenghilangkan nyawa orang lain (moord) adalah pada perbuatan dengandirencanakan lebih dahulu menghilangkan nyawa orang lain (moord) tersebutharus dapat dibuktikan antara timbulnya maksud untuk membunuh denganpelaksanaanya itu masih ada tempo bagi si pembuat untuk dengan tenangmemikirkannya, misalnya dengan cara bagaimanakah pembunuhan itu akandilakukan.
Sehingga secara teoritik, syarat terpenuhinya perencanaan terlebihdahulu dalam moord ini adalah sebagai berikut:1. Terdapat cukup waktu bagi Terdakwa untuk berpikir dengantenang tentang bagaimana cara atau rangkaian perbuatan yang akandilakukan untuk pelaksanaan dan niatnya untuk perbuatan tersebut;2. Dalam rangkaian perbuatan Terdakwa terdapat tindakantindakan persiapan untuk melakukan perbuatan tersebut;2.
Selain ituterungkap fakta bahwa sebelumnya Terdakwa pernah berusaha melakukanupaya untuk menghilangkan nyawa korban namun Terdakwa ketahuan terlebihHalaman 22 dari 29 Putusan Nomor 95/Pid.B/2019/PN Bladahulu oleh Saksi Siti Sumartini Binti Sumari ketika sedang berusahamematikan listrik melalui meteran.Menimbang, bahwa dari fakta tersebut yang dikaitkan dengan salahsatu syarat terpenuhinya perencanaan dalam moord berupa terdapatnya cukupwaktu bagi Terdakwa untuk berpikir dengan tenang tentang bagaimana
korban Jasmin Bin Tamijan masih bergerak danbersuara kemudian Terdakwa kembali mengayunkan sabit tersebut ke atas danmengarahkannya ke arah leher Jasmin Bin Tamijan hingga ujung sabit tersebutmenancap kembali di leher korban Jasmin Bin Tamijan, sehingga banyak darahyang keluar dari kedua luka tersebut, setelan korban tidak berdaya, Terdakwalangsung keluar rumah dan berlari ke arah timur;Menimbang, bahwa dari serangkaian fakta hukum tersebut dikaitkandengan syarat terpenuhinya perencanaan dalam moord
301 — 219
yangmenurut versi Penuntut Umum dalam tuntutannya bahwa Para Terdakwa secarasah dan meyakinkan melanggar : e Dakwaan Primair yaitu Pasal 340 jo Pasal 55 ayat (1) ke1 KUHP; Bahwa untuk membuktikan bahwa Para Terdakwa benarbenar memenuhidakwaan sebagaimana yang dimaksud versi Penuntut Umum dalamtuntutannya, kita harus mengetahui unsurunsur dari pasal tersebut; Pasal 340 KUHP : Barangsiapa sengaja dan dengan rencana lebih dahulumerampas nyawa orang lain di ancaman, karena pembunuhan dengan rencana(moord
ALIFFIAN FAHMY ANNASHRI, SH
Terdakwa:
YANI Bin Alm SIMIN
226 — 156
Soesilo dalam bukunya yang berjudul Kitab UndangundangHukum Pidana (KUHP) Serta Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal, yangpada pokoknya menyatakan perbedaan antara pembunuhan biasa (doodslag)dengan direncanakan lebih dahulu menghilangkan nyawa orang lain (moord)adalah pada perbuatan dengan direncanakan lebih dahulu menghilangkanHalaman 20 dari 31 Putusan Nomor 199/Pid.B/2021/PN Blin.nyawa orang lain (moord) tersebut harus dapat dibuktikan antara timbulnyamaksud untuk membunuh dengan pelaksanaanya
Sehingga secara teoritik,syarat terpenuhinya perencanaan terlebin dahulu dalam moord ini adalahsebagai berikut:1. Terdapat cukup waktu bagi Terdakwa untuk berpikir dengan tenangtentang bagaimana cara atau rangkaian perbuatan yang akan dilakukanuntuk pelaksanaan dan niatnya untuk perbuatan tersebut;2. Dalam rangkaian perbuatan Terdakwa terdapat tindakantindakanpersiapan untuk melakukan perbuatan tersebut;3.
Untuk melakukan perbuatannya tersebut Terdakwamengajak anaknya yang bernama Hasan yang ikut membacok Saiful Alias Usaisebanyak 2 (dua) kali di kepala bagian belakang menggunakan parang;Menimbang, bahwa terhadap elemen unsur Dengan rencana terlebihdahulu Majelis Hakim berpendapat syarat terpenuhinya perencanaan terlebihdahulu dalam moord ini harus terpenuhi, yaitu sebagai berikut:1.
Lucky Afgani,SH
Terdakwa:
IRFAN RAMDANI Als Ipan Als GALIB Bin NANDANG YUDI GUNAWAN
669 — 316
bersimbah darah, Terdakwa seharusnya tidakmenusuk korban atas dasar rasa takut tersebut, melainkan Terdakwa secarasadar justru menggunakan pisau sangkur tersebut untuk menusuk korban, dandari tusukan Terdakwa tersebut mengenai bagianbagian vital tubuh korbandiantaranya kearah dada sebelah kiri sebanyak 1 (satu) kali dan kearah leherkorban sebanyak 1 (satu) kali hingga korban bersimbah darah sampai dengankorban tidak berdaya;Menurut Majelis Hakim berhubung karena kesengajaan dalam Pasal340 KUHP (Moord
) itu ditambah dengan unsur perencanaan, maka jeniskesengajaan pada delik pembunuhan berencana (moord) sebagai doluspremiditatus.
Unsur merencanakan lebihdahulu, ini dapat disimpulkan dari keadaan yang obyektif.Menimbang, bahwa pada pembunuhan biasa (doodslag), perbuatan itudilakukan seketika pada waktu timbul niat, sedangkan pada pembunuhanberencana (moord), ketika timbul niat, tidak langsung dilaksanakan seketika itu,tetapi ada waktu untuk berpikir dengan cara bagaimana pembunuhan itudilakukan.
boleh terlalu sempittetapi juga tidak perlu terlalu lama, yang penting adalah terdapat waktu bagipelaku untuk memikirkan dengan tenang dengan cara bagaimana pembunuhanitu dilakukan. bahkan ada waktu untuk membatalkan niatnya.Halaman 22 dari 27 Putusan Nomor 1042/Pid.B/2019/PN BdgMenimbang, bahwa di dalam pembunuhan biasa (Pasal 338 KUHP),pengambilan keputusan untuk menghilangkan nyawa seseorang danpelaksanaannya merupakan satu kesatuan, sedangkan pada pembunuhan yangdirancangkan terlebih dahulu (moord
186 — 91 — Berkekuatan Hukum Tetap
22 Januari 2014, denganadanya rentang waktu yang cukup tersebut di atas menurut kami Terdakwa telahdapat mempertimbangkan serta dapat berfikir secara tenang untuk dapatmemperhitungkan makna dan akibatakibat dari perbuatannya, hal tersebut jugaselaras dengan yurisprudensi Hoge Raad tanggal 22 Maret 1909;Menurut penjelasan undangundang (memorie van toelichting) yang mengatakantidak perlu ada rencana asal dengan tenang berfikir dan melakukannya sudahtermasuk pembunuhan yang difikirkan lebih dahulu (moord
Apabila ia dengantenang memikirkan dan melaksanakan walaupun dalam waktu yang singkat antarakeputusan dan pelaksanaan, maka merupakan pembunuhan direncanakan ataudifikirkan lebih dahulu (moord), jadi antara pembunuhan (biasa) yang disebut dalambahasa belanda doodslag dan pembunuhan yang dipikirkan lebih dahulu (moord) adapemberbedaan yang terletak pada dipikirkan lebih dahulu (met voorbedachterade), apabila orang mengambil keputusan dengan tenag untuk membunuhorang lain dengan suatu pertimbangan
1.HEPPIES M.H. NOTANUBUN, S.H.
2.PRASETYO PURBO, S.H.
Terdakwa:
LONGGINUS SUARLIAK Alias ONGKI
161 — 136
menimbulkan akibat yang dilarang.Kesengajaan sebagai maksudadalah perbuatan yang dilakukan oleh si pelaku atau terjadinya suatuakibat dari perbuatan si pelaku adalah memang menjaditujuannya.Tujuan tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan tidak adayang menyangkal bahwa si pelaku pantas dikenai hukuman pidana.Dengan kata lain, si pelaku benarbenar menghendaki mencapai akibatyang menjadi pokok alasan diadakan ancaman hukuman pidana;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan kesengajaan dalamPasal 340 KUHP (Moord
) itu adalah pembunuhan biasa sebagaimanadiatur dan diancam pidana dalam pasal 338 KUHPidana yangditambahkan dengan unsur perencanaan, maka para ahli hukum pidanamenyebut jenis kesengajaan pada delik pembunuhan berencana (moord)sebagai Dolus premiditatus.
378 — 65
Menyatakan Terdakwa Suham Bin Nayat tersebut diatas, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan dengan rencana (moord)2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 9 (Sembilan) tahun ; ;3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; 4.
Parit Purnomo, SH
Terdakwa:
MAHAT BIN KARIM
170 — 109
Soesilo yang membedakan antarapembunuhan biasa (doodslag) dengan direncanakan lebih dahulumenghilangkan nyawa orang lain (moord) adalah pada perbuatan dengandirencanakan lebih dahulu menghilangkan nyawa orang lain (moord)tersebut harus dapat dibuktikan antara timbulnya maksud untuk membunuhdengan pelaksanaanya itu masih ada tempo bagi si pembuat untuk dengantenang memikirkannya, misalnya dengan cara bagaimanakah pembunuhanitu akan dilakukan.
Sehingga secara teoritik, syaratterpenuhinya perencanaan terlebin dahulu dalam moord ini adalah sebagaiberikut:1. Terdapat cukup waktu bagi Terdakwa untuk berpikir dengan tenangtentang bagaimana cara atau rangkaian perbuatan yang akan dilakukanuntuk pelaksanaan dan niatnya untuk perbuatan tersebut;2. Dalam rangkaian perbuatan Terdakwa terdapat tindakantindakanpersiapan untuk melakukan perbuatan tersebut;3.
250 — 100 — Berkekuatan Hukum Tetap
dakwaan Oditur Militer Pasal 340 KUHP juncto Pasal 56 Ayat(1) KUHP, dan memperbaiki sepanjang penjatuhan pidananya menjadipidana penjara selama 2 (dua) tahun dan pidana tambahan pemecatandari dinas militer, tidak salah dalam menerapkan hukum, karena dalamputusannya judex facti telah memberikan pertimbangan hukum yangtepat dan benar sesuai faktafakta di persidangan; Bahwa alasan kasasi Pemohon Kasasi/Terdakwa atas keterbuktiandakwaan Oditur Militer in casu dengan alasan unsur direncanakan lebihdahulu (moord
67 — 52
LAKALIMPO terbukti secara sah dan meyakinkanbersalah melakukan tindak pidana pembunuhandengan rencana (moord) sebagaimana diatur dandiancam pidana dalam dakwaan PRIMAIR Pasal 340KUHP;Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa ALIMIN BinKADIMU al.DELON al.LAKALIMPO dengan pidana penjaraselama 17 (tujuh belas) tahun dikurangi selamaterdakwa ditahan dengan perintah agar terdakwatetap ditahan;Menetapkan barang bukti berupa : 1(satu) buahparang terbuat dari besi dengan gagang kayu dan1(satu) buah batu asah
81 — 124 — Berkekuatan Hukum Tetap
ke lokasimobil teroburuk untuk memperbaiki jalan yang belum selesai, sewaktuhendak memarkirkan motor tersangka langsung mengayunkan cangkulbagian belakangnya dan mengenai kepala korban yang mengakibatkankorban jatuh dan akhirnya meninggal, karena kejadian itu begitu cepat dantidak dapat dicegah sebelumnya oleh saksi Jimmy Marbun dan Cenos(DPO) yang terdiam saja melihat tanpa bisa berbuat sesuatu.Tindak pidana pembunuhan dengan direncanakan lebih dahulu dalam bahasabelandanya disebut dengan kata moord
memperbaiki jalan, diperoleh petunjuk bahwa Terdakwa dapatmemikirkan dengan tenang untuk melakukan sesuatu perbuatan apabilanantinya Terdakwa bertemu dengan Yosep Marbun yang sebelumnya sudahdiketahui oleh Terdakwa bahwa Yosep Marbun bersama dengan saksiJimmy Marbun sedang membeli makanan di warung Wak Ribut, yangjalannya sama dengan jalan yang dilewati oleh Terdakwa (Vide: Halaman:58 Alinea: 4 Salinan Putusan) ; Bahwa untuk mengetahuil dengan sebenarbenarnya tentang perbedaanantara "doodslag" dengan "moord
Modderman mengenai perbedaan antara"doodslag" dengan "moord" dalam penjelasannya kepada Parlemenmengenai penjelasan yang terdapat di dalam memorie van Toelichting yangmensyaratkan adanya" unsurunsur "voorbedacht raad" seperti yangdimaksudkan dalam memori penjelasan itu sendiri, M.v.T telahmensyaratkan adanya een tijdtip van overleg van bedaard nadenken yangartinya "Suatu jangka waktu untuk mempertimbangkan secara tenang danuntuk mempertimbangkan kembali suatu rencana (Drs. P.A.F.
Modderman perbedaan antara doodstag dengan moord itusama sekali bukan terletak pada jangka waktu tertentu yang terdapat antarawakiu pengambilan keputusan dengan wakiu pelaksanaannya melainkanpada sikap kejiwaan (gemoed stoestand) atau pemikiran tentang perilakuselanjutnya dari pelaku setelah pada dirinya timbul maksud untuk melakukanHal. 29 dari 40 hal. Put. No. 59 PK/Pid/2012sesuatu.
231 — 133
Unsur Ke3 Dan dengan rencana Lebih Dahulu Bahwa unsur direncanakan terlebih dahulu (moord)adalah antara timbulnya niat dengan pelaksanaan dari niattersebut terdapat jangka waktu yang memberikan kesempatanbagi pelaku untuk memikirkan secara tenang niat serta akibatyang timbul dari perbuatan yang hendak dilakukannya.Bahwa menurut Soesilo dalam bukunya Kitab UndangUndang Hukum Pidana serta KomentarKomentarnya lengkappasal demi pasal menjelaskan bahwa mengenai waktu atauTempo tidak boleh terlalu sempit
Purwanto di parkiran Hotel Orchard.Berdasarkan halhal tersebut unsur direncanakan lebihdahulu (moord) tidak terpenuhi menurut hukum dikarenakanrencana dilakukan oleh Saksi2 (Acmad Sunandar) dan Saksi3 (Alek Handoko) tidak bersama dengan Terdakwa danTerdakwa tidak mengetahui jika akan melaksanakanpembunuhan (penembakan). Terdakwa hanya mengikutiperintahperintah dari Saksi2 (Acmad Sunandar) sebagaipelaku penembakan dan Saksi3 (Alek Handoko) sebagai otakpembunuhan.
78 — 53
sebab pasalpasal dakwaantersebut menyangkut beberapa jenis kejahatan yaitu kejahatan terhadapnyawa / jiwa orang, kejahatan penganiayaan mengakibatkan matiatau luka, dan kejahatan jenis pencurian ; Menimbang, bahwa untuk dapat membuktikan dakwaan KesatuPrimair pasal 340 KUHP, terlebin dahulu harus dapat membuktikan pasal338 KUHP yang menjadi dakwaan Subsidair dalam perkara ini, sebabsemua unsur pasal 338 KUHP adalah juga menjadi unsur pasal 340 KUHPditambah dengan unsur direncanakan lebih dulu (moord
berhasil mengambil untukdapat memiliki uang yang sedang di hitung si korban,timbul dalam pikirannya harus terlebih dulumelumpuhkan si korban, maka dia terdakwamelakukan perbuatan dengan cara ebagaimana telahdiuraikan diatas ; Menimbang, bahwa menurut Majelis Hakim Banding tidakditemukan fakta yang dapat membuktikan terdakwa telah berencana untukmenghilangkan atau merampas nyawa korban ITA DWI LESTARI, sehinggatidak cukup alasan untuk menjatuhkan pidana kepada terdakwa berdasarpada pasal 340 KUHP (moord
144 — 93 — Berkekuatan Hukum Tetap
Bahwa berdasarkan keteranganketerangan di atas tersebut PemohonPeninjauan Kembali dengan ini memohon pertimbangan kembali kepadaMajelis Hakim Mahkamah Agung memperhatikan unsur yang terdapat dalamamar putusan Pengadilan Negeri Mataram yang dalam hal "melakukanpembunuhan berencana secara bersamasama melakukan pembunuhanberencana (Moord)" tidak dapat diterapkan dalam perkara PemohonPeninjauan Kembali, oleh karena Pemohon Peninjauan Kembali melakukanpembelaan secara berlebihan setelah ditusuk sebanyak
Bahwa terhadap dakwaan dan tuntutan Penuntut Umum serta PutusanPengadilan Negeri Mataram perkara Nomor 652/Pid.B/2010/PN.MTR tanggal01 Maret 2011 dengan tuduhan "Secara bersamasama melakukan pembunuhan berencana (Moord)" tidak dapat dipertahankan kembali oleh karenapertimbangan Judex Facti hanyalah sebuah ilusi dan asumsi dengan mengkaitkan keberadaan terpidana seumur hidup Sdr.
AIDIL RAYA PUTERA, SH
Terdakwa:
BUSTAMI ARIFIN Alias BUSTAMI Bin SYAMSUL BAHRI
121 — 39
Soesilo yang membedakan antarapembunuhan biasa (doodslag) dengan direncanakan lebih dahulumenghilangkan nyawa orang lain (moord) adalah pada perbuatan dengandirencanakan lebih dahulu menghilangkan nyawa orang lain (moord) tersebutharus dapat dibuktikan antara timbulnya maksud untuk membunuh denganpelaksanaanya itu masih ada tempo bagi si pembuat untuk dengan tenangmemikirkannya, misalnya dengan cara bagaimanakah pembunuhan itu akandilakukan.
Sehingga secara teoritik, syarat terpenuhinya perencanaanterlebin dahulu dalam moord ini adalah sebagai berikut:1. Terdapat cukup waktu bagi Terdakwa untuk berpikir dengan tenang tentangbagaimana cara atau rangkaian perbuatan yang akan dilakukan untukpelaksanaan dan niatnya untuk perbuatan tersebut;2. Dalam rangkaian perbuatan Terdakwa terdapat tindakantindakan persiapanuntuk melakukan perbuatan tersebut;3.
memperhatikan mengenai lokasai atautempat terdakwa melakukan pembacokan terhadap korban, begitupun alat yangterdakwa gunakan berupa arit yang sebelumnya sengaja dibawa dengan tujuanguna untuk menyabit rumput, lalu dengan cara membabi buta terdakwamelakukan pembacokan terhadap korban hingga korban mengalami banyakluka dan meninggal karena banyak kehilangan darah, berdasarkan adanyafaktafakta tersebut, apabila dikaitkan dengan adanya syaratsyarat untukmenyatakan terpenuhinya suatu unsur perencanaan dalam moord
AGUNG TRISA PUTRA FADILLAHBURDAN, S.H
Terdakwa:
M. SARKAWI Als AWI Bin BASRI. Alm
100 — 57
Sebab bila sudah terpisah maka sudah tidakada lagi dengan rencana terlebih dahulu;Menimbang, bahwa untuk menentukan adanya unsur direncanakanterlebih dahulu ialah adanya keadaan hati untuk melakukan pembunuhan,walaupun keputusan untuk membunuh itu dalam hati sangat dekat denganpelaksanaannya, jika rencana memang sudah pasti merupaka moord (murdertetapi tidak mesti ada rencana.
Umumnya pembunuhan dengan racun merupaka moord ataudipikirkan lebih dulu karena harus mencari racun dan bagaimana memasukkanke makanan atau minuman.
Rio Fabry , SH
Terdakwa:
Tomi Maruli Tua Simanungkalit Alias Tomi Bin Satno Simanungkalit
94 — 49
Untuk itu dipandang sudah cukupHalaman 26 dari 36 Putusan Nomor 80/Pid.B/2021/PN Mrt.Hakim Hakim HakimKetua Anggota anggota bila pembuat delik untuk melaksanakan kejahatan mempunyai waktu untukmemperhitungkan apa yang akan dilakukannya;Menimbang, bahwa pada pembunuhan biasa (doods/ag), perbuatan itudilakukan seketika pada waktu timbul niat, sedangkan pada pembunuhanberencana (moord), ketika timbul niat, tidak langsung dilaksanakan seketikaitu, tetapi ada waktu untuk berpikir dengan cara bagaimana
Dalam doktrin disimpulkan bahwa waktu ini tidak boleh terlalusempit tetapi juga tidak perlu terlalu lama, yang penting adalah terdapatwaktu bagi pelaku untuk memikirkan dengan tenang dengan cara bagaimanapembunuhan itu dilakukan, bahkan ada waktu untuk membatalkan niatnya;Menimbang, bahwa di dalam pembunuhan biasa (Pasal 338 KUHP),pengambilan keputusan untuk menghilangkan nyawa seseorang danpelaksanaannya merupakan satu kesatuan, sedangkan pada pembunuhanyang dirancangkan terlebin dahulu (moord),
emosiTerdakwa, selanjutnya menikami para korban menggunakan pisau di manaTerdakwa secara sadar dapat berpikir bahwa menikam para korban secarabertubitubi menggunakan pisau tersebut dapat berakibat pada kematiankorban, demikian Majelis Hakim berpendapat baik perbuatan Terdakwamaupun akibat yang ditimbulkannya terhadap para korban merupakan bentukkesengajaan yang bersifat suatu tujuan untuk mencapai sesuatu (opzet alsoogmerk);Menimbang, bahwa Majelis Hakim tidak mendapati adanya unsurperencanaan (moord