Bahwa dasar pemilikan tanah dari P.J SAUDALE adalah sejak tahun 1956,P.J SAUDALE membuka lahan sebagai kebun sekaligus untuk mendirikanbangunan rumah tinggal, yang selanjutnya pada tanggal 10 Juli 1970,mendapat pengakuan hak dari Fettor JAAMABI yakni Pejabat / FungsionarisAdat yang oleh masyarakat Kota Kupang maupun Pemerintah SwaprajaKupang dahulunya mengakui kewenangan dan perananya selaku Fettordalam pengaturan, pembagian dan legitimasi hak atas tanahtanah hak adatdi Kota Kupang, bahkan Penegasan

hak oleh Fettor ini diketahui pula olehKepala Desa Oebufu, M.B.LEOANAK; sehingga akibat hukum daripengakuan, penegasan , penyerahan hak oleh Fettor ini maka selain P.J.SAUDALE, maka siapapun tidak dapat lagi memiliki tanah dimaksudtermasuk oleh Tergugat ;.

Saudalesejak tahun 1956 membuka lahan, selanjutnya tanggal 10 Juli 1970mendapat pengakuan hak dari Fettor J.Amabi yakniPejabat/Fungsionaris Adat, kemudian Tergugat mengurus sertifikatHGB dan Tergugat IV menerbitkan sertifikat tersebut haruslahdipandang sebagai perbuatan melawan hukum.Bahwa terhadap dalil tersebut, Tergugat II dan Tergugat III menanggapiHalaman 12 dari 40 halaman Putusan Nomor 149/PDT/2019/PT KPGsebagai berikut :5.1.5.2.Bahwa menurut Pasal 32 Peraturan Pemerintan No. 24 Tahun1997

termuat di dalamnya, sepanjang data fisik dan datayuridis tersebut sesuai dengan data yang ada dalam surat ukurHalaman 13 dari 40 halaman Putusan Nomor 149/PDT/2019/PT KPGdan buku tanah hak yang bersangkutan.Bahwa Sertifikat HGB Nomor 09 tahun 2003 seluas 2.787 m2terletak di Jalan W.J. lalamentik, Oebufu, Kota Kupang dengannama pemegang hak BPJS Ketenagakerjaan merupakan alashak atas objek tanah yang memiliki kekuatan hukum, sehinggaPenggugat yang dalam gugatannya mengklaim punyapengakuan hak dari Fettor

Jamsostek / BPJS Ketenagakerjaansebagai Badan Usaha bukti (T7) tidak dapat memiliki objek tanahdengan status Hak Milik melainkan hanya dapat diberi HakGuna Bangunan sebagaimana diatur pada Pasal 36 UU No. 5Tahun 1960 tentang PokokPokok Agraria dan Pasal 21 PeraturanPemerintah No. 40 Tahun 1996 bukti (T9).Bahwa pemeriksaan Perkara Aquo dalam persidangan,Pembanding (Semula Penggugat) mengajukan bukti P.1 P.3 yangberupa surat keterangan dari Adat Fettor J.

Halaman 2 dari 49 Halamanpada tanggal 03 Agustus 1996) dan disaksikan oleh Tamukung MerdekaYakni Frans Faloekas (alm), serta diketahui oleh Fettor Babau YakniBernadoes Benyamin (Alm), sebidang tanah perolehan dengan cara garapanberpindah pindah oleh Benyamin Loka (Alm) sejak pada tahun 1930 denganluas : 350 pikul, yang apabila diperhitungkan pada saat sekarang ini luas tanahtersebut setara dengan + 1635 Ha (seribu enam ratus tiga puluh lima hektar)yang meliputi Boses (sekarang letak Kantor Bupati

Sasando (Tergugat) dengan luas : 257 Hektar,dimana penunjukan dan penetapan batas oleh Fettor Bau Bau (kakakKandung dari Benyamin Lola) dan Kepala Kecamatan Kupang Timur, faktamenujukan tanah tersebut Hak Milik Benyamin Lola (Alm); Bahwa pada tahun 1972 sampai dengan tahun 1992 di atas tanah pinjampakai tersebut Tergugat tidak pernah melakukan penanaman jagung metrodan jambu mente, bahwa selama ini Benyamin Lola (Alm) dengan paraPenggugat merasa dibohongin oleh Tergugat dengan dalil meminjam pakaitanah

HalamanDALAM POKOK PERKARA :1.2.Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya; Menyatakan bahwa Penggugat adalah ahli waris selaku anak kandung darialmarhum Benyamin Loladengan Penggugat Il adalah ahli waris syah darialmarhum Benyamin Lola; Menyatakan Para Penggugat berkekuatan Hukum Hak Milik atas tanahberdasarkan Surat Pernyataan Hak Milik diatas segel 3 G tanggal 09Agustus 1951, yang ditanda tangani oleh Benyamin Lola (Alm) dandisaksikan oleh Tamukung Merdeka Frans Faloekas (Alm) sertadiketahuioleh Fettor

Bahwa di Kecamatan Fatuleu Kabupaten Kupang (ex Wilayah KefetoranManbait Swapraja Fatuleu) tidak ada Tanah Suku Manbait, Fettor diangkatoleh Pemerintah Belanda sebagaimana Bukti P03, berupa SuratKeputusan Pemerintah Belanda Nomor 11 Tanggal 6 Juli 1938 (dalambahasa Belanda), adalah Penguasa Wilayah pada Zaman sebelumkemerdekaan, dan di lingkungan masyarakat adat Timor, Fetor biasadisanjung dengan sebutan Uispah, dan bukan pada Manbait Tuaf atauLemu Bait.

Bahwa kedudukan Fettor berada di bawah Raja pada saat itusebagai penguasa wilayah kefetoran, kemudian pada zaman kemerdekaanfungsi Fettor beralin untuk memimpin komunitas dalam wilayah kefetoran,termasuk berfungsi menguasai dan mengatur tanah bekas wilayahkefetoran untuk dimanfaatkan bagi kepentingan seluruh rakyat di wilayahkefetoran tersebut:14. Bahwa Temukung pada zaman Belanda, diangkat oleh para Amaf,dan kedudukannya dipersamakan dengan Kepala Desa di zaman sekarang;15.

Fettor Suwandi) untuk menikah dengan calon suaminya bernama Miftakul Huda bin Seger:

Bait sebagai Fettor Manbait SwaprajaFatuleu menggantikan Fettor Nicolas Bait tanggal tanggal 01 Juni 1961Bukti P 9 ; Foto copy Surat tentang upacara pengangkatan Fetor Manbait tahun1961 Bukti P 10 ; Foto copy Silsilah Keturunan Nicolas Bait Bukti P 11 ; Foto copy Surat Keterangan Warisan tanggal 13 Juli 2012Bukti P 12 ; Foto copy Surat Pernyataan Penolakan Warisan tanggal 13 Juli 2012Bukti P 13 ; Foto copy Surat Pernyataan AmafAmaf Bukti P 14 ; Foto copy Surat Pernyataan sikap Bukti P 15 ; Foto copy

Lalamentik RT 023 / RW005, Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, bukan di RT 023 /RW 002, Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, sebagaimanadalil Penggugat;Bahwa tanah yang dalam penguasaan Tergugat saat ini adalah tanah yangdiatasnya terdapat bangunan Istana (Sonaf) tempat tinggal Raja/Fettor Amtaranvan Amabi yang sudah ditempatisecara turuntemurun sejak dari kakek buyutTergugat hingga saat ini turun kepada Tergugat ; Bahwa baik Tergugat maupun Tergugat II tidak pernah memiliki

Lalamentik RT. 023 / RW. 005, Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo,Kota Kupang bukan di RT. 023/RW. 002, Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo,Kota Kupang sebagaimana dalil gugatan Penggugat dan bahwa tanah yang dalampenguasaan Tergugat saat ini adalah tanah yang diatasnya terdapat bangunanistana (Sonaf) tempat tingggal Raja/Fettor AMTARAN Van AMABI yang sudahditempati secara turun temurun sejak dari kakek buyut Tergugat dan saat ini turunkepada Tergugat ;Menimbang, bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan

Perkara Tahun 1938 dihadirkan juga dalam Perkarapada tahun 1950 yaitu Almarhum Kono Lasa menggugat AbaBene Takain, dalam sengketa Kono Lasa menuntut bahwa 3(tiga) petak Kebun yang terletak di tempat yang bernamaNono Obeng, yang Kini ditebas dan dikerjakan oleh Kobu Toni atas suruhannya Aba Bene Takain yang di tuntut, harusdi kembalikannya sebab itu ada milik dari Neneknya; KonoHalaman 7 dari 71 halaman Putusan Nomor 33/G/2020/PTUN.KPGLasa menuntut juga kerugiannya sebanyaknya f.253, dari A.Tabelak Fettor

Tabelak Fettor Tabenu Almarhum,tentang Tanah Tanah Miliknya, karena dalam Perkarapada Tahun 1938 ialah yang menang;Bahwa kemudian dalam Amar Putusan Perkara Nomor1/1950 Tersebut melalui Rapat Anggota Anggota pada harikamis Tanggal 19 Januari 1950 yang dihadiri:1. A. Nisnoni, Radja Kerajaan Kupang;2. B. Benjamin, Kefettoran dari Babau;3. P.Loem Nanu, Fettor Amabi Oefeto;Halaman 9 dari 71 halaman Putusan Nomor 33/G/2020/PTUN.KPG10.11.4. J. M. Tanof, Fettor dari Taebenu;5. E. C.

Foenai, wakil Fettor dari Sonbait;dalam pertimbangan putusan perkara tersebut, angka 1,mengatakan la (Kono Lasa) katakan bahwa putusan rapatpada tahun 1938, ia menang atas tanahtanah Nono Oben,tetapi tidak demikian, melainkan tanah tanah tersebutbernama Nunuh Naibesi;Bahwa dalam pertimbangan putusan perkara tersebut, angka4, mengatakan Dalam surat Keterangan putusan Perkaratahun 1938 yang Kini dilampirkan salinannya oleh Penuntut(Kono Lasa), menyatakan juga bahwa putusan tersebut jatuhatas tanah

Tabelak Fettor Tabenu Almarhum, Tentang Tanah Tanah Miliknja, Karena Dalam Perkara pada Tahun 1938lalah yang menang.13. Bahwa kemudian dalam Amar Putusan Perkara Nomor1/1950 Tersebut melalui Rapat Anggota Anggota pada hari kamisTanggal 19 Januari 1950 yang dihadiri:A. Nisnoni, Radja Kerajaan Kupang:1. B. Benjamin, Kefettoran dari Babau,2. P. LoEm nanu, Fettor Amabi Oefeto,3. J. M. Tanof, Fettor dari Taebenu.E. C.

Foenai, wakil Fettor dari Sonbait,dalam pertimbangan putusan perkara tersebut, angka 1,mengatakan la (KONO LASA) Katakan bahwa putusan rapat padatahun 1938, la menang atas tanah2x Nono Oben, tetapi tidakdemikian, melainkan tanah tanah tersebut bernama NunuhNaibesi14. Bahwa yang dimaksud Tanah Nunu Naibesi dalamPerkara tahun 1938, dan telah ditetapkan batas batas secara turunHalaman 6 dari 64 Putusan Perdata Gugatan Nomor 56/Pat.G/2020/PN Olmtemurun sejak kakek PENGGUGAT Alm.

Djawa Raja Sabu, sebelah Utara dengan tanah milik AmaDila Djara, sementara sebelah Barat dan Selatan berbatasandengan tanah sawah dan kebun kelapa milik Ama Wenyi Rakke,surat jual beli tersebut dibuat di atas kertas Materai dan di tandatangani para pihak, Penjual dan Pembeli, saksisaksi, jugadiketahui dan disahkan Fettor Seba, serta oleh P. Ch. Djawa,sebagai Kepala Daerah Swapraja Sabu.(Bukti P.2) ; . Bahwa pada tahun 1961 kakek PENGGUGAT, Ama WENY!

Lalu datanglahPendeta Syion menemui ayah/kakek para Penggugat bernama Nicodemus YunusMandala, Fettor/Raja pada saat itu untuk lokasi sekolah tersebut;Bahwa permintaan tersebut dikabulkan dalam status sebagai Hak Pakai, laluayah/kakek para Penggugat memberikan tanah/lokasi miliknya sendiri yangterletak di pertigaan jalan ke Oemau;Bahwa STOVIL Sekolah Pendeta pindah ke Kupang setelah berjalan selama 20tahun yakni dari tahun 1902 s/d 1922 maka Pendeta Syion menyerahkan kembalitanah bersama bangunan

Djawa (Alm) yang diketahui dan disahkan oleh Pemerintah NegeriSeba atau Fettor Seba (Sekarang sama dengan Camat) dan TemukungNadawawi (sekarang sama dengan Kepala Desa) berdasarkan Surat JualBeli pada tanggal 8 Januari 1959, adapun bidang tanah sesuai obyeksengketa adalah dahulu terletak di dusun (rumpun/mamar/kebun) Lontardengan lokasi bernama Nahaga Manale, Daerah Swapraja Sabu DaswatiIl Kupang, sekarang Dusun , RT. 01 / RW O02 Desa Nadawawi,Kecamatan, Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua NTT dengan

Rame Hau sebagai pembeli diketahui oleh PemerintahNegeri Seba Fettor Seba dan Temukung Nadawawi ; (vide Bukti P2) bahwa yang dimaksud tanah bernama Nahaga Manale adalah samadengan tanah Haga Manale ; bahwa tanah milik Tergugat II Intervensi berada dalam kawasan yangdikenal dengan nama horo Keduu sementara tanah milik Penggugatberada pada kawasan Haga Manale.

Saksi Robinson Giri, yang menerangkan bahwa : Bahwa Salmun Ndun tinggal di tanah sengketa sebelum saksi lahir; Bahwa saksi tinggal diatas tanah sengketa sampai tahun 1964 dan setelahOrang Tua Penggugat meniunggal dunia, saksi pindah rumah; Bahwa Tergugat tinggal diatas tanah sengketa tahun 1963 Bahwa Paulina Poa, orang tua Tergugat tinggal diatas tanah sengketa ataspersetujuan dari keluarga Mama Yacoba sebab Paulina tinggal sebelumnyadengan adik dari Mama Yacoba yang adalah isteri Fettor Amarasi;

serta Replik dariPenggugat tersebut, Majelis dapat menarik kesimpulan bahwa menurutPenggugat Neno Mella adalah seorang Raja, dan pada saat menerimabintang penghargaan untuk kesetiaan dan jasa dari Belanda di IstanaGubernur Hindia Belanda di Desa Cipanas pada tanggal 27 Desember 1934tersebut Neno Mella adalah seorang Raja, namun demikian setelah men elitibukti yang diajukan Penggugat berupa akta pemberian bintang penghargaanoleh Belanda tersebut (bukti P1), dalam bukti mana jelas tertulis: NenoMella Fettor

Bijeli, berbeda dengan yang didalilkan oleh Penggugat bahwaNeno Mella adalah Raja berdasarkan akta pemberian bintang penghargaanoleh Belanda tersebut ;Menimbang, bahwa dari surat bukti tersebut kKemudian munculpertanyaan apakah seorang Fettor sama dengan seorang Raja, terkait halini Penggugat sendiri memisahkan pengertian Raja dan Fetor sebagaimanadalil dalam Posita Gugatannya bahwa Fetor Bijeli Il Nube Mella adalahPutra Mahkota Raja Mollo Il Neno Mella, dan Penggugat adalah PutraMahkota Fetor Il

Kolloh Et Uf, Soleman Takuba, danZakarias Tosi melakukan pemeriksaan batasbatas tanah 100 Ha KampusUndana Kupang bersama Bapak Yohanis Amabi (mantan Fettor Amabi) diKecamatan Kupang Tengah dalam rangka mencari tahu bagian tanahnyayang masuk dalam lokasi tanah Kampus Undana 100 Ha.Christofel Naimanu dan Esau Oktovianus Naimanu sempat menyatakanlokasi tanah Keluarga Naimanu di dalam Kampus Undana 100 Ha lokasinyaitu. dahulunya bernama LEOFATU.