SAIFUL ANWAR, dikembalikan kepada saksi Hifzu Huma Saryal.6. Membebankan kepada terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.5.000,- (lima ribu rupiah).

SAIFUL ANWAR;Dikembalikan kepada saksi HIFZU HUMA SARYAL Bin SAIFULANWAR.4. Menetapkan supaya terdakwa tersebut dibebani membayar biaya perkarasebesar Rp.2.000.

Lalu sekira pukul 03.00 WIB. sewaktu saksi Hifzu telah selesaimenikmati acara Orgen dimaksud saksi Hifzu benarbenar dibuat terkejutdikarenakan melihat sepeda motor miliknya telah raib dari tempat dimanasaksi Hifzu memarkirkannya. Dikarenakan tidak dapat diketahui lagi kKemanasepeda motor miliknya tersebut berada akhirnya saksi Hifzu pun melaporkankejadian yang menimpanya tersebut kepada pihak yang berwajib.

Ryan telah mengambilsepeda motor merk Yamaha Vega ZR BG 4166 QI atas nama SaifulAnwar milik saksi Hifzu Huma Saryal.Bahwa benar saksi Hifzu Huma Saryal tidak melihat siapa yangmengambil sepeda motor tersebut tapi terakhir sepeda motor diparkirkandilapangan SDN Desa Pedataran dan saksi pergi menonton acara organtunggal sewaktu diparkirkan sepeda motor saksi Hifzu Huma Saryaldalam keadaan terkunci stang dan kuncinya dibawa oleh saksi HifzuHuma Saryal.Bahwa benar awalnya terdakwa pergi ke Desa Pedataran

dalam keadaan terkunci stang dan kuncinya dibawa olehsaksi Hifzu Huma Saryal.Menimbang, bahwa benar awalnya terdakwa pergi ke DesaPedataran untuk menonton organ tunggal kemudian ditempat tersebutterdakwa bertemu dengan sdr.

Eka Lukman dengan menggunakan alat berupa kunci letter Tdimana ketika saksi Hifzu Huma Saryal pergi menonton acara organ tunggalPutusan Perkara No: 12/Pid.B/2017/PN.Mre Hal 14 dari 17memarkirkan sepeda motor dalam keadaan terkunci stang dan kuncinyadibawa oleh saksi Hifzu Huma Saryal sehingga sdr.

Kemudian sekitar pukul03.00 WIB. sewaktu saksi Hifzu telah selesai menikmati acara Orgendimaksud, saksi Hifzu terkejut dikarenakan melihat sepeda motor miliknyatelah raib dari tempat dimana saksi Hifzu telah memarkirkannya. Tidak lagidapat ditemukan akhirnya saksi Hifzu melaporkan kejadian yangmenimpanya itu kepada pihak yang berwajib.

Bahwa akibat perbuatan terdakwa yang mengambil sepeda motorsaksi Hifzu Huma Saryal mengalami kerugian sebesar Rp.7.000.000,(tujuh juta rupiah). Bahwa terdakwa tidak ada izin dari saksi Hifzu Huma Saryal untukmengambil sepeda motor tersebut.

Rian telah mengambilsepeda motor merk Yamaha Vega ZR BG 4166 QI atas nama SaifulAnwar milik saksi Hifzu Huma Saryal.Bahwa benar saksi Hifzu Huma Saryal tidak melihat siapa yangmengambil sepeda motor tersebut tapi terakhir sepeda motor diparkirkandilapangan SDN Desa Pedataran dan saksi pergi menonton acara organtunggal sewaktu diparkirkan sepeda motor saksi Hifzu Huma Saryaldalam keadaan terkunci stang dan kuncinya dibawa oleh saksi HifzuHuma Saryal.Bahwa benar awalnya terdakwa dan sdr.

dalam keadaan terkunci stang dan kuncinya dibawa olehsaksi Hifzu Huma Saryal.Menimbang, bahwa benar terdakwa dan sdr.

Ryandan sdr, Ferry dengan menggunakan alat berupa kunci letter T dimanaketika saksi Hifzu Huma Saryal pergi menonton acara organ tunggalmemarkirkan sepeda motor dalam keadaan terkunci stang dan kuncinyadibawa oleh saksi Hifzu Huma Saryal sehingga sdr.

Memelihara dan menjaga agama (hifzu aldiin);2. Memelihara dan menjaga jiwa (hifzu alnafs);3. Memelihara dan menjaga keturunan (hifzu alnasi); Hal. 15 dari 18 hal. Penetapan PA. Wamena Nomor 9/Pdt.P/2021/PA.W.4. Memelihara dan menjaga harta (hifzu almal) dan5. Memelihara dan menjaga akal (hifzu alaq/).Menimbang, bahwa lima unsur pokok kehidupan manusia yang telahdisebutkan di atas (a/ Kuliyyat alKhams), masingmasing memiliki urgensi yangbervariasi.

Memelihara dan menjaga agama (hifzu aldiin);Memelihara dan menjaga jiwa (hifzu alnafs);Memelihara dan menjaga keturunan (hifzu alnasi);Memelihara dan menjaga harta (hifzu almal) dana fF PSMemelihara dan menjaga akal (hifzu alaq/).Menimbang, bahwa lima unsur pokok kehidupan manusia yang telahdisebutkan di atas (a/ Kuliyyat alKhams), masingmasing memiliki urgensi yangbervariasi. Setiap unsur dapat dibedakan urgensinya dalam tiga tingkatan,yaitu:1.

Perlindungan Anak jo Pasal 156huruf (6) Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan tujuan syariat dalam hukum Islam(maqashid asysyar'iyah) untuk merealisir kKemaslahatan manusia yang bersifatdaruriyat (primer) terwujud bagi terpeliharnya 5 (lima) hal sebagaimana pendapatAbu Ishak Ibrahim bin Musa bin Muhammad Allakhami alGharnathi atau yangdikenal dengan Imam AsySyathibi dalam kitab alMuwafagat Juz halaman 7 dan8 yang diambil alin menjadi pendapat Majelis Hakim, yaitu: pertama, memeliharaagama (hifzu

addin), yaitu pemegang hak asuh anak harus mampu menjaminanak akan mendapatkan pendidikan agama yang baik dan bisa melaksanakanajaran agamanya dalam perilaku kesehariannya, kedua, memelihara jiwa (hifzuannafs), yaitu pemegang hak asuh anak harus mampu memberikan pengertiananak mempunyai hak hidup yang layak dan baik yang harus dihormati, ketiga,memelihara akal (hifzu agii) pemegang hak asuh anak harus menjamin anakdapat mengembangkan akal atau kecerdasannya, mendapatkan pendidikan yangbaik yang

setinggitingginya, berpikir berpendapat serta menjadi pemimpin,Keempat, memelihara nasab atau keturunan (hifzu nasb), yaitu pemegang hakasuh anak harus mampu memberikan pengertian bahwa anak mempunyai hakuntuk dijamin dapat tumbuh dan kembang sebagai keturunan orang tuanyamenjadi anak yang berkualitas, baik dan sehat serta dijaga hakhakperkawinannya, dan kelima, memelihara harta (hifzu almal), pemegang hak asuhanak harus mampu memberikan pengertian kepada anak, setiap orang termasukanak berhak atas

tersebut harus dapat terwujud dalampengasuhan anak;Menimbang, bahwa berdasarkan tujuan syariat dalam hukum Islam(magashid asysyariyah) untuk merealisir kKemaslahatan manusia yang bersifatdaruriyat (primer) terwujud bagi terpelihnarnya 5 (lima) hal sebagaimanapendapat Abu Ishak Ibrahim bin Musa bin Muhammad Allakhami alGharnathiatau yang dikenal dengan Imam AsySyathibi dalam kitab a/Muwafagat Juz Ilhalaman 7 dan 8 yang diambil alih menjadi pendapat Majelis Hakim, yaitu:pertama, memelihara agama (hifzu

addin), yaitu pemegang hak asuh anakharus mampu menjamin anak akan mendapatkan pendidikan agama yang baikdan bisa melaksanakan ajaran agamanya dalam perilaku kesehariannya,kedua, memelihara jiwa (hifzu annafs), yaitu pemegang hak asuh anak harusmampu memberikan pengertian anak mempunyai hak hidup yang layak danbaik yang harus dihormati, ketiga, memelihara akal (hifzu aqli) pemegang hakasuh anak harus menjamin anak dapat mengembangkan akal ataukecerdasannya, mendapatkan pendidikan yang baik yang

setinggitingginya,berpikir berpendapat serta menjadi pemimpin, Keempat, memelihara nasabatau keturunan (hifzu nasb), yaitu pemegang hak asuh anak harus mampumemberikan pengertian bahwa anak mempunyai hak untuk dijamin dapattumbuh dan kembang sebagai keturunan orang tuanya menjadi anak yangberkualitas, baik dan sehat serta dijaga hakhak perkawinannya, dan kelima,Halaman 11 dari 15 halamanPutusan Nomor XXX/Pdt.G/2019/MS.Lgsmemelihara harta (hifzu almal), pemegang hak asuh anak harusS mampumemberikan

Memelihara dan menjaga agama (hifzu aldiin);2. Memelihara dan menjaga jiwa (hifzu alnafs);3. Memelihara dan menjaga keturunan (hifzu alnasi);4. Memelihara dan menjaga harta (hifzu almal) dan5. Memelihara dan menjaga akal (hifzu alaq/).Menimbang, bahwa lima unsur pokok kehidupan manusia yang telahdisebutkan di atas (a/ Kuliyyat alKhams), masingmasing memiliki urgensi yangbervariasi. Setiap unsur dapat dibedakan urgensinya dalam tiga tingkatan,yaitu:1.

tersebut harus dapat terwujud dalampengasuhan anak;Menimbang, bahwa berdasarkan tujuan syariat dalam hukum Islam(magashid asysyariyah) untuk merealisir kKemaslahatan manusia yang bersifatdaruriyat (primer) terwujud bagi terpelihnarnya 5 (lima) hal sebagaimanapendapat Abu Ishak Ibrahim bin Musa bin Muhammad Allakhami alGharnathiatau yang dikenal dengan Imam AsySyathibi dalam kitab a/Muwafagat Juz Ilhalaman 7 dan 8 yang diambil alih menjadi pendapat Majelis Hakim, yaitu:pertama, memelihara agama (hifzu

addin), yaitu pemegang hak asuh anakharus mampu menjamin anak akan mendapatkan pendidikan agama yang baikdan bisa melaksanakan ajaran agamanya dalam perilaku keseharinnya,kedua, memelihara jiwa (hifzu annafs), yaitu pemegang hak asuh anak harusmampu memberikan pengertian anak mempunyai hak hidup yang layak danbaik yang harus dihormati, ketiga, memelihara akal (hifzu aqli) pemegang hakasuh anak harus menjamin anak dapat mengembangkan akal ataukecerdasannya, mendapatkan pendidikan yang baik yang setinggitingginya

,berpikir berpendapat serta menjadi pemimpin, Keempat, memelihara nasabatau keturunan (hifzu nasb), yaitu pemegang hak asuh anak harus mampumemberikan pengertian bahwa anak mempunyai hak untuk dijamin dapattumbuh dan kembang sebagai keturunan orang tuanya menjadi anak yangberkualitas, baik dan sehat serta dijaga hakhak perkawinannya, dan kelima,Halaman 13 dari 16 halamanPutusan Nomor 57 /Pdt.G/2019/PA.Bjimemelihara harta (hifzu almal), pemegang hak asuh anak harusS mampumemberikan pengertian kepada

Memelihara dan menjaga agama (hifzu aldiin);2. Memelihara dan menjaga jiwa (hifzu alnafs);3. Memelihara dan menjaga keturunan (hifzu alnasi);4. Memelihara dan menjaga harta (hifzu almal) dan5. Memelihara dan menjaga akal (hifzu alaq/).Menimbang, bahwa lima unsur pokok kehidupan manusia yang telahdisebutkan di atas (a/ Kuliyyat alKhams), masingmasing memiliki urgensi yangbervariasi. Setiap unsur dapat dibedakan urgensinya dalam tiga tingkatan,yaitu:1.

Adapunyang menjadi kondisi dharurat menurut pendangan Majelis Hakim adalah kewajibanmemelihara agama (hifzu addin) dan menjaga keturunan (hifzu alnasal) dariperbuatan perzinaan;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan di atas,Majelis Hakim berkesimpulan bahwa permohonan Pemohon agar anak Pemohondiberi dispensasi untuk melaksanakan perkawinan dengan calon suaminya Sarja BinJamanidapat dikabulkan;Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini dalam bidang perkawinan, sesuaiPasal 89 ayat (1)

Wamena Nomor 10/Pdt.P/2021/PA.W.Memelihara dan menjaga agama (hifzu aldiin);Memelihara dan menjaga jiwa (hifzu alnafs);Memelihara dan menjaga keturunan (hifzu alnasi);Memelihara dan menjaga harta (hifzu almal) dana fF ee feMemelihara dan menjaga akal (hifzu alaq/).Menimbang, bahwa lima unsur pokok kehidupan manusia yang telahdisebutkan di atas (a/ Kuliyyat alKhams), masingmasing memiliki urgensi yangbervariasi. Setiap unsur dapat dibedakan urgensinya dalam tiga tingkatan,yaitu:1.

primer) terwujud bagi terpeliharnya 5 (lima) hal sebagaimana pendapat Abu IshakIbrahim bin Musa bin Muhammad Allakhami alGharnathi atau yang dikenal denganImam AsySyathibi dalam kitab alMuwafagat Juz Il halaman 7 dan 8 yang diambilalih menjadi pendapat Majelis Hakim, yaitu: pertama, memelihara agama (hifzuaddin), yaitu pemegang hak asuh anak haruSs mampu menjamin anak akanmendapatkan pendidikan agama yang baik dan bisa melaksanakan ajaranagamanya dalam perilaku keseharinnya, kedua, memelihara jiwa (hifzu

annafs),yaitu pemegang hak asuh anak harus mampu memberikan pengertian anakmempunyai hak hidup yang layak dan baik yang harus dihormati, ketiga,memelihara akal (hifzu aqli) pemegang hak asuh anak harus menjamin anak dapatmengembangkan akal atau kecerdasannya, mendapatkan pendidikan yang baikyang setinggitingginya, berpikir berpendapat serta menjadi pemimpin, Keempat,memelihara nasab atau keturunan (hifzu nasb), yaitu pemegang hak asuh anakharus mampu memberikan pengertian bahwa anak mempunyai hak

untuk dijamindapat tumbuh dan kembang sebagai keturunan orang tuanya menjadi anak yangberkualitas, baik dan sehat serta dijaga hakhak perkawinannya, dan kelima,memelihara harta (hifzu almal), pemegang hak asuh anak harus mampumemberikan pengertian kepada anak, setiap orang termasuk anak berhak ataskekayaan yang menjadi haknya untuk terjaga dengan baik;Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.2 tersebut ternyata anak tersebut masihdi bawah umur dan belum mumayyiz (atau belum berumur 12 tahun), dan diHalaman

Menimbang, bahwa berdasarkan tujuan syariat dalam hukum Islam(magashid asysyariyah) untuk merealisir kKemaslahatan manusia yangbersifat daruriyat (primer) terwujud bagi terpelihnarnya 5 (lima) halsebagaimana pendapat Abu Ishak Ibrahim bin Musa bin MuhammadHalaman 14 dari 19 halamanPutusan No 767/Pdt.G/2021/PA.SkhAllakhami alGharnathi atau yang dikenal dengan Imam AsySyathibi dalamkitab alMuwafagat Juz Il halaman 7 dan 8 yang diambil alin menjadipendapat Majelis Hakim, yaitu: pertama, memelihara agama (hifzu

addin),yaitu pemegang hak asuh anak harus mampu menjamin anak akanmendapatkan pendidikan agama yang baik dan bisa melaksanakan ajaranagamanya dalam perilaku kesehariannya, kedua, memelihara jiwa (hifzuannafs), yaitu pemegang hak asuh anak harus mampu memberikanpengertian anak mempunyai hak hidup yang layak dan baik yang harusdihormati, ketiga, memelihara akal (hifzu agii) pemegang hak asuh anakharuS menjamin anak dapat mengembangkan akal atau kecerdasannya,mendapatkan pendidikan yang baik yang setinggitingginya

, berpikirberpendapat serta menjadi pemimpin, Keempat, memelihara nasab atauketurunan (hifzu nasb), yaitu pemegang hak asuh anak harus mampumemberikan pengertian bahwa anak mempunyai hak untuk dijamin dapattumbuh dan kembang sebagai keturunan orang tuanya menjadi anak yangberkualitas, baik dan sehat serta dijaga hakhak perkawinannya, dan kelima,memelihara harta (hifzu almal), pemegang hak asuh anak harus mampumemberikan pengertian kepada anak, setiap orang termasuk anak berhakatas kekayaan yang menjadi

Sehingga perlu bagi majelis hakim untuk memberikankepastian hukum bagi Penggugat dan Tergugat, sekaligus membangkitkan rasapercaya diri kKedua belah pihak untuk dapat kembali hidup normal di tengahmasyarakat;Halaman 16 dari 21 putusan Nomor 662/Pdt.G/2020/PA.MprMenimbang, bahwa di antara kebutuhan primer manusia (a/dharuriyatalkhams) dalam Tujuan Syariat (magashid syariah) adalah menjagakeselamatan jiwa (hifzu alnafs) dan menjaga keberlangsungan memilikiketurunan (hifzu alnas/).

Sehingga majelis hakim berpendapat perlunya mempertimbangkanputusan yang dapat melindungi keselamatan jiwa (hifzu alnafs) dankesempatan memiliki keturunan (hifzu alnas/) bagi Penggugat dan Tergugat;Menimbang, bahwa segala hal yang dapat menimbulkan kemudharatandalam kehidupan seseorang semaksimal mungkin harus dihilangkan,begitupula kesengsaraan fisik maupun psikis yang dirasakan Pengguggat danTergugat akibat pertengkaran dan pecahnya rumah tangga hendaknya puladihilangkan, sebagaimana kaidah fikih

Adapun yang menjadi kondisi dharurat menurutpendangan Majelis Hakim adalah kewajiban memelihara agama (hifzu addin)dan menjaga keturunan (hifzu alnasal) dari perbuatan perzinaan;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan di atas,Majelis Hakim berkesimpulan bahwa permohonan Pemohon agar anakPemohon diberi dispensasi untuk melaksanakan perkawinan dengan calonSuaminya Robi bin Busro dapat dikabulkan;Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini dalam bidang perkawinan,sesuai Pasal 89 ayat (1)

Adapun yang menjadi kondisi dharurat menurutpendangan Majelis Hakim adalah kewajiban memelihara agama (hifzu addin)dan menjaga keturunan (hifzu alnasal) dari perbuatan perzinaan;Halaman 9 dari 11 putusan Nomor 1801/Pdt.P/2019/PA.SrgMenimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan di atas,Majelis Hakim berkesimpulan bahwa permohonan Pemohon agar anakPemohon diberi dispensasi untuk melaksanakan perkawinan dengan calonsuaminya Muhamad Lukman bin Surakman dapat dikabulkan;Menimbang, bahwa oleh karena

Perlindungan Anak jo Pasal 156 huruf (b) KompilasiHukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan tujuan syariat dalam hukum Islam(magashid asysyariyah) untuk merealisir kemaslahatan manusia yangbersifat daruriyat (primer) terwujud bagi terpeliharnya 5 (lima) halsebagaimana pendapat Abu Ishak Ibrahim bin Musa bin MuhammadAllakhami alGharnathi atau yang dikenal dengan Imam AsySyathibi dalamkitab alMuwafagat Juz Il halaman 7 dan 8 yang diambil alin menjadipendapat Majelis Hakim, yaitu: pertama, memelihara agama (hifzu

addin),yaitu pemegang hak asuh anak haruSs mampu menjamin anak akanmendapatkan pendidikan agama yang baik dan bisa melaksanakan ajaranagamanya dalam perilaku kesehariannya, kedua, memelihara jiwa (hifzu annafs), yaitu pemegang hak asuh anak harus mampu memberikan pengertiananak mempunyai hak hidup yang layak dan baik yang harus dihormati,ketiga, memelihara akal (hifzu agli) pemegang hak asuh anak harusmenjamin anak dapat mengembangkan akal atau kecerdasannya,mendapatkan pendidikan yang baik yang

setinggitingginya, berpikirberpendapat serta menjadi pemimpin, Keempat, memelihara nasab atauketurunan (hifzu nasb), yaitu pemegang hak asuh anak harus mampuHalaman 35 dari 39 halamanPutusan Nomor 3/Pdt.G/2021/PA.Skhmemberikan pengertian bahwa anak mempunyai hak untuk dijamin dapattumbuh dan kembang sebagai keturunan orang tuanya menjadi anak yangberkualitas, baik dan sehat serta dijaga hakhak perkawinannya, dan kelima,memelihara harta (hifzu almal), pemegang hak asuh anak harus mampumemberikan

tersebut harus dapat terwujud dalampengasuhan anak;Menimbang, bahwa berdasarkan tujuan syariat dalam hukum Islam(maqashid asysyar'iyah) untuk merealisir kKemaslahatan manusia yang bersifatdaruriyat (primer) terwujud bagi terpelihnarnya 5 (lima) hal sebagaimanapendapat Abu Ishak Ibrahim bin Musa bin Muhammad Allakhami alGharnathiatau yang dikenal dengan Imam AsySyathibi dalam kitab a/Muwafagat Juz Ilhalaman 7 dan 8 yang diambil alin menjadi pendapat Majelis Hakim, yaitu:pertama, memelihara agama (hifzu

addin), yaitu pemegang hak asuh anakharus mampu menjamin anak akan mendapatkan pendidikan agama yang baikdan bisa melaksanakan ajaran agamanya dalam perilaku keseharinnya,kedua, memelihara jiwa (hifzu annafs), yaitu pemegang hak asuh anak harusmampu memberikan pengertian anak mempunyai hak hidup yang layak danbaik yang harus dihormati, ketiga, memelihara akal (hifzu aqi) pemegang hakasuh anak harus menjamin anak dapat mengembangkan akal ataukecerdasannya, mendapatkan pendidikan yang baik yang setinggitingginya

,berpikir berpendapat serta menjadi pemimpin, Keempat, memelihara nasabatau keturunan (hifzu nasb), yaitu pemegang hak asuh anak harus mampumemberikan pengertian bahwa anak mempunyai hak untuk dijamin dapattumbuh dan kembang sebagai keturunan orang tuanya menjadi anak yangberkualitas, baik dan sehat serta dijaga hakhak perkawinannya, dan kelima,memelihara harta (hifzu almal), pemegang hak asuh anak harus mampumemberikan pengertian kepada anak, setiap orang termasuk anak berhak ataskekayaan yang menjadi

tersebut harus dapat terwujud dalampengasuhan anak;Menimbang, bahwa berdasarkan tujuan syariat dalam hukum Islam(maqashid asysyariyah) untuk merealisir kKemaslahatan manusia yang bersifatdaruriyat (primer) terwujud bagi terpeliharnya 5 (lima) hal sebagaimanapendapat Abu Ishak Ibrahim bin Musa bin Muhammad Allakhami alGharnathiatau yang dikenal dengan Imam AsySyathibi dalam kitab a/Muwafagat Juz Ilhalaman 7 dan 8 yang diambil alin menjadi pendapat Majelis Hakim, yaitu:pertama, memelihara agama (hifzu

addin), yaitu pemegang hak asuh anakharus mampu menjamin anak akan mendapatkan pendidikan agama yang baikdan bisa melaksanakan ajaran agamanya dalam perilaku keseharinnya,kedua, memelihara jiwa (hifzu annafs), yaitu pemegang hak asuh anak harusmampu memberikan pengertian anak mempunyai hak hidup yang layak danbaik yang harus dihormati, ketiga, memelihara akal (hifzu aqg/) pemegang hakasuh anak haruS menjamin anak dapat mengembangkan akal ataukecerdasannya, mendapatkan pendidikan yang baik yang setinggitingginya

,berpikir berpendapat serta menjadi pemimpin, Keempat, memelihara nasabatau keturunan (hifzu nasb), yaitu pemegang hak asuh anak harus mampumemberikan pengertian bahwa anak mempunyai hak untuk dijamin dapattumbuh dan kembang sebagai keturunan orang tuanya menjadi anak yangberkualitas, baik dan sehat serta dijaga hakhak perkawinannya, dan kelima,memelihara harta (hifzu almal), pemegang hak asuh anak harus mampumemberikan pengertian kepada anak, setiap orang termasuk anak berhak ataskekayaan yang menjadi

Adapun yang menjadi kondisi dharurat menurutpendangan Majelis Hakim adalah kewajiban memelihara agama (hifzu addin)dan menjaga keturunan (hifzu alnasal) dari perbuatan perzinaan;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan di atas,Majelis Hakim berkesimpulan bahwa permohonan Pemohon agar anakPemohon diberi dispensasi untuk melaksanakan perkawinan dengan calonsuaminya Muhamad Lukman bin Surakman dapat dikabulkan;Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini dalam bidang perkawinan,sesuai Pasal