Kompleks BTN PEMDA Kota Jayapura;2 Bahwa hak milik adat yang dimiliki Penggugat secara turuntemurun tersebut, jugasesuai dengan Surat Penyerahan Hak Warisan Atas Tanah Adat dari Pewaris Enos Awi(almarhum) kepada Penggugat sebagai Ahli Waris tertanggal 27 Oktober 1995;3 Bahwa pada saat ayah Penggugat ENOS AWI (almarhum) masih hidup, kepemilikanhak adat AWI WARKE secara turuntemurun tersebut juga telah mendapatkanpengakuan dari tokohtokoh adat dari keondoafian Awi Sembekra dan sukusuku lainyang tinggal

Pol. : SK/34/X/1995/INTEL dariKepala Kepolisian Sektor Abepura, tertanggal 9 Oktober 1995, diberi tanda P2;Foto copy sesuai aslinya Surat Pernyataan Pengakuan Status Hak Atas Tanah Adatdari Ondoafi Nafri / Sembekra, tertanggal 26 Oktober 1995, diberi tanda P3;Foto copy sesuai aslinya Surat Keterangan Ahli Waris dari Kepala Desa Nafri dandiketahui oleh Dewan Adat Nafri, tertanggal 26 Oktober 1995, diberi tanda P4;Foto copy sesuai aslinya Surat Pernyataan Pengakuan Hak Atas Tanah Adat dariSONNY G.

;Bahwa di Kampung Nafri ada 2 (dua) Ondoafi, yaitu Ondoafi Sembekra danOndoafi Awi Warke;Bahwa dasar Ondoafi memperoleh penguasaan tanah adalah kalau Ondoafi EnosAwi berdasarkan warisan, yang diperoleh berdasarkan garis keturunan;Bahwa sepengetahuan saksi Penggugat George Amold Awi tidak pernah menjualtanah adat Warke dan dalam adat Masyarakat Hanyebhouw tidak bisa menjualtanah;Bahwa didalam masyarakat suku dan adat perempuan tidak mempunyai hak atastanah dan tidak bisa menjual tanah;Bahwa di Nafri

diselesaikan di Warke sebaliknyakalau ada permasalahan di Warke diselesaikan di Sembekra;Bahwa saksi tahu obyek dalam keputusan yang dikeluarkan oleh Sembekra ituatas dasar pengaduan dari Obeth Awinero;Bahwa keputusan itu keluar karena ada masalah di keondoafian Warke antaraGeorge Armold Awi dengan Obeth Awinero, dan keputusan itu diambil setelahdilakukan sidang adat dan pada waktu itu George Armmold Awi juga diundangtetapi tidak hadir.Bahwa di Nafri ada 2 (dua) Ondoafi yaitu Warke dan Sembekra

denganOndoafinya untuk di Sembekra dijabat oleh Terianus Awi sedangkan di Warkesementara kosong, bukan dijabat oleh George Arnold Awi karena belummemenuhi syarat;45e Bahwa dalam keondoafian Warke terdapat suku Awinero, Wamuar, FingkreuwUyo dan Cobe sedangkan di Sembekra ada suku Awi, Merahabia, Hamuebi, Sibri,Wamuauw, Taniauw;e Bahwa Surat Keputusan tahun 1984 itu menyangkut tentang batas tanah adatyaitu Hanyebhouw dan Asyano;e Bahwa kali mati itu berada di sebelah timur tanah Hanyebhouw;e Bahwa

Adat Awiyo Mho;e =Sebelah barat berbatasan dengan tanah milik Andi Masrapa;Bahwa hak milik adat yang dimiliki Penggugat secara turun temurun tersebut, jugasesuai dengan Surat Penyerahan Hak Warisan Atas Tanah dari Pewaris Enos Awi(almarhum) kepada Penggugat sebagai Ahli Waris tertanggal 27 Oktober 1995;Bahwa pada saat ayah Penggugat ENOS AWI (almarhum) masih hidup,kepemilikan hak adat AWI WARKE secara turun temurun tersebut juga telahmendapatkan pengakuan dari tokohtokoh adat dari keondoafian Awi Sembekra

WELIANUS TANIAU, berjanji di persidangan pada pokoknyamenerangkan sebagai berikut :e Bahwa saksi tahu antara Penggugat dan Tergugat ada masalah yaitu masalahtanah di Tanah Hitam, masalah itu awalnya antara Policarpus Awinero dan EnosAwi dan waktu itu sudah ada kesepakatan yang dibuat oleh kedua belah pihakdi parapara adat dan ada pernyataannya;e Bahwa saksi ikut dalam penyelesaian itu karena saksi sebagai wakil Ondoafi;e Bahwa di Kampung Nafri ada dua Ondoafinya, yaitu Ondoafi Warke danOndoafi Sembekra

, jadisaksi orang kedua di keondoafian Sembekra, kalau Obeth Awinero dikeondoafian Warke;Bahwa saksi tahu kalau di keondoafian Warke siapa saja yang melepas tanahharus mengetahui Ondoafinya;Bahwa mengenai hibah itu boleh tetapi harus seperti orang yang mendapatkanhibah itu mungkin dia sudah berkorban besar untuk orang yang menghibahkanitu, dan harus diketahui Ondoafinya;Bahwa saksi tahu nama Asyano dari dulu seperti itu;Atas keterangan saksi tersebut Kuasa Penggugat dan Tergugat I, Kuasa Tergugat

Awi Ondoafi Sembekra;Bahwa surat tanggal 25 Maret 2004 itu dibuat di parapara adat dikeondoafian Sembekra yaitu Soni George Awi, surat itu untuk tanahHanyebouw dan Swaibo, dimana yang mengadu saat itu adalah ObetAwinero;23e Bahwa obyek sengketa itu awalnya miring tetapi sekarang sudah digusur;e Bahwa saksi pernah datang ke lokasi obyek sengketa dan melihat ada papanyang dipasang tetapi tidak sempat baca apa tulisannya;Atas keterangan saksi tersebut Tergugat I, Kuasa Tergugat II dan III dan KuasaPenggugat

dan hal itu bisa;Bahwa saat itu Ondoafi Sembekra yang mengetahui pelepasan itu karenawaktu itu Ondoafi Warke belum ada/masih kosong;Bahwa ondoafi itu dipilih oleh Kepala suku, dan Ondoafi di Nafri bukanturun temurun tetapi dipilih oleh Kepalakepala suku di Nafri;Bahwa tanahtanah di Nafri itu sudah dibagibagi habis dan tanahtanahyang sudah dibagi itu tidak bisa diambil alih oleh siapapun baik kepala sukumaupun Ondoafi;Bahwa saksi tahu kalau Kepala suku itu tidak bisa berubah melainkan turuntemurun

Bahwa pada saat ayah Penggugat Enos Awi (almarhum) masih hidup,kepemilikan hak adat Awi Warke secara turun temurun tersebut jugatelah mendapatkan pengakuan dari tokohtokoh adat dari keondoafianAwi Sembekra dan sukusuku lain yang tinggal berbatasan denganPenggugat melalui Surat Pernyataan KepalaKepala Suku Adat danTokoh Masyarakat Desa Nafri pada tanggal 28 Agustus 1984;4.

Bahwa selain pengakuan yang dibuat oleh kepalakepala suku danfungsionaris adat pada tanggal 28 Agustus 1984, hak kepemilikan ayahPenggugat (almarhum Enos Awi) telah juga mendapat pengakuankembali, baik dari Ondoafi Nafri Sembekra serta kepalakepala suku yangtinggal berbatasan dengan Penggugat, sebagaimana yang tertuangdalam Surat Pernyataan Pengakuan Hak Atas Tanah Adat tertanggal 26Oktober 1995 dan Surat Pernyataan Pengakuan Hak Atas Tanah Adattertanggal 28 Oktober 1995;5.

Bahwa semua kebohongan dan akalakalan Penggugat dalamSurat tanggal 28 Agustus 1984, telah disidangkan dan diputuskandan telah mempunyai kekuatan hukum mengikat bagi semuaorang Awi bahkan semua orang Nafri dalam sidang dewankeondoafian Awi Sembekra Yeuw pada tanggal 5 Maret 2004;Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Jayapura telahmemberikan Putusan Nomor 122/Pdt.G/2010/PN.JPR tanggal 7 November 2011dengan amar sebagai berikut:DALAM EKSEPSI:e Menolak Eksepsi Tergugat II dan Tergugat III

Bahwa selain Pengakuan yang dibuat oleh kepalakepala suku danfungsionaris adat pada tanggal 28 Agustus 1984, hak kepemilikan ayahPenggugat (almarhum Enos Awi) telah juga mendapat pengakuan kembaii,baik dari Ondoafi Nafri Sembekra serta kepalakepala suku yang tinggalberbatasan dengan Penggugat, sebagaimana yang tertuang dalam SuratPernyataan Pengakuan Atas Tanah Adat tertanggal 26 Oktober 1995 danSurat Pernyataan Pengakuan Hak Atas Tanah Adat tertanggal 28 Oktober1995;.

Pengadilan menyatakan batal demi hukumPerjanjian Jual Beli antara Tergugat dengan Tergugat II, dan menyatakanpula Surat Pernyataan Pelepasan Hak atas Tanah Adat tertanggal 20 Maret2010 antara Tergugat dengan Tergugat II sebagai tidak sah dan batal demihukum;Bahwa Penggugat kemudian telah menanyakan kepada Tergugat Il,mengapa ia menjual tanah milik Penggugat dan oleh Tergugat II dikatakanbahwa ia telah mendapatkan penyataan pengakuan hak tertanggal20 Maret 2010, dari Tergugat III dan Ondoafi Awi Sembekra

2011 dan dimenangkan oleh Tergugat(GUBERNUR PAPUA); kedua Gugatan Wanprestasi oleh Penggugat YEMIMAMERAHABIA, DKK, dengan Nomor : 103/Pdt.G/2013/PNJPR tanggal 19 September2013 dan telah dicabut sendiri oleh Penggugat serta yang ketiga adalah gugatan inidengan Nomor : 285/Pdt.G/2014/PNJap tanggal 1 Oktober 2014 yang juga diajukanoleh YEMIMA MERAHABIA, DKK;2 Gugatan Eror In Personal.Bahwa Penggugat tidak memiliki kualitas sebagai Penggugat karena didalam strukturadat kampung Nafri/Keondoafian Awi Sembekra

ternyata telah dengan tepat danbenar dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Peradilan tingkat pertama, oleh karena ituMajelis Hakim Pengadilan Tinggi Jayapura sependapat dengan pertimbangan danpenerapan hukumnya;Menimbang, bahwa dalam Eksepsi point ke2, Majelis Hakim Pengadilan TinggiJayapura harus mencermati dan mendalaminya;Menimbang, bahwa dalil Eksepsi point ke2, Pembanding menyatakan bahwaPenggugat tidak memiliki kualitas sebagai Penggugat karena didalam struktur adatkampung Nafri/keondoafian Awi Sembekra

Merahabia,melainkan tanah adat Hak Ulayat milik turun temurun Keluarga besar Suku Merahabiadalam Wilayah Kecamatan Abepura;Menimbang, bahwa baik Para Penggugat/Terbanding maupun Tergugat /Pembanding mengakui dan membenarkan bahwa Almarhum Hiram Merahabia semasahidupnya mempunyai kedudukan sebagai kepala suku Merahabia;Menimbang, bahwa dalam isi bukti T3 dicantumkan bahwa, setelah HiramMerahabia selaku Kepala Suku meninggal dunia, maka berdasarkan Surat KeputusanLembaga Hukum Adat Keondoafian Nafri Sembekra

oleh Elia FingkreuwDkk, tertanggal 20 November 2010, (foto copy sesuaidengan aslinya);Surat Pernyataan Pengakuan Keondoafian Warke KampungNafri tertanggal 17 Desember 2010, (foto copysesuai dengan aslinya); Surat Pernyataan Pengakuan Keondoafian SembekraKampung Nafri Distrik Abepura, tertanggal 20 Desember2010, (foto copy sesuai dengan aslinya);Peta Ulayat Suku Awi Warke yang disahkan KepalaKepala Suku Warke, (foto copy sesuai dengan aslinya);Peta Ulayat Suku Awi Warke yang disahkan KeondoafianAwi Sembekra

SAKSI: ELIA MERAHABIA: bahwa ada 2 keondoafian di Kampung Nafri yaituKeondoafian Warke dan Keondoafian Sembekra ; bahwa pengangkatan ondoafi berdasarkan garisketurunan bahwa Ondoafi Warke sebelum Penggugat adalah ayahPenggugat bernama Bapak Enos Awi bahwa Ondoafi Warke sebelum Enos Awi adalah kakekPenggugat bernama Nadap Awi ; bahwa letak lokasi tanah objek sengketa adalah di AwiyoKelurahan Asano distrik Abepura bahwa tanah objek sengketa masuk Tanah adat Awiyomhoterletak keondoafian Warke yang dimiliki

SAKSI: WELIANUS TANIAUWbahwa ada 2 ondoafi di kampung nafri yaitu) ada duayaitu Ondoafi Warke dan Ondoafi Sembekra ;bahwa Ondoafi Sembekra adalah Teriyanus Awi sedangkanOndoafi Warke adalah George Arnold Awi (Penggugat) =;bahwa ada 5 Suku di keondoafian Sembekra yaitu SukuUyo, Tjoe, Awi, Fingkreuw dan Awinero ;bahwa ada 5 Suku di keondoafian Warke yaitu Suku Awi,Merahabia, Waniyauw, Taniyaouw dan Hanmebi ;bahwa Tanah adat Awiyomho terletak di keondoafian Warkeibahwa pelapasan tanah adat di keondoafian

menghibahkan hakatas tanah kepada warganya dengan surat hibah =; bahwa Suku Awinero dibawah keondoafian Warke ; bahwa Ondoafi harus dilantik dahulu bahwa Tanah objek sengketa awalnya milikkepala suku, selanjutnya saksi hibahkanAwinero dan kemudian dijual kepadaIntervensiagar sah =;saksi sebagaikepada AlfredTergugat II bahwa hibah tanah objek sengketa dilakukan~ secaratertulis2 bahwa saksi ikut tandatangan dalam akta jual beli tanahobjek sengketa bahwa penjualan tanah objek sengketaditandatanganiondoafi Sembekra

Putusan No. 21/G.TUN/2011/PTUN.JPR46Kepala Suku pada Keondoafian Warke yakni Kepala Suku Uyo,Tjoe dan Fingkreuw berdasarkan Surat Pernyataan Pengakuantertanggal 17 Desember 2010 (vide Bukti P12) ;Bahwa Penggugat dinyatakan dan diakui sebagai OndoafiWarke di Kampung Nafri yang ditandatangani oleh OndoafiSembekra Kampung Nafri dan 4 (empat) Kepala Suku padaKeondoafian Sembekra yakni Kepala Suku Taniauw,Merahabia, Hanuebi dan Wamiauw berdasarkan SuratPernyataan Pengakuan tertanggal 17 Desember 2010

/PT JAP.perkara Nomor. 83/Pdt.G/2015/PN.Jap, yang pada pokoknya menerangkansebagai berikut :1.Bahwa penggugat adalah Kepala suku MERAHABIA berdasarkan suratKeputusan Lembaga Hukum Adat Keondoafian Nafri sembekra danWarke No.17ILMA/DA/X tanggal 20 Februari 1999 tentang Jabatan Kepalasuku MERAHABIA Kampung Nafri yang = diberikan tugas dantanggungjawab hukurn adat sejak wafatnya Bapak HIRAM MERAHABIA,sejak itu. pula semua kuasa dalam bentuk' risan~ danataupun secara tertulis yang pernah dibuat oleh

Bahwa berdasarkan Dokumen yang diserahkan kepada TERGUGATVill, baik surat dari Masyarakat Adat suku Merahabia, maupun suratKeterangan dari ondoafi sembekra, telah menjeraskan dengan tegas,bahwa Kepala suku Merahabia saat ini adalah YOSEP MERAHABIA,oleh sebab itu, TERGUGAT VIII akan melakukan pembayarankepadaSdr. YOSEP MERAHABIA;4.

Nafri yakni Sony G Awi (bukti surat bertandaP4 dan bukti P7) di mana Sony G Awi adalah Ondoafi yangmembawahi Kepala Suku Hanueby, Suku dari Tergugat II dan TurutTergugat dan mengetahui Kepala Wilayah Kecamatan Abepura danKepala Desa Holtekamp Kecamatan Abepura Hengki Sembekra dantanah tersebut telah di kuasai oleh Penggugat dari tahun 1995 sampaidengan tahun 2019 kurang lebih 21 tahun secara terus meneruspenguasaan Penggugat sehingga Penggugat dapat di kategorikanHalaman 76 dari 92 Putusan Perdata

Bahwa Terbanding/semula Penggugatsependapat dengan pertimbangan hukum Majelis Hakim PengadilanNegeri Jayapura tersebut diatas.Bahwa kedudukan Ondoafi Awi Sembekra Nafri yakni Soni G Awi dalammembubuhkan tanda tangannya sebagaimana (bukti surat tertanda P7)dimana Soni G Awi adalah Ondoafi yang membawahi Kepala SukuHanueby, Suku dari Tergugat II dan Turut Tergugat tidak mempunyai hakatas tanah milik Suku Hanueby kedudukan Ondoafi Besar Sembekrahanya sebagai Pelindung dari 11 Suku yang bernaung dibawa

KeOndoafian Sembekra Kampung Nafri sedangkan pelepasan hak atastanah merupakan kewenangan Kepala Suku dalam hal ini IbrahimHanueby;Bahwa Terbanding/semula Penggugat tanggapi sebagai berikut:Bahwa kedudukan Ondoafi Nafri Sembekra yakni Soni G Awi dalammembubuhkan tanda tangannya dalam suatu Surat Pelepasan Hak AtasTanah Adat sebagaimana (bukti surat bertanda P7) adalah untukmengetahui dan mengesahkan setiap Pelepasan Hak Atas Tanah Adatsebagai Ondoafi dalam Pemerintahan Adat yang membawahi KepalaSuku

Penggugat dikategorikan Pembeli yangberetikat baik berdasarkan pertimbangan hukum judex factie PengadilanNegeri Jayapura sebagaimana terlihat di halaman 76 alinea ke 3 danhalaman 77 dalam putusan ini berbuny)i :Halaman 81 dari 92 Putusan Perdata Nomor 28/PDT/2020/PT JAP Menimbang, bahwa konsep terang dan tunai yang merupakan azasjual beli tanah, Majelis Hakim dihubungkan dengan pertimbanganpertimbangan diatas dimana perbuatan Penggugat yang membelitanah dari Suku Veep diketahui oleh Ondoafi Awi Sembekra

Surat Pernyataan Pelepasan Hak AtasTanah Adat Milik Suku Veep tanggal 8 Mei 1995) maka tanah tersebutjelasjelas salah objek namun judex factie Pengadilan Negeri Jayapuradalam pertimbangan hukumnya alinea ke 4 halaman 73 telah salah dankeliruh hanya melihat Bukti P7 yang didalamnya ada tanda tangan SonyG Awi selaku Kepala Suku Besar Sembekra yang membawahi sukuHanueby dan beberapa Suku lainnya sehingga objek tanah seluas400/600 M* adalah sah Milik Suku Veep tanpa melihat fakta yangHalaman 86 dari

Nomor 564 K/Pdt/2017Bahwa Penggugat adalah Kepala Suku Merahabia berdasarkan suratKeputusan Lembaga Hukum Adat Keondoafian Nafri sembekra danWarke Nomor 17/LMA/DA/X tanggal 20 Februari 1999 tentang JabatanKepala Suku Merahabia Kampung Nafri yang diberikan tugas dantanggungjawab hukurn adat sejak wafatnya Bapak Hiram Merahabia, sejakitu pula semua kuasa dalam bentuk risan danataupun secara tertulis yang pernah dibuat oleh almarhum Hiram Merahabiadinyatakan gugur dan semua hak dan kewajiban hukumadat

MUHAMMAD ALWI S.BN
4.Kepala Kantor Pertanahan Kota Jayapura
5.MUHAMMAD S`YAHRUL KHAIR
6.Ondoafi Awi Sembekra
7.Kepala Distrik Abepura
8.Kepala Kelurahan Asano

MUHAMMAD ALWI S.BN
Terbanding/Tergugat IV : Kepala Kantor Pertanahan Kota Jayapura
Terbanding/Tergugat V : MUHAMMAD S`YAHRUL KHAIR
Terbanding/Tergugat VI : Ondoafi Awi Sembekra
Terbanding/Tergugat VII : Kepala Distrik Abepura
Terbanding/Tergugat VIII : Kepala Kelurahan Asano

Warke secara turun temurun tersebut juga telahmendapatkan pengakuan dari tokohtokoh adat dari keondoafian Awi Sembekredan sukusuku lain yang tinggal berbatasan dengan Penggugat melalui SuratPemyataan KepalaKepala Suku Adat dan Tokoh Masyarakat desa Nafri padatanggal 28 Agustus 1984;Bahwa selain pengakuan yang dibuat oleh kepalakepala suku dan fungsionarisadat pada tanggal 28 Agustus 1984, hak kepemilikan ayah Penggugat(amarhum Enos Awi) telah juga mendapat pengakuan kembali, baik dariondoafi Nafri Sembekra

Bahwa selain pengakuan yang dibuat oleh kepalakepala suku dan fungsionarisadat pada tanggal 28 Agustus 1984, hak kepemilikan ayah Penggugat(almarhum Enos Awl) telah juga mendapat pengakuan kembali, baik dari ondoafiNafri Sembekra serta kepalakepala suku yang tinggal berbatasan denganPenggugat, sebagaimana yang tertuang dalam Surat Pernyataan PengakuanHak Atas Tanah Adat tertanggal 26 Oktober 1995 dan Surat PernyataanPengakuan Hak Atas Tanah Adat tertanggal 28 Oktober 1995;Halaman 3 dari 24 Putusan

Bahwa selain pengakuan yang dibuat oleh kepalakepala suku danfungsionaris adat pada tanggal 28 Agustus 1984, hak kepemilikan ayahPenggugat (almarhum Enos Awi) telah juga mendapat pengakuan kembali,baik dari ondoafi Nafri Sembekra serta kepalakepala suku yang tinggalberbatasan dengan Penggugat, sebagaimana yang tertuang dalam SuratPernyataan Pengakuan Hak Atas Tanah Adat tertanggal 26 Oktober 1995dan Surat Pernyataan Pengakuan Hak Atas Tanah Adat tertanggal28 Oktober 1995;5.

JapHoltecamp KM 02 Kearah barat Menyusuri Pesisir Pantai SampaiTanjung Swakwa Huku Ebuh dan Kerah Selatan Sampai GunungKarang Sanggara KM 09 Kearah Tenggara Wanghobu Smo TepatnyaPintu Masuk Gapura Koya Barat dan Kerah Barat Obreh dan Tbabohdan Iria Tepatnya Disemenanjung Gunung Merah Nafri Nama Tanahdan Tempat Adalah Sah Tanah Adat Hak Milik Suku Marga HanuebiKampung Nafri tanggal 04 Mei 2016 yang dikeluarkan oleh KeondoAfian Sembekra Kampung Nafri yang disetujui olen KepalaKepala SukuSembekra, yang

Muara Tami Kota Jayapura tanggal 8Mei 1995 dengan luastanah 150 X 400= 60.000 M2, yang berbatasan dengan: Sebelah Utara: Tanah Adat Suku Veep; Sebelah Selatan : Jalan Hanurata; Sebelah Timur =: Tanah Adat Suku Veep; Sebelah Barat : Tanah Adat Suku Veep.Dimana Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah Adat diketahuioleh Yahya Sabal sebagai Kepala Suku Sabal, Piter Bebe Kepala Suku BebeAgus Bebe sebagai Tokoh Adat Suku Bebe dan disahkan oleh Harsori MhaiTobati & Enggros Herman Hamadi dan Ondoafi Awi Sembekra

Terang karena dilakukan dihadapan kepala adat, agardiketahui oleh umum sedangkan tunai karena perbuatan penyerahan tanah danpembayaran harga tanah dianggap terjadi bersamaan (simultan), artinya jualbeli tersebut telah teroenuhi seketika ketika tanah telah diserahkan ;Menimbang, bahwa konsep terang dan tunai yang merupakan asas jualbeli tanah Majelis Hakim dihubungan dengan pertimbanganpertimbangandiatas dimana perbuatan Penggugat yang membeli tanah dari suku Veepdiketahui oleh Ondoafi Awi Sembekra

yaitu kepala sukunya adalah IbrahimHanuebi (Tergugat VIII), oleh karena itu sebelum Para Penggugatmengajukan gugatan kepada Tergugat VIII (Ibrahim Hanuebi) seharusPara Penggugat musyarawarahkan dan mendapat pengakuan secaraadat terlebih dahulu oleh Tergugat VIII dan suku Remela serta sukusukuyang berbatasan atas kepemilikan tanah objek sengketa mengingat tanahobjek sengketa merupakan kepemilikan suku Hanuebi yang di serahkanoleh suku Ramella dan mendapat pengakuan dan persetujuan olehkeondoafian Sembekra

Kampung Nafri (Dewan Adat Sembekra KampungNafri Port Numbay Kota Jayapura) Ondoafi Terianus Awi dan di saksikanoleh Sukusuku yang berbatasan yaitu suku Ramella, Suku Merahabia,Suku Taniauw dan Suku Wamiauw oleh karenanya gugatan ParaPenggugat prematur.2.

Gugatan kurang pihak.Membaca gugatan Para Penggugat berkaitan dengan objek sengketabahwa tanah adat objek sengketa tersebut ada subjek yang berbatasandan menyetujui kepemilikan hak ulayat atas tanah adat milik suku Hanuebidan tidak ditarik sebagai Turut Tergugat, padahal subjek hukum tersebutmempunyai urgensi untuk membuktikan hak kepemilikan Suku Hanuebi(Tergugat VIII) maupun asalusul tanah sengketa milik Tergugat VIII dalamhal ini Keondoafian Sembekra Kampung Nafri (Dewan Adat SembekraKampung Nafri

Port Numbay Kota Jayapura) Ondoafi Terianus Awi, SukuRemela, Suku Merahabia, Suku Suku Taniauw, dan Suku Wamiauw. olehKarena Ondoafi Sembekra Kampung Nafri, dan sukusuku tersebut di atastidak ikut sebagai Turut Tergugat maka gugatan Para Penggugat kurangpihak.Dalam Pokok Perkara.1.Bahwa eksepsi Tergugat VIII yang telah di uraikan di atas, merupakansatu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam pokok perkara ini dan mohonterulang kembali di dalam pokok perkara.Bahwa Tergugat VIII menolak seluruh dalildalil

dewan adat Nafri tertanggal 05 Maret 1986dan tertanggal 03 Juli 1995 yang berisi Pengakuan Hanuebi kepada Sibriterkait objek sengketa tanah adat Holtekamp adalah tidak benar dan direkayasa.Tanggapan terhadap dalil/posita gugatan poin 26.Pengkleman Tergugat VIII (Ibrahim Hanuebi) terhadap tanah objeksengketa jelasjelas berdasarkan hukum adat yang berlaku yaitupenguasaan objek sengketa secara historis adat dan turun temurunsampai Tergugat VIII dan mendapatkan persetujuan atau pengakuanKeondoafian Sembekra

ditandatangani oleh Nimbrot Hanuebimengetahui kepala suku Hanuebi yakni lbrahim Hanuebi;Menimbang, bahwa bukti surat tertanda P9 berupa kwitansipembayaran dari bapak Hermanto pembayaran pelunasan biaya tanah diHoltekam kurang lebih 10 Hektar yang terima oleh Nimbrod Hanuebi uangsejumlah Rp 10.000.000, (sepuluh juta rupiah);Menimbang, bahwa P21 berupa Surat Pernyataan Pelepasan Hak AtasTanah Adat Milik Suku Veep kepada Penggugat Il tanggal 8 Mei 1995 dimanabukti surat tersebut disahkan oleh Ondoafi Awi Sembekra