Ditemukan 4 data
13 — 10
SYAMSIAH binti OLLENG vs HAERUDDIN bin SUDURE
15 — 6
Sudding dan Sudure dengan maskawin berupa kebun kelapa seluas 1/2 Ha dibayar tunai;.Bahwa Pemohon berstatus jejaka dalam usia 22 tahun dan Pemohon Ilberstatus perawan dalam usia 24 tahun sewaktu keduanya menikah.Bahwa antara Pemohon dan Pemohon II tidak ada hubungan keluargadan tidak pernah sesusuan.Bahwa para Pemohon mengajukan Isbat nikah untuk mendapatkan bukunikah.Bahwa selanjutnya para Pemohon menyatakan tidak lagi mengajukansesuatu apapun dan mohon penetapan.Halaman 4 dari 10, Penetapan Nomor
Sudding dan Sudure; Bahwa di antara Pemohon dan Pemohon Il tidak ada larangan untukmenikah baik karena adanya hubungan mahram, semenda maupunsesusuan; Bahwa pada saat akad nikah Pemohon dan Pemohon II tersebut dihadirioleh imam desa yang bertindak sebagai Pembantu Pegawai Pencatat NikahKantor Urusan Agama ; Bahwa setelah pernikahan tersebut Pemohon dan Pemohon II telah hiduprukun sebagaimana layaknya suami isteri, hingga kini masih tetap berstatussebagai suami istri dan tidak pernah bercerai dan
34 — 10
tidak datangnya tergugat tersebut disebabkan suatu halangan yang sah.Bahwa majelis Hakim telah berusaha menasehati penggugat dan mengupayakan agarpenggugat mengurungkan niatnya untuk bercerai dengan tergugat, akan tetapi upaya tersebuttidak berhasil.Bahwa selanjutnya dibacakan surat gugatan penggugat yang isinya tetap dipertahankanoleh penggugat.Bahwa untuk menguatkan dalil permohonan pengesahan nikahnya, penggugat telahmenghadapkan dua orang saksi bernama Patara bin Bahuse dan Muh.Aii Kursia bin Sudure
49 — 6
Ali Kursiah bin Sudure) yang dilaksanakan pada tanggal 31 Desember 1968 di Kelurahan Marawi, Kecamatan Tiroang, Kabupaten Pinrang;
- Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp620.000,00 (enam ratus dua puluh ribu rupiah).