Ditemukan 13261 data
14 — 6
(Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul alFigh, 1977,halaman 208);Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukumtersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan sesuai dengan Pasal 70Ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agamasebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UndangUndang Nomor 3Tahun 2006 dan terakhir dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009bahwa kedua belah pihak tidak mungkin lagi didamaikan karena kondisi rumahtangga Penggugat dan Tergugat telah pecah dan
13 — 6
(Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul alFigh, 1977,halaman 208);Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukumtersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan sesuai dengan Pasal 70Ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agamasebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UndangUndang Nomor 3Tahun 2006 dan terakhir dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009bahwa kedua belah pihak tidak mungkin lagi didamaikan karena kondisirumah tangga Penggugat dan Tergugat telah pecah dan
11 — 4
(Abdul Wahhab Khallaf, Kitab Ilmu Ushul alFigh,1977, halaman 208), dan sejalan pula dengan satu kaidah fikih dalam Kitab AlAsybah Wa alNadzair halaman 128 yang diambilalin sebagai pertimbanganhukum yang artinya Tindakan Pemerintah/Hakim terhadap rakyatnya/pencarikeadilan harus dikaitkan dengan kemashlahatan ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertinbangan hukumdiatas, Majelis Hakim menilai bahwa syaratsyarat untuk melakukan pernikahantelah terpenuhi, dan permohonan Pemohon dan Pemohon II untuk
13 — 8
(Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul alFigh, 1977,halaman 118);Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukumtersebut di atas, maka Hakim berkesimpulan sesuai dengan Pasal (7) ayat(2) UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, olehkarenanya sepatutnya petitum angka 1 dan 2 tersebut dikabulkan denganmemberikan dispensasi kawin bagi anak Pemohon dan bagi anak PemohonII;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 89 UndangUndang Nomor 7Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah
13 — 1
(Abdul Wahhab Khollaf, Ilmu Ushul AlFigh, 1977,halaman 208);Menimbang, bahwa sesuai dengan kenyataan bahwa Penggugat sudahsangat membenci Tergugat, hal ini terbukti dengan diajukannya perkara ini danjuga dibuktikan dengan tidak mau lagi Penggugat membina rumah tanggadengan Tergugat meskipun Majelis hakim telah berusaha semaksimal mungkinmendamaikan Penggugat dengan Tergugat.
13 — 8
Halini telah sejalan dengan doktrin ahli hukum Islam Syeh Abdul Wahhab Khallafdalam kitab Ushulul Figh halaman 930, yang kemudian diambil alin sebagaipendapat Majelis Hakim, sebagai berikut :el elo bb ag JL xg U9 argj ai M9 194 YoLg Leis ote Ud > J po,Hal. 10 dari 13 Hal.
8 — 0
Abdul Wahhab al Khallaf,lmu Ushul alFigh, 1977, halaman 208.3, Aale palal) doyle sib pag ji dag 5 Ae pre sid! 3)(Apabila ketidaksukaan istri terhadap suaminya itu sudah sedemikianrupa, maka hakim dapat menjatuhkan talak terhadap istrinya dengantalak satu bain shughra). Ghayah alMaram halaman 162.4.
12 — 5
(Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul alFigh, 1977, halaman 208);Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukumtersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan sesuai dengan Pasal 70Ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agamasebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UndangUndang Nomor 3Tahun 2006 dan terakhir dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009 bahwakedua belah pihak tidak mungkin lagi didamaikan karena kondisi rumah tanggaPenggugat dan Tergugat telah pecah
18 — 9
Hal ini telah sejalan dengan pendapat pakarhukum Islam Syekh Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab Ushulul Figh halaman910, yang kemudian diambil alin sebagai pertimbangan oleh Majelis Hakim,sebagai berikut:Jo @) pis ol plole arg JL rg Yio argj a9 94 Yo Lai gil aleArtinya: Barang siapa yang mengetahui bahwa sesorang perempuan itusebagai isteri seorang lakilaki, maka dinyatakan tetap sebagai suamiisteri selama tidak ada bukti yang menentukan lain;Dan dalam Kitab lanatuth Thalibin juz IV halaman 255 yang
13 — 2
(Abdul Wahhab Khollaf, Ilmu Ushul AlFigh, 1977,halaman 208);Menimbang, bahwa sesuai dengan kenyataan bahwa Penggugat sudahsangat membenci Tergugat, hal ini terbukti dengan diajukannya perkara ini danjuga dibuktikan dengan tidak mau lagi Penggugat membina rumah tanggadengan Tergugat meskipun Majelis hakim telah berusaha semaksimal mungkinmendamaikan Penggugat dengan Tergugat.
15 — 9
Pendapat Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab Ushul alFighi halaman 930:Hal 9 dari 12 hlm, Penetapan PA Batulicin Nomor 354/Pdt.P/2018/PA BlcnLe aro JIL agus UMS a>9;5 ails 946 pyroUgslgis!
10 — 4
(Abdul Wahhab Khallaf, IImu Ushul alFigh, 1977, halaman 208);Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukumtersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan sesuai dengan Pasal 70Ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agamasebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UndangUndang Nomor 3Tahun 2006 dan terakhir dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009 bahwakedua belah pihak tidak mungkin lagi didamaikan karena kondisi rumah tanggaPenggugat dan Tergugat telah pecah
13 — 5
(Abdul Wahhab Khallaf, Kitab IIlmu Ushul alFigh, 1977,halaman 208), dan hal ini sejalan pula dengan satu kaidah fiqih dalam Kitab AlAsybah Wa alNadzair halaman 128 yang dalam hal ini juga diambilalih olehMajelis Hakim sebagai pertimbangan hukum yaitu Tindakan Pemerintah/Hakimterhadap rakyatnya/pencari keadilan harus dikaitkan dengan kemashlahatan.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukumdiatas, Majelis Hakim menilai bahwa syaratsyarat untuk melakukan pernikahantelah terpenuhi, dan
18 — 3
PA.Mpw.pernikahan dalam Hukum / Agama Islam serta tidak adanya halangan atau laranganbagi keduanya untuk melangsungkan pernikahan, maka Majelis Hakim berkesimpulanbahwa pernikahan antara Pemohon I dan Pemohon II dapat dinyatakan sah;Menimbang, bahwa rumah tangga para Pemohon selama ini rukun dan tidakpernah bercerai serta selama ini tidak ada seorangpun yang keberatan dan mengganggugugat pernikahan para Pemohon, maka pernikahan para Pemohon harus dihukumi adaatau benar terjadi sebagaimana pendapat Abdul Wahhab
15 — 1
serta tidak adanya halangan atau laranganHal. 9 dari 12.Pen.No.0860/Pdt.P/2016/PA.Mpw.bagi keduanya untuk melangsungkan pernikahan, maka Hakim berkesimpulan bahwapernikahan antara Pemohon I dan Pemohon II dapat dinyatakan sah;Menimbang, bahwa rumah tangga para Pemohon selama ini rukun dan tidakpernah bercerai serta selama ini tidak ada seorangpun yang keberatan dan mengganggugugat pernikahan para Pemohon, maka pernikahan para Pemohon harus dihukumi adaatau benar terjadi sebagaimana pendapat Abdul Wahhab
14 — 1
yang berbunyi :SOM 9 Aue gS aS oo ge all hy (gle Ad tgt Cag JuArtinya : "Jika ada baginya saksisaksi yang menyatakan/menerangkansesuai dengan permohonan, maka tetaplah (sah)pernikahannya*;Hal.9 dari 13.Pen.No.212/Padt.P/2018/PA.MpwMenimbang, bahwa rumah tangga para Pemohon selama ini rukun dantidak pernah bercerai serta tidak ada seorangopun yang keberatan danmengganggu gugat pernikahan para Pemohon, maka pernikahan paraPemohon harus dihukumi ada atau benar terjadi sebagaimana pendapatSyaikh Abdul Wahhab
11 — 6
(Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul alFigh, 1977,halaman 388);Hal 10 dari 12 hal, Put.
17 — 12
Pendapat Abdul Wahhab Khalaf dalam kitalb UshulalFighi, yang berbunyi:Leila olsBarang siapa yang mengetahui bahwa sesorang perempuan itusebagai istri seorang lakilaki maka disaksikan/dihukumi masih tetapadanya hubungan suamiistri selama tidak adabukti yangmenentukan lain (putusnya nikah);Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 7 ayat (3) Kompilasi HukumIslam menyatakan bahwa:itsbat nikah yang dapat diajukan ke Pengadilan Agama terbatasmengenai halhal yang berkenaan dengan : a. adanya perkawinandalam rangka
16 — 11
Pendapat Abdul Wahhab Khalaf dalam kitalb UshulalFighi halaman 930:JuJo ot oa, ol plo be Aro IL rgis UMS arg j aid BS YoLgl oleBarang siapa yang mengetahui bahwa sesorang perempuan itusebagai istri seorang lakilaki maka disaksikan/dihukumi masih tetapadanya hubungan suamiistri selama tidak ada bukti yangmenentukan lain (putusnya nikah);Menimbang, bahwa Pasal 7 ayat (3) Kompilasi Hukum Islammenyatakan bahwa:itsbat nikah yang dapat diajukan ke Pengadilan Agama terbatasmengenai halhal yang berkenaan
4 — 8
(Abdul Wahhab Khallaf, imu Ushul alFigh, 1977,halaman 208).Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukum diatas, hakim berpendapat bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 7 ayat 2Undangundang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan, yang telah diubahdengan UndangUndang Nomor 16 Tahun 2019, permohonan Pemohontentang dispensasi nikah sudah beralasan dan tidak melawan hukum dan jugatelah sesuai dengan peraturan yang berlaku;Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, permohonanPemohon