Ditemukan 16315 data
11 — 5
Jol le doll a>Artinya : Kewajibankewajiban seorang ayah terhadap anaknya adalah ......menafkahinya dari rezki yang baik (halal)Selanjutnya Wahbah azZuhaili dalam Kitab AlFighu AlIslami yangselanjutnya diambil alin oleh Majelis Hakim sebagai bahan pertimbangandisebutkan bahwa yang menjadi landasan kewajiban seorang ayah untukmenafkahi anaknya selain disebabkan adanya hubungan nasab antara ayahdengan anak, juga karena kondisi anak yang membutuhkan belanja dankewajiban tersebut bukan hanya dibebankan
10 — 6
Wahbah Azzuhaili dalamHal. 12 dari 17 Hal. Putusan Nomor 28/Padt.G/2022/PA.Mbl!
30 — 5
Sehingga bila bertentangan antara mafsadat denganmanfaat, maka yang lebih utama adalah menjauhkan mafsadat daripadamengejar maslahat yang belum tentu dapat diraih, sebagaimana kaidah UshulFikin yang dijelaskan oleh Tajuddin AsSubki dalam kitab AlAsybah wa AnNazhair (Beirut: Dar AlKutub AlIlmiyyah, 1991) jilid halaman 105, yangberbunyi:lal hs ye Agi antall 553Artinya : Menolak mafsadat lebih diutamakan daripada meraih maslahat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah AzZuhaili mengutip danmenjelaskan pendapat
13 — 3
Wahbah az Zuhailidalam kitabnya alFigh AlIslami Wa Adillatuhu, juz Vil halaman 320 yang diambilalin menjadi pendapat Majelis Hakim sebagai berikut :Artinya : Pemberian mutah itu agar ister terhibur hatinya, dapat mengurangikepedihan hatinya akibat cerai talak, dan untuk menumbuhkankeinginan rukun kembali sebagai suami isteri seperti semula, jikabukan talak bain kubro,Menimbang, bahwa, Penggugat sebagai isteri telah mendampingiTergugat dalam membina dan mengarungi bahtera rumah tangga sekitar 3 (tiga
Wahbah Azzuhaily juz 7 halaman 720yang selanjutnya diambil oleh Majelis Hakim sebagai bahan pertimbangan yangbunyinya sebagai berikut :Artinya : Berdasarkan ljma Ulama ibu adalah yang paling berhak terhadaphadlonah seorang anak setelah terjadi perceraian, baik cerai matimaupun cerai mati karena dalamnya kasih sayang seorang ibu, kecualisiibu murtad atau tenggelam dalam kemaksiatan yang dapatmempengaruhi (moral) anak;Menimbang, bahwa anak Penggugat Rekonpensi dan TergugatRekonpensi yang bernama ALKALIFI
13 — 5
Wahbah az Zuhailidalam kitabnya alFigh AlIslami Wa Adillatuhu, juz Vl halaman 320 yang diambilalih menjadi pendapat Majelis Hakim sebagai berikut :Artinya : Pemberian mutah itu agar ister!
Wahbah Azzuhaily juz 7 halaman 720yang selanjutnya diambil oleh Majelis Hakim sebagai bahan pertimbangan yangbunyinya sebagai berikut :3999) ElorL Slog ol My adja ae Vol ai Law Bol pla Nall arin Lord by 2d gl Br7 po HOS WI VI gigasArtinya : Berdasarkan ljma Ulama ibu adalah yang paling berhak terhadaphadlonah seorang anak setelah terjadi perceraian, baik cerai talakimaupun cerai mati karena dalamnya kasih sayang seorang ibu, kecualisiibu murtad atau tenggelam dalam kemaksiatan yang dapatmempengaruhi
20 — 6
Juz VII Halaman829 yang dalam hal ini diambil alin menjadi pendapat Pengadilan Agama Bangildalam pertimbangan putusan perkara ini sebagai berikut: Menurut Fugaha,Putusan Nomor 0100/PAt.G/LOI7/ PAB GL. ssssessssssesssssssssssesssesseessessssssssess halaman 37dart 4Znafkah anak menjadi gugur dengan telah lampaunya masa, karena bukanpemilikan/littamlik dan bukan merupakan hutang;Menimbang, bahwa Pertimbangan yang dipakai majelis adalah bandingmerujuk pada Kitab Al Figh al Islam wa adillatund karya Wahbah
al Zuhaily.Kaidah demikian termaktub dalam Kitab tersebut pada Juz 7 halaman 829.Dalam kitabnya, Wahbah al Zuhaily mengemukakan:gh xl Uo pb I!
52 — 23
Bahwa menurut pendapat Wahbah Zuhaili, Figih Imam Syafii (alFiqhu asySyafii alMuyassar), Juz 3, alin bahasa Muhammad Afifi dan Abdul Aziz,(Jakarta: Almahira, 2010), h. 49 mengatakan: Nusyuz yang dilakukan olehistri menurut Syafiiyyah berakibat pada hilangnya hak nafkah istri yangwajib diberikan suami.
sepengetahuan Tergugat rekonvensiPenggugat rekonvensi sering tidak berada didalam rumahPenggugat rekonvensi tidak mampu memberikan nafkah bathin sesualmaksud pasal 84 KHI yaitu dengan alasan yang sahPenggugat rekonvensi bersikap kasar kepada Tergugat rekonvensiBahwa terkait angka 5 Penggugat rekonvensi tidak bisa mensamakanantara narasi dengan bunyi pasal 149 KHI yang mana pada huruf (b) telahdisebutkan bahwa ada pengecualian maka dengan adanya pengecualiantersebut telah sejalan dengan pendapat Wahbah
7 — 3
bahkanPenggugat tetap dan tidak lagi berkeinginan untuk meneruskan rumahtangganya dengan Tergugat, maka agar kedua belah pihak berperkara tidak lagilebin jauh melanggar norma agama dan norma hukum dan atau untukmenghindari ekses negatif (mudarat) yang ditimbulkan lebin besar daripadamanfaat yang diperoleh, Majelis Hakim berpendapat lebih layak rumah tanggaPenggugat dan Tergugat diceraikan daripada tetap dipersatukan;Halaman 13 dari 16 Putusan Nomor 2354/Pdt.G/2020/PA.TngMenimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah
7 — 4
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz X,halaman 482 yang diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:PU 3S aed Shad ge joel Gee ge all fe yal GY pre giEY 56 jell gl ee ee Et ClbArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis Hakim
4 — 1
Sehingga bila bertentangan antara mafsadat denganmanfaat, maka yang lebih utama adalah menjauhkan mafsadat daripadamengejar maslahat yang belum tentu dapat diraih, sebagaimana kaidah UshulFikin yang dijelaskan oleh Tajuddin AsSubki dalam kitab AlAsybah wa AnNazhair (Beirut: Dar AlKutub AlIlmiyyah, 1991) jilid halaman 105, yangberbunyi:cllall le ye D5 eal 55Artinya: menolak mafsadat lebih diutamakan daripada meraih maslahat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah AzZuhaili mengutip danmenjelaskan pendapat
14 — 4
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz IX,Hal. 11 dari 16 Hal. Putusan Nomor 81/Padt.G/2021/PA. Tlghalaman 482 yang diambil alin oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:and ers na og oe) ede Oe Ol ee We yl ee? aug!
14 — 6
Hukum Islam, serta maksud firman Allah SWT dalam QS Ar Rumayat 21:Lg cI IgsScusl ls 5 kmail 43 aS) 315 ol ad'bese3ala U5 29 Jil 4aa>5 e5g8 Asa; Sass05 358%Dan di antara tandatanda (kebesaran)Nya talah Dia menciptakan pasanganpasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasatenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang.Sungguh, pada yang demikian itu benarbenar terdapat tandatanda(kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah
7 — 3
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz X,halaman 482 yang diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:PU 3S aed Shad ge joel Gee ge all fe yal GY pre giEY 56 jell gl ee ee Et ClbArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis Hakim
8 — 4
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz IX,halaman 482 yang diambil alin oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:BME gS apd She Ge pert Gee oy BL fe Lye atl GUY pacArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis Hakim berpendapat, bahwa dengan
20 — 8
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz IX,halaman 482:is SH OFS sl Shey oF pel ee ca a bye asl olay poe 3SEY 5 peel gl plane eee py CleArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkahterhadap istrinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya,sehingga istri berhak untuk minta cerai ke pengadilan disebabkansuami tidak mampu menjamin nafkahnya.3.
14 — 10
AlFigh alIslamy wa adilatuh, juz 7, halaman 527, karangan Wahbah alZuhailly, yang berbunyi:qwoi VY i> EU lei) po! Glau & Hail6dMaS ale agalg s SLg Lume ding pU & LeUjlveVs 510 Y pullyArtinya: Perceraian diperbolehkan apabila disebabkan perselisihan yangterus menerus ataupun disebabkan kemadharatan untukmencegah pertikaian agar jangan sampai kehidupan suamiistrimenjadi neraka dan bencana, hal ini berdasarkan sabdaRasulullah saw.: Tidak ada kemadharatan dan tidak bolehmelakukan kemagharatan;3.
7 — 5
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz IX,halaman 482 yang diambil alin oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:BME gS apd She Ge pert Gee oy BL fe Lye atl GUY pacArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis Hakim berpendapat, bahwa dengan
10 — 5
yang terdapat di dalam Kitab alFigh alIslami waAdillatuhu, karangan Wahbah alZuhaily, Juz VII, halaman 529, yangselanjutnya diambil alin menjadi pendapat Majelis Hakim, sebagai berikut:oV fgslb ob glaw wold! ardg, sill gb!
7 — 4
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz IX,halaman 482 yang diambil alin oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:BME gS apd She Ge pert Gee oy BL fe Lye atl GUY pacArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis Hakim berpendapat, bahwa dengan
16 — 4
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam waAdillatuhu, Juz X, halaman 482:FBI GSS a geckl Sha ye jen Gee oy ald de Ly pe atl GLE pos GISMM Se jell gl ple epee yl ileArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkahterhadap istrinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya,sehingga istri berhak untuk minta cerai ke pengadilan disebabkansuami tidak mampu menjamin nafkahnya.2 Kitab Syarqowi Ala AtTahrir halaman Juz II 302:UR ZH a Gi GA GH faArtinya: Barangsiapa mengantungkan talak