Ditemukan 700 data
11 — 0
intifabukan li tamlik, maka kelalaian seorang ayah yang tidak memberikan nafkahkepada anaknya (nafkah madliyah anak) tidak bisa digugat juga berdasarkanpendapat ulama dalam kitab Al Figh al Islam wa adillatuhu karya WahbahalZuhaily pada juz 7 halaman 829 mengemukakan:gh Ane Gun Gol) 845 Ig) old Go pI all oll Qe Ly 0 al gll Aaah aot: Apalall JU,all gl) he Cus g LY Ailsa Vg Gad ne ye (yo jl tne ol giall aie al oll 4ga3 Lusty GLY) Ye Lidlhid one Led Aglal Call oy Jalal adelArtinya:Pendapat kalangan Syafiiyah
125 — 20
Dengan pelatinan kerja di Pondok Pesantren Syafiiyah di Ngetal,Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek, agar klien anak menjadi anakyang lebih baik dan memahami tentang keagamaan;Menimbang, bahwa dari rekomendasi Tim Pengamat Pemasyarakatan(TPP) Balai Pemasyarakatan Kediri serta pertimbanganpertimbangan diatastermasuk pembelaan Penasihat Hukum Anak, dalam hal ini Hakim berpendapatbahwa dalam perbuatan ini Anaklah yang lebih aktif dan berinisiatif untukmelakukan persetubuhan tersebut dan kemauan belajar
18 — 10
No: 0319/Pdt.G/2016/PA.LwkMenimbang, bahwa nusyuz menurut Ulama Hanafiyah adalah wanitayang keluar dari rumah suaminya tanpa alasan yang benar, sedangkan menurutUlama Malikiyah, Syafiiyah dan Hanabilan adalah keluarnya wanita dariketaatan yang wajib kepada suaminya, ringkasnya nusyuz adalah istri tidak lagimenjalankan kewajibankewajibannya;Menimbang, bahwa dalam fakta di persidangan telah terungkapTergugat telah pergi meninggalkan Penggugat dari tempat tinggalbersama yang Ssampai saat ini selama
15 — 10
dan beralasan pula menurut hukum pemohonmenuntut cerai dengan termohon;11.Bahwa sebelum di ajukan permohonan cerai oleh pemohon, pemohonberkalikali membujuk termohon agar mau tinggal bersama denganpemohon bahkan menyuruh toko masyarakat bahkan staf Desa Nata dankepala Desa Nata dan Kepala Desa Roi untuk menasehati dan membujuktermohon tapi tidak membuahkan hasil12.Bahwa apa yang dilakukan termohon adalah NUSYUZ yaitu menentangperintah suami, hal demikian senada dengan pernyatan Ulama Malikiyah,Syafiiyah
74 — 39
Syafiiyah, tanggal 20 Juni 2014,yang menyatakan bahwa Bantuan Rehab ruangkelas tahun 2009 tidak ada pungutan / tarikan daripihak manapun. (fotokopi sesuai dengan asili) ;Surat Pernyataan dari Masudoh Kholil, S.Pd.l,Kepala Madrasah MI. Jouhorotul Ulum, tanggal 20Juni 2014, yang menyatakan bahwa BantuanRehab ruang kelas tahun 2009 tidak ada pungutan /tarikan dari pihak manapun. (fotokopi sesuaidengan asili) ;50. Bukti P 5051. Bukti P 5152. Bukti P 5253. Bukti P 5354.
Syafiiyah Kembangarum , tanggal 2Juni 2014, yang menyatakan bahwa BantuanRehab ruang kelas tahun 2009 tidak ada pungutan /tarikan dari pihak manapun. (fotokopi sesuaidengan asili) ;Surat Pernyataan dari Abdul Muttholib, S.Pd.l,Kepala Madrasah MI. Raudlotul Athfal, tanggal 30Juni 2014, yang menyatakan bahwa BantuanRehab ruang kelas tahun 2009 tidak ada pungutan /tarikan dari pihak manapun. (fotokopi sesuaidengan asili) ;139. Bukti P 139140. Bukti P 140141. Bukti P 141142. Bukti P 142143.
12 — 1
kalangan fuqoha terdapat perbedaan apakahpemutusan hubungan perkawinan dengan sebab murtad tersebut dalambentuk fasakh atau talak, selanjutnya dapat dijelaskan sebagai berikut ;Menimbang, bahwa apabila murtad salah seorang suami isteri, dankemurtadan itu terjadi sebelum melakukan hubungan suami isteri (gobla aldukhul) maka difasakhlah pernikahannya seketika itu juga dan tidak salingmewarisi, namun apabila kemurtadan terjadi setelah melakukan hubungansuami isteri (bada aldukhul) menurut kalangan Syafiiyah
28 — 8
sekarangTergugat baru bekerja di perusahaan LPG dan belum diketahui gajinya danPenggugat dalam kesimpulan rekonvensinya menyatakan menerimakesanggupan Tergugat tersebut;Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 80 ayat (5) dan (7)Kompilasi Hukum Islam, terlebih dahulu Majelis akan mempertimbangkan adaatau tidaknya perilaku nusyuz pada diri Penggugat;Menimbang, bahwa nusyuz menurut Ulama Hanafiyah adalah wanitayang keluar dari rumah suaminya tanpa alasan yang benar, sedangkan menurutUlama Malikiyah, Syafiiyah
97 — 39
Menurut ajaran hukum Islam Figh Syafiiyah termasuk menurutketentuan pasal 105 huruf a KHI seorang ibu baru layakmemegang hak asuh atas anak apabila ia memenuhi persyaratansebagaimana di dalam kitab
46 — 27
BjbAye come Geol sl od 45) gh eld Cee pi Y) all gl de Lo al I) a jueity : ApedLG LEcle Can g LAY ANI Vg Gad oe he ue HM ees Ledill ate al gl 45 Lady GIBY) Ge pLCui d ptae Ld dglall Cl aby cdglall adsl allArtinya:Pendapat kalangan Syafiiyah: Nafkah terhadap anak itu tidak menjadihutang bagi orang tua kecuali dengan adanya perintah atau izindari hakim dikarenakan orang tua tersebut lalai atau tidakbersedia memberikan nafkah.
Keadilan, dalam kasus ini harus ditegakkan oleh hakim.Karena itulah, kalangan Syafiiyah berpandangan bahwa dalam halhaltertentu seperti disebutkan di atas, hakim (pengadilan) dapat mewajibkanHalaman 97 dari 102 Putusan Nomor 276/Pdt.G/2016/PA. Bjbkepada orang tua (ayah) untuk membayar nafkah lampau anak yangsengaja dilalaikannya;Bahwa perlu dikaji lebih jauh mengenai apa makna lil intifa dalam nafkahanak.
Pemenuhan yang dilakukan oleh ibudapat dipandang sebagai hutang seorang ayah yang lalai kepada ibu; Bahwa dengan pertimbangan tersebut, di atas, hakim memilih sependapatdengan pandangan Syafiiyah dan mengesampingkan pandangan jumhurulama yang menetapkan sifat /i/ intifa pada nafkah lampau anak yang tidakterbayarkan; Bahwa dengan demikian, tuntutan nafkah lampau anak yang diajukan olehPenggugat seharusnya dikabulkan minimal sejumlah Rp. 900.000,(Sembilan ratus ribu rupiah) setiap bulan dikalikan dengan
15 — 2
Hal ini sesuai dengan KHI pasal 83 (1), 84 (1) dan pasal 149 (b) ;Menimbang, bahwa nusyuz menurut Ulama Hanafiyah adalah wanita yangkeluar dari rumah suaminya tanpa alasan yang benar, sedangkan menurut UlamaMalikiyah, Syafiiyah dan Hanabilah adalah keluarnya wanita dari ketaatan yang wajibkepada suaminya, ringkasnya nusyuz adalah isteri tidak lagi menjalankan kewajibankewajibannya, sedangkan dalam fakta di persidangan telah terungkap bahwa Penggugatrekonvensi sebagai seorang isteri telah terbukti
16 — 13
terhadap tuntutan tersebut Tergugat tidak mampuuntuk menafkahinya, sehingga Majelis Hakim berpendapat bahwa terhadapnafkah lampau anak tersebut merujuk pada Kitab A/ Figh al Islam ve adillatuhdkarya Wahbah al Zuhaily, pada Juz 7 halaman 829, dalam kitabnya, Wahbah alZuhaily mengemukakan:os ys VI) all gl) le Lia al gl dda ety dail leoe Elid gl Ae Guy Gol dh La ani) nolG28 2 Os Co 5 aes Leilll aoa gl) Adis Lad SYCull) ody Aglal dal all pl te Cues Lay ila Ysoa (ean Lal Aatal)Artinya: Pendapat kalangan Syafiiyah
19 — 2
Islam: (1) Seorang wanita hamil di luar nikah dapat dikawinkan denganpria yang menghamilinya; (2) Perkawinan dengan wanita hamil yang disebutpada ayat (1) dapat dilangsungkan tanpa menunggu lebih dahulu kelahirananaknya; (3) Dengan dilangsungkannya perkawinan pada saat wanita hamil,tidak diperlukan perkawinan ulang setelah anak yang dikandung lahir;Menimbang, bahwa terkait pernikahan wanita hamil di luar nikah, apakahdibolehkan atau dilarang dalam perkara a quo Hakim perlu mengutip pendapatulama syafiiyah
116 — 38
Bahkan ada yang menampakkan sikap dan prilaku yangtidak sesuai dengan tuntunan agama Islam.Ulama Hanafiyah menyatakan bahwa yang dimaksud nusyuz adalah wanitayang keluar dari rumah suaminya tanpa alasan yang benar, sedangkanmenurut Ulama Malikiyah, Syafiiyah dan Hanabilah adalah istri tidak lagimenjalankan kewajibankewajibannya.Hal itu patut diduga telah dilakukan oleh Termohon, yang mana selain apaapayang telah diuraikan dalam Permohonan Pemohon, Termohon juga telahmengekspose fotonya berduaan dengan
18 — 6
Hal inisejalan dengan pendapat Ulama Hanafiyah yang menyatakan bahwa yangdimaksud Nusyuz adalah wanita yang keluar dari rumah suaminya tanpaalasan yang benar, sedangkan menurut Ulama Malikiyah, Syafiiyah danHanabilah adalah istri tidak lagi menjalankan kewajibankewajibannya, makaPemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi hanya mampu memberikan biayaiddah sebesar Rp. 3.000.000, (Tiga Juta Rupiah).Hal. 9 dari 29 hal. Putusan No. 95/Pdt.G/2016/MSSgi5.
56 — 26
Bahwa terhadap' tanahtanah tersebut sebelumnya pernah Tergugatrekonpensi sampaikan kepada Penggugat rekonpensi untuk menjualnya untukkeperluan Penggugat rekonpensi;Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 84 ayat (4) kompilasi HukumIslam, terlebih dahulu Majelis akan mempertimbangkan ada atau tidaknya perilakunusyuz pada diri Penggugat rekonpensi;Menimbang, bahwa nusyuz menurut Ulama Hanafiyah adalah wanita yangkeluar dari rumah suaminya tanpa alasan yang benar, sedangkan menurut UlamaMalikiyah, Syafiiyah
30 — 11
rekonvensi Penggugat yangdiakui oleh Tergugat bahwa Tergugat tidak lagi menafkahi Penggugat sejakbulan Januari 2016 sampai dengan bulan Nopember 2016 selama 11 (Sebelas)bulan;Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 80 ayat (5) dan (7)Kompilasi Hukum Islam, terlebih dahulu Majelis akan mempertimbangkan adaatau tidaknya perilaku nusyuz pada diri Penggugat;Menimbang, bahwa nusyuz menurut Ulama Hanafiyah adalah wanitayang keluar dari rumah suaminya tanpa alasan yang benar, sedangkan menurutUlama Malikiyah, Syafiiyah
46 — 32
Menurut fugaha, (kewajiban orang tua)memberikan nafkah terhadap anak gugur apabila telah terlewati tanpa dapatdigenggam (dituntut) atau dianggap sebagai hutang, karena kewajibanmemberikan nafkah kepada anak itu hanya untuk memenuhi kebutuhan (anak).Jika kebutuhan tersebut sudah terpenuhi, maka tidak dapat dituntut lagiMenimbang, bahwa pendapat dari kalangan Syafiiyah tersebut di atasmemberikan kekecualian terhadap sifat /i/ intifa dari nafkah lampau anak.
20 — 3
Beliau menjawab, engkau memberi makankepadanya, jika engkau makan, engkau memberi pakaian kepadanya, jikaengkau berpakaian, janganlah engkau pukul wajahnya, janganiah engkaumemburukkannya, dan janganlah engkau meninggalkannya kecuali di dalamrumah (hadits riwayat Abu Dawid dan Ilbnu Majah, serta Syaikh al Albanimengatakan: hasan shahih);Menimbang, bahwa Imam alKhithaby seorang ulama ahli hadits danahli bahasa bermadzhab Syafiiyah, beliau menjelaskan hadis tersebutdengan mengatakan:cotill Alea Vals
15 — 1
dilalaikan Pemohon selama3,5 tahun yang kalau ditotal selurunnya sebesar Rp 25.200.000, Majelis Hakimmemberikan pertimbangan bahwa berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah AgungNomor : 608 K/AG/2003 Tanggal 23 Maret 2003 bahwa nafkah lampau anak tidakmenjadi hutang bagi ayah, sebab peruntukan nafkah bagi anak adalah untukmengambil kemanfaatannya (leuU) bukan untuk memilikinya (choi).Disamping itu menurut Wahbah Al Zuhaili dalam kitabnya Al fiqghu Al Islami Waadillatuhu bahwa menurut kalangan Ulama Hanafiyah, Syafiiyah
29 — 17
denganmenghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar mutah berupa uangsejumlah Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah);Menimbang, bahwa tuntutan Penggugat Rekonvensi atas nafkahselama masa iddah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim dengan melihatpemeriksaan bukti yang menyatakan Penggugat Rekonvensi telah terbuktimenjalin cinta dengan lakilaki lain;Menimbang, bahwa nusyuz menurut ulama Hanafiyah adalah wanitayang keluar dari rumah suaminya tanpa alasan yang benar, sedangkanmenurut ulama Malikiyah, Syafiiyah