Unsur Melakukan, Yang Menyuruh Melakukan Atau Turut SertaMelakukan;Menimbang bahwa dakwaan Kedua ini melanggar pasal 480 ke1 JoPasal 55 ayat (1) ke1 KUHP yang dikenal dengan lembaga turut serta(deelneming);Menimbang bahwa dimaksud dengan penyertaan (dee/neming) adalahpengertian yang meliputi semua bentuk turut serta / terlibatnya orang atauOrangorang baik secara psikis maupun pisik dengan melakukan masingmasing perbuatan sehingga melahirkan suatu tindak pidana;Menimbang bahwa lembaga deelneming sebagaimana

Jugatanpa ketentuan pidana yang mengatur masalah dee/neming itu, orangorangtersebut tetap dapat dihukum, sehingga pengertian mereka adalah pelakupelaku (daders) yang terdiri dari setidaknya 2 (dua) orang atau lebih, termasukyang secara bersamasama melakukan tindak pidana;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang terungkap dalampersidangan bahwa ketika terdakwa melihat ada warung nasi kuning danterdakwa bersama sdr HAMBRAN (DPO) singgah untuk membeli makansetelah sampai di dalam warung sdr HAMBRAN (

Sesuai ajaran Ilmu hukumPidana tentang de/neming (penyertaan) yang dimaksud dengan pelaku adalahorang yang melakukan seluruh unsur unsur tindak pidana yang di dakwakansedangkan menyuruh melakukan adalah orang yang menghendakidilakukannya tindak pidana tersebut dan turut serta melakukan adalah orangyang melakukan sebagian dari unsur unsur tindak pidana yang di dakwakanakan tetapi dipertanggung jawabkan terhadap seluruh akibat yang timbul.

hutan kayu tersebut terlebih dahulu;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebutdi atas Majelis Hakim berpendapat unsur "dengan sengaja mengangkut,menguasai, atau memiliki hasil hutan kayu yang tidak dilengkapi secarabersama surat keterangan sahnya hasil hutan telah terpenuhi;Ad.4 Unsur Mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yangyang turut serta melakukan perbuatan;Menimbang, bahwa dalam Ilmu Pengetahuan Hukum Pidanamenyebutkan Pasal 55 KUHP sebagai penyertaan (dee/neming

JadiHalaman 20 dari 27 Putusan Nomor 41/Pid.B/LH/2021/PN Mbndalam hal ini, masingmasing pelaku dapat dikatakan mengambil bagian(dee/=bagian, neming=pengambilan) atau ikut serta dalam pelaksanaan tindakpidana yang bersangkutan, atau paling tidak masingmasing pelaku tersebutdengan sengaja turut menyebabkan terjadinya suatu tindak pidana;Menimbang, bahwa penyertaan terdiri atas:Melakukan sendiri Suatu tindak pidana (Plegen);Menyuruh orang lain untuk melakukan suatu tindak pidana (doen plegen);Turut

Unsur Secara Bersamasama;Menimbang, bahwa dakwaan Alternsntif Ketiga ini dijuntokan denganpasal 55 ayat (1) angka 1 KUHP yang dikenal dengan Lembaga Turut Serta(deelneming);Menimbang, bahwa dimaksud dengan penyertaan (dee/neming) adalahpengertian yang meliputi semua bentuk turut serta / terlibatnya orang atauOrangorang baik secara psikis maupun pisik dengan melakukan masingmasing perbuatan sehingga melahirkan suatu tindak pidana;Menimbang bahwa lembaga dee/neming sebagaimana pasal 55 ayat(1) angka

Putusan No. 1222 K/PID.SUS/2015sejalan dengan ajaran penyertaan (de/neming) yang sesungguhnya, yaitusebagai berkut :Pasal 55 KUHP :a.

Lamintang (DasarDasar UntukMempelajari Hukum Pidana Yang berlaku di Indonesia), Bandung :Sinar Baru, 1984, hal. 588 : Oleh karena itu di dalam bentukdee/neming ini selalu terdapat seorang pelaku dan seorang ataulebih pelaku yang turut melakukan tindak pidana yng dilakukanoleh pelakunya, maka bentuk dee/neming ini juga sering disebutsebagai suatu mededaderschap.

Dengan demikian, makamedeplegen itu disamping merupakan bentuk dee/neming, makaia juga merupakan suatu bentuk daderschap ;Bahwa oleh karena Judex Facti salah menerapkan hukum ataumenerapkan hukum tidak sebagaimana mestinya, maka beralasan dansah menurut hukum apabila Judex Juris membatalkan PutusanPengadilan Pengadilan Negeri Bangil Nomor : 260/Pid.B/2014/PN.Bil.tanggal 10 Nopember 2014 juncto Putusan Pengadilan Tinggi SurabayaNomor : 604/PID/2014/PT.SBY tanggal 22 Januari 2015 ;6.

kuak/rangkong/kangkareng hitam tersebut dengan caradisembelih merupakan perbuatan yang disadari oleh Terdakwa yangmengakibatkan hilangnya nyawa satwa yang dilindungi dalam keadaan hiduphingga mati;Menimbang, bahwa dengan demikian sub unsur dengan sengajamembunuh satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup telah terpenuhi dalamdiri Terdakwa;Ad. 3 Melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukanperbuatan;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan unsur ini yang dikenaldengan istilan dee/neming

yaitu perbuatan tersebut dilakukan lebih dari satuorang dan semua pelaku harus bertindak sebagai pembuat atau turut yangmelakukan;Menimbang, bahwa apabila suatu tindak pidana akan didakwakandengan menggunakan delik penyertaan (dee/neming) maka harus merumuskanuraian tindak pidana:1.

Sehingga dengan demikian,untuk selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan mengenaiterdapatnya unsur Permufakatan Jahat atas tindak pidana yang dilakukanoleh Terdakwa;Menimbang, bahwa definisi permufakatan jahat mengandungpengertian dee/neming/ penyertaan yang dibuat secara alternatif.

Sehinggapengertian permufakatan jahat banyak diartikan sebagai dee/neming/penyertaan (seperti Pasal 55 KUHP);Menimbang, maksud dari Permufakatan Jahat yang diatur dalamPasal 132 ayat (1) UndangUndang Narkotika mengacu pada Pasal 1 angka18 yang memberikan pengertian: adalah perbuatan dua orang atau lebihyang bersekongkol atau bersepakat untuk melakukan, melaksanakan,membantu, turut serta melakukan, menyuruh, menganjurkan, memfasilitasi,memberi konsultasi, menjadi anggota suatu organisasi kejahatan

DipidanaSebagai Pembuat atau Dader Dari Suatu Perbuatan Pidana adalah:Mereka Yang Melakukan, Yang Menyuruh Lakukan, dan Yang TurutSerta Melakukan, serta Menganjurkan (Zij Die Het Feit Plegen, DoenPlegen, En Medeplegen, En Uittlokken) ;Menimbang, bahwa pengertian Unsur Penyertaan (Yang Di LakukanSecara BersamaSama) dalam hal ini di pandang sebagai melakukan atau turutmelakukan beberapa perbuatan sebagai secara bersamasama ;Menimbang, bahwa pengertian Secara Bersamasama yang masuk kedalam Penyertaan (dee/neming

) secara jelas dan tegas tidak di cantumkandalam KUHP, tetapi berdasarkan ketentuan dalam pasal 55 KUHP telah ditentukan Penyertaan (dee/neming) memiliki bentuk : Bahwa Dipidana SebagaiPembuat atau Dader Dari Suatu Perbuatan Pidana adalah: Mereka yangmelakukan, Yang Menyuruh Melakukan, dan Yang Turut Serta Melakukan, sertaMenganjurkan (Zij Die Het Feit Plegen, Doen Plegen, En Medeplegen, EnUittlokken) ;Menimbang, bahwa inti dari pengertian Penyertaan (deelneming) adalahJika orang yang tersangkut

Unsur Melakukan, Yang Menyuruh Melakukan Atau Turut SertaMelakukan;Menimbang bahwa dakwaan Kedua ini melanggar pasal 480 ke1 JoPasal 55 ayat (1) ke1 KUHP yang dikenal dengan lembaga turut serta(deelneming);Menimbang bahwa dimaksud dengan penyertaan (dee/neming) adalahpengertian yang meliputi semua bentuk turut serta / terlibatnya orang atauOrangorang baik secara psikis maupun pisik dengan melakukan masingmasing perbuatan sehingga melahirkan suatu tindak pidana;Menimbang bahwa lembaga deelneming sebagaimana

untuk melakukan tindak pidana berupa menmiliki,menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika Golongan bukantanaman sebagaimana maksud pada ayat (1) beratnya melebihi 5 (lima) gram;Permufakatan adalah muncul dari keinginan bersama dari para pihak yangmelakukan perbuatan pidana dalam hal ini syarat permufakatan itu terciptadengan adanya pertemuan secara fisik dan kesesuaian pendapat dan keinginanuntuk melakukan perbuatan pidana atau menurut Maha Guru Hukum PidanaProfesor Satochid Kartanegara, dee/neming

Unsur Melakukan, Yang Menyuruh Melakukan Atau Turut SertaMelakukan;Menimbang bahwa dakwaan Kesatu Tunggal ini melanggar pasal 480ke1 Jo Pasal 55 ayat (1) keLKUHP yang dikenal dengan lembaga turut serta(deelneming);Menimbang bahwa dimaksud dengan penyertaan (dee/neming) adalahpengertian yang meliputi semua bentuk turut serta / terlibatnya orang atauOrangorang baik secara psikis maupun pisik dengan melakukan masingmasing perbuatan sehingga melahirkan suatu tindak pidana;Menimbang bahwa lembaga deelneming

Unsur Melakukan, Yang Menyuruh Melakukan Atau Turut SertaMelakukan;Halaman 10 dari 14 Putusan No.867/Pid.Sus/2017/PN Stb.Menimbang bahwa dakwaan Kedua ini melanggar pasal 480 ke1 JoPasal 55 ayat (1) ke1 KUHP yang dikenal dengan lembaga turut serta(deelneming);Menimbang bahwa dimaksud dengan penyertaan (dee/neming) adalahpengertian yang meliputi semua bentuk turut serta / terlibatnya orang atauorangorang baik secara psikis maupun pisik dengan melakukan masingmasing perbuatan sehingga melahirkan suatu

UNSUR SECARA BERSAMASAMA;Menimbang bahwa dakwaan Kesatu Primair ini melanggar pasal 340 KUHP dijuntokan dengan pasal 55 ayat (1) ke1 KUHP yang dikenal dengan lembaga turutserta (dee/neming);Menimbang bahwa dimaksud dengan penyertaan (dee/neming) adalah pengertianyang meliputi semua bentuk turut serta / terlibatnya orang atau orangorang baik secarapsikis maupun pisik dengan melakukan masingmasing perobuatan sehingga melahirkansuatu tindak pidana;Menimbang bahwa lembaga dee/neming sebagaimana pasal

Bahwa dipersidangan tidak terdapat buktiyang menyatakan bahwa terdakwa dan saksi terikat hNubunganperkawinan secara agama dan Negara berdasarkan UU No.1 tahun1974 tentang perkawinan.Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka menurut majelisunsur Memaksa seseorang wanita bersetubuh dengan dia diluarperkawinan telah terpenuhi menurut hukum.Ad.4.Unsur yang melakukan, menyuruh melakukan danyang turut serta melakukan.Bahwa syarat untuk adanya penyertaan (Dee/neming) adalahadanya suatu kehendak (Niat yang

Sehingga dengan demikian,untuk selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan mengenaiterdapatnya unsur Permufakatan Jahat atas tindak pidana yang dilakukanoleh Terdakwa;Menimbang, bahwa definisi permufakatan jahat mengandungpengertian dee/neming/ penyertaan yang dibuat secara alternatif.

Sehinggapengertian permufakatan jahat banyak diartikan sebagai dee/neming/penyertaan (seperti Pasal 55 KUHP);Menimbang, maksud dari Permufakatan Jahat yang diatur dalamPasal 132 ayat (1) UndangUndang Narkotika mengacu pada Pasal 1 angka18 yang memberikan pengertian: adalah perbuatan dua orang atau lebihHalaman 22 dari 28 Putusan Nomor 212/Pid.Sus/2019/PN Skb.yang bersekongkol atau bersepakat untuk melakukan, melaksanakan,membantu, turut serta melakukan, menyuruh, menganjurkan, memfasilitasi,memberi

, Yang Menyuruh Melakukan, dan Yang TurutSerta MelakukanMenimbang, bahwa unsur a quo telah disusun secara alternatifsehingga apabila salah satu sub unsurnya telah terbukti maka sub unsur yanglain tidak perlu dibuktikan lagi dan dianggap unsur a quo telah terpenuhimenuruthukum;Halaman 25 dari 29 Putusan Nomor 56/Pid.Sus/2021/PN MalMenimbang, bahwa yang dimaksud dalam unsur yang dilakukan secarabersamasama (deelneming) sesuai dengan Pasal 55 Ayat (1) ke1 KUHPmerupakan bentukbentuk penyertaan (dee/neming

LubisRp5.000,00 (lima ribu rupiah), Adnan sejumlah Rp5.000,00 (lima ribu rupiah);dan Terdakwa sejumlah Rp5.000,00 (lima ribu rupiah);Menimbang, bahwa cara menggunakannya adalah denganmencampurnya dalam rokok, dinyalakan dengan mancis dan kemudianmenghisapnya;Menimbang, bahwa oleh terdapat kerjasama fisik antara Terdakwa danAdnan (Daftar Pencarian Orang/DPO), dan Ahmad Parwis Lubis dalammenggunakan Narkotika Golongan , maka perbuatan Terdakwa yang termasukdalam klasifikasi perouatan penyertaan (dee/neming

Tentang unsur yang dilakukan secara bersamasama, turut sertamelakukan atau yang melakukan;Menimbang, bahwa tentang unsur ini, dalam teori hukum pidana dikenaldengan ajaran penyertaan atau dee/neming, yang menurut ketentuan pasal 55ayat (1) KUHP, orang yang melakukan (pleger), orang yang turut melakukan(medepleger) dalam arti bersamasama melakukan, dihukum sebagai orang yangmelakukan tindak pidana;Menimbang, bahwa berkaitan dengan unsur ini dan jika dihnubungkandengan faktafakta hukum yang terungkap

Unsur Dilakukan oleh Dua Orang atau Lebih dengan Bersekutu.Bahwa yang dimaksud dengan dilakukan oleh dua orang atau lebihatau dikenal istilah dee/neming adalah perbuatan tersebut dilakukan lebihdari satu orang dan semua pelaku harus bertindak sebagai pembuat atauturut yang melakukan.

Unsur Melakukan, Yang Menyuruh Melakukan Atau Turut SertaMelakukan;Menimbang bahwa dakwaan Kedua ini melanggar pasal 480 ke1 JoPasal 55 ayat (1) ke1 KUHP yang dikenal dengan lembaga turut serta(deelneming);Menimbang bahwa dimaksud dengan penyertaan (dee/neming) adalahpengertian yang meliputi semua bentuk turut serta / terlibatnya orang atauOrangorang baik secara psikis maupun pisik dengan melakukan masingmasing perbuatan sehingga melahirkan suatu tindak pidana;Halaman 9 dari 12 Putusan No.790/Pid.Sus