berupa penelantar yang dilakukanTergugat kepada Penggugat harus dicegah dan dihindari sebagaimana Pasal 1ayat 2 Undangundang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang PenghapusanKekerasan Dalam Rumah Tangga yang menyatakan bahwa PenghapusanKekerasan dalam Rumah Tangga adalah jaminan yang diberikan oleh negarauntuk mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga, menindak pelakukekerasan dalam rumah tangga, dan melindungi korban kekerasan dalamrumah tangga, oleh karena itu demi menghindari dampak yang lebih buruk,siklus

tersebut tergolong ke dalam kategori Kekerasan Dalam Rumah Tanggayang harus dihindari sebagaimana Pasal 1 ayat 2 Undangundang Nomor 23 Tahun 2004Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang menyatakan bahwaPenghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga adalah jaminan yang diberikan oleh negarauntuk mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga, menindak pelaku kekerasandalam rumah tangga, dan melindungi korban kekerasan dalam rumah tangga, oleh karenaitu demi menghindari dampak yang lebih buruk, Siklus

tersebut tergolong ke dalam kategoriKekerasan Dalam Rumah Tangga yang harus dihindari sebagaimana Pasal 1ayat 2 Undangundang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang PenghapusanKekerasan Dalam Rumah Tangga yang menyatakan bahwa PenghapusanKekerasan dalam Rumah Tangga adalah jaminan yang diberikan oleh negarauntuk mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga, menindak pelakukekerasan dalam rumah tangga, dan melindungi koroban kekerasan dalamrumah tangga, oleh karena itu demi menghindari dampak yang lebih buruk,siklus

yang harusdihindari sebagaimana Pasal 1 ayat 2 Undangundang Nomor 23 Tahun 2004Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang menyatakanPutusan Nomor 0825/Pdt.G/2015/PA.TgtHalaman 11 dari 14 halamanbahwa Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga adalah jaminan yangdiberikan oleh negara untuk mencegah terjadinya kekerasan dalam rumahtangga, menindak pelaku kekerasan dalam rumah tangga, dan melindungikorban kekerasan dalam rumah tangga, oleh karena itu demi menghindaridampak yang lebih buruk, siklus

Hewan adalah semua bahan yang berasal dari Hewan yang masihsegar dan/ atau telah diolah atau diproses untuk keperluan konsumsi,Halaman 14 dari 40 Putusan Nomor 212/Pid.Sus/2021/PN Tjsfarmakoseutika, pertanian, Pakan, dan/ atau kegunaan lain bagipemenuhan kebutuhan dan kemaslahatan manusia;Bahwa dalam Pasal 1 angka (23) UURI No 21 Tahun 2019 tentangkarantina Hewan , ikan dan tumbuhan , bahwa yang dimaksud denganTumbuhan adalah sumber daya alam nabati atau bagian bagiannya yangsebagian atau seluruh siklus

, produk ikan, tumbuhan, produk tumbuhan, Pangan, Pakan,PRG, SDG, Agensia Hayati, Jenis Asing Invasif, Tumbuhan dan Satwa Liar,Tumbuhan dan Satwa Langka, dan /atau Media Pembawa lain yang dapatmembawa HPHK, HPIK, atau OPTK (Vide Pasal 1 angka 18 UndangUndangNomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan);Menimbang, bahwa sesuai UndangUndang Nomor 21 Tahun 2019tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, yang dimaksud Hewan adalahbinatang atau satwa yang seluruh atau sebagian dari siklus

farmakoseutika, pertanian, Pakan, dan/ atau kegunaan lain bagipemenuhan kebutuhan dan kemaslahatan manusia (vide Pasal 1 angka 20),Ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklushidupnya berada di dalam lingkungan perairan (vide Pasal 1 angka 21), ProdukIkan adalah Ikan atau bagianbagiannya dalam keadaan hidup atau mati, baikyang belum diolah maupun yang telah diolah (vide Pasal 1 angka 22),Tumbuhan adalah sumber daya alam nabati atau bagianbagiannya yangsebagian atau seluruh siklus

haltersebut merupakan bagian dari Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang harusdihindari sebagaimana Pasal 1 ayat 2 Undangundang Nomor 23 Tahun 2004Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang menyatakanbahwa Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga adalah jaminan yangdiberikan oleh negara untuk mencegah terjadinya kekerasan dalam rumahtangga, menindak pelaku kekerasan dalam rumah tangga, dan melindungikorban kekerasan dalam rumah tangga, oleh karena itu demi menghindaridampak yang lebih buruk, Siklus

Meninggalkan suami meruapakan salahsatu cara korban mengambil keputusan untuk keluar12dari siklus kekerasan yangdialaminya;Dalam Undang Undang Penghapusan Kekerasan DalamRumah Tangga, bentuk kekerasan psikis adalah lebihkepada dampak kekerasan apapun bentuknya apabila iaberdampak pada psikis yang membuat seseorangmerasa malu, merasa diserang harkat dan martabatnya,merasa direndahkan, merasa tidak percaya diri lagitermasuk kategori kekerasan psikis ; Kelalaian dalam memberikan perhatian termasuk dalammakna

Sikapdan perkataan kasar, menurut Majelis tindakan Tergugat tersebut harusdihindari, sebagaimana pasal 1 ayat 2 Undangundang Nomor 23 Tahun2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga yangmenyatakan bahwa Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga adalahjaminan yang diberikan oleh negara untuk mencegah terjadinya kekerasandalam rumah tangga, menindak pelaku kekerasan dalam rumah tangga, danmelindungi korban kekerasan dalam rumah tangga, oleh karena itu demimenghindari dampak yang lebih buruk, Siklus

tersebuttergolong ke dalam kategori Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang harusdihindari sebagaimana Pasal 1 ayat 2 Undangundang Nomor 23 Tahun 2004Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang menyatakan bahwaPenghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga adalah jaminan yang diberikanoleh negara untuk mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga,menindak pelaku kekerasan dalam rumah tangga, dan melindungi korbankekerasan dalam rumah tangga, oleh karena itu demi menghindari dampak yanglebih buruk, siklus

tersebut tergolong ke dalam kategori Kekerasan Dalam Rumah Tanggayang harus dihindari sebagaimana Pasal 1 ayat 2 Undangundang Nomor 23Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga yangmenyatakan bahwa Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga adalahjaminan yang diberikan oleh negara untuk mencegah terjadinya kekerasan dalamrumah tangga, menindak pelaku kekerasan dalam rumah tangga, dan melindungjikorban kekerasan dalam rumah tangga, oleh karena itu demi menghindari dampakyang lebih buruk, siklus

11.dari 14 halaman bahwa tindakan Tergugat yang meninggalkan danharus dihindari sebagaimana Pasal 1 ayat 2 Undangundang Nomor 23 Tahun2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang menyatakanbahwa Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga adalah jaminan yangdiberikan cleh negara untuk mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga,menindak pelaku kekerasan dalam rumah tangga, dan melindungi korbankekerasan dalam rumah tangga, oleh karena itu demi menghindari dampak yanglebih buruk, siklus

halamanKekerasan Dalam Rumah Tangga yang harus dihentikan dan tidak boleh terjadi lagisebagaimana Pasal ayat 2 Undangundang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang PenghapusanKekerasan Dalam Rumah Tangga yang menyatakan bahwa Penghapusan Kekerasan dalamRumah Tangga adalah jaminan yang diberikan oleh negara untuk mencegah terjadinyakekerasan dalam rumah tangga, menindak pelaku kekerasan dalam rumah tangga, danmelindungi korban kekerasan dalam rumah tangga, oleh karena itu demi menghindaridampak yang lebih buruk, siklus

yang harusdihindari sebagaimana Pasal 1 ayat 2 Undangundang Nomor 23 Tahun 2004Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang menyatakan bahwaPenghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga adalah jaminan yang diberikanoleh negara untuk mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga,menindak pelaku kekerasan dalam rumah tangga, dan melindungi korbankekerasan dalam rumah tangga, oleh karena itu demi menghindari dampak yangPutusan Nomor 0562/Pdt.G/2017/PA.TgtHalaman 10 dari 13 halamanlebih buruk, siklus

atau bahasa kesehatan yangselayaknya digunakan bagi paramedis dan tidak digunakan pada tempatnya untuk bahasahukum, terlebih lagi untuk eksepsi, kalau toh ini sudah menyangkut masalah prematuredalam perkara ini bukannya digunakan pada eksepsi, dengan demikian mohon untukdikesampingkan ; 4 Bahwa, pemohon juga berharap agar kedua anak kelak menjadi orang yang bergunabagi negara nusa dan bangs a serta agamanya nantinya, namun dengan berjalannya wakturumah tangga Pemohon dan Termohon telah mengalami siklus

Bahwa kondisi tidur merupakan kondisi seseorang yangtidak sadar akan dirinya, sehingga secara makna dan fisik terlihat samadengan kondisi pingsan, namun proses terjadinya saja yang berbeda, jikapingsan, hilangnya kesadaran secara tibatiba, sedangkan tidur, hilangnyakesadaran melalui siklus yang alami;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, makamenurut Majelis Hakim unsur Sedang diketahuinya bahwa orang itu pingsantelah terpenuhi;Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal

yang harus dihindari sebagaimanaPutusan Nomor 0510/Pdt.G/2016/PA.TgtHalaman 10 dari 13 halamanPasal 1 ayat 2 Undangundang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang PenghapusanKekerasan Dalam Rumah Tangga yang menyatakan bahwa PenghapusanKekerasan dalam Rumah Tangga adalah jaminan yang diberikan oleh negarauntuk mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga, menindak pelakukekerasan dalam rumah tangga, dan melindungi korban kekerasan dalamrumah tangga, oleh karena itu demi menghindari dampak yang lebih buruk,siklus

Tergugat yang melakukan Kekerasan DalamRumah Tangga kepada Penggugat harus dihindari sebagaimana Pasal 1 ayat 2Undangundang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan DalamRumah Tangga yang menyatakan bahwa Penghapusan Kekerasan dalam RumahTangga adalah jaminan yang diberikan oleh negara untuk mencegah terjadinyakekerasan dalam rumah tangga, menindak pelaku kekerasan dalam rumahtangga, dan melindungi korban kekerasan dalam rumah tangga, oleh karena itudemi menghindari dampak yang lebih buruk, siklus

Probiatik Rp. 2.000.0000,00 / siklus ;3. BBM (solar) 1.3001.500 liter, dengan harga per liter Rp. 5.150,00 ;4. Pakan minimal 1.700 2.000 kg, dengan harga Rp.15.500,00 / kg. ;5.

hasil panen berkisar Rp.100.000.000,00 dikurangi biaya operasional Rp. 45.000.000, hingga Rp.65.000.000,00, sehingga keuntungan kirakira Rp. 50.000.000,00 sekalipanen ;Bahwa 1 siklus satu kali panen, dan dalam 1 tahun ada 4 siklus sehingga ada4 kali panen ;Bahwa setiap siklus keuntungannya sekitar Rp. 45.000.000,00 sampai denganRp. 70.000.000,00 ;Bahwa sampai hari ini tambaknya masih bagus ;Bahwa Pemohon Keberatan mulai mengerjakan tambak udang sejak tahun2013 ;Bahwa sampai dengan sekarang belum

Probiatik Rp. 2.000.0000,00 / siklus ;3. BBM (solar) 1.3001.500 liter, dengan harga per liter Rp. 5.150,00 ;4. Pakan minimal 1.700 2.000 kg, dengan harga Rp.15.500,00 / kg. ;5.

hasil panen berkisar Rp.100.000.000,00 dikurangi biaya operasional Rp. 45.000.000, hingga Rp.65.000.000,00, sehingga keuntungan kirakira Rp. 50.000.000,00 sekalipanen ;Bahwa 1 siklus satu kali panen, dan dalam 1 tahun ada 4 siklus sehingga ada4 kali panen ;Bahwa setiap siklus keuntungannya sekitar Rp. 45.000.000,00 sampai denganRp. 70.000.000,00 ;Bahwa sampai hari ini tambaknya masih bagus ;Bahwa Pemohon Keberatan mulai mengerjakan tambak udang sejak tahun2013 ;Bahwa sampai dengan sekarang belum

Probiatik Rp. 2.000.0000,00 / siklus ;3. BBM (solar) 1.3001.500 liter, dengan harga per liter Rp. 5.150,00 ;4. Pakan minimal 1.700 2.000 kg, dengan harga Rp.15.500,00 / kg. ;5.

bulan ;Bahwa hasil panen selama 3 (tiga) bulan kurang lebih 1,5 ton, per kilogramharganya Rp. 67.000,00 ;Bahwa setelah ikut budi daya tambak udang perekonomian para petambakmenjadi meningkat ;Bahwa alatalat yang Saksi sebutkan di atas, kincir pralon dan sebagainyamelekat dengan tambak ;Bahwa untuk tambak ukuran 1.000 1.500 m hasil panen berkisar Rp.100.000.000,00 dikurangi biaya operasional Rp. 45.000.000, hingga Rp.65.000.000,00, sehingga keuntungan kirakira Rp. 50.000.000,00 sekalipanen ;Bahwa 1 siklus

satu kali panen, dan dalam 1 tahun ada 4 siklus sehingga ada4 kali panen ;Halaman 32 dari 73 Putusan Permohonan Keberatan Nomor 91/Pdt.G/2016/PN WatBahwa setiap siklus keuntungannya sekitar Rp. 45.000.000,00 sampai denganRp. 70.000.000,00 ;Bahwa sampai hari ini tambaknya masih bagus ;Bahwa Pemohon Keberatan mulai mengerjakan tambak udang sejak tahun2013 ;Bahwa sampai dengan sekarang belum penah mengalami kerugian,keuntungan bisa mencapai 60% 70% ;Bahwa hasilnya untuk penambak semua ;Bahwa Saksi