di Indonesia sertaketentuanketentuan lain yang terkait dalam hukum waris Islam;Menimbang, bahwa yang dikatakan ahli waris adalah seseorang yangmemiliki pertalian darah atau hubungan perkawinan dengan si Pewaris,beragama Islam, dan tidak terhalang karena hukum untuk menjadi ahli waris(vide pasal 171 huruf (c) Kompilasi Hukum Islam);Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 172 Kompilasi HukumIslam, ahli waris dipandang beragama Islam apabila dapat dibuktikan dengankartu identitas, pengakuan, amalan

menjadi ahlliwaris diatur dalam Pasal 171 huruf (c), 172, 173 dan 174 ayat (1) dan (2)Kompilasi Hukum Islam yang menyatakan:hIm. 17 dari 21 halaman, Penetapan Nomor 34/Pdt.P/2018/PA Jnp.Pasal 171 huruf (c): Ahli waris adalah orang yang pada saat meninggaldunia mempunyai hubungan darah atau hubungan perkawinan denganpewaris, beragama Islam dan tidak terhalang karena hukum untukmenjadi ahli waris; Pasal 172: Ahli waris dipandang beragama Islamapabila iketahui dari Kartu Identitas atau pengakuan atau amalan

Harta waris adalah harta bawaan ditambah bagian dari harta bersamasetelah digunakan untuk keperluan pewaris selama sakit sampalmeninggalnya, biaya pengurusan jenazah (tajhiz), pembayaran hutangdan pemberian untuk kerabat.Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 172 Kompilasi Hukum Islam yangmenyatakan bahwa: Ahli waris dipandang beragama Islam apabila diketahuidari Kartu Identitas atau pengakuan atau amalan atau kesaksian, sedangkanbagi bayi yang baru lahir atau anak yang belum dewasa, beragama menurutayahnya

oy Y(oluog sylrulyArtinya: Orang yang beragama Islam tidak mewarisi harta milik orang yangberagama non Islam (kafin), dan orang yang beragama non Islam(kafir) tidak mewarisi harta milik orang yang beragama Islam.Hal ini juga diatur dalam Pasal 172 Kompilasi Hukum Islam yang menjelaskanbahwa ahli waris dipandang beragama Islam apabila diketahui dari KartuIdentitas atau pengakuan atau amalan atau kesaksian, sedangkan bagi bayiyang baru lahir atau anak yang belum dewasa, beragama menurut ayahnyaatau

halaman.Penetapan Nomor /Pdt.P/2018/PA.LPK.Menimbang, bahwa pokok permohonan para Pemohon adalah mohonagar Pemohon s/d Pemohon VI sebagaimana tersebut di atas ditetaokan sebagaiahli waris dari dari Almarhum Amiruddin Sitepu Bin Kamaluddin Sitepu untukmengurus dan menyelesaikan segala yang berhubungan dengan hartapeninggalan almarhum;Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 172 Kompilasi Hukum Islammenyatakan bahwa : Ahli waris dipandang beragama Islam apabila diketahui dariKartu Keluarga atau pengakuan atau amalan

(=siapa ahli sunnahwalzamaah itu 7), dijawab sabda nabi : anna waashabi yangkemudian di jelaskan Terdakwa adalah Ahmad Sulaeman AliasSukiman, termasuk pengikutnya, yaitu Terdakwa sendiri ;Terdakwa juga mengajarkan amalan kepada para santrinya berupaamalan sholawat (pujipujian terhadap Nabi Muhammad Sallahu AlaihiWassalam dalam ajaran agama islam) dengan katakata : AllahumaSholi Wasalim Wabarik Ala Sayyidina Muhamadin, Wa Ala Alihi KamaLa Nihayata Likamalika Waadadi Kamalihi dan Asmaul Husna (namanama

Put.No. 1151 K/Pid/201175.76.77.berdasarkan pemeriksaan secara munri atas pertanyaanpertanyaanyang dilontarkan oleh Majelis Hakim maupun Jaksa Penuntut Umum ;Bahwa saksi ke5, Ayi Marup Nurdin Bin Masluh di bawah sumpah yangmemberikan keterangan tentang Amalan Sholawat dan Asmaul Husnayang dikaitkan dengan pengakuan saksi bahwa Terdakwa menanyakantentang mimpi setelah melakukan amalan tersebut.

Jaditidak ada kaitan dengan amalan sholawat dan Asmaul Husna denganmimpi yang dimaksudkan oleh saksi sehingga dengan demikianketerangan saksi tidak menjukkan bahwa Terdakwa telah melakukanpenodaan terhadap suatu agama ;Bahwa saksi Ayi Marup Nurdin Bin Masluh menyatakan bahwaTerdakwa mengatakan bahwa Ruh Nabi Muhammad ngancik dina jasadAhmad Sulaeman Alias Sukiman.

Saksi tidak pernah mengalami atau mengetahui ditanya mimpi setelahmengamalkan amalan Sholawat dan Asmaul WHusna sambilmembayangkan wajah Ahmad Sulaeman Alias Sukiman ;g. Saksi tidak pernah mendengar atau mengetahui Terdakwamengatakan manusia jaman sekarang termasuk para ulama baru bisamemaknai AlQuran hanya 2 (dua) lapis semenatara Terdakwa sudahmampu 6 (enam) lapis ;h.

Hal ini ditegaskan dalam hadits nabi yangdiriwayatkan oleh Bukhari yang artinya bahwa Dari Usamah bin Zaid raRasulullah SAW bersabda : orang muslim tidak berhak mewarisi orang kafirdan orang kafir tidak berhak mewarisi orang muslim hal mana tercantumpula dalam Pasal 171 huruf c dan 172 Kompilasi Hukum Islam yangmenyebutkan bahwa Ahli waris dipandang beragama Islam apabiladiketahui dari Kartu Identitas atau pengakuan atau amalan atau kesaksian,Halaman 18 dari 22 Penetapan Nomor 51/Pat.P/2016/PA.Bjbsedangkan

Ismail sebagaimana maksud Pasal 171huruf (b) dan (c) Kompilasi Hukum Islam ;Menimbang, bahwa Pasal 171 huruf c Kompilasi Hukum Islammenyatakan bahwa ahli waris adalah orang yang pada saatmeninggal dunia mempunyai hubungan darah atau hubunganperkawinan dengan pewaris, beragama Islam dan tidak terhalangkarena hukum untuk menjadi ahli waris;Menimbang, bahwa Pasal 172 Kompilasi Hukum Islammenyatakan bahwa ahli waris dipandang beragama Islam apabiladiketahui dari Kartu Identitas atau pengakuan atau amalan

atau janda mati;Menimbang, bahwa lebih rinci dalam Pasal 174 ayat (2) KompilasiHukum Islam di Indonesia menyebutkan bahwa tidak semua ahli warisyang tercantum dalam Pasal 174 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam adalahberhak dinyatakan sebagai ahli waris yang mendapatkan harta warisankarena apabila semua ahli waris ada, maka yang berhak mendapatwarisan hanyalah anak, ayah, ibu, janda atau duda;Menimbang, bahwa ahli waris dipandang beragama Islam apabiladapat dibuktikan dengan kartu identitas, pengakuan, amalan

persidanganbahwa Pemohon isbat 1 (wafat 17 Pebruari 1952) dan Pemohon isbat 2(wafat 14Maret 1949), pengakuan para Pemohon dikuatkan dengan kesaksian tiga orangsaksi tersebut diatas, berarti airnarhum Pemohon isbat 1 dan Pemohon isbat2,meninggalkan ahli waris 2 (dua) orang anak lakilaki serta waris Penggantisebagaimana disebutkan diatas;Menimbang, bahwa sebagaimana ketentuan pasal 172 Kompilasi HukumIslam seorang ahli waris dipandang beragama Islam sekurangnya diketahui dariKartu Identitas atau pengakuan atau amalan

Dan ahli waris dipandang beragama Islam apabila diketahuidari Kartu Identitas atau pengakuan atau amalan atau kesaksian, sedangkanbagi bayi yang baru lahir atau anak yang belum dewasa, beragama menurutayahnya atau lingkungannya ;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 173 Kompilasi HukumIslam menyatakan seseorang terhalang menjadi ahli waris apabila denganputusan Hakim yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, dinukum karena :a.

BENIASRI, terdakwa SHOLEH alias OLEH alias ABU FATIMAH dan LUTFI,adapun materimateri yang disampaikan oleh YUSUF, BENI ASRI, terdakwaSHOLEH alias OLEH dan LUTFI adalah Fitnah akhir zaman, 10 pembatalkeislaman, Kesyirikan besar, Jihad fisabilillan, Keutamaan jihad, Keutamaandad, Keutamaan hijrah, Tauhid rububiyah, asma wa sifat dan uluhiyah,Makna laillahailallah, Inkhobat, Al wala al bara, Figih jihad, Jenis kesyirikan,Lahir daulah islamiyah, Menjadikan selain allah sebagai tandingan, Latusyrik billah, Amalan

BENIASRI, terdakwa SHOLEH alias OLEH alias ABU FATIMAH dan LUTFI,adapun materimateri yang disampaikan olen YUSUF, BENI ASRI, terdakwaSHOLEH alias OLEH dan LUTFI adalah Fitnah akhir zaman, 10 pembatalkeislaman, Kesyirikan besar, Jihad fisabilillah, Keutamaan jihad, Keutamaandad, Keutamaan hijrah, Tauhid rububiyah, asma wa sifat dan uluhiyah,Makna laillahailallah, Inkhobat, Al wala al bara, Figih jihad, Jenis kesyirikan,Lahir daulah islamiyah, Menjadikan selain allah sebagai tandingan, Latusyrik billah, Amalan

No. 829/ Pid.Sus/2020/ PN JKT TIM.tusyrik billah, Amalan tertinggi islam, Makna Annahyu, Makna anafiyah,Keistinmewaan bumi syam, Manhajy nubuwah, Manhaj daulah,Nawakidzoliman, Tafsir dan Torigotul jihad.

Hal ini ditegaskan dalam hadits nabi yangdiriwayatkan oleh Bukhari yang artinya bahwa Dari Usamah bin Zaid raRasulullah SAW bersabda : orang muslim tidak berhak mewarisi orang kafirdan orang kafir tidak berhak mewarisi orang muslim hal mana tercantumpula dalam Pasal 171 huruf c dan 172 Kompilasi Hukum Islam yangmenyebutkan bahwa Ahi/i waris dipandang beragama Islam apabila diketahuidari Kartu Identitas atau pengakuan atau amalan atau kesaksian, sedangkanbagi bayi yang baru lahir atau anak yang belum

orangyang pada saat meninggal dunia mempunyai hubungan darah atau hubunganperkawinan dengan pewaris, beragama Islam dan tidak terhalang karenahukum untuk menjadi ahli waris, maka sebagaimana fakta di atas harusdinyatakan Pemohon bersamasama dengan ahli waris lainnya merupakanahli waris sah dari Pewaris yang telah meninggal dunia;Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 172 Kompilasi Hukum Islammenyatakan bahwa: Ahli waris dipandang beragama Islam apabila diketahuldari Kartu Identitas atau pengakuan atau amalan

Harta waris adalah harta bawaan ditambah bagian dari harta bersamasetelah digunakan untuk keperluan pewaris selama sakit sampaimeninggalnya, biaya pengurusan jenazah (tajhiz), pembayaran hutangdan pemberian untuk kerabat.Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 172 Kompilasi Hukum Islam yangmenyatakan bahwa: Ahli waris dipandang beragama Islam apabila diketahuidari Kartu Identitas atau pengakuan atau amalan atau kesaksian, sedangkanbagi bayi yang baru lahir atau anak yang belum dewasa, beragama menurutayahnya

((NeeCa Alal aeCaEICNi ea0daArtinya: Orang yang beragama Islam tidak mewarisi harta milik orang yangberagama non Islam (kafir), dan orang yang beragama non Islam (kafir) tidakmewarisi harta milik orang yang beragama Islam.Hal ini juga diatur dalam Pasal 172 Kompilasi Hukum Islam yangmenjelaskan bahwa ahli waris dipandang beragama Islam apabiladiketahui dari Kartu Identitas atau pengakuan atau amalan ataukesaksian, sedangkan bagi bayi yang baru lahir atau anak yang belumdewasa, beragama menurut ayahnya

Harta waris adalah harta bawaan ditambah bagian dari harta bersamasetelah digunakan untuk keperluan pewaris selama sakit sampaimeninggalnya, biaya pengurusan jenazah (tajhiz), pembayaran hutangdan pemberian untuk kerabat.Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 172 Kompilasi Hukum Islam yangmenyatakan bahwa: Ahli waris dipandang beragama Islam apabila diketahuidari Kartu Identitas atau pengakuan atau amalan ataukesaksian, sedangkanHalaman 18 dari 23 HalamanPenetapan Nomor 97/Pdt.P/2021/PA.Clgbagi bayi yang

hubunganperkawinan) maupun ahli waris nasabiyah (hubungan darah);Bahwa ketentuan mengenai syaratsyarat menjadi ahli waris diatur dalam Pasal171 huruf (c), 172 174 Kompilasi Hukum Islam yang menyatakan:Pasal 171 huruf (c):Ahli waris adalah orang yang pada saat meninggal dunia mempunyai hubungandarah atau hubungan perkawinan dengan pewaris, beragama Islam dan tidakterhalang karena hukum untuk menjadi ahli waris;Pasal 172:Ahli waris dipandang beragama Islam apabila diketahui dari Kartu Identitas ataupengakuan atau amalan

Majelis Hakim memberikan pertimbangan sebagai berikut:Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 171 huruf (c)Kompilasi Hukum Islam yang disebut sebagai ahli waris adalah orang yangpada saat meninggal dunia mempunyai hubungan darah atau hubunganperkawinan dengan pewaris, beragama Islam, dan tidak terhalang karenahukum untuk menjadi ahli waris;Menimbang, bahwa Pasal 172 Kompilasi Hukum Islam menyatakanbahwa Ahli waris dipandang beragama Islam apabila diketahul dari kartuidentitas atau pengakuan atau amalan

Instruksi Presiden Nomor Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam:Pasal 171 huruf CAhli Waris adalah orang yang pada saat meninggal dunia mempunyai hubungandarah atau hubungan perkawinan dengan pewaris, beragama islam dan tidakterhalang karena hukum untuk menjadi ahli waris.Pasal 172Ahli waris dipandang beragama Islam apabila diketahui dari kartu identitas ataupengakuan atau amalan atau kesaksian, sedangkan bagi bayi yang baru lahir atauanak yang belum dewasa, beragama menurut ayahnya atau lingkungannya.Pasal