Ditemukan 8648 data
59 — 36 — Berkekuatan Hukum Tetap
Bahwa Undang Undang 28 Tahun 1999 Tentang PenyelenggaraanNegara yang Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;Pasal 1 ayat (2) dan ayat (6) berbunyi;(2) Penyelenggara Negara Yang Bersih adalah penyelenggara negarayang menaati asas asas umum penyelenggaraan negara danbebas dari praktek korupsi, kolusi, nepotisme, serta perbuatantercela lainnya;(6) Asas Umum Pemerintah yang baik adalah asas yang menjunjungtinggi norma kesusilaan, kepatutan, dan norma hukum, untukmewujudkan Penyelenggara Negara yang
bersin dan bebaskorupsi, kolusi, dan NepoPasal 3 Asas asas Umum Penyelenggara Negara, meliputi;1.
Asas Tertib Penyelenggara Negara 5. Asas Proporsionalitas3. Asas Kepentingan Umum 6. Asas Profesionalitas7.
Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negarayang Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, khususnya Pasal 1 ayat(2) dan ayat (6), serta Pasal 3 Asas asas Umum Penyelenggara Negara;b. UndangUndang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintah,Khusus Pasal 9, Pasal 10 dan Pasal 52;c. UndangUndang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal,khususnya Pasal 3 ayat (1) ;d. Keputusan Presiden Nomor 107 Tahun 2004 tentang DewanPengupahan khususnya Pasal 21;e.
33 — 18 — Berkekuatan Hukum Tetap
Pemerintahan Yang Baik ;Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, sangat jelas perbuatan Tergugattelah bertentangan dengan AsasAsas Umum Pemerintahan Yang Baik,karena dalam caracara penerbitan objek gugatan, benarbanar telahmelanggar AsasAsas Umum Pemerintahan Yang Baik sebagaimana yangdiatur dalam Pasal 53 ayat (2b) UndangUndang Nomor 9 Tahun 2004 tentangPerubahan atas UndangUndang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan TataUsaha Negara, serta penjelasannya terutama ; Asas Kepastian Hukum ; AsasTertio Penyelenggara
Negara ; Asas Keterbukaan ; Asas KecermatanFormal ; Asas Profesionalitas sesuai yang dimaksudkan UndangUndangNomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih bebas dariKorupsi, Kolusi dan Nepotisme ;Bahwa oleh karena tindakan Tergugat yang menerbitkan objek sengketa jelasjelas mengandung cacat prosedural secara substansi maupun materialdidalamnya, maka cukup beralasan Tergugat dinyatakan telah terbuktimelakukan pelanggaran AsasAsas Umum Pemerintahan Yang Baik danselanjutnya beralasan
32 — 27 — Berkekuatan Hukum Tetap
Pegawai negeriatau penyelenggara negara yang pada waktu menjalankan tugas, meminta ataumenerima pekerjaan atau menyerahkan barang, seolaholah merupakan hutangHal. dari 20 hal.Put.No. 689 K/Pid.Sus/2012kepada dirinya, padahal bahwa hal tersebut bukan merupakan utang, perbuatanmana dilakukan dengan caracara sebagai berikut :Terdakwa adalah Pegawai Negeri Sipil yang diangkat berdasarkan SuratKeputusan Gubernur Jatim No. 821.13/222/042/1996 tanggal 29 Pebruari danPada Disperindagkoptamben dan Energi
Menyatakan terdakwa drs.Suhartadi,MM bersalah melakukan tindak pidanakorupsi yaitu Pegawai Negeri Sipil atau Penyelenggara Negara yang padawaktu. menjalankan tugas, meminta atau menerima pekerjaan ataupenyerahan barang seolaholah merupakan hutang kepada dirinya, padahaldiketahuinya bahwa hal tersebut bukan merupakan hutang sebagaimanadiatur dan diancam dalam pasal 12 huruf g UU no.31 tahun 2009 tentangPemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UURIno 20 Tahun 2001 jo pasal 55 ayat
tidaksebagaimana mestinya yakni dalam hal:"Bahwa pertimbangan hukum majelis hakim Pengadilan Negeri Nganjukdalam pertimbanganya pada hal . 19 s/d 20 dari 26 hal ... tidak adapertimbangan hukum untuk membuktikan unsur unsur pasal yangdidakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum yaitu Pasal 12 huruf g Undang Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang tentang Pemberantasan TindakPidana Korupsi Sebagaimana dirubah dengan UURI No. 20 Tahun 2001 JoPasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP dengan unsur unsurnya:1) Pegawai Negeri atau Penyelenggara
Negara;102) Pada waktu menjalankan tugas meminta atau menerima pekerjaanatau penyerahan uang;3) Seolah olah merupakan hutang kepada dirinya padahal diketahuinyabahwa hal tersebut bukan merupakan hutang;4) Mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turutserta melakukan perbuatan ;Pada hal. 19... pada pokoknya perbuatan yang didakwakan terhadapTerdakwa yaitu adanya "permintaan kepada CV.
130 — 63
PembuatAkta Tanah/PPAT di Wilayahnya tentunya memiliki penataan Arsip Surat.Azas Tertib Penyelenggaraan Negara/ Proporsional : Bahwa sebagaiPenyelenggara Negara harusnya menjalankan prinsip tertib administrasi, tertibkeuangan, tertib kepegawaiaan yang tentunya seorang Camat selaku PenyelenggaraNegara mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugastugas dimaksudsehingga dalam pelaksanaan tugasnya tidak akan ada suatu kesalahan apa yang akandiperbuatnya, atau dilakukannya;Azas Keterbukaan : Bahwa sebagai penyelenggara
negara, kewajiban Camatadalah membuka akses informasi yang dapat diakses seluasluasnya oleh publikagar tidak terjadi adanya akibat yang dapat menyesatkan yaitu akuntabilitasInformasi;Azas Profesionalitas : Bahwa Camat selaku Penyelenggara Negara / PPAT diwilayah kewenangannya mampu bertanggung jawab terhadap apa yang telahdiperbuat, yaitu berani mempertanggung jawabkan segala sesuatu yang menjadikewenangannya yang mempunyai akibat hukum yang ditimbulkan bagi pihakpihakyang dirugikan;Azas Kesewenangwenangan
: Bahwa sebagai Penyelenggara Negara sebelummenggambil suatu keputusan yang menyangkut suatu hak bagi orang lainseharusnya memanggil pihakpihak yang ditenggarai akan berdampak adanyasengketa untuk bermusyawarah mencari solusi sebelum terjadi adanya sengketabukan secara sepihak ( Ny.
55 — 36
MARSUP Bin BASRI(dilakukan penuntutan secara terpisah) diangkat sebagai AnggotaDPRD Kabupaten Tulang Bawang berdasarkan Surat KeputusanGubernur Lampung Nomor : G/277/B.I/HK/2004 tanggal 11 Agustus2004 masa keanggotaan 2004 2009 dan berdasarkan ketentuanPasal 1 butir 1 UndangUndang Nomor 28 Tahun 1999, merekaTerdakwa sebagai Penyelenggara Negara yang menjalankan fungsiLegislatif baik bertindak sendirisendiri atau bersamasama padasekitar bulan November 2006 atau setidak tidaknya pada waktuwaktu lain
/HK/2004 tanggal 11 Agustus2004 masa keanggotaan 2004 2009 dan berdasarkan ketentuanPasal 1 butir 1 UndangUndang Nomor 28 Tahun 1999, merekaTerdakwa sebagai Penyelenggara Negara yang menjalankan fungsiLegislatif baik bertindak sendirisendiri atau bersamasama padawaktu dan tempat sebagaimana tersebut dalam surat dakwaanpertama, sebagai orang yang + = wmelakukan, menyuruhmelakukan, atau turut serta melakukan, sebagai PegawaiNegeri atau Penyelenggara Negara yang menerima hadiahatau janji padahal diketahui
Unsur Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara ;2. Unsur Menerima hadiah atau janji ;3. Unsur Padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah ataujanji tersebut diberikan karena kekuasaan atau kewenanganyang berhubungan dengan jabatannya atau yang menurutpikiran orang yang memberikan hadiah atau janji tersebut adahubungan dengan jabatannya ;4. Unsur Melakukan, menyuruh melakukan, turut serta melakukanAd. 1.
Lembaga Tertinggi Negara.Pejabat Negara pada Lembaga Tinggi Negara.Menteri.Gubernur.Hakim.Pejabat Negara yang lain sesuai dengan ketentuanperundang undangan yang berlaku.Pejabat lain yang memiliki fungsi strategis dalam kaitannyadengan penyelenggara Negara sesuai dengan ketentuanperundang undangan yang berlaku.Menimbang, bahwa Terdakwa H.
Negara yang Bersih dan Bebasdari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme ;Menimbang, bahwa dengan demikian berdasarkan uraianpertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim berkeyakinankalau unsur Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara telahterbukti kebenarannya menurut hukum = atas' perbuatan ParaTerdakwa ;~oanowAd. 2.
MUSLIM H
Tergugat:
KEPALA BADAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA BUKITTINGGI
168 — 68
Asas tertio penyelenggaraan negara yakni asas yang menjadilandasan keteraturan, keserasian, dan keseimbangan dalampengendalian Penyelenggara Negara;Sebagaimana yang Penggugat telah uraikan, bahwa Keputusan TataUsaha Negara yang diterbitkan oleh Tergugat sangat jelas dan terangtelah bertentangan dengan Peraturan Walikota Bukittinggi, sehinggatidak ada keseimbangan atau keserasian dalam pengendalianpenyelenggara negara;Cc.
Asas proporsionalitas yakni asas yang mengutamakankeseimbangan antara hak dan kewajiban Penyelenggara Negara;Bahwa atas objek sengketa, Pemerintah Kota Bukittinggi telahmengambil suatu keputusan yang tidak seimbang antara Hak danKewajiban sebagai Penyelenggara Negara dalam hal mana terlihatdengan jelas objek sengketa yang diberlakukan surat jelasmenimbulkan hak bagi pemerintah sementara dari sisi kewajiban,dalam hal ini kewajiban untuk tunduk dan taat pada hukum tidakdilaksanakan, maka pemberlakuan
Asas akuntabilitas yakni asas yang menentukan bahwa setiapkegiatan dan hasil akhir dari kegiatan Penyelenggara Negara harusHalaman 15 dari 37 halaman Putusan Nomor : 33/G/2019/PTUN.PDGdapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyatsebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai denganketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku;H.
63 — 72
Kepastian Hukum, yang dimaksud yaitu asas dalam Negara Hukum yangmengutamakan landasan peraturan perundangundangan, kepatutan,dan keadilan dalam setiap Penyelenggara Negara. Maka tindakanTergugat merupakan pelanggaran terhadap asas kepastian hukum baikformil maupun materil. Sehingga Tergugat bertindak tidak sesuai dengankewajiban hukumnya yang ditetapbkan dalam UndangUndang, sehinggamenimbulkan kerugian materil maupun immaterial bagi Penggugat;b.
Tertib Penyelenggara Negara yang dimaksud landasan keteraturan,keselarasan, dan keseimbangan dalam pengedalian PenyelenggaraanNegara sehingga dengan terbitnya Surat Keputusan a quo oleh TergugatHalaman 6 dari 37 halaman, Putusan Nomor: 127/G//2018/PTUNJKTtelah melanggar dari pada Tertib Penyelenggaraan Negara danmerugikan Penggugat;c.
Transparasi, dimana dalam melakukan/membuat suatu peraturan harusterbuka untuk semua warga masyarakat, sehingga warga masyarakatdapat mengakses semua informasi yang benar, jujur dan tidakdiskriminatif tentang Penyelenggara Negara dengan tetapmemperhatikan perlindungan atas hak asasi, golongan dan rahasia;d. Proporsionalitas, karena tidak mengutamakan keseimbangan antara hakdan kewajiban Penyelenggara Negara;e.
113 — 53
ALAMZAH MAHADI KULLE selakupegawai negeri atau penyelenggara negara yaitu sebagai anggota DPRDKabupaten Jeneponto periode 2009 2014 berdasarkan Surat KeputusanGubernur Sulawesi Selatan Nomor : 2500/VII/2009 tanggal 20 AgustusHal 3 dari 61 hal .Put.Nomor 24/Pid.Sus.Tpk/2017/PT.MKS2009, secara berturut turut antara bulan April 2012 sampai dengan bulanDesember 2013 atau setidaktidaknya pada suatu waktu tertentu antaratahun 2012 sampai dengan tahun 2013, bertempat di Kantor DPRDKabupaten Jeneponto, Kantor
berwenang untuk memeriksa danmengadilinya, telah melakukan nepotisme sebagaimana dimaksud dalampasal 5 angka 4, perbuatan tersebut ada hubungannya sedemikian rupasehingga harus dipandang sebagai satu perbuatan berlanjut, dilakukandengan cara sebagai berikut: Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor :2500/VIIV2009 tanggal 20 Agustus 2009 terdakwa menjabat sebagaianggota DPRD Kabupten Jeneponto yang berdasarkan pasal 1angka 1 Undangundang Republik Indonesia No. 28 Tahun 1999Tentang Penyelenggara
Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi,Kolusi dan Nepotisme terdakwa adalah sebagai PenyelenggaraNegara; Bahwa sebagai penyelenggara negara tersebut terdakwa telahmelakukan nepotisme dengan HARTAWAN (adik kandung terdakwa)dalam proyek program aspirasi DPRD Kab.
HADARIA (CV Sugi Manai) sebesarsekitar Rp. 5.000.000..Perbuatan terdakwa tersebut di atas sebagaimana diatur dandiancam pidana dalam 22 Undangundang Republik Indonesia No. 28Tahun 1999 Tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan BebasKorupsi, Kolusi dan Nepotisme jo. pasal 64 ayat (1) KUHP3Menimbang, bahwa Jaksa/Penuntut Umum dalam surat tuntutantertanggal 21 April 2017 Nomor Reg.
73 — 29
Simatupang Jakarta Selatan atau setidaktidaknya di suatu tempatyang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan yang berwenang memeriksadan mengadili perkaranya berdasarkan pasal 35 ayat (3) Undang undangPengadilan Tindak Pidana Korupsi Nomor 46 Tahun 2009 yaitu PengadilanTindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, telah melakukan atauturut serta melakukan perbuatan, pegawai negeri atau penyelenggara negara yangdengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan
Simatupang Jakarta Selatan atau setidaktidaknya di suatu tempat yang masihtermasuk dalam daerah hukum Pengadilan yang berwenang memeriksa dan mengadiliperkaranya berdasarkan pasal 35 ayat (3) Undang undang Pengadilan Tindak PidanaKorupsi Nomor 46 Tahun 2009 yaitu Pengadilan Tindak Pidana Korupsi padaPengadilan Negeri Jakarta Pusat, telah sengaja memberi bantuan pada waktu kejahatandilakukan, pegawai negeri atau penyelenggara negara yang dengan maksudmenguntungkan diri sendiri atau orang lain secara
Simatupang Jakarta Selatan atau setidaktidaknya di suatu tempat yang masihtermasuk dalam daerah hukum Pengadilan yang berwenang memeriksa dan mengadiliperkaranya berdasarkan pasal 35 ayat (3) Undang undang Pengadilan Tindak PidanaKorupsi Nomor 46 Tahun 2009 yaitu Pengadilan Tindak Pidana Korupsi padaPengadilan Negeri Jakarta Pusat, telah melakukan atau turut serta melakukan perbuatan,pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima hadiah atau janji padahaldiketahui atau patut di duga, bahwa
Simatupang Jakarta Selatan atau setidaktidaknya di suatu tempat yang masihtermasuk dalam daerah hukum Pengadilan yang berwenang memeriksa dan mengadiliperkaranya berdasarkan pasal 35 ayat (3) Undang undang Pengadilan Tindak PidanaKorupsi Nomor 46 Tahun 2009 yaitu Pengadilan Tindak Pidana Korupsi padaPengadilan Negeri Jakarta Pusat, telah sengaja memberi bantuan pada waktu kejahatandilakukan, pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima hadiah atau janjipadahal diketahui atau patut di duga
Menyatakan terdakwa DEDE PRIHANTONO, SH, bersalah melakukan tindakpidana, telah melakukan atau turut serta melakukan perbuatan, pegawai negeriatau penyelenggara negara yang dengan maksud menguntungkan diri sendiriatau orang lain secara melawan hukum, atau dengan menyalahgunakankekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar ataumenerima pembayaran dengan potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagidirinya sendiri, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 12 huruf eUndangUndang
56 — 19
negara yangmenerima hadiah atau janji, padahal diketahui atau patut diduga, bahwa hadiah atau janjitersebut diberikan karena kekuasaan atau kewenangan yang berhubungan denganjabatannya atau yang menurut pikiran orang yang memberikan hadiah atau janji tersebut adahubungan dengan jabatannya.
Unsur Sebagai Pegawai Negarai Atau Penyelenggara Negara ;2. Unsur Yang Dengan Maksud Menguntungkan Diri Sendiri Atau Orang Lain ;3. Unsur Secara Melawan Hukum Atau Dengan Manyalahgunakan Kekuasaannya ;4. Unsur Memaksa Seseorang Memberikan Sesuatu, Membayar, Atau MenerimaPembayaran Dengan Potongan, Atau Untuk Mengerjakan Sesuatau Bagi DirinyaAd. 1).
Unsur Sebagai Pegawai Negeri Atau Penyelenggara Negara .Menimbang, bahwa pengertian Pegawai Negeri menurut Penjelasan Pasal 92KUH Pidana adalah : Amtenar ( Pegawai ) orang yang diangkat oleh kekuasaan umummenjadi Pejabat Umum untuk menjalankan sebagian dari tugas Pemerintah atau bagianbagiannya , yang termasuk disini ialah :1. Pengangkatan oleh Instansi Umum ;45 2. Memangku Jabatan Umum dan 3.
Sebagai Pegawai Negeri Atau Penyelenggara Negara ;2. Yang Menerima Hadiah Atau Janji ;3. Padahal Diketahui Atau Patut Diduga Bahwa Hadiah Atau Janji TersebutDiberikan Karena Kekuasaan Atau Kewenangan Yang Berhubungan DenganJabatannya Atau Yang Menurut Pikiran Orang Yang Memberikan Hadiah AtauJanji Tersebut Ada Hubungan Dengan Jabatannya .Ad. 1).
Unsur Sebagai Pegawai Negeri Atau Penyelenggara Negara.Menimbang bahwa Unsur Sebagai Pegawai Negeri Atau Penyelenggara Negara ,sebagaimana diuraikan ddalam dakwaan Primair telah terpenuhi atas diri terdakwa , makapertimbangan hukum tersebut diambil alih seluruhnya sebagai pertimbangan hukum padaUnsur Pertama Dakwaan Subsidair ini, dengan demikian unsur pertama ini yaitu: PegawaiNegeri atau Penyelenggara Negara telah terbukti secara sahmenuruthukum. Ad. 2).
66 — 40 — Berkekuatan Hukum Tetap
Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat bertentangan denganAsasAsas Umum Pemerintahan Yang Baik;Selanjutnya Penjelasan Pasal 53 ayat (2) huruf b UU 9 / 2004menyebutkan:Yang dimaksud dengan AsasAsas Umum Pemerintahan YangBaik meliputi Asas:Kepastian hukum;Tertib penyelenggaraan Negara;Keterbukaan;Proporsionalitas;Profesionalitas;Akuntabilitas;Sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang Nomor 28 Tahun1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dariKorupsi, Kolusi dan Nepotisme;2).
Justru sebaliknya Tergugatdalam menerbitkan keputusan yang menjadi objek sengketa a quotelah mendasari dan mempertimbangkan dengan seksama prinsipAsasAsas Umum Pemerintahan Yang Baik, sesuai Pasal 3 UndangUndang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yangBersih dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, denganpenjelasan sebagai berikut:a.
Asas Tertib Penyelenggara Negara, yaitu Tergugat menetapkankeputusan yang menjadi objek sengketa a quo adalahdimaksudkan untuk mewujudkan keteraturan, keserasian, dankeseimbangan dalam pengendalian penyelenggara Negara;c.
Putusan Nomor 415 K/TUN/2017Asas Tertib Penyelenggara Negara, yaitu Tergugat menetapkankeputusan yang menjadi objek sengketa a quo adalahdimaksudkan untuk mewujudkan keteraturan, keserasian, dankeseimbangan dalam pengendalian Penyelenggara Negara;Asas Kepentingan Umum, yakni Tergugat menetapkankeputusan yang menjadi objek sengketa a quo adalah sangatjelas mendahulukan kesejahtraan umum dengan cara aspiratif,akomodatif dan selektif yang melibatkan Perwakilan Pengusahayakni : Kamar Dagang Indonesia
Asas Tertidb Penyelenggara Negara, yaitu Tergugat menetapkankeputusan yang menjadi objek sengketa a quo adalah dimaksudkanuntuk mewujudkan keteraturan, keserasian, dan kesimbangan dalampengendalian Penyelenggara Negara;c.
1.ISMAIL NAHUMARURY, SH.MH
2.RIZKY SEPTA KURNIADHI, SH
Terdakwa:
YERMIA INIK
120 — 49
M E N G A D I L I ;
- Menyatakan Terdakwa YERMIA INIK terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi, penyelenggara negara yang menerima hadiah padahal diketahui bahwa hadiah tersebut diberikan karena kewenangan yang berhubungan dengan jabatannya secara bersama-sama;
- Menjatuhkan pidana kepada TerdakwaYERMIA INIK
94 — 38
Mamuyju atau setidaktidaknya padasuatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Tindak PidanaKorupsi pada Pengadilan Negeri Mamuju sesuai Keputusan Ketua Mahkamah AgungRepublik Indonesia Nomor : 153/KMA/SK/X/2011 tanggal 11 Oktober 2011, PegawaiNegeri atau Penyelenggara Negara yang Menerima Hadiah pada hal diketahui ataupatut diduga bahwa hadiah tersebut diberikan sebagai akibat atau disebabkan karenatelah melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangandengan
Mamuju atau setidaktidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalamdaerah hukum Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Mamuju sesuaiKeputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 153/KMA/SK/X/2011tanggal 11 Oktober 2011, Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara yang denganmaksud menguntungkan dirinya sendiri atau orang lain secara melawan hukum ataudengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu,membayar atau menerima pembayaran dengan
Mamuju atausetidaktidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukumPengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Mamuju sesuai Keputusan KetuaMahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 153/KMA/SK/X/2011 tanggal 11 Oktober2011, Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara yang pada waktu menjalankan tugas,meminta atau menerima pekerjaan, atau penyerahan barang, seolah olah merupakanutang kepada dirinya, pada hal diketahui bahwa hal tersebut bukan merupakan utang,dimana terdakwa
Mamuju atau setidaktidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan TindakPidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Mamuju sesuai Keputusan Ketua Mahkamah AgungRepublik Indonesia Nomor : 153/KMA/SK/X/2011 tanggal 11 Oktober 2011, sebagai seorangPegawai Negari atau Penyelenggara Negara yang menerima hadiah atau janji agar berbuatatau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannyaatau karena berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan dengan
Pasal 55 Ayat (1) Ke1 KUHPidana mempunyai unsurunsur sebagai berikut:1 Unsur Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara ;2 Unsur Menerima Hadiah atau Janji ;3 Unsur Diketahuinya atau Patut menduga bahwa janjiatau hadiah tersebut diberikan karena kekuasaan ataukewenangan yang berhubungan dengan jabatannya ataumenurut pikiran orang yang memberikan hadiah ataujanji tersebut ada hubungannya dengan jabatannya ;4 Unsur sebagai orang yang melakukan, yangmenyuruh ,melakukan atau turut melakukan perbuatan;511
23 — 9 — Berkekuatan Hukum Tetap
dan tanggal yang sudah tidak dapat diingatlagi dengan pasti pada antara bulan Desember 2008 sampai dengan bulanMaret 2009 atau setidaktidaknya pada sekitar tahun 2009 bertempat di rumahTerdakwa di Desa Gondanglegi Wetan, Kecamatan Gondnaglegi, KabupatenMalang dan di kantor Terdakwa di ruang kerja Terdakwa di Kantor UPTD,kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang atau setidaktidaknya pada suatutempat yang masih dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kepanjen, setiapgratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara
negara dianggap suap,apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengankewajiban atau tugasnya, yang bertentangan dengan kewajibannya, dengancara dan perbuatan sebagai berikut : Berawal ketika para Kepala Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Gedangandan Kepala Sekolah Madrasah lbtidaiyah di Kecamatan Gedangan mengajukan proposal untuk mendapatkan DAK (Dana Alokasi Khusus) bidang pendidikan tahun anggaran 2008 untuk program rehabilitasi yang bersumberdari dana APBN dan APBD Kabupaten Malang
Terdakwa pada hari dan tanggal yang sudah tidak dapat diingatlagi dengan pasti pada antara bulan Desember 2008 sampai dengan bulanMaret 2009 atau setidaktidaknya pada sekitar tahun 2009 bertempat di rumahTerdakwa di Desa Gondanglegi Wetan, Kecamatan Gondnaglegi, KabupatenMalang dan di kantor Terdakwa di ruang kerja Terdakwa di Kantor UPTD,Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang atau setidaktidaknya pada suatutempat yang masih dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kepanjen, sebagaipegawai negeri atau penyelenggara
negara yang menerima hadiah atau janji,padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikanuntuk menggerakkan agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalamjabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya, dengan cara dan perbuatan sebagai berikut : Berawal ketika para Kepala Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Gedangandan Kepala Sekolah Madrasah lbtidaiyah di Kecamatan Gedangan mengajukan proposal untuk mendapatkan DAK (Dana Alokasi Khusus) bidangpendidikan tahun anggaran
No. 918 K/Pid.Sus/201 1tempat yang masih dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kepanjen, sebagaipegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima hadiah padahaldiketahui atau patut diduga bahwa hadiah tersebut diberikan sebagai akibatatau disebabkan karena telah melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalamjabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya, dengan cara danperbuatan sebagai berikut :Berawal ketika para Kepala Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Gedangandan Kepala Sekolah Madrasah
111 — 56
Penjelasan Pasal 3 Angka 2 UU No. 28 tahun 1999 yangberbUNny: ~ nnn nnn nnn cnnnn nnn nnn nn nennnen nnn yang dimaksud asas Tertib Penyelenggaraaan Negara adalahasas yang menjadi landasan keteraturan, keselarasan dankeseimbangan dalam Pengendalian Penyelenggara Negara.23.Bahwa Objek Gugatan/Keputusan Tergugat yang dikeluarkan/diterbitkan Tergugat telah bertentangan dengan AsasAsas UmumPemerintahan yang Baik yakni melanggar asas Keterbukaan,dimana Tergugat baik dalam proses pengukuran dan pemetaan
G/2014/PTUNPbr.yang dimaksud asas Keterbukaan adalah asas yang membukadiri terhadap masyarakat untuk memperoleh informasi yangbenar, jujur dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraannegara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hakasasi pribadi, golongan dan rahasia negara. 24.Bahwa Objek Gugatan/Keputusan Tergugat yang dikeluarkan/diterbitkan Tergugat telah bertentangan dengan AsasAsas UmumPemerintahan yang Baik yakni melanggar asas Proporsionalitas,dimana seharusnya Tergugat sebagai Penyelenggara
Negara harusdapat melaksanakan kewajibannya sebagaimana yang telahdiamanatkan oleh UndangUndang yaitu melakukan tugastugas yangmerupakan kewajibannya khususnya dalam hal pengukuran danpemetaan tanah, pendaftaran tanah, dan pengumuman pembukuantanah harus sesuai dengan PP No. 24 tahun 1997 tentang PendaftaranTanah, karena andaikata quad non Tergugat telah melaksanakanseluruh kewajibannya maka tidak akan menimbulkan kepemilikanganda atas tanah dalam Objek Gugatan/Keputusan Tergugat, dengandemikian
Nomor : 16/G/2014/PTUNPbr.tanah, dan pengumuman pembukuan tanah, dengan demikian jelastelah memenuhi Penjelasan Pasal 3 Angka 7 Undangundang No. 28tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan yang bersihdan Bebas~ dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.Penjelasan Pasal 3 Angka 7 Undangundang No. 28 tahun 1999Vag Der My Li nesses nsec eestseenseennienerinsscmmmmemsrinncmmmmnnnennsnicnyang dimaksud dengan asas akuntabilitas adalah asas yangmenentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir darikegiatan Penyelenggara
Negara harus dapatdipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyatsebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai denganketentutan peraturan perundangundangan yang berlaku. 27.Bahwa berdasarkan alasanalasan serta segala uraian tersebut diIV.atas, dengan disertai buktibukti yang dapat dipertanggungjawabkankebenarannya, sesuai dengan asas kepatutan dan asasasas umumpemerintahan yang baik serta ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku, maka penggugat melalui kuasa hukumnyamohon kepada
PT. PUTRI MAHAKAM LESTARI
Tergugat:
KEPALA BIRO LAYANAN PENGADAAN DAN PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA (LPPBMN)
610 — 656
Sesuai dengan Pasal10 huruf a Undang Undang No. 30 Tahun 2014 yang dimaksud denganasas kepastian hukum adalah asas dalam negara hukum yangmengutamakan landasan ketentuan peraturan perundangundangan,kepatutan, keajegan dan keadilan dalam setiap kebijakanpenyelenggaraan pemerintahan;Objek Gugatan melanggar Asas Tertiod Penyelenggara Negara.
Yangdimaksud dengan Asas Tertiob Penyelenggara Negara adalah asas yangmenjadi landasan keteraturan, keserasian, dan keseimbangan dalampengendalian penyelenggaraan negara;Bahwa objek gugatan yang dilakukan tanpa adanya kejelasan dasarhukum, tanpa surat keputusan yang memadai, melabrak banyakperaturan perundangundangan yang berlaku sebagaimana dijelaskan diatas, jelas melanggar asas tertib penyelenggara Negara;Bahwa objek gugatan melanggar jaminan penghormatan danperlindungan hakhak konstitusional
Asas Proporsionalitas yaitu asas yang mengutamakankeseimbangan antara hak dan kewajiban penyelenggara Negara;Petitum/TuntutanBerdasarkan uraianuraian yang telah kami sebutkan di atas, Penggugatmohon dengan hormat kepada Majelis Hakim yang memeriksa sertamengadili perkara aquo untuk berkenan mengeluarkan putusan yangamarnya sebagai berikut:1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;2. Menyatakan Tindakan Pemerintahan Yang dilakukan oleh Tergugatberupa:1.
Kemudian yangdimaksud tindakan pemerintahan berdasarkan Pasal 1 angka1 Perma No. 2/2019 adalah perbuatan Pejabat Pemerintahanatau penyelenggara negara lainnya untuk melakukan dan/atau tidak melakukan perbuatan konkret dalam rangkapenyelenggaraan pemerintahan;Bahwa Penggugat tidak mampu membuktikan, bahkanmendalilkan, bentuk perbuatan konkret apa yang dilakukanTergugat berupa pembiaran atas tindakan KPA dan PPKSatker BPTD Wil. Il Prov.
Berdasarkan Pasal 1 angka 6 Perma No. 2/2019, definisi dariPenggugat adalah Warga Masyarakat yang kepentingannya dirugikansebagai akibat dilakukannya Tindakan Pemerintahan;Sedangkan yang dimaksud dengan Tindakan Pemerintahanberdasarkan Pasal 1 angka 1 Perma No. 2/2019 adalah perbuatanPejabat Pemerintahan atau penyelenggara negara lainnya untukmelakukan dan/atau tidak melakukan perbuatan konkret dalamrangka penyelenggaraan pemerintahan;11. Bahwadalildalil Penggugat pada bagian IV.
154 — 54
BUMN pemegang sahamnya adalah negara, otomatis pejabatpejabat tertentu masuk dalam kategori penyelenggara Negara; Aturan yang mengatur tentang penyelenggara negara di BUMNyaitu aturan perusahaan, UU BUMN No.16 Tahun 2008, tetapisaksi lupa pasalnya; Biasanya yang dilekatkan ke perusahaan adalah UU PerseroanTerbatas, UU BUMN dan peraturanperaturan Menteri BUMN; Ketentuan pejabat BUMN merupakan penyelenggara negara tidakada dalam peraturan perusahaan; Secara badan hukum BUMN itu melekat dengan UU diatasnya
Kepada Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara ;4.
PenyelenggaraNegara, disebutkan dalam penjelasan Pasal 5 ayat (2) Undangundang Nomor 20Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi adalah sebagaimanayang dimaksud dengan Penyelenggara Negara dalam Pasal 2 UndangUndangNomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dari Kolusi,Korupsi dan Nepotisme yang menentukan bahwa Penyelenggara Negara meliputi:.
RAWAN TJANDRA, SH, M.Humterdapat perluasan pengertian Penyelenggara Negara karena melaksanakanfungsi staregis berdasarkan Peraturan Perundangundangan yang berlaku.
Negara yang diinginkanoleh UndangUndang Nomor 28 tahun 1999 berdasakan pendekatan fungsionalyaitu untuk penyelenggara negara yang bersih dari KKN sehingga tidak tergantungdengan eselonisasi ;Menimbang, Bahwa dari pendapat ahli Dr.
Terbanding/Penggugat : DJOHAR
104 — 42
PusatPemulihan Aset.UU No. 30/2014 Pasal 1 Ayat (3) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahanadalah unsur yang melaksanakan Fungsi Pemerintahan, baik dilingkungan pemerintah maupun penyelenggara negara lainnya.e PERMA No. 2/2019 Pasal 1 Ayat (2) Pejabat Pemerintahan adalah unsuryang melaksanakan Fungsi Pemerintahan, baik di lingkunganpemerintah maupun penyelenggara negara. lainnya. Denganmemperhatikan ketentuan sebagaimana telah diuraikan di atas, makaPembanding adalah merupakan Pejabat Pemerintahan.
Bahwa tindakanPara Pembanding sebagai Pejabat Pemerintahan termasuk dalampengertian Tindakan Administrasi Pemerintahan dan telah diatur secarajelas berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 8 UU No. 30/2014 yangmemiliki pengertian identik dengan pengertian Tindakan Pemerintahansebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 PERMA No. 2/2019 yangmengatur sebagai berikut:Pasal 1 UU No. 30/2014 Tindakan Administrasi Pemerintahan yangselanjutnya disebut Tindakan adalah perbuatan Pejabat Pemerintahanatau penyelenggara
negara lainnya untuk melakukan dan/atau tidakmelakukan perbuatan konkret dalam rangka penyelenggaraanpemerintahan.Pasal 1 PERMA No. 2/2019Tindakan Pemerintahan adalah perbuatan PejabatPemerintahan atau penyelenggara negara lainnya untuk melakukandan/atau. tidak melakukan perbuatan konkret dalam rangkapenyelenggaraan pemerintahan.Berdasarkan ketentuan di atas, dapat diketahui bahwa tindakanPembanding yang dituntut Terbanding dalam perkara a quo merupakanTindakan Administrasi Pemerintahan atau Tindakan
138 — 21
Garut;Bahwa secara aturan saksi belum mendalami aturan dibenarkan ataudiperbolehkan sebagai penyelenggara negara (Pemilu) terdakwa HERIHASAN BASRI bertemu dengan paslon yang nyatanyata paslon tersebuttidak lolos dalam penetapan paslon yang akan mengikuti Pilkada Kab.Garut oleh KPUD Kab.
Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara ;2. Yang Menerima Pemberian atau Janji sebagaimana dimaksud dalamayat (1) huruf a atau huruf b ;3. Sebagai yang melakukan, menyuruh melakukan atau turut sertamelakukan perbuatan.Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut :ad.1.
Negara Menurut Undangundang RepublikIndonesia Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggara Negara yang bersihdan bebas dari Korupsi , Kolusi dan Nepotisme dalam Pasal 1 angka (1) adalahPejabat Negara yang menjalankan Fungsi eksekutif , Legislatif , atau yudikatifdan pejabat lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan denganpenyelenggaraan Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku ;Penyelenggara Negara menurut Pasal 2 UndangUndang No.28 Tahun1999 Tentang Penyelenggara
Pemimpin dan Bendaharawan Proyek.Sedangkan Penyelenggara Negara menurut Penjelasan Pasal 5 ayat (2)UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsimenyebutkan: yang dimaksud penyelenggara negara dalam pasal ini adalahpenyelenggara negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 UndangUndangNo. 28 Tahun 1999 tentang penyelenggara negara yang bersih dan bebas darikorupsi, kolusi dan nepotisme ;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para saksi, keterangan ahlidan keterangan Terdakwa, maupun
Negara,Oleh karenanya unsur Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara dianggaptelah terpenuhi, Sedangkan apakah Para Terdakwa dinyatakan telah terbuktimelakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan dapat dihukum, halitu akan ditentukan nantinya setelah seluruh unsur materil dari dakwaandipertimbangkan ;Menimbang, bahwa dengan demikian berdasarkan uraian pertimbanganpenerapan Unsur Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara, menurut Faktadiuraikan diatas maka Majelis Hakim berkeyakinan kalau
120 — 66
Adapun alasanalasan Keputusan Tergugat Nomor :575/300.7/XII/2011, tertanggal 13 Desember 2011 tersebut bertentangan denganAAUPB, antara lain Tergugat tersebut telah melanggar :a) Asas kepastian hukum yaitu merupakan asas dalam Negara hukum dimanasetiap kebajikan penyelenggara Negara harus berlandaskan atas peraturanb)perundangundangan, keputusan dan keadilan.
Hal ini sebagaimana yangdinayatakan pada penjelasan Pasal 3 angka (1) UndangUndang Nomor 28Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dariKorupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Yang dimaksud denga Asas KepastianHukum adalah asas dalam Negara hukum yang mengutamakan landasanperaturan perundangundangan, kepatutan, dan keadilan dalam setiapkebijakan penyelenggara Negara.
Oleh karena itu setiap kebijakan yangdiambil oleh penyelenggara Negara haruslah didasarkan atas Asas KepastianHukum yang mengutamakan landasan peraturan perundangundangan,kepatutan dan keadilan, dengan penolakan atas permohonan pensertipikatantanah oleh Tergugat, maka Penggugat mengalamai ketidakpastian hukumkarena penolakan tersebut tanpa disertai pertimbangan yang matang dantelah mengabaikan Asas Kepastian Hukum.
Berdasarkan hal tersebut jelasterbitnya Surat Penolakan Tergugat Nomor : 575/300.7/XII/2011, tertanggal13 Desember 2011 yang telah menyebabkan ketidakpastian hukum bagiPenggugat yang telah memiliki dan menguasai secara fisik tanah tersebutsecara turun temurun, oleh karena itu sudah selayaknya jika Surat PenolakanTergugat Nomor : 575/300.7/XII/2011 tertanggal 13 Desember 2011dibatalkan;Telah mengabaikan Asas Tertib Penyelenggara Negara.
Yang dimaksud AsasProposionalitas adalah asas yang mengutamakan keseimbangan antara hakdan kewajiban Penyelenggara Negara, dengan diterbitkannya obyeksengketa a quo, Penggugat tidak merasa terlindungi dan bahkan justrumerasa diabaikan hakhaknya sebagai pemilik atas tanah yang sah.