Ditemukan 6199 data
8 — 4
diterapbkan dalam perkara ini sebab latar belakangdiajukannya perkara ke Pengadilan Agama ialah karena adanyapertengkaran dan perselisinan antara penggugat dan tergugat, sedangkanarti mutah adalah pemberian yang menyenangkan hati, yang hanyadilakukan dalam hal perceraian terjadi secara suka rela dan kemudiantergugat mendalilkan, bahwa suami adalah sebagai kepala rumah tanggayang tetap harus dihargai dan hal itu diabaikan oleh penggugat, sehinggatergugat menyatakan bahwa penggugat seorang isteri yang durhaka
Tentang nafkah iddahMenimbang, bahwa penggugat dalam gugatannya menuntut pulanafkah iddah setelah jatuhnya talak sebesar Rp 3.000.000, (tiga juta rupiah)selama tiga bulan, dilain pihak tergugat menyatakan tuntutan penggugatharus ditolak karena penggugat tergolong isteri yang durhaka dan nusyuz ;Menimbang, bahwa oleh karena permohonan cerai diajukan olehpemohon/tergugat sebagai suami yang berarti perceraian ini dikehendakioleh pemohon/tergugat, dan dari fakta dalam persidangan tidak terbuktipenggugat
Tentang Nafkah LampauMenimbang, bahwa penggugat dalam rekonvensinya menuntut nafkahlampau selama 3 bulan sebesar Rp. 9.000.000, (sembilan juta rupiah) ,dilain pihak tergugat/kuasanya tergugat mendalilkan tidak akan memberikannafkah lampau karena penggugat selaku isteri yang durhaka dan nusyuz ;Menimbang, bahwa sebagaimana dalam pertimbangan sebelumnyabahwa fakta dipersidangan penggugat tidak terbukti nusyuz, maka majelishakim patut mempertimbangkannya ;Menimbang, bahwa berdasarkan dalil tergugat
67 — 9
Maret 2011,tidak berlangsung lama, oleh karena setelahpernikahan tersebut Penggugat pergi meninggalkanTergugat ; Bahwa pernikahan Penggugat dengan Tergugatsebelumnya memang tidak didasarkan oleh hubunganpercintaan/pacaran akan tetapi lebih didasarkankarena kemauan orangtua, dan kehendak ~~ untukmenikahkan Penggugat dan Tergugat memang tidakkuasa Penggugat tolak, oleh karena tekanan danpaksaan dari orangtua serta keluarga Penggugat,disisi lain Penggugat juga tidak berkeinginandianggap sebagai anak durhaka
Penggugat untuk menikah dengan Tergugatyang masih terdapat hubungan saudara denganTergugat, dan hal ini sudah ditawarkan kepadaPenggugat sejak Penggugat berada di kelas II SMA(Sekolah Menengah Atas), dengan dalih agarhubungan pertalian persaudaraan tidak terputus ; Bahwa ketika Penggugat tamat dari sekolah SMA(Sekolah Menengah Atas) orangtua Penggugat selalumengingatkan agar menerima perjodohan denganTergugat, dengan ancaman bahwasijika memangPenggugat tidak mau maka Penggugat dianggap anakyang durhaka
44 — 35
Pasal 80 ayat (7), Pasal 149 huruf a, b dan c serta Pasal 152Kompilasi Hukum Islam yang pada pokoknya menyatakan bilamana perkawinanputus karena talak, Pengadilan dapat mewajibkan kepada bekas suami untukmemberikan mutah, biaya penghidupan berupa nafkah, maskan dan kiswahkecuali bila bekas isteri nusyuZ;Menimbang, bahwa Majelis Hakim terlebin dahulu akan mempertimbangkanapakah Penggugat rekonvensi dapat dikategorikan seorang isteri yang durhaka(nusyuZ) atau tidak;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal
Hukum Islam, seorang suami dan isteri mempunyai hakhak dankewajibankewajiban yang sama secara profesional dan proporsional yang harusdijalankan dengan cara dan iktikad yang baik;Menimbang, bahwa rumah tangga Penggugat rekonvensi dan Tergugatrekonvensi telah dilanda perselisihan dan pertengkaran sebagaimana juga telahdiuraikan pada pertimbangan dalam konvensi di atas, hal tersebut tidak dapatdijadikan petunjuk kedurhakaan (nusyuz) seorang isteri sebagaimana telahdiuraikan di atas tentang definisi durhaka
39 — 6
yaitu Raja.Bahwa pada bulan April 2014 Penggugat dan Tergugat rujuk kembalikarena Tergugat melihat anak yang ditinggalkan Penggugat terlalu kecilsaat itu, Tergugat mana tidak berusaha untuk rujuk karena anaklahTergugat habishabisan mencari Penggugat agar kembali namun itusemua siasia dan tidak bernilai dimata Penggugat, karena Penggugatmenganggap lakilaki yang dinikahi dapat yang terbaik dibandingTergugat, tapi itu semua tidak akan pernah Penggugat dapatkan, karenaPenggugat termasuk orang yang durhaka
Bahwa apa yang saya buat dalam jawaban saya itu bicara kenyataandan kebenaran, saya tidak mengetahui cara merekayasa sehinggadapat berpisah atau bercerai semua karena anak, sebenarnya bilamelihat kelakuan Penggugat yang tidak pernah berterima kasih karenatidak lama lagi anak akan menolong Penggugat bila Penggugatberkelakuan baik dan tidak durhaka pada suami.
Bila tidak mau dikatakannusyuz tidak meninggalkan Tergugat dan berkalikali menikah ceraimenikah cerai apakah hal tersebut bukan seorang istri yang durhaka?Bahwa keberatan bila hal tersebut seorang istri yang melakukan nikahberkalikali tanpa sepengetahuan suami kemudian meninggalkan anakyang masih kecilkecil tidak dapat dapat dikatakan seorang istri yangnusyuz?
, Majelis Hakim berpendapat bahwa meskipun asal muasalkeributan rumah tangga Penggugat dan Tergugat nyata dari Penggugat,dan menyatukan keduanyapun telah diusahakan semaksimal mungkin,namun meski demikian disisi lain alasan perceraian Penggugat telah dapatmemenuhi ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undangundang Nomor 1 Tahun1974 jis Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 danPasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, dengan demikian MajelisMenyatakan Tergugat adalah istri yang nuyuz/durhaka
46 — 8
yangdituduhkan oleh Termohon dalam jawabannya pastilah jauhjauh hari Termohonsudah mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama, akan tetapi kenyataanyang terjadi dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon faktanya sepertiyang Pemohon utarakan dalam Permohonan Cerai Pemohon yang akibat darihal tersebut Pemohon sudah tidak sanggup lagi menjalani kKehidupan berumahtangga dengan Termohon, selain dari pada itu faktanya dalam menjalanikehidupan berumah tangga Termohon dapat dikategorikan sebagai istri yangnusyuz (durhaka
PA.MdnPenggugat dr ingin mendapat keuntungan atas perceraian antara Penggugat drdan Tergugat dr, dan faktanya pada kesehariannya Tergugat dr hanyaberaktipitas sebagai tukang tempel ban dan memiliki penghasilan yang tidakmenentu bahkan terkadang sama sekali tidak berpenghasilan;Bahwa terhadap tuntutan tuntutan yang diminta oleh Penggugat dr, Tergugatdr tidak bisa memberikannya karena diluar dari ketentuan hak istri yangdiceraikan dan terkesan mengadaada karena Penggugat dr adalah istri yangnusyuz (durhaka
Maka Penggugat dr termasukdalam kategori seorang istri yang nusyuz (durhaka) sebagaimanadimaksud pasal 149 huruf b dan pasal 152 Kompilasi Hukum Islam yangmenyatakan : Bekas istri berhak nafkah Iddah dari suaminya kecuali bilafa nusyuz (durhaka) yang dikaitkan dengan kaidah figih dalam kitab AlBajuri Juz 11 halaman 135 menyatakan yang artinya dan gugurlahdengan sebab nusyuz gilirannya dan nafkahnya. disamping itu Penggugatdr sebagai istri yang seharusnya patuh dan taat serta memberikankewajibankewajibannya
8 — 0
Rekonvensi mempunyaikebiasaan yang kurang baik seperti selalu cemberut (bermuka masam)dihadapan Tergugat Rekonvensi (vide jawaban PenggugatRekonvensi/Temohonposita 4 tertangal 19 Pebruari 2016);4.Bahwa disamping itu Penggugat rekonvensi memiliki sifat tidak maumendengar ucapan atau perintah dari Tergugat Rekonvensi (Suami)untuk tidak keluar rumah tanpa ijin Tergugat Rekonvensi, oleh karena ituperbuatan Penggugat Rekonvensi yang selalu keluar rumah tanpa jinTergugat Rekonvensi merupakan perbuatan durhaka
Bahwa yang benar diakui Penggugat Rekkonvensi adalah tentangcemberut (bermuka masam)kepada Tergugat Rekonvensi;4.Bahwa tentang ijij Keluar rumah telah dibantah dn diklarifikasi dalam duplikTermohon Rekonvensi;5 Oleh karena dua dalil rekonvensi poin 3 dan 4 diatas, PenggugatRekonvensi menolak bila dituduh telah berbuat durhaka (nusyuz kepadTergugat Rekonvensi;6. Bahwa berdasarkan hall tersebut diatas, mohon kepada Ketua PengadilanAgama Karawang Cq.
iddah termohon selama dalam masa iddah, namun padajawaban Termohon mengakui bahwa Termohon tidak mau mentaati perintahsuami untuk pulang dan tinggal kembali bersama dengan Pemohon di rumahorang tua Pemohon; Penolakan tersebut tejadi sampai dua kali yaitu padatanggal 30 Oktober 2015, tanggal 08 Nopember 2015 dan tanggal 11Nopember 2015;Menimbang, bahwa dengan demikian permohonan Pemohon terbuktisehingga patut untuk dikabulkan pemohonan Pemohon dan terbukti pula bahwaTermohon telah melakukan nusyuz (durhaka
18 — 5
Pasal 152 Kompilasi HukumIslam menegaskan, bahwa bekas istri berhak mendapatkan nafkah iddahdari bekas suaminya, kecuali bila ia (bekas istri) nusyuz (durhaka);Menimbang, bahwa Majelis Hakim terlebih dahulu akanmempertimbangkan apakah Penggugat Rekonvensi dapat dikategorikanseorang istri yang durhaka (nusyuz) atau tidak, meskipun di persidanganTergugat Rekonvensi tidak secara tegas atau eksplisit menyatakan PenggugatRekonvensi sebagai seorang istri yang durhaka (nusyuz);Menimbang, bahwa berdasarkan
Kompilasi Hukum Islam, seorang suami danistri mempunyai hakhak dan kewajibankewajiban yang samasecaraprofesional dan proporsional yang harus dijalankan dengan cara dan iktikadyang baik;Menimbang, bahwa rumah tangga Penggugat Rekonvensi dan TergugatRekonvensi telah dilanda perselisihan dan pertengkaran sebagaimana jugatelah diuraikan pada pertimbangan dalam konvensi di atas, hal tersebut tidakdapat dijadikan petunjuk kedurhakaan (nusyuz) seorang istri sebagaimana telahdiuraikan di atas tentang definisi durhaka
(nusyuz) sebab di dalam suatu rumahtangga atau suatu hubungan perselisinan dan pertengkaran memang lazim dansangat wajar terjadi, apalagi perselisihan dan pertengkaran tersebut terjadidikarenakan masalah ekonomi, tidak adanya sikap saling pengertian dan sikapsaling memahami tentang tugas dan fungsi masingmasing sebagai suami istri;Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis Hakim memandangPenggugat Rekonvensi tidak terbukti secara sah dan meyakinkan telahmelakukan tindakan durhaka (nusyuz) terhadap
13 — 1
tersebut di atas sampai permohon ini diajukan antara Pemohondengan Termohon sudah tidak hidup bersama dan tidak ada komunikasi lagi, disamping itu Termohon telah membawa keseluruhan pakaiannya dari rumah kediamanbersama, oleh karena jelas Termohon sudah tidak memiliki keinginan untukmelanjutkan hubungan rumah tangga bersama Pemohon.Bahwa dari hal dan keadaan tersebut di atas, nyata dann jelas di mana antaraPemohon dan Termohon tidak dapat dipersatukan lagi karena : Termohon selaku isteri telah durhaka
No.9tahun 197 tentang peraturan pelaksanaan UU No.1 tahun 1974 tentang perkawinanHalaman 3 dari 10 halamanPutusan Register Nomor : 1561/Pdt.G/2013/PAMdnpada pasal 19 huruf (f) berbunyi : perceraian dapat terjadi karena alasanalasan;antara suami isteri terus menerus terjadi perselisinan dan pertengkaran sehingga tidakada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga serta dihubungkan denganFirman Allah yang tersebut dalam surat An Nisa khusus mengenai kedudukan isteriyang nusyuz/durhaka tersebut
22 — 1
Bila suami tidak menunaikan kewajibannya,berarti ia telah berlaku durhaka terhadap isterinya;Bahwa sejak karakter dan/atau prilaku Tergugat berubahdimana Tergugat seringkali tidak pulang sampai berhari hari tanpa kabar berita serta Tergugat tidakmenjalankan kewajibannya sebagai imam dalam rumahtangga Penggugat dan Tergugat, hal ini telah menjadikanPenggugat sebagai pemimpin dalam rumah tangga;antara Penggugat dengan Tergugat yang mana prilakuTergugat telah melakukan salah satu durhaka terhadapisteri
22 — 8
Tergugat sering berkatakata kasar kepada Penggugat seperti Anjing,Babi, setan dan dasar istri durhaka, gw bunuh lo hiduphidup;2. Tergugat selalu marahmarah yang tidak jelas kepada Penggugat;3. Tergugat tidak bertanggung jawab sebagai kepala rumah tangga danimam bagi Penggugat;4. Tergugat sudah tidak kasih nafkah lahir batin terhadap Penggugatsejak 2013;.
yang diambil alin sebagai pertimbangan Majlisyang berbunyi sebagai berikut :ale pSallyArtinya : Apabila sulit menghadirkan Tergugat, karena bersembunyi atauenggan, Hakim boleh memeriksa gugatan/permohonan tersebutbeserta buktibuktinya dan menjatuhkan putusan atasnya.Menimbang bahwa yang menjadi pokok masalah dalam perkara iniadalah Penggugat mengajukan gugat cerai terhadap Tergugat, denganalasan Penggugat dan Tergugat sering berkata kasar kepada Penggugatseperti Anjing luh, babi, setan luh, istri durhaka
63 — 34
dali GUGUTAN REKONVENSI Tergugat/Penggugat Rekonvensioleh mereka adalah Istri yang sudah bertahun tahun pergimeninggalkan suami dan juga anak anak DURHAKA yangHal. 17 dari 45 Put.
;e Anak yang selalu membenci kepada Penggugat/TergugatRekonvens sebagai Ayahnya 777 ;* Anak yang DURHAKA terhadap Tergugat/PenggugatRekonvensi sebagai Ayah kandungnya 77?
No. 298/Pdt.G/2017/PA.Bme Tergugat/Penggugat Rekonvensi (Istri) yang DURHAKA kepadaPenggugat/Tergugat Rekonvensi (suami ) ??? ;e Tergugat/Penggugat ( Istri) yang sudah bertahun tahun tidakmemenuhi Kkewajibannya secara Lahir maupun bahtin terhadapPenggugat/Tergugat Rekonvensi ( suami ) ???
Keempat anak tidak durhaka seperti apa yang Pemohon/Tergugat Rekonvensituduhkan. Sebagai orang tua, sebagai bapak, seandainya jikaPemohon/Tergugat Rekonvensi mengerti tentang agama, tidak pantasPemohon/Tergugat Rekonvensi mengatakan kepada anakanaknyasebagai ANAK DURHAKA. Sejauh mana Pemohon/Tergugat Rekonvensimengetahu arti kata DURHAKA? Seharusnya Pemohon/TergugatRekonvensi berkaca diri dan malu kepada Allah SWT karena telah talai danberdosa kepada Allah.
HENDRA EKA PUTRA
23 — 17
Bahwa terhadap permohonan dari orang tua pemohontersebut, pemohon merasa sangat bersalah dan berdosa jika tidakmengikuti keinginan orang tua pemohon tersebut dan pemohon takutdikatakan sebagai anak yang durhaka kepada orang tua ;6.
10 — 4
terdapat dalam yurisprudensi a quo dikorelasikan dengan Pasal 149 huruf (a)dan (b) dan Pasal 152 Kompilasi Hukum Islam akan menjadi berbeda faedahhukumnya dan hal tersebut menjadi sangat penting dalam menentukan subyekhukum mana antara Pemohon dan Termohon yang menjadi penyebab terjadinyapermasalahan dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon sehingga tidakharmonis, hal ini dikarenakan Majelis Hakim dalam menyelesaikan perkara a quodapat menentukan apakah Pemohon sebagai suami yang melakukan nusyuz(durhaka
) dengan tidak melaksanakan kewajibankewajiban sebagai suamidengan baik dan benar, atau apakah Termohon sebagai isteri yang melakukannusyuz (durhaka) terhadap suami dengan tidak melaksanakan kewajibankewajibannya sebagai isteri, dan hal ini sangat diperlukan dalam menentukan hakdan kewajiban terhadap nafkah iddah dan mutah dalam perkara perceraian,pendapat Majelis Hakim ini di dukung kuat oleh kaidah hukum yang dimaksuddalam Yurisprudensi MARI Nomor 184 K/AG/1995 tanggal 30 September 1996yang menyatakan
26 — 18
disampaikan Termohon, Pemohon telah pulamenyampaikan replik dalam konvensi dan jawaban dalam rekonvensi secaratertulis, sebagai berikut;Dalam Konvensi Bahwa, Pemohon pada pokoknya tetap dengan dalildalil permohonantertulisnya yang selengkapnya ada pada uraian replik Pemohon secaratertulis sebagai tanggapan terhadap jawaban Termohon;Dalam Rekonvensi Bahwa, Tergugat Rekonvensi tidak mau menyanggupi uang talaksebesar Rp. 10.000.000, (Sepuluh juta rupiah) dikarenakan PenggugatRekonvensi adalah istri durhaka
mutah kepadaPenggugat Rekonvensi sebesar Rp. 5.000.000, (lima juta rupiah)dikarenakan Penggugat Rekonvensi adalah istri durhaka terhadap suami,yang pergi meninggalkan Tergugat Rekonvensi tanpa pamit selama 2 tahun4 bulan dan Penggugat Rekonvensi juga Pegawai Negeri Sipil (PNS) yangmempunyai gaji setiap bulan; Bahwa, Tergugat Rekonvensi bersedia memberikan uang nafkah kepadaanak lebih kurang Rp. 300.000, (tiga ratus ribu rupiah) perbulan karenaTergugat Rekonvensi saat ini sedang banyak hutang dan
PenggugatRekonvensi sebagai Ibu kandungnya juga yang wajib memberi nafkahkepada anak tersebut, dan Penggugat Rekonvensi juga Pegawai NegeriSipil (PNS) yang mempunyai gaji Setiap bulan; Bahwa, mengenai nafkah seumur hidup Tergugat Rekonvensi menolakdan tidak mau karena Penggugat Rekonvensi adalah istri durhaka terhadapHim. 8 dari 43 hlm.
Kini hutang tersebutmenjadi beban pikiran bagi Tergugat Rekonvensi bagaimana caranya untukmengembalikanya terhadap orang tua Tergugat Rekonvensi, karenaPenggugat Rekonvensi menjadi istri durhaka kepada suami dengan pergimeninggalkan rumah tanpa izin Tergugat Rekonvensi, seharusnyaPenggugat Rekonvensi membantu untuk membayar hutang tersebut.Sebelum Penggugat Rekonvensi pergi meninggalkan Tergugat Rekonvensil,angsuran kedua motor tersebut selalu Tergugat Rekonvensi bayarkan setiapbulannya.
Tetapi setelah Penggugat Rekonvensi pergi tanpa pamitmeninggalkan Tergugat Rekonvensi, angsuran motor mio milik PenggugatRekonvensi tidak Tergugat Rekonvensi bayarkan dengan alasan PenggugatRekonvensi adalah istri durhaka terhadap suami karena pergi selama 2tahun 4 bulan tanpa seizin suami dan motor mio tersebut tidak di tanganTergugat Rekonvensi melainkan di tangan Penggugat Rekonvensi sampaisaat ini; Bahwa, pada tahun 2014 memang benar Tergugat Rekonvensimenggadaikan SK ke Bank BRI dengan uang
49 — 6
Bahwa dengan uraian replik diatas sudah sangat jelas perilaku durhaka(Nusyuz) Termohon terhadap Pemohon dimana sudah diakui sendiri olehTermohon kepada Pemohon tentang perbuatan Zina Termohon dengan prialain yang bernama LAKILAKI sebanyak 2 (dua) kali, sehingga perceraianlahjalan satu satunya untuk mengakhiri perkawinan Pemohon dan TermohonDALAM REKONVENSI:i.Bahwa keseluruhan dalil yang terurai dalam konvensi merupakan satukesatuan yang tidak terpisahkan dengan jawaban Pemohon Konvensisekarang Tergugat
Bahwa Termohon menolak dengan tegas replik Pemohon poin 8 yangmenyatakan Termohon adalah seorang istri yang durhaka (nusyus) karenahalaman 11 dari 43 halaman, Putusan Nomor 0224/Pdt.G/2018/PA.Mn.Termohon tidak pernah melakukan perbuatan zina dan Termohon tidakpernah mengakui perbuatan tersebut kepada Pemohon hal tersebutmerupakan fitnah dari Pemohon;DALAM REKONVENSI :1.
Bahwa jawaban Pemohon Konvensi / Tergugat Rekonvensi poin 2 dalamRekonvensi tidak benar karena Termohon Konvensi / PenggugatRekonvensi bukan seorang istri yang durhaka (nusyus) oleh karena ituTermohon Konvensi / Penggugat rekonensi berhak atas nafkah iddah danmutah pada saat ikrar talak diucapkan oleh Pemohon Konvensi / TergugatRekonvensi dihadapan Majelis Hakim pemeriksa perkara ini;5. Bahwa jawaban Pemohon Konvensi / Tergugat Rekonvensi poin 3 dalamRekonvensi mengutip Q.S.
Menghukum Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi denganmenggugurkan hak iddah dan hak mutah atas perbuatan khianat (Zina)dan durhaka (Nusyuz) terhadap Pemohon.3. Menyatakan tidak ada hak atas harta bersama selamapernikahanPemohon/Tergugat Rekonvensi dengan Termohon/Penggugat Rekonvensiakibat dari perbuatan khianat (zina) dan durhaka (nusyuz) terhadapPemohon sekarang Tergugat Rekonvensi.4.
saja.Berdasarkan hal hal diatas kesimpulan Pemohon dapat dikatakanTermohon tidak dapat membuktikan dalil dalil dalam jawabannya maupundupliknya dikarenakan tidak dapat menghadirkan saksi saksi yangmemperkuat bukti bukti formalistik dari Termohon dalam persidangan.DALAM REKONVENSI1.Bahwa keseluruhan dalil yang terurai dalam konvensi merupakan satukesatuan yang tidak terpisahkan dengan kesimpulan Pemohon dalamRekonvensi ini.Bahwa telah terbukti dalam fakta fakta persidangan jika Termohon sudahberbuat durhaka
16 — 3
Pasal 80 ayat (7) jo.Pasal 152 Kompilasi Hukum Islam yang pada pokoknya menyatakanPengadilan dapat mewajibkan kepada bekas suami untuk memberikanbiaya penghidupan berupa nafkah, maskan, kiswah, mutah dan iddahkepada bekas istri, kKecuali bila bekas istri nusyuz bilamana perkawinanputus karena talak atau perceraian;Menimbang, bahwa Majelis Hakim terlebih dahulu = akanmempertimbangkan apakah Penggugat Rekonvensi dapat dikategorikanseorang istri yang durhaka (nusyuz) atau tidak, meskipun di persidanganTergugat
Rekonvensi tidak secara tegas atau eksplisit menyatakan PenggugatRekonvensi sebagai seorang istri yang durhaka (nusyuz);Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 84 ayat (1 dan 2) KompilasiHukum Islam yang pada pokoknya menyatakan seorang istri dapat dianggapnusyuz jika ia tidak mau melaksanakan kewajibankewajibannya tanpa alasanyang sah menurut hukum Islam dan Peraturan Perundangundangan yangberlaku;Menimbang, bahwa menurut Prof.
Kompilasi Hukum Islam, Seorang suami danistri mempunyai hakhak dan kewajibankewajiban yang sama secaraprofesional dan proporsional yang harus dijalankan dengan cara dan iktikadyang baik;Menimbang, bahwa rumah tangga Penggugat Rekonvensi dan TergugatRekonvensi telah dilanda perselisihan dan pertengkaran sebagaimana jugatelah diuraikan pada pertimbangan dalam konvensi di atas, hal tersebut tidakdapat dijadikan petunjuk kedurhakaan (nusyuz) seorang istri sebagaimana telahdiuraikan di atas tentang definisi durhaka
(nusyuz) sebab di dalam suatu rumahtangga atau suatu hubungan perselisinan dan pertengkaran memang lazim dansangat wajar terjadi, apalagi perselisihan dan pertengkaran tersebut terjadidikarenakan kurangnya komunikasi, sikap saling pengertian dan sikap salingmemahami tentang tugas dan fungsi masingmasing sebagai suam1 istri;Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis Hakim memandangPenggugat Rekonvensi tidak terbukti secara sah dan meyakinkan telahmelakukan tindakan durhaka (nusyuz) terhadap Tergugat
Pasal 80 ayat (2 dan 4), yang pada pokoknya menyatakan bahwaseorang suami wajid melindungi dan memberikan segala sesuatukeperluan hidup berumah tangga sesuai dengan kemampuannya berupanafkah, kiswah, biaya rumah tangga, biaya perawatan dan pengobatanserta tempat kediaman bagi istrinya; Bahwa nafkah merupakan kewajiban bagi bekas suami dan hak bekasistri yang diceraikan suaminya, Majelis Hakim memandang oleh karenaPenggugat Rekonvensi tidak melakukan tindakan nusyuz (durhaka)sebagaimana telah dipertimbangkan
16 — 4
Bahwa tuntutan Penggugat tentang nafkah yang lalu (madiyah) Tergugattetap dengan jawaban semula, Tergugat tidak bersedia memberinyakarena Tergugat telah nusyuz atau durhaka dan harus kehilanganhaknya;2.
Bahwa mengenai tuntutan Penggugat tentang mutah atau hiburan,Penggugat tidak bersedia memberinya karena Penggugat telah nusyuz(durhaka) yang harus kehilangan haknya;4.
bulannyaminimal Rp. 2.000.000 (dua juta rupiah) perbulan sampai anak dewasaatau mandiri;Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadiladilnya;Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat, Tergugat telah memberikanjawaban secara tertulis dan dupliknya secara lisan di persidangan yang padapokoknya dapat disimpulkan sebagai berikut: Bahwa tuntutan Penggugat tentang nafkah yang lalu (madiyah) Tergugattetap dengan jawaban semula, Tergugat tidak bersedia memberinyakarena Tergugat telah nusyuz atau durhaka
Bahwa tuntutan Penggugat tentang nafkah iddah selama iddah Tergugattidak bersedia memberi sebanyak tuntutan Penggugat, Tergugat hanyasanggup memberi sesuai kemampuan Tergugat yang bekerja sebagaimarketing koperasi yakni sebulan sebesar Rp. 600.000, x 3 bulan = Rp.1.800.000, (satu juta delapan ratus ribu rupiah); Bahwa mengenai tuntutan Penggugat tentang mutah atau hiburan,Penggugat tidak bersedia memberinya karena Penggugat telah nusyuz(durhaka) yang harus kehilangan haknya; Bahwa tuntutan Penggugat
(tiga puluh enam juta rupiah), Tergugat telah memberikan jawaban yang padapokoknya ia mengakui tidak memberi nafkah selama 18 bulan karenaPenggugat isteri yang tidak taat terhadap suami, Penggugat meninggalkanrumah tanpa seizin Tergugat dan Penggugat sebagai PNS mengurus prosespindah kerjanya tanpa izin Tergugat dan Penggugat diindikasikan adalahsebagai isteri yang durhaka ( nusyuz ).
12 — 7
Bahwa terhadap tuntutan tersebut, Tergugat sangat keberatan untukmemberikannya, karena Tergugat menganggap Penggugat merupakan istriyang telah durhaka (nusyuz) karena tidak patuh dan tidak taat kepadaTergugat dan bahkan Penggugat telah meninggalkan rumah kediamanbersama tanpa izin dari Tergugat, bahkan tidak mau pulang ke rumahkediaman bersama meskipun telah diajak dan dibujuk Tergugat;oF Bahwa oleh karena Penggugat merupakan istri yang telah durhaka(nusyuz), maka dengan demikian Penggugat tidak
Bahwa oleh karena Penggugat merupakan istri yang durhaka (nusyuZ),maka dengan demikian Penggugat tidak memiliki hak untuk menuntut nafkahmasa lalu kepada Tergugat, sehingga Tergugat tidaklah dapat dibebanikewajiban untuk memberikan nafkah masa lalu yang dimintakan tersebut danuntuk itu Sangat patut dan wajar jika tuntutan nafkah masa lalu tersebut ditolak;c.
Bahwa Tergugat sangat keberatan terhadap tuntutan hak asuh danbiaya asuh yang diajukan Penggugat tersebut karena menurut Tergugat,selain merupakan istri yang durhaka (nusyuz) Penggugat juga berperilakuyang tidak baik sehingga tidak patut untuk ditetapkan sebagai pemegang hakasuh atas anak yang bernama Anak kandung;3.
Majelis Hakim berpendapat, bahwa oleh karena MajelisHakim telah menetapkan terjadi perceraian antara Penggugat dengan Tergugat dantuntutan tersebut berkaitan erat dengan akibat dari suatu perceraian, maka patutuntuk dipertimbangkan;Menimbang, bahwa terhadap gugatan hadhanah Penggugat tersebut,Tergugat dalam jawabannya menyatakan keberatan jika hak asuh terhadap anakPenggugat dan Tergugat a quo jatuh kepada Penggugat, karena menurut TergugatPenggugat istri yang durhaka (nusyuz) dan juga berperilaku
M.SADELI BIN Z.NASRI
Termohon:
ANITA RAHMA PULUNGAN BINTI MHD PULUNGAN
12 — 8
Menolak secara tegas pada poin c, d untuk tidak dibayardikarenakan karena istrinya sudah durhaka terhadap suaminya.Dan kepada Majelis Hakim yang Terhormat Pemohon memohon agarkiranya keseluruhanya hak Pemohon dari yang merupakan kewajibanTermohon tersebut akan di Bayarkan oleh Pemohon pada saatpersidangan ikrar talak akan dilaksanakan.Bahwa berdasarkan dalil alasan pada jawaban dan rekopensi tersebutdiatas maka Pemohon memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan AgamaLubuk Pakam kiranya dapat memeberikan
Bahwa kemudian Tergugat dr pada replik angka 2 huruf c menolaksecara tegas biaya Maskan dan Kiswah yang diajukan Penggugat drdengan alasan istri sudah durhaka terhadap suami. Maka Penggugat drpertegas kembali tetap pada jumlah tuntutan Penggugat dr mengenaibiaya Maskan dan Kiswah sebelumnya, dan hal aneh bila Tergugat drmengatakan Penggugat dr istri durhaka pada kenyataan Penggugat drselalu berusaha menjadi istri yang terbaik buat Tergugat dr.
Seharusnyamemberikan argumen bentuk kedurhakaan Penggugat dr yangdimaksud Tergugat dr, namun kenyataan Tergugat dr tidak menguraikandi dalam repliknya, sehingga alasan istri durhaka yang dalilkan Tergugattidak berdasarkan fakta hukum, maka harus tolak dan dibantah secarategas;.
anak mereka;Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat rekonpensi/Termohon konpensi tersebut, Tergugat rekonpensi/Pemohon konpensi tidakada mengajukan bukti tertulis sebagai bantahan dari gugatan Penggugatrekonpensi/Termohon konpensi dan hanya menghadirkan 2 (dua) orang saksidi dalam persidangan;Menimbang, bahwa alasan Tergugat rekonpensi/Pemohon konpensikeberatan atas gugatan Penggugat rekonpensi atas hakhak seorang isteryang diceraikan, karena Penggugat rekonpensi/Termohon konpensidikategorikan durhaka
251 — 131 — Berkekuatan Hukum Tetap
anakanaknya Teguh Kurniawan bin Rasmidjan (Tergugat III), TeguhWidodo bin Rasmidjan (Tergugat V), Siti Uripah binti Rasmidjan (TergugatIl), Pritiati Prihatiningsih binti Rasmidjan (Tergugat IV) dan SriRahayuningsih binti Rasmidjan (Tergugat Vl) sudah sering mengancamdan mengintimidasi Penggugat, terlebih anak Penggugat yang bernamaTeguh Widodo bin Rasmidjan (Tergugat V) sering mengancam dan akanmembunuh Penggugat, maka dengan demikian Penggugat berpendapatanakanak Penggugat tersebut berperilaku durhaka
Hubungan silaturahmi Para Termohon Kasasi/Para Tergugatterhadap Pemohon Kasasi/Penggugat tidak baik, bahkan anakanak tidak hormat, ada kesan durhaka mengancam orang tua/Pemohon Kasasi/Penggugat (Vide bukti P11);Sehingga berdasarkan Pasal 1450 KUH Perdata tersebut karena telahmenimbulkan kerugian bagi Pemohon Kasasi/Penggugat, makaPemohon Kasasi/Penggugat dapat menuntut pembatalan perikatansebagiamana dimaksud dalam Surat Pernyataan Hibah (bukti P1)tersebut;Oleh karenanya pertimbangan hukum Pengadilan
Tanah tersebut diambil dari saksi bukandari Rasmidjan;Maka terbukti sejak semula hubungan silaturahmi dengan PemohonKasasi/Penggugat tidak baik, terlebin anak Pemohon Kasasi/Penggugat yang bernama Teguh Widodo (Termohon Kasasi/TergugatV) memusuhi, merusak barang Pemohon' Kasasi/Penggugat,mengancam akan membunuh Pemohon Kasasi/Penggugat tindakantidak pantas dan durhaka (vide bukti P11);Bahkan hingga pada bulan Desember 2015/awal tahun 2016, ParaTermohon Kasasi/Para Tergugat yang menguasai/mengambil
Hubungan silaturahmi Para Termohon Kasasi/Para Tergugatterhadap Pemohon Kasasi/Penggugat tidak baik, bahkan anakanak tidak hormat ayahnya/Pemohon Kasasi/Penggugat, adakesan durhaka mengancam orang tua/PemohonKasasi/Penggugat (vide bukti P11);Sehingga berdasarkan Pasal 1450 KUH Perdata tersebut, karena telahmenimbulkan kerugian bagi Pemohon Kasasi/Penggugat, makaHal.28 dari 34 hal.
sumpah di depan persidangan yang padapokoknya Bahwa sejak akhir tahun 2015, tanah sawah di Payaman,Kediri tersebut diminta paksa oleh anak pak Rasmidjan dengan ibuSriati yaitu Teguh Widodo, lalu digarap sendiri oleh anak tersebut,tanah tersebut diambil dari saksi bukan dari Rasmijan;Dengan demikian terbukti menurut hukum bahwa Sriati dan anakanakPemohon Kasasi/Penggugat (para Termohon Kasasi/Tergugat II, III, IV,V dan VI) tersebut berperilaku tidak pantas, memutuskan silaturahmi,bahkan bersikap durhaka