Ditemukan 453 data
14 — 3
.: 1535/NOF/2013 tanggal 6 Maret 2013 pada kesimpulanya setelah dilakukanpemeriklsaan secara Laboratoris Kriminalistik disimpulkan bahwa barang bukti Nomor1982/2013/NOF berupa tablet dengan bahan aktif Triheksifenidil HCI (tidak termasukNarkotika maupun Psikotropika, tetapi termasuk Daftar Obat Keras).Sedangkan terdakwatidak mempunyai keahlian dan kewenangan untuk menyimpan dan mengedarkan obat danbahan yang berkhasiat obat karena terdakwa tidak bekerja dibidang ke farmasian, ataupundokter dan terdakwa
Sedangkan terdakwa tidak mempunyai keahlian dankewenangan untuk menyimpan dan mengedarkan obat dan bahan yang berkhasiat obat karenaterdakwa tidak bekerja dibidang ke farmasian, ataupun dokter dan terdakwa bukan pasienyang memerlukan obat tersebut;Hal ini ini menunjukkan terdakwa mengedarkan sediaan farmasi yang dengan tujuan untuksemangat bekerja dengan demikian unsur ini telah terpenuhiUnsur tidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarand mengadakan menyimpan, mengolah , mempromosikan dan menngedarkan
50 — 6
memberikan keterangan di bawah sumpah yang padapokoknya sebagai berikut :Bahwa ahli yang merupakan lulusan dari Fakultas Farmasi di Universitas GajahMada (UGM) Program Profesi Apoteker pada tahun 2001 dengan gelar SarjanaSains Apoteker (S.Si.Apt) yang sejak tahun 2006 sampai sekarang bekerjasebagai Pegawai Negeri Sipil di Dinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru denganjabatan selaku Kepala Seksi Alat Kesehatan dan Litbang pada bidang Farmasidan Alat Kesehatan ;Bahwa yang dimaksud dengan Pekerjaan Ke Farmasian
hijaugaris tepi hitam pada setiap produknya ;Bahwa Ampicilin, Carnophen, Dextro, THD, Tetracyclin, Dexametason,Asamefenamat, Neuralgin, Mecacort, Supertetra, Simvasratin, Xicalon, Irnafan,Captopril, Neuropyron, Andalan, Antalgin, Carbidu, Wiros, Pronicy, Mexon,Danasong, Fimestane, Oralhazon, Glibenclamide, Muzoral, Penicilin V, RatmunDiklovenak termasuk golongan obat keras, sedangkan Dekstromethorphan danPolofar termasuk obat bebas terbatas yang tata cara penyimpanan obatnya yaitudi sarana pelayanan ke Farmasian
Bahwa berdasarkan keterangan saksi ahli dari Dinas Kesehatan KabupatenKotabaru yang dimaksud dengan Pekerjaan Ke Farmasian adalah segala sesuatuyang berhubungan dengan obatobatan, bahan obat, obat asli Indonesia (obattradisional), bahan obat asli Indonesia (bahan obat tradisional), alat kesehatandan kosmetika yang meliputi Produksi, Distribusi (termasuk perijinan sertapengawasannya) dan yang berhak/berwenang mengeluarkan sediaan farmasitersebut adalah untuk golongan obat bebas dan obat bebas terbatas
SURYAWAHYUDI, S.Si.Apt bin AMRAH MUSLIMIN bahwa yang dimaksud denganPekerjaan Ke Farmasian adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan obatobatan,bahan obat, obat asli Indonesia (obat tradisional), bahan obat asli Indonesia (bahan obattradisional), alat kesehatan dan kosmetika yang meliputi Produksi, Distribusi (termasukperijinan serta pengawasannya) dan yang berhak/berwenang mengeluarkan sediaanfarmasi tersebut adalah untuk golongan obat bebas dan obat bebas terbatas dapatdikeluarkan oleh toko
57 — 11
Bahwa Ahi tidak kenal dan tidak ada hubungan keluarga denganTerdakwa; Bahwa Ahli mengetahui tentang bidang ke farmasian dan peraturannyayang berlaku di Indonesia, pengetahuan tersebut Saksi peroleh dari bangkukuliah untuk mengambil gelar Sarjana sains Apoteker dan selama Saksibertugas di Dinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru; Bahwa maksud dari pekerjaan ke Farmasian adalah pembuatan termasukpengendalian mutu sediaan farmasi, = pengamanan, pengadaan,penyimpanan dan pendistribusian atau penyaluran obat
penanggung jawab tehnis toko obat dalammelakukan praktek kefarmasian sesuai dengan kewenangannya;Bahwa sediaan Farmasi yang tidak memenuhi standar maupun keamananyaitu adalah sediaan Farmasi yang mempunyai kadar zat berkhasiatdibawah standar yang ditetapkan dalam farmacope Indonesia, baik itupenyimpanan, cara pendistribusian serta pemberiannya;Bahwa yang dimaksud tidak memiliki kahlian atau kewenangan untukmelakukan praktek kefarmasian adalah orang yang tidak mempunyai latarbelakang pendidikan ke Farmasian
standar obatobat tersebut;Bahwa kegiatan tersebut merupakan praktek kefarmasian yang meliputipembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan,pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat, pelanyanan obat atasresep dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahanobat dan obat tradisional harus dilakukan oleh tenaga Kesehatan yangmempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturanpeundangundangan yaitu tenaga farmasi, dalam hal jika tidak ada tenagake farmasian
38 — 9
., Aptdibawah sumpah pada BAP Penyidik yangdibacakan di persidangan pada pokoknya sebagai berikut: Bahwa ahli mengetahui tentang bidang ke farmasian dan peraturannya yangberlaku di Indonesia, pengetahuan tersebut saksi peroleh dari bangku kuliahuntuk mengambil gelar Sarjana sains Apoteker dan selama saksi bertugas diDinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru.
Bahwa maksud dari pekerjaan ke Farmasian adalah segala sesuatu yangberhubungan dengan obat obatan, bahan obat, obat asli Indonesia (obatTradisional), bahan obat asli Indonesia (Bahan Obat Tradisional), alat kesehatandan kosmetika meliputi Produksi, distribusi (termasuk Perijinan sertapengawasan nya).
Bahwa tata cara penyimpanan obat seperti tersebut diatas yaitu di saranapelayanan ke Farmasian yang mempunyai ijin (toko obat atau Apotek) sesuaialamat yang ada dalam ijin tersebut.
73 — 18
Melayang, dan pasti merusak kerja system syaraf pusatdan kesehatanBahwa saksi membenarkan saat dilihatkan oleh penyidik berupaObat merk CARNOPHEN, sebanyak 107 Biji yang terbagi dalam 10(sepuluh) keping Obat CARNOPHEN dan 7 (tujuh) butir dan setiapkeping berisi 10 (sepuluh) biji adalah Obat Merk CARNOPHEN,secara umum dari dulu bentuk tidak berubah.e Bahwa Cara mendapatkan obat CARNOPHEN tersebut yaitudengan membelinya di apotik saja karena termasuk Obat KerasDengan resep Doktere Bahwa Maksud dari ke Farmasian
adalah pembuatan termasukpengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,penyimpanan dan pendistribusian atau penyeluran obat,pengelolaan obat,pelayanan obat atas resep dokter, pelayananinformasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obattradisionale Bahwa Yang dimaksud tidak memiliki keahlian atau kKewenanganuntuk melakukan praktek kefarmasian adalah orang yang tidakmempunyai latar belakang pendidikan ke Farmasian baik sebagaiApoteker maupun Asisten Apoteker, sementara kewenanganadalah
1.JOHAN CANDRA SETYAWAN,SH
2.ANITA MAIMUNAH
Terdakwa:
MUHAMMAD HIDAYAT Als DAYAT Bin H BAHRI
50 — 4
Imel, yang mana yang lainnya telah laku dijual; Bahwa Terdakwa membeli obat jenis carnophen tersebut untuk dijualnyakembali;Bahwa obat jenis carnophen tersebut Terdakwa jual kembali denganharga Rp. 40.000, (empat puluh ribu Rupiah) perkepingnya;Bahwa Terdakwa menjual obat jenis carnophen tersebut sudah sekitar2 (dua) bulan;Bahwa Terdakwa menjual obat jenis carnophen tersebut tidak ada jindari pihak yang berwenang;Bahwa Terdakwa tidak mempunyai keahlian dibidang ke farmasian,bukan untuk pengembangan
lainnya telah laku dijual; Bahwa Terdakwa membeli obat jenis carnophen tersebut untuk dijualnyakembali;Bahwa obat jenis carnophen tersebut Terdakwa jual kembali denganharga Rp. 40.000, (empat puluh ribu Rupiah) perkepingnya;Bahwa Terdakwa menjual obat jenis carnophen tersebut sudah sekitar2 (dua) bulan;Bahwa Terdakwa menjual obat jenis carnophen tersebut tidak ada jinHalaman 9 dari 19 Putusan Nomor 175/Pid.Sus/2018/PN Amtdari pihak yang berwenang;Bahwa Terdakwa tidak mempunyai keahlian dibidang ke farmasian
Manajer Teknis Pengujian Produk Terapetik, Narkotika,Kosmetika, Obat Tradisional dan Produk Komplemen, pada tanggal 30 April 2018; Bahwa Terdakwa menjual obat jenis carnophen tersebut tidak ada jjindari pihak yang berwenang; Bahwa Terdakwa tidak mempunyai keahlian dibidang ke farmasian,bukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak ada jijin dariinstansi yang berwenang dalam hal ini departemen yang bertanggung jawabdi bidang kesehatan, serta bukan dalam rangka perawatan karenaketergantungan
Dwianto Viantiska, SH
Terdakwa:
MOCHAMAD SAIFUL al PENCENG bin KATENI
19 — 6
Menyatakan terdakwa MOCHAMAD SAIFUL al PENCENG binKATENI telah teroukti melakukan tindak pidana Dengan sengajamengedarkan sediaan farmasian yang tidak memiliki izin edar sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 197 jo pasal 106 ayat(1) UndangUndang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;2.
Blitar atau ditempat lain yang masih termasuk dalamdaerah hukum Pengadilan Negeri Blitar, dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasian berupa pil Doubel L / Artane dan atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal106 ayat (1) UndangUndang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut:Bahwa awalnya Anggota Satresnarkoba dari Polres Blitar Kota yaitusaksi BUDI SANTOSO bersama saksi ANDIK HADI telah
Blitar atau ditempat lain yang masih termasuk dalamdaerah hukum Pengadilan Negeri Blitar, dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasian berupa pil Doubel L / Artane dan atau alatkesehatan yang tidak memenuhi standar dan atau persyaratan keamanan,kasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalam pasal 98ayat (2) dan ayat (3) UndangUndang No. 36 Tahun 2009 tentangKesehatan, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagaiberikut :Bahwa awalnya Anggota Satresnarkoba dari
73 — 2
., Apt Bin AMRAH MUSLIMIN (Alm) telahdibacakan keterangannya, pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:Bahwa saksi mengerti alasan dihadirkan ke persidangan adalah sehubunganketerangan yang akan diberikan sebagai saksi ahli terkait pelanggaran Undangundang Kesehatan;Bahwa saksi mengetahui tentang bidang ke farmasian dan peraturannya yangberlaku di Indonesia, pengetahuan tersebut Terdakwa peroleh dari bangkukuliah untuk mengambil gelar Sarjana sains Apoteker dan selama Terdakwabertugas di Dinas Kesehatan
izin edar sebagaimana dimaksuddalam Pasal 106 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (limabelas) tahun dan denda paling banyak Rp. 1.500.000.000,00 (satu miliar limaratus juta rupiah), Sedangkan untuk obat jenis Dektromethorphan bolehdigunakan oleh siapa saja menurut kebutuhan dan kondisi penyakitnya sertadapat diperoleh dimanapun ditoko obat yang mempunyai ijin (bisa diperolehtanpa resep dokter), Serta tata cara penyimpanan obat seperti tersebut diatasyaitu di sarana pelayanan ke Farmasian
ijin dari pihak yang berwenang ;Bahwa barang bukti yang berhasil ditemukan saat penangkapan paraterdakwa adalah obat jenis Carnophent/Zenith sebanyak 160 (seratus enampuluh) butir yang ditemukan di dalam jok sepeda motor Yamaha Jupiter MXDA 3528 ZAE dan uang hasil penjualan sebesar Rp. 210.000, (dua ratussepuluh ribu rupiah) ;Bahwa para terdakwa melakukan perbuatan pekerjaan menjual, mengedarkandan mendistribusikan obat obatan tersebut tidak memiliki pengalaman,keahlian / kemampuan dibidang ke farmasian
27 — 5
., Aptdibawah sumpah pada BAP Penyidik yangdibacakan di persidangan pada pokoknya sebagai berikut: Bahwa ahli mengetahui tentang bidang ke farmasian dan peraturannya yangberlaku di Indonesia, pengetahuan tersebut saksi peroleh dari bangku kuliahuntuk mengambil gelar Sarjana sains Apoteker dan selama saksi bertugas diDinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru.Halaman 6 dari 16 Putusan Nomor.82Pid.Sus/2017/PN Ktb.
Bahwa maksud dari pekerjaan ke Farmasian adalah segala sesuatu yangberhubungan dengan obat obatan, bahan obat, obat asli Indonesia (obatTradisional), bahan obat asli Indonesia (Bahan Obat Tradisional), alat kesehatandan kosmetika meliputi Produksi, distribusi (termasuk Perijinan sertapengawasan nya).
Bahwa tata cara penyimpanan obat seperti tersebut diatas yaitu di saranapelayanan ke Farmasian yang mempunyai ijin (toko obat atau Apotek) sesuaialamat yang ada dalam ijin tersebut.Bahwa bagi orang yang tidak memiliki ijin dan keahlian dibidang Farmasi merekatidak boleh menditribusikan obat obatan tersebut sebagaimana yang dilakukanoleh terdakwa, Dan apabila konsumen memperoleh obat bukan dari apotek makakwalitas serta keamanan tidak dapat dipertanggung jawabkan serta carapenggunaannya dan penyimpanannya
90 — 6
., Apt Bin AMRAH MUSLIMIN (Alm) telahdibacakan keterangannya, pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:Bahwa Saksi mengetahui tentang bidang ke farmasian dan peratu rannya yangberlaku di Indonesia, pengetahuan tersebut saksi peroleh dari bangku kuliahuntuk mengambil gelar Sarjana sains Apoteker dan selama saksi bertugas diDinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru;Bahwa maksud dari pekerjaan ke Farmasian adalah pembuatan termasukpengendalian mutu sediaan farmasi, pbengamanan, pengadaan, penyimpanandan pendistribusian
penanggung jawab tehnis toko obat dalammelakukan praktek kefarmasian sesuai dengan kewenangannya;Bahwa sediaan Farmasi yang tidak memenuhi standar maupun keamananyaitu adalah sediaan Farmasi yang mempunyai kadar zat berkhasiat dibawahstandar yang ditetapkan dalam farmacope Indonesia, baik itu penyimpanan,cara pendistribusian serta pemberiannya;Bahwa yang dimaksud tidak memiliki kahlian atau kKewenangan untukmelakukan praktek kefarmasian adalah orang yang tidak mempunyai latarbelakang pendidikan ke Farmasian
53 — 11
Terdakwa mendapatkankeuntungan dari per lembar obat Tramadol HCI 50 Mg tersebut sebesarHal 5 dari hal 17 Putusan Nomor 894/Rp. 15.000,00 (lima belas ribu rupiah) dengan hasil keuntungan Terdakwasebesar Rp. 267.000,00 (dua ratus enam puluh tujuh ribu rupiah);Bahwa Terdakwa mengakui obat tersebut adalah miliknya;Bahwa obat tersebut tidak dilarang untuk dijual akan tetapi harus ada resep daridokter;Bahwa Terdakwa mengedarkan obat Tramadol HCI 50 Mg tersebut tidakmempunyai keahlian dalam bidang ke Farmasian
rupiah) lalu Terdakwa mendapatkan keuntungan dari per lembarobat Tramadol HCI 50 Mg tersebut sebesar Rp. 15.000,00 (lima belas ribu rupiah)dengan hasil keuntungan Terdakwa mendapat sebesar Rp. 267.000,00 (duaratus enam puluh tujuh ribu rupiah);e Bahwa Terdakwa mengakui obat Tramadol tersebut adalah miliknya;e Bahwa obat tersebut tidak dilarang untuk dijual akan tetapi harus ada resep daridokter;e Bahwa Terdakwa mengedarkan obat Tramadol HCI 50 Mg tersebut tidakmempunyai keahlian dalam bidang ke Farmasian
Bandung No.Contoh : 081613.0P tanggal 22 Agustus 2016 yang dibuat dan ditandatangani olehLeni Maryati, SSi, Apt dengan kesimpulan pemeriksaan bahwa barang bukti berupatablet warna putih, tanda pada satu sisi DEXA, sisi lain TMD, garis tengah, 50 diameter:0,91 cm, tebal 0,275 cm adalah positif Tramadol, termasuk golongan obat keras,)menurut Undangundang R. nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan sedangkanTerdakwa mengedarkan obat Tramadol HCI 50 Mg tersebut tidak mempunyai keahliandalam bidang ke Farmasian
29 — 21
Pil CARNOPHEN.e Bahwa Terdakwa mendapatkan obat Carnophen tersebut dengan cara membeli diETO (DPO) tanpa menggunakan resep dokter dan Terdakwa mengedarkansediaan farmasi atau menjual obat Carnophen dengan harga Rp. 45.000, (empatpuluh lima ribu rupiah dan Terdakwa mendapat keuntungan sebesar Rp. 13.000,(tiga belas ribu rupiah) perkepingnya.e Bahwa Terdakwa tidak memiliki keahlian dan kewenangan hanya berlatarbelakang pendidikan terakhir SD dan Terdakwa tidak mempunyai latar belakangpendidikan ke farmasian
37 — 7
di persidangan di bawah sumpah padapokoknya sebagai berikut:Bahwa ahli dalam memberikan keterangan dalam keadaan sehat baik jasmanimaupun rohani ;Bahwa ahli pernah memberikan keterangan dihadapan Penyidik dan tetap padaketerangannya dalam Berita Acara Pemeriksaan ;Bahwa ahli menerangkan pada saat ini saksi bekerja sebagai Pegawai NegeriSipil di Dinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru selaku Kepala Seksi AlatKesehatan dan Litbang pada bidang Farmasi dan Alkes ;Bahwa ahli mengetahui tentang bidang ke farmasian
dan peraturannya yangberlaku di Indonesia, Pengetahuan tersebut saksi peroleh dari bangku kuliahuntuk mengambil gelar sarjana sains Apoteker dan selama saksi bertugas diDinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru;Bahwa ahli menerangkan maksud dari pekerjaan ke Farmasian adalah pembuatantermasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,penyimpanan dan pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat,pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembanganobat, bahan
dalam melakukan praktek keFarmasiansesuai dengan kewenangannya;Bahwa ahli menerangkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar maupunkeamanan yaitu adalah sediaan Farmasi yang mempunyai kadar zat berkhasiatdibawah standar yang ditetapbkan dalam farmacope Indonesia, baik itupenyimpanan, cara pendistribusian serta pemberiannya;Bahwa ahli menerangkan yang dimaksud tidak memiliki keahlian ataukewenangan untuk melakukan praktek kefarmasian adalah orang yang tidakmempunyai latar belakang pendidikan ke Farmasian
tersebut;Bahwa ahli menerangkan kegiatan tersebut merupakan praktek kefarmasian yangmeliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan,pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan obat atas resepdokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obattradisional harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dankewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yaitutenaga farmasi, dalam hal jika tidak ada tenaga ke farmasian
77 — 16
yang kedua ditemukan Uang tunai sebesarRp.3.065.500, (tiga juta enam puluh lima ribu lima ratus rupiah) disimpandidalam Tas warna hitam bercorak yang berada dilantai ruang tamu Bahwa pada saat melakukan penangkapan terdakwa tidak bisa menunjukanSurat Izin Edar dari Dinas Kesehatan atau Instansi terkait tentang izinpenjualan Obat daftar G jenis CARNOPHEN ZENITH PHARMACEUTICALStersebut ; Bahwa terdakwa pekerjaan Wiraswasta serta terdakwa bukan pedagang Obatobatan yang memiliki keahlian dibidang ke Farmasian
yang kedua ditemukan Uang tunai sebesarRp.3.065.500, (tiga juta enam puluh lima ribu lima ratus rupiah) disimpandidalam Tas warna hitam bercorak yang berada dilantai ruang tamuBahwa pada saat melakukan penangkapan terdakwa tidak bisa menunjukanSurat Izin Edar dari Dinas Kesehatan atau Instansi terkait tentang izinpenjualan Obat daftar G jenis CARNOPHEN ZENITH PHARMACEUTICALStersebut ;Bahwa terdakwa pekerjaan Wiraswasta serta terdakwa bukan pedagang Obatobatan yang memiliki keahlian dibidang ke Farmasian
ditemukan Uang tunai sebesar Rp.3.065.500, (tiga jutaenam puluh lima ribu lima ratus rupiah) disimpan didalam Tas warna hitambercorak yang berada dilantai ruang tamu serta Hendphone ;Bahwa pada saat melakukan penangkapan terdakwa tidak bisa menunjukanSurat Izin Edar dari Dinas Kesehatan atau Instansi terkait tentang izinpenjualan Obat daftar G jenis CARNOPHEN ZENITH PHARMACEUTICALStersebut ;Bahwa terdakwa pekerjaan Wiraswasta serta terdakwa bukan pedagang Obatobatan yang memiliki keahlian dibidang ke Farmasian
kedua ditemukan Uang tunai sebesar Rp.3.065.500, (tiga jutaenam puluh lima ribu lima ratus rupiah) disimpan didalam Tas warna hitambercorak yang berada dilantai ruang tamu serta Hendphone ;Menimbang, bahwa pada saat ditangkap terdakwa tidak bisa menunjukanSurat Izin Edar dari Dinas Kesehatan atau Instansi terkait tentang izin penjualanObat daftar G jenis CARNOPHEN ZENITH PHARMACEUTICALS tersebut,terdakwa pekerjaan Wiraswasta serta terdakwa bukan pedagang Obatobatanyang memiliki keahlian dibidang ke Farmasian
31 — 20
Pharmaceuticals tersebut dari terdakwa, selanjutnyaterhadap terdakwa dilakukan penangkapan, dan selanjutnya ditemukanbarang bukti uang hasil penjualan obat Carminofein sebesar Rp. 250.000,(dua ratus lima puluh ribu rupiah) kemudian Terdakwa beserta barangbukti di bawa ke Polres Banjarbaru untuk di proses lebih lanjut;Bahwa benar terdakwa tidak memiliki keahlian dan kewenangan hanyaberlatar belakang pendidikan terakhir Sekolah Dasar (tidak tamat) danTerdakwa tidak mempunyai latar belakang pendidikan ke farmasian
terdakwa dilakukan penangkapan, dan selanjutnya ditemukanbarang bukti uang hasil penjualan obat Carminofein sebesar Rp. 250.000,(dua ratus lima puluh ribu rupiah) kemudian Terdakwa beserta barangbukti di bawa ke Polres Banjarbaru untuk di proses lebih lanjut;Halaman 10 dari 32 Putusan Nomor 18/Pid.Sus/2015/PN BjbBahwa benar terdakwa tidak memiliki keahlian dan kewenangan hanyaberlatar belakang pendidikan terakhir Sekolah Dasar (tidak tamat) danTerdakwa tidak mempunyai latar belakang pendidikan ke farmasian
Pharmaceuticals tersebutdari Terdakwa, selanjutnya terhadap Terdakwa dilakukan penangkapan,dan selanjutnya ditemukan barang bukti uang hasil penjualan obatCarminofein sebesar Rp. 250.000, (dua ratus lima puluh ribu rupiah)kemudian Terdakwa beserta barang bukti di bawa ke Polres Banjarbaruuntuk di proses lebih lanjut;Bahwa Terdakwa tidak memiliki keahlian dan kewenangan hanya berlatarbelakang pendidikan terakhir Sekolah Dasar (tidak tamat) dan Terdakwatidak mempunyai latar belakang pendidikan ke farmasian
30 — 5
., Apt Bin AMRAH MUSLIMIN (Alm) telah dibacakanketerangannya, pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:Bahwa saksi mengetahui tentang bidang ke farmasian dan peraturannya yangberlaku di Indonesia, pengetahuan tersebut saksi peroleh dari bangku kuliahuntuk mengambil gelar Sarjana sains Apoteker dan selama saksi bertugas diDinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru.Bahwa maksud dari pekerjaan ke farmasian adalah pembuatan termasukpengendalian mutu sedian farmasi , pengamanan , pengadaan , penyimpanandan pendistribusian
apoteker adalah sebagai penanggung jawab tehnis obat dalammelakukan prakter kefamasian sesuai dengan kewenangannya ;Bahwa selain farmasi yang tidak memenuhi standar maupun keamanan yaituadalah sedian farmasi kadar zat berkhasiat dibawah standar yang ditetapkandalam Indonesia, baik itu. penyimpanan , cara pendistribusian sertapemberiannya ;Bahwa yang dimaksud tidak memiliki keahlian atau kewenanganan untukmelakukan praktek kefaramsian adalah orang yang tidak mempunyai latarbelakang pendidikan ke farmasian
1.AHMAD ZAIM WAHYUDI
2.ANITA MAIMUNAH
Terdakwa:
MUHAMMAD RIFAI Als TAPAI Bin MUHAMMAD SUKRI
66 — 2
No. 7 Tahun 2018 tanggal 6 Maret2018 Tentang Perubahan Penggolongan Narkotika, kandungan berupaKarisoprodol termasuk dalam Daftar Narkotika Golongan ;Bahwa Terdakwa tidak mempunyai keahlian dibidang ke farmasian,bukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak ada jin dariinstansi yang berwenang dalam hal ini departemen yang bertanggungjawab di bidang kesehatan, serta bukan dalam rangka perawatan karenaketergantungan obatobatan terlarang dibawah pengawasan dokter; Bahwa Terdakwa tidak melawan
No. 7 Tahun 2018 tanggal 6 Maret2018 Tentang Perubahan Penggolongan Narkotika, kandungan berupaKarisoprodol termasuk dalam Daftar Narkotika Golongan ;Bahwa Terdakwa tidak mempunyai keahlian dibidang ke farmasian,bukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak ada jjin dariinstansi yang berwenang dalam hal ini departemen yang bertanggungjawab di bidang kesehatan, serta bukan dalam rangka perawatan karenaketergantungan obatobatan terlarang dibawah pengawasan dokter; Bahwa Terdakwa tidak melawan
.70.000, (tujuhpuluh ribu Rupiah) per 10 (Sepuluh) butir, sehingga terdakwa memperolehkeuntungan sekitar Rp.10.000, (Sepuluh ribu Rupiah) dan jika 56 (lima puluhHalaman 12 dari 25 Putusan Nomor 210/Pid.Sus/2018/PN Amtenam) butir obat zenith laku terjual seluruhnya terdakwa mendapatkankeuntungan seluruhnya Rp.50.000, (lima puluh ribu Rupiah); Bahwa terhadap barang bukti yang diduga narkotika telah dilakukanpemeriksaan kandungannya di laboratorium; Bahwa Terdakwa tidak mempunyai keahlian dibidang ke farmasian
No. 7 Tahun 2018 tanggal 6 Maret 2018 Tentang PerubahanPenggolongan Narkotika, kandungan berupa Karisoprodol termasuk dalamDaftar Narkotika Golongan I; Bahwa Terdakwa tidak mempunyai keahlian dibidang ke farmasian,bukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak ada jin dariinstansi yang berwenang dalam hal ini departemen yang bertanggung jawabHalaman 14 dari 25 Putusan Nomor 210/Pid.Sus/2018/PN Amtdi bidang kesehatan, serta bukan dalam rangka perawatan karenaketergantungan obatobatan terlarang
1.ADI PADMA AMIJAYA
2.ANITA MAIMUNAH
Terdakwa:
MUHAMMAD RIDAI Als. RIDA Bin H. DARMAWI
33 — 5
No. 7 Tahun 2018 tanggal6 Maret 2018 Tentang Perubahan Penggolongan Narkotika,kandungan berupa Karisoprodol termasuk dalam Daftar NarkotikaGolongan I;Bahwa Terdakwa tidak mempunyai keahlian dibidang ke farmasian,bukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak ada ijin dariinstansi yang berwenang dalam hal ini departemen yang bertanggungjawab di bidang kesehatan, serta bukan dalam rangka perawatanHalaman 12 dari 30 Putusan Nomor 219/Pid.Sus/2018/PN Amtkarena ketergantungan obatobatan terlarang
No. 7 Tahun 2018 tanggal6 Maret 2018 Tentang Perubahan Penggolongan Narkotika,kandungan berupa Karisoprodol termasuk dalam Daftar NarkotikaGolongan I;Bahwa Terdakwa tidak mempunyai keahlian dibidang ke farmasian,bukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak ada ijin dariinstansi yang berwenang dalam hal ini departemen yang bertanggungjawab di bidang kesehatan, serta bukan dalam rangka perawatanHalaman 14 dari 30 Putusan Nomor 219/Pid.Sus/2018/PN Amtkarena ketergantungan obatobatan terlarang
No. 7 Tahun 2018 tanggal 6 Maret 2018 TentangPerubahan Penggolongan Narkotika, kandungan berupa Karisoprodoltermasuk dalam Daftar Narkotika Golongan I; Bahwa Terdakwa tidak mempunyai keahlian dibidang ke farmasian,bukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak ada jjin dariinstansi yang berwenang dalam hal ini departemen yang bertanggungjawab di bidang kesehatan, serta bukan dalam rangka perawatan karenaketergantungan obatobatan terlarang dibawah pengawasan dokter; Bahwa Terdakwa tidak melawan
32 — 8
., Apt Bin AMRAH MUSLIMIN (Alm) telahdibacakan keterangannya, pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:Bahwa saksi mengerti diminta keterangan sekarang ini, sehubungan sebagaisaksi ahli tentang pelanggaran Undangundang Kesehatan;Bahwa saksi mengetahui tentang bidang ke farmasian dan peraturannya yangberlaku di Indonesia, pengetahuan tersebut saksi peroleh dari bangku kuliahuntuk mengambil gelar Sarjana sains Apoteker dan selama saksi bertugas diDinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru.Bahwa maksud dari
pekerjaan ke Farmasian adalah segala sesuatu yangberhubungan dengan obat obatan, bahan obat, obat asli Indonesia ( obatTradisional ), bahan obat asli Indonesia ( Bahan Obat Tradisional ), alatkesehatan dan kosmetika meliputi Produksi, distribusi ( termasuk Perijinanserta pengawasan nya;Halaman 7 dari 19/ Putusan Nomor 191/Pid.
A.pt yang menerangkan bahwa kegiatan tersebutmerupakan praktek kefarmasian yang meliputi pembuatan termasuk pengendalianmutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusianobat, pelanyanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat sertapengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional harus dilakukan oleh tenagaKesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan ketentuanperaturan peundangundangan yaitu tenaga farmasi, dalam hal jika tidak ada tenagake farmasian
104 — 15
Bin Amrah Muslimin, dibawah sumpah padapokoknya menerangkan sebagai berikut:Bahwa benar saksi pada saat diperiksa dalam keadaan sehat jasmani danrohani serta bersedia untuk diperiksa, serta akan memberikan keterangandengan sebenarbenarnya.Saksi mengerti sebab diminta keterangan sekarang ini, sehubungan sebagaisaksi ahli tentang pelanggaran Undangundang Kesehatan.Bahwa terhadap terdakwa saksi tidak kenal dan tidak ada hubungankeluarga dengan sdra Terdakwa.Bahwa Saksi mengetahui tentang bidang ke farmasian
dan peraturannyayang berlaku di Indonesia, pengetahuan tersebut saksi peroleh dari bangkukuliah untuk mengambil gelar Sarjana sains Apoteker dan selama saksibertugas di Dinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru.Bahwa maksud dari pekerjaan ke Farmasian adalah pembuatan termasukpengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanandan pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat, penlayanan obatHalaman 7 dari 18 Putusan Nomor. 196/Pid.Sus/2017/PN.Ktbatas resep dokter, pelayanan informasi
penanggung jawab tehnis toko obat dalammelakukan praktek kefarmasian sesuai dengan kewenangannya.Bahwa sediaan Farmasi yang tidak memenuhi standar maupun keamananyaitu adalah sediaan Farmasi yang mempunyai kadar zat berkhasiat dibawahstandar yang ditetapkan dalam farmacope Indonesia, baik itu penyimpanan,cara pendistribusian serta pemberiannya.Bahwa yang dimaksud tidak memiliki kahlian atau kewenangan untukmelakukan praktek kefarmasian adalah orang yang tidak mempunyai latarbelakang pendidikan ke Farmasian