Ditemukan 453 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 15-06-2017 — Putus : 19-07-2017 — Upload : 11-09-2017
Putusan PN KOTABARU Nomor 197/Pid.Sus/2017/PN.Ktb
Tanggal 19 Juli 2017 — SUKAMTO Als KAMTO Bin (ALm) PANUT
694
  • ., Apt Bin AMRAH MUSLIMIN (Alm) telahdibacakan keterangannya, pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:Bahwa saksi mengerti alasan ia dihadirkan ke persidangan adalahsehubungan keterangan yang akan diberikan sebagai saksi ahli terkaitpelanggaran Undangundang Kesehatan;Bahwa maksud dari pekerjaan ke Farmasian adalah pembuatan termasukpengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanandan pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat, penlayanan obatatas resep dokter, pelayanan
    penanggung jawab tehnis toko obat dalammelakukan praktek kefarmasian sesuai dengan kewenangannya.Bahwa sediaan Farmasi yang tidak memenuhi standar maupun keamananyaitu adalah sediaan Farmasi yang mempunyai kadar zat berkhasiat dibawahstandar yang ditetapkan dalam farmacope Indonesia, baik itu penyimpanan,cara pendistribusian serta pemberiannya.Bahwa yang dimaksud tidak memiliki kahlian atau kewenangan untukmelakukan praktek kefarmasian adalah orang yang tidak mempunyai latarbelakang pendidikan ke Farmasian
    merupakan praktek kefarmasian meliputi pembuatantermasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,penyimpanan dan pendistribusian obat, pelanyanan obat atas resep dokter,pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obattradisional harus dilakukan oleh tenaga Kesehatan yang mempunyai keahlianHalaman 9 dari 19 Putusan Nomor 197/Pid.Sus/2017/PN.Ktbdan kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan peundangundanganyaitu tenaga farmasi, dalam hal jika tidak ada tenaga ke farmasian
Register : 22-03-2012 — Putus : 03-07-2012 — Upload : 11-12-2012
Putusan PN KOTABARU Nomor 63/Pid.Sus/2012/PN.Ktb
Tanggal 3 Juli 2012 — ACHMAD MUALIM bin (alm) ABDUL SALAM
506
  • memberikan keterangan di bawah sumpah yang padapokoknya sebagai berikut :Bahwa ahli yang merupakan lulusan dari Fakultas Farmasi di Universitas GajahMada (UGM) Program Profesi Apoteker pada tahun 2001 dengan gelar SarjanaSains Apoteker (S.Si.Apt) yang sejak tahun 2006 sampai sekarang bekerjasebagai Pegawai Negeri Sipil di Dinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru denganjabatan selaku Kepala Seksi Alat Kesehatan dan Litbang pada bidang Farmasidan Alat Kesehatan ;Bahwa yang dimaksud dengan Pekerjaan Ke Farmasian
    hijaugaris tepi hitam pada setiap produknya ;Bahwa Ampicilin, Carnophen, Dextro, THD, Tetracyclin, Dexametason,Asamefenamat, Neuralgin, Mecacort, Supertetra, Simvasratin, Xicalon, Irnafan,Captopril, Neuropyron, Andalan, Antalgin, Carbidu, Wiros, Pronicy, Mexon,Danasong, Fimestane, Oralhazon, Glibenclamide, Muzoral, Penicilin V, RatmunDiklovenak termasuk golongan obat keras, sedangkan Dekstromethorphan danPolofar termasuk obat bebas terbatas yang tata cara penyimpanan obatnya yaitudi sarana pelayanan ke Farmasian
    Bahwa berdasarkan keterangan saksi ahli dari Dinas Kesehatan KabupatenKotabaru yang dimaksud dengan Pekerjaan Ke Farmasian adalah segala sesuatuyang berhubungan dengan obatobatan, bahan obat, obat asli Indonesia (obattradisional), bahan obat asli Indonesia (bahan obat tradisional), alat kesehatandan kosmetika yang meliputi Produksi, Distribusi (termasuk perijinan sertapengawasannya) dan yang berhak/berwenang mengeluarkan sediaan farmasitersebut adalah untuk golongan obat bebas dan obat bebas terbatas
    SURYAWAHYUDI, S.Si.Apt bin AMRAH MUSLIMIN bahwa yang dimaksud denganPekerjaan Ke Farmasian adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan obatobatan,bahan obat, obat asli Indonesia (obat tradisional), bahan obat asli Indonesia (bahan obattradisional), alat kesehatan dan kosmetika yang meliputi Produksi, Distribusi (termasukperijinan serta pengawasannya) dan yang berhak/berwenang mengeluarkan sediaanfarmasi tersebut adalah untuk golongan obat bebas dan obat bebas terbatas dapatdikeluarkan oleh toko
Register : 01-07-2015 — Putus : 01-09-2015 — Upload : 15-12-2015
Putusan PN KOTABARU Nomor 162 / Pid. Sus/ 2015 / PN. Ktb
Tanggal 1 September 2015 — HENDRA Bin BAHARUDIN;
5711
  • Bahwa Ahi tidak kenal dan tidak ada hubungan keluarga denganTerdakwa; Bahwa Ahli mengetahui tentang bidang ke farmasian dan peraturannyayang berlaku di Indonesia, pengetahuan tersebut Saksi peroleh dari bangkukuliah untuk mengambil gelar Sarjana sains Apoteker dan selama Saksibertugas di Dinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru; Bahwa maksud dari pekerjaan ke Farmasian adalah pembuatan termasukpengendalian mutu sediaan farmasi, = pengamanan, pengadaan,penyimpanan dan pendistribusian atau penyaluran obat
    penanggung jawab tehnis toko obat dalammelakukan praktek kefarmasian sesuai dengan kewenangannya;Bahwa sediaan Farmasi yang tidak memenuhi standar maupun keamananyaitu adalah sediaan Farmasi yang mempunyai kadar zat berkhasiatdibawah standar yang ditetapkan dalam farmacope Indonesia, baik itupenyimpanan, cara pendistribusian serta pemberiannya;Bahwa yang dimaksud tidak memiliki kahlian atau kewenangan untukmelakukan praktek kefarmasian adalah orang yang tidak mempunyai latarbelakang pendidikan ke Farmasian
    standar obatobat tersebut;Bahwa kegiatan tersebut merupakan praktek kefarmasian yang meliputipembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan,pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat, pelanyanan obat atasresep dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahanobat dan obat tradisional harus dilakukan oleh tenaga Kesehatan yangmempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturanpeundangundangan yaitu tenaga farmasi, dalam hal jika tidak ada tenagake farmasian
Register : 26-01-2016 — Putus : 18-02-2016 — Upload : 03-11-2016
Putusan PN KOTABARU Nomor 13/Pid.Sus/2016/PN.Ktb
Tanggal 18 Februari 2016 — SAIRAH BINTI MURTAJAH
389
  • ., Aptdibawah sumpah pada BAP Penyidik yangdibacakan di persidangan pada pokoknya sebagai berikut: Bahwa ahli mengetahui tentang bidang ke farmasian dan peraturannya yangberlaku di Indonesia, pengetahuan tersebut saksi peroleh dari bangku kuliahuntuk mengambil gelar Sarjana sains Apoteker dan selama saksi bertugas diDinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru.
    Bahwa maksud dari pekerjaan ke Farmasian adalah segala sesuatu yangberhubungan dengan obat obatan, bahan obat, obat asli Indonesia (obatTradisional), bahan obat asli Indonesia (Bahan Obat Tradisional), alat kesehatandan kosmetika meliputi Produksi, distribusi (termasuk Perijinan sertapengawasan nya).
    Bahwa tata cara penyimpanan obat seperti tersebut diatas yaitu di saranapelayanan ke Farmasian yang mempunyai ijin (toko obat atau Apotek) sesuaialamat yang ada dalam ijin tersebut.
Register : 18-07-2014 — Putus : 25-09-2014 — Upload : 10-12-2014
Putusan PN BANJARBARU Nomor 167/PID.SUS/2014/PN.Bjb
Tanggal 25 September 2014 — RAMADHAN Als MADAN Bin ARBAIN ;
7318
  • Melayang, dan pasti merusak kerja system syaraf pusatdan kesehatanBahwa saksi membenarkan saat dilihatkan oleh penyidik berupaObat merk CARNOPHEN, sebanyak 107 Biji yang terbagi dalam 10(sepuluh) keping Obat CARNOPHEN dan 7 (tujuh) butir dan setiapkeping berisi 10 (sepuluh) biji adalah Obat Merk CARNOPHEN,secara umum dari dulu bentuk tidak berubah.e Bahwa Cara mendapatkan obat CARNOPHEN tersebut yaitudengan membelinya di apotik saja karena termasuk Obat KerasDengan resep Doktere Bahwa Maksud dari ke Farmasian
    adalah pembuatan termasukpengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,penyimpanan dan pendistribusian atau penyeluran obat,pengelolaan obat,pelayanan obat atas resep dokter, pelayananinformasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obattradisionale Bahwa Yang dimaksud tidak memiliki keahlian atau kKewenanganuntuk melakukan praktek kefarmasian adalah orang yang tidakmempunyai latar belakang pendidikan ke Farmasian baik sebagaiApoteker maupun Asisten Apoteker, sementara kewenanganadalah
Register : 18-10-2016 — Putus : 28-12-2016 — Upload : 04-01-2017
Putusan PN BALE BANDUNG Nomor 894/Pid.Sus/2016/PN Blb
Tanggal 28 Desember 2016 — SANDI RINALDI Bin YUNUS
5311
  • Terdakwa mendapatkankeuntungan dari per lembar obat Tramadol HCI 50 Mg tersebut sebesarHal 5 dari hal 17 Putusan Nomor 894/Rp. 15.000,00 (lima belas ribu rupiah) dengan hasil keuntungan Terdakwasebesar Rp. 267.000,00 (dua ratus enam puluh tujuh ribu rupiah);Bahwa Terdakwa mengakui obat tersebut adalah miliknya;Bahwa obat tersebut tidak dilarang untuk dijual akan tetapi harus ada resep daridokter;Bahwa Terdakwa mengedarkan obat Tramadol HCI 50 Mg tersebut tidakmempunyai keahlian dalam bidang ke Farmasian
    rupiah) lalu Terdakwa mendapatkan keuntungan dari per lembarobat Tramadol HCI 50 Mg tersebut sebesar Rp. 15.000,00 (lima belas ribu rupiah)dengan hasil keuntungan Terdakwa mendapat sebesar Rp. 267.000,00 (duaratus enam puluh tujuh ribu rupiah);e Bahwa Terdakwa mengakui obat Tramadol tersebut adalah miliknya;e Bahwa obat tersebut tidak dilarang untuk dijual akan tetapi harus ada resep daridokter;e Bahwa Terdakwa mengedarkan obat Tramadol HCI 50 Mg tersebut tidakmempunyai keahlian dalam bidang ke Farmasian
    Bandung No.Contoh : 081613.0P tanggal 22 Agustus 2016 yang dibuat dan ditandatangani olehLeni Maryati, SSi, Apt dengan kesimpulan pemeriksaan bahwa barang bukti berupatablet warna putih, tanda pada satu sisi DEXA, sisi lain TMD, garis tengah, 50 diameter:0,91 cm, tebal 0,275 cm adalah positif Tramadol, termasuk golongan obat keras,)menurut Undangundang R. nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan sedangkanTerdakwa mengedarkan obat Tramadol HCI 50 Mg tersebut tidak mempunyai keahliandalam bidang ke Farmasian
Register : 26-05-2014 — Putus : 24-06-2014 — Upload : 13-08-2014
Putusan PN BANJARBARU Nomor 111/PID.SUS/2014/PN.Bjb
Tanggal 24 Juni 2014 — SYAIFURRAHIM Alias IPUR Bin KUSAIRI;
2921
  • Pil CARNOPHEN.e Bahwa Terdakwa mendapatkan obat Carnophen tersebut dengan cara membeli diETO (DPO) tanpa menggunakan resep dokter dan Terdakwa mengedarkansediaan farmasi atau menjual obat Carnophen dengan harga Rp. 45.000, (empatpuluh lima ribu rupiah dan Terdakwa mendapat keuntungan sebesar Rp. 13.000,(tiga belas ribu rupiah) perkepingnya.e Bahwa Terdakwa tidak memiliki keahlian dan kewenangan hanya berlatarbelakang pendidikan terakhir SD dan Terdakwa tidak mempunyai latar belakangpendidikan ke farmasian
Register : 01-08-2018 — Putus : 03-10-2018 — Upload : 30-11-2018
Putusan PN AMUNTAI Nomor 175/Pid.Sus/2018/PN Amt
Tanggal 3 Oktober 2018 — Penuntut Umum:
1.JOHAN CANDRA SETYAWAN,SH
2.ANITA MAIMUNAH
Terdakwa:
MUHAMMAD HIDAYAT Als DAYAT Bin H BAHRI
504
  • Imel, yang mana yang lainnya telah laku dijual; Bahwa Terdakwa membeli obat jenis carnophen tersebut untuk dijualnyakembali;Bahwa obat jenis carnophen tersebut Terdakwa jual kembali denganharga Rp. 40.000, (empat puluh ribu Rupiah) perkepingnya;Bahwa Terdakwa menjual obat jenis carnophen tersebut sudah sekitar2 (dua) bulan;Bahwa Terdakwa menjual obat jenis carnophen tersebut tidak ada jindari pihak yang berwenang;Bahwa Terdakwa tidak mempunyai keahlian dibidang ke farmasian,bukan untuk pengembangan
    lainnya telah laku dijual; Bahwa Terdakwa membeli obat jenis carnophen tersebut untuk dijualnyakembali;Bahwa obat jenis carnophen tersebut Terdakwa jual kembali denganharga Rp. 40.000, (empat puluh ribu Rupiah) perkepingnya;Bahwa Terdakwa menjual obat jenis carnophen tersebut sudah sekitar2 (dua) bulan;Bahwa Terdakwa menjual obat jenis carnophen tersebut tidak ada jinHalaman 9 dari 19 Putusan Nomor 175/Pid.Sus/2018/PN Amtdari pihak yang berwenang;Bahwa Terdakwa tidak mempunyai keahlian dibidang ke farmasian
    Manajer Teknis Pengujian Produk Terapetik, Narkotika,Kosmetika, Obat Tradisional dan Produk Komplemen, pada tanggal 30 April 2018; Bahwa Terdakwa menjual obat jenis carnophen tersebut tidak ada jjindari pihak yang berwenang; Bahwa Terdakwa tidak mempunyai keahlian dibidang ke farmasian,bukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak ada jijin dariinstansi yang berwenang dalam hal ini departemen yang bertanggung jawabdi bidang kesehatan, serta bukan dalam rangka perawatan karenaketergantungan
Register : 04-05-2021 — Putus : 28-06-2021 — Upload : 04-08-2021
Putusan PN BLITAR Nomor 151/Pid.Sus/2021/PN Blt
Tanggal 28 Juni 2021 — Penuntut Umum:
Dwianto Viantiska, SH
Terdakwa:
MOCHAMAD SAIFUL al PENCENG bin KATENI
196
  • Menyatakan terdakwa MOCHAMAD SAIFUL al PENCENG binKATENI telah teroukti melakukan tindak pidana Dengan sengajamengedarkan sediaan farmasian yang tidak memiliki izin edar sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 197 jo pasal 106 ayat(1) UndangUndang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;2.
    Blitar atau ditempat lain yang masih termasuk dalamdaerah hukum Pengadilan Negeri Blitar, dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasian berupa pil Doubel L / Artane dan atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal106 ayat (1) UndangUndang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut:Bahwa awalnya Anggota Satresnarkoba dari Polres Blitar Kota yaitusaksi BUDI SANTOSO bersama saksi ANDIK HADI telah
    Blitar atau ditempat lain yang masih termasuk dalamdaerah hukum Pengadilan Negeri Blitar, dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasian berupa pil Doubel L / Artane dan atau alatkesehatan yang tidak memenuhi standar dan atau persyaratan keamanan,kasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalam pasal 98ayat (2) dan ayat (3) UndangUndang No. 36 Tahun 2009 tentangKesehatan, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagaiberikut :Bahwa awalnya Anggota Satresnarkoba dari
Register : 04-05-2017 — Putus : 11-07-2017 — Upload : 11-09-2017
Putusan PN KOTABARU Nomor 131/Pid.Sus/2017/PN.Ktb
Tanggal 11 Juli 2017 — SYARIFUDIN Als SYARIF Bin JAMALUDIN
732
  • ., Apt Bin AMRAH MUSLIMIN (Alm) telahdibacakan keterangannya, pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:Bahwa saksi mengerti alasan dihadirkan ke persidangan adalah sehubunganketerangan yang akan diberikan sebagai saksi ahli terkait pelanggaran Undangundang Kesehatan;Bahwa saksi mengetahui tentang bidang ke farmasian dan peraturannya yangberlaku di Indonesia, pengetahuan tersebut Terdakwa peroleh dari bangkukuliah untuk mengambil gelar Sarjana sains Apoteker dan selama Terdakwabertugas di Dinas Kesehatan
    izin edar sebagaimana dimaksuddalam Pasal 106 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (limabelas) tahun dan denda paling banyak Rp. 1.500.000.000,00 (satu miliar limaratus juta rupiah), Sedangkan untuk obat jenis Dektromethorphan bolehdigunakan oleh siapa saja menurut kebutuhan dan kondisi penyakitnya sertadapat diperoleh dimanapun ditoko obat yang mempunyai ijin (bisa diperolehtanpa resep dokter), Serta tata cara penyimpanan obat seperti tersebut diatasyaitu di sarana pelayanan ke Farmasian
    ijin dari pihak yang berwenang ;Bahwa barang bukti yang berhasil ditemukan saat penangkapan paraterdakwa adalah obat jenis Carnophent/Zenith sebanyak 160 (seratus enampuluh) butir yang ditemukan di dalam jok sepeda motor Yamaha Jupiter MXDA 3528 ZAE dan uang hasil penjualan sebesar Rp. 210.000, (dua ratussepuluh ribu rupiah) ;Bahwa para terdakwa melakukan perbuatan pekerjaan menjual, mengedarkandan mendistribusikan obat obatan tersebut tidak memiliki pengalaman,keahlian / kemampuan dibidang ke farmasian
Register : 22-03-2017 — Putus : 19-04-2017 — Upload : 08-09-2017
Putusan PN KOTABARU Nomor 82/Pid.Sus/2017/PN.Ktb
Tanggal 19 April 2017 — Fatmawati Ningsih Als Mona Binti Sani (Alm)
275
  • ., Aptdibawah sumpah pada BAP Penyidik yangdibacakan di persidangan pada pokoknya sebagai berikut: Bahwa ahli mengetahui tentang bidang ke farmasian dan peraturannya yangberlaku di Indonesia, pengetahuan tersebut saksi peroleh dari bangku kuliahuntuk mengambil gelar Sarjana sains Apoteker dan selama saksi bertugas diDinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru.Halaman 6 dari 16 Putusan Nomor.82Pid.Sus/2017/PN Ktb.
    Bahwa maksud dari pekerjaan ke Farmasian adalah segala sesuatu yangberhubungan dengan obat obatan, bahan obat, obat asli Indonesia (obatTradisional), bahan obat asli Indonesia (Bahan Obat Tradisional), alat kesehatandan kosmetika meliputi Produksi, distribusi (termasuk Perijinan sertapengawasan nya).
    Bahwa tata cara penyimpanan obat seperti tersebut diatas yaitu di saranapelayanan ke Farmasian yang mempunyai ijin (toko obat atau Apotek) sesuaialamat yang ada dalam ijin tersebut.Bahwa bagi orang yang tidak memiliki ijin dan keahlian dibidang Farmasi merekatidak boleh menditribusikan obat obatan tersebut sebagaimana yang dilakukanoleh terdakwa, Dan apabila konsumen memperoleh obat bukan dari apotek makakwalitas serta keamanan tidak dapat dipertanggung jawabkan serta carapenggunaannya dan penyimpanannya
Register : 12-04-2017 — Putus : 24-05-2017 — Upload : 28-09-2017
Putusan PN KOTABARU Nomor 101/Pid.Sus/2017/PN.Ktb
Tanggal 24 Mei 2017 — MUHAMMAD ERFENDINOR Als PEPEN Als PENDI Bin ABDUL SALAM
906
  • ., Apt Bin AMRAH MUSLIMIN (Alm) telahdibacakan keterangannya, pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:Bahwa Saksi mengetahui tentang bidang ke farmasian dan peratu rannya yangberlaku di Indonesia, pengetahuan tersebut saksi peroleh dari bangku kuliahuntuk mengambil gelar Sarjana sains Apoteker dan selama saksi bertugas diDinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru;Bahwa maksud dari pekerjaan ke Farmasian adalah pembuatan termasukpengendalian mutu sediaan farmasi, pbengamanan, pengadaan, penyimpanandan pendistribusian
    penanggung jawab tehnis toko obat dalammelakukan praktek kefarmasian sesuai dengan kewenangannya;Bahwa sediaan Farmasi yang tidak memenuhi standar maupun keamananyaitu adalah sediaan Farmasi yang mempunyai kadar zat berkhasiat dibawahstandar yang ditetapkan dalam farmacope Indonesia, baik itu penyimpanan,cara pendistribusian serta pemberiannya;Bahwa yang dimaksud tidak memiliki kahlian atau kKewenangan untukmelakukan praktek kefarmasian adalah orang yang tidak mempunyai latarbelakang pendidikan ke Farmasian
Register : 03-05-2016 — Putus : 02-06-2016 — Upload : 07-11-2016
Putusan PN KOTABARU Nomor 112/Pid.Sus/2016/PN.Ktb
Tanggal 2 Juni 2016 — HARUN Bin (Alm) LAUJI
377
  • di persidangan di bawah sumpah padapokoknya sebagai berikut:Bahwa ahli dalam memberikan keterangan dalam keadaan sehat baik jasmanimaupun rohani ;Bahwa ahli pernah memberikan keterangan dihadapan Penyidik dan tetap padaketerangannya dalam Berita Acara Pemeriksaan ;Bahwa ahli menerangkan pada saat ini saksi bekerja sebagai Pegawai NegeriSipil di Dinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru selaku Kepala Seksi AlatKesehatan dan Litbang pada bidang Farmasi dan Alkes ;Bahwa ahli mengetahui tentang bidang ke farmasian
    dan peraturannya yangberlaku di Indonesia, Pengetahuan tersebut saksi peroleh dari bangku kuliahuntuk mengambil gelar sarjana sains Apoteker dan selama saksi bertugas diDinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru;Bahwa ahli menerangkan maksud dari pekerjaan ke Farmasian adalah pembuatantermasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,penyimpanan dan pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat,pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembanganobat, bahan
    dalam melakukan praktek keFarmasiansesuai dengan kewenangannya;Bahwa ahli menerangkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar maupunkeamanan yaitu adalah sediaan Farmasi yang mempunyai kadar zat berkhasiatdibawah standar yang ditetapbkan dalam farmacope Indonesia, baik itupenyimpanan, cara pendistribusian serta pemberiannya;Bahwa ahli menerangkan yang dimaksud tidak memiliki keahlian ataukewenangan untuk melakukan praktek kefarmasian adalah orang yang tidakmempunyai latar belakang pendidikan ke Farmasian
    tersebut;Bahwa ahli menerangkan kegiatan tersebut merupakan praktek kefarmasian yangmeliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan,pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan obat atas resepdokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obattradisional harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dankewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yaitutenaga farmasi, dalam hal jika tidak ada tenaga ke farmasian
Putus : 26-10-2016 — Upload : 05-12-2016
Putusan PN AMUNTAI Nomor 282/Pid.Sus/2016/PN Amt.
Tanggal 26 Oktober 2016 — - FAUZI RAHMAN Als UZI Bin M YUSRI ( Alm ) ;
7716
  • yang kedua ditemukan Uang tunai sebesarRp.3.065.500, (tiga juta enam puluh lima ribu lima ratus rupiah) disimpandidalam Tas warna hitam bercorak yang berada dilantai ruang tamu Bahwa pada saat melakukan penangkapan terdakwa tidak bisa menunjukanSurat Izin Edar dari Dinas Kesehatan atau Instansi terkait tentang izinpenjualan Obat daftar G jenis CARNOPHEN ZENITH PHARMACEUTICALStersebut ; Bahwa terdakwa pekerjaan Wiraswasta serta terdakwa bukan pedagang Obatobatan yang memiliki keahlian dibidang ke Farmasian
    yang kedua ditemukan Uang tunai sebesarRp.3.065.500, (tiga juta enam puluh lima ribu lima ratus rupiah) disimpandidalam Tas warna hitam bercorak yang berada dilantai ruang tamuBahwa pada saat melakukan penangkapan terdakwa tidak bisa menunjukanSurat Izin Edar dari Dinas Kesehatan atau Instansi terkait tentang izinpenjualan Obat daftar G jenis CARNOPHEN ZENITH PHARMACEUTICALStersebut ;Bahwa terdakwa pekerjaan Wiraswasta serta terdakwa bukan pedagang Obatobatan yang memiliki keahlian dibidang ke Farmasian
    ditemukan Uang tunai sebesar Rp.3.065.500, (tiga jutaenam puluh lima ribu lima ratus rupiah) disimpan didalam Tas warna hitambercorak yang berada dilantai ruang tamu serta Hendphone ;Bahwa pada saat melakukan penangkapan terdakwa tidak bisa menunjukanSurat Izin Edar dari Dinas Kesehatan atau Instansi terkait tentang izinpenjualan Obat daftar G jenis CARNOPHEN ZENITH PHARMACEUTICALStersebut ;Bahwa terdakwa pekerjaan Wiraswasta serta terdakwa bukan pedagang Obatobatan yang memiliki keahlian dibidang ke Farmasian
    kedua ditemukan Uang tunai sebesar Rp.3.065.500, (tiga jutaenam puluh lima ribu lima ratus rupiah) disimpan didalam Tas warna hitambercorak yang berada dilantai ruang tamu serta Hendphone ;Menimbang, bahwa pada saat ditangkap terdakwa tidak bisa menunjukanSurat Izin Edar dari Dinas Kesehatan atau Instansi terkait tentang izin penjualanObat daftar G jenis CARNOPHEN ZENITH PHARMACEUTICALS tersebut,terdakwa pekerjaan Wiraswasta serta terdakwa bukan pedagang Obatobatanyang memiliki keahlian dibidang ke Farmasian
Register : 22-01-2015 — Putus : 12-03-2015 — Upload : 20-03-2015
Putusan PN BANJARBARU Nomor 18/Pid.Sus/2015/PNBjb
Tanggal 12 Maret 2015 — HALIMI Bin AHMAD JUNAIDI (Alm).
3120
  • Pharmaceuticals tersebut dari terdakwa, selanjutnyaterhadap terdakwa dilakukan penangkapan, dan selanjutnya ditemukanbarang bukti uang hasil penjualan obat Carminofein sebesar Rp. 250.000,(dua ratus lima puluh ribu rupiah) kemudian Terdakwa beserta barangbukti di bawa ke Polres Banjarbaru untuk di proses lebih lanjut;Bahwa benar terdakwa tidak memiliki keahlian dan kewenangan hanyaberlatar belakang pendidikan terakhir Sekolah Dasar (tidak tamat) danTerdakwa tidak mempunyai latar belakang pendidikan ke farmasian
    terdakwa dilakukan penangkapan, dan selanjutnya ditemukanbarang bukti uang hasil penjualan obat Carminofein sebesar Rp. 250.000,(dua ratus lima puluh ribu rupiah) kemudian Terdakwa beserta barangbukti di bawa ke Polres Banjarbaru untuk di proses lebih lanjut;Halaman 10 dari 32 Putusan Nomor 18/Pid.Sus/2015/PN BjbBahwa benar terdakwa tidak memiliki keahlian dan kewenangan hanyaberlatar belakang pendidikan terakhir Sekolah Dasar (tidak tamat) danTerdakwa tidak mempunyai latar belakang pendidikan ke farmasian
    Pharmaceuticals tersebutdari Terdakwa, selanjutnya terhadap Terdakwa dilakukan penangkapan,dan selanjutnya ditemukan barang bukti uang hasil penjualan obatCarminofein sebesar Rp. 250.000, (dua ratus lima puluh ribu rupiah)kemudian Terdakwa beserta barang bukti di bawa ke Polres Banjarbaruuntuk di proses lebih lanjut;Bahwa Terdakwa tidak memiliki keahlian dan kewenangan hanya berlatarbelakang pendidikan terakhir Sekolah Dasar (tidak tamat) dan Terdakwatidak mempunyai latar belakang pendidikan ke farmasian
Register : 01-09-2016 — Putus : 19-10-2016 — Upload : 29-11-2016
Putusan PN KOTABARU Nomor 219/Pid.Sus/2016/PN.Ktb
Tanggal 19 Oktober 2016 — MUHAMMAD FAHRIANNOR Als FAHRI Bin MUHAMMAD SAING
305
  • ., Apt Bin AMRAH MUSLIMIN (Alm) telah dibacakanketerangannya, pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:Bahwa saksi mengetahui tentang bidang ke farmasian dan peraturannya yangberlaku di Indonesia, pengetahuan tersebut saksi peroleh dari bangku kuliahuntuk mengambil gelar Sarjana sains Apoteker dan selama saksi bertugas diDinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru.Bahwa maksud dari pekerjaan ke farmasian adalah pembuatan termasukpengendalian mutu sedian farmasi , pengamanan , pengadaan , penyimpanandan pendistribusian
    apoteker adalah sebagai penanggung jawab tehnis obat dalammelakukan prakter kefamasian sesuai dengan kewenangannya ;Bahwa selain farmasi yang tidak memenuhi standar maupun keamanan yaituadalah sedian farmasi kadar zat berkhasiat dibawah standar yang ditetapkandalam Indonesia, baik itu. penyimpanan , cara pendistribusian sertapemberiannya ;Bahwa yang dimaksud tidak memiliki keahlian atau kewenanganan untukmelakukan praktek kefaramsian adalah orang yang tidak mempunyai latarbelakang pendidikan ke farmasian
Register : 12-09-2018 — Putus : 12-12-2018 — Upload : 27-12-2018
Putusan PN AMUNTAI Nomor 210/Pid.Sus/2018/PN Amt
Tanggal 12 Desember 2018 — Penuntut Umum:
1.AHMAD ZAIM WAHYUDI
2.ANITA MAIMUNAH
Terdakwa:
MUHAMMAD RIFAI Als TAPAI Bin MUHAMMAD SUKRI
662
  • No. 7 Tahun 2018 tanggal 6 Maret2018 Tentang Perubahan Penggolongan Narkotika, kandungan berupaKarisoprodol termasuk dalam Daftar Narkotika Golongan ;Bahwa Terdakwa tidak mempunyai keahlian dibidang ke farmasian,bukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak ada jin dariinstansi yang berwenang dalam hal ini departemen yang bertanggungjawab di bidang kesehatan, serta bukan dalam rangka perawatan karenaketergantungan obatobatan terlarang dibawah pengawasan dokter; Bahwa Terdakwa tidak melawan
    No. 7 Tahun 2018 tanggal 6 Maret2018 Tentang Perubahan Penggolongan Narkotika, kandungan berupaKarisoprodol termasuk dalam Daftar Narkotika Golongan ;Bahwa Terdakwa tidak mempunyai keahlian dibidang ke farmasian,bukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak ada jjin dariinstansi yang berwenang dalam hal ini departemen yang bertanggungjawab di bidang kesehatan, serta bukan dalam rangka perawatan karenaketergantungan obatobatan terlarang dibawah pengawasan dokter; Bahwa Terdakwa tidak melawan
    .70.000, (tujuhpuluh ribu Rupiah) per 10 (Sepuluh) butir, sehingga terdakwa memperolehkeuntungan sekitar Rp.10.000, (Sepuluh ribu Rupiah) dan jika 56 (lima puluhHalaman 12 dari 25 Putusan Nomor 210/Pid.Sus/2018/PN Amtenam) butir obat zenith laku terjual seluruhnya terdakwa mendapatkankeuntungan seluruhnya Rp.50.000, (lima puluh ribu Rupiah); Bahwa terhadap barang bukti yang diduga narkotika telah dilakukanpemeriksaan kandungannya di laboratorium; Bahwa Terdakwa tidak mempunyai keahlian dibidang ke farmasian
    No. 7 Tahun 2018 tanggal 6 Maret 2018 Tentang PerubahanPenggolongan Narkotika, kandungan berupa Karisoprodol termasuk dalamDaftar Narkotika Golongan I; Bahwa Terdakwa tidak mempunyai keahlian dibidang ke farmasian,bukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak ada jin dariinstansi yang berwenang dalam hal ini departemen yang bertanggung jawabHalaman 14 dari 25 Putusan Nomor 210/Pid.Sus/2018/PN Amtdi bidang kesehatan, serta bukan dalam rangka perawatan karenaketergantungan obatobatan terlarang
Register : 19-09-2018 — Putus : 07-11-2018 — Upload : 30-11-2018
Putusan PN AMUNTAI Nomor 219/Pid.Sus/2018/PN Amt
Tanggal 7 Nopember 2018 — Penuntut Umum:
1.ADI PADMA AMIJAYA
2.ANITA MAIMUNAH
Terdakwa:
MUHAMMAD RIDAI Als. RIDA Bin H. DARMAWI
335
  • No. 7 Tahun 2018 tanggal6 Maret 2018 Tentang Perubahan Penggolongan Narkotika,kandungan berupa Karisoprodol termasuk dalam Daftar NarkotikaGolongan I;Bahwa Terdakwa tidak mempunyai keahlian dibidang ke farmasian,bukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak ada ijin dariinstansi yang berwenang dalam hal ini departemen yang bertanggungjawab di bidang kesehatan, serta bukan dalam rangka perawatanHalaman 12 dari 30 Putusan Nomor 219/Pid.Sus/2018/PN Amtkarena ketergantungan obatobatan terlarang
    No. 7 Tahun 2018 tanggal6 Maret 2018 Tentang Perubahan Penggolongan Narkotika,kandungan berupa Karisoprodol termasuk dalam Daftar NarkotikaGolongan I;Bahwa Terdakwa tidak mempunyai keahlian dibidang ke farmasian,bukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak ada ijin dariinstansi yang berwenang dalam hal ini departemen yang bertanggungjawab di bidang kesehatan, serta bukan dalam rangka perawatanHalaman 14 dari 30 Putusan Nomor 219/Pid.Sus/2018/PN Amtkarena ketergantungan obatobatan terlarang
    No. 7 Tahun 2018 tanggal 6 Maret 2018 TentangPerubahan Penggolongan Narkotika, kandungan berupa Karisoprodoltermasuk dalam Daftar Narkotika Golongan I; Bahwa Terdakwa tidak mempunyai keahlian dibidang ke farmasian,bukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak ada jjin dariinstansi yang berwenang dalam hal ini departemen yang bertanggungjawab di bidang kesehatan, serta bukan dalam rangka perawatan karenaketergantungan obatobatan terlarang dibawah pengawasan dokter; Bahwa Terdakwa tidak melawan
Register : 15-06-2017 — Putus : 12-07-2017 — Upload : 28-09-2017
Putusan PN KOTABARU Nomor 196/Pid.Sus/2017/PN.Ktb
Tanggal 12 Juli 2017 — Ardiansyah Alias Adi Bin (Alm) Husaini
10415
  • Bin Amrah Muslimin, dibawah sumpah padapokoknya menerangkan sebagai berikut:Bahwa benar saksi pada saat diperiksa dalam keadaan sehat jasmani danrohani serta bersedia untuk diperiksa, serta akan memberikan keterangandengan sebenarbenarnya.Saksi mengerti sebab diminta keterangan sekarang ini, sehubungan sebagaisaksi ahli tentang pelanggaran Undangundang Kesehatan.Bahwa terhadap terdakwa saksi tidak kenal dan tidak ada hubungankeluarga dengan sdra Terdakwa.Bahwa Saksi mengetahui tentang bidang ke farmasian
    dan peraturannyayang berlaku di Indonesia, pengetahuan tersebut saksi peroleh dari bangkukuliah untuk mengambil gelar Sarjana sains Apoteker dan selama saksibertugas di Dinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru.Bahwa maksud dari pekerjaan ke Farmasian adalah pembuatan termasukpengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanandan pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat, penlayanan obatHalaman 7 dari 18 Putusan Nomor. 196/Pid.Sus/2017/PN.Ktbatas resep dokter, pelayanan informasi
    penanggung jawab tehnis toko obat dalammelakukan praktek kefarmasian sesuai dengan kewenangannya.Bahwa sediaan Farmasi yang tidak memenuhi standar maupun keamananyaitu adalah sediaan Farmasi yang mempunyai kadar zat berkhasiat dibawahstandar yang ditetapkan dalam farmacope Indonesia, baik itu penyimpanan,cara pendistribusian serta pemberiannya.Bahwa yang dimaksud tidak memiliki kahlian atau kewenangan untukmelakukan praktek kefarmasian adalah orang yang tidak mempunyai latarbelakang pendidikan ke Farmasian
Register : 06-06-2017 — Putus : 18-07-2017 — Upload : 06-09-2017
Putusan PN KOTABARU Nomor 164/Pid.Sus/2017/PN.Ktb
Tanggal 18 Juli 2017 — ADI FITRANSYAH Als ITUL Bin Alm OPUN
308
  • ., Apt Bin AMRAH MUSLIMIN (Alm) telahdisumpah, dibacakan keterangannya pada pokoknya menerangkan sebagaiberikut: Bahwa saksi mengetahui tentang bidang ke farmasian dan peraturannyayang berlaku di Indonesia, pengetahuan tersebut saksi peroleh dari bangkukuliah untuk mengambil gelar Sarjana sains Apoteker dan selama saksibertugas di Dinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru.
    Bahwa maksud dari pekerjaan ke farmasian adalah pembuatan termasukpengendalian mutu sedian farmasi , pengamanan , pengadaan , penyimpanandan pendistribusian atau penyaluran obat , serta pengembangan obat , bahan,Bahan Obat Tradisional ; Bahwa benar dalam hal kefarmasian harus mempunyai persyaratan dalampendidikan kefarmasian dan ada penanggung jawab dalam tenaga farmasidan surat ijin edar yang dikeluarkan dari Dinas Kesehatan setempat.
    dalammelakukan prakter kefamasian sesuai dengan kewenangannya ;Halaman 8 dari 16 Putusan Nomor 164/Pid.Sus/2017/PN.Ktb Bahwa selain farmasi yang tidak memenuhi standar maupun keamanan yaituadalah sedian farmasi kadar zat berkhasiat dibawah standar yang ditetapkandalam Indonesia, baik itu. penyimpanan , cara pendistribusian sertapemberiannya ; Bahwa yang dimaksud tidak memiliki keahlian atau kewenanganan untukmelakukan praktek kefaramsian adalah orang yang tidak mempunyai latarbelakang pendidikan ke farmasian