dalam kaumnya (Ranji keturunan) dan bertanggung jawabatas harta/oenda kekayaan kaum (harta pusaka) karena Tungganai tersebutyang mengetahui seluk beluk didalam kelompoknya (kaum) atau rumahnya,karena semua anggota kaumnya adalah anakanak saudara prempuannyayang berasal dari satu ibu asal (kemenakan /keponakannya), Figur MamakTungganai/mamak kepala waris yang berhubungan dengan pengetahuan dantanggung jawabnyaitulah yang di istilahkan titiak bak hujan hinggok baklangau, (titiak bak hujan Hinggok bak langau

Penggugat tidak dapat diterima;PENGGUGAT TIDAK MEMILIKI KAPASITAS UNTUK MENGAJUKANGUGATAN (DISKUALIFIKASI IN PERSON)Bahwa Tegugat dalam Eksepsi dan jawabannya menyatakan sebagai berikut :Bahwa PENGGUGAT bukanlah Mamak Kepala Waris, karena menurut adatsalingka nagari, Mamak Kepala Waris dalam Kaum saat ini diemban/dijabat olehTERGUGAT 1;Bahwa Mamak Kepala Waris dalam Kaum tidak dapat dipindahkan oleh anggotakaumnya atau ditunjuk begitu saja, karena kedudukan tersebut adalah titiak bakhujan, hinggok bak langau

DanKedudukan Mamak Kepala Wars dalam kaum bertali darah, menguasaiharta tidak dapat dipindahkan oleh anggota kaumnya atau ditunjuk begituSaja karena kedudukan tersebut adalah titiak bak hujan, hingok bak langau,kecuali orang yang memangku jabatan tersebut membawa cacat dir yangberpengaruh sejak lahir atau telah tidak tentu alamanya,4.

BUKTISAKSISAKSI:1. umur 42 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan tukangelektronik, tempat tinggal di Dusun Desa Langau Seprang, KecamatanTanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, di bawah sumpah memberiketerangan sebagai berikut :Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena saksipernah berjiran tetangga dengan Pemohon dan Termohon sampaitahun 2014;Bahwa dari perkawinan Pemohon dan Termohon sudah memperolehketurunan 2 (dua) orang anak dan sekarang ini anak tersebutsepengetahuan saksi

meninggal dunia pula, dan sekarang sesuai denganhukum adat Minangkabau atas obyek Tumpak 2 sekarang diambil aliholeh Mamak Kepala Waris yang baru yaitu AMRIAL, ini dilakukansesuai dengan patah tumbuh hilang baganti, karena Jabatan MamakKepala Waris tidak dapat ditunjuk begitu saja dan dipindahkan begituHalaman7dari24 Putusan Perdata Gugatan Nomor 66 /Pdt.G/2014/PN.Pdg.saja oleh anggota kaum, tanpa musyawarah seluruh anggota kaumkarena jabatan kedudukan tersebut adalah * Titiak bak hujan hinggokbak langau

:Mamak Kepala Waris adalah laki laki tertua dalam kaum.Sedangkan dalam Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 5 Agustus 1972 No.98 K/Sip/1972 menentukan bahwa:Mamak Kepala Waris sebagai laki laki tertua (umur) dalam kaum bertalidarah, menguasai harta pusaka kaum, dan sebagai Kepala Kaum bertindak kedalam dan keluar atas nama kaum.Kedudukan Mamak Kepala Waris dalam kaum tidak dapat dipindahkan olehanggota kaumnya atau ditunjuk begitu saja, karena kedudukan tersebut adalahtitiek bak hujan, hinggok bak langau

Bahwa kedudukan Mamak Kepala Waris tidak dapat dipindahkan olehanggota kaumnya atau ditunjuk begitu saja karena kedudukan tersebutadalah TITIK BAK HUJAN, HINGGOK BAK LANGAU kecuali bila orangyang memangku jabatan tersebut membawa cacat diri yang berpengaruhsejak lahir atau tidak tentu alamatnya. Yurisprudesin M.A. No.98.K/1972tanggal 5 Agustus 1972.b.

Konsekuensi yuridisnya, seluruh ahliwaris yang merupakansaudara sekandung Tergugat harus digugatan sebagai pihak dalam perkara ini.Mereka itu adalah : Sulianti, Langau, Sumbung, Bau dan Rompon;. Bahwa Tergugat Ill (ic. Agustinus Lino) digugat sekaitan dengan kewarisan darisebuah Tongkonan.

No.2331 K/Pdt/2013adat Minangkabau tidak dapat dipindahkan oleh kaumnya in casuSyafril Syofyan, karena kedudukan tersebut adalah: titik bak hujan,hinggok bak langau, kecuali bila orang yang memangku jabatantersebut membawa cacat diri yang berpengaruh sejak lahir atautelah tidak tentu alamat;Bahwa dengan demikian penempatan Syafril Syofyan nota benekemenakan dari Muhid Fudin Intan oleh PenggugatPenggugatsebagai persona standi judicio dalam perkara in casu jelas keliru,dan bahkan lebih fatal lagi ternyata

Dan Kedudukan Mamak Kepala Warisdalam Kaum Bertali Darah, menguasai harta tidak dapat di pindahkanoleh Anggota kaumnya atau di tunjuk begitu saja karena kedudukantersebut Adalah titiak bak hujan,hingok bak langau, kecuali orangyang memangku jabatan tersebut membawa cacat diri yangberpengaruh sejak lahir atau telah tidak tentu alamanya.Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 22 Juni 1977 NO.1920/k/Sip/1975, Menentukan Bahwa : Menurut Hukum AdatMinangkabau gugatan terhadap harta pusaka tinggi kaum yang tidakdi

pokoknya menyatakan bahwa Penggugat mendalilkan harta pusaka tinggi kKaumnya, namun dalam perkara a quoPenggugat tidak berkedudukan sebagai Mamak Kepala Waris dalam kaum,maka Penggugat tidak memiliki legal standing untuk bertindak sebagai MamakKepala Waris dalam Kaum, karena menurut adat salingka nagari Mamak KepalaWaris dalam kaum saat ini dijabat oleh Tergugat dan tidak dapat dipindahkanoleh anggota kaumnya atau ditunjuk begitu saja karena kedudukan tersebutadalah titiak bak hujan, hinggok bak langau

dan terdakwa menjawab Bisa saja , alu para pemilik kayu tersebut menjelaskan dan meminta tolong kepadaterdakwa bahwa Kalau ada yang mau beli tolong kasih tahu kami Kemudian parapemilik kayu tersebut meminta tolong kepada terdakwa berupa Minyak Bensin Speeduntuk dipergunakan mengangkut kayu tersebut dari Hulu Kapuas (Sungai Langau, SungaiKeriau) dan mengumpulkannya di Perairan Sungai Kapuas yaitu tepatnya di Pintas SuiUluk Desa Jaras Kec. Kedamin Kab.

menjelaskan dalamKaedah Hukumnya yaitu, Yang harus bertindak sebagaipenggugat harta pusaka tinggi kaum adalah mamak kepalawaris dalam kaum tersebut ;Menimbang, bahwa menurut Yurisprudensi MA Nomor 98K/Sip/1972, tanggal 5 Agustus 1972 menjelaskan dalam KaedahHalaman 25 dari 34 Putusan Perdata Gugatan Nomor 22/Pdt.G/2017/PN.BSKHukumnya yaitu, Kedudukan mamak kepala waris kaum tidakdapat dipindahkan oleh anggota kaumnya atau ditunjuk begitusaja, karena kedudukan tersebut adalah Titiek Bak Hujan,Hinggok Bak langau

Mereka itu adalah : Sulianti, Langau, Sumbung, Baudan Rompon;. Bahwa Tergugat III (ic. Agustinus Lino) digugat sekaitan dengan kewarisandari sebuah Tongkonan. Konsekuensi yuridisnya, seluruh ahliwaris yangmerupakan saudara sekandung Tergugat III harus digugatan sebagai pihakdalam perkara ini. Mereka itu adalah: Yohana Sampe, Yohanis Palayukan,Marten Rangga dan Agustinus Palayukan;. Bahwa Tergugat IV (ic. Muclis Randa) digugat sekaitan dengan kewarisandari sebuah Tongkonan.

Tergugat dari Abidin; Bahwa Saksi tahu hal itu karena Saksi ikut mengantarkan uangpembelian tanah tersebut sejumlah Rp. 1.100.000, 00 (satu juta seratusribu rupiah); Bahwa awalnya pada tahun 2000, Saksi sedang mau pergiundangan, lalu saat itu Saksi diajak oleh Tergugat untuk menemaniTergugat untuk membayar sisa pembelian tanah objek perkara kepadaAbidin setelah pulang dari undangan, lalu setelan pulang dari undangansaat itu, Saksi, Tergugat, dan Muslimin pergi ke rumah Abidin yangberada di Kampung Langau

Abdul Rahman, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkansebagai berikut: Bahwa Saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat, namun tidakmempunyai hubungan keluarga maupun hubungan pekerjaan denganPenggugat dan Tergugat; Bahwa Saksi mengetahui yang dipermasalahkan dalam perkaraini adalah sebidang tanah yang terletak di Jalan Sawah Bukit Bambu,Dusun Suka Dame, Desa Juhar, Kecamatan Bandar Khalifah, KabupatenSerdang Bedagai, seluas kurang lebih 31 (tiga puluh satu) rante; Bahwa Saksi tinggal di Dusun X Langau

tanggal 25 Agustus 1971 menyatakan dengan tegas mamakkepala waris adalah lakilaki tertua dalam kaum, begitupun putusanMahkamah Agung Republik Indonesia yang telah menjadi pedoman bagiHakim dan Pengadilan adalah Nomor 217 K/Sip/1970 tanggal 25 Agustus1971, dan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia terakhir Nomor 548K/Sip/1976 tanggal 24 Agustus 1977 menyatakan bahwa menurut hukumadat Minangkabau mamak kepala waris dari satu kKaum adalah lakilaki tertuadalam kaum/titiek nan bak ujan, inggok nan bak langau

Figur Mamak Tungganai/mamak kepala waris yangberhubungan dengan pengetahuan dan tanggung jawabnya itulah yang diistilahkan titiak bak hujan hinggok bak langau, (titiak bak hujan hinggok baklangau) titik/menetes seperti/oagai air hujan hinggap seperti/bagaikan lalat, yagdijadikan barih jo balabeh (ukuran dan pedoman), akan tetapi hal tersebut tidakselamanya berlaku secara mutlak, artinya pengetahuan dan tanggung jawabMamak Tungganai Rumah/mamak kepala waris tersebut tidak mutlak ditanganseorang lakilaki

Bahwa kedudukan mamak kepala waris tidak dapat dipindahkan begitusaja, hal ini sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 98K/Sip/1972 tanggal 5 Agustus 1972 yang menyatakan KedudukanMamak Kepala Waris kaum tidak dapat dipindahkan oleh anggotakaumnya atau ditunjuk begitu saja, karena kedudukan tersebut adalahtitiak bak hujan, hinggok bak langau, kecuali bila orang yangmemangku jabatan tersebut membawa cacat diri yang berpengaruhsejak lahir atau telah tidak tentu alamatnya.

jelas tercantum umurpenggugat 1 adalah 36 tahun dan penggugat 2 adalah 40 tahun;Bahwa penggugat 1 tidak berkedudukan sebagai mamak Kepala waris(MKW) dalam kaum adalah karena menurut hukum adat minangkabau telahditentukan syarat/ kaedah bahwa yang menjadi mamak kepala waris dalamkaum adalah lakilaki tertua umur dalam kaum;Bahwa lakilaki tertua umur sebagai mamak kepala waris adalah karenadalam hukum adat Minang kabau kedudukan mamak kepala waris adalahibarat pepatah titiek bak hujan, hinggok Bak langau

perkara aquo.Bahwa selain sesuai dengan ketentuan hukum Adat Minangkabau,bahwa kedudukan mamak kepala waris dalam kaum tidak dapatdipindahkan begitu saja, sebagaimana yang dilakukan oleh TermohonKasasi, hal mana sesuai dengan Yurisprudensi MA.RI No. 98 K/Sip/1972tanggal 5 Agustus 1972, yang dalam kaidah hukumnya menyatakanbahwa "Kedudukan Mamak Kepala Waris dalam kaum tidak dapatdipindahkan oleh anggota kaum atau ditunjuk begitu saja, karenakedudukan tersebut adalah titiek bak hujan, hinggok bak langau

Yurisfrudensi MA RI nomor 217K/Sip/1970, tanggal 12 Desember 1970 menjelaskan dalam Kaedah Hukumnyayaitu, Yang harus bertindak sebagai penggugat harta pusaka tinggi kaumadalah mamak kepala waris dalam kaum tersebut ;Menimbang, bahwa menurut Yurisfrudensi MA RI nomor 98K/Sip/1972, tanggal 5 Agustus 1972 menjelaskan dalam Kaedah Hukumnyayaitu, Kedudukan mamak kepala waris kaum tidak dapat dipindahkan olehanggota kaumnya atau ditunjuk begitu saja, karena kedudukan tersebutadalah Titiek Bak Hujan, Hinggok Bak langau

Rostian dalam keadaansakitsakitan maka pengurusan tanah yang tergadai yang berada di TelukBelibis Kampung Sianik Kenagarian Sago Salido, diserahkan kepada Sudirmanbaik masalah adat maupun masalah hukum;Menimbang bahwa berdasarkan Putusan Mahkamah Agung RepublikIndonesia tanggal 05 Agustus 1972 Nomor 98 K/Sip/1972, yang menyatakanbahwa, Kedudukan Mamak Kepala Waris kaum tidak dapat dipindahkan olehanggota kaumnya atau ditunjuk begitu saja, karena kedudukan tersebut adalahtitiek bak hujan, hinggok bak langau