Ditemukan 319932 data
8 — 0
Pasal 77 ayat(2), (3), dan (4) Kompilasi Hukum Islam sehingga akan menimbulkan mafsadat yanglebih besar lagi;Menimbang, bahwa menghindari mafsadat dalam rumah tangga lebih diutamakandari pada mendatangkan kemaslahatan, Majelis juga sependapat dengan qgaidah fighiyyahyang berbuny! ;sted) Gute le pt da dil dial!
enArtinya : Menolak mafsadat itu lebih diutamakan dan pada mendapat maslahat;Menimbang, bahwa Majelis perlu mengetengahkan hujjah syariyyahyang termaktub dalam kitab Al Ahwalus Syahsyiyah karangan Abu Zahrahhalaman 332 yang diambil sebagai pendapat majelis berbunyi sebagai berikut :4a!) dale ta oi pis aiall gblal) (8 aed!
30 — 0
Penggugat dan Tergugat)tersebut sudah tidak ada ikatan lahir dan bathin lagi, sehingga perkawinan yangseperti itu Sudah dapat dikatakan telah rapuh dan tidak akan dapat lagimewujudkan rumah tangga yang sakinah sebagaimana tujuan dari perkawinanitu sendiri;Menimbang, bahwa perceraian itu sedapat mungkin untuk dapatdihindari, namun apabila kondisi sebuah keluarga sudah sebagaimana yangdiuraikan di atas, maka mempertahankannya adalah suatu usaha yang siasiasaja dan bahkan akan membawa mafsadat bagi
kedua belah pihak;Menimbang, bahwa menghindari terjadinya mafsadat dalam rumahtangga harus lebih diutamakan dari pada mendatangkan kemaslahatan sesuaiqaidah Fiqhtyyah yang berbuny)I :Hal. 9 dari 12 Hal.
Putusan Nomor 1918/Pdt.G/2019/PA.JSI> sic Ro .wLa.Jl/ sl,eto IArtinya : Menolak mafsadat lebih diutamakan untuk menjaga kemaslahatan;Menimbang, bahwa dari apa yang diuraikan di atas, maka majelisberpendapat pintu perceraian dapat dibuka guna menghindarkan para pihakdari kemelut rumah tangga yang berkepanjangan;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukumtersebut di atas, maka majelis hakim berkesimpulan bahwa alasan perceraianyang diajukan oleh Penggugat telah terbukti dan telah memenuhi
14 — 5
Penggugattelah menghadirkan 2 (dua) orang dekatnya untuk dimintai keterangannyasebagai saksi dimuka sidang;Menimbang, bahwa dari gugatan Penggugat dan keterangan saksisaksi tersebut Majelis Hakim telah menemukan fakta : Bahwa sejak bulan tahun 2018 rumah tangga Penggugat degan Tergugatmulai tidak harmonis dengan adanya perselisihan dan pertengkaran antaraPenggugat dengan Tergugat yang terus menerus yang Sulit untuk dirukunkanlagi; Bahwa pertengkaran dan perselisinan tersebut telah menimbulkan madharatatau mafsadat
adanya faktafakta diatas terutamasikap Penggugat yang sudah bersikeras untuk bercerai dengan Tergugatapalagi telah terjadi pisah tempat tinggal antara Penggugat dan Tergugat sertasaat ini Penggugat telah menikah lagi hal tersebut menunjukkan lepasnyaikatan batin antara Penggugat dengan Tergugat sehingga tujuan perkawinantidak tercapai lagi;Menimbang, bahwa mempertahankan sebuah perkawinan yang sudahlepas dari sendisendinya (tidak adanya ikatan batin lagi antara suami istri)akan dapat menimbulkan mafsadat
yang lebih besar dari pada manfaatnya bagisuami istri, sedang dalam ajaran agama Islam menghindari mafsadat lebihdidahulukan dari pada mengambil manfaatnya.
8 — 0
Pasal 77 ayat (2), (3) dan (4) Kompilasi Hukum Islam sehingga akanmenimbulkan mafsadat yang lebih besar lagi; Menimbang, bahwa menolak terjadinya mafsadat dalam rumah tangga harus lebihdidahulukan dari pada mendatangkan kemaslahatan sesuai qaidah yang berbunyi :Artinya Menolak mafsadat lebih didahulukan dari pada mendatangkan kemaslahatan;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut di atas danoleh karena telah terbukti Tergugat telah melanggar sighat ta'lik talak pada angka 1,
11 — 2
Penggugat dan Tergugat)tersebut sudah tidak ada ikatan lahir dan bathin lagi, sehingga perkawinan yangseperti itu Sudah dapat dikatakan telah rapuh dan tidak akan dapat lagimewujudkan rumah tangga yang sakinah sebagaimana tujuan dari perkawinanitu sendiri;Menimbang, bahwa perceraian itu sedapat mungkin untuk dapatdihindari, namun apabila kondisi sebuah keluarga sudah sebagaimana yangdiuraikan di atas, maka mempertahankannya adalah suatu usaha yang siasiasaja dan bahkan akan membawa mafsadat bagi
kedua belah pihak;Menimbang, bahwa menghindari terjadinya mafsadat dalam rumahtangga harus lebih diutamakan dari pada mendatangkan kemaslahatan sesuaiqaidah Fiqhtyyah yang berbunyi :wl > wie Ro > wle Jl sl,eto lArtinya : Menolak mafsadat lebih diutamakan untuk menjaga kemaslahatan;Menimbang, bahwa dari apa yang diuraikan di atas, maka Majelisberpendapat pintu perceraian dapat dibuka guna menghindarkan para pihakdari kemelut rumah tangga yang berkepanjangan;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan
11 — 2
Bla.Halaman 9 dari 12 halamanPasal 77 ayat (1), (2), (3), dan (4) Kompilasi Hukum Islam sehingga akanmenimbulkan mafsadat yang lebih besar lagi;Menimbang, bahwa menghindari terjadinya mafsadat dalam rumahtangga harus lebih diutamakan untuk menjaga kemaslahatan sesuaiqaidah Fighiyyah yang berbunyi :tetLiodl Gta gle pie sulin elsArtinya : Menolak mafsadat lebih diutamakan untuk menjagakemaslahatan;Menimbang, bahwa dari apa yang telah dipertimbangkan di atas,Majelis berpendapat bahwa Pemohon yang mohon
12 — 1
Pasal 77 ayat (2), (3) dan (4)Kompilasi Hukum Islam sehingga akan menimbulkan mafsadat yang lebih besarlagi;Menimbang, bahwa menghindari terjadinya mafsadat dalam rumahtangga harus lebih diutamakan dari pada mendatangkan kemaslahatan sesuaiqaidah Fighiyyah yang berbunyi :Mla! Ut We prado a wl 2!
sloArtinya : Menolak mafsadat lebih diutamakan untuk menjagakemaslahatan;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatas, maka alasan perceraian sebagaimana dimaksud oleh Pasal 39 (2) Undangundang No.1 Tahun 1974 jo.
14 — 0
Penggugat dan Tergugat)tersebut sudah tidak ada ikatan lahir dan bathin lagi, sehingga perkawinan yangseperti itu Ssudah dapat dikatakan telah rapuh dan tidak akan dapat lagimewujudkan rumah tangga yang sakinah sebagaimana tujuan dari perkawinanitu sendiri;Menimbang, bahwa perceraian itu sedapat mungkin untuk dapatdihindari, namun apabila kondisi sebuah keluarga sudah sebagaimana yangdiuraikan di atas, maka mempertahankannya adalah suatu usaha yang siasiasaja dan bahkan akan membawa mafsadat bagi
kedua belah pihak;Menimbang, bahwa menghindari terjadinya mafsadat dalam rumahtangga harus lebih diutamakan dari pada mendatangkan kemaslahatan sesuaiqaidah Fighiyyah yang berbunyi :wl > wie Ro > wle Jl sl,cL ood lArtinya : Menolak mafsadat lebih diutamakan untuk menjaga kemaslahatan;Menimbang, bahwa dari apa yang diuraikan di atas, maka majelisberpendapat pintu perceraian dapat dibuka guna menghindarkan para pihakdari kemelut rumah tangga yang berkepanjangan;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan
8 — 0
Penggugat dan Tergugat) tersebut sudah tidak ada ikatan lahir danbathin lagi, sehingga perkawinan yang seperti itu Sudah dapat dikatakantelah rapuh dan tidak akan dapat lagi mewujudkan rumah tangga yangsakinah sebagaimana tujuan dari perkawinan itu sendiri;Menimbang, bahwa perceraian itu sedapat mungkin untuk dapatdihindari, namun apabila kondisi sebuah keluarga sudah sebagaimanayang diuraikan di atas, maka mempertahankannya adalah suatu usahayang siasia saja dan bahkan akan membawa mafsadat bagi
kedua belahpihak;Menimbang, bahwa menghindari terjadinya mafsadat dalam rumahtangga harus lebih diutamakan dari pada mendatangkan kemaslahatansesuai qaidah Fiqhiyyah yang berbunyi :eJLveJ)ut> us or 2. wl al sl,Artinya : Menolak mafsadat lebih diutamakan untuk menjagakemaslahatan;Menimbang, bahwa dari apa yang diuraikan di atas, maka majelisberpendapat pintu perceraian dapat dibuka guna menghindarkan parapihak dari kemelut rumah tangga yang berkepanjangan;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbanganhukum
8 — 1
Danbahkan apabila perkawinan antara Penggugat dan Tergugat ini tetap dipertahankan,maka Penggugat sebagai istri dan Tergugat sebagai suami tidak akan dapatmelaksanakan kewajibannya masingmasing sebagaimana tersebut dalam Pasal 33 dan34 ayat (1) dan (2) Undangundang Nomor Tahun 1974 jo Pasal 77 ayat (2), (3) dan(4) Kompilasi Hukum Islam sehingga akan menimbulkan mafsadat yang lebih besarMenimbang, bahwa menghindari terjadinya mafsadat dalam rumah tanggaharus lebih diutamakan dari pada mendatangkan
kemaslahatan sesuai qaidahFighiyyah yang berbunyi :Artinya : Menolak mafsadat lebih diutamakan untuk menjaga kemaslahatan ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatas, oleh karena telah terbukti Tergugat telah melanggar sighat ta'lik talak danPenggugat yang dalam persidangan telah menyerahkan iwadl sebesar Rp 10.000,(sepuluh ribu rupiah), maka apa yang menjadi syarat untuk jatuhnya talak satu khul'ydari Tergugat kepada Penggugat telah terpenuhi sesuai Ibarat dari Kitab
9 — 4
Penggugat dan Tergugat)tersebut sudah tidak ada ikatan lahir dan bathin lagi, sehingga perkawinan yangseperti itu Sudah dapat dikatakan telah rapuh dan tidak akan dapat lagimewujudkan rumah tangga yang sakinah sebagaimana tujuan dari perkawinanitu sendiri;Menimbang, bahwa perceraian itu sedapat mungkin untuk dapatdihindari, namun apabila kondisi sebuah keluarga sudah sebagaimana yangdiuraikan di atas, maka mempertahankannya adalah suatu usaha yang siasiasaja dan bahkan akan membawa mafsadat bagi
kedua belah pihak;Menimbang, bahwa menghindari terjadinya mafsadat dalam rumahtangga harus lebih diutamakan dari pada mendatangkan kemaslahatan sesuaiqaidah Fiqhtyyah yang berbunyi :I> wie Ro > wle Jl sl,eto lArtinya : Menolak mafsadat lebih diutamakan untuk menjaga kemaslahatan;Menimbang, bahwa dari apa yang diuraikan di atas, maka majelisberpendapat pintu perceraian dapat dibuka guna menghindarkan para pihakdari kemelut rumah tangga yang berkepanjangan;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan
10 — 1
Sehingga apabila tetap dipertahankan akanmendatangkan rasa tidak aman, madharat atau mafsadat daripada maslahatbagi Pemohon dan Termohon. Sedangkan dalam ajaran syari'at Islammenghindari madharat atau mafsadat wajib didahulukan dari pada mengambilmanfaatnya.
Nomor 0003/Pdt.G/2016/PA.TrkArtinya : "Menolak mafsadat lebih didahulukan dari pada mengambilkemashlahatan"; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebutMajelis Hakim menilai dan berpendapat bahwa permohonan Pemohontersebut tidak melawan hukum dan beralasan, sehingga ketentuan Pasal 19huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f)Kompilasi Hukum Islam di Indonesia telah terpenuhi.
21 — 0
Putusan Nomor 4200/Pdt.G/2019/PA.JStersebut sudah tidak ada ikatan lahir dan bathin lagi, sehingga perkawinan yangseperti itu Sudah dapat dikatakan telah rapuh dan tidak akan dapat lagimewujudkan rumah tangga yang sakinah sebagaimana tujuan dari perkawinanitu sendiri;Menimbang, bahwa perceraian itu sedapat mungkin untuk dapatdihindari, namun apabila kondisi sebuah keluarga sudah sebagaimana yangdiuraikan di atas, maka mempertahankannya adalah suatu usaha yang siasiasaja dan bahkan akan membawa mafsadat
bagi kedua belah pihak;Menimbang, bahwa menghindari terjadinya mafsadat dalam rumahtangga harus lebih diutamakan dari pada mendatangkan kemaslahatan sesuaiqaidah Fiqhtyyah yang berbunyi :wl > wie Bo > wle Jl sl,eto lArtinya : Menolak mafsadat lebih diutamakan untuk menjaga kemaslahatan;Menimbang, bahwa dari apa yang diuraikan di atas, maka majelisberpendapat pintu perceraian dapat dibuka guna menghindarkan para pihakdari kemelut rumah tangga yang berkepanjangan;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan
8 — 1
tetapi tidak berhasilMenimbang, bahwa dalam kondisi rumah yang demikian, kehidupankeluarga sakinah, mawaddah dan rahmah sebagai tujuan perkawinansebagaimana dimaksud dalam firman Allah SWT. surat ArRum ayat 21, jelastidak akan terwujud, dan bahkan apabila perkawinan antara Penggugat danTergugat tersebut tetap dipertahankan baik Penggugat sebagai istri danataupun Tergugat sebagai suami jelas tidak akan dapat melaksanakankewajibannya masingmasing dalam hidup berumah tangga sehingga akanmenimbulkan mafsadat
yang lebih besar lagi;Menimbang, bahwa menolak terjadinya mafsadat dalam rumah tanggaharus lebih didahulukan dari pada mendatangkan kemaslahatan, hal ini dengansesuai gaidah fighiyah yang berbunyi;ule prio swlaoll slo Wlasl ubArtinya: Menolak mafsadat lebih didahulukan dari pada mendatangkankemaslahatan;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan di atas,Penggugat yang mohon perkawinan antara Penggugat dan Tergugat putuskarena perceraian tersebut telah memenuhi alasan perceraian sebagaimanadimaksud
6 — 0
Dan bahkan apabila perkawinan antara Penggugat dan Tergugat ini tetapdipertahankan, maka Penggugat sebagai istri dan Tergugat sebagai suami tidak akandapat melaksanakan kewajibannya masingmasing sebagaimana tersebut dalam Pasal 33dan 34 ayat (1) dan (2) Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 77 ayat (2), (3)dan (4) Kompilasi Hukum Islam sehingga akan menimbulkan mafsadat yang lebih besarlagi; Menimbang, bahwa menghindari terjadinya mafsadat dalam rumah tanggaharus lebih diutamakan daripada mendatangkan
kemaslahatan sesuai gaidah Fiqhiyyah yang berbunyi : Artinya : Menolak mafsadat lebih diutamakan untuk menjaga kemaslahatan; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut di atas,oleh karena telah terbukti Tergugat telah melanggar sighat ta'lik talak pada angka 2dan 4 tersebut dan Penggugat yang di sidang telah menyerahkan iwadl sebesar Rp10.000, ( sepuluh ribu rupiah), maka apa yang menjadi syarat untuk jatuhnya talaksatu khul'y dari Tergugat kepada Penggugat telah terpenuhi sesuai
12 — 4
bahwa dari keterangan saksisaksi tersebut Majelis Hakimtelah menemukan fakta : Bahwa sejak tahun 2013 rumah tangga Penggugat dengan Tergugat mulagoyah karena teruS menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran yangdisebabkan karena Tergugat sering mengucapkan katakata kasar danmelakukan tindak kekerasan dalam rumah tangga kepada Penggugat danTergugat kurang bertanggung jawab terhadap nafkah lahir dan bathinPenggugat; : Bahwa pertengkaran dan perselisihan tersebut telah menimbulkan madharatatau mafsadat
Dengan adanya faktafakta diatas terutamasikap Penggugat yang sudah bersikeras untuk bercerai dengan Tergugat telahmenunjukkan lepasnya ikatan batin antara Penggugat dengan Tergugatsehingga tujuan perkawinan tidak tercapai lagi;Menimbang, bahwa mempertahankan sebuah perkawinan yang sudahlepas dari sendisendinya (tidak adanya ikatan batin lagi antara suami istri)akan dapat menimbulkan mafsadat yang lebih besar dari pada manfaatnya bagisuami istri, sedang dalam ajaran agama Islam menghindari mafsadat
7 — 0
Pasal77 ayat (2), (3) dan (4) Kompilasi Hukum Islam sehingga akanmenimbulkan mafsadat yang lebih besarMenimbang, bahwa menghindari terjadinya mafsadat dalamrumah tangga harus lebih diutamakan dari pada mendatangkankemaslahatan sesuai gqaidah Fiqhiyyah yang berbunyi :Wledl ots cle prtorinLadl slo Artinya : Menolak mafsadat lebih diutamakan untuk menjagakemaslahatan;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut di atas, maka alasan perceraiansebagaimana dimaksud oleh pasal 39 (2) Undangundang
22 — 6
luts WLe eric rwlesl soArtinya : Menolak mafsadat harus lebih diutamakan dari pada menarikmaslahat,Menimbang, bahwa perceraian adalah merupakan perbuatan halalyang dibenci Allah SWT yang sedapat mungkin dihindari oleh setiappasangan keluarga, akan tetapi mempertahankan perkawinan Penggugatdengan Tergugat dengan kondisi seperti tersebut di atas, Majelisberpendapat justru akan lebin mendatangkan mafsadat yang lebih besardari pada maslahat yang akan dicapai;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut
di atas, MajelisHakim berpendapat antara Penggugat dan Tergugat telah terjadiperselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan lagi untuk hiduprukun, damai dalam rumah tangga;Menimbang, bahwa perceraian adalah merupakan perbuatan halalyang dibenci Allah SWT yang sedapat mungkin dihindari oleh setiappasangan keluarga, akan tetapi mempertahankan perkawinan Penggugatdengan Tergugat dengan kondisi seperti tersebut di atas, Majelisberpendapat justru akan lebih mendatangkan mafsadat yang lebih besardari
9 — 5
Dan Penggugattelah menghadirkan 2 (dua) orang dekatnya untuk dimintai keterangannyasebagai saksi dimuka sidang;Menimbang, bahwa dari keterangan saksisaksi tersebut Majelis Hakimtelah menemukan fakta : Bahwa sejak tahun 2015 rumah tangga Penggugat dengan Tergugat mulaigoyah dan tidak harmonis karena nafkah yang diberikan oleh Tergugat tidakmencukupi, dan hubungan Penggugat dengan orangtua Tergugat kurangbaik; Bahwa pertengkaran dan perselisihan tersebut telah menimbulkan madharatatau mafsadat sedemikian
Dengan adanya faktafakta diatas terutamasikap Penggugat yang sudah bersikeras untuk bercerai dengan Tergugat telahmenunjukkan lepasnya ikatan batin antara Penggugat dengan Tergugatsehingga tujuan perkawinan tidak tercapai lagi;Menimbang, bahwa mempertahankan sebuah perkawinan yang sudahlepas dari sendisendinya (tidak adanya ikatan batin lagi antara suami istri)akan dapat menimbulkan mafsadat yang lebih besar dari pada manfaatnya bagisuami istri, sedang dalam ajaran agama Islam menghindari mafsadat
12 — 1
Penggugat dan Tergugat) tersebut sudah tidak ada ikatan lahir danbathin lagi, sehingga perkawinan yang seperti itu sudah dapat dikatakantelah rapuh dan tidak akan dapat lagi mewujudkan rumah tangga yangsakinah sebagaimana tujuan dari perkawinan itu sendiri;Menimbang, bahwa perceraian itu sedapat mungkin untuk dapatdihindari, namun apabila kondisi sebuah keluarga sudah sebagaimanayang diuraikan di atas, maka mempertahankannya adalah suatu usahayang siasia Saja dan bahkan akan membawa mafsadat bagi
kedua belahpihak;Menimbang, bahwa menghindari terjadinya mafsadat dalam rumahtangga harus lebih diutamakan dari pada mendatangkan kemaslahatansesuai qaidah Fiqhiyyah yang berbunyi :eJLoooJ wt > ols os @ wl 2 Jl sloArtinya : Menolak mafsadat lebih diutamakan untuk menjagakemaslahatan;Menimbang, bahwa dari apa yang diuraikan di atas, maka majelisberpendapat pintu perceraian dapat dibuka guna menghindarkan parapihak dari kemelut rumah tangga yang berkepanjangan;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbanganhukum