Resnarkoba tanggal 04 Juni 2013 ; Bahwa keterangan yang saksi berikan saat itu adalah masalah memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi ; Bahwa yang dimaksud sediaan farmasi menurut UU No. 36 Thn. 2009 tentangKesehatan adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan Kosmetik ; Bahwa yang dimaksud obat adalah suatu bahan atau paduan bahanbahan yang dimaksudkan untuk digunakan menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangkan,menghilangkan dan menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka ataukelainan badaniah

Menderita sakit lumpuh ; Terganggu daya pikir selama empat minggu atau lebih ; Gugur atau matinya kandungan seorang perempuan;Menimbang, bahwa ketentuan tersebut tidak menerangkan tentang artiLuka Berat itu Sendiri dan hanya menyebutkan keadaankeadaan yang dipandangsebagai Luka Berat, namun demikian dalam Arrest Hoge Raad tanggal 23 Oktober1923 disebutkan bahwa Terhadap pengertian Luka Berat, Hakim bebas untuk jugadiluar halhal yang disebutkan dalam pasal ini, menentukan sebagai Luka Beratsetiap luka badaniah

Menurut doktrin, pengertian kekerasanadalah menggunakan kekuatan atau tenaga badaniah yang tidak kecil yangmengakibatkan ketidakberdayaan secara fisik.

pemutardongkrak, hingga Saksi Paimin tidak sadarkan diri, kemudian terdakwamelakban mata, mulut, kaki dan tangan Saksi Paimin, lalu Para Terdakwamemindahkan saksi Paimin ke dalam mobil Avanza menidurkan Saksi Paimindi belakang jok sopir, sambil mengeluarkan ancamanancaman dan jugamasih memukuli dan menginjak kepala Saksi Paimin, kemudian Saksi Paimindibawa ke arah Semarang dan di buang di daerah Bandungan Ambarawa;Menimbang, bahwa cara Para Terdakwa tersebut jelas merupakanpenggunaan kekuatan atau tenaga badaniah

Sedangkan yang dimaksud dengan ancaman kekerasan adalahperbuatan sedemikian rupa yang menimbulkan rasa takut bagi orang lain denganmenggunakan tenaga badaniah yang tidak kecil, yang penggunaannya tidaksesuai dengan hukum/tanpa hak, lebih lanjut elemen unsur ini mensyaratkanbahwa kekerasan atau ancaman kekerasan tersebut haruslah ditujukan kepadaorang;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang terungkap di persidangan padahari Senin tanggal 17 September 2018 sekira pukul 15.00 Wib bertempat di JalanSungai

dan setelahTerdakwa mengambil uang tersebut selanjutnya Terdakwa langsung pergimembawa uang tersebut ke rumah orang tua Terdakwa;Menimbang, bahwa berdasarkan uraian faktafakta yang terungkap dipersidangan tersebut di atas dapatlah diketahui jika perbuatan Terdakwamengacugkan parang/golok ke arah leher Saksi RUSMANA Bin OYO hinggamenyebabkan Saksi RUSMANA Bin OYO merasa takut dan terancam adalahmerupakan perbuatan sedemikian rupa yang menimbulkan rasa takut bagi oranglain dengan menggunakan tenaga badaniah

dirinya atau kawanya yang turut melakukan akanmelarikan diri atau Supaya barang yang dicuri itu tetap ada ditangannya.Halaman 9 dari 13 Putusan Nomor 371/Pid.B/2018/PNRhlMenimbang, bahwa dalam Pasal 89 KUHP yang disamakan melakukankekerasan itu, membuat orang jadi pingsan atau tidak berdaya lagi (lemah)sedangkan menurut SR.SIANTURI,SH dalam bukunya Tindak Pidana di KUHPberikut uraiannya hal 610 " Yang dimaksud dengan kekerasan atau tindakankekerasan pada dasarnya adalah melakukan suatu tindakan badaniah

Putusan No.813/Pdt.G/2020/PA.TPIhalangi oleh Penggugat sepanjang tidak mendatangkan mudarat bagi anakanak Penggugat dan Tergugat, karena hak pemeliharaan (hadhanah) dalamperkara ini hanya bersifat badaniah/jasmaniah (physical custody);Menimbang, bahwa apabila Penggugat sebagai pemegang hakasuh/hadhanah terhadap anak kedua Penggugat dan Tergugat tersebut tidakmemberikan akses atau kesempatan kepada Tergugat untuk melaksanakanhakhaknya sebagai ayah dari anakanak Penggugat dan Tergugat, maka haltersebut

Bathin atau kalobu pembuat ketikamelakukan perbuatan melawan hukum harus merupakan sikap bathin yangjahat (mens rea);Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan kekerasan atau ancamankekerasan adalah mempergunakan tenaga atau kekuatan jasmani tidak kecilsecara tidak sah sehingga membuat orang tidak berdaya sehingga dengandemikian melakukan kekerasan bukan merupakan suatu alat atau daya upayauntuk mencapai sesuatu akan tetapi merupakan tujuan dan melakukankekerasan adalah suatu tindakan terhadap badaniah

ditunjuk yakni BadanPOM RI untuk dapat diedarkan diwilayah Republik Indonesia, dan apabila tidakterdaftar di Badan POM RI atau telah dicabut izin edarnya maka produk obattersebut tidak boleh diedarkan, sesuai dengan Pasal 106 Ayat (1) UU RI No. 36tahun 2009 tentang Kesehatan;Menimbang, bahwa pengertian Obat adalah suatu bahan atau paduanbahanbahan yang dimaksudkan untuk digunakan menetapkan diagnosa,mencegah, mengurangkan, menghilangkan dan menyembuhkan penyakit ataugejala penyakit, luka atau kelainan badaniah

yakni BadanPOM RI untuk dapat diedarkan diwilayah Republik Indonesia, dan apabila tidakterdaftar di Badan POM RI atau telah dicabut izin edarnya maka produk obattersebut tidak boleh diedarkan, sesuai dengan Pasal 106 Ayat (1) UU RI No. 36tahun 2009 tentang Kesehatan;12Menimbang, bahwa pengertian Obat adalah suatu bahan atau paduanbahanbahan yang dimaksudkan untuk digunakan menetapkan diagnosa,mencegah, mengurangkan, menghilangkan dan menyembuhkan penyakit ataugejala penyakit, luka atau kelainan badaniah

kerugian;Menimbang, bahwa unsur melawan hukum yang dimaksud dalamperbuatan melawan hukum adalah: melanggar kewajiban hukum si pelaku,melanggar hak subjektif orang lain yang telah diatur oleh undangundang,bertentangan dengan kesusilaan, atau bertentangan dengan kepatutan,ketelitian, dan ketidak hatihatian;Menimbang, bahwa hakhak subyektif yang diakui oleh Yurisprudensiadalah: hakhak kebendaan serta hakhak absolut lainnya (misalnya hakmilik), hakhak pribadi (hak atas integritas pribadi dan integritas badaniah

Hakim bebasuntuk juga diluar halhal yang disebut dalam pasal ini menentukan sebagailuka berat setiap Iluka badaniah, yang menurut pengertian umum diartikansebagai demikian;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dipersidangan peristiwapenganiayaan pada hari Senin tanggal 19 Agustus 2019 sekitar pukul 08.00WIT, yang bertempat di Desa Tapa Kecamatan Obi Barat KabupatenHalmahera Selatan, Terdakwa pada saat kejadian benarbenar bertujuanhendak menikam korban agar korban menderita terluka, namun saatkejadian

Unsur Dengan memakaikekerasan atau memakaiancamankekerasan, baik terhadap orang itu sendiri maupun orang lain;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan kekerasan itu berupapengerahan tenaga badaniah yang ditujukan kepada seseorang atau suatubenda dengan intensitas tertentu, kekerasan mana tidak harus hanya tertujusecara langsung pada objek atau orang yang hendak dipaksa melainkan jugadapat terhadap orang lain atau suatu barang yang berpengaruh langsungterhadap orang yang hendak dipaksa sehingga merupakan

Unsur melakukan kekerasan terhadap orangMenimbang, bahwa untuk adanya kekerasan diperlukan adanya 2 unsur,yaitu adanya penggunaan kekuatan badaniah dan adanya efek dari padakekuatan badaniah tersebut.

., mamun hak Tergugat sebagai ayahkandungnya untuk bertemu dengan anak tersebut, memberikan kasih sayangdan memberikan perhatian terhadap anak tersebut tidak boleh di halanghalangi oleh Penggugat sepanjang tidak mendatangkan mudarat bagi anakanak Penggugat dan Tergugat, karena hak pemeliharaan (hadhanah) dalamperkara ini hanya bersifat badaniah/jasmaniah (physical custody);Menimbang, bahwa apabila Penggugat sebagai pemegang hakasuh/hadhanah terhadap anak kedua Penggugat dan Tergugat tersebut tidakmemberikan

Melakukan Kekerasan Terhadap Orang Atau Barang14Yang dimaksud dengan kekerasan adalah menggunakan tenaga badaniah yangtidak kecil, disamping itu berdasarkan pasal 89 KUHP yang disamakaan dengankekerasan adalah membuat orang pingsan atau tidak berdaya;Kekerasan yang dikehendaki oleh unsur ini haruslah ditujukan terhadap orangatau barang, dengan kata lain kekerasan teersebut tidak harus ditujukan terhadapkedua alternatif diatas melainkan cukup salah satunya saja harus ditujukan terhadapsalah satu diantara

KUHP sendiri tidak mengatur mengenaimakna dari kekerasan atau ancaman kekerasan namun dalam doktrin hukumpidana kekerasan dimaksud sebagai penggunaan tenaga badaniah secaratidak sah, kemudian perluasan arti kekerasan ini dapat dilihat dalam Pasal 89KUHP yang menyebutkan bahwa kekerasan adalah tindakan untuk membuatorang lain pingsan atau tidak berdaya sedangkan ancaman kekerasan samaartinya mengancam seseorang menggunakan suatu bentuk kekerasan;Menimbang, bahwa pencurian yang dilakukan Terdakwa tampak

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan kekerasan atau ancamankekerasan adalah mempergunakan tenaga atau kekuatan jasmani tidak kecilsecara tidak sah sehingga membuat orang tidak berdaya sehingga dengandemikian melakukan kekerasan bukan merupakan suatu alat atau daya upayauntuk mencapai sesuatu akan tetapi merupakan tujuan dan melakukankekerasan adalah suatu tindakan terhadap badaniah yang cukup berat sehinggamenjadikan orang menjadi sakit atau tidak berdaya ;Menimbang, bahwa dipersidangan telah terungkap

Dan oleh karena saksikorban Alif dalam perkara ini telah merasakan sakit/ luka pada daun telingakirinya, maka dapatlah disimpulkan pukulan yang dilakukan oleh terdakwatersebut sudah tentu disertai dengan tenaga yang relatif kuat, sehingga apayang dilakukan oleh terdakwa tersebut termasuk dalam kategori kekerasan,Halaman 9 dari 13 halaman Putusan Nomor 144/Pid.Sus/2019/PN Kkasebab dengan kekerasan diartikan sebagai melakukan sesuatu denganmenggunakan tenaga badaniah sedemikian rupa, bahkan saksi korban

Moeljatno, SH dalam bukunyaKuliah Hukum Pidana halaman 86 menyebutkan bahwa untuk adanyakekerasan diperlukan adanya kekuatan badaniah dan adanya efek daripenggunaan kekuatan badaniah tersebut.

Orangorang yang hanya mengikutidan tidak benarbenar turut melakukan tidak dapat di kKenakan pasal ini;Menimbang, bahwa menurut doktrin Hukum Pidana adanya suatukekerasan jika dalam suatu peristiwa itu orang telah menggunakan kekuatanatau tenaga badaniah yang tidak terlalu ringan;Menimbang, bahwa "kekerasan dalam pasal ini merupakan suatu alatatau daya upaya untuk mencapai sesuatu akan tetapi adalah merupakan suatutujuan":Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksisaksi, keteranganterdakwa dihubungan

Langemeijer yang dikutip oleh P.A.F. lamintang, SH dalambukunya Delikdelik khusus kejahatan terhadap nyawa, tubuh dan kesehatanserta kejahatan yang yang membahayakan bagi nyawa, tubuh dan kesehatan;Menimbang, bahwa menurut doktrin Hukum Pidana adanya suatukekerasan jika dalam suatu peristiwa itu orang telah menggunakan kekuatanatau tenaga badaniah yang tidak terlalu ringan;Menimbang, bahwa "kekerasan dalam pasal ini merupakan suatu alatatau daya upaya untuk mencapai sesuatu akan tetapi adalah merupakan