Ditemukan 11085 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 15-12-2017 — Putus : 31-01-2018 — Upload : 09-03-2020
Putusan PN PASIR PANGARAIAN Nomor 430/Pid.B/2017/PN Prp
Tanggal 31 Januari 2018 — Penuntut Umum:
RONI SAPUTRA,SH
Terdakwa:
BENI TRIO SARI ALS BENI
289
  • Menetapkan barang bukti berupa1 (satu) unit sepeda motor jenis honda RX KING NOPOL 4857 FK Warna Hitamdikembalikan kepada saksi BAMBANG Als BAMBANG.1 (satu) helai baju dalam warna hitam merek agree.1 (satu) helai baju kaos panjang tangan warna putih bermotif merek mens wearDimusnahkan
  • Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.2.000,- (dua ribu rupiah).
Putus : 12-02-2020 — Upload : 08-12-2021
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 151 K/Pid.Sus/2020
Tanggal 12 Februari 2020 — SAEFI bin MUNASIB
2621 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Hal ini penting dipertimbangkan Judex Factimaupun Penuntut Umum mengingat jangan sampai terjadi Terdakwadihukum tidak sesuai dengan sikap batin atau kesalahan yang dilakukan.Artinya kesalahan dan mens rea Terdakwa sesuai dengan maksud Pasal127 Ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentangNarkotika, dan jangan sampai dihukum menerapkan pasal pengedarPasal 112 Ayat (1), Pasal 114 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun2009 tentang Narkotika.
    Terdakwa membeli sabuakan digunakan bersama secara melawan hokum;Bahwa Judex Facti maupun Penuntut Umum jangan hanyamempertimbangkan actus reus/perbuatan fisik, materil Terdakwa, tetapiwajib pula mempertimbangkan mens rea/kesalahan Terdakwa.
    rea dan kesalahan/niatTerdakwa seperti yang terungkap di persidangan, mens rea Terdakwamembeli dan memiliki sabu tersebut sematamata untuk menggunakansabu secara melawan hukum dan bukan untuk tujuan lainnya.
    Sedangkan mens rea/kesalahan Terdakwa membelikemudian memiliki, menguasai, menyimpan sisa Narkotika adalahbermaksud untuk tujuan menggunakan secara melawan hukum.Penerapan pasalpasal tersebut wajib memperhatikan danmempertimbangkan maksud dan tujuannya, dengan kata lain menerapkanundangundang bukan berdasarkan tekstual bunyi undangundang belakatetapi melainkan berdasarkan konstekstualnya;Bahwa dapat dipahami secara akal sehat bahwa Terdakwa sebagaipenyalahguna terntu sebelum menggunakan Narkotika
    Nomor 151 K/Pid.Sus/2020tanpa mempertimbangkan mens rea Terdakwa. Hal ini tentu bertentangandengan prinsip hukum pidana atau teori pertanggungjawaban pidana yangwajib diterapkan dalam setiap memeriksa dan menuntut perkara dipengadilan. Bahwa azas hukum yang selama ini berlaku dan dijunjungtinggi dalam praktek peradilan pidana bahwa tidak ada pidana tanpa adakesalahan.
Putus : 03-09-2018 — Upload : 16-10-2019
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1775 K/PID.SUS/2018
Tanggal 3 September 2018 — SITI LASTITI alias TITI
3011 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Ketua Majelis berpendapat perbuatan Terdakwa a quo tidak serta mertadapat diterapkan ketentuan Pasal114 Ayat (1) UndangUndang Nomor35 Tahun 2009 atau Pasal 112 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35Tahun 2009, meskipun pada waktu ditangkap Terdakwa diemukansedang membeli atau memiliki, menguasai, menyimpan Narkotikasebanyak 0,0841 (nol koma nol delapan empat puluh satu) gram,tetapi harus dipertimbangkan mens rea Terdakwa;Bahwa dari segi sejarah pembentukan ketentuan Pasal 114 Ayat (1)UndangUndang Nomor 35
    Dengan kata lain,judex facti maupun Penuntut Umum menerapkan undangundangbukan sekedar memenuhi rumusan secara tekstual bunyi undangundang belaka, tetapi juga diterapkan berdasarkan kontekstualnya;Seperti halnya dalam perkara a quo , mens rea Terdakwa membeli,memiliki, mMenyimpan, menguasai Nakotika untuk maksud dan tujuanmenggunakan secara melawan hukum maka wajib menerapkanPasal 127 Ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009,apabila mens reanya dengan maksud untuk melakukan kegiatanperedaran
    Terdakwa tidak mungkin dapat menggunakansabu tanpa terlebih dahulu membeli, Kemudian memiliki, menyimpan,menguasai;Bahwa Penuntut Umum maupun judex facti dalam memeriksaperkara a quo wajib mempertimbangkan mens rea Terdakwamembeli dan memiliki sabu tersebut sematamata untuk digunakansecara melawan hukum dan bukan untuk tujuan lainnya;Oleh karena itu, apabila seorang penyalahguna dalam hal ini Terdakwaketika ditemukan sedang membeli atau memiliki, menyimpan ataumenguasai Narkotika dengan mens rea
    Putusan NomorNarkotika, hal ini dapat dibuktikan hasil pemeriksaan persidangantidak terungkapfakta Terdakwa pernah menjual, mengedarkan secara gelap Narkotika.Terdakwa tidak pernah menjadi jaringan/sindikat peredaran gelapNarkotika;Bahwa dalam putusan judex facti maupun memori kasasi PenuntutUmum hanya mempertimbangkan secara kasat mata actus reus/perbuatan materil Terdakwa yaitu membeli dan memiliki sabu, tanpamempertimbangkan mens rea Terdakwa.
Putus : 23-03-2011 — Upload : 14-10-2011
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1240 K/Pid.Sus/2010
Tanggal 23 Maret 2011 — MAHDI ASSAGAF, SE
5736 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Saksi Mens Fredik Kokone selaku Kepala Sekolah SD Inp.Makete, Saksi Mens Fredik Kokone, setelah menerima danablock grant TA 2007 telah menghadap kepada saksi Drs. H.M.Sahid Hamid, MH. untuk melaporkan bahwa dana block grant TA2007 telah diterima oleh Saksi Mens Fredrik Kokone dan jugamelaporkan bahwa saksi FAHRIA alias ALYA telah meminta uangsebagai dana partisipasi. Bahwa laporan saksi Mens FredikKokone kemudian ditanggapi oleh saksi Drs. H.M.
    H.M.Sahid Hamid, MH. untuk melaporkan bahwa dana block grant TA2007 telah diterima oleh Saksi Mens Fredik Kokone dan jugamelaporkan bahwa ada orang telah meminta uang sebagai danapartisipasi. Bahwa laporan saksi Mens Fredik Kokone kemudianHal. 15 dari 51 hal. Put. Nomor: 1240 K/Pid.Sus/201010.11.12.13.ditanggapi oleh saksi Drs. H.M.
    Mendengar arahan tersebut, saksi SabrinKrois kembali menemui saksi FAHRIA alias ALYA danmenyerahkan uang sebanyak Rp.16.000.000, (enam belas jutarupiah) yang diambil dari dana block grant TA 2007;Saksi Mens Fredik Kokone selaku Kepala Sekolah SD Inp.Makete, Saksi Mens Fredik Kokone, setelah menerima danablock grant TA 2007 telah menghadap kepada saksi Drs.
    H.M.Sahid Hamid, MH. untuk melaporkan bahwa dana block grant TA2007 telah diterima oleh Saksi Mens Fredrik Kokone dan jugamelaporkan bahwa saksi FAHRIA alias ALYA telah memintauang sebagai dana partisipasi. Bahwa laporan saksi Mens FredikKokone kemudian ditanggapi oleh saksi Drs. H.M. Sahid Hamid,MH. : "agar permintaan saksi FAHRIA alias ALYA segeradiselesaikan".
    Nomor: 1240 K/Pid.Sus/201010.ds12.Saksi Mens Fredik Kokone selaku kepala sekolah SD Inp.Makete, Saksi Mens Fredik Kokone, setelah menerima danablock grant TA 2007 menghadap kepada saksi Drs. H.M. SahidHamid, MH. untuk melaporkan bahwa dana block grant TA 2007telah diterima oleh Saksi Mens Fredrik Kokone dan jugamelaporkan bahwa saksi FAHRIA alias ALYA telah memintauang sebagai dana partisipasi.Bahwa laporan saksi Mens Fredik Kokone kemudian ditanggapioleh saksi Drs. H.M.
Register : 13-10-2017 — Putus : 05-02-2018 — Upload : 29-05-2019
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2387 K/Pid.Sus/2017
Tanggal 5 Februari 2018 — Hendru Widjaya Alias endu
12647 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Dan tidak mungkin Terdakwadapat memakai narkotika tanpa melalui tahapan memperoleh dari orangdengan cara membeli atau diberi secara gratis kemudian memilikinya,menguasai dan menyimpannya;Bahwa Penuntut Umum maupun judex facti tidak boleh mendasarkanpertimbangannya hanya pada perbuatan lahiriah atau actus reus semata,hanya melihat saat Terdakwa ditangkap sedang membeli, memiliki, menguasai,menyimpan narkotika, melainkan wajidb mempertimbangkan mens reaTerdakwa.
    Penuntut Umum maupun judex facti yang hanya mendasaripertimbangannya pada perbuatan lahirian / actus reus Terdakwa melanggarprinsip hukum pidana yang berlaku dan dijunjung tinggi dalam dunia peradilanyaitu tentang mens rea atau kesalahan Terdakwa.
    Hakim dalam memeriksaperkara tidak boleh menghukum atau menyatakan Terdakwa bersalah melebihiatau tidak sesuai dengan sikap batin / mens rea yang ada pada diri Terdakwa.Apabila mens rea Terdakwa penyalahguna narkotika maka Hakim wajibmempertimbangkan dan menerapkan ketentuan Pasal 127 Ayat (1) huruf aUndangUndang Nomor 35 Tahun 2009.
    Hakim tidak hanyamempertimbangkan actus reus Terdakwa tetapi Hakim wajibmempertimbangkan mens rea / sikap batin atau niat Terdakwa membeli,memiliki, untuk maksud / tujuan apa, apakah untuk digunakan secara melawanhukum ataukah untuk diedarkan, dijual atau diperdagangkan dan sebagainya;Bahwa terbukti dalam perkara a quo kepemilikan shabu olehTerdakwa untuk tujuan menggunakan secara melawan hukum.
    Dari segimens rea, Terdakwa tidak dapat dipersalahkan melakukan tindak pidanamelanggar Pasal 114 Ayat (1) atau Pasal 112 Ayat (1) sebab bentukkesalahan / mens rea pelaku yang melanggar pasalpasal tersebut adalahapabila membeli, memiliki atau menguasai untuk maksud atau tujuanperedaran gelap narkotika. Misalnya Terdakwa membeli kemudian menjualatau. mengedarkan, memperdagangkan dan seterusnya.
Putus : 25-10-2018 — Upload : 18-10-2019
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2060 K/PID.SUS/2018
Tanggal 25 Oktober 2018 — Hj. HAERY YUSUF binti H. YUSUF SAFRY;
6732 Berkekuatan Hukum Tetap
  • No. 2060 K/PID.SUS/2018Bahwa untuk menghukum Terdakwa atas suatu tindak pidanasebagaimana dalam dakwaan Penuntut Umum seharusnyamempertimbangkan kesalahan (mens rea) Terdakwa seperti yangterungkap di persidangan.
    Bahwa mens rea Terdakwa membeli danmemiliki, menyimpan narkotika untuk digunakan secara melawan hukumatau melawan hak dan bukan untuk tujuan lainnya;Bahwa apabila Terdakwa ditemukan sedang membeli, memperoleh ataumemiliki, menyimpan atau menguasai narkotika akan tetapi narkotikatersebut untuk digunakan maka Terdakwa tidak dapat dipersalahkanmelanggar Pasal 114 Ayat (1) atau Pasal 112 Ayat (1) UndangUndangNomor 35 Tahun 2009;Bahwa alasan memori kasasi Penuntut Umum tidak tepat dan objektifdalam memahami
    unsur pertanggungjawaban pidana, sebab hanyamempertimbangkan perbuatan yang tekstual, secara kasat mata saja yaituperbuatan (actus reus) materil Terdakwa yaitu membeli dan memiliki,menguasai shabu, tanpa mempertimbangkan mens rea Terdakwa.Padahal berdasarkan fakta sidang mens rea Terdakwa memperoleh,memiliki shabu tersebut untuk tujuan digunakan;Bahwa cara pandang Penuntut Umum tentu bertentangan dengan prinsiphukum pidana atau teori pertanggungjawab pidana yang wajib diterapkandalam setiap pemeriksaan
    Bahwa asas hukumyang selama ini berlaku dan ditunjujung tinggi dalam praktek peradilanpidana bahwa tidak ada pidana tanpa ada kesalahan (geen straft zonderschuld) dengan mempertimbangkan mens rea.
Putus : 04-12-2019 — Upload : 02-11-2021
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 3619 K/Pid.Sus/2019
Tanggal 4 Desember 2019 — RAMADHANI bin ARIFIN
4920 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Hal ini penting dipertimbangkan Judex Factimaupun Penuntut Umum mengingat Jangan sampai terjadi Terdakwadihukum tidak sesuai dengan sikap batin atau kesalahan yang dilakukan.Artinya kesalahan dan mens rea Terdakwa sesuai dengan maksud Pasal127 Ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentangNarkotika, dan jangan sampai dihukum menerapkan pasal pengedar Pasal112 Ayat (1) atau Pasal 114 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun2009 tentang Narkotika.
    Terdakwa membeli sabuakan dipergunakan bersama secara melawan hukum;Judex Facti maupun Penuntut Umum jangan hanya mempertimbangkanactus reus/perbuatan fisik, materil Terdakwa, tetapi wajib pulamempertimbangkan mens rea/kesalahan Terdakwa.
    Judex Facti maupunPenuntut Umum seharusnya dapat membedakan mens rea/kesalahanorang membeli, memiliki, menyimpan Narkotika untuk kegiatan peredarangelap Pasal 114 Ayat (1) atau Pasal 112 Ayat (1) UndangUndang Nomor35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan mens rea/kesalahan orangmembeli, memiliki, menyimpan Narkotika untuk digunakan secaramelawan hukum Pasal 127 Ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor 35Tahun 2009 tentang Narkotika;Seorang penyalahguna seperti halnya Terdakwa ketika ditemukan sedangmembeli
    Sedangkan mens rea/kesalahanTerdakwa membeli kemudian memiliki, menguasai, menyimpan sisaNarkotika adalah bermaksud untuk tujuan menggunakan secara melawanhukum.
    Bahwa tidak mungkinTerdakwa dapat menggunakan Narkotika tanpa terlebin dahulu membeli,memiliki, menyimpan atau menguasai Narkotika (kecuali terdakwadipanggil untuk mengkonsumsi saja);Bahwa bahwa Judex Facti maupun Penuntut Umum hanyamempertimbangkan actus reus/perbuatan materil Terdakwa yaitu membelidan memiliki sabu, tanopa mempertimbangkan mens rea Terdakwa.
Putus : 23-04-2019 — Upload : 03-12-2021
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 918 K/Pid.Sus/2019
Tanggal 23 April 2019 — ERRYZAL PERMANA bin SUSANTO
3523 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Hal ini penting dipertimbangkan judex factimaupun Penuntut Umum mengingat jangan sampai terjadi Terdakwadihukum tidak sesuai dengan sikap batin dan kesalahan yang dilakukan.Artinya kesalahan dan mens rea Terdakwa sebagai penyalahguna Pasal127 Ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentangNarkotika dan jangan sampai dinukum dengan menggunakan pasalpengedar Pasal 112 Ayat (1), Pasal 111 Ayat (1), Pasal 114 Ayat (1)UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;Bahwa terungkap fakta,
    sikap batin atau niat Terdakwa menggunakanshabu dan tidak bermaksud melakukan kegiatan peredaran gelapnarkotika;:Bahwa judex facti maupun Penuntut Umum dalam memeriksa perkara aquo wajib mempertimbangkan mens rea dan kesalahan/niat Terdakwaseperti yang terungkap di persidangan, mens rea Terdakwa membeli danHal. 5 dari 13 hal.
    Putusan Nomor 918 K/Pid.Sus/2019memiliki shabu tersebut sematamata untuk digunakan secara melawanhukum dan bukan untuk tujuan lainnya;Bahwa oleh karena itu, apabila seorang penyalahguna dalam hal iniTerdakwa ketika ditemukan sedang membeli atau memiliki, menyimpanatau menguasai narkotika dengan mens rea untuk menggunakan tidakdapat dipersalahkan melanggar Pasal 112 Ayat (1) UndangUndangNomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika sebagaimana dalam perkaraa quo;Bahwa apabila mens rea Terdakwa membeli, memiliki
    2019Bahwa untuk menunjukkan benar Terdakwa penyalahguna yaituTerdakwa tidak pernah terkait dalam kegiatan peredaran gelap narkotika,hal ini dapat dibuktikan hasil pemeriksaan persidangan tidak terungkapfakta Terdakwa pernah menjual, mengedarkan secara gelap narkotika.Terdakwa tidak pernah menjadi jaringan/sindikat peredaran gelapnarkotika;:Bahwa dalam putusan judex facti hanya mempertimbangkan secarakasat mata actus reus/perbuatan materil Terdakwa yaitu membeli danmemiliki shabu, tanpa mempertimbangkan mens
Putus : 29-08-2018 — Upload : 21-02-2020
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1214K/Pid.Sus/2018
Tanggal 29 Agustus 2018 — HERMAN alias HERJIL bin SARMAN
4633 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Ketentuan yang wajib diterapkan terhadap paraPenyalahguna adalah Pasal127 ayat (1) huruf a;Bahwa dari segi historis dan naskah akademik pembuatan UndangUndang Narkotika, ketentuan Pasal 114 ayat (1) atau Pasal 112 ayat(1)diperuntukkan bagi para Bandar, Pengedar, Penjual, menerima, orang yangmenyerahkan, menjadi Perantara jual beli Narkotika dan sebagainya, denganmaksud dan tujuan melakukan kegiatan peredaran gelap Narkotika,sedangkan mens rea Terdakwa membeli kemudian memiliki,menguasai,menyimpan
    Penerapan pasalpasal tersebutwajibmemperhatikandan mempertimbangkan maksud dan tujuannya,dengankatalainmenerapkan UndangUndang bukan berdasarkantekstualbunyiUndangUndangbelaka tetapi melainkan berdasarkankonstekstualnya;Bahwa apabila mens rea Terdakwa membeli, memiliki, menyimpan,menguasai Narkotika untuk maksud dan tujuan menggunakan secaramelawan hukum maka wajib menerapkan Pasal127 ayat (1) huruf a,apabilamensreanya dengan maksud untuk melakukan kegiatanperedarangelapNarkotikamaka menerapkan Pasal
    Terdakwa tidak mungkin dapat menggunakanshabutanpaterlebih dahulu. membeli, kemudian memiliki, menyimpan,menguasai;Bahwa Judex Facti maupun Penuntut Umum dalam memeriksa perkaraaquo wajib mempertimbangkan mens rea Terdakwa seperti yang terungkapdipersidangan, mens rea Terdakwa membeli dan memiliki shabutersebutsematamata untuk digunakan secara melawan hukum danbukanuntuktujuanlainnya.
    Oleh karena itu, apabila seorang PenyalahgunadalamhaliniT erdakwaketika ditemukan sedang membeli atau memiliki, menyimpan atau menguasaiNarkotika dengan mens rea untuk menggunakan tidak dapat dipersalahkanmelanggar Pasal 114 ayat (1) atau Pasal 112 ayat (1) sebagaimanadalamperkara aquo;Bahwa untuk menunjukkan benar Terdakwa penyalahguna yaituTerdakwa tidak pernah terkait dalam kegiatan peredaran gelap Narkotika,halini dapat dibuktikan hasil pemeriksaan persidangan tidak terungkapfaktaTerdakwa pernah
    menjual, mengedarkan secara gelap Narkotika.Terdakwatidakpernah menjadijarlngan/sIndikat peredaran gelap Narkotika;Bahwa dalam putusan Judex Facti hanya mempertimbangkansecarakasat mata actus reus/perbuatan materil Terdakwa yaitu membelidanmemiliki shabu, tanpa mempertimbangkan mens rea Terdakwa.Halinitentu. bertentangan dengan prinsip hukum pidana atau teoripertanggungjawabpidana yang wajib diterapkan dalam setiap memeriksadanmenuntutperkaradi Pengadilan.Bahwa azas hukum yang selama iniberlakudandijunjungtinggi
Putus : 03-12-2018 — Upload : 15-10-2020
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2503 K/Pid.Sus/2018
Tanggal 3 Desember 2018 — SRI MULYO HARMANTO alias GEMBONG bin PONIMAN
11319 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Kecuali Terdajwa diajakmenggunakan;Bahwa untuk menghukum Terdakwa atas suatu tindak pidanasebagaimana dalam dakwaan Penuntut Umum seharusnya Judex Factimempertimbangkan kesalahan/mens rea Terdakwa seperti yangterungkap di persidangan, bahwa mens rea Terdakwa menyimpan,menguasai, memiliki Narkotika untuk digunakan secara melawanhukum/melawan hak dan bukan untuk tujuan lainnya;Apabila Terdakwa ditemukan sedang membeli, memperoleh ataumemiliki, menyimpan atau menguasai Narkotika akan tetapi mens reauntuk
    Sebab hanyamempertimbangkan perbuatan yang tekstual, secara kasat mata sajayaitu. actus reus/perbuatan materiil Terdakwa yaitu membeli danmemiliki, menguasai shabu, tanpa mempertimbangkan mens reaTerdakwa.
    Padahal berdasarkan fakta sidang mens rea Terdakwamemperoleh, memiliki Shabu tersebut untuk tujuan digunakan;Bahwa cara pandang Penuntut Umum tentu bertentangan denganprinsip hukum pidana atau teori pertanggungjawaban pidana yang wajibditerapbkan dalam setiap pemeriksaan perkara di pengadilan. Bahwaazas hukum yang selama ini berlaku dan dijunjung tinggi dalam praktekperadilan pidana bahwa tidak ada pidana tanpa kesalahan denganmempertimbangkan mens rea.
Putus : 20-12-2018 — Upload : 31-10-2019
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2893 K/PID.SUS/2018
Tanggal 20 Desember 2018 — MARINAH AMAN binti AMAN KIMIN
3116 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Judex juris berpendapat perbuatan Terdakwa a quo tidak serta mertadapat diterapkan ketentuan Pasal 114 ayat (1) atau Pasal 112 ayat (1),meskipun pada waktu Terdakwa ditangkap ditemukan sedang membeliatau memiliki, menguasai, menyimpan narkotika sebanyak 0,1640 (nolkoma satu enam empat nol) gram sebab dari segi mens rea Terdakwatidak bermaksud melakukan kegiatan peredaran gelap narkotika;Bahwa dari segi historis pembuatan UndangUndang Narkotika, ketentuanPasal 114 ayat (1) atau Pasal 112 ayat (1)
    Sedangkan mens rea Terdakwamembeli kemudian memiliki, menguasai, menyimpan narkotika adalahbermaksud untuk tujuan menggunakan secara melawan hukum.Penerapan PasalPasal tersebut wajid memperhatikan danmempertimbangkan maksud dan tujuannya, dengan kata lain menerapkanundangundang bukan berdasarkan tekstual bunyi undangundang belakatetapi melainkan berdasarkan kontekstualnya;Bahwa secara akal sehat seharusnya dapat dipahami kedudukanTerdakwa sebagai penyalaguna tentu sebelum menggunakan narkotikamaka
    Terdakwa tidak mungkin dapat menggunakansabu tanpa terlebih dahulu membeli kemudian memiliki, menyimpan.menguasai;Halaman 6 dari 12 halaman Putusan Nomor 2893 K/PID.SUS/2018Bahwa judex facti maupun Jaksa Penuntut Umum dalam memeriksaperkara a quo wajib mempertimbangkan mens rea Terdakwa seperti yangterungkap dipersidangan, mens rea Terdakwa membeli dan memiliki sabutersebut sematamata untuk digunakan secara melawan hukum danbukan untuk tujuan lainnya;Oleh karena itu, apabila seorang penyalahguna
    dalam hal ini Terdakwaketika ditemukan sedang membeli atau memiliki, menyimpan ataumenguasai narkotika dengan mens rea untuk menggunakan tidak dapatdipersalahkan melanggar Pasal 114 ayat (1) atau Pasal 112 ayat (1)sebagaimana dalam perkara a quo;Bahwa untuk menunjukkan benar Terdakwa penyalahgunayaituTerdakwa tidak pernah terkait dalam kegiatan peredaran gelap narkotika,hal ini dapat dibuktikan hasil pemeriksaan persidangan tidak terungkapfakta Terdakwa pernah menjual, mengedarkan secara gelap narkotika.Terdakwa
    tidak pernah menjadi jaringan atau sindikat peredaran gelapnarkotika:Bahwa dalam putusan judex facti hanya mempertimbangkan secara kasatmata actus reus/perbuatan materil Terdakwa yaitu membeli dan memilikisabu, tanpa mempertimbangkan mens rea Terdakwa.
Putus : 13-12-2018 — Upload : 22-12-2020
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2771 K/Pid.Sus/2018
Tanggal 13 Desember 2018 — MUHAMMAD IRFAN ROSYADI bin IMAM QODARI
14235 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Kecuali Terdakwa diajakmenggunakan; Bahwa untuk menghukum Terdakwa atas suatu tindak pidanasebagaimana dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum, maka judex factimaupun Jaksa Penuntut Umum = seharusnya mempertimbangkankesalahan/mens rea Terdakwa seperti yang terungkap di persidangan,bahwa mens rea Terdakwa membeli dan memiliki, menyimpan Narkotikauntuk digunakan secara melawan hukum/melawan hak dan bukan untuktujuan lainnya; Apabila Terdakwa ditemukan sedang membeli, memperoleh ataumemiliki, menyimpan atau
    menguasai Narkotika akan tetapi mens reanyaHal. 6 dari 12 hal.
    Sebabhanya mempertimbangkan perbuatan yang tekstual, secara kasat matasaja yaitu actus reus/perbuatan materiil Terdakwa yaitu membeli danmemiliki, menguasai Shabu, tanpa mempertimbangkan mens reaTerdakwa, padahal berdasarkan fakta sidang, mens rea Terdakwamemperoleh, memiliki Shabu tersebut untuk tujuan digunakan; Bahwa cara pandang Jaksa Penuntut Umum maupun judex facti tentubertentangan dengan prinsip hukum pidana atau teoripertanggungjawaban pidana yang wajib diterapkan dalam setiappemeriksaan
    Bahwa asas hukum yang selama iniberlaku dan dijunjung tinggi dalam praktek peradilan pidana bahwa tidakada pidana tanpa ada kesalahan dengan mempertimbangkan mens rea.Bahwa penuntutan Jaksa Penuntut Umum maupun putusan judex factiatas penjatuhan pidana Terdakwa, hanya atas dasar actus reus semata,sama sekali tidak dibenarkan dalam sistem hukum dan peradilan diIndonesia.
Putus : 20-12-2018 — Upload : 31-10-2019
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2819 K/Pid.Sus/2018
Tanggal 20 Desember 2018 — Wahid Ardiansyah Alias Wahid, DK (T1) Achmad Rifai Nasution Alias Pai(T2)
2210 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Sebab dari segi mens reapara Terdakwa tidak bermaksud melakukan kegiatan peredaran gelapnarkotika:Bahwa dari segi historis pembentukan UndangUndang Nomor 35 Tahun2009 tentang Narkotika, knususnya ketentuan Pasal 114 ayat (1) atauPasal 112 ayat (1) diperuntukkan bagi para bandar, pengedar, penjual,menerima, orang yang menyerahkan, menjadi perantara jual bellinarkotika dan sebagainya, dengan maksud dan tujuan melakukankegiatan peredaran gelap narkotika.
    Sedangkan mens rea paraTerdakwa dalam perkara a quo membeli kemudian memiliki,menguasai, menyimpan narkotika adalah bermaksud untuk tujuanmenggunakan secara melawan hukum. Penerapan pasalpasal tersebutwajib memperhatikan dan mempertimbangkan maksud dan tujuannya,dengan kata lain menerapkan undangundang bukan berdasarkantekstual bunyi undangundang belaka melainkan berdasarkankonstekstualnya.
    Apabila mens rea para Terdakwa membeli, memiliki,menyimpan, menguasai narkotika untuk maksud dan tujuanmenggunakan secara melawan hukum maka wajib menerapkan Pasal127 ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009, apabilamens reanya dengan maksud untuk melakukan kegiatan peredarangelap narkotika maka menerapkan Pasal 112 ayat (1) UndangUndangNomor 35 Tahun 2009 atau Pasal 114 ayat (1) UndangUndang Nomor35 Tahun 2009:Bahwa secara akal sehat seharusnya dapat dipahami kedudukan paraTerdakwa sebagai
    No. 2819 K/Pid.Sus/2018menggunakannya secara melawan hukum. para Terdakwa tidak mungkindapat menggunakan shabu tanpa terlebin dahulu membeli, kKemudianmemiliki, Menyimpan, menguasai:Bahwa judex facti maupun Penuntut Umum dalam memeriksa perkara aquo wajib mempertimbangkan mens rea para Terdakwa seperti yangterungkap dipersidangan, mens rea para Terdakwa membeli danmemiliki shabu tersebut sematamata untuk digunakan secara melawanhukum dan bukan untuk tujuan lainnya;Bahwa seorang penyalahguna dalam
    hal ini para Terdakwa ketikaditemukan sedang membeli atau memiliki, menyimpan atau menguasainarkotika dengan mens rea untuk menggunakan tidak dapatdipersalahkan melanggar Pasal 114 ayat (1) UndangUndang Nomor 35Tahun 2009 atau Pasal 112 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun2009 sebagaimana dalam perkara a quo;Bahwa untuk menunjukkan benar para Terdakwa sebagai penyalahgunayaitu para Terdakwa tidak pernah terkait dalam kegiatan peradaran gelapnarkotika, hal ini dapat dibuktikan hasil pemeriksaan persidangan
Putus : 23-10-2019 — Upload : 02-12-2021
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 3522 K/Pid.Sus/2019
Tanggal 23 Oktober 2019 — SONI DWI PRASTIYA bin HARTONO
2813 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Hal ini penting dipertimbangkan judex factimaupun Penuntut Umum mengingat jangan sampai terjadi Terdakwadihukum tidak sesuai dengan sikap batin atau kesalahan yang dilakukan.Artinya kesalahan dan mens rea Terdakwa faktanya penyalah gunasebagaimana dimaksud Pasal 127 Ayat (1) huruf a, dan jangan sampaipenyalah guna dihukum menerapkan pasalpasal bandar atau pengedarPasal 112 Ayat (1), Pasal 114 Ayat (1).
    Judexfacti maupun Penuntut Umum seharusnya dapat membedakan mensrealkesalahan orang membeli, memiliki, menyimpan, menguasai,Narkotika untuk kegiatan peredaran gelap Pasal 114 Ayat (1) atau Pasal112 Ayat (1) dengan mens rea/kesalahan orang membeli, memiliki,menyimpan, menguasai Narkotika untuk digunakan secara melawanhukum Pasal 127 Ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun2009 tentang Narkotika;Bahwa tanpa mempertimbangkan hal tersebut bisa jadi judex factimaupun Penuntut Umum akan menghukum orang
    /Terdakwa tidak sesualdengan sikap batin atau kesalahan yang dialaminya;Bahwa oleh karena itu) judex facti maupun Penuntut Umum dalammemeriksa perkara a quo seharusnya mempertimbangkan mens readan kesalahan/niat Terdakwa seperti yang terungkap di persidangan,mens rea Terdakwa membeli dan memiliki sabu tersebut sematamatauntuk menggunakan sabu secara melawan hukum dan bukan untuktujuan lainnya;Bahwa seorang penyalah guna seperti halnya Terdakwaketikaditemukan membawa, memiliki, menguasai, menyimpan
    Narkotikadengan mens rea/kesalahan untuk menggunakan sabu tidak dapatdipersalahkan melanggar Pasal 114 Ayat (1) atau Pasal 112 Ayat (1)sebagaimana dalam perkara a quo;Hal. 6 dari 14 hal.
    Penerapanpasalpasal tersebut wajib memperhatikan dan mempertimbangkanactus reus dan mens rea atau maksud dan tujuannya, dengan kata lainmenerapkan undangundang bukan berdasarkan tekstual bunyi undangundang belaka tetapi melainkan berdasarkan konstekstualnya;Bahwa dapat dipahami secara akal sehat bahwa Terdakwa sebagaipenyalah guna tentu sebelum menggunakan Narkotika maka dapatdipastikan terlebin dahulu membeli, kKemudian memiliki, menguasai,menyimpan narkotika barulah menggunakan.
Register : 24-02-2012 — Putus : 07-05-2012 — Upload : 06-05-2013
Putusan PA BANYUMAS Nomor 0263/Pdt.G/2012/PA.Bms
Tanggal 7 Mei 2012 — penggugat vs tergugat
143
  • mengetahui Penggugat mengajukan gugatancerai terhadap Tergugat; = Bahwa, saksi mengetahui sejak semula Penggugat danTergugat tidak hidup rukun sebagaimana layaknyaSuami istri, karena tidak pernah hubungan suamiIstri dan terahir kumpul di rumah Pemohon ;= Bahwa, saksi mengetahui sekarang penggugat dantergugat telah pisah rumah tempat tinggal bersamakurang lebih sejak 6 bulan, karena Tergugatmeninggalkan Penggugat sebab Termohon marah waktuPemohon tidak mau diajak hubungan suami istri karenaPemohon sedang mens
    tetanggaPenggugat ;= Bahwa, saksi mengetahui Penggugat dan Tergugatadalah suami istri yang sah;= Bahwa, saksi mengetahui Penggugat akan mengajukangugatan cerai kepada Tergugat ;= Bahwa terakhir mereka tinggal di rumah orang tuaPemohon , dan belum dikaruniai anak;= Bahwa, saksi mengetahui keadaan sekarang Penggugatdan Tergugat tidak harmonis disebabkan Tergugatmeninggalkan Penggugat karena Tergugat meninggalkanPenggugat sebab Termohon marah waktu Pemohon tidakmau diajak hubungan suami istri karena Pemohonsedang mens
    Tahun 1989 sebagaimanatelah diubah dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009 ;Menimbang, bahwa sebagaimana dalam gugatantersebut diatas pada pokoknya Penggugat menyatakan bahwaPenggugat dan Tergugat sebagai suami istri, akan tetapisekarang terjadi perselisihan dan pertengkaran terusmenerus, dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagidalam rumah tangga yang disebabkan karena Tergugatmeninggalkan Penggugat sebab Termohon marah waktu Pemohontidak mau diajak hubungan suami istri karena Pemohonsedang mens
    perkara ini ;Menimbang, bahwa isi keterangan kedua saksikeluarga atau orang dekat dengan Penggugat tersebutternyata bersesuaian dengan dalil gugatan Penggugat,antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi pisah tempattinggal selama 6 bulan yang disebabkan karena Tergugatmeniggalkan Penggugat tanpa memperdulikan dan tanpaPUTUSAN Nomor : 0263/Pdt.G/2012/PA.Bms. halaman 7 dari 12memberikan nafkah kepada Penggugat sebab Termohon marahwaktu Pemohon tidak mau diajak hubungan suami istri karenaPemohon sedang mens
    Bahwa Tergugat telah pergi meninggalkan Penggugattanpa memperdulikan Penggugat dan tidak memberi nafkahkepada Penggugat sebab awalnya Termohon marah waktuPemohon tidak mau diajak hubungan suami istri karenaPemohon sedang mens ;4, Bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi pisahtempat tinggal bersama sampai sekarang sudahberlangsung kurang lebih 6 bulan sehingga telah salingmeninggalkan hak serta kewajiban sebagai suamiistridan kini Penggugat tetap bersikeras untuk bercerai dantelah menunjukan
Putus : 12-12-2019 — Upload : 03-12-2021
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 4354 K/Pid.Sus/2019
Tanggal 12 Desember 2019 — GALIH PUTRA KHAYANFALAH bin SUBANDI, DK.
2319 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Putusan Nomor 4354 K/Pid.Sus/2019dihukum tidak sesuai dengan sikap batin atau kesalahan dilakukan.Artinya kesalahan dan mens rea Para Terdakwa sesuai dengan maksudPasal 127 ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentangNarkotika dan jangan sampai dinukum menerapkan pasal pengedar Pasal112 Ayat (1), Pasal 114 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009tentang Narkotika.
    ParaTerdakwa membeli sabu akan digunakan bersama secara melawanhukum:;Bahwa Judex Facti maupun Penuntut Umum jangan hanyamempertimbangkan actus reus/perbuatan fisik Para Terdakwa, tetapiwajid pula mempertinbangkan mens rea/kesalahnan Para Terdakwa.Judex Facti maupun Penuntut Umum seharusnya dapat membedakanmens rea/kesalahan orang membeli, memiliki, menyimpan Narkotika untukkegiatan peredaran gelap Pasal 114 Ayat (1) atau Pasal 112 Ayat (1)UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan
    mensrealkesalahan orang membeli, memiliki, menyimpan Narkotika untukdigunakan secara melawan hukum Pasal 127 Ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;Bahwa tanpa mempertimbangkan hal tersebut bisa jadi Judex Factimaupun Penuntut Umum akan menghukum orang/Para Terdakwa tidaksesuai dengan sikap batin atau kesalahan yang dialaminya;Bahwa Judex Facti maupun Penuntut Umum dalam mememeriksaperkara a quo seharusnya mempertimbangkan mens rea dankesalahan/niat Para Terdakwa seperti
    yang dipersidangan, mens rea ParaHal. 7 dari 16 hal.
    Putusan Nomor 4354 K/Pid.Sus/2019Terdakwa membeli dan memiliki sabu tersebut sematamata untukmenggunakan sabu secara melawan hukum dan bukan untuk tujuanlainnya;Bahwa seorang penyalah guna seperti halnya Para Terdakwa ketikaditemukan sedang atau memiliki, menyimpan atau menguasai narkotikadengan mens rea/kesalahan untuk menggunakan Narkotika tidak dapatdipersalahkan melanggar Pasal 114 Ayat (1) atau Pasal 112 ayat (1)UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika sebagaimanadalam perkara a quo
Putus : 27-03-2018 — Upload : 23-12-2020
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 38 K/Pid.Sus/2018
Tanggal 27 Maret 2018 — JAJANG SUDRAJAT alias BAJANG bin LILI SUTRISNO;
13641 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Sedangkan awalnya kepemilikan sabusabuTerdakwa hanya sebanyak 1 (satu) gram, sedangkan sisanya sebanyak 0,06 (nolkoma nol enam) gram tidak melebihi batas SEMA tersebut;Terdakwa harus dipersalahkan sesuai perobuatan dan sikap batin/mens rea nya,sedangkan berdasarkan fakta mens rea Terdakwa adalah penyalah gunaNarkotika.
    Mens rea dapat diketahui dari sejak awal pemeriksaan dan berdasarkanfakta persidangan Terdakwa membeli kemudian memiliki, menguasai, menyimpanNarkotika sematamata untuk maksud digunakan secara melawan hukum.Dengan kata lain Terdakwa bukan bermaksud membeli kemudian menjual ataumengedarkan kembali sabusabu tersebut, melainkan sematamata untuktujuannya untuk dipakai sendiri dan bersama dengan rekan Terdakwa;Bahwa fakta hukum berikutnya membuktikan benar Terdakwa penyalah gunaNarkotika jenis sabusabu
    menguasai, menyimpan Narkotika;Majelis berpendapat apabila penyalah guna ditangkap pada rangkaian perbuatansebagaimana dimaksud di atas maka terhadapnya tidak dapat diterapkanketentuan tentang peredaran gelap Narkotika Pasal 112 Ayat (1) atau Pasal 114Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009;Bahwa terhadap perbuatan pidana/actus reus yang dilakukan Terdakwasebagaimana dimaksud di atas, wajio hukumnya pula mempertimbangkan mensrea Terdakwa sebelum menyatakan Terdakwa bersalah;Bahwa untuk mengetahui mens
    rea Terdakwa maka harus terlebin dahulumengetahui apakah maksud dan tujuannya membeli, memiliki, menguasai,menyimpan Narkotika, apakah untuk digunakan atau untuk tujuan peredaran gelapNarkotika;Selain mempertimbangkan mens rea Terdakwa, Penuntut Umummempertimbangkan latar belakang atau keseharian Terdakwa yang sering kalimenggunakan sabusabu.
Register : 13-06-2019 — Putus : 13-08-2019 — Upload : 02-09-2019
Putusan PN PARE PARE Nomor 95/Pid.Sus/2019/PN Pre
Tanggal 13 Agustus 2019 — Abbas Alias Abbas Bin Lemba
224
  • LAMBELU,pada saat terdakwa mau keluar dari kawasan Pelabuhan NusantaraParepare, petugas kepolisian memeriksa terdakwa dan barang bawaannyayaitu tas ranselwarna abuabu lalu petugas kepolisian menemukan barangjenis shabu sebanyak 2 (dua) paket yaitu 1 (satu) sachet shabu didalampembersih muka merk MENS BIORE dan 1 (satu) sachet didalampembungkus rokok merk SOEMPORNA.
    Setelah terdakwa membeli shabushabu lalu terdakwa kembalikerumahnya untuk mengemas shabu tersebut dengan menyimpan didalampembungkus pembersih muka merk MENS BIORE sebanyak 1 (satu) sachetdan didalam pembungkus rokok merk SOEMPORNA sebanyak 1 (satu)sachet, selanjutnya terdakwa menyimpan barang shabu tersebut didalam tasransel warna abuabu.Kemudian pada hari Senin tanggal 25 Februari 2019 sekitar pukul 15.00Wita terdakwa berangkat menuju Pelabuhan Nusantara Parepare denganmenumpang kapal KM.
    SIDIKmenemukan barang jenis shabu sebanyak 2 (dua) paket yaitu 1 (satu)sachet shabu didalam pembersih muka merk MENS BIORE dan 1 (satu)sachet didalam pembungkus rokok merk SAMPOERNA;Bahwa benar berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan LaboratorisKriminalistik Polri Cab.Makassar yang ditanda tangani oleh GedeSuarthawan S.Si, M.Si, Ardani Adhis Setyawan AMd dan Hasura Mulyani,Amd.
    SIDIK menemukanbarang jenis shabu sebanyak 2 (dua) paket yaitu 1 (satu) sachet shabu didalampembersih muka merk MENS BIORE dan 1 (satu) sachet didalam pembungkusrokok merk SAMPOERNA;Bahwa benar berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan LaboratorisKriminalistik Polri Cab.Makassar yang ditanda tangani oleh Gede SuarthawanS.Si, M.Si, Ardani Adhis Setyawan AMd dan Hasura Mulyani, Amd.
    SIDIK menemukanbarang jenis shabu sebanyak 2 (dua) paket yaitu 1 (satu) sachet shabu didalampembersih muka merk MENS BIORE dan 1 (satu) sachet didalam pembungkusrokok merk SAMPOERNA;Bahwa benar berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan LaboratorisKriminalistik Polri Cab.Makassar yang ditanda tangani oleh Gede SuarthawanHalaman 23 dari 27 Putusan Nomor 95/Pid.Sus/2019/PN PreS.Si, M.Si, Ardani Adhis Setyawan AMd dan Hasura Mulyani, Amd.
Putus : 05-03-2018 — Upload : 19-12-2018
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2188 K/PID.SUS/2017
Tanggal 5 Maret 2018 — I. SUNARYO bin (alm) KATIMAN ; II. DHARMONO PUTRA bin (alm) TAMSIR
2815 Berkekuatan Hukum Tetap
  • menyimpang Narkotika jenis sabutersebut untuk maksud dan tujuan menggunakannya secara melawanhukum;Bahwa makna unsur membeli, memiliki, menyimpan, menguasai sabuseperti yang diatur Pasal 114 ayat (1) atau Pasal 112 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 sesungguhnya dimaksudkan untuk tujuankegiatan peredaran gelap Narkotika, misalnya membeli sabu kemudian dijualkembali, atau menyimpan, memiliki, menguasai shabu untuk diedarkan ataudiperdagangkan secara melawan hukum;Bahwa terdapat perbedaan mens
    No. 2188 K/Pid.Sus/2017dalam jumlah banyak melebihi batas maksimum kepemilikan dan pemakaianbagi penyalahguna Narkotika;Bahwa Hakim dalam memeriksa perkara tidak boleh menghukumatau menyatakan Terdakwa bersalah melebihi atau tidak sesuai dengansikap batin/mens rea yang ada pada diri Terdakwa.
    Apabila mens reaTerdakwa penyalahguna Narkotika maka Hakim wajib mempertimbangkandan menerapkan ketentuan Pasal 127 ayat (1) huruf a UndangUndangNomor 35 Tahun 2009;Bahwa Hakim tidak hanya mempertimbangkan actus reus Terdakwatetapi hakim wajib mempertimbangkan mens rea/sikap batin, niat Terdakwamembeli, memiliki, untuk maksud/tujuan apa, apakah untuk digunakansecara melawan hukum~= ataukah untuk diedarkan, dijual ataudiperdagangkan.
    sepanjang hasil pemeriksaan sidang tidak terungkap faktakalau Terdakwa pernah terkait dengan kegiatan sindikat, jaringan peredarangelap Narkotika;Bahwa Terdakwa tidak dapat dilakukan rehabilitasi medis/sosialkarena tidak terdapat fakta hukum bahwa Terdakwa telah melakukanpenyalahgunaan Narkotika berulang kali yang mengakibatkan Terdakwamengalami ganguan atau kecanduan atau ketergantungan Narkotika;Bahwa perbuatan lahiriah/actus reus Terdakwa telah memenuhiketentuan pasalpasal tersebut tetapi dan segi mens
Putus : 19-09-2019 — Upload : 02-11-2021
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2736 K/Pid.Sus/2019
Tanggal 19 September 2019 — Muhammad Wahyudi Bin Saibatulham (T1), Adji Kurniawan Bin Sugono Wijaya (T2), Dk
3917 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Penuntut Umum seharusnya dapatmembedakan mens rea/kesalahan orang membeli, memiliki, menyimpannarkotika untuk kegiatan peredaran gelap Pasal 114 Ayat (1) atau pasal112 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotikadengan mens rea/kesalahan orang membeli, memiliki, menyimpannarkotika untuk digunakan secara melawan hukum Pasal 127 Ayat (1)huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;Halaman 8 dari 14 halaman Putusan Nomor 2736 K/Pid.Sus/2019Bahwa tanpa mempertimbangkan hal
    tersebut bisa jadi Penuntut Umumakan menghukum orang/Terdakwa tidak sesuai dengan sikap batin ataukesalahan yang dialaminya;Bahwa Penuntut Umum dalam memeriksa perkara a quo seharusnyamempertimbangkan mens rea dan kesalahan/niat Terdakwa seperti yangterungkap dipersidangan, mens rea Terdakwa membeli dan memilikishabu tersebut sematamata untuk menggunakan shabu secara melawanhukum dan bukan untuk tujuan lainnya.
    Seorang penyalahguna sepertihalnya Terdakwa ketika ditemukan sedang membeli atau memiliki,menyimpan atau menguasai narkotika dengan mens rea/kesalahan untukmenggunakan shabu tidak dapat dipersalahkan melanggar Pasal 114 Ayat(1) atau Pasal 112 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009tentang Narkotika sebagaimana dalam perkara a quo;Bahwa Terdakwa membeli, memiliki, menyimpan, menguasai narkotikauntuk maksud dan tujuan menggunakan secara melawan hukumseharusnya menerapkan Pasal 12/7 Ayat (1) huruf
    Sedangkan mens rea Terdakwamembeli Kemudian memiliki, menguasai, menyimpan narkotika adalahbermaksud untuk tujuan menggunakan secara melawan hukum.Penerapan pasalpasal tersebut wajib memperhatikan danmempertimbangkan maksud dan tujuannya, dengan kata lain menerapkanundangundang bukan berdasarkan tekstual bunyi undangundang belakatetapi melainkan berdasarkan konstekstualnya;Halaman 9 dari 14 halaman Putusan Nomor 2736 K/Pid.Sus/2019Bahwa dapat dipahami secara akal sehat bahwa Terdakwa sebagaipenyalahguna
    tidak serta merta diterapkan dan dipersalahkanmelakukan tindak pidana melanggar Pasal 114 Ayat (1) juncto Pasal 112Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, sebabbukankah Para Terdakwa sebelum memakai secara melawan hukumharus lebih dahulu membeli, menguasai, menyimpan, bahwa tidakmungkin dapat memakai narkotika tanpa melalui tahapan tersebut;Bahwa Penuntut Umum hanya mempertimbangkan actus reus/perbuatanmateril Terdakwa yaitu. membeli dan memiliki shabu, tanpamempertimbangkan mens