menjadi cidera atau lukaakibat dianiaya sehingga ia tidak bisauntuk menjalankan pekerjaannya dalambermain musik maka hal tersebutmasuk dalam kategori penganiayaan,disini menurut ketentuan Pasal 351 ayat(1) KUHP karena akibat penganiayaanyang sudah terjadi, tugas jabatan ataupencariannya menjadi terganggu olehrasa sakit yang dideritanya, akan tetapiapabila perbuatan aniaya yang tidakmenghalanginya dalam menjalankantugas jabatan atau pencarian setelahperbuatan terjadi maka ini masuk dalamkategori Penganiayaan

ringan.

DIDIK HERU PAMUNGKAS,Kapten Inf NRP 21960043170676, terbukti secara sah dan meyakinkanbersalah melakukan tindak pidana: Penganiayaan ringan.2.

Soesilo perbuatanperbuatannya itu harus sama atau samamacamnya, misalnya pencurian dengan pencurian, termasuk pula segalamacam pencurian dari yang teringan sampai yang terberat, penggelapandengan penggelapan mulai dari yang teringan sampai dengan yang terberat,penganiayaan dengan penganiayaan meliputi semua bentuk penganiayaan,dari penganiayaan ringan sampai penganiayaan berat;Menimbang, bahwa menurut Lamintang (LedenMarpaung, 2005:37),memberikanpenjelasan tentang pembentukan Pasal 64KUHP dimuat

mempertimbangkan unsurunsur daritindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer maka terlebihdahulu Majelis Hakim memandang perlu untuk menanggapi, meneliti,menganalisis dan mempertimbangkan Tuntutan Oditur Militer,maupun permohonan Terdakwa sehingga putusan Majelis Hakim inidapat dipandang bersifat objektif, lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Bahwa dalam uraian tuntutannya Oditur Militer menyatakanTerdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukantindak pidana : Penganiayaan

ringan sebagaimana diatur dalamPasal 352 ayat (1) Kitab UndangUndang Hukum Pidana.Bahwa mengenai terbuktinya semua unsurunsur tindak pidana yangdidakwakan Oditur Militer sebagaimana dikemukakan dalamtuntutannya, Majelis Hakim akan membuktikan dan menguraikansendiri sebagaimana fakta yang ditemukan dan terungkap dalampersidangan, demikian pula mengenai pidana yang dimohonkan olehHal 20 dari 29 Hal Putusan Nomor : 97K/PM III18/AD/VIII/2019MenimbangMenimbangMenimbangMenimbangMenimbangOditur Militer

Terdakwa terbukti Ssecara sah dan meyakinkan bersalahmelakukan tindak pidana :"Penganiayaan ringan", sebagaimana diatur dan diancamdengan pidana menurut pasal 352 Ayat (1) KUHP.b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhipidana :Pidana : Penjara selama 3 (tiga) bulan.c. Menetapkan barang bukti berupa:1) Berupa barang : 1 (Satu) buah helm merek ZEUS warna hitam.Dikembalikan kepada yang berhak.2) Berupa Surat :a) 1 (satu) lembar Visum Et Repertum a.n.

unsur ini, menurut yurisprudensipenganiayaan adalah dengan sengaja melakukan suatu perbuatan yangmenyebabkan perasaan tidak enak, atau penderitaan atau rasa sakit atau luka;Menimbang, bahwa apabila penganiayaan tidak menjadikan sakit atautidak terhalang untuk melakukan pekerjaannya sehari hari maka menurut R.Soesilo dalam bukunya yang berjudul Kitab Undang Undang Hukum Pidana sertakomentarkomentarnya lengkap pasal demi pasal terbitan POLITEIA BOGORtahun 1980 masuk ke dalam Pasal 352 ayat (1) yaitu Penganiayaan

ringan;Menimbang, bahwa dengan demikian yang menjadi permasalahan adalahapakah benar Terdakwa telah dengan sengaja melakukan perbuatan yangHalaman 20 dari 29Putusan Nomor 178/Pid.B/2016/PN.Idmmenyebabkan perasaan tidak enak atau penderitaan atau rasa sakit atau lukaterhadap saksi ERWIN OKA Bin JAYADI sehingga saksi ERWIN OKA Bin JAYADImenjadi terhalang untuk melaksanakan pekerjaannya seharihari;Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan bukti Surat visum etrepertum nomor: 182.2/51/Puskesmas yang

pertanggungjawaban pidana,baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan pemaaf, maka Para Terdakwaharus mempertanggungjawabkan perbuatannya;Menimbang, bahwa oleh karena Para Terdakwa mampu bertanggungjawab, maka harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana;Menimbang, bahwa terhadap nota pembelaan Para Terdakwa/PenasihatHukum Para Terdakwa yang menyatakan terhadap perbuatan Para TerdakwaHalaman 30 dari 32 Putusan Nomor 4/Pid.B/2020/PN Unhdalam melakukan pemukulan hanya mengenai tangan saja dan haruslahdianggap penganiayaan

ringan, Majelis Hakim berpendapat terhadapketerangan atau pengakuan Para Terdakwa sendiri yang menerangkan merekamelakukan pemukulan masingmasing sebanyak 2 (dua) kali serta mengenaiwajah dan tangan serta dalam keadaan emosi, sehingga paling tidak ada rasasakit yang dialami oleh saksi Mamat di wajah atau sekitar kepalanya, dandengan demikian nota pembelaan Para Terdakwa/Penasihat Hukum ParaTerdakwa tidaklah beralasan dan haruslah dikesampingkan dan ditolak;Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap

KUHP Serta KomentarKomentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal, Politea: Bogor, 1993memberikan contoh penganiayaan ringan bahwa A menempeleng Btiga kali. Meskipun B merasa sakit, tetapi tidak menghalanginya untukbekerja seharihari. Maka, penafsiran a contraris kata penganiayaanadalah perbuatan yang menimbulkan/ menyebabkan penyakit atauPut. No : 58/Pid/2017/PT.KPG. Hal 24halangan untuk menjalankan pekerjaan.

MARS NRP 11940001780267.Subsidair.Bahwa Terdakwa pada waktuwaktu dan di tempattempattersebut di bawah ini, yaitu pada hari Kamis tanggal tiga belas bulanSeptember tahun 2000 enambelas, atau setidaktidaknya dalam tahun2016 di lapangan apel Masmil Kota Makassar , atau setidaktidaknyadi tempat lain yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer Ill16Makassar, telah melakukan tindak pidana : penganiayaan ringan,dengan caracara sebagai berikut :a.

KUHP Serta KomentarKomentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal, Politea: Bogor, 1993memberikan contoh penganiayaan ringan bahwa A menempeleng Btiga kali. Meskipun B merasa sakit, tetapi tidak menghalanginya untukbekerja seharihari. Maka, penafsiran a contraris kata penganiayaanadalah perbuatan yang menimbulkan/ menyebabkan penyakit atauhalangan untuk menjalankan pekerjaan.

perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untukmenimbulkan rasa sakit atau luka kepada orang lain.Mengandung unsurunsur sebagai berikut :Unsur kesatu : Barang siapa.Unsur kedua : Dengan sengaja mengakibatkan rasa sakit atau luka pada tubuhorang lain.Subsidair :Bahwa pada dakwaan Subsidair adalah kualifikasi Penganiayaan ringanmempunyai pengertian sebagai berikut : Bahwa didalam pasal 352 ayat 1 KUHP tidak terdapat rumusan unsurunsur tindak pidana, yang ada hanya kualifikasi dari perbuatan (dalam halini penganiayaan

ringan) dan akibat yang ditimbulkan atas perbuatan itu19Menimbang(dalam hal ini yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untukmenjalalankan pekerjaan jabatan atau pencaharian.

Unsur kedua : Yang membuat orang lain luka/sakit.Bahwa tuntutan yang dibuat Oditur Militer dengan Pasal 351 ayat (1)KUHP tidak tepat dan tidak memahami karena bertentangan denganPasal 352 KUHP yaitu Penganiayaan ringan, sebagaimana fakta dipersidangan bahwa setelah ditendang Terdakwa dan dipukul SaksiTambahan, Saksi1 masih bisa melakukan pekerjaan seharihari.Terhadap pembelaan/pledoi Penasehat Hukum Terdakwa tersebut,Majelis Hakim berpendapat sebagai berikut : bahwa mengenaipenguraian unsur Yang

lanjut dalam putusan ini.Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menanggapibeberapa hal yang dikemukakan oleh Penasihat HukumDalam Pledoinya dengan mengemukankan pendapatnyasebagai berikutBahwa dalam Pledoinya Penasihat Hukum hanya memohonkeringanan hukuman (Clemention) sehingga Majelis Hakimakan mempertimbangkan dalam putusan ini.Bahwa oleh karena tindak pidana yang didakwakanoleh Oditur Militer disusun secara Subsidairitas yaitupada Dakwaan Primer tentang penganiayaan dan DakwaanSubsidair tentang penganiayaan

ringan dalam KUHP tidakmenguraikan unsur unsur tentang penganiayaan tetapihanya menyebut kwalifikasinya saja yaitu) penganiayaandan penganiayaan ringan.Bahwa dengan tidak adanya ketentuan didalamundang undang maka apa yang diartikan denganpenganiayaan ini ditafsirkan didalam dokrin adalahsetiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untukmenimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain.Bahwa apabila dilihat dari Yurisprodensi, yangdiartikan dengan penganiayaan itu adalah sesuatuperbuatan yang disengaja

Bahwa menurut Oditur Militer perbuatan Terdakwa masukdalam katagori yang dimaksudkan dalam Pasal 335 ayat (1) KUHP"Perbuatan tidak menyenangkan padahal menurut PenasihatHukum seharusnya Oditur Militer membuktikan Pasal 352 ayat (1)KUHP (Penganiayaan ringan) karena Terdakwa sesuai fakta dankenyataan sesuai hasil persidangan Terdakwa Yeni Sampemenyundutkan rokok ke saksi1 namun ditangkis sehingga rokokTerdakwa mengenai bibir saksil serta gambar foto yangdihadirkan oleh Oditur Militer di depan persidangan

dari kejadian ini tidak menjadikanpenyakit atau halangan untuk melakukan pekerjaan dimana saksi Edy Hariyantomasih bisa mengendarai motor sendiri dan masih bisa melakukan segalaaktifitas dan pekerjaan setelah kejadian ini, maka seharusnya apabila hal initerbukti maka seharusnya diterapbkan Pasal 352 (1) KUHP yang berbunyikecuali yang tersebut dalam Pasal 353 dan 356, maka penganiayaan yangtidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaanjJabatan atau pencarian, diancam sebagai penganiayaan

ringan, dengan pidanapenjara paling lama tiga bulan atau denda paling banyak tiga ratus rupiah.Pidana dapat ditambah sepertiga bagi orang yang melakukan kejahatan ituterhadap orang yang bekerja padanya, atau menjadi bawahannya ; Bahwa sebagaimana uraian tersebut maka dakwaan Para Terdakwadalam dakwaan Kedua sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 351 ayat(1) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke1 KUHP adalah tidak terbukti ; Bahwa berdasarkan halhal tersebut, Penasihat Hukum Para Terdakwamohon kepada

Misalnyapencurian dengan pencurian, termasuk pula segala macampencurian dari yang teringan sampai yang terberat; penggelapandengan penggelapan mulai yang teringan sampai yang terberat;penganiayaan dengan penganiayaan, meliputi Semua bentukpenganiayaan, dari penganiayaan ringan sampai penganiayaanberat.c. Waktu antaranya tidak boleh terlalu lama.

38 hal Put No.27/PID.SUS/2014/PT.PR.motornya lalu dikendarai tanpa SIM dan tanpa memakai helm dan atau lalumenyerempet orang yang mengakibatkan luka gores ringan; Terhadapperistiwa tersebut lalu disusun tuduhan secara alternative yaitu pencurian ataupenganiayaan ringan, atau mengendarai tanpa SIM atau mengendarai tanpahelm; Penyusunan dakwaan atau tuduhan seperti itu jelas tidak tepat sebabsifat perbuatan sebagai pokok masalah adalah perbuatan pencurian; Kalaudalam kasus itu diputuskan perbuatan penganiayaan

ringan sebagai akibatperbuatan menyerempet orang, maka persoalan pencuriannya tidak dapatterselesaikan; Bahwa demikian halnya dalam perkara ini, bila perkaranyadiputus hanya sekedar masalah perijinan perkebunan maka permasalahanpenguasaan tanah yang adalah ternyata tidak dibenarkan karena masukkawasan hutan, tidak dapat terselesaikan.

Ada unsur baru yang meringankan maupunyang memberatkan ditemukan dalam tindak pidana ini yang lebih spesifik,jelas dan sesuai dengan fakta dan selanjutnya dalam tindak pidana iniPasal 352 Ayat (1) KUHP adalah delik spesies yang tepat dan sangatcocok diterapkan kepada Pemohon Kasasi NASRUL alias SI NAS.Bahwa Pasal 352 Ayat (1) KUHP adalah penganiayaan ringan yang tidakmenimbulkan penyakit atau halangan untuk melaksanakan pekerjaan,jabatan, atau pencarian yang diancam pidana 3 (tiga) bulan.

Soesilo perbuatanperbuatannya itu harus samaatau sama macamnya, misalnya pencurian dengan pencurian, termasuk pulasegala macam pencurian dari yang teringan sampai yang terberat,penggelapan dengan penggelapan mulai dari yang teringan sampai denganHalaman 31 dari 36 Putusan Nomor 88/Pid.B/2020/PN Bmsyang terberat, penganiayaan dengan penganiayaan meliputi semua bentukpenganiayaan, dari penganiayaan ringan sampai penganiayaan berat ;Menimbang, bahwa unsur ini mengandung pengertian bahwaterdapat beberapa

terhadap Saksi Satria Madangkaradengan caracara sebagaimana telah diuraikan dalam pertimbangan diatas.Bahwa mengenai uraian unsur sebagaimana termuat dalam Pasal 351 ayat (1)yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum telah diuraikan secara Jelassebagaimana termuat dalam pertimbangan diatas dan Majelis Hakimberpendapat bahwa perbuatan Terdakwa telah memenuhi uraian unsurtersebut;Menimbang, bahwa Penasihat Hukum Terdakwa menyatakan bahwaseharusnya terdakwa di dakwakan dan dituntut dengan Pasal 352 ayat (1)penganiayaan

ringan, Majelis Hakim berpendapat bahwa surat dakwaanmerupakan dasar bagi Majelis Hakim dalam melakukan pemeriksaan dipersidangan maupun dalam mengambil keputusan, sehingga Majelis Hakimtidak diperbolehkan mengadili suatu perbuatan pidana yang tidak didakwaanoleh Jaksa Penuntut Umum sebagaimana diatur dalam Pasal 182 ayat (3) danayat (4) KUHAP dan dalam menjatuhkan pidana Majelis Hakim jugamemperhatikan alat bukti yang diajukan di persidangan serta ditambah dengankeyakinan Hakim;Menimbang, bahwa