Ditemukan 11085 data

Urut Berdasarkan
 
Putus : 20-04-2018 — Upload : 28-05-2019
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 55 K/PID.SUS/2018
Tanggal 20 April 2018 — Amirudin alias Andre Alias Komeng Bin Edi Rifai, DK
5026 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Pasal 112 ayat (1)UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 dengan alasan;e Bahwa Terdakwa membeli dan memiliki, menguasai Narkotika denganmaksud sematamata untuk tujuan digunakan secara melawan hukum;e Bahwa untuk memastikan Terdakwa benar membeli, memiliki, menguasal,atau menyimpan shabu untuk tujuan digunakan secara melawan hukumdapat dibuktikan berdasarkan pada fakta persidangan yaitu pada waktupara Terdakwa ditangkap Polisi baru selesai menggunakan Narkotika;e Bahwa dari segi ajaran kesalahan atau mens
    Nomor 55 K/Pid.Sus/2018Bahwa bentuk mens rea atau kesalahan dalam tingkatan sengaja atauculfa pada diri Terdakwa dapat dibuktikan berdasarkan perbuatan materilyang dilakukan, Terdakwa dinyatakan bersalah dan dihukum apabilaterbukti adanya kesalahan (sengaja atau culfa) atau adanya mens rea;Bahwa kesalahan Terdakwa dalam perkara a quo adalah menggunakanNarkotika secara melawan hukum.
    transaksi pembelian Narkotika, kepemilikan,penguasaan Narkotika secara melawan hukum;Bahwa hal tersebut sangat penting untuk dipertimbangkan oleh JaksaPenuntut Umum dalam merumuskan dakwaan ataupun tuntutan;Bahwa berdasarkan prinsip hukum pidana yaitu Hakim tidak dapatmenghukum Terdakwa hanya berdasarkan pada perbuatan atau actusreus semata, untuk menghukum seseorang wajib dibuktikan adanya unsurperbuatan pidana atau actus reus dan unsur pertanggungjawaban pidanadiantaranya unsur kesalahan atau mens
    Bahwa Terdakwa saat dilakukan penangkapan dan penggeledahanditemukan Narkotika dalam jumlah sedikit yaitu sebanyak seberat 80miligram atau setara netto 0,02 gram;Bahwa Narkotika jenis shabu yang ditemukan Polisi sebanyak berat 80miligram atau setara netto 0,02 gram masih dalam batas toleransi sebagaipenyalahguna;Bahwa fakta hukum tersebut menunjukkan Terdakwa adalah penyalahgunaNarkotika diketahui melalui pembelian Narkotika dalam jumlah sedikit, yaitukurang dari 1 (satu) gram;e Bahwa dari segi mens
    Pasal 132 ayat (1) untuk tujuan peredaran gelap denganmembeli, memiliki, menguasai Narkotika untuk tujuan digunakan menurutketentuan Pasal 127 ayat (1) huruf a;Bahwa Judex Facti maupun Jaksa Penuntut Umum seharusnyamempertimbangkan mens rea dan latar belakang/rekam jejak Terdakwaterkait dengan Narkotika dan banyaknya barang bukti yang ditemukandalam jumlah sedikit, serta hasil pemeriksaan laboratorium;Bahwa bukankah seorang penyalahguna sebelum menggunakanNarkotika terlebih dahulu membeli, menyimpan
Putus : 03-12-2018 — Upload : 15-10-2020
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2497 K/Pid.Sus/2018
Tanggal 3 Desember 2018 — M. SADDAM ALI
10820 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Terdakwa tidakmungkin dapat menggunakan Narkotika tanpa terlebin dahulumemperoleh/ membeli, memiliki, menguasai, menyimpannya, kecualiapabila Terdakwa diajak orang lain untuk menggunakannya; Bahwa untuk menghukum Terdakwa atas suatu tindak pidanasebagaimana dakwaan Penuntut Umum harus mempertimbangkankesalahan/mens rea Terdakwa seperti yang terungkap di persidangan,bahwa mens rea Terdakwa dititipi untuk menyimpan Narkotika untukdigunakan secara melawan hukum/melawan hak bukan untuk tujuanlainnya;
    Bahwa apabila Terdakwa ditemukan sedang membeli,memperoleh atau memiliki, Menyimpan atau menguasai narkotika akantetapi mens reanya untuk menggunakan Narkotika maka tidak dapatdipersalahkan melanggar Pasal 114 Ayat (1) atau Pasal 112 Ayat (1); Alasan memori kasasi Penuntut Umum tidak tepat dan objekifdalam memahami unsur pertanggung jawaban pidana, sebab hanyamempertimbangkan perbuatan yang tekstual secara kasat mata sajayaitu actus reus/perbuatan materiil Terdakwa yaitu membeli, memilikidan menguasai
    Shabu tanpa mempertimbangkan mens rea Terdakwayang berdasarkan fakta persidangan mens rea Terdakwa memperoleh,memiliki Shabu tersebut untuk tujuan digunakan;Hal. 6 dari10 hal.
    Bahwa azas hukum yang selama ini berlaku dan dijunjungtinggi dalam praktek peradilan pidana yaitu Tidak ada pidana tanpaada kesalahan dengan mempertimbangkan mens rea.
Putus : 25-10-2018 — Upload : 03-01-2022
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2043 K/Pid.Sus/2018
Tanggal 25 Oktober 2018 — ERWIN DJAU alias EWIN
6523 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Terdakwa diajakmenggunakan;Bahwa untuk menghukum Terdakwa atas suatu tindak pidanasebagaimana dalam dakwaan Penuntut Umum seharusnyamempertimbangkan kesalahan/mens rea Terdakwa seperti yangterungkap di persidangan, bahwa mens rea Terdakwa membeli danmemiliki, menyimpan Narkotika untuk digunakan secara melawanhukum/melawan hak dan bukan untuk tujuan lainnya;Bahwa apabila Terdakwa ditemukan sedang membeli, memperoleh ataumemiliki, menyimpan atau menguasai Narkotika akan tetapi mens reanyauntuk menggunakan
    Sebab hanyamempertimbangkan perbuatan yang tekstual, secara kasat mata sajayaitu. actus reus/perbuatan materiil Terdakwa yaitu membeli danmemiliki, menguasai shabu, tanpa mempertimbangkan mens reaTerdakwa. Padahal berdasarkan fakta sidang mens rea Terdakwamemperoleh, memiliki shabu tersebut untuk tujuan digunakan;Bahwa cara pandang Penuntut Umum tentu bertentangan dengan prinsiphukum pidana atau teori pertanggungjawab pidana yang wajib diterapkandalam setiap pemeriksaan perkara di Pengadilan.
    Bahwa azas hukumyang selama ini berlaku dan dijunjung tinggi dalam praktek peradilanpidana bahwa tidak ada pidana tanpa ada kesalahan denganmempertimbangkan mens rea.
Putus : 24-08-2016 — Upload : 21-04-2017
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1211 K/Pid.Sus/2016
Tanggal 24 Agustus 2016 — NURUL FATKHUR ROKHIM bin SUMIANTO
4227 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Imam;Bahwa kontruksi kesalahan/mens rea Terdakwa maksud Terdakwamembeli, membawa, menguasai, menyimpan atau memiliki shabu tersebutsematamata untuk tujuan digunakan sendiri secara melawan hukum agarTerdakwa sebagai supir mobil tidak mengantuk dan lebih memperkuatstamina Mens rea Terdakwa bukan untuk tujuan peredaran gelapNarkotika;Bahwa berdasarkan kontruksi tersebut timbul pertanyaan apakah Terdakwadipersalahkan melakukan tindak pidana melanggar Pasal 112 ayat (1) UUNo. 35 Tahun 2009 ataukah melanggar
    Pasal 127 ayat (1) huruf a UU No.35 Tahun 2009;Bahwa mengenai permasalahan tersebut Majelis Hakim akanmengelaborasi pertimbangan subtansi perkara baik dari sisi actus reusmaupun mens rea Terdakwa sebagai dasar untuk menyatakan tindakpidana mana yang terbukti;Bahwa dalam praktek Peradilan sebagian besar Aparat Penegak Hukumberpendapat, apabila Terdakwa saat ditangkap sedang (dalam proses)membeli atau membawa, menyimpan, menguasai, memiliki Narkotika makasudah dapat dipastikan pelakunya dipersalahkan
    melanggar ketentuanPasal 111 ayat (4) atau Pasal 112 ayat (1) atau Pasal 111 ayat (1) UU No.35 tahun 2009 pandangan semacam ini menitik beratkan hanya pada unsuractus reus saja tanopa mempertimbangkan mens rea Terdakwa Akibatnyabanyak pelaku penyalahguna dihukum dan dipersalahkan dan diterapkanketentuan peredaran gelap Narkotika;Bahwa cara pandang tersebut sesungguhnya menyimpangi prinsip hukumpidana yang berlaku secara universal yaitu ajaran tentang mens reaTerdakwa yang selama ini diabaikan dan
    No. 1211 K/Pid.Sus/2016seharusnya penghukuman terhadap pelaku tindak pidana sesuai dengankesalahan atau mens rea yang dimiliki artinya kalau mens rea/kesalahannya penyalahguna maka dihukum sebagai penyalahgunasebaliknya jangan dihukum sebagai pengedar/bandar;Bahwa apabila ketentuan Pasal 112 ayat (1) dikaitkan dengan actus reusTerdakwa memiliki Narkotika maka dapat disimpulkan ketentuan Pasal 112ayat (1) terpenuhi namun apabila dipertimbangkan mens rea Terdakwamaka berdasarkan fakta sidang Terdakwa
    ketentuan PasalPasal pengedar ada kewajibanmempertimbangkan sisi mens rea Terdakwa;Bahwa seorang penyalahguna sebelum menggunakan Narkotika secaramelawan hukum, terlebin dahulu membeli kemudian membawa, menguasai,memiliki, menyimpan setelah itu Terdakwa menggunakannya secara akalsehat tidak mengkin Terdakwa menggunakan Narkotika tanoa melakukantahapan tersebut sehingga apabila Terdakwa sebagai penyalahguna saatditangkap sedang membeli atau membawa, menyimpan, memiliki tidakdapat dipersalahkan melanggar
Putus : 20-03-2017 — Upload : 09-08-2017
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1941 K/Pid.Sus/2016
Tanggal 20 Maret 2017 — Jaksa/Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Bandung ; LILI DARMAWAN bin KOMARA
3419 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Terlebih lagi Judex Facti tidakmenjatuhkan pidana penjara terhadap Terdakwa ; Terlepas alasan kasasi Jaksa Penuntut Umum, Judex Facti salahmenerapkan hukum dalam hal menyatakan Terdakwa terbukti secara sahdan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana melanggar Pasal 111ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 ; Bahwa penerapan ketentuan Pasal 111 ayat (1) UndangUndang Nomor 35Tahun 2009 disebabkan karena Judex Facti tidak mempertimbangkankesalahan atau mens rea Terdakwa, Judex Facti menghukum
    Terdakwahanya didasarkan pada pertimbangan actus reus Terdakwa semata ; Perbuatan Terdakwa menyimpan, menguasai atau memiliki Narkotika yangditemukan Polisi di dalam tas pinggang warna hitam di kamar rumahTerdakwa, dari segi actus reus memenuhi teks rumusan Pasal 111 ayat (1)UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009, namun dari segi mens rea Terdakwatidak dapat dipersalahkan memenuhi ketentuan Pasal 111 ayat (1).
    No. 1941 K/Pid.Sus/2016hukum, maka tidak tepat diterapkan ketentuan Pasal 111 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009;Bahwa untuk mengetahui kesalahan, mens rea atau niat, maksud Terdakwamemiliki, menguasai, menyimpan Narkotika untuk tujuan kegiatan peredarangelap atau penyalahgunaan Narkotika dapat diukur berdasarkan beberapaindikator yang objektif antara lain :1. Sema Nomor 4 Tahun 2010 Jo.
    No. 1941 K/Pid.Sus/2016maksud atau niat atau tujuan Terdakwa memiliki, menguasai, menyimpanNarkotika ;Bahwa prinsip hukum pidana yang sangat dijunjung oleh para Hakim, bahwatidak boleh menyatakan seorang terbukti melakukan perbuatan pidana dandinyatakan bersalah atas perbuatannya tanpa lebih dahulumempertimbangkan mens rea/kesalahan Terdakwa ;Bahwa penerapkan hukum ketentuan Pasal 127 ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 wajib didasarkan pada pertimbangan adanyaunsur mens rea atau kesalahan
    Terdakwa dalam tindak pidana a quodikaitkan dengan keadaan yang terungkap di persidangan bahwa Terdakwabermaksud, berniat menggunakan ganja ;Bahwa pemidanaan/penghukuman Terdakwa hanya berdasarkan actus reussemata seperti yang dilakukan oleh Judex Facti dalam memeriksa, mengadilidan memutus perkara a quo keliru atau merupakan kesalahan dalampenerapan hukum, karena seharusnya Judex Facti wajib mempertimbangkanpula mens rea Terdakwa dihubungkan dengan fakta hukum yang terungkapdi persidangan ;Bahwa
Putus : 19-02-2019 — Upload : 31-10-2019
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 3072 K/Pid.Sus/2018
Tanggal 19 Februari 2019 — WIYONO alias JEDOT bin (alm) TINO
5244 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Akan tetapi seharusnya Hakim dan Penuntut Umummempertimbangkan pula mens rea dan atau niat Terdakwa;Bahwa dari segi mens rea atau niat Terdakwa membeli, memiliki,menguasai atau menyimpan shabu berat 0,014 gram untuk maksud dantujuan digunakan secara melawan hukum;Sejalan dengan prinsip hukum pidana Terdakwa sesungguhnya hanyadipersalahkan atas perbuatannya sesuai dengan maksud dan tujuan(mens rea dan niat) Terdakwa membeli dan menyimpan narkotika.Terungkap fakta persidangan maksud dan tujuan Terdakwa
    Sehingga Terdakwa dipersalahkan sesuai dengan mens rea atauniatnya;Bahwa seorang penyalahguna sebelum menggunakan narkotika tentuterlebin dahulu membeli, menguasai, memiliki, menyimpan setelah itubaru menggunakannya. Bahwa tidaklah mungkin Terdakwa sebagaipenyalahguna dapat menggunakan narkotika tanpa melalui perbuatanmembeli, memiliki, menguasai, menyimpan?
    tentu jawabnya tidakmungkin kecuali dipanggil untuk menggunakan narkotika;Seorang penyalahguna yang ditangkap pada waktu sedang melakukanperbuatan membeli, menyimpan, memiliki atau menguasa narkotika tidakdapat dipersalahkan melanggar Pasal 114 Ayat (1) atau Pasal 112 Ayat(1) karena secara batiniah/mens rea atau niat Terdakwa tidak bermaksudmengedarkan, menjual, memperdagangkan melainkan menggunakannarkotika.
    Sehingga sangat jelas antara mens rea atau niatTerdakwa membeli, menguasai, menyimpan atau memiliki shabu telahsesuai dengan perbuatan Terdakwa menggunakan shabu tersebut;Bahwa sudah menjadi kebutuhan dasar bagi penyalahguna ketikanarkotika yang dibeli, dimiliknya habis maka tentu akan mencari laginarkotika, dan keadaan ini akan berulang terus pada dirinyapenyalahguna hingga akhirnya akan mengalami kecanduan/ketergantungan;Salah satu bukti ilmiah yang tingkat akurasinya sangat tinggi dan tidakterbantahkan
Putus : 03-12-2018 — Upload : 02-12-2020
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2429 K/PID.SUS/2018
Tanggal 3 Desember 2018 — JERY ARDI YUDA alias JERY bin FAJAR
12452 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Kecuali Terdakwa diajakmenggunakan Narkotika tersebut;Bahwa untuk menghukum Terdakwa atas suatu tindak pidanasebagaimana dalam dakwaan Penuntut Umum seharusnyamempertimbangkan kesalahan/mens rea Terdakwa seperti yangterungkap di persidangan, bahwa mens rea Terdakwa membeli danmemiliki, menyimpan Narkotika untuk digunakan secara melawanhukum/melawan hak dan bukan untuk tujuan lainnya;Bahwa apabila Terdakwa ditemukan sedang membeli, memperoleh ataumemiliki, menyimpan atau menguasai Narkotika akan tetapi
    mens reanyauntuk menggunakan Narkotika maka tidak dapat dipersalahkan melanggarPasal 114 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 atau Pasal112 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009;Bahwa alasan memori kasasi Penuntut Umum tidak tepat dan objektifdalam memahami unsur pertanggungjawaban pidana.
    Sebab hanyamempertimbangkan perbuatan yang tekstual, secara kasat mata saja yaituactus reus/perbuatan materiil Terdakwa yaitu membeli dan memiliki,Halaman 6 dari 10 halaman Putusan Nomor 2429 K/PID.SUS/2018menguasai shabu, tanpa mempertimbangkan mens rea Terdakwa.Padahal berdasarkan fakta sidang mens rea Terdakwa memperoleh,memiliki shabu tersebut untuk tujuan digunakan;Bahwa cara pandang Penuntut Umum tentu bertentangan dengan prinsiphukum pidana atau teori pertanggungjawaban pidana yang wajibditerapkan
    Bahwa azashukum yang selama ini berlaku dan dijunjung tinggi dalam praktekperadilan pidana bahwa tidak ada pidana tanpa ada kesalahan denganmempertimbangkan mens rea.
Putus : 04-12-2019 — Upload : 02-11-2021
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 3518 K/Pid.Sus/2019
Tanggal 4 Desember 2019 — Ahmad Faisol Bin Sawadi (T1), Aditya Pratama Bin Djayadi (T2), Dk
2810 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Putusan Nomor 3518 K/Pid.Sus/2019Narkotika, Para Terdakwa sama sekali tidak ada rencana menjualshabu tersebut;Bahwa seorang dihukum atas perbuatannya denganmempertimbangkan mens rea/kesalahannya. Hal ini pentingdipertimbangkan Judex Facti maupun Jaksa/Penuntut Umummengingat jangan sampai terjadi Para Terdakwa dihukum tidak sesuaidengan sikap batin atau kesalahan yang dilakukan.
    Artinya kesalahandan mens rea Para Terdakwa sesuai dengan maksud Pasal 127 Ayat(1) huruf a UndangUndang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotikadan jangan sampai dihukum menerapkan pasal pengedar Pasal 112Ayat (1), Pasal 114 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 tahun 2009tentang Narkotika.
    Judex facti maupun Jaksa/PenuntutUmum seharusnya dapat membedakan mens rea/kesalahan orangmembeli, memiliki, menyimpan narkotika untuk kegiatan peredarangelap Pasal 114 Ayat (1) atau Pasal 112 Ayat (1) UndangUndangNomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan mens reakesalahanorang membeli, memiliki, menyimpan narkotika untuk digunakansecara melawan hukum Pasal 127 ayat (1) huruf a UndangUndangNomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika;Hal. 7 dari 16 hal.
    Putusan Nomor 3518 K/Pid.Sus/2019Bahwa tanpa mempertimbangkan hal tersebut bisa jadi judex factimaupun Jaksa/Penuntut Umum akan menghukum orang/ParaTerdakwa tidak sesuai dengan sikap batin atau kesalahan yangdialaminya;Bahwa judex facti maupun Jaksa/Penuntut Umum dalam memeriksaperkara a quo seharusnya mempertimbangkan mens rea dankesalahan/niat para Terdakwa seperti yang terungkap dipersidangan,mens rea para Terdakwa membeli dan memiliki shabu tersebutsematamata untuk menggunakan shabu secara melawan
    Seorang penyalahguna seperti halnyapara Terdakwa ketika ditemukan sedang membeli atau memiliki,menyimpan atau menguasai narkotika dengan mens rea/kesalahanuntuk menggunakan shabu tidak dapat dipersalahkan melanggarPasal 114 Ayat (1) atau Pasal 112 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35tahun 2009 tentang Narkotika sebagaimana dalam perkara a quo.Para Terdakwa membeli, memiliki, menyimpan, menguasai narkotikauntuk maksud dan tujuan menggunakan secara melawan hukumseharusnya menerapkan Pasal 127 Ayat (1) huruf
Putus : 03-12-2018 — Upload : 18-10-2019
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2326 K/Pid.Sus/2018
Tanggal 3 Desember 2018 — GERALDY LEO MARCIANO bin AGUS ERYANSA;
4618 Berkekuatan Hukum Tetap
  • 1) huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;Bahwa Terdakwa tidak dapat dipersalahnkan melanggar ketentuan Pasal114 ayat (1) atau Pasal 112 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun2009 tentang Narkotika, karena dari segi historis, eksistensi ketentuanpasalpasal a quo diperuntukkan bagi mereka yang membeli, memiliki,menyimpan, menguasai dengan maksud untuk melakukan peredarangelap Narkotika, sedangkan mereka yang membeli kemudian memiliki,menguasai, menyimpan Narkotika dengan maksud/mens
    Terdakwa tidak mungkindapat menggunakan Narkotika tanpa terlebih dahulu membeli, kemudianmemiliki, menyimpan, menguasai, kecuali Terdakwa diajak menggunakan;Bahwa untuk menghukum Terdakwa atas suatu tindak pidanasebagaimana dalam dakwaan Penuntut Umum maupun putusan JudexFacti seharusnya mempertimbangkan kesalahan atau mens reaTerdakwa seperti yang terungkap di persidangan.
    Mens rea Terdakwamembeli dan memiliki, menyimpan Narkotika adalah untuk digunakansecara melawan hukum/melawan hak dan bukan untuk tujuan lainnya;Bahwa apabila Terdakwa ditemukan sedang membeli, memperoleh ataumemiliki, menyimpan atau menguasai Narkotika, akan tetapi mens reanya untuk menggunakan Narkotika, maka tidak dapat dipersalahkanmelanggar Pasal 114 ayat (1) atau Pasal 112 ayat (1) UndangUndangNomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;Bahwa Penuntut Umum maupun Judex Facti tidak tepat dan tidakobjektif
    dalam memahami unsur pertanggungjawaban pidana, sebabhanya mempertimbangkan perbuatan yang tekstual secara kasat matasaja, yaitu actus reus atau perbuatan materiil Terdakwa, yaitu membelidan memiliki, menguasai sabu, tanpba mempertimbangkan mens reaTerdakwa.
    Padahal berdasarkan fakta sidang, mens rea Terdakwamemperoleh, memiliki sabu tersebut untuk tujuan digunakan;Bahwa cara pandang Penuntut Umum maupun Judex Facti tentubertentangan dengan prinsip hukum pidana atau teori pertanggungjawaban pidana yang wajib diterapbkan dalam setiap pemeriksaanperkara di pengadilan. Asas hukum yang selama ini berlaku dandijunjung tinggi dalam praktik peradilan pidana bahwa tidak ada pidanatanpa ada kesalahan, dengan mempertimbangkan mens rea.
Putus : 20-12-2018 — Upload : 15-10-2020
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2763 K/PID.SUS/2018
Tanggal 20 Desember 2018 — SURIANDI bin M. YAHYA
12130 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Putusan Nomor 2763 K/PID.SUS/2018Bahwa untuk menghukum Terdakwa atas suatu tindak pidana sebagaimanadalam Dakwaan Penuntut Umum seharusnya mempertimbangkankesalahan/mens rea Terdakwa seperti yang terungkap di persidangan,bahwa mens rea Terdakwa dalam perkara ini adalah membeli danmemiliki, menyimpan Narkotika untuk digunakan secara melawanhukum/melawan hak dan bukan untuk tujuan lainnya.Bahwa apabila Terdakwa ditemukan sedang membeli, memperoleh ataumemiliki, menyimpan atau menguasai Narkotika akan
    Sebab hanyamempertimbangkan perbuatan yang tekstual, secara kasat mata sajayaitu actus reus/perbuatan materil Terdakwa membeli dan memiliki,menguasai Sabu, tanpa mempertimbangkan mens rea Terdakwa.Padahal berdasarkan fakta sidang mens rea Terdakwa memperoleh,memiliki Sabu tersebut untuk tujuan digunakan .Bahwa cara pandang Penuntut Umum tentu bertentangan dengan prinsiphukum pidana atau teori pertanggungjawab pidana yang wajib diterapkandalam setiap pemeriksaan perkara di pengadilan.
    Azas hukum yangselama ini berlaku dan dijunjung tinggi dalam praktek peradilan pidanabahwa tidak ada pidana tanpa ada Kkesalahan denganmempertimbangkan mens rea.
Putus : 27-11-2018 — Upload : 18-10-2019
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2410 K/Pid.Sus/2018
Tanggal 27 Nopember 2018 — ALI SAHAB HASIBUAN alias ALI, dkk
2713 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Sedangkan mens rea Terdakwa membeli kemudianmemiliki, menguasai, menyimpan Narkotika adalah bermaksud untuk tujuanmenggunakan secara melawan hukum.
    Penerapan pasalpasal tersebut wajibmemperhatikan dan mempertimbangkan maksud dan tujuannya, dengan kata lainmenerapkan undangundang bukan berdasarkan tekstual bunyi undangundangbelaka tetapi melainkan berdasarkan konstekstualnya;Apabila mens rea Terdakwa membeli, memiliki, menyimpan, menguasaiNarkotika untuk maksud dan tujuan menggunakan secara melawan hukum makawajib menerapkan Pasal 127 Ayat (1) huruf a, apabila mens reanya denganmaksud untuk melakukan kegiatan peredaran gelap Narkotika maka menerapkanPasal
    114 Ayat (1);Bahwa secara akal sehat seharusnya dapat dipahami kedudukan Terdakwasebagai penyalah guna tentu sebelum menggunakan Narkotika maka terlebihdahulu. membeli Narkotika setelah itu. kKemudian memiliki, menguasai,menyimpannya selanjutnya Terdakwa menggunakannya secara melawan hukum.Terdakwa tidak mungkin dapat menggunakan sabusabu tanpa terlebin dahulumembeli, kemudian memiliki, menyimpan, menguasai;Bahwa judex facti maupun Penuntut Umum dalam memeriksa perkara a quo wajibmempertimbangkan mens
    rea para Terdakwa seperti yang terungkap diHalaman 8 dari 13 halaman Putusan Nomor 2410 K/Pid.Sus/2018persidangan, mens rea Terdakwa membeli dan memiliki sabusabu tersebutsematamata untuk digunakan secara melawan hukum dan bukan untuk tujuanlainnya;Oleh karena itu, apabila seorang penyalah guna dalam hal ini para Terdakwaketika ditemukan sedang membeli atau memiliki, menyimpan atau menguasaiNarkotika dengan mens rea untuk menggunakan, tidak dapat dipersalahkanmelanggar Pasal 114 Ayat (1) atau Pasal
    Para Terdakwatidak pernah menjadi jaringan/sindikat peredaran gelap Narkotika;Bahwa dalam putusan judex facti hanya mempertimbangkan secara kasat mataactus reus/perbuatan materil Terdakwa yaitu membeli dan memiliki sabusabu,tanpa mempertimbangkan mens rea Terdakwa . Hal ini tentu bertentangandengan prinsip hukum pidana atau teori pertanggungjawaban pidana yang wajibditerapkan dalam setiap memeriksa dan menuntut perkara di Pengadilan.
Putus : 22-06-2020 — Upload : 31-12-2021
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1450 K/Pid.Sus/2020
Tanggal 22 Juni 2020 — MOCH. TAJIB bin WARIYO
11825 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Artinyakesalahan dan mens rea Terdakwa sesuai dongan maksud Pasal 127 Ayat(1) huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, danjangan sampai dihukum menerapkan Pasal pengedar Pasal 112 Ayat (1),Pasal 114 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.Menghukum Terdakwa yang tidak sesuai kesalahannya adalah pelanggaranazas hukum pidana;Bahwa perbuatan Terdakwa membeli, memiliki, menguasai Narkotika jenisSabu tidak dapat dipersalahkan melakukan tindak pidana melanggar Pasal114
    Sus/2020Bahwa Judex Facti maupun Penuntut Umum dalam memeriksa perkara aquo seharusnya mempertimbangkan mens rea dan kesalahan/niat Terdakwaseperti yang terungkap di persidangan, mens rea Terdakwa membeli danmemiliki Sabu tersebut sematamata untuk menggunakan Sabu secaramelawan hukum dan bukan untuk tujuan lainnya;Bahwa seorang penyalahguna seperti halnya Terdakwa ketika ditemukansedang membeli atau memiliki, menyimpan atau menguasai Narkotikadengan mens rea/kesalahan untuk menggunakan Narkotika
    tidak dapatdipersalahkan melanggar Pasal 114 Ayat (1) atau Pasal 112 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika sebagaimana dalamperkara a quo;Bahwa Terdakwa membeli, memiliki, mMenyimpan, menguasai Narkotika untukmaksud dan tujuan menggunakan secara melawan hukum seharusnyamenerapkan Pasal 127 Ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun2009 tentang Narkotika, sebaliknya apabila mens rea/kesalahannya denganmaksud untuk melakukan kegiatan peredaran gelap Narkotika makamenerapkan
    Sedangkan mens rea/kesalahan Terdakwa membeli kemudianmemiliki, menguasai, menyimpan sisa Narkotika adalah bermaksud untuktujuan menggunakan secara melawan hukum. Penerapan pasalpasaltersebut wajib memperhatikan dan mempertimbangkan maksud dantujuannya, dengan kata lain menerapkan undangundang bukan berdasarkantekstual bunyi undangundang belaka tetapi melainkan berdasarkankonstekstualnya;Halaman 8 dari 15 hal. Put. Nomor 1450 K/Pid.
    diterapbkan dan dipersalahkanmelakukan tindak pidana melanggar Pasal 114 Ayat (l)/uncto Pasal 112Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika sebabbukankah para Terdakwa sebelum memakai secara melawan hukum haruslebih dahulu membeli, menguasai, menyimpan, bahwa tidak mungkin dapatmemakai Narkotika tanpa melalui tahapan tersebut;Bahwa Judex Facti maupun Penuntut Umum hanya mempertimbangkanactus reus/perbuatan materiil Terdakwa yaitu membeli dan memiliki Sabu,tanpoa mempertimbangkan mens
Register : 25-05-2021 — Putus : 09-09-2021 — Upload : 16-09-2021
Putusan PN MATARAM Nomor 361/Pid.B/2021/PN Mtr
Tanggal 9 September 2021 — Penuntut Umum:
1.FEDDY HANTYO NUGROHO, SH
2.SAHDI,SH.
3.PINTONO HARTOYO, SH
Terdakwa:
LALU ARIF WIDYA HAKIM, SH
7136
  • pelaporan secarapidana karena perbuatan awal Terdakwa tidak memenuhi unsurunsurperbuatan tindak pidana penggelapan atau penipuan ; Bahwa menurut Ahli jika memang sejak awal salah satu pihakmengetahui adanya keadaan yang tidak sesuai kenyataan dan kemudiantidak menyampaikannya kepada pihak lainnya maka perbuatan tersebutdianggap menyembunyikan keadaan yang sebenarnya sehingga dapatdikategorikan memenuhi unsur perbuatan penipuan atau penggelapankarena telah muncul itikad tidak baik/itikad jahat (mens
    rea) sejak awal ; Bahwa menurut ahli apabila sejak awal salah satu pihak telahmenyampaikan secara transparan suatu keadaan sesuai dengankenyataan dan kemudian kondisi yang terjadi dikemudian hari tidakHal. 11 dari 26 Putusan No.361/Pid.B/2021/PNMtrsesuai kenyataan maka hal tersebut tidak memenuhi unsur penipuan danpenggelapan karena mens rea/niat jahat dari pelaku tidakmuncul;.Menimbang, bahwa selanjutnya telah pula didengar keteranganTerdakwa yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:Bahwa
    Menyadari pula bahwasarana yang digunakan adalah suatu kebohongan atau merupakan alat untukmemperdayakan, demikian juga ia harus menyadari tentang tindakannya yangberupa menggerakkan tersebutdimana dalam hal ini mens rea harus munculada terlebih dahulu sebelum actus reus;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang diketemukansebagaimana terurai diatas perjanjian jual beli tanah No. 73 yang terjadi antaraHal. 18 dari 26 Putusan No.361/Pid.B/2021/PNMtrTerdakwa dengan saksi korban Victor Theodoros
    Secara umum,dalam penyelidikan, otomatis penyelidik akan melihat dari actus reus, karena inipasti lebin dahulu terlihat dan dijadikan dasar untuk pemeriksaan lanjutan,ketimbang mens rea (sikap batin) yang karena bukan hal yang bersifat fisik tidakselalu terlinat di tahap penyelidikan. Dalam hal tertangkap tangan pun, mens reamasih penting untuk dibuktikan di tahap berikutnya.
    Sebagaimana dakwaanAlternative kedua pasal 378 KUHP yang telah dibuktikan oleh Majelis Hakimdiatas, maka mens rea dalam unsur dakwaan Alternative kesatu pasal 372KUHP juga menjadi unsur penting untuk menentukan pertanggungjawaban darisi pelaku karena unsur ini mensyaratkan bahwa pelaku menghendaki danmengetahui apa yang diperbuat;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan secara melawan hukumdalam Pasal ini mencakup perbuatan melawan hukum dalam arti formil maupunarti materiil, yakni meskipun perbuatan
Putus : 10-08-2015 — Upload : 14-12-2015
Putusan PN MAROS Nomor 90/Pid.Sus/2015/PN.Mrs
Tanggal 10 Agustus 2015 — Terdakwa : ADAM BIN SALEHA JPU : EMELIA FITRIANI,SH
7715
  • Bahkan menurut Idema bahwa membicarakan unsur kesalahan dalam hukumpidana berarti mengenai jantungnya hukum pidana.Menimbang, bahwa kesalahan harus ada pada diri Terdakwa dan merupakan suatu hal yang fundamental dalam mengkoreksi sifatjahatnya seorang Terdakwa di depan hukum pidana. jika ditelaah lebih lanjut bahwa actus non facit reum nisi mens sit rea terdiri dari duagolongan besar yakni Actus Reus atau perbuatan pelaksanaan dan Mens Rea atau niat.
    Sedangkan Mens Rea / Niat adalah sikap batin seseorang yangoleh Moljatno dipandang sebagai unsur yang turut menjadi pertimbangan kesalahan seseorang. Hal ini dijabarkan oleh Moeljatno dalam sebuah Teori Subjective Schuld.Menimbang, bahwa Mens Rea / Niat adalah terdiri dari 3 (tiga) sub sistem antara lain :a) Intention / dolus/ kesengajaan. b) Reclesness / Kesembronoan. c) Negligence / Culpa / Lalai.
    berkeyakinan bahwa unsur ini telah terpenuhi dan terbukti;=11Unsur Menyalahgunakan Narkotika golongan I bukan tanaman.Menimbang, bahwa kesengajaan adalah konstruksi hukum dari teori kesalahan yang lebih dikenal sebagai asas culpabilitas.Kesalahan adalah syarat mutlak bagi adanya pertanggungjawaban pidana untuk dijatuhi pidana. sebab di masyarakat Indonesia berlaku asastidak dipidananya seseorang jika tidak ada kesalahan; geen straf zonder schuld atau dalam bahasa latin actus non facit reum nisi mens
    Sedangkan Mens Rea / Niat adalah sikap batin seseorang yangoleh Moljatno dipandang sebagai unsur yang turut menjadi pertimbangan kesalahan seseorang. Hal ini dijabarkan oleh Moeljatno dalam sebuah Teori Subjective Schuld.Menimbang, bahwa Mens Rea / Niat adalah terdiri dari 3 (tiga) sub sistem antaralain : d) Intention / dolus/ kesengajaan. ) Reclesness / Kesembronoan. f) Negligence / Culpa / Lalai.
Putus : 19-08-2019 — Upload : 01-11-2021
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2148 K/Pid.Sus/2019
Tanggal 19 Agustus 2019 — SUHERMAN alias SIMAN
2211 Berkekuatan Hukum Tetap
  • No. 2148 K/Pid.Sus/2019UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, meskipunpada waktu ditangkap, Terdakwa ditemukan sedang membawa, membelliatau memiliki, menguasai, menyimpan shabu dengan berat netto 0,66(nol Koma enam enam) gram dan sisa shabu dalam pipet yang tidak bisaditimbang;Bahwa seseorang dihukum atas perbuatannya dengan mempertimbangkan mens rea/kesalahannya.
    Tujuan Terdakwa membeli,memiliki, menguasai, menyimpan Narkotika jenis shabu sebagaimanaterungkap dalam persidangan adalah untuk maksud dan tujuandigunakan secara melawan hukum;Bahwa Judex Facti maupun Penuntut Umum jangan hanyamempertimbangkan actus reus/perbuatan fisik, materiil Terdakwa, tetapiwajid pula mempertimbangkan mens rea/kesalahan Terdakwa. JudexHal. 7 dari 13 hal. Put.
    No. 2148 K/Pid.Sus/2019Facti maupun Penuntut Umum seharusnya dapat membedakan mensrealkesalanan orang membeli, memiliki, menyimpan Narkotika untukkegiatan peredaran gelap sebagaimana dimaksud Pasal 114 Ayat (1)atau Pasal 112 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentangNarkotika dengan mens rea/kesalahan orang membeli, memiliki,menyimpan Narkotika untuk digunakan secara melawan hukumsebagaimana dimaksud Pasal 127 Ayat (1) Huruf a UndangUndangNomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
    Tanpa mempertimbangkan haltersebut, bisa jadi Judex Facti akan menghukum Terdakwa tidak sesuaidengan sikap batin atau kesalahan yang dilakukannya;Bahwa seorang penyalahguna seperti halnya Terdakwa ketika ditemukansedang membeli atau memiliki, menyimpan atau menguasai Narkotikadengan mens rea/kesalahan untuk menggunakan shabu tidak dapatdipersalahkan melanggar Pasal 114 Ayat (1) atau Pasal 112 Ayat (1)UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika sebagaimanadalam perkara a quo.
    Tidak mungkin Terdakwa dapatmenggunakan Narkotika tanpa terlebin dahulu membeli, memiliki,menyimpan atau menguasai Narkotika (kecuali Terdakwa dipanggilmengkonsumsi saja);Bahwa memori kasasi Penuntut Umum hanya mempertimbangkan actusreus/perbuatan materiil Terdakwa, yaitu membeli dan memiliki shabu,tanpa mempertimbangkan mens rea Terdakwa.
Putus : 04-12-2019 — Upload : 02-11-2021
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 3520 K/Pid.Sus/2019
Tanggal 4 Desember 2019 — DICKY FAISAL TANJUNG bin MULYONO;
2826 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Hal ini penting dipertimbangkan Judex Factimaupun Penuntut Umum mengingat jangan sampai terjadi Terdakwadihukum tidak sesuai dengan sikap batin atau kesalahan yang dilakukan.Artinya kesalahan dan mens rea Terdakwa sesuai dengan maksudPasal 127 Ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009, danjangan sampai dinukum menerapkan pasal pengedar Pasal 112 Ayat (1),Pasal 114 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009.
    Terdakwamembeli shabu akan digunakan bersama secara melawan hukum.Bahwa Judex Facti maupun Jaksa/Penuntut Umum jangan hanyamempertimbangkan actus reus/perbuatan fisik, materil Terdakwa, tetapiwajid pula mempertimbangkan mens rea/kesalahan Terdakwa.
    dengan mens rea/ kesalahan untuk menggunakan tembakaugorilla tidak dapat dipersalahnkan melanggar Pasal 114 Ayat (1) atauPasal 112 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentangNarkotika sebagaimana dalam perkara a quo;Bahwa Terdakwa membeli, memiliki, menyimpan, menguasai narkotikauntuk maksud dan tujuan menggunakan secara melawan hukumseharusnya menerapkan Pasal 12/7 Ayat (1) huruf a UndangUndangHal. 7 dari 15 hal.
    Sedangkan mens rea/kesalahan Terdakwa membelikemudian memiliki, menguasai, menyimpan sisa narkotika adalahbermaksud untuk tujuan menggunakan secara melawan hukum.Penerapan pasalpasal tersebut wajid memperhatikan danmempertimbangkan maksud dan tujuannya, dengan kata lainmenerapkan undangundang bukan berdasarkan tekstual bunyi undangundang belaka tetapi melainkan berdasarkan konstekstualnya;Bahwa dapat dipahami secara akal sehat bahwa Terdakwa sebagaipenyalahguna tentu sebelum menggunakan narkotika
    Sus/2019bahwa tidak mungkin dapat memakai narkotika tanpa melalui tahapantersebut:Bahwa judex facti maupun Penuntut Umum hanya mempertimbangkanactus reus/perbuatan materil Terdakwa yaitu membeli dan memilikishabu, tanpa mempertimbangkan mens rea Terdakwa. Hal ini tentubertentangan dengan prinsip hukum pidana atau teoripertanggungjawaban pidana yang wajib diterapkan dalam setiapmemeriksa dan menuntut perkara dipengadilan.
Putus : 19-09-2021 — Upload : 02-11-2021
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2363 K/Pid.Sus/2019
Tanggal 19 September 2021 — AHMAD SAFIK bin H. RUSDI
3721 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Sedangkantujuan Terdakwa membeli, memiliki, menguasai, menyimpang Narkotikajenis Sabu sebagaimana terungkap disidang adalah untuk maksud dantujuan digunakan secara melawan hukum;Bahwa Penuntut Umum jangan hanya mempertimbangkan actus reusatau. perbuatan fisik, materil Terdakwa, tetapi wajib pulamempertimbangkan mens rea atau kesalahan Terdakwa.
    Penuntut Umumseharusnya dapat membedakan mens rea/kesalahan orang memiliki,menyimpan, menguasai Narkotika untuk kegiatan peredaran gelapdengan mens rea atau kesalahan orang memiliki, menyimpan, menguasaiNarkotika untuk digunakan secara melawan hukum Pasal 127 Ayat (1)huruf a UndangUndang Nomor 35 tahun 2009. Tanpamempertimbangkan hal tersebut Penuntut Umum akan menghukumorang/Terdakwa tidak sesuai dengan sikap batin atau kesalahan yangdilakukannya.
    Seorang Penyalahguna seperti halnya Terdakwa ketikaditemukan sedang membeli atau memiliki, menyimpan atau menguasaiNarkotika dengan mens rea atau kesalahan untuk menggunakan Sabutidak dapat dipersalahnkan melanggar Pasal 112 Ayat (1) UndangUndangNomor 35 Tahun 2009 sebagaimana dalam perkara a quo;Bahwa dari segi historis pembuatan UndangUndang Narkotika, ketentuanPasal 112 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 diperuntukkanbagi para bandar, pengedar, penjual, menerima, orang yangmenyerahkan,
    Sedangkan mens rea Terdakwa membeli kKemudian memiliki,menguasai, menyimpan Narkotika adalah bermaksud untuk tujuanmenggunakan secara melawan hukum.
    menyimpan atau menguasai Narkotika, tidak serta merta diterapkan dandipersalahkan melakukan tindak pidana melanggar Pasal 114 Ayat (1)atau Pasal 112 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009, sebabbukankah Terdakwa sebelum memakai secara melawan hukum haruslebih dahulu membeli, menguasai, menyimpan, tidak mungkin dapatmemakai Narkotika tanpa melalui tahapan tersebut;Bahwa Penuntut Umum hanya mempertimbangkan actus reus/perbuatanmateril Terdakwa yaitu. membeli dan memiliki Sabu, tanpamempertimbangkan mens
Putus : 03-12-2018 — Upload : 15-10-2020
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2501 K/PID.SUS/2018
Tanggal 3 Desember 2018 — JEKI HWANG Alias JEKY
12231 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Sedangkanfakta sidang menunjukkan bahwa mens rea Terdakwa membelikemudian memiliki, menguasai, menyimpan Narkotika adalah bermaksuduntuk digunakan secara melawan hukum. Penerapan pasalpasal tersebut wajib memperhatikan danmempertimbangkan maksud dan tujuannya, dengan kata lainmenerapkan UndangUndang bukan berdasarkan tekstual bunyiUndangUndang belaka tetapi melainkan berdasarkan konstektualnyaatau hakikat dari substansi yang dikandung;Hal. 7 dari13 hal.
    PutusanNomor 2501 K/Pid.Sus/2018 Apabila mens rea Terdakwa membeli, memiliki, menyimpan,menguasai narkotika untuk maksud dan tujuaan menggunakan secaramelawan hukum maka wajib menerapkan Pasal 12/7 ayat (1) huruf a,apabila mens reanya dengan maksud untuk melakukan kegiatanperedaran gelap Narkotika maka diterapkan Pasal 112 ayat (1) atauPasal 114 ayat (1); Bahwa secara akal sehat seharusnya dapat dipahami kedudukanTerdakwa sebagai penyalahguna tentu sebelum menggunakan Narkotikaterlebin dahulu membeli
    Terdakwa tidak mungkin dapat menggunakan narkotika tanpaterlebin dahulu membeli, kemudian memiliki, menyimpan, menguasaikecuali Terdakwa dipanggil menggunakan Narkotika; Bahwa Judex Facti maupun Penuntut Umum dalam memeriksaperkara a quo wajib mempertimbangkan mens rea Terdakwa sepertiyang terungkap di persidangan, mens rea Terdakwa membeli danmemiliki ganja tersebut sematamata untuk digunakan secara melawanhukum dan bukan untuk tujuan lainnya; Oleh karena itu, apabila seorang penyalahguna dalam
    hal iniTerdakwa ketika ditemukan sedang membeli atau memiliki, menyimpanatau menguasai Narkotika dengan mens rea untuk menggunakan tidakdapat dipersalahkan melanggar Pasal 114 ayat (1) sebagaimana dalamperkara a quo; Bahwa Penuntut Umum maupun putusan Judex Facti hanyamempertimbangkan secara kasat mata actus reus/atau perbuatanmateriil Terdakwa yaitu membeli dan memiliki narkotika jenis shabu,tanoa mempertimbangkan mens rea Terdakwa.
Register : 05-05-2017 — Putus : 20-06-2017 — Upload : 20-10-2017
Putusan PN JAMBI Nomor 382/Pid.B/2017/PN Jmb
Tanggal 20 Juni 2017 — Noki Erde Saputra Bin Syafawi
285
  • .- 1 (satu) pasang kaos kaki hitam merek Mens Sock.- 1 (satu) buah Rexona motion sense.- 1 (satu) buah Gatsby.- 1 (satu) botol Marina total care.Dirampas untuk dimusnahkan6. Membebankan biaya perkara kepada terdakwa sebesar Rp 5.000,- (lima ribu rupiah);
    dengan pidana penjara selama 2(dua) tahun dikurangkanselurunnya selama terdakwa dalam tahanan dengan perintah terdakwatetap ditahan.3. menyatakan barang bukti berupa :1. 1 (satu) buah tas merek Adidas warna coklat.1 (satu) unit HP merek Oppo warna putih gold.1 satu) unit HP merek Samsung senter warna putih hitam.1 (satu) buah tas sandang hitam merek colevan.satu) helai baju kKemeja merek Munk warna coklat.satu) buah Rexona motion sense.Sen oo fF & hf)1 (satu)1 (satu) pasang kaos kaki hitam merek Mens
    para korban menderita kerugian sekitar Rp. 10.000.000,(sepuluh juta rupiah)Menimbang, bahwa Terdakwa tidak mengajukan Saksi yangmeringankan (a de charge);berikut:Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti sebagai1 (satu) buah tas merek Adidas warna coklat.1 (satu) unit HP merek Oppo warna putih gold.1 satu) unit HP merek Samsung senter warna putih hitam.1 (satu) buah tas sandang hitam merek colevan.1 (satu) helai baju kemeja merek Munk warna coklat.1 (satu) pasang kaos kaki hitam merek Mens
    telah pernah di pidanaHalhal yang meringankan : Terdakwa berterus terang mengakui perbuatannya = sehinggamemperlancar jalannya persidangan Terdakwa menyesali perbuatannyaMenimbang, bahwa mengenai barang bukti berupa :1 (satu) buah tas merek Adidas warna coklat. 1 (satu) unit HP merek Oppo warna putih gold. 1 satu) unit HP merek Samsung senter warna putih hitam. 1 (satu) buah tas sandang hitam merek colevan. 1 (satu) helai baju Kemeja merek Munk warna coklat. 1 (satu) pasang kaos kaki hitam merek Mens
    Menetapkan barang bukti berupa : 1 (satu) buah tas merek Adidas warna coklat.1 (satu) unit HP merek Oppo warna putih gold.1 satu) unit HP merek Samsung senter warna putih hitam.1 (satu) buah tas sandang hitam merek colevan. 1 (satu) helai baju kemeja merek Munk warna coklat.buah Rexona motion sense.))satu) pasang kaos kaki hitam merek Mens Sock.satu))(11(satu) buah Gatsby.1 (Satu) botol Marina total care.Dirampas untuk dimusnahkan6. Membebankan biaya perkara kepada terdakwa sebesar Rp 5.000.
Register : 15-12-2017 — Putus : 31-01-2018 — Upload : 09-03-2020
Putusan PN PASIR PANGARAIAN Nomor 430/Pid.B/2017/PN Prp
Tanggal 31 Januari 2018 — Penuntut Umum:
RONI SAPUTRA,SH
Terdakwa:
BENI TRIO SARI ALS BENI
279
  • Menetapkan barang bukti berupa1 (satu) unit sepeda motor jenis honda RX KING NOPOL 4857 FK Warna Hitamdikembalikan kepada saksi BAMBANG Als BAMBANG.1 (satu) helai baju dalam warna hitam merek agree.1 (satu) helai baju kaos panjang tangan warna putih bermotif merek mens wearDimusnahkan
  • Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.2.000,- (dua ribu rupiah).