Ditemukan 4317 data
33 — 10
hinggaberbulanbulan lamanya tanpa saling menjalankan kewajiban dan tidak lagimemperdulikan satu sama lain. hal ini telah menyebabkan disharmonisasi hubunganrumah tangga penggugat dan tergugat;Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga penggugat dan tergugatyang demikian jauh dari suasana rumah tangga yang harmonis sebagaimana amanahpasal (1) undangundang No.1 tahun 1974 tentang Perkawinan;Menimbang, bahwa perkawinan dalam islam bertujuan untuk mewujudkanrumah tangga yang bahagia, sakinah mawaddah warahmah yang sejiwa
14 — 2
Karena itu tujuan perkawinan untukmembentuk rumah tangga yang kekalbahagia dalam suasana rumahtangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah sulit untuk dapatdiwujudkan lagi, sebagaimana tujuan perkawinan yang dimaksud padapasal 1 Undangundang nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan danpasal 2 INPRES Nomor 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islamyang sejiwa dengan firman Allah SWT. dalam alQur'an surat arRum ayat21;5 i 2Swi ge og L., b ale of od Ol 4555 6550 pst i 1 L255 Le dl TaiS ah Sg fY O95 580m Heavy
11 — 1
Adapun maksud dan tujuan perkawinan menurut ketentuan pasal 3Kompilasi Hukum Islam adalah sejiwa dengan maksud dan tujuan perkawinanyang terkandung di dalam AlQuran surat ArRum ayat 21 yaitu bertujuanmembentuk rumah tangga yang sakinah (tentram dan bahagia) penuhmawaadah (rasa cinta) dan rahmah (rasa kasih sayang).Menimbang, bahwa akan tetapi ternyata rumah tangga antaraPenggugat dan Tergugat sudah tidak sesuai lagi bahkan sudah jauhmenyimpang dari maksud dan tujuan perkawinan sebagaimana dikemukakan
28 — 7
Bahwa penggugat dan tergugat tidak pernah tinggal bersama;Menimbang, bahwa bila suami isteri hidup dalam ketidaksenanganseperti dalam rumah tangga penggugat dengan tergugat, maka tentu tidak akanmencapai kehidupan yang bahagia, harmonis dan sejahtera dalammembangun rumah tanggannya sehingga tujuan perkawinan dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 yakni membentuk keluarga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa tidak lagi tercapai,yang tidak sejiwa dengan firman Allah SWT dalam
9 — 1
dan tujuan perkawinan menurut ketentuanpasal 1 dan pasal 33 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 adalah Ikatan lahirbathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengantujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang kekal berdasarkan KetuhananYang Maha Esa dan suami istri itu wajib saling cinta mencintai, hormatmenghormati, setia dan memberikan bantuan lahir bathin yang satu kepadayang lain.Adapun maksud dan tujuan perkawinan menurut ketentuan pasal 3Kompilasi Hukum Islam adalah sejiwa
6 — 0
Adapunmaksud dan tujuan perkawinan rnenurut ketentuan pasai 3 Kompilasi HukumIslam adalah sejiwa dengan maksud dan tujuan perkawinan yang terkandung didalam AlQur'an surat ArRum ayat 21 yaitu: .bertujuan membentuk rumahtangga yang sakinah (tentram dan bahagia) penuh mawaddah (rasa cinta) danrahmah (rasa kasih sayang)...".Menimbang, bahwa akan tetapi ternyata rumah tangga antaraPenggugat dan Tergugat sudah tidak sesuai lagi bahkan sudah jauhmenyimpang dari maksud dan tujuan perkawinan sebagaimana
7 — 2
Karena itu tujuan perkawinan untukmembentuk rumah tangga yang kekalbahagia dalam suasana rumahtangga yang sakinah,mawaddahdan rahmah sulit untuk dapat diwujudkanlagisebagaimana tujuan perkawinan yang dimaksud pada pasal 1Undangundang nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan dan pasal 2Kompilasi Hukum Islam yang sejiwa dengan firman Allah SWT. dalam alQur'an surat arRum ayat 21:kul & ge gs , L ale of wd Ul 4055 6350 oS i a L255 Le dl afk ah $8 fY) O9 580m Heavy ausTerjemahnya: dan adi antara tandatanda
16 — 5
dapat dirujuk) itu dua kali, setelah itu bolehrujuk lagi dengan cara yang makruf, atau menceraikan dengan cara yang baikMenimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga Pemohon danTermohon sebagaimana tersebut di atas, Pengadilan berpendapat bahwaHalaman 6 dari 9 putusan Nomor 455/Pdt.G/2018/PA.Gtlorumah tangga Pemohon dan Termohon tidak dapat mencapai tujuan pernikahanuntuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal sesuai Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 dan pasal 2 Kompilasi Hukum Islamyang sejiwa
8 — 2
Karena itu tujuan perkawinan untukmembentuk rumah tangga yang kekalbahagia dalam suasana rumahtangga yang sakinah,mawaddah, dan rahmah sulit untuk dapatdiwujudkan lagi, sebagaimana tujuan perkawinan yang dimaksud padapasal 1 Undangundang nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan danpasal 2 Kompilasi Hukum Islam yang sejiwa dengan firman Allah SWT.dalam alQur'an surat arRum ayat 21:=Sil ge gIs , L, apl es.v5 5 a Bish oSt 3 ; Lass Led leis ch sg Y) 9 S255 cy, deay ausTerjemahnya: dan di antara tandatanda
16 — 1
berpisah tempat tinggal lebih dari enambulan lamanya, atau sejak Januari 2015 hingga sekarang;Bahwa usaha perdamaian telah dilakukan namun tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut MajelisHakim berpendapat, perkawinan antara Pemohon dengan Termohon sudahpecah dan sudah tidak ada harapan akan hidup dalam satu rumah tangga,karena sudah sulit untuk mencapai tujuan perkawinan yang sakinah,mawaddah, warahmah sebagaimana dikehendaki dalam Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974, yang sejiwa
18 — 3
penganutagama Islam, maka hukum yang berlaku baginya adalah hukum Islam;Menimbang, bahwa sejalan dengan pendapat ulama dalam Kifayatul AlAkhyar Juz Il, halaman 3 yang artinya sebagai berikut :disyaratkan dalam pelaksanaan agad nikah hadir 4 orang, yaitu wali nikah,calon suami, calon istri, dan 2 (dua) orang saksi yang adil;Menimbang, bahwa selain rukun tersebut, maka syarat tentang adanyamahar, talah terpenuhi yaitu Pemohon telah memberikan mahar kepadaPemohon II berupa cincin emas, hal ini telah sejiwa
23 — 14
Nomor 16 Tahun 2019 jo.Pasal 77 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam);Menimbang, bahwa kondisi rumah tangga Penggugat dan Tergugatsebagaimana tersebut di atas, majelis hakim berpendapat bahwa rumah tanggaPenggugat dan Tergugat tidak dapat mencapai tujuan pernikahan untukPutusan No.86/Pdt.G/2020/PA.Lss Hal. 6 dari 10membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal sesuai Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 yang telah diubah dengan UndangUndangNomor 16 Tahun 2019 dan pasal 3 Kompilasi Hukum Islam yang sejiwa
18 — 4
Adapun maksud dan tujuan perkawinan menurut ketentuan pasal 3Kompilasi Hukum Islam adalah sejiwa dengan maksud dan tujuan perkawinanyang terkandung didalam AlQuran surat ArRum ayat 21 yaitu bertujuanmembentuk rumah tangga yang sakinah (tentram dan bahagia) penuhmawaadah (rasa cinta) dan rahmah (rasa kasih sayang).Menimbang, bahwa akan tetapi ternyata rumah tangga antaraPenggugat dan Tergugat sudah tidak sesuai lagi bahkan sudah jauhmenyimpang dari maksud dan tujuan perkawinan sebagaimana dikemukakandiatas
11 — 1
dan tujuan perkawinan menurut ketentuanpasal 1 dan pasal 33 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 adalah Ikatan lahirbathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengantujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang kekal berdasarkan KetuhananYang Maha Esa dan suami istri itu wajib saling cinta mencintai, hormatmenghormati, setia dan memberikan bantuan lahir bathin yang satu kepadayang lain.Adapun maksud dan tujuan perkawinan menurut ketentuan pasal 3Kompilasi Hukum Islam adalah sejiwa
10 — 2
Karena itu tujuan perkawinan untukmembentuk rumah tangga yang kekalbahagia dalam suasana rumahtangga yang = sakinah, mawaddah, dan rahmah sulit untuk dapatdiwujudkan lagi, sebagaimana tujuan perkawinan yang dimaksud padapasal 1 Undangundang nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan danpasal 2 Kompilasi Hukum Islam yang sejiwa dengan firman Allah SWT.dalam alQur'an surat arRum ayat 21:=saa ge g 15 , L ale of wd Ul 4055 6350 oS i a L255 Le Jl laiS ah $8 fY O9 580m Hea ausTerjemahnya: dan adi antara tandatanda
7 — 0
Put.No.0213/Pdt.G/2017/PA.Srg.Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta majlis hakim berpendapatperkawinan antara Penggugat dengan Tergugat sudah pecah dan sudahtidak ada harapan akan hidup dalam satu rumah tangga, karena sudah sulituntuk mencapai tujuan perkawinan yang sakinah, mawaddah warahmahsebagaimana dikehendaki dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1Tahun1974 yang sejiwa dengan makna firman Allah swt dalam surah ArRumayat 21 yang artinya ; dan diantara tandatanda kekuasannya talah diamenciptakan
8 — 0
Bahwa usaha perdamaian telah dilakukan, dan ternyata tidak berhasilMenimbang, bahwa berdasarkan faktafakta majlis hakim berpendapatperkawinan antara Penggugat dengan Tergugat sudah pecah dan sudahtidak ada harapan akan hidup dalam satu rumah tangga, karena sudah sulituntuk mencapai tujuan perkawinan yang sakinah, mawaddah warahmahsebagaimana dikehendaki dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1Tahun1974 yang sejiwa dengan makna firman Allah swt dalam surah ArRumayat 21 yang artinya ; dan diantara tandatanda
20 — 3
dan tujuan perkawinan menurut ketentuanpasal 1 dan pasal 33 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 adalah Ikatan lahirbathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengantujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang kekal berdasarkan KetuhananYang Maha Esa dan suami istri itu wajib saling cinta mencintai, hormatmenghormati, setia dan memberikan bantuan lahir bathin yang satu kepadayang lain.Adapun maksud dan tujuan perkawinan menurut ketentuan pasal 3Kompilasi Hukum Islam adalah sejiwa
9 — 0
Put.No.0602/Pdt.G/2019/PA.Srg.Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta majlis hakim berpendapatperkawinan antara Penggugat dengan Tergugat sudah pecah dan sudahtidak ada harapan akan hidup dalam satu rumah tangga, karena sudah sullituntuk mencapai tujuan perkawinan yang sakinah, mawaddah warahmahsebagaimana dikehendaki dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1Tahun1974 yang sejiwa dengan makna firman Allah swt dalam surah ArRumayat 21 yang artinya ; dan diantara tandatanda kekuasannya ialah diamenciptakan
6 — 4
tangga yang harmonis, akan tetapihal ini tidak terjadi dalam rumah tangga penggugat dengan tergugatkarena suami telah menjalin hubungan dengan perempuan lain yangbernama FULANA;Menimbang, bahwa dengan memperhatikan kondisi rumah tanggayang demikian itu, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tanggapenggugat dan tergugat tidak dapat mencapai tujuan pernikahan untukmembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal sesuai pasal 1Undangundang nomor 1 tahun 1974 dan pasal 2 Kompilasi Hukum Islamyang sejiwa