Ditemukan 2469 data
62 — 11
Penganiayaan Menimbang, bahwa dari Pasal 351 KUHP, undangundang hanya menyebutkanpenganiayaan tanpa menyebutkan unsurunsur dari tindak pidana pidana itu sendiriseperti lazimnya delikdelik lainnya yang diatur dalam KUHP, kecuali hanyamenjelaskan bahwa kesengajaan merugikan kesehatan orang lain itu adalah samadengan penganiayaan ;Menimbang, bahwa dalam praktek peradilan, pengertian/unsur penganiayaanyang paling sering digunakan adalah pendapat dari Arrest Hoge Raad : H.R 25 Juni1894, W. 6334;11 Januari 1892
Muhammad Akbar, S.H.
Terdakwa:
PAULUS PADAYA
72 — 17
Melakukan penganiyaanMenimbang, bahwa Kitab Undangundang Hukum Pidana (KUHP) tidakmenjelaskan apa yang dimaksud dengan penganiayaan, namun dalam praktikperadilan yang dimaksud penganiayaan adalah kesengajaan untuk menimbulkanperasaan sakit atau untuk menimbulkan luka pada orang lain (vide H.R. 25 Juni1894, W. 6334; 11 Januari 1892, W.6138);Menimbang, bahwa dengan demikian yang perlu dibuktikan terlebihdahulu adalah adanya suatu kesengajaan dalam perbuatan tersebut;Menimbang, bahwa suatu kesengajaan
FIRMA HASMARA, SH
Terdakwa:
SUPARTI Binti YUSUP
67 — 19
ada orang lain lagi kecuali la Terdakwa yang uraian identitasnyadalam Surat Dakwaan Penuntut Umum telah dibenarkan oleh Terdakwa,sehingga tidak terdapat kekeliruan (error in persona) terhadap orang yangdihadapkan sebagai Terdakwa dalam perkara ini;Menimbang dari uraian di atas, dengan demikian unsur barang siapatelah terpenuhi menurut hukum;Halaman 17 dari 28 Putusan Nomor 152/Pid.B/2017/PN LiwAd. 2 Melakukan penganiayaan;Menimbang, bahwa menurut Arrest Hoge Raad 25 Juni 1894, W.6334;11 Januari 1892
ERIKA, SH
Terdakwa:
1.RICHO LAOH
2.ALVONS MANGADIL
69 — 32
Melakukan penganiayaan;Menimbang, bahwa dalam Kitab Undangundang Hukum Pidana tidakmenjelaskan mengenai pengertian penganiayaan, namun berdasarkanHalaman 16 dari 23 Putusan Nomor 98/Pid.B/2021/PN AmrPutusan Hoge Raad tertanggal 25 Juni 1894, W. 6334; 11 Januari 1892, W.6138 dijelaskan bahwa penganiayaan adalah sengaja untuk menimbulkanperasaan sakit atau untuk menimbulkan luka pada orang lain;Menimbang, bahwa menurut yurisprudensi seperti yang tertuang dalamhalaman 245 buku R.
Terbanding/Jaksa Penuntut : FADJAR, SH
90 — 64
Balikpapan tanggal 07 April 2014 sementara kontramemori banding Jaksa/Penuntut Umum tanggal 26 Mei 2014, telahdiberitahukan kepada Terdakwa / Penasihat Hukumnya tanggal 03 Juni 2014serta mengingat pula keduanya baik Jaksa/Penuntut Umum maupunpenasihat hukum/ terdakwa, telah diberi kesempatan mempelajari berkasperkara terkait, masingmasing pada hari dan tanggal yang samasebagaimana tertera dalam Surat Panitera Pengadilan Negeri Samarinda ;tanggal O07 Agustus 2014, seperti tertera pada Surat No : W418U1/1892
41 — 5
Yang mengakibatkan mati;Ad. 1.Menimbang, bahwa mengenai unsur ke1 tersebut di atas, yaitu penganiayaanMajelis akan mempertimbangkan sebagai berikut:Menimbang, bahwa undangundang tidak memberikan pengertian apa yangdimaksudkan dengan penganiayaan, kecuali hanya menyebutkan merusak kesehatanorang lain disamakan dengan penganiayaan (Pasal 351 ayat (4) KUHP);Menimbang, bahwa menurut Yurisprudensi, yaitu Arrest Hoge Raad tanggal 25Juni 1892 dan 11 Januari 1984 disebutkan bahwa yang dimaksudkan denganpenganiayaan
31 — 10
Arrest Hoge Raad 25 Juni 1894 W.6334; 11 Januari 1892 W 6138 menegaskan bahwa penganiayaan adalah kesengajaan untukmenimbulkan perasaan sakit atau untuk menimbulkan sesuatu luka pada orang lain (PAFLamintang dan C.
1.JUNI KRISTIAN TELAUMBANUA,SH
2.EDWIN ANASTA OLOAN L. TOBING, SH
Terdakwa:
DEVI LAURA SARAGIH
95 — 39
Unsur Melakukan penganiayaan;Halaman 16 dari 20 Putusan Nomor 22/Pid.B/2019/PN TbtMenimbang, bahwa KUHP tidak menjelaskan apa yang dimaksuddengan penganiayaan, namun dalam praktek peradilan yang dimaksudpenganiayaan adalah kesengajaan untuk menimbulkan perasaan sakit atauuntuk menimbulkan luka pada orang lain (vide H.R. 25 Juni 1894, W. 6334; 11Januari 1892, W.6138) ;Menimbang, bahwa dengan demikian yang perlu dibuktikan terlebihdahulu dalam tindak pidana penganiayaan adalah adanya suatu kesengajaandalam
49 — 3
Pasal 55 ayat (1) ke1 KUHP;Menimbang, bahwa Pasal 351 ayat (1) KUHP hanya menyebut kualifikasipenganiayaan namun tidak memberi batasan atau penjelasan mengenai apakah yangdiartikan dengan penganiayaan itu;Menimbang, bahwa menurut Arrest Hoge Raad 25 Juni 1894, W.6334;11 Januari 1892, W.6138 yang dimaksud dengan penganiayaan adalah kesengajaanuntuk menimbulkan rasa sakit atau untuk menimbulkan sesuatu luka pada orang lain;Menimbang, bahwa dengan merujuk pada pengertian penganiayaan dalam ArrestHoge
94 — 10
SMIDT ; Geschiedenis van hetWetboek van Strafrecht Il, 1892, Haarlem, Hal.9091 (sebagaimana dikutip olehDrs.
37 — 18
Unsur melakukan penganiayaan :Menimbang bahwa Undang Undang tidak memberikan ketentuan apakah yangdiartikan dengan penganiayaan menurut yurisprudensi penganiayaan adalah sengajamenyebabkan perasaan tidak enak, rasa sakit, luka atau sengaja merusak kesehatanorang (HR. 25 Juni 1894, W.6334; 11 Jan. 1892, W.6138) ;Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa yangdimaksud dengan penganiayaan adalah tindakan seseorang kepada orang lain dengantujuan menimbulkan rasa sakit, rasa tidak
MANANDA JALOASI MANULLANG,SH.MH.
Terdakwa:
DEDI PURWANTO Bin WIRSADI
105 — 27
Melakukan penganiayaan;Menimbang, bahwa pengertian Penganiayaan menurut Yurisprudensiyang menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan penganiayaan ialah setiaporang yang dilakukan dengan sengaja untuk menimbulkan rasa sakit atau Ilukakepada orang lain (H.R. 25 Juni 1894, W. 6334 ; 11 Januari 1892, W. 6133);Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan rasa sakit (pin) ialahperubahan dalam bentuk dari badan tidak menjadi syarat mutlak, cukup jikamenimbulkan rasa sakit contohnya menampar, menendang; sedangkan yangdimaksud
ARLYA NOVIANA ADAM,SH
Terdakwa:
BAHARUDIN Alias BAHAR Bin SARKATI
79 — 26
UnsurMelakukan Penganiayaan ;Menimbang, bahwa KUHP tidak menjelaskan apa yang dimaksud denganpenganiayaan, namun dalam praktek peradilan yang dimaksud penganiayaan adalahkesengajaan untuk menimbulkan perasaan sakit atau untuk menimbulkan luka padaorang lain (vide H.R. 25 Juni 1894, W. 6334; 11 Januari 1892, W.6138) ;Menimbang, bahwa menurut R.
Terbanding/Jaksa Penuntut : NUSIRWAN SAHRUL, SH,MH
154 — 90
59. 1 (satu) lembar Surat Nomor : In.14/R/HM.01/1892/ 2013 tanggal 6 September 2013 Perihal : Permohonan Bantuan Pembentukan Panitia Pelaksana Pengadaan Tanah Kampus II IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang ditujukan kepada Gubernur Jawa Barat, dengan tembusan Bupati Cirebon.
60. 1 (satu) Buku Buku Agenda Surat Keluar Tahun 2013 IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
61. 1 (satu) eksemplar Petunjuk Operasional (PO) DIPA IAIN Kegiatan Tahu Anggara 2013.
MUARA CONSULT.1 (satu) lembar Contoh Kop Surat KJPP Firdaus dan rekan PropertyApprasial & Consulttant dengan alamat Ruko Fressia Garden No. 6 Jl.Jombang Raya No. 148 Pondok Jaya, Pondok Aren Tanggerang Selatan.1 (Satu) lembar Surat Pernyataan MELLY LEONORA SARLIM bermeteraiRp.6.000 tertanggal 30 September 2013 yang diketahui oleh SARYAMIselaku Kuwu Astapada.1 (satu) lembar Surat Nomor : In.14/R/HM.01/1892/ 2013 tanggal 6September 2013 Perihal : Permohonan Bantuan Pembentukan PanitiaPelaksana Pengadaan
MUARA CONSULT.57) 1 (satu) lembar Contoh Kop Surat KJPP Firdaus dan rekan PropertyApprasial & Consulttant dengan alamat Ruko Fressia Garden No. 6 Jl.Jombang Raya No. 148 Pondok Jaya, Pondok Aren TanggerangSelatan.58) 1 (Satu) lembar Surat Pernyataan MELLY LEONORA SARLIM bermeteraiRp. 6000 tertanggal 30 September 2013 yang diketahui oleh SARYAMIselaku Kuwu Astapada.59) 1 (satu) lembar Surat Nomor : In.14/R/HM.01/1892/ 2013 tanggal 6September 2013 Perihal : Permohonan Bantuan Pembentukan PanitiaPelaksana
Jombang Raya No. 148 Pondok Jaya, Pondok Aren TanggerangSelatan.1 (satu) lembar Surat Pernyataan MELLY LEONORA SARLIMbermeterai Rp. 6000 tertanggal 30 September 2013 yang diketahuioleh SARYAMI selaku Kuwu Astapada.Halaman 73 dari 78 halaman Perkara No.01/Tipikor/2016/PT.Bdg59)60)61)62)63)64)65)66)67)1 (Satu) lembar Surat Nomor : In.14/R/HM.01/1892/ 2013 tanggal 6September 2013 Perihal : Permohonan Bantuan PembentukanPanitia Pelaksana Pengadaan Tanah Kampus II IAIN Syekh NurjatiCirebon yang ditujukan
136 — 97
(asli); === = n= no nen nnn nnn nnn nnn nnn ne en ncn375. 1 (satu) unit Mobil Merk Mazda Type CX5 2.0L AT High JenisMobil Penumpang Model Minibus Nomor Polisi BM 1892 JV warnaBiru Metalik Nomor Rangka : JM6KE1071D0109031 Nomor Mesin: PE30335764 atas nama Pemilik PT. Bumi Laksamana JayaProperti alamat JI.DT.Setia Maharajo KO.
BM.1892 JV, dengan ketentuan saldo ratarata Rp.16.000.000.000 (enam belas miliar rupiah) selama lebih kurang 1 Tahun. Menimbang, bahwa setelah saksi YUSRIZAL ANDAYANI memperoleh1 unitMobil Mazda Cx5 2.01 At High dengan No. Pol.
BM.1892 JV dari BankMega Syariah tersebut, lalu satu (1) hari kemudian saksi YUSRIZALANDAYANI memindahkan dana tersebut dari Bank Mega Syariah sehinggaBank Mega Syariah memberikan sanksi Pinalti yang besarnya melebihiharga hadiah tersebut. 22+ 22 eon non nnn nn nee nnn nnn nnn nen nee ene ennMenimbang, bahwa proyek pembangunan pembangkit listrik di 2(dua) tempat di Kabupaten Bengkalis rencananya dilaksanakan olehPT.RIAU ENERGI TIGA yang terdiri dari 3 (tiga) perusahaan yaitu PT.BumiLaksamana Jaya
BM.1892 JV, dengan ketentuan saldo ratarata Rp.16.000.000.000 (enam belas miliar rupiah) selama lebih kurang 1 Tahun.Menimbang, bahwa sampai dengan sekarang PembangunanPembangkit Listrik tenaga Uap (PLTU) 2x35 MW di Buruk Bakul KecamatanBukit Batu Kabupaten Bengkalis dan Pembangunan Pembangkit ListrikTenaga Gas Uap 1x85 MW dan PLTU 1x15 MW di Desa Balai PungutKecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis tidak terlaksana dan belumDELO PCL ASI . = o= 2n 2o ron on nnn nn nnn nnn nnn nnn nen nen non en nnn
(asli) ; 22222 2n cen cence cence cee cee cee cee cc cece ncn1 (satu) unit Mobil Merk Mazda Type CX5 2.0L AT High JenisMobil Penumpang Model Minibus Nomor Polisi BM 1892 JV warnaBiru Metalik Nomor Rangka : JM6KE1071D0109031 Nomor Mesin: PE30335764 atas nama Pemilik PT. Bumi Laksamana JayaProperti alamat JI.DT.Setia Maharajo KO.
32 — 22 — Berkekuatan Hukum Tetap
Putusan Mahkamah Agung No.1892 K/Pid/2011 yang pada pokoknyaapabila delik yang terbukti di persidangan adalah delik sejenis yang lebihringan sifatnya dari delik yang didakwakan yang lebih berat sifatnya,Hal. 20 dari 23 hal. Put.
YOGI APRIANTO, SH
Terdakwa:
MARKIN Bin MAIL
82 — 31
Dan pengertiansengaja sebagai maksud seperti yang dikemukakan oleh VOS dimaksudkanapabila pembuat menghendaki akibat perbuatannya. la tidak pernah melakukanperbuatannya apabila pembuat mengetahui bahwa akibat perbuatannya tidakakan terjadi (Andi Hamzah, halaman 25) ;Menimbang, bahwa menurut Arrest Hoge Raad 25 Juni 1894, W.6334;11 Januari 1892, W.6138 yang dimaksud dengan penganiayaan adalahkesengajaan untuk menimbulkan rasa sakit atau untuk menimbulkan sesuatuluka pada orang lain;Menimbang, bahwa
36 — 21
Unsur melakukan penganiayaan :Menimbang bahwa Undang Undang tidak memberikan ketentuan apakah yang diartikandengan penganiayaan menurut yurisprudensi penganiayaan adalah sengaja menyebabkanperasaan tidak enak, rasa sakit, luka atau sengaja merusak kesehatan orang (HR. 25 Juni1894, W.6334; 11 Jan. 1892, W.6138).Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa yang dimaksuddengan penganiayaan adalah tindakan seseorang kepada orang lain dengan tujuanmenimbulkan rasa sakit, rasa tidak
36 — 6
Menurut yurisprudensi dan doktrin, yangdimaksud dengan penganiayaan itu ialah kesengajaan menimbulkan rasa sakitatau menimbulkan luka pada tubuh orang lain (H.R. 25 Juni 1894, W. 6334; 11Januari 1892, W. 6138);Menimbang, bahwa untuk menyebut seseorang itu telah melakukanpenganiayaan terhadap orang lain, maka orang tersebut harus mempunyai opzetatau suatu kesengajaan untuk:a. menimbulkan rasa sakit (pijn) pada orang lain;b. menimbulkan luka pada tubuh orang lain atau;c. merugikan kesehatan orang lain.Dengan
35 — 22
Dengan demikian Unsur Barang Siapatelah terpenuhi dan terbukti secara sah dan meyakinkan.Ad.2.Unsur Melakukan Penganiayaan Menimbang, bahwa penganiayaan adalah kesengajaan untukmenimbulkan perasaan sakit atau untuk menimbulkan sesuatu luka padaorang lain (H.R. 25 Juni 1894, W.6334 ; 11 Jan. 1892, W.6138).