Ditemukan 4317 data
15 — 6
No. 426/Pdt.G/2019/PA TRUndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 yakni membentuk keluarga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa tidak lagi tercapai,yang tidak sejiwa dengan firman Allah SWT dalam alQuran Surah arRumayat 21;Jisss Lallisiu dss Sadi 4S ab b wile 05Oe Site Teil WS od 5 de 55 8558 SG 3Artinya : Dan di antara tandatanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakanuntukmu isteriisteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasatenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu
9 — 2
Putusan No. 0469/Pdt.G/2016/PA Lbt.diperjanjian untuk mempertahankan ikatan suci demi mencapai tujuanpernikahan sesungguhnya untuk membentuk rumah tangga yang sakinah,mawaddah dan warahmah sesuai Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun1974 dan Pasal 2 Kompilasi Hukum Islam yang sejiwa dengan firman AllahSWT dalam alQuran Surah arRum ayat 21;Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga yang demikianapabila dipaksakan untuk diteruskan, maka akan membawa mafsadat lebihbesar daripada maslahatnya, hal ini
10 — 2
bilahamil, maka jalan satusatunya yang dipilin adalah mengawinkan keduanya;Menimbang, bahwa perkawinan tersebut dilaksanakan sesuai denganhukum Islam, namun yang menjadi masalah kemudian, hanya dititikberatkanpada terlaksanakannya perkawinan dan tidak ada jamin atau ikatan yangdiperjanjian untuk mempertahankan ikatan suci demi mencapai tujuanpernikahan untuk membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah danwarahmah sesuai Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 dan Pasal 2Kompilasi Hukum Islam yang sejiwa
9 — 1
Bahwa usaha perdamaian telah dilakukan, dan ternyata tidak berhasil ;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta majlis hakim berpendapatperkawinan antara Penggugat dengan Tergugat sudah pecah dan sudah tidak adaharapan akan hidup dalam satu rumah tangga, karena sudah sulit untuk mencapaitujuan perkawinan yang sakinah, mawaddah warahmah sebagaimana dikehendakidalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun1974 yang sejiwa dengan maknafirman Allah swt dalam surah ArRum ayat 21 yang artinya ; dan diantara tandatanda
6 — 0
Bahwa usaha perdamaian telah dilakukan, dan ternyata tidak berhasil ;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta majlis hakim berpendapatperkawinan antara Penggugat dengan Tergugat sudah pecah dan sudah tidak adaharapan akan hidup dalam satu rumah tangga, karena sudah sulit untuk mencapaitujuan perkawinan yang sakinah, mawaddah warahmah sebagaimana dikehendakidalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun1974 yang sejiwa dengan maknafirman Allah swt dalam surah ArRum ayat 21 yang artinya ; dan diantara tandatanda
12 — 1
Bahwa usaha untuk merukunkan dan mendamaikan sudah dilakukan olehpara saksi tersebut ;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut majlis hakimberpendapat perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat sudah pecah danHal 7 dari 10 Hal.Put.No.2078/Pdt.G/2016/PA.Srg.sudah tidak ada harapan akan hidup rukun dalam satu rumah tangga, karenasudah sulit untuk mencapai tujuan perkawinan yang sakinah, mawaddahwarahmah sebagaimana dikehendaki dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1Tahun1974 yang sejiwa dengan
13 — 4
dan tujuan perkawinan menurutketentuan pasal 1 dan pasal 33 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974adalah lkatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanitasebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga)yang kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan suami istri ituwajib saling cinta mencintai, hormat menghormati, setia dan memberikanbantuan lahir bathin yang satu kepada yang lain.Adapun maksud dan tujuan perkawinan menurut ketentuan pasal3 Kompilasi Hukum Islam adalah sejiwa
12 — 0
maksud dan tujuan perkawinan menurut ketentuan pasal dan pasal 33 Undangundang Nomor Tahun 1974 adalah Ikatan lahir bathin antaraseorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentukkeluarga (rumah tangga) yang kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan suamiistri itu wajib saling cinta mencintai, hormat menghormati, setia dan memberikanbantuan lahir bathin yang satu kepada yang lain.Adapun maksud dan tujuan perkawinan menurut ketentuan pasal 3 KompilasiHukum Islam adalah sejiwa
6 — 0
Bahwa usaha perdamaian telah dilakukan, dan ternyata tidak berhasilMenimbang, bahwa berdasarkan faktafakta majlis hakim berpendapatperkawinan antara Penggugat dengan Tergugat sudah pecah dan sudahtidak ada harapan akan hidup dalam satu rumah tangga, karena sudah sulituntuk mencapai tujuan perkawinan yang sakinah, mawaddah warahmahsebagaimana dikehendaki dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1Tahun1974 yang sejiwa dengan makna firman Allah swt dalam surah ArRumayat 21 yang artinya ; dan diantara tandatanda
9 — 1
Bahwa usaha mendamaian dengan menasehati Pemohon telah dilakukan,dan tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut Majelis Hakimberpendapat, perkawinan antara Pemohon dengan Termohon sudah pecahdan sudah tidak ada harapan akan hidup dalam satu rumah tangga, karenasudah sulit untuk mencapai tujuan perkawinan yang sakinah, mawaddah,warahmah sebagaimana dikehendaki dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1Tahun 1974, yang sejiwa dengan makna firman Allah SWT. dalam Surat ArRuum: 21:GA CS
10 — 0
Adapun maksud dan tujuan perkawinan rnenurut ketentuanpasai 3 Kompilasi Hukum Islam adalah sejiwa dengan maksud dan tujuan perkawinanyang terkandung di dalam AlQur'an surat ArRum ayat 21 yaitu: ..bertujuanmembentuk rumah tangga yang sakinah (tentram dan bahagia) penuh mawaddah (rasacinta) dan rahmah (rasa kasih sayang)...".Menimbang, bahwa akan tetapi ternyata rumah tangga antara Penggugat danTergugat sudah tidak sesuai lagi bahkan sudah jauh menyimpang dari maksud dantujuan perkawinan sebagaimana
15 — 2
Pasal 39, 40, 41,42, 43 dan 44 Kompilasi Hukum Islam, serta sejiwa dengan firman Allah SWT. yangterdapat dalam Al Quran Surah An Nisa ayat 23;Menimbang, bahwa yang bertindak sebagai wali nikah Pemohon II dalampernikahan para Pemohon adalah kakak kandung Pemohon II bernama Jn, denganalasan ayah kandung Pemohon II telah meninggal dunia, oleh karenanya pernikahanpara Pemohon telah memenuhi ketentuan Pasal 14, 19 dan 23 ayat (1) KompilasiHukum Islam;Menimbang, bahwa pernikahan para Pemohon telah disaksikan
22 — 3
dan tujuan perkawinan menurut ketentuanpasal 1 dan pasal 33 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 adalah Ikatan lahirbathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengantujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang kekal berdasarkan KetuhananYang Maha Esa dan suami istri itu wajib saling cinta mencintai, hormatmenghormati, setia dan memberikan bantuan lahir bathin yang satu kepadayang lain.Adapun maksud dan tujuan perkawinan menurut ketentuan pasal 3Kompilasi Hukum Islam adalah sejiwa
Juwita binti Hakim
Tergugat:
Joko Purnomo bin Dana
13 — 5
No. 221/Pdt.G/2019/PA TRmembangun rumah tanggannya sehingga tujuan perkawinan dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 yakni membentuk keluarga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa tidak lagi tercapai,yang tidak sejiwa dengan firman Allah SWT dalam alQuran Surah arRumayat 21;Jats allistia JUssh Sul 4.0 ab atoOs Sita Dei US od b de 55 8558 SG iArtinya : Dan di antara tandatanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakanuntukmu isteriisteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung
7 — 0
Bahwa usaha perdamaian telah dilakukan, danternyata tidak berhasil ;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta majlis hakim berpendapatperkawinan antara Penggugat dengan Tergugat sudah pecah dan sudahtidak ada harapan akan hidup dalam satu rumah tangga, karena sudah sulituntuk mencapai tujuan perkawinan yang sakinah, mawaddah warahmahsebagaimana dikehendaki dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1Tahun1974 yang sejiwa dengan makna firman Allah swt dalam surah ArRum ayat 21 yang artinya ; dan diantara tandatanda
30 — 8
penggugat dan tergugat berpisah tempat tinggalPenggugat yang pergi dari kediaman bersama;Menimbang, bahwa bila suami isteri hidup dalam ketidaksenanganseperti dalam rumah tangga penggugat dengan tergugat, maka tentu tidak akanmencapai kehidupan yang bahagia, harmonis dan sejahtera dalammembangun rumah tanggannya sehingga tujuan perkawinan dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 yakni membentuk keluarga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa tidak lagi tercapai,yang tidak sejiwa
14 — 4
tergugat pergi meninggalkan penggugat, tanpa kabarberita dan tidak diketahui lagi alamatnya;Menimbang, bahwa bila suami isteri hidup dalam ketidaksenanganseperti dalam rumah tangga penggugat dengan tergugat, maka tentu tidakakan mencapai kehidupan yang bahagia, harmonis dan sejahtera dalammembangun rumah tanggannya sehingga tujuan perkawinan dalam pasal1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 yakni membentuk keluarga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa tidak lagitercapai, yang tidak sejiwa
11 — 6
adalah tindakan yang dicela bukan hanya oleh ajaranIslam melainkan juga oleh akal sehat;Menimbang, bahwa bila suami isteri hidup dalam ketidaksenanganseperti dalam rumah tangga penggugat dengan tergugat, maka tentu tidak akanmencapai kehidupan yang bahagia, harmonis dan sejahtera dalammembangun rumah tanggannya sehingga tujuan perkawinan dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 yakni membentuk keluarga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa tidak lagi tercapai,yang tidak sejiwa
11 — 2
Adapun maksud dan tujuan perkawinan menurut ketentuan pasal 3Kompilasi Hukum Islam adalah sejiwa dengan maksud dan tujuan perkawinanyang terkandung didalam AlQuran surat ArRum ayat 21 yaitu bertujuanmembentuk rumah tangga yang sakinah (tentram dan bahagia) penuhmawaadah (rasa cinta) dan rahmah (rasa kasih sayang).Menimbang, bahwa akan tetapi ternyata rumah tangga antaraPenggugat dan Tergugat sudah tidak sesuai lagi bahkan sudah jauhmenyimpang dari maksud dan tujuan perkawinan sebagaimana dikemukakandiatas
11 — 3
Bahwa, adapun maksud dan tujuan perkawinan menurutketentuan Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam adalah sejiwa denganmaksud dan tujuan perkawinan yang terkandung di dalam alQuranSurah ArRum 21, yaitu bertujuan membentuk rumah tangga yangsakinah (tentram dan bahagia) penuh mawaddah (rasa cinta) danrahmah (kasih sayang). akan tetapi, ternyata rumah tangga Pemohondan Termohon sudah tidak sesuai lagi bahkan sangat jauhmenyimpang dari maksud dan tujuan perkawinan tersebut, berartirumah tangga Pemohon dan Termohon