Ditemukan 61419 data
Novy Saputra, S.H
Terdakwa:
Dikah Apriyawan Bin Disran Hadi
195 — 34
MENGADILI:
- Menyatakan TerdakwaDikah Apriyawan Bin Disran Haditelah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanaDengan sengaja tanpa keahlian dan kewenanganmengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu;
- Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama
Bin Sohan dibawah sumpah padapokoknya menerangkan sebagai berikut: Bahwa saat ini ahli bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) padaBadan POM RI Unit Kerja Balai POM di Bengkulu dan menjabat sebagaiPengawas Farmasi dan Makanan (PFM); Bahwa yang dimaksud dengan kesediaan farmasi sebagaimanaUndangUndang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan adalah obat,bahan obat, obat tradisional dan kosmetik.
yang telahlulus sebagai apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan apotekersedangkan tenaga teknis kefarmasian adalah tenaga yang membantuapoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian yang terdiri atas sarjanafarmasi, ahli madya farmasi, analis farmasi dan tenaga menengahfarmasi/asisten apoteker; Bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat yangdiperbolehkan dalam pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi danHalaman 6 dari 15 Putusan Nomor 65/Pid.Sus/2021/PN Bhnperedarannya adalah
dan alat kesehatan harus memenuhistandar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan PeraturanPemerintah;Menimbang, bahwa kata memproduksi atau mengedarkan adalah katauntuk kalimat aktif yang mengambarkan dilakukannya suatu perbuatan;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 UndangUndang RI Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan yang dimaksud Sediaan Farmasi adalahSediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 UndangUndang RI Nomor 36Tahun
adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan penyalurandan/atau penyerahan sediaan farmasi dan alat kesehatan baik dalam rangkaperdagangan, bukan perdagangan atau pemindahan tanganan;Menimbang, bahwa yang dimaksud yang tidak memenuhi standardan/atau persyaratan keamanan, adalah bahwa proses produksi atau peredaransediaan farmasi tersebut harus memenuhi standar yang ditetapkan berdasarkanperaturan pemerintah yang berlaku sehingga apabila dalam proses produksi,pengolahan, dan peredarannya tidak
sesuai dengan ketentuan yang berlakumaka dianggap sebagai perbuatan melawan hukum;Menimbang, bahwa standar dalam produksi dan peredaran sediaanfarmasi termasuk pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi, pengedaransediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi standar mutu sesualketentuan yang berlaku;Menimbang, bahwa dalam hal ini orang yang memproduksi, menyimpan,mengedarkan dan mempromosikan sediaan farmasi adalah orang yang harusmemiliki keahlian atau kewenangan;Menimbang, bahwa berdasarkan
HIMAWAN HARIANTO, S.H., M.H.
Terdakwa:
DWI UTOMO Alias MBAH Bin ALM SUKARDI
19 — 4
MENGADILI:
- Menyatakan Terdakwa DWI UTOMO Alias MBAH Bin Almarhum SUKARDI, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar";
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2(dua) tahun serta denda Rp.3.000.000, (tiga juta rupiah) dengan
,APt barangbukti PIL LL tersebut merupakan sediaan farmasi berupa obat yang tidakboleh diedarkan (tidak memiliki ijin edar) dan terhadap sedian farmasi berupabutirbutir Pil LL tersebut pengamannya harus tenaga kesehatan yangmempunyai keahlian di bidang farmasi.
Terdakwa dalam melakukan peredaran sediaan farmasi berupa pil jenisLL tersebut tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang serta tanpa resepdokter dan tidak mempunyai keahlian dalam bidang farmasi karenapekerjaan terdakwa sehariharinya pada saat itu adalah sebagai KaryawanSwasta (Karyawan Pabrik Karet) dan terdakwa tidak pernah memperolehpendidikan di bidang farmasi atau kesehatan.Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalamPasal 197 jo Pasal 106 ayat (1) UU No. 36 Tahun 2009
Terdakwa dalam melakukan peredaran sediaan farmasi berupa pil jenisLL tersebut tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang serta tanpa resepdokter dan tidak mempunyai keahlian dalam bidang farmasi karenapekerjaan terdakwa sehariharinya pada saat itu adalah sebagai KaryawanSwasta (Karyawan Pabrik Karet) dan terdakwa tidak pernah memperolehpendidikan di bidang farmasi atau kesehatan.Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalamPasal 3 ayat (1) jo Pasal ayat (1) huruf a Stbl Nomor
DIDIK ARIYANTO, S.H.
Terdakwa:
IMAM THAUFIK SAPUTRO alias KLOWOR bin WIDODO
39 — 7
Menyatakan terdakwa Imam Thaufik Saputro Alias Klowor Bin Widodo tidak terbukti melakukan tindak pidana dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 197 UURI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dalam dakwaan Pertama Primair.
2. Membebaskan terdakwa dari dakwaan Pertama primair tersebut .
- Menyatakan terdakwa Imam Thaufik Saputro Alias Klowor Bin Widodo telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Percobaan mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dakwaan Pertama Subsidair.
latar belakang pendidikan bidang kefarmasian dan telah memilikiizin kerja sebagai tenaga farmasi.
Dalam hal ini untuk mendapatkan izin edar sediaan farmasi makaproduksen dan atau importie harus mendaftarkan produksinya kepadaBadan POM RI sebagai instansi yang berwenang menerbitkan jjin edardengan menyertakan keterangan dan/atau data sediaan farmasi tersebutserta data produksen /importir yang mendaftarkan. Setelah sediaanfarmasi dinyatakan lulus evaluasi dan uji laboratorium dari segi mutudan/kualitas, keamanan dan kemanfaatan.
Sediaan farmasi berupa obat yang tidakdiketahui identitasnya tidak boleh diedarkan secara bebas karena sangatmembahayakan bagi yang mengkomsomsinya.
Sediaan Farmasi danalat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapatkan jjin edar.Dalam hal ini untuk mendapatkan izin edar sediaan farmasi makaproduksen dan atau importie harus mendaftarkan produksinya kepadaBadan POM RI sebagai instansi yang berwenang menerbitkan jjin edardengan menyertakan keterangan dan/atau data sediaan farmasi tersebutserta data produksen /importir yang mendaftarkan.
Sediaan farmasi berupa obat yang tidakdiketahui identitasnya tidak boleh diedarkan secara bebas karena sangatmembahayakan bagi yang mengkonsomsinya.
Tedy Hendra S., S.H.
Terdakwa:
AHMAD NURALIM Bin CASUN
31 — 6
M E N G A D I L I:
- Menyatakan Terdakwa AHMAD NURALIM Bin CASUN tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar, sebagaimana dalam dakwaan alternatif pertama Penuntut Umum melanggar Pasal 197 Jo.
Kulon Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu, tibatibadatang saksi TEGUH IRWANA, SH bersama saksi PANJI DWI PAYANA(masingmasing selaku anggota Sat Reskrim Narkoba PolresIndramayu) yang sebelumnya melakukan penangkapan terhadap saksiMARTIN Alias BANTAT yang kedapatan memiliki dan menyimpan obatsediaan farmasi jenis Tramadol yang diakui dibeli dari Terdakwa, selainitu kKeduanya mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa terdakwasering menjual obatobatan sediaan farmasi tanpa ijin edar, hinggakemudian
Kulon Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu, tibatibadatang saksi TEGUH IRWANA, SH bersama saksi PANJI DWI PAYANA(masingmasing selaku anggota Sat Reskrim Narkoba PolresIndramayu) yang sebelumnya melakukan penangkapan terhadap saksiMARTIN Alias BANTAT yang kedapatan memiliki dan menyimpan obatsediaan farmasi jenis Tramadol yang diakui dibeli dari Terdakwa, selainitu Keduanya mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa terdakwasering menjual obatobatan sediaan farmasi tanpa ijin edar, hinggakemudian
MUHAMAD CHALI dan Terdakwa mulaimembeli obat sediaan farmasi jenis Tramadol dan Hexymer kepadaSdr.
MUHAMAD CHALI dan Terdakwa mulai membeli obat sediaan farmasi jenisTramadol dan Hexymer kepada Sdr.
33 — 6
Secara bersama-sama dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar ;
Menyatakan terdakwa AKHMAD YANI Als AMAT DAGU Bin MUHRAN(Alm)terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanaturut sertadengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemiliki ijin edar sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal197 UndangUndang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Jo. Pasal 55Ayat (1) ke1 KUHP dalam Dakwaan Alternatif Pertama;2.
Perouatan tersebut dilakukan terdakwa dengan carasebagai berikut :Berawal dari adanya informasi masyarakat yang mengatakan bahwaterdakwa telah mengedarkan sediaan farmasi berupa obat jenisCarnophen dalam perjalanan dari Banjarmasin dengan menggunakanmobil angkutan umum L300, selanjutnya saksi Bambang S dan saksi AjiPutra serta rekan yang lainnya melakukan penyelidikan kebenarantentang informasi dari masyarakat tersebut untuk selanjutnya melakukanpenangkapan dan ditemukan obat jenis Carnophen yang
Saksi BAMBANG SETIAWAN; Bahwa saksi telah mengamankan terdakwa pada hari Selasa tanggal25 April 2017 Sekira Pukul 14.30 Wita diJl H M Yusi Kel KandanganKota Kec Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan tepatnyadipinggir jalan karena telah menjual, mengedarkan, menyimpan danmemiliki sediaan farmasi tanpa keahlian dan ijin edar; Bahwa berawal dari adanyainformasi masyarakat yang mengatakanbahwa terdakwa telah mengedarkan sediaan farmasi berupa obat jenisCarnophen dalam perjalanan dari Banjarmasin dengan
dan/atau alatkesehatan adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan,mengolah, membuat, mengemas, dan/atau mengubah bentuk sediaan farmasidan alat kesehatan.Menimbang, bahwa mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan penyaluran ataupenyerahan sediaan farmasi dan alat kesehatan baik dalam rangkaperdagangan, bukan perdagangan, atau pemindahtanganan.Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi menurut pasal1 angka 4 Undangundang
Setiap orang yang tidakmemiliki keahlian dan kewenangan dilarang mengadakan, menyimpan,mengolah, mempromosikan, dan mengedarkan obat dan bahan yangberkhasiat obat.Menimbang, bahwa pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatansebagai salah satu upaya dalam pembangunan kesehatan dilakukan untukmelindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaanHalaman 12 dari 16 Putusan Nomor 182/Pid.Sus/2017/PN Kgnsediaan farmasi dan alat kesehatan yang tidak tepat serta yang tidakmemenuhi persyaratan
26 — 3
Hardianto,Apt. , pada hari Rabu tanggal 12 Maret 2014, dalam kasus atas namaKARMI BINTO WIRYO DIKROMO, sesuai barang bukti yang diterimaberupa abat cap Baging, obat setelan Kecetit, dengan hasil pemeriksaan :parang bukti tersebut diatas merupakan sediaan farmasi berupa obat yangdiedarkan tidak dalam kemasan aslinya, tetapi dikemas ulang dengan tidakdilengkapi dengan label/penandaan yang lengkap, sehingga barang tersebutdiatas dapat digolongkan sebagai sediaan farmasi berupa obat yang tidakmemiliki
Madiun ;Bahwa Tugas pokok saksi ahli adalah mengetahui tentang pengadaan,Produksi, distribusi dan pelayanan sediaan farmasi pada masyarakat ;Bahwa saksi ahli membenarkan obat setelan kecetit dan obat setelancap bagong yang disita dari Terdakwa adalah swediaan farmasi ;Bahwa saksi ahli menerangkan sediaan farmasi yang diedarkan sepertiini dikatagorikan tidak memiliki ijin edar ;Bahwa saksi menerangkan obatobat seperti ini tidak dapatdipertranggung jawabkan keamanannya, khasiatnya/ manfaat sertamutunya
Unsur Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar;Ad.1.
ijin edar;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangandiatas, maka terbukti bahwa barangbarang bukti yang diperlihatkandipersidangan tersebut diatas merupakan sediaan farmasi yang tidakmemiliki izin edar;Menimbang, bahwa selanjutnya akan dibuktikan apakah terdakwaada melakukan perbuatan memproduksi atau mengedarkan sediaanfarmasi yang tidak memiliki izin edar tersebut?
Menyatakan terdakwa KARMI Binti WIRYO DIKROMO(Alm) telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalahmelakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkansediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;2.
GINANJAR NUGRAHA SH
Terdakwa:
ADE HIDAYAT Als. ADE Bin SUDI
26 — 7
Ade Bin Sudi terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi stndar persyaratan keamanan sebagaimana dalam dakwaan tunggal;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Ade Hidayat als.
Dirampas untuk Negara
- 75 (tujuh puluh lima) butir sediaan farmasi jenis obat atau pil TRIHEXYPHENIDYL yang masih dalam kemasan pabrik
Dirampas untuk Dimusnakan
6.Membebankan kepada Terdakwauntuk membayar biaya perkara sejumlah Rp5.000,00 (lima ribu rupiah);
Bahwa saksi menerangkan bahwa 93 (Sembilan puluh tiga)butir sediaan farmasi jenis obat atau Pil TRAMADOL, dan 10(sepuluh) butir sediaan farmasi jenis obat atau PilTRIHEXYPHENIDYL yang diamankan oleh pihak Kepolisian padasaat mengamankan saksi tersebut adalah milik saksi Sendiri Bahwa saksi menerangkan bahwa Pada saat itu saksimenyimpan 93 (Sembilan puluh tiga) butir sediaan farmasi jenis obatatau Pil TRAMADOL, dan 10 (Sepuluh) butir sediaan farmasi jenisobat atau Pil TRIHEXYPHENIDYL tersebut di dalam
FADMI ADAM Als ADAM adalah selaku pemilik modal,atau orang yang menyuruh saya untuk mencarikan / membelikansediaan Farmasi Jenis obat atau Pil untuknya kemudian olehnya dijual kepada para pembeli, dan yang menyuruh saya mengantarkansediaan farmasi jenis obat atau Pil kepada para pembeli yangmembeli sediaan farmasi jenis obat atau Pil kepadanya. Sdr. FADMIADAM Als ADAM juga adalah orang yang menyuruh saya untukmengantarkan sediaan Farmasi jenis obat atau pil kepada Sdr.
AHAS BAHARUDIN Als AHAS datang menghampiri saya danmenyerahkan sediaan Farmasi = jenis Obat atau PilTRIHEXYPHENIDYL dan TRAMADOL kepada saya sesuai denganjumlah yang saksi bell. Bahwa saksi membeli sediaan Farmasi jenis obat atau Pil kepadaSdr. AHAS BAHARUDIN Als AHAS sudah sebanyak 2 (dua) kali.Bahwa saksi tidak pernah bersamasama dengan Sdr. FADMIADAM membeli sediaan farmasi jenis obat atau pil kepada Sdr.
para pembeli Bahwa Terdakwa menerangkan, Sediaan farmasi jenis obatatau pil yang Terdakwa simpan serta saksi jual atau edarkan tersebutadalah berupa sediaan Farmasi jenis obat atau PilTRIHEXYPHENIDYL, dan pada saat Terdakwa diamankan oleh PihakKepolisian pada saat itu Terdakwa kedapatan membawa ataumenyimpan 10 (sepuluh) butir sediaan Farmasi jenis obat atau PilTRIHEXYPHENIDYL Bahwa Terdakwa menerangkan, pada saat pihak Kepolisianmengamankan Terdakwa sediaan farmasi jenis obat atau pilTRIHEXYPHENIDYL
Pelaku mengetahui yang diproduksi atau diedarkanialah sediaan farmasi berupa sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan;3. pelaku mengetahui bahwa sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan tersebut tidak memenuhi standar dan/ataupersyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutusebagaimana 80 dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3)syarat farmakope Indonesia dan atau buku standar lainnya.b.
Agus R Senjaya S.H.
Terdakwa:
DEDE UHEN SUHENDAR Alias. UENG BIN ATUNG
108 — 19
UENG BIN ATUNG, terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Tanpa hak dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi berupa obat tanpa memiliki keahlian dan kewenangan;
- Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan denda sebesar Rp 3.000.000,00 (
Bahwa obat tersebut adalah TRIHEXYPHENIDYL, obat termasukkedalam golongan obat keras yang hanya boleh disimpan dan disalurkanterhadap pasien dengan resep dokter di sarana pelayanan kefarmasianseperti Apotek, Instalasi Farmasi Klinik, Instalasi Farmasi Rumah Sakit olehtenaga farmasi Sesuai PP 51 tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian danUU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, sebagaimana diterangkan dalamHasil Pemeriksaan Sampel Obat TRIHEXTPHENIDYL, Nomor824/4318.1/Dinkes/2019 tanggal 16 Agustus
Farm, Apt BIN AMIR HERMAN, dibawahsumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: Bahwa pendidikan ahli awalnya SMF (Sekolah Menengah Farmasi) diCirebon lulus tahun 1994, sekitar tahun 1994 sampai 2004 saksi bekerjadi perusahaan Farmasi swasta di daerah Cirebon, lalu tahun 2004 jugaahli masuk PTT (Pegawai tidak tetap) di puskesmas Sindangwangi Kab.Majalengka dan diangkat menjadi PNS tahun 2006, kemudian saksimelanjutkan kuliah di YPIB Cirebon lulus tahun 2011 dengan gelarS.Fram (Sarjana Farmasi
Bahwa terdakwa tidak mempunyai ijin dari pemerintah ataupun instansiterkait menyimpan dan mengedarkan sediaan farmasi berupa pil jenisTrinexphenidyl tersebut.
Yang dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi ;Halaman 13 dari 20 Putusan Nomor 202/Pid.Sus/2019/PN Ml3.
Unsur Yang dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi;Menimbang, bahwa Yang dimaksud dengan sedian farmasi menurut pasal1 angka 4, sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dankosmetik ;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksisaksi, Ahli dandibenarkan oleh Terdakwa serta barang bukti sebagaimana terungkapdipersidangan, bahwa Terdakwa ditangkap pada hari Selasa tanggal 13 Agustus2019 sekitar jam 20.00 Wib, bertempat di Warung Alvin di Blok Sabtu RT. 001RW. 002 Desa Leuweunggede
27 — 11
Menyatakan Terdakwa SELAMAT RIADY Bin TASMANUDIN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IZIN EDAR sebagaimana dalam dakwaan primair; 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 5 (lima) bulan dan denda sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) dengan ketentuan jika denda tidak dibayar, harus diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) bulan;3.
Mrh.Bahwa terdakwa mendapatkan obatobatan tersebut dengan cara membelisediaan farmasi tersebut di daerah Alalak Selatan Kota Banjarmasin sebanyak1 (satu) box dengan harga Rp. 220.000, (dua ratus dua puluh ribu rupiah).Terdakwa menjual kembali dengan harga per keping sebesar Rp. 30.000,(tiga puluh ribu rupiah) dan per butir sebesar Rp. 3.000, (tiga ribu rupiah);Bahwa terdakwa melakukan jual beli sediaan farmasi berupa Zenith/Carnophen sudah berlangsung selama + 1 (satu) tahun.
Terdakwa tidakmempunyai ijin menjual maupun ijin mengedarkan sediaan farmasi tersebut;Bahwa Terdakwa menjual obatobatan jenis Zenith/Carnophen tersebutkepada pekerja angkut galam di sekitar kios terdakwa.
Kemudian terdakwadiamankan di Polsek Berangas untuk dimintakan keterangan lebih lanjut;Bahwa terdakwa mendapatkan obatobatan tersebut dengan cara membelisediaan farmasi tersebut di daerah Alalak Selatan Kota Banjarmasin sebanyak1 (satu) box dengan harga Rp. 220.000, (dua ratus dua puluh ribu rupiah).Terdakwa menjual kembali dengan harga per keping sebesar Rp. 30.000,(tiga puluh ribu rupiah) dan per butir sebesar Rp. 3.000, (tiga ribu rupiah);Bahwa terdakwa melakukan jual beli sediaan farmasi berupa
Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar.Menimbang, bahwa unsur memproduksi atau mengedarkan adalah unsur yangbersifat alternatif. Begitu juga terhadap unsur sediaan farmasi dan/atau alat kesehatanjuga merupakan unsur yang bersifat alternatif.
Terdakwa mendapatkan obatobatantersebut dengan cara membeli sediaan farmasi tersebut di daerah Alalak Selatan KotaBanjarmasin sebanyak (satu) box dengan harga Rp. 220.000, (dua ratus dua puluhribu rupiah). Terdakwa menjual kembali dengan harga per keping sebesar Rp.30.000, (tiga puluh ribu rupiah) dan per butir sebesar Rp. 3.000, (tiga ribu rupiah).Terdakwa melakukan jual beli sediaan farmasi berupa Zenith/Carnophen sudahberlangsung selama + (satu) tahun.
MASRUN
Terdakwa:
RIZKY ANANDA PUTRA ALS PAWIT BIN SLAMET RIYADI
65 — 4
MENGADILI:
- Menyatakan Terdakwa Rizky Ananda Putra als Pawit Bin Slamet Riyadi telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan perbuatan pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimana didakwakan dalam dakwaan Tunggal;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 8 (delapan) bulan dan denda sejumlah Rp
PctBahwa saksi telah mendapatkan barang berupa sediaan farmasi pilwarna kuning tertanda F dari terdakwa dengan cara membelinya,selanjutnya saksi menjual kembali pil tersebut kepada Sdr.
Pacitan karena telah mengedarkansediaan farmasi tanpa ijin edar berupa 8 (delapan) butir pil warna kuningtertanda F kepada Sdr. DORI, setelah dilakukan pemeriksaan terhadapSdr. NOVA EGA PRATAMA diketahui bahwa sdr. Nona Ega Pratamatelah memperoleh sediaan farmasi tersebut dari terdakwa pada hariSabtu tanggal 11 Mei 2019 sekira jam 20.00 Wib di depan toko AlfamartLingk. Tuban Jin. Letjend Suprapto Kel. Sidoharjo Kec./Kab.
/Pacitan pada hari Sabtu tanggal 11 Mei 2019 sekitar jam 15.00 wib.Bahwa terdakwa membeli sediaan farmasi berupa pil warna kuning dariApotik cuwik Kel. Sidoharjo Kec.
Penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan harusmemenuhi persyaratan objektivitas dan kelengkapan sertabtidakmenyesatkan.3.
26 — 7
MUBIN pada hari Jumat tanggal 25 Januari 2013 sekira jam 14.30 WIB atau setidak - tidaknya pada waktu lain yang masih termasuk dalam bulan Januari tahun 2013, bertempat di Jalan masuk Lokalisasi Kelopoan masuk Desa Gendo Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi atau setidak-tidaknya pada tempat tertentu yang masih termasuk dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Banyuwangi , mereka yang melakukan, dan yang turut melakukan perbuatan, setiap orang yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
8 (delapan) butir dan satunya berisi 44 (empat puluh empat) butir.- Bahwa terdakwa mendapatkan obat sediaan farmasi jenis Triheksipinidil dari membeli pada seseorang yang bernama Riko (DPO) dengan harga Rp.20.000,- (dua puluh ribu rupiah) per 10 butir.- Bahwa tujuan terdakwa membeli sediaan farmasi jenis Treks untuk dijual lagi dengan harga Rp.25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah) per 10 butir sehingga terdakwa mendapat keuntungan sebesar Rp.5.000,- (lima ribu rupiah) per 10 butir.- Bahwa ciri
ciri obat sediaan farmasi jenis trek yang terdakwa jual adalah berwarna putih dan berukuran kecil serta berlogo "Y".- Bahwa pada saat terdakwa ditangkap petugas Polres Banyuwangi mengamankan barang bukti berupa 52 butir pil treks yang dikemas dalam bekas bungkus permen Frozz, uang tunai sebesar Rp.30.000,-, satu unit sepeda motor Honda Beat warna hitam Nopol.
Bahwa terdakwa mendapatkan obat sediaan farmasi jenis Triheksipinidil dari membeli padaseseorang yang bernama Riko (DPO) dengan harga Rp.20.000, (dua puluh ribu rupiah) per10 butir.Putusan Pidana Bahwa tujuan terdakwa membeli sediaan farmasi jenis Treks untuk dijual lagi dengan hargaRp.25.000, (dua puluh lima ribu rupiah) per 10 butir sehingga terdakwa mendapatkeuntungan sebesar Rp.5.000, (lima ribu rupiah) per 10 butir.
Bahwa terdakwa mendapatkan obat sediaan farmasi jenis Triheksipinidil dari membeli padaseseorang yang bernama Riko (DPO) dengan harga Rp.20.000, (dua puluh ribu rupiah) per10 butir. Bahwa tujuan terdakwa membeli sediaan farmasi jenis Treks untuk dijual lagi dengan hargaRp.25.000, (dua puluh lima ribu rupiah) per 10 butir sehingga terdakwa mendapatkeuntungan sebesar Rp.5.000, (lima ribu rupiah) per 10 butir.
P3870XT danuang tunai sebesar Rp.30.000, ;e Bahwa terdakwa mengaku pil Trilhexphenidyl membeli dari seseorang yang berada distasiun Glenmore, tetapi terdakwa tidak kenal siapa namanya;e Bahwa terdakwa tidak mempunyai toko farmasi maupun toko obat yang memilikiwewenang dan tidak memiliki izin edar untuk menjual sediaan farmasi pilTrilhexphenidy ;e Bahwa terdakwa menguasai, menyimpan, menggunakan/mengkonsumsi serta menjualobat oabatan jenis pil Trilhexphenidy1 tidak ada ijin dari pihak berwenang ;e
P3870XT danuang tunai sebesar Rp.30.000, ;e Bahwa terdakwa mengaku pil Trilhexphenidyl membeli dari seseorang yang berada distasiun Glenmore, tetapi terdakwa tidak kenal siapa namanya;e Bahwa terdakwa tidak mempunyai toko farmasi maupun toko obat yang memilikiwewenang dan tidak memiliki izin edar untuk menjual sediaan farmasi pilTrilhexphenidy ;e Bahwa terdakwa menguasai, menyimpan, menggunakan/mengkonsumsi serta menjualobat oabatan jenis pil Trilhexphenidy1 tidak ada ijin dari pihak berwenang ;
maupun toko obat yang memilikiwewenang dan tidak memiliki izin edar untuk menjual sediaan farmasi pilTrilhexphenidyBahwa terdakwa menguasai, menyimpan, serta menjual obat oabatan jenis pilTrilhexphenidy tidak ada ijin dari pihak berwenang ;Bahwa terdakwa menjual obat tersebut hanya dengan mengemasnya dalam klip plastikyang tidak ada ketentuan mengenai komposisi bahan, cara penggunaan, masakadaluarsa, dll, sehingga tidak memenuhi syarat, keamanan, khasiat dan mutu dalamperedaran obat farmasi ;Bahwa
32 — 3
DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IJIN EDAR;
Mufadillah seringmendapatkan laporan dari masyarakat bahwa ditempat tersebut sering terjadiperedaran sediaan farmasi atau jenis obat carnophean yang dilakukan olehterdakwa; Bahwa kemudian setelah melakukan pengintaian para saksi langsungmelakukan penggerebekan' ditempat tersebut kemudian dilakukanpenggeledahan dan ditemukan obat sediaan farmasi jenis carnophensebanyak 1 (satu) box atau 100 butir yang terdakwa simpan didindingrumahnya dan uang sebesar Rp.99.000.
Mufadillah seringmendapatkan laporan dari masyarakat bahwa ditempat tersebut sering terjadiperedaran sediaan farmasi atau jenis obat carnophean yang dilakukan olehterdakwa;Bahwa kemudian setelah melakukan pengintaian para saksi langsungmelakukan penggerebekan' ditempat tersebut kemudian dilakukanpenggeledahan dan ditemukan obat sediaan farmasi jenis carnophensebanyak 1 (satu) box atau 100 butir yang terdakwa simpan didindingrumahnya dan uang sebesar Rp.99.000.
KamasanRT. 003 RK.002 Desa Tumbukan Banyu Kec Daha Selatan Kabupaten HuluSungai Selatan tepatnya dirumah terdakwa telah menjual, mengedarkan,menyimpan dan memiliki sediaan farmasi tanoa keahlian dan ijin edar;Bahwa berawal terdakwa membeli obat Carnophen dari Iwan (DPQ)sebanyak 20 box atau 2.000 butir degan harga keseluruhan dengan jumlahRp. 4.400.000 (empat juta empat ratus ribu rupiah) dan Keuntunganterdakwa menjual atau mengedarkan obat sediaan farmasi jenis obatcarnophen yaitu sebesar Rp. 80.000
Memproduksi atau) mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki ijin edar;ad. 1.
Menetapkan agar Terdakwa tetap di tahanan ;Menetapkan barang bukti berupa : 10 (sepuluh) keping atau 100 (seratus) butir obat sediaan farmasi jenisobat Carnophen.Dirampas untuk dimusnahkan. Uang sebesar Rp. 99.000, (Sembilan puluh sembilan ribu rupiah).Dirampas untuk Negara.6.
99 — 22
Menyatakan terdakwa Budi Al Sunardi terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar DAN pelaku usaha pangan yang tidak memiliki izin edar;2.
Sidoarjo MilikHalaman 5 dari 19 Putusan Nomor 383/Pid.Sus/2017/PN SDA BUDI AL SUNARDI, dan ditemukan sediaan farmasi tanpa izin edar,suplemen makanan dan Dokumen Penjualan.
Barang Bukti yang tidak memiliki izin edar adalah sesuai Berita AcaraPenyitaan yaitu tergolong sediaan farmasi dan suplemen makanan tanpaizin edar. Yang menjadi dasar menyatakan bahwa sediaan farmasi dan suplemenmakanan yang ditemukan di Distributor Woo Tekh Indonesia di PerumahanGriya Karya Sedati Permai Blok L No. 06 Kab.
Sidoarjo MilikBUDI AL SUNARDI, dan ditemukan sediaan farmasi tanpa izin edar,suplemen makanan dan Dokumen Penjualan.
Sidoarjo.Sediaan farmasi dan suplemen makanan tanpaizin edar tersebut dipajang diruang depan Distributor Woo Tekh Indonesia di Perumahan Griya KaryaSedati Permai BlokL No.06 Kab.
Sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatanyang tidak memiliki izin edar;Ad. 1.
57 — 30
ONGKI Bin UEM HAMBALI (ALM) telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;---------------------------------------------------------------------------------------------------2.
Terdakwa membelisediaan farmasi jenis Carnophen dan Dextromethorphan di AlalakBanjarmasin.
Terdakwa mengaku berjualan sediaan farmasijenis Carnophen dan Dextromethorphan sudah berlangsung selama 4 (empat)bulan dan terdakwa tidak memiliki izin menjual maupun izin mengedarkansediaan farmasi tersebut.Bahwa sediaan farmasi jenis Carnophen Produksi PT.
Kemudian para saksi melakukan pemeriksaanterhadap terdakwa dan ditemukan sediaan farmasi jenis Carnophen sebanyak128 (seratus dua puluh delapan) obutir, sediaan farmasi jenisDextromethorphan sebanyak 444 (empat ratus empat puluh empat) butir danuang hasil penjualan sebesar Rp. 135.000, (seratus tiga puluh lima riburupiah). Barang bukti sediaan farmasi jenis Carnophen danDextromethorphan tersebut ditemukan di dalam salon/sound system di ruangdepan rumah terdakwa.
Terdakwa membeli sediaan farmasi jenis Carnophendan Dextromethorphan di Alalak Banjarmasin.
Terdakwamengaku berjualan sediaan farmasi jenis Carnophen dan Dextromethorphansudah berlangsung selama 4 (empat) bulan dan terdakwa tidak memiliki izinmenjual maupun izin mengedarkan sediaan farmasi tersebut.Bahwa berdasarkan Keterangan Drs. ADI HIDAYAT,Apt.
Dwi Endah Susilowati, S.H.
Terdakwa:
IMAM SOBIRIN Bin SUKIJAN
74 — 4
Mengadili:
- Menyatakan terdakwa IMAM SOBIRIN bin SUKIJAN, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;
- Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1(satu) tahun dan pidana denda sebesar Rp1.000.000,00(satu juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 2(dua)
Nur Yasin Alias Cembun; Bahwa Terdakwa tidak memiliki ijin untuk mengedarkansediaa farmasi tersebut;:Saksi 2.
sediaan farmasi jenisTrinexyphenidyl dengan perantara tersebut yang merupakanTerdakwa; Bahwa saksi membeli Ssediaan farmasi jenis Trihexyphenidyldengan perantara Terdakwa sebanyak 3 (tiga) kali yaitu:1.
Saksi membelisediaan farmasi jenis Trihexyphenidyl sebanyak 2(dua)kaleng beriisi maisngmasing 1000(Seribu) butir seharga Rp.2.000.000,00 (dua juta rupiah); Bahwa saksi tidak menggunakan sarana apapun ketikaakan membeli sediaan farmasi jenis Trihexyphenidyl, karenasaksi langsung datang ke rumah perantara yaitu Terdakwa danmenemuinya langsung; Bahwa saksi tidak pernah membeli atau mendapatkansediaan farmasi jenis Trihexyphenidyl selain dengan Sadr.Cembun melalui perantara Terdakwa; Bahwa Petugas Sat
Mijen Kota Semarang; Bahwa Terdakwa menjual sediaan farmasi jenisTrinexyphenidyl kepada Saksi Sdr.
Terdakwa menerima sediaan farmasi jenisTrinexyphenidyl dari kakak Terdakwa sekitar bulan April tahun2019 di rumah Terdakwa di Jatisari Rt O2 Rw 03 Kel.
1.WARDIANTO, SH.
2.RASYID KURNIAWAN, SH.
Terdakwa:
B. ROESLI H.Z als BHOA bin H. RUKYAN
34 — 4
RUKYAN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar ;
- Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 4 (empat) bulan dan denda sebesar Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah);
- Menetapkan apabila denda tersebut tidak dibayar, maka dapat diganti dengan
pidana kurungan selama 1 (satu) bulan;
- Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
- Menetapkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan;
- Menetapkan barang bukti berupa :
- Didalam tas warna abu biru bertuliskan Cowok Lebih Tau yaitu plastik kresek warna hitam berukuran besar didalamnya berisikan : 25 (dua puluh lima) strip sediaan farmasi bertuliskan Tramadol HCI
diikat karet warna coklat, 16 (enam belas) strip sediaan frmasi bertuliskan Tramadol HCI diikat karet warna coklat, 1 (satu) dus bertuliskan Hexymer 2 berisikan 1 (satu) toples sediaan farmasi bertuliskan Hexymer 2 yang masih bersegel, plastik kresek hitam berukuran kecil yang berisikan : 17 (tujuh belas) paket kecil dalam plastik klip bening sediaan farmasi diduga Hexymer 2 yang mana setiap paketnya berisikan 4 (empat) tablet warna kuning, 343 (tiga ratus empat puluh tiga) tablet warna kuning diduga
- Didalam tas slempang warna hitam bertuliskan Jeep Buluo yaitu 10 (sepuluh) strip sediaan farmasi bertuliskan Tramadol HCI diikat karet warna coklat, 8 (delapan) strip sediaan farmasi bertuliskan Trihexyphenidyl.
Cbdsediaan farmasi diduga Hexymer 2 yang mana setiap paketnyaberisikan 4 (empat) tablet warna kuning, 343 (tiga ratus empat puluhtiga) tablet warna kuning diduga Hexymer 2 dalam plastik bening yangterikat karet warna coklat. Didalam tas slempang warna hitam bertuliskan Jeep Buluo yaitu 10(sepuluh) strip sediaan farmasi bertuliskan Tramadol HCI diikat karetwarna coklat, 8 (delapan) strip sediaan farmasi bertuliskanTrihexyphenidyl.
Didalam tas slempang warna hitam bertuliskan Jeep Buluo yaitu 10(sepuluh) strip sediaan farmasi bertuliskan Tramadol HCI diikat karetwarna coklat, 8 (delapan) strip sediaan farmasi bertuliskanTrinexyphenidyl.
sedian farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dankosmetika.
Didalam tas slempang warna hitam bertuliskan Jeep Buluo yaitu 10(sepuluh) strip sediaan farmasi bertuliskan Tramadol HCI diikat karetHalaman 16 dari 25 Putusan Pidana No. 242/Pid.Sus/2019/PN. Cbdwarna coklat, 8 (delapan) strip sediaan farmasi bertuliskanTrihexyphenidyl.
Didalam tas slempang warna hitam bertuliskan Jeep Buluo yaitu 10(sepuluh) strip sediaan farmasi bertuliskan Tramadol HCI diikat karetwarna coklat, 8 (delapan) strip sediaan farmasi bertuliskanTrihexyphenidyl.
- Didalam tas warna abu biru bertuliskan Cowok Lebih Tau yaitu plastik kresek warna hitam berukuran besar didalamnya berisikan : 25 (dua puluh lima) strip sediaan farmasi bertuliskan Tramadol HCI
IVAN DAY ISWANDY, SH
Terdakwa:
MUHAMAD Als BRONGOS Bin Alm KAMSARI
22 — 4
- MENGADILI:
- Menyatakan Terdakwa MUHAMAD Als BRONGOS Bin (Alm) KAMSARI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Mengedarkan Sediaan Farmasi Tanpa Ijin Edar;
- Menjatuhkan pidana oleh karena itu terhadap Terdakwa tersebut dengan pidana penjara selama 1 (satu) Tahun dan 6 (enam) Bulan dan denda sejumlah Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah
Menyatakan Terdakwa MUHAMAD Als BRONGOS Bin (Alm)KAMSARI, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalan melakukantindak pidana mengedarkan sediaan farmasi tanpa izin edarsebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 197 jo. Pasal 106ayat (1) UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatandalam dakwaan Alternatif Pertama.2.
3 (tiga)bulan dengan keuntungan yang diperoleh setiap minggunya kurang lebihsebesar Rp 500.000, (lima ratus ribu rupiah);Bahwa dalam menyimpan serta menjual obat sediaan farmasi tersebutterdakwa tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang;Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat pada pokoknyatidak berkeberatan;.
lima) Tablet dan sebanyak 260 (dua ratusenam puluh) tablet warna kuning (Hexymer / Trihexphenidyl) di bungkusplastik warna bening yang dimasukan kedalam dompet warna putih biru motifbunga yang disembunyikan pada atas kayu Risplang samping rumah sebelahkiri rumah terdakwa;Bahwa setahu saksi, terdakwa mendapatkan obat sediaan farmasi tersebutdengan cara membeli dari sdr.
2019 pada pokoknya sebagaiberikut:Bahwa Ahli menjabat sebagai Kepala UPTD Farmasi Kab.
Menyatakan Terdakwa MUHAMAD Als BRONGOS Bin (Alm) KAMSARItelah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindakpidana Mengedarkan Sediaan Farmasi Tanpa Ijin Edar;2.
102 — 9
KAKA Bin SUPYADIN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memenuhi Standar sebagaimana dalam dakwaan Primair.2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan denda sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dengan ketentuan jika denda tidak dibayar harus diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan kurungan.3.
Bahwa dari hasil pemeriksaan, sediaan farmasi jenis TRAMADOL tersebutterdakwa peroleh dengan cara membeli pada hari Jumat tanggal 24 Juni 2016 sekirapulul 17.00 WIB di Pasar Pramuka Jalan Matraman dari Sdr.
NURDIN (masih dalam pencarian) sebanyak 2000 (duaribu) butir dengan harga per butir Rp 250, (dua ratus lima puluh rupiah) atau totalseharga Rp 500.000, (lima ratus ribu rupiah).Bahwa sediaan farmasi jens TRAMADOL dan DEXTRO pemberiannya harusberdasarkan resep dokter, sehingga secara aturan obat tersebut hanya boleh dyualoleh Apotek dengan menggunakan resep dokter.Terdakwa juga tidak memiliki kewenangan untuk mengadakan, menyimpan,mengolah, mempromosikan dan mengedarkan sediaan farmasi jenis TRAMADOLdan
ke Mapolsek Citamiang.Bahwa dari hasil pemeriksaan, sediaan farmasi jens TRAMADOL tersebutterdakwa peroleh dengan cara membeli pada hari Jumat tanggal 24 Juni 2016 sekirapulul 17.00 WIB di Pasar Pramuka Jalan Matraman dari Sdr.
NURDIN (masih dalam pencarian) sebanyak 2000 (dua ribu)butir dengan harga per butir Rp 250, (dua ratus lima puluh rupiah) atau totalseharga Rp 500.000, (lima ratus ribu rupiah).Bahwa sediaan farmasi jens TRAMADOL dan DEXTRO yang disimpan olehterdakwa tidak memiliki jin Edar.Bahwa terdakwa tidak memiliki kewenangan untuk mengedarkan sediaan farmasijenis TRAMADOL dan DEXTRO tersebut.Bahwa perbuatan terdakwa untuk mengedarkan sediaan farmasi jens TRAMADOLdan DEXTRO yang tidak memenuhi standar dan/atau
sebagaimana tersebut di atas, menurut hemat majelis perbuatan tersebut yangdilakukan terdakwa tersebut, dapat dikategorikan sebagai perbuatan mengedarkan obat(sediaan farmasi);Menimbang, bahwa terdakwa bukanlah orang yang bekerja sebagai penyalursediaan farmasi, dan juga bukan orang yang mempunyai keahlian di bidang kefarmasian,namun kenyataannya oleh terdakwa obatobatan tersebut akan dijual kembali seharga Rp2.000, (dua ribu rupiah) per butir untuk jens TRAMADOL dan seharga Rp. 600,(enam ratus
87 — 28
Menyatakan Terdakwa Lukman Nul Hakim als Lukman Bin Fajli Rahman (Alm) telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar;2.
adalah obat, bahan obat, obat tradisional dankosmetika dan sediaan farmasi / obat yang di produksi oleh pabrik harusmempunyai izin edar dari badan POM, kemudian didistribusikan melalui PBF(Perdagangan Besar Farmasi) kemudian sarana pelayanan kesehatan sepertiApotek atau toko obat dapat memesan tersebut kepada PBF melalui suratpesanan berdasarkan izin yang dimilikinya.Bahwa Terdakwa tidak memiliki surat ijin untuk menjual obat Daftar K atauobat keras.Bahwa untuk jenis obat Carnophen (zenith) tersebut
atau menjual obattersebut tidak memenuhi standar / persyaratan keamanan dan mutupelayanan farmasi serta Terdakwa tidak memiliki keahlian dan kewenanganyaitu Terdakwa LUKMAN NUL HAKIM Als LUKMAN Bin FAJLI RAHMAN(Alm) hanya berlatar pendidikan terakhir Sekolah Menengah Pertama tamatdan tidak mempunyai latar belakang pendidikan kefarmasian baik sebagaiApoteker maupun Asisten Apoteker dan tidak mempunyai sertifikasi Ujikompetensi sebagai tenaga farmasi dan Terdakwa telah mengakui bahwatelah mengedarkan
mempunyai sertifikasi Ujikompetensi sebagai tenaga farmasi dan Terdakwa telah mengakui bahwatelah mengedarkan sediaan farmasi atau menjual obat obat tersebut diataskepada orang lain dengan cara menjual dan melayani pembeli obat kerasdengan tidak menggunakan resep dokter.Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidanadalam Pasal 196 Jo pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) UU R.I.
Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alat kesehatanyang tidak memiliki izin edarMenimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad.1.
Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edarMenimbang, bahwa yang dimaksud dengan produksi adalah kegiatanatau proses menghasilkan, menyiapkan, mengolah, membuat, mengemas dan/atau mengubah bentuk sediaan farmasi dan alat kesehatan, sedangkandimaksud peredaran adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatanpenyaluran atau penyerahan sediaan farmasi dan alat kesehatan baik dalamrangka perdagangan, bukan perdagangan atau pemindahtanganan;Menimbang
59 — 27
Menyatakan Terdakwa KHARIRUDIN Bin SAN MUMIN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Turut serta melakukan dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan atau keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3);2.
dan kewenangan dilarang mengadakan, menyimpan dan mengedarkan obatdan bahan yang berkhasiat obat dan ayat (3) Ketentuan mengenai pengadaanpenyimpanan pengolahan promosi pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatanharus memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan PeraturanPemerintah.
HENDRI ALIFUDIN dan Terdakwatidak dapat dikategorikan sebagai apoteker dan tidak dapat dikategorikan sebagaiTenaga Teknis Farmasi, karena Sdr. HENDRI ALIFUDIN dan Terdakwa hanyalulusan SMA bukan lulusan Sajana Farmasi;Bahwa tenaga teknis kefarmasian adalah tenaga yang membantu apoteker dalammenjalani pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas sarjanan farmasi, ahli madyafarmasi, analis farmasi dan tenaga menengah farmasi/asisten apoteker;Bahwa Sdr.
HENDRI ALIFUDIN dan Terdakwa tidak dapat dikategorikan sebagaiapoteker dan tidak dapat dikategorikan sebagai Tenaga Teknis Farmasi, karena Sdr.HENDRI ALIFUDIN dan Terdakwa bukan lulusan Sajana Farmasi;Bahwa Sdr. HENDRI ALIFUDIN dan Terdakwa yang tidak memiliki keahlian dankewenangan tidak dibenarkan untuk melakukan praktik kefarmasian, karena yangberhak melakukan praktik kefarmasian yaitu apoteker dan tenaga tekniskefarmasian;Bahwa Sdr.
dan alat kesehatanharus memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan PeraturanPemerintah;Menimbang, bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentangPengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan, memberikan pengertian sebagaiberikut:Pada Pasal 1 angka 4, yang dimaksud dengan peredaran adalah setiap kegiatan atauserangkaian kegiatan penyaluran atau penyerahan sediaan farmasi dan alatkesehatan baik dalam rangka perdagangan, bukan perdagangan, ataupemindahtanganan;Pada Pasal
16 ayat (1), menyebutkan Penyerahan sediaan farmasi dan alatkesehatan dilakukan untuk digunakan dalam pelayanan kesehatan atau kepentinganilmu pengetahuan;Pada Pasal 16 ayat (2), menyebutkan Penyerahan sediaan farmasi dan alatkesehatan untuk digunakan dalam pelayanan kesehatan dilakukan berdasarkan: a.resep dokter; b. tanpa resep dokter;Pada Pasal 16 ayat (3), menyebutkan: Ketentuan lebih lanjut mengenai penyerahansediaan farmasi dan alat kesehatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat(2)