Ditemukan 745130 data
9 — 3
No. 239K/Sip/1968.( TAN THONG KIE, STUDI NOTARIAT & SERBA SERBI PRAKTEK NOTARIS, PTIchtiar Baru van Hoeve, Jakarta, 2007 Hal.17) sehingga sudah sepatutnya untukdipertimbangkan lebih lanjut ;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan adalah untuk membentuk keluarga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa ;Menimbang, bahwa keluarga yang bahagia dan kekal tidak akan bisa tercapaiapabila dalam perkawinan sering terjadi pertengkaranpertengkaran atau percekcokan apalagikarena adanya perbedaan
percekcokan yang berlangsung secara terus menerus ;Menimbang, bahwa Penggugat selama persidangan menunjukan sikap untuk tetapbercerai dan sudah tidak menginginkan lagi untuk bersatu dan mempertahankanperkawinannya, jika hal itu sudah timbul dalam kehidupan rumah tanggga yang mereka binabersama, maka suatu fakta bahwa guna mempertahankan perkawinan seperti itu sudah tidakada manfaatnya lagi karena antara suami istri sudah tidak ada ikatan bathin lagi sehingggauntuk membina rumah tangga yang bahagia dan kekal
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa11sebagaimana dimaksud dalam Undangundang Perkawinan Nomor : Tahun 1974 tidak akandapat terwujud ;Menimbang, bahwa berdasarkan halhal tersebut diatas menurut Majelis, jelas tujuanperkawinan sebagaimana tersebut dalam pasal 1 Undangundang No. 1 Tahun 1974 yaituuntuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esatidak akan terwujud, oleh karena itu bagi Majelis ada cukup alasan untuk mengabulkantuntutan Penggugat sebagaimana tersebut
22 — 4
Bahwa, tujuan perkawinan adalah membentuk keluarga (rumah tangga)11.yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa,sebagaimana diatur dalam pasal 1 UndangUndang No. 1 tahun 1974yang berbunyi "Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang priadengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentukkeluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkanKetuhanan Yang Maha Esa" Bahwa, jika dihubungkan dengan tujuanperkawinan tersebut, maka antara Penggugat dan Tergugat
sebagaisuami isteri itu tidak ada lagi ikatan batin dan kebahagiaan sehinggatujuan perkawinan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagiadan kekal tidak akan terwujud, yang mana perkawinan tersebut akansiasia apabila dilanjutkan dan tidak mungkin lagi untuk dipertahankan.Bahwa, berdasarkan alasan tersebut diatas keadaan rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat sudah tidak dapat dibina dengan baiksehingga sulit untuk membentuk rumah tangga yang sakinahmmawadah, warohmah, dan tidak ada jalan terbaik
Putusan No.1889/Pdt.G/2021/PA.Nphkeretakan ikatan batin sebagai suam Istri, akibat perselisinan hingga terjadipisah tempat tinggal sejak Desember tahun 2020 hingga saat ini dan tidakada harapan untuk kembali rukun karena keduanya sudah tidak salingmempedulikan bahkan Penggugat telah berketetapan hati untuk berceraidengan Tergugat, yang tentunya rumah tangga seperti itu sudah tidakdapat diharapkan untuk merealisir tujuan perkawinan yaitu membentukrumah tangga yang bahagia dan kekal, sesuai maksud
76 — 12
. : 36/ Pdt.G/2013/PN.Pwi. 15Menimbang, bahwa menurut ketentuan UU No. 1 Tahun 1974 tentangperkawinan, yang dimaksud dengan suatu perkawinan adalah tidak hanya sekedar suatukontrak atau perjanjian tapi merupakan suatu ikatan lahir bathin antara seorang priadan wanita untuk membentuk suatu rumah tangga yang kekal dan bahagia berdasarkanKetuhanan Yang Maha Esa.
Berdasarkan konsep dan philosofis perkawinan dalam UUPerkawinan tersebut maka suatu perkawinan selain merupakan suatu perjanjian olehkedua belah pihak yang melangsungkannya, juga mengandung suatu nilainilai bathiniahdengan tujuan luhur yang pelaksanaannya dilangsungkan berdasarkan iman dankepercayaan para pihak tersebut, yakni membentuk rumah tangga yang kekal danbahagia berdasarkan Ketuhanan Yang MahaMenimbang, bahwa oleh karena itulah selain mengatur makna dan hakekat sertatujuan suatu perkawinan
Dengan kata lain,karena tujuan perkawinan adalah untuk membentuk keluarga yang bahagia, kekal dansejahtera maka UU perkawinan menganut prinsip untuk mempersulit terjadinyaperceraian ; Menimbang, bahwa dengan memperhatikan fakta bahwa Tergugat telah pergisejak tahun 2008 meninggalkan Penggugat tanpa alasan yang jelas sampai dengansekarang dan tidak diketahui keberadaannya, Tergugat sudah tidak memberikankewajiban sebagai isteri Penggugat, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa tindakanTergugat tersebut
menjadi indikasi bahwa rumah tangga mereka tidak dapat lagidipersatukan untuk memenuhi amanah UU Perkawinan dalam membentuk suatukeluarga yang kekal dan bahagia ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut di atas,maka Majelis Hakim berpendapat bahwa Penggugat telah berhasil membuktikan dalilpokok gugatannya ;Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkanpetitum Penggugat ;Menimbang, bahwa terhadap petitum No. 2 yang menyatakan bahwa perkawinanantara PENGGUGAT
2007 tanggal22 Agustus 2007 yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Kependudukan dan PencatatanSipil Kabupaten Grobogan putus karena perceraian Majelis Hakim akanmempertimbangkan sebagaiberikut :Menimbang, bahwa mempertimbangkan bahwa berdasarkan fakta faktadipersidangan dihubungkan dengan Pasal 1 UU Nomor 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan, bahwa perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria denganseorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga)yang bahagia dan kekal
64 — 3
Tahun 1974 jo Pasal 19huruf b PP No. 9 Tahun 1975 adalah Salah satu pihak meninggalkan pihak lainselama 2 (dua) tahun berturutturut tanpa izin pihak lain dan tanpa alasan yangsah atau karena hal lain diluar kKemampuannya ;Menimbang, bahwa menurut ketentuan UU No. 1 Tahun 1974 tentangperkawinan, yang dimaksud dengan suatu perkawinan adalah tidak hanyasekedar suatu kontrak atau perjanjian tapi merupakan suatu ikatan lahirbathin antara seorang pria dan wanita untuk membentuk suatu rumah tanggayang kekal
Berdasarkankonsep dan philosofis perkawinan dalam UU Perkawinan tersebut maka suatuperkawinan selain merupakan suatu perjanjian oleh kedua belah pihak yangmelangsungkannya, juga mengandung suatu nilainilai batiniah dengan tujuan Putusan No. 08/Pdt.G/2016/PN Pwd 13 luhur yang pelaksanaannya dilangsungkan berdasarkan iman dan kepercayaanpara pihak tersebut, yakni membentuk rumah tangga yang kekal dan bahagiaberdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa 5Menimbang, bahwa oleh karena itulah selain mengatur makna
Dengan kata lain, karena tujuan perkawinan adalah untuk membentukkeluarga yang bahagia, kekal dan sejahtera maka UU perkawinan menganutprinsip untuk mempersulit terjadinya perceraian 5 Menimbang, bahwa dengan memperhatikan fakta yang terungkapdipersidangan bahwa sejak awal Agustus 2014 (+ 2 tahun) Tergugat pergimeninggalkan Penggugat dan sekarang tidak diketahui alamatnya yang jelasserta tidak diketahui keberadaannya ;Menimbang, bahwa Majelis Hakim berkesimpulan bahwa tindakanTergugat tersebut menjadi
indikasi bahwa rumah tangga mereka tidak dapat lagidipersatukan untuk memenuhi amanah UU Perkawinan dalam membentuksuatu keluarga yang kekal dan bahagjia ;Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimban gkanpetitum dalam gugatan Penggugat 5Menimbang, bahwa terhadap petitum No. 2 yang menyatakan bahwaperkawinan antara PENGGUGAT (Ramadi Nugroho) dan TERGUGAT (NiningBudi Hartini) sebagaimana tersebut dalam Kutipan Akta Perkawinan Nomor : Putusan No. 08/Pdt.G/2016/PN Pwd 14 3315KW110720140001
, putus karena perceraian dengan segala akibathukumnya, Majelis Hakim akan mempertimbangkan sebagai berikut :Menimbang, bahwa mempertimbangkan bahwa berdasarkan fakta faktadipersidangan dihubungkan dengan Pasal 1 UU Nomor 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan, bahwa perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang priadengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga(rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang MahaEsa, maka tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud
102 — 40
1975Pasal 19 huruf (B) Pasal 19 Huruf (F) tentang alas an perceraian dimanaapabila suami dan istri terjadi perselisinan dan pertengkaran terus menerus(OH HELLBAAR TWEEST PALT) dan salsh satu pihak meninggalkan pihaklain selama 2 (dua) tahun berturutturut tanpa izin pihak lain dan tanpa alasan yang sah atau karena halhal lain untuk kemampuannya, sehingga tidaktercapai maksud dari Pasal 1 UndangUndang Perkawinan No. 1 tahun1974, tentang perkawinan membentuk keluarga (Rumah Tangga) yangbahagia dan kekal
Tergugat, dan berpuncak pada sikap tergugat meninggalkan Penggugattanpa alasan yang sah, sehingga sebelum Majelis Hakim mempertimbangkanlebih lanjut pokok gugatan Penggugat tersebut maka terlebih dahulu MajelisHakim akan mempertimbangkan dalil posita Gugatan Penggugat tentangterjadinya perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat ;Menimbang, bahwa perkawinan merupakan ikatan lahir batin antaraseorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuanmembentuk keluarga yang bahagia dan kekal
Perasaancinta yang menjadi titik tolak terciptanya ikatan batin antara suami dan isteriuntuk menciptakan keluarga yang bahagia dan kekal, telah luntur denganadanya keteguhan masingmasing pihak dalam mempertahankanperbedaan prinsip hingga pada akhirnya perasaan saling menghargaiterhadap pasangan hidupnya menjadi tidak ada;Bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat yang sudahtidak didasarkan pada prinsipprinsip saling menghargai, maka keadaanrumah tangga ini tidak akan kokoh atau kekal apabila
77 — 23
kurang lebih 8 tahun tidakhidup bersama atau berpisah, tanpa adanya nafkah lahir batinatara penggugat dan tergugat; Bahwa dalam hubungan rumah tangga selama menjalankankehidupan perkawinan antara penggugat dan tergugat tidakada kecocokan lagi antara penggugat dan tergugat dalamkehidupan rumah tangga yang disebabkan sikap dan perilakuyang kurang baik terhadap penggugat sehingga mengajukangugatan perceraian dipengadilan negeri; Dengan demikian tujuan dari perkawinan untuk rumah tanggayang bahagia dan kekal
rumah tangga Penggugat dan Tergugat yang awalnyaberjalan dengan rukun dan harmonis namun setelah beberapa bulanmenikah rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sering terjadihalaman 5 dari 10Putusan Nomor 22/Pdt.G/2019/PN Ngbperselisihan dan pertengkaran yang disebabkan karena antaraPenggugat dengan Tergugat sudah tidak ada kecocokan lagi sehinggadalam hubungan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat sudahtidak mungkin lagi didamaikan dan hidup rukun selaku suami isteriuntuk membentuk keluarga yang kekal
yangmembahayakan pihak lain, Salah satu pihak mendapat cacat badanatau penyakit dengan akibat tidak dapat menjalankan kewajibankewajibannya sebagai suami isteri dan Antara suami isteri terusmenerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapanakan hidup rukun lagi dalam rumah tangga;w Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta yang terungkapdi persidangan manakala dihubungkan dengan makna dan tujuan darisuatu perkawinan yang pada pokoknya adalah untuk membentuksuatu keluarga (rumah tangga) yang kekal
Bahkan sejak tahun 2013 Tergugattelah pergi meninggalkan Penggugat sehingga Penggugat danTergugat tidak mungkin lagi dapat hidup bersama dalam ikatanperkawinan dan atau dapat hidup rukun lagi sebagai suamiisteri untukmembentuk rumah tangga yang kekal dan bahagia berdasarkanKetuhanan Yang Maha Esa maka terhadap tuntutan Penggugat agarperkawinannya dengan Tergugat yang telah dilangsungkan padatanggal 10 April 2011 dihadapan pemuka agama Kristen yanghalaman 7 dari 10Putusan Nomor 22/Pdt.G/2019/PN Ngbbernama
42 — 4
Banyuwangi dan setelahmenikah tinggal bersama di Perkebunan Sarongan; Bahwa awalnya kehidupanrumah tangga keduanya harmonis namun berjalannya waktu sering seringterjadi pertengkaran karena masalah ekonomi; Bahwa antara Penggugat danTergugat telah pisah ranjang sejak tahun 2009 yang lalu dan tidak pernah adakomunikasi lagi sehingga kehidupan rumah tangga antara Penggugat denganTergugat sudah tidak mungkin lagi didamaikan dan tidak dapat hidup rukunselaku suami isteri untuk membentuk keluarga yang kekal
dan bahagia;Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat tidakpernah menanggapinya karena tidak pernah datang dan menghadap dipersidangan walaupun telah dipanggil secara sah dan patut;Menimbang, bahwa menurut ketentuan Undang Undang Nomor. 1tahun 1974 tentang Perkawinan yang dimaksud dengan suatu perkawinanadalah ikatan lahir bathin antara seorang pria dan wanita untuk membentuksuatu rumah tangga yang kekal dan bahagia berdasarkan Ketuhanan YangMaha Esa, sehingga dalam suatu perkawinan
selain merupakan suatuperjanjian oleh para pihak yang melangsungkannya, sesungguhnya jugamengandung suatu nilainilai bathiniah dengan tujuan yang luhur, sebagaimanadiisyaratkan oleh iman dan kepecayaan para pihak tersebut, yakni membentukrumah tangga yang kekal dan bahagia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa;Menimbang, bahwa oleh karena itulah selain mengatur makna danhakekat serta tujuan suatu perkawinan, dalam Undang Undang Nomor.1 Tahun 1974 Juncto Peraturan Pemerintah Nomor. 9 Tahun 1975 tentangPeraturan
didamaikan diantara mereka, dikarenakan masalah ekonomi, dan saat iniantara Penggugat dan Tergugat sudah tidak satu rumah lagi, Kenyataan inimenegaskan antara Penggugat dengan Tergugat sudah tidak ada lagikecocokan dan keinginan untuk membentuk suatu keluarga dalam ikatanperkawinan;Halaman 7 dari 11 Putusan Perdata Gugatan Nomor 146/Padt.G/2019/PN BywMenimbang, bahwa manakala hal ini dihubungkan dengan tujuan dariperkawinan yang pada dasarnya adalah untuk membentuk suatu keluarga(rumah tangga) yang kekal
58 — 11
Bahwa pada dasarnya tujuan perkawinan Penggugat dan Tergugatadalah untuk membentuk suatu rumah tangga/keluarga yang damaibahagia dan kekal namun rumah tangga Penggugat dan Tergugatseringkali mengalami perselisihan paham/percekcokan ;. Bahwa keretakan rumah tangga Penggugat dan Tergugat dikarenakantidak adanya kecocokan dalam membina rumah tangga sehinggamengakibatkan sering terjadi percekcokan dan pertengkaran yangberkepanjangan diantara Penggugat dan Tergugat ;.
Bahwa berdasarkan hal hal tersebut diatas, maka Penggugatmengajukan gugatan perceraian terhadap Tergugat atas dasar tersebutdiatas karena tujuan awal perkawinan Penggugat dan Tergugat adalahmembentuk keluarga yang bahagia dan kekal sudah tidak sesuai lagidengan amanat undang undang No. 1 Tahun 1974 Tentang PerkawinanPasal 1 bahwa : Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang priadengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentukkeluarga/rumah tangga yang bahagia dan kekal
Majelis Hakim mempelajari dalil dalilgugatan dari penggugat tersebut ternyata penggugat mengajukan gugatanperceraian ini dengan alasan seperti yang diatur dalam pasal 19 huruf f dariPeraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 ;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan perkawinan menurutUndang undang Nomor 1 Tahun 1974 adalah Ikatan lahir bathin antaraseorang pria dengan seorang wanita ( dalam hal ini penggugat dantergugat ) sebagai suami istri dengan tujuaan membentuk keluarga / rumahtangga yang bahagia dan kekal
5 — 0
No. 4593/Pdt.G/2019/PAJTBahwa perkawinan antara Pemohon dan Termohon dilangsungkanberdasarkan kehendak kedua belah pihak dengan tujuan membentukrumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang MahaEsa;Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon terakhir tinggal KotaJakafrta Timur, selama pernikahan Pemohon dan Termohon telahmelakukan hubungan layaknya suami isteri (Bada dukhul), antaraPemohon dan Termohon belum dikaruniai keturunanBahwa Sejak bulan Juni 2019 pernikahan antara Pemohon
malam dantidak menghargai Pemohon sebagai suami. bahwa sejak bulan September tahun 2019 terjadi pisah tempat kediamandisebabkan Termohon pergi meninggalkan tempat kediaman bersamasampai sekarang dan selama itu tidak ada yang berusaha untuk rukunkembali. bahwa keluarga sudh berusaha untuk merukunkan Pemohon dan Termohon,namun tidak berhasil.Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, Majelis Hakimberkesimpulan tujuan perkawinan Pemohon dan Termohon untuk membinarumah tangga bahagia dan kekal
sekarang.Menimbang, bahwa pasangan suami isteri dalam suatu perkawinanapabila salah satu atau kedua belah pihak tidak mau lagi mempertahankanperkawinannya maka hal tersebut merupakan indikasi bahwa perkawinantersebut telan pecah dan tidak perlu dipertahankan lagi, karenamempertahankan perkawinan yang sedemikian rupa adalah merupakan usahayang siasia, bahkan patut diduga akan menimbulkan mafsadat yang lebihbesar daripada maslahatnya.Menimbang, bahwa tujuan perkawinan adalah untuk membina rumahtangga yang kekal
12 — 11
berikut:Menimbang, bahwa berdasarkan Penjelasan Pasal 7 ayat 1 UndangundangNomor 1 Tahun 1974, pengaturan batas minimal usia perkawinan bertujuanuntuk menjaga kesehatan suami istri dan keturunan;Menimbang, bahwa majelis berpendapat bahwa selain untuk menjagakesehatan suami istri dan keturunan, pengaturan batas minimal usiaperkawinan bertujuan untuk mempersiapkan kematangan fisik maupun mentalbagi calon pengantin sehingga mampu mewujudkan tujuan perkawinan yaitumembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal
No. 0009/Pdt.P/2017/PA.BmMenimbang, bahwa kematangan fisik (baligh) terkait dengan kematanganorgan seksual, sedangkan kematangan mental terkait kedewasaan dalamberpikir, mengendalikan emosi, dan menjalin komunikasi;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan tidak sematamata untuk memenuhikebutuhan seksual, tetapi untuk mewujudkan rumah tangga yang kekal danbahagia, dan dalam hal ini kematangan mental sangat berpengaruh dalammewujudkan rumah tangga yang kekal dan bahagia terkait dengan peran yangharus dilakukan
Terbanding/Penggugat : YONRIS TANDI SAU Diwakili Oleh : Nunung Tri Sulistiawati, S.H.,M.H
130 — 30
Terlebih lagi saat ini diantara Penggugat dan Tergugattelah kembali hidup rukun dan damai sebagai suami isteri dalam suatu perkawinan,untuk membina rumah tangga (keluarga) yang bahagia dan kekal, sesuai SuratPerjanjian Rujuk Perkawinan yang mereka tandatangani pada tangal 15 Februari2021 (terlampir).
tingkat pertamatelah salah dalam menerapkan hukum pembuktian sebabhakim juga harus mendengarkan keterangan pihak Tergugatdan memberikan keputusan yang seadiladilnya (Pasal 145ayat (2) Rbg junto Pasal 157 Rbg junto Pasal 4 UndangUndang Nomor 48 Tahun 2009 tentang kekuasaanKehakiman);Bahwa selain itu, menurut ketentuan UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 tentang Perkawinan yang dimaksud dengan suatuperkawinan adalah ikatan lahir bathin antara seorang pria dan wanitauntuk membentuk suatu rumah tangga yang kekal
dan bahagiaberdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, sehingga dalam suatuperkawinan selain merupakan suatu perjanjian oleh para pihak yangmelangsungkannya, sesungguhnya juga mengandung suatu nilainilai bathiniah dengan tujuan yang luhur, sebagaimana diisyaratkanoleh iman dan kepecayaan para pihak tersebut, yakni membentukrumah tangga yang kekal dan bahagia berdasarkan Ketuhanan YangMaha Esa;Bahwa oleh karena itulah selain mengatur makna dan hakikat sertatujuan suatu perkawinan, dalam UndangUndang Nomor
satu rumah, dipandang satu sama lainmasin dapat berkomunikasi dengan baik serta menyelesaikanpermasalahan yang terjadi sehinga mereka secara bersamasama dapatmendidik anakanaknya dalam suatu mahligai rumah tangga yang utuh.Hal ini membuktikan, bahwa sesungguhnya diantara Penggugat denganHalaman 17 dari 24 Putusan Nomor 96/PDT/2021/PT SMRTergugat masih ada harapan dan atau bukannya tidak mungkin lagiuntuk dapat hidup bersama dalam ikatan perkawinan untuk membentuksuatu. keluarga yang sejahtera, kekal
Sebab manakala keadaan kehidupanperkawinan dan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat yangdemikian tersebut, dihubungkan dengan tujuan dari perkawinan yangpada dasarnya adalah untuk membentuk suatu keluarga (rumah tangga)yang kekal dan bahagia, tentunya untuk mencapai tujuan tersebut, harusada saling pengertian yang mendalam antara sepasang suamiisteritersebut.
14 — 5
dan Tergugatbertempat tinggal di Jakarta Timur (bukti P2).Halaman 1 dari 8 halaman Putusan Nomor 3227/Pdt.G/2019/PAJTBahwa selama dalam perkawinan tersebut Penggugat denganTergugat telah dikaruniai seorang Putra yang bernama Raja Alvaro, lahirdi Jakarta tanggal 10 Desember 2013, dengan Kutipan Akta KelahiranNomor : yang dikeluarkan pada tanggal (bukti P3).Bahwa, pada awalnya perkawinan antara Penggugat dengan Tergugatcukup harmonis didasarkan pada niat untuk membentuk rumah tanggayang bahagia dan kekal
bentukKetaqwaan kepada Allah Swt. dikarenakan satu sama lain saling mencintaldan menghormati.Bahwa pada kenyataannya, kehidupan rumah tangga Penggugat denganTergugat yang sempat harmonis, walau hanya sekejap tersebut tidak dapatberjalan sebagaimana mestinya lagi, bahkan bertambah parah. sehinggamenyebabkan terjadinya perselisinanperselisihan dan pertengkaranpertengkaran secara teruSmenerus dan tidak ada harapan untukdipertahankan lagi untuk dapat hidup secara rukun dan damai dalammembentuk rumah tangga yang kekal
Bahwa dalam kenyataan dan keadaan yang sedemikian rupa telahterjadi dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat sebagaimanatersebut di atas, sehingga meneyebabkan penderitaan lahir dan batinyang dialami oleh Penggugat akibat dari perilakuperilaku Tergugat,jelas sangat sulit sekali bagi Penggugat untuk dapat mempertahankanperkawinannya, mengingat tujuan perkawinan itu sendiri untukmembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal serta dilandasirasa saling menghormati dan menyayangi berdasarkan Syariat
11 — 30
berikut:Menimbang, bahwa berdasarkan Penjelasan Pasal 7 ayat 1 UndangundangNomor 1 Tahun 1974, pengaturan batas minimal usia perkawinan bertujuanuntuk menjaga kesehatan suami istri dan keturunan;Menimbang, bahwa majelis berpendapat bahwa selain untuk menjagakesehatan suami istri dan keturunan, pengaturan batas minimal usiaperkawinan bertujuan untuk mempersiapkan kematangan fisik maupun mentalbagi calon pengantin sehingga mampu mewujudkan tujuan perkawinan yaitumembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal
Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam (KHI);Menimbang, bahwa kematangan fisik (baligh) terkait dengan kematanganorgan seksual, sedangkan kematangan mental terkait kedewasaan dalamberpikir, mengendalikan emosi, dan menjalin komunikasi;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan tidak sematamata untuk memenuhikebutuhan seksual, tetapi untuk mewujudkan rumah tangga yang kekal danbahagia, dan dalam hal ini kematangan mental sangat berpengaruh dalammewujudkan rumah tangga yang kekal dan bahagia terkait dengan peran yangharus
42 — 4
10 Juli 2006 Nomor : 1488/2006 yang dikeluarkan oleh DinasKependudukan Dan Catatan Sipil Kota Surakarta.2 Bahwa dalam perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat telah dikaruniai 1 (satu)orang anak yang bernama : Anak Penggugat dan Tergugat lahir di Surakarta padatanggal 04 November 2004.3 Bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang lakilaki sebagai suamidengan seorang perempuan sebagai istri yang bertujuan untuk membentuk suaturumah tangga yang harmonis, bahagia dan sejahtera yang kekal
tetapitidak pernah berhasil.Bahwa anak Penggugat dan Tergugat yang bernama Anak Penggugat dan Tergugatlahir di Surakarta pada tanggal 08 November 2004 yang saat ini masih di bawah umurdan masih memerlukan kasih sayang seorang ibu maka Penggugat mohon ditetapkansebagai Wali dari anak tersebut.Bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang lakilaki sebagai suamidengan seorang perempuan sebagai isteri yang bertujuan untuk membentuk suaturumah tangga yang harmonis, bahagia dan sejahtera kekal
selama 5 (lima) tahun dan terjadipercekcokan yang terus menerus ;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta yang terungkap di persidangantersebut maka Majelis Hakim berpendapat bahwa perkawinan antara Penggugat danTergugat sudah tidak sesuai lagi dengan tujuan perkawinan menurut pasal UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, yaitu perkawinan ialah ikatan lahirbatin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuanmembentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
15 — 0
Membebankan biaya perkara sesuai ketentuan yang berlaku;Subsider:Atau menjatuhkan putusan lain yang seadiladilnya;Menimbang, bahwa pada hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan,Pemohon dan Termohonhadir sendiri di persidangan;Menimbang, bahwa majelis hakim memberikan nasihat agar Pemohondan Termohon membina rumah tangga yang kekal dan bahagia, danberdasarkan nasihat Majelis Hakim, Pemohon menyatakan akan mencabutpermohonannya karena akan kembali rukun dengan Termohon ;Menimbang, bahwa untuk
mempersingkat uraian penetapan ini makaditunjuk kepada halhal sebagaimana tercantum dalam berita acara sidangperkara ini sebagai bagian yang tak terpisahkan dari penetapan ini.PERTIMBANGAN HUKUMMenimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalahsebagaimana terurai di atas ;2 dari 5 halaman, Penetapan No. 0718/Pdt.G/2014/PA Smp.Menimbang, bahwa Majelis Hakim berusaha mendamaikan Pemohon danTermohon agar membina rumah tangga yang kekal dan bahagia, danberdasarkan nasihat tersebut Pemohon menyatakan
10 — 0
Bahwa semula rumah tangga keduanya diliputikebahagiaan, namun kebahagiaan, dimaksud tidak kekal /tidak selamanya kebahagiaan bisa dipertahankan tanpasebab musabab yang jelas pada sekitar bulan Desember2008 tergugat meninggalkan penggugat tanpa diketahuialamat / tempat tinggalInya dan tidak ada kabarberitanya hingga sekarang sudah kurang lebih 3 tahun 6bulan.5.
dibawah sumpahmemberikan keterangan sebagai berikut Bahwa saksi kenal dengan Penggugat karena saksi adalahBapak kandung penggugat dan saksi tahu mereka adalahsuami isteri sah yang menikah sekitar bulan 24 April2003; Bahwa saksi tahu setelah akad nikah penggugat dengantergugat hidup kumpul di rumah orang tua penggugatselarna kurang lebih 5 tahun.Putusan Cerai Gugat, nomor: 1062/Pdt.G/2011/PA.TA Halaman 3 dari 9 Bahwa semula rumah tangga keduanya diliputikebahagiaan, namun kebahagiaan, dimaksud tidak kekal
Bahwa semula rumah tangga keduanya diliputikebahagiaan, namun kebahagiaan, dimaksud tidak kekal /tidak selamanya kebahagiaan bisa dipertahankan tanpasebab musabab yang jelas pada sekitar bulan Desember2008 tergugat meninggalkan penggugat tanpa diketahuialamat / tempat tinggalInya dan tidak ada = kabarberitanya hingga sekarang sudah kurang lebih 3 tahun 6bulan.
78 — 13
Bahwa dalam perkawinan tersebut Penggugat menaruh harapan kamiberdua akan membentuk dan membina kehidupan rumah tangga yangbahagia, harmonis dan kekal namun pada kenyataannya rumah tanggakami tidak harmonis karena kami sering mengalami percekcokan danperselisihan;Halaman 1 dari 6 Putusan Perdata Gugatan Nomor 111/Pdt.G/2018/PN Krg5. Bahwa berawal dari tahun 2009 Penggugat dan Tergugat sudah tidakada kecocokan lagi dan setiap harinya sering terjadi pertengkaran terusmenerus;6.
Bahwa perkawinan Penggugat dan Tergugat nyatanyata telah gagalmembentuk keluarga yang harmonis dan kekal seperti yangdikehendaki dalam UndangUndang sehingga dengan terpaksaPenggugat mengajukan gugatan perceraian ini;Berdasarkan uraianuraian dan alasanalasan tersebut diatas,maka Penggugat mohon agar Bapak Ketua Pengadilan NegeriKaranganyar Kelas II berkenan menerima dan memeriksa gugatan ini danselanjutnya memberikan putusan sebagai berikut:1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya;2.
ternyatabenar dalam perkawinan Penggugat dan Tergugat terjadi cekcok terusmenerus yang pada akhirnya Penggugat dengan Tergugat tidak tinggaldalam satu rumah oleh karena Tergugat mempunyai (WIL) dan pergimeninggalkan Penggugat sehingga diantara mereka tidak adakeharmonisan berumah tangga;Menimbang, bahwa secara factual Penggugat dengan Tergugatsudah tidak serumah lagi, maka hal ini menunjukan bahwa antaraPenggugat dengan Tergugat sudah tidak ada harapan lagi untuk kemballdalam satu rumah tangga yang kekal
17 — 7
memilin jalan untuk berceraidengan Tergugat;Bahwa Penggugat sudah berusaha bersabar dan menasehati Tergugatagar mau mengubah sikapnya tersebut, namun Tergugat tetap tidak bisamerubah, dan pihak keluarga telah berusaha menasehati danmerukunkan Penggugat dan tergugat akan tetapi tidak berhasil;Bahwa dengan kondisi rumah tangga sebagaimana tersebut di atas, makakeutuhan rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat sudah tidakdapat dipertahankan lagi dan untuk membentuk rumah tangga bahagia,harmonis dan kekal
sebagaimana yang diisyaratkan oleh UU No. 1 Tahun1974 maupun syariah hukum Islam yang bahagia dan kekal sulit untukdiwujudkan;Bahwa Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibatperkara ini;Nomor Putusan kl Halaman ,2 dari 5Berdasarkan alasan/dalildalil diatas, mohon agar Penggugatsegera memeriksa dan mengadili perkara ini Pengadilan Agama, selanjutnya: sebagaimana berikut menjatuhkan putusan yang amarnyaPrimair:1.
10 — 0
Bahwa Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk meneruskan rumahtangga dengan Tergugat, karena apabila diteruskan akan lebih banyakmadharatnya daripada maslahatnya, sehingga tujuan daripada perkawinanuntuk membentuk rumah tangga yang kekal dan bahagia tidak tercapai;.
Limbangan, Kabupaten Garut, sesuai Kutipan Akta NikahNomor : 859/108/XV/2010 tanggal 24 Nopember 2010, oleh karenannya gugatanPenggugat dapat dipertimbangkan lebih lanjut;Menimbang, bahwa dalam penjelasan umum UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 tentang perkawinan, dalam paragraf azasazas atau prinsipprinsipundangundang tersebut huruf e menyebutkan bahwa karena tujuanperkawinan adalah untuk membentuk keluarga yang bahagia kekal dansejahtera, maka undangundang ini menganut prinsip untuk mempersukarterjadinya
dimaksud pasal 19 huruf (f) PP No. 9 tahun 1975 sejalandengan Pasal116 huruf (f) KHI;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan hukum Islam yang tersiratdalam surat ArRum ayat 21 dinyatakan bahwa tujuan perkawinan adalah untukmembentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah dan jugapasal 1 Undangundang nomor 1 tahun 1974 menentukan bahwa Perkawinanialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagaisuami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagiadan kekal
37 — 4
.;6 Bahwa Penggugat dan Tergugat selama 10 bulan hidup berpisah selama itusudah tidak ada hubungan lagi baik lahir maupun bathin, sehingga tujuanperkawinan membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal tidak tercapaisebagaimana yang dikehendaki oleh Pasal 1 UU No. 1 tahun 1974 sehinggatujuan perkawinan membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal tidaktercapai sebagaimana yang dikehendaki oleh Pasal 1 UU No. tahun 1974.Bahwa berdasarkan alasan tersebut diatas, Penggugat mohon kepadaPengadilan Agama
berhasil, bahkan Penggugat selalu menunjukan tekadnya untukbercerai dengan Tergugat, hal tersebut menunjukan bahwa sudah tidak adanya rasacinta dan kasih sayang lagi dari Penggugat kepada Tergugat;Menimbang, bahwa suatu perkawinan apabila sudah tidak ada lagi rasa cintadan kasih sayang dari salah satu pihak kepada pihak lain maka akan sulit untukmewujudkan tujuannya sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 1 Undang Undang Nomor Tahun 1974 yaitu untuk membentuk keluarga ( rumah tangga )yang bahagia dan kekal