(KUHP) kita mengenal Asas Hukum yaituNe Bis In Idem yaitu seseorang tidak boleh dituntut/dihukum duakali karena perbuatan yang telah mendapatkan Putusan yang telahHalaman 13 dari 49 halaman Putusan Perkara Nomor :70/G/2019/PTUNBKLberkekuatan hukum tetap, terkait permasalahan aquo Penggugattelah menjalani hukuman badan/penjara, dan di dalam PutusanNo.05/PID.SUS.TPK/2015/PN Bgl Tidak mencantumkanPemberhentian dengan hormat/ tidak dengan hormat teradap Diripengugat, bahwa terhadap hal ini Menurut R.SUSILO

Unsur orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan dan yang turutserta melakukan ;Menimbang, bahwa yang dimaksud orang yang melakukan (pleger)menurut bukunya R.SUSILO, KUHP serta komentarkomentar lengkap pasaldemi pasal, penerbit Politeia Bogor hal.73 adalah seorang yang sendirian telahberbuat mewujudkan segala anasir atau elemen dari peristiwa pidana, dan yangdimaksud dengan orang yang menyuruh melakukan (doen plegen) adalahsedikitnya ada 2 (dua) orang, yang menyuruh (doen plegen) dan yang disuruh

Indonesia, Pasal 76 ayat (1) Kitab UndangUndang Hukum Pidana (KUHP) kita mengenal Asas Hukum yaitu Ne Bis InIdem yaitu seseorang tidak boleh dituntut/dinukum dua kali karenaperbuatan yang telah mendapatkan Putusan yang telah berkekuatanhukum tetap, terkait permasalahan Aquo Penggugat telah menjalanihukuman badan/penjara, dan didalam PutusanNo.1319/Pan.Pid.Sus/42k/PID.SUS/2015/PN.BGL Tidak mencantumkanPemberhentian dengan hormat/ tidak dengan hormat teradap Diripengugat, bahwa terhadap hal ini Menurut R.SUSILO

belas) tahun, termasuk anak yangmasih berada dalam kandungan ;Menimbang, bahwa pengertian anak juga diatur dalam Pasal 1 angka 4Undangundang RI Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan PidanaAnak, yaitu anak yang menjadi korban tindak pidana yang selanjutnya disebutanak korban adalah anak yang belum berumur 18 (delapan belas) tahun yangmengalami penderitaan fisik, mental dan / atau kerugian ekonomi yangdisebabkan oleh tindak pidana ;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan perbuatan cabul menurut R.Susilo

Sedangkan pengertian memaksa menurut R.Susilo dalam bukunya KUHP: Lengkap Komentarnya Pasal Demi Pasal, artinyamelakukan tekanan pada orang lain sehingga orang tersebut melakukan sesuatuyang berlawanan dengan kehendaknya sendiri;Menimbang, bahwa apabila ANAK memiliki kesengajaan untuk melakukantindak pidana pemerasan harus dibuktikan apakah ANAK:1. Mempunyai maksud atau kehendak untuk memakai kekerasan atauancaman kekerasan2. Mempunyai maksud atau kehendak memaksa3.

;Menimbang, bahwa terkait dengan masalah surat palsu sependapat dengan R.Susilo dalam Kitab Undangundang Hukum Pidana (KUHP)beserta komentarkomentarnya lengkap pasal demi pasal, PoliteiaBogor halaman 195 yang termasukpengertian surat yang dapat dipalsukan adalah ;a Surat yang dapat menerbitkan hak, misalnya : Ijazah, karcis tanda masuk, suratandil dan lainlain yang menurut Majelis Hakim termasuk pula KTP, SIM danlain sebagainya ;b Dapat menerbitkan suatu perjanjian, misalnya : surat perjanjian piutang

kesengajaan yang mana salah satunya adalah teorikesengajaan sebagai maksud/tujuan yang artinya bahwa terjadinya suatu tindakanatau akibat tertentu adalah betulbetul sebagai perwujudan dari maksud atautujuan dan pengetahuan pelaku;Menimbang, bahwa yang dimaksud permainan judi adalah setiappermainan yang mendasarkan pengharapan buat menang yang pada umumnyabergantung kepada untunguntungan saja dan juga kalau pengharapan itubertambah besar karena kepintaran dan kebiasaan pemain (berdasarkanpendapat dari R.SUSILO

itu.Dari ketentuan pasal 310 ayat (1) bahwa penghinan tersebutdilakukan dengan lisan; lebih lanjut penjelasan dari pasal 310 ayat (1)bahwa ada pengecualian bahwa sekalipun unsurunsur dalam pasalHalaman 9 dari 40 halaman Putusan Nomor 68/PID/2020/PT KPG310 ayat (1) sudah terpenuhi namun dalam penjelasan pasal 310ayat (3) menyatakan bahwa Tidak termasuk menista atau menistadengan lisan jika sipembuat melakukan hal itu untuk kepentinganumum atau lantaran terpaksa perlu untuk mepertahan diri sendiri (R.Susilo

(R.Susilo, Kitab UndangundangHukum Pidana (KUHP) serta Komentar Komentarnya Lengkap Pasal DemiPasal, Penerbit Politeia, Bogor,1983, hal. 221223);Menimbang, bahwa Menjadikan Permainan Judi sebagai Pencaharianadalah bahwa pelaku/Terdakwa dalam hal pemenuhan kebutuhan hidupnyaseharihari menggantungkan pada pendapatan yang diperoleh dari permainanjudi tersebut, baik sifatnya untuk sementara waktu ataupun untuk selamanya;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum di persidangan, bahwaTerdakwa telah ditangkap

Basuki Rahmat, Sik.MH sampai saat masih aktif sebagaianggota Polri dan mantan Wakil Direrktur Narkoba sekarang Pamenpada Polda Sumut berdasarkan pemeriksaan selama persidanganadalah orang yang sehat secara jasmani dan rohani dan dapatmembedakan yang baik dan yang buruk dan dapat bertindak sertamepertanggungjawabkan perbuatannya menurut hukum oleh karenanyaunsur barang siapa telah terpenuhi menurut hukum ;nsurBersekongkol Ber katMenvyerahkan TurMelakukan Suatu Tindak PidanaMenimbang bahwa menurut R.Susilo

Kedua pasal tersebut dijungtokan untuk melengkapi dakwaan pokok Pasal 374KUHP yang didakwakan dalam dakwaan Pertama Primair, dengan maksud untukmenentukan peranan masingmasing terdakwa dalam mewujudkan tindak pidana pokokyang didakwakan yakni apakah ia sebagai yang bersamasama melakukan atau yangmembantu melakukan tindak pidana pokok tersebut ;Menimbang, bahwa berdasarkan penjelasan dari Pasal 56 ke2 KUHP karangan R.Susilo, dapat dikatakan sebagai membantu melakukan (medeplichtig) apabila ia sengajamemberikan

ayat (1) Ke1a danb KUHP yang dihadapkan dengan pasal 284 ayat(1) ke2 a dan b KUHP.Bahwa dalam hal seorang pria telah kawin yangmelakukan zinah sedangkan kepadanya tidak diajukanHal 52 dari 67 hal Putusan Nomor 137K/PM.III12/AL/X1I/2020pengaduan oleh istrinya, maka kepada pria tersebutdapat dituntut berdasarkan pasal 284 ayat 1 ke2 aKUHP dengan kwalifikasi turut serta, asal sajaperempuan pasangan zinah tersebut telah bersuami,dan perbuatan tersebut diadukan oleh suami yangdirugikan.Bahwa menurut R.Susilo

Dalam penjelasannya, R.Susilo menyebut bahwa terhadap delik ini tidakperlu tentang siapa yang melihat perbuatan iniuntuk melaporkan akan tetapi lebin kepadaperbuatan tersebut memenuhi unsur /ocus delictiyakni dengan sengaja di muka umum maupundimuka orang lain yang tidak berkehendak denganperbuatan tersebut. Perbuatan tersebut sengajadilakukan di tempattempat yang dapat dilihat ataudidatangi orang banyak, serta dimuka orang lainHal 13 dari 64 hal, Putusan Nomor 36K/PM II11/AD/II!

Dalam buku R.Susilo Pasal 266 (1) menyatakan barang siapa menyuruh menempatkan keteranganpalsu ke dalam suatu akta otentik tentang suatu kejadian yang kebenarannya harusdinyatakan oleh akta itu dengan maksud akan menggunakan atau menyuruh orang lainmenggunakan akta itu seolaholah keterangannya itu cocok dengan hal sebenarnya,maka kalau dapat mendatangkan kerugian dihukum penjara selamalamanya 7 tahun;Kata barang siapa;Barang siapa hanya merupakan elemen delik dan bukan bestandel delik yang harusdibuktikan

Dalam hal ini setidaknya ada 2(dua) orang, ialah orang yang melakukan (pleger)dan orang yang turut melakukan(medepleger), akan tetapi dihukum sebagai orang yang membantu melakukan(medeplichtige) tersebut dalam pasal 56 KUHP (Vide, R.Susilo , Kitab UndangUndang Hukum Pidana (KUHP) sertakomentarkomentarnya lengkappasaldemipasal, penerbit politeia, Bogor, cet ulang, tahun 1993, hal 73);Menimbang, bahwa pasal 55 ayat (1) ke1 KUHP berbunyi dihukum sebagaipelaku dari perbuatan yang dapat dihukum, orang

SUSILO adalah segala sesuatu yang berwujud (kecuali manusia);Halaman 34 dari 42 Putusan Nomor 530/Pid.B/2019/PN MreMenimbang bahwa, unsur dengan maksud untuk dimiliki menurut R.SUSILO (KUHP, Politeia Bogor) adalah pengambilan itu : Harus dengan sengaja, dan; Dengan maksud untuk dimilikinya;Menimbang, bahwa pengertian dengan sengaja merupakan unsuryang berkaitan dengan keadaan jiwa (bathin) si pelaku (terdakwa), yang dapatdiketahui dari perbuatannya;Menimbang, bahwa menurut MEMORIE VON TOELICHTING

apabila salah satuunsur terpenuhi unsur lainnya tidak perlu dibuktikan lagi;Menimbang, bahwa yang dimaksudkan dengan melakukan kekerasandalam unsur ini adalah tindakan fisik atau dengan tenaga kepada seseorangyang menyakitkan atau menimbulkan luka atau sakit;Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 89 KUHP yang dapat disamakandengan kekerasan yaitu membuat orang tidak berdaya, tidak berdaya artinyatidak mempunyai kekuatan atau tanaga sama sekali sehingga tidak dapatmengadakan perlawanan sedikitopun (R.SUSILO

Kedua pasal tersebut dijungtokan untuk melengkapi dakwaan pokok Pasal 374KUHP yang didakwakan dalam dakwaan Pertama Primair, dengan maksud untukmenentukan peranan masingmasing terdakwa dalam mewujudkan tindak pidana pokokyang didakwakan yakni apakah ia sebagai yang bersamasama melakukan atau yangmembantu melakukan tindak pidana pokok tersebut ;Menimbang, bahwa berdasarkan penjelasan dari Pasal 56 ke2 KUHP karangan R.Susilo, dapat dikatakan sebagai membantu melakukan (medeplichtig) apabila ia sengajamemberikan

Unsur Menyuruh menempatkan keterangan palsu kedalam sesuatu akteauthentik tentang sesuatu kejadian yang kebenarannya harus dinyatakan olehakte itu;Menimbang, bahwa unsur yang paling penting dalam unsur tersebut adalahadanya suatu wadah berupa surat tempat suatu keterangan palsu ditempatkan olehterdakwa dengan cara menyuruh orang lain yang mana surat itu adalah akte authentik;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Akte authentik menurut buku R.SUSILO Kitab UndangUndang Hukum Pidana (KUHP) adalah suatu

, TerdakwaIl, Saksi 1 dan saksi 2, dengan demikian maka unsurkedua Yang dilakukan oleh dua orang lebih secarabersekutu telah terpenuhi.Unsur ketiga : Yang didahului, disertai ataudiikuti dengan kekerasan atau ancamankekerasan terhadap orang Bahwa yang dimaksud dengan kekerasan menurutPasal 89 KUHP, adalah membuat orang jadi pingsanatau tidak berdaya, dan menurut R.Susilo melakukankekerasan artinya mempergunakan tenaga atau kekuatanjasmani tidak kecil secara tidak sah misalnyamemukul dengan tangan