rahmah tersebut, antara lain dengansaling cinta mencintai, hormat menghormati dan saling membantu baik lahirmaupun batin hal ini sebagaimana diatur pasal 33 UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan pasal 77 Kompilasi Hukum Islam diIndonesia;Menimbang, bahwa tentang fakta Termohon yang tidak mau lagidiajak tinggal bersama Pemohon padahal sebelumnya sudah tidak bertemudengan Pemohon selama 3 tahun karena Pemohon bekerja di Malaysia,menurut penilaian Majelis adalah bentuk dari ketidak sanggupan

No.23/Pdt.G/2012/PTA.Sby.Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut diatas, terlepas dari persoalanapakah permintaan Termohon/Pembanding via telpon kepada anak Pemohon/Terbandinguntuk ikut bertanggung jawab terhadap kondisi kesehatan Pemohon/Terbanding sebagaiwujud ketidak sanggupan Termohon/Pembanding untuk tetap merawat Pemohon/Terbanding, atau sekedar memohon kepada anakanak Pemohon/Terbanding untuk dapatmembantu dan memperhatikan perawatan Pemohon/Terbanding, fakta yang terjadi saat ituPemohon

kewajiban yang luhur untuk menegakkan rumahtangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah tersebut, antara lain dengansaling cinta mencintai, hormat menghormati dan saling membantu baik lahirmaupun batin hal ini sebagaimana diatur pasal 33 UndangUndang Nomor1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan pasal 77 Kompilasi Hukum Islam diIndonesia;Menimbang, bahwa tentang fakta kepergian Termohonmeninggalkan Pemohon selama 2 tahun tanpa kabar dan alamat yang jelas,menurut penilaian Majelis adalah bentuk dari ketidak sanggupan

Nomor 1 Tahun 1974Tentang Perkawinan dan pasal 77 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, dansesual pasal 83 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia istri mempunyaikewajiban utama untuk berbakti lahir dan batin kepada suami di dalam batasbatas yang dibenarkan oleh Hukum Islam;Menimbang, tentang fakta bahwa Termohon sebagai seorang istrisering keluar rumah tanpa ijin suami dan bila diingatkan marahmarahkepada Pemohon selaku suami dan minta bercerai, menurut penilaianMajelis merupakan bukti ketidak sanggupan

Indonesia, dan khusus bagisuami ia sesuai dengan penghasilannya berkewajiban menanggung nafkah,kiswah, dan tempat kediaman bagi istri dan biaya rumah tangga lainnyasebagaimana diatur oleh pasal 80 ayat (4) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia;Menimbang, tentang fakta dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugatdimana Tergugat tidak memberikan nafkah kepada Penggugat dan sekarang antaraPenggugat dan Tergugat sudah berpisah rumah selama lebih dari 3 bulan, menurutpenilaian Majelis merupakan bukti dari ketidak sanggupan

Bahwa, puncak perselisihan dan pertengkaran terjadi pada bulan Juli 2012,Tergugat pulang ke rumah orang tuanya ke alamat yang tersebut di ataskarena tersinggung dengan nasehat yang disampaikan Penggugat mengenaiketidak sanggupan Tergugat dalam membimbing Penggugat;.

menghormati dan saling membantu baik lahir maupun batin sesuai dengan pasal33 UndangUndang Nomor 1 tahun 1974 dan pasal 77 Kompilasi Hukum Islam diIndonesia, dan sesuai pasal 83 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia istrimempunyai kewajiban utama untuk berbakti lahir dan batin kepada suami di dalambatasbatas yang dibenarkan oleh Hukum Islam; Menimbang, tentang fakta bahwa Termohon sebagai seorang istri sering beranidan melawan Pemohon selaku suami, menurut penilaian Majelis merupakan buktiketidak sanggupan

, dan khusus bagi suami ia sesuai dengan penghasilannya berkewajibanmenanggung nafkah, kiswah, dan tempat kediaman bagi istri dan biaya rumah tanggalainnya sebagaimana diatur oleh pasal 80 ayat (4) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia;Menimbang, tentang fakta rumah tangga Penggugat dan Tergugat dimanaPenggugat sebagai istri justru bekerja mencari nafkah sementara Tergugat sebagai suamitidak bekerja dan hanya menghabiskan uang hasil kerja Penggugat, menurut penilaianMajelis merupakan bukti ketidak sanggupan

sesuai dengan pasal 33UndangUndang Nomor tahun 1974 dan pasal 77 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia,dan khusus bagi suami sesuai pasal 80 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia wajibmenanggung nafkah dan biaya rumah tangga lainnya;Menimbang, tentang fakta Penggugat yang lebih memilih pulang ke rumahorangtuanya dan berpisah dengan Tergugat padahal rumah tangganya sudah berlangsung17 tahun karena Tergugat yang tidak bisa memenuhi kebutuhan rumah tangganya,menurut Majelis merupakan wujud dari ketidak sanggupan

Penggugat, Pemohon/TergugatRekonvensi menyampaikan jawabannya secara lisan yang pada pokoknyasebagai berikut; Bahwa terhadap nominal tuntutan Penggugat, Tergugat hanya menyanggupinominal tuntutan Penggugat, untuk nafkah iddah, Tergugat selama 3 bulansejumlah Rp.4.500.000, (empat juta lima ratus rupiah), nafkah untuk anakanak sejumlah Rp.1.000.000, (Satu juta rupiah), untuk Mutah berupa uangRp.1.000.000, (satu juta rupiah) dan tentang tuntutan 1 (Satu) unit rumah,Tergugat keberatan; Bahwa ketidak sanggupan

keduanyamemikul kewajiban yang luhur untuk menegakkan rumah tangga yang sakinah, mawaddahdan rahmah tersebut, antara lain dengan saling cinta mencintai, hormat menghormati dansaling membantu baik lahir maupun batin hal ini sebagaimana diatur pasal 33 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 dan pasal 77 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia;Menimbang, bahwa tentang fakta kepergian Termohon meninggalkan Pemohonselama 2 tahun tanpa kabar dan alamat yang jelas, menurut penilaian Majelis adalahbentuk dari ketidak sanggupan

memungkinkan istri sebaiknya ikut membantu beban nafkahyang tidak bisa dipikul secara maksimal oleh suami;Menimbang, bahwa tentang fakta mengenai rumah tangga Pemohondan Termohon dimana Termohon sebagai istri selalu merasa tidak puasdengan nafkah yang telah diberikan oleh Pemohon sebagai suami, dankarena hal tersebut menyebabkan terjadi perselisinan dan pertengkaranantara Pemohon dan Termohon dan berakhir dengan kepergian Termohonmeninggalkan Pemohon, menurut penilaian Majelis adalah bentuk dariketidak sanggupan

biaya rumah tangga lainnya sebagaimana diatur oleh pasal 80 ayat (4)Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, dan di sisi lain istri sesuai pasal 83 ayat(2) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia wajib menyelenggarakan danmengatur keperluan rumah tangga seharihari dengan sebaikbaiknya;Menimbang, bahwa tentang fakta mengenai rumah tangga Pemohondan Termohon dimana Termohon sebagai istri terlalu boros dalammenggunakan uang belanja sehingga banyak berhutang, menurut penilaianMajelis adalah bentuk dari ketidak sanggupan

menghormati dan saling membantu baik lahirmaupun batin sesuai dengan pasal 33 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974Tentang Perkawinan dan pasal 77 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, dansesual pasal 83 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia istri mempunyaikewajiban utama untuk berbakti lahir dan batin kepada suami di dalam batasbatas yang dibenarkan oleh Hukum Islam;Menimbang, tentang fakta bahwa Termohon sebagai seorang istribersikap berani kepada Pemohon, menurut penilaian Majelis merupakanbukti ketidak sanggupan

mengajukan duplik secara lisan Menimbang, bahwa Majelis Hakimm melalui hak exofficionya telah memerintahkankepada Pemohon untuk memenuhi kewajibannya terhadap Termohon sebagai akibat cerai,dan kemudian dalam persidangan Pemohon menyatakan tidak sanggup untuk melaksanakankewajiban akibat perceraian berupa nafkah iddah dan mutah kerena Pemohon tidak mampusekarang dalam keadaan sakit karena kecelakaan ;tidak keberatan dan menerimanya ;mengajukan alat bukti tertulis berupa : Menimbang, bahwa atas ketidak sanggupan

sesuai pasal 80 ayat (2) dan ayat (4) suami wajib melindungiistrinya dan memberikan segala sesuatu keperluan hidup berumah tangga (nafkah, kiswahdan tempat kediaman bagi istri, biaya perawatan dan pengobatan bagi istri dan anak, biayapendidikan anak) sesuai dengan kemampuannya/penghasilannya; Menimbang, tentang fakta bahwa Termohon selalu tidak menerima pemberiannafkah dari Pemohon padahal Pemohon sudah berusaha maksimal untuk memenuhinafkah, menurut penilaian Majelis merupakan bentuk dari ketidak sanggupan

Indonesia, dankhusus bagi suami ia sesuai dengan penghasilannya berkewajiban menanggung nafkah,kiswah, dan tempat kediaman bagi istri dan biaya rumah tangga lainnya sebagaimanadiatur oleh pasal 80 ayat (4) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia;Menimbang, tentang fakta rumah tangga Penggugat dan Tergugat dimana Penggugatsebagai istri justru bekerja mencari nafkah sementara Tergugat sebagai suami tidak bekerjadan hanya menghabiskan uang hasil kerja Penggugat, Menurut penilaian Majelismerupakan bukti ketidak sanggupan

kepada suami, menurutpendapat Majelis istri seyogyanya menerima dengan ikhlas nafkah yang telahdiberikan oleh suami, atau bahkan bila memungkinkan istri sebaiknya ikutmembantu beban nafkah yang tidak bisa dipikul secara maksimal oleh suami;Menimbang, bahwa tentang fakta mengenai rumah tangga Pemohon danTermohon dimana Termohon sebagai istri selalu merasa kurang menerima nafkahyang diberikan Pemohon sebagai suami kemudian pergi meninggalkan Pemohon,menurut penilaian Majelis adalah bentuk dari ketidak sanggupan

termohon diatas, maka majlis hakim akan mempertimbangkannyasatu persatu sebagai berikut :Bahwa, karena gugatan rekonpensi penggugat rekonpensi/ termohon point angka 2 (dua)untuk hak asuh (hadlanah) anak yang bernama Po lahir tanggal 4 April2012 telah disetujui oleh tergugat rekonpensi/ pemohon diserahkan dengan penggugatrekonpens/ termohon untuk mengasuhnya, maka dapat dikabulkan berdasarkanpersetujuan tergugat rekonpensi/pemohon tersebut;Bahwa, setelah majlis hakim memperhatikan alasan ketidak sanggupan

hakim memangterlalu tinggi kemungkinan akan memberatkan tergugat rekonpensi/ pemohon untukmemenuhinya dan mengingat harga barang kebutuhan pokok sehari hari pada saat inipada mahal, karena itu yang pantas dan tidak akan memberatkan tergugat rekonpensi/pemohon memenuhinya, maka berdasarkan hal itu menurut majlis hakim sudah benardan adil apabila gugatan rekonpensi penggugat rekonpensi/ termohon tersebut dapatdikabulkkan perbulan sebesar Rp1.000.000 x3 bulan = Rp 3.000.000 seluruhnya;Bahwa, ketidak sanggupan

Sebagaiayah Tergugat paham betul kewajiban terhadap anak kandungnya,Tergugat merasa keberatan dengan poin ke 12 dalam gugatan perkaracerai ini, dikarenakan ketidak sanggupan Tergugat dalam menafkahi anakperbulan sebesar Rp. 1.500.000 (satu juta lima ratus ribu rupiah) danditambah kenaikan 10% dalam tiap tahunnya, pasalnya dengan kondisiekonomi Tergugat hanya paspasan.

Maka dari itu Tergugat khawatir ketidakkesanggupan Tergugat dalam memenuhi dengan nilai tersebut, Tergugatmemohon kepada majelis agar mempertimbangkan itu karena tergugattakut karena ketidak sanggupan Tergugat memenuhinya maka akan timbulmasalah baru dikemudian hari.