Ditemukan 158 data
8 — 0
memberi nafkah kepada Penggugat, makaTergugat patut dinyatakan lalai mencukupi nafkah Penggugat;Menimbang, bahwa sebagai suami Tergugat wajib melindungi Penggugatsebagai istrinya dan memberi segala sesuatu keperluan hidup berumah tangga,biaya perawatan dan pengobatan, sebagaimana ditentukan dalam Pasal 34ayat (1) UndangUndang No.1 Tahun 1974 jo Pasal 80 ayat (2) dan ayat (4)Kompilasi Hukum Islam sesuai dengan dalil syari dalam Kitab Al Bajuri juz IIhalaman 189 yang berbunyi:wo 5 ile daatg Lend ee Lidell
11 — 5
cukup untuk itu, maka haltersebut merupakan indikasi bahwa perkawinan tersebut telah pecah, sehinggaapabila dipaksakan untuk mempertahankannya maka diduga hal tersebut akanmenimbulkan mafsadat yang lebih besar dari pada maslahatnya padahalmenolak mafsadat lebih utama dari pada mencapai mas/ahatnya sebagaimanaHal. 9 dari 12 halaman Putusan Perkara No 0273/Pat.G/2018/PA Una.kaidah fikih yang diambil alin olen Majelis Hakim sebagai pertimbangan dalamperkara ini berbunyi:Cellicaall Gala Jo patie as Lidell
8 — 0
hal mana mengindikasikan bahwa ikatankasih sayang diantara mereka telah putus dan sulit untuk mewujudkan tujuanperkawinan yang sakinah, mawaddah dan rahmah, sehingga dalam hal iniMajelis Hakim berpendapat bahwa mempertahankan rumah tangga yangdemikian tidaklah mendatangkan kemaslahatan dan justru akan menimbulkankemadharatan bagi kedua belah pihak (suami isteri), dalam kaidah hukumkemudharatan itu harus dihindari sedapat mungkin, sesuai dengan kaedah figh:(AY sf Ua yolk YI) eb Led ils ye dg) 2s Lidell
12 — 2
Majelis Hakim secara ex officio dapat menetapkan Iddah danMutah tersebut, sesuai dengan pasal 149 huruf (a) dan (b) Kompilasi HukumIslam;Menimbang, bahwa Majelis berpendapat kesediaan Pemohon tersebut perludituangkan dalam amar putusan ini dan menghukum Pemohon agar menyerahkannafkah iddah dan mutah tersebut kepada Termohon, sesuai dengan ketentuan pasal152 dan pasal 159 Kompilasi Hukum Islam dan firman Allah SWT. dalam Al Quransurat Al Bagarah 24lyang berbunyi :Cuil) gle ia Cay yealls Elie ch Lidell
7 — 0
AlAsybah wanNadhair halaman: 62 yang berbunyi sebagai berikut :cob Licall als Gyo col gl os Lidell 10Artinya : Menolak kerusakan itu lebin utama untuk mendatangkankemaslahatan.;2.
27 — 8
mungkin dihindari oleh setiap pasangan suami istri,akan tetapi mempertahankan perkawinan Penggugat dan Tergugat dengankondisi tersebut, Hakim berpendapat justru akan mendatangkan mafsadat yanglebih besar dari pada mashlahat yang akan dicapai, di antaranya penderitaanbatin yang berkepanjangan terutama bagi Penggugat, padahal menolakmafsadat lebih diprioritaskan dari pada menarik kemashlahatan sebagaimanadisebutkan dalam kaidah figh dalam kitab AlAsybah Wannazair hal. 59:Cellcral cites Cpe cohg duu Lidell
12 — 9
besar, maka Majelis Hakimberpendapat jalan keluar terbaik terutama bagi Pemohon dan Termohon adalahperceraian;Menimbang, bahwa Majelis Hakim mempertimbangkan hal tersebutsematamata hanyalah demi kepentingan dan kemaslahatan bagi kedua belahpihak serta untuk meminimalisir eksesekses negatif atau kemudharatan yanglebih berkepanjangan lagi bagi kedua belah pihak, hal ini sesuai dengan pasal131 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam dan gaidah ushul yang berbunyi;(AY 2A Ua ty lak VN) ed Led Gals ye Cg) 2s Lidell
13 — 5
bercerai dan telah didasarkan padaalasan yang dibenarkan hukum dan telah pula terbukti, maka hal tersebutmenjadi fakta bahwa perkawinan tersebut telah rusak/bermasalah, sehinggaapabila dipaksakan untuk mempertahankannya maka hal tersebut akanmenimbulkan mafsadat yang lebih besar dari pada maslahatnya, padahalmenolak mafsadat lebih utama dari pada mencapai maslahatnyasebagaimana kaidah fikin yang diambil alin oleh majelis hakim sebagaipertimbangan dalam perkara ini berbunyi:Cellucral) Gila Je puis tus Lidell
19 — 9
isteri untuk membentuk keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah yangkekal dan bahagia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974) tidak akan tercapai;Menimbang, bahwa berdasarkan halhal tersebut di atas, Majelis Hakimberkesimpulan bahwa ikatan perkawinan Penggugat dengan Tergugat sudahsulit dipertahankan dan memaksakan untuk mempertahankan nya hanya akanmenimbulkan mudharat yang lebih besar bagi kedua belah pihak, sementarakaidah hukum menyatakan:Ce eal) ul le a he a Lidell
28 — 2
dan telah pula terbukti, maka hal tersebutHal.10 dari 13 halaman Putusan Nomor 0322/Pat.G/2019/PA Una.menjadi fakta bahwa perkawinan tersebut telah rusak/bermasalah, sehinggaapabila dipaksakan untuk mempertahankannya maka hal tersebut akanmenimbulkan mafsadat yang lebih besar dari pada maslahatnya, padahalmenolak mafsadat lebih utama dari pada mencapai maslahatnyasebagaimana kaidah fikih yang diambil alin oleh majelis hakim sebagaipertimbangan dalam perkara ini berbunyi:Celleral) Gils Jo puis tus Lidell
13 — 1
le alls Lidell 95Artinya: Mencegah kerusakan/kemadiaratan harus didahulukan dari pada mengambilsuatu manfaatMenimbang, bahwa Majelis Hakim dalam hal ini sejalan pula dengan pendapatdalam kitab Ghoyatul Maram oleh syekh AlMaidi yang berbuny!
79 — 20
apabila keadaan rumah tangga yang demikian adanyatetap dipaksakan bersatu justru yang akan terjadi kKemudaratan yang lebihbesar yaitu akan menambah beban penderitaan batin bagi kKeduanya yangberkepanjangan, oleh karena itu untuk mengakhiri keadaan demikian, MajelisHakim berpendapat perceraian dipandang sebagai jalan keluar (way out) yangtepat, karena dalam hukum Islam menolak mafsadah lebih diutamakan daripada menarik kemaslahatan sesuai dengan kaidah Ushul Figih yang berbunyi:ce eal) la ie a hls us Lidell
7 — 0
tersebut di atas, MajelisHakim berkesimpulan, bahwa dalildalil permohonan Pemohon telah terbukti,sehingga dengan demikian hubungan antara Pemohon dan Termohon dalammembina rumah tangganya telah pecah dan sudah tidak ada harapan akan hiduprukun lagi sebagai suami istri;Menimbang, bahwa menghindari terjadinya mafsadat dalam rumah tanggaharus lebih diutamakan daripada mendatangkan kemaslahatan sesuai qaidahFighiyyah dalam Kitab Al Asybah wan Nadhoir, halaman 62;(AY sp Ua ty lub Yh) ad Ll ils ye Cy) 2s Lidell
11 — 6
Kaidah ushul fighi yang berbunyisebagaiberikut:Callicrall Gila ple Ade sus Lidell jsArtinya :Mengantisipasi dampak negatif (kemudharatan) harus lebihdidahulukan dari pada mengejar kemaslahatan yang belum jelas;3.
14 — 6
Agung Republik IndonesiaNomor : 379/K/AG/1995, tanggal 26 Maret 1997, menyatakan : suami isteriyang tidak berdiam serumah lagi, dan tidak ada harapan untuk hidup rukunkembali, maka rumah tangga tersebut telah terbukti retak dan pecah, dan telahsejalan pula dengan pendapat Majelis Hakim dalam pertimbangan hukumputusan ini sebagaimana tersebut dalam kitab Al Marah Bainal Fiqh Wal Qonunhalaman 100, yang diambil alin oleh pendapat Majelis yang berbunyi:Ug) GUS Nyala EI FANN Gs Lal OS) Lageay Curdand Lidell
9 — 2
cukup untuk itu, maka haltersebut merupakan indikasi bahwa perkawinan tersebut telah pecah, sehinggaapabila dipaksakan untuk mempertahankannya maka diduga hal tersebut akanmenimbulkan mafsadat yang lebih besar dari pada maslahatnya padahalmenolak mafsadat lebih utama dari pada mencapai mas/ahatnya sebagaimanaHal. 9 dari 12 halaman Putusan Perkara No 0330/Pdt.G/2018/PA Una.kaidah fikin yang diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai pertimbangan dalamperkara ini berbunyi:Cellncrall Gila Je puis tun Lidell
14 — 3
Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik IndonesiaNomor : 379/K/AG/1995, tanggal 26 Maret 1997, menyatakan : suami isteriyang tidak berdiam serumah lagi, dan tidak ada harapan untuk hidup rukunkembali, maka rumah tangga tersebut telah terbukti retak dan pecah, dan telahsejalan pula dengan pendapat Majelis Hakim dalam pertimbangan hukumputusan ini sebagaimana tersebut dalam kitab Al Marah Bainal Figh Wal Qonunhalaman 100, yang diambil alin oleh pendapat Majelis yang berbunyi:Jed lpia Cs Leal GS Lagng Guadions Lidell
13 — 6
telah pula terbukti, maka hal tersebutmenjadi fakta bahwa perkawinan tersebut telah rusak/bermasalah, sehinggaapabila dipaksakan untuk mempertahankannya maka hal tersebut akanHal.10 dari 13 halaman Putusan Nomor 0042/Pat.G/2018/PA Una.menimbulkan mafsadat yang lebih besar dari pada maslahatnya, padahalmenolak mafsadat lebih utama dari pada mencapai maslahatnyasebagaimana kaidah fikin yang diambil alin oleh majelis hakim sebagaipertimbangan dalam perkara ini berbunyi:Cellucral) Gila Je puis tus Lidell
11 — 3
besar, maka Majelis Hakimberpendapat jalan keluar terbaik terutama bagi Pemohon dan Termohon adalahperceraian;Menimbang, bahwa Majelis Hakim mempertimbangkan hal tersebutsematamata hanyalah demi kepentingan dan kemaslahatan bagi kedua belahpihak serta untuk meminimalisir eksesekses negatif atau kemudharatan yanglebih berkepanjangan lagi bagi kedua belah pihak, hal ini sesuai dengan pasal131 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam dan gaidah ushul yang berbunyi;(AY 2A Ua ty lak VN) ed Lend Gals ye CA gi 2s Lidell
15 — 5
antaramu rasakasih dan sayang.Menimbang, bahwa dari apa yang diuraikan di atas, maka Majelisberpendapat pintu perceraian dapat dibuka guna menghindarkan para pihakdari kemelut rumah tangga yang berkepanjangan yang akan membawamudharat kepada kehidupan Penggugat dan Tergugat apabila rumah tanggatetap dipertahankan, sedangkan kemaslahatan harus diutamakan sebagaimanakaidah fighiyah yang berbunyi sebagai berikut:Halaman 13 dari 16 Halaman Putusan Nomor 0016/Pdt.G/2018/PA.PykCelleral Gila Cys oly dew Lidell