Ditemukan 791 data
19 — 12
Jika salah satu pihak, dalam konteks ini suami atau isteri sudahtidak mempedulikan hak dan kewajibannya, tentulah kondisi sosial keluargaantara Pemohon dan Termohon tidak berimbang dan mengalami guncangan(turbulence);Halaman 12 dari 15 halamanPutusan Nomor 0260/Pdt.G/2018/PA.Mtk.Menimbang, bahwa berdasarkan kajian antropologis, dalam penelitianHedi Sri Ahimsyah Putra yang dituangkan dalam buku berjudul StrukturalismeLevi Straus, Mitos dan Karya Sastra (Yogyakarta: Galang Press, 2001,halaman 3361)
37 — 5
Tdo.Menimbang, bahwa menurut antropolog Hedi Sri Ahimsyah Putra yangberjudul Strukturalisme Levi Straus, Mitos dan Karya Sastra (Yogyakarta:Galang Press, 2001, halaman 3361) bahwa terdapat keteraturan strukturdalam dan struktur luar pada manusia itu sendiri.
54 — 5
:Artinya : Maka apabila telah tetap gugatan isteri dihadapan hakimdengan bukti dari pihak isteri atau pengakuan suami, sedangkan adanyaperihal yang menyakitkan itu menyebabkan tidak adanya pergaulan yangpantas antara keduanya, dan Hakim tidak berhasil mendamaikan kedua belahpihak, maka Hakim dapat menceraikannya dengan talak bainMenimbang, bahwa menurut antropolog Hedi Sri Ahimsyah Putra yangberjudul Strukturalisme Levi Straus, Mitos dan Karya Sastra (Yogyakarta:Galang Press, 2001, halaman 3361)
11 — 7
Pecahnya rumahtangga Pemohon dan Termohon sangat mempengaruhi struktur eksternalPemohon maupun Termohon, dan jika tetap dipertahankan, bukan tidakmungkin, kahidupan ideal dan teratur keduanya, mustahil dapat tercapai, hal inisesual dengan Teori yang dikemukan oleh antropolog Hedi Sri Ahimsyah Putradalam bukunya yang berjudul Strukturalisme Levi Straus, Mitos dan KaryaSastra (Yogyakarta: Galang Press, 2001, halaman 3361) yang menyatakanbahwa dalam kehidupan manusia terdapat keteraturan struktur dalam
22 — 5
antara dirinya dengan Pemohontidak ada hubungan nasab, sedarah, sesusuan maupun hubungan lain yang dapatmenghalangi terjadinyaperkawinan ;Bahwa dirinya mengetahui Pemohon mengajukan permohonan wali adhola karenaayah Pemohon tidak mau menjadi wali dalam pernikahan yang akan dilaksanakanPemohon dengan dirinya dengan alasan seluruh keluarga dirinya meninggal dalamusia masih muda kirakira umur 3540Bahwa dirinya menganggap hal tersebut sudah menjadi taqdir Allah SWT,sehingga dirinya merasa menjadi korban mitos
36 — 7
Ada Mitos kalau kembar sepasang rentan kenapenyakit kalau diasuh bersama.
10 — 1
Jika salah satu pihak, dalam konteks ini Suami atau isteri sudahtidak mempedulikan hak dan kewajibannya, tentulah kondisi sosial keluargaantara Penggugat dan Tergugat tidak berimbang dan mengalami guncangan(turbulence);Menimbang, bahwa berdasarkan kajian antropologis, dalam penelitianHedi Sri Ahimsyah Putra yang dituangkan dalam buku berjudul StrukturalismeLevi Straus, Mitos dan Karya Sastra, yang diambilalin menjadi pendapatMajelis, menyatakan bahwa terdapat keteraturan struktur luar (realitas yangtampak
13 — 2
Sudah tidak mempedulikan hak dan kewajibannya, tentulah kondisisosial keluarga antara Penggugat dan Tergugat tidak berimbang danmengalami guncangan (turbulence);Menimbang, bahwa berdasarkan kajian antropologis, dalampenelitian Hedi Sri Ahimsyah Putra yang dituangkan dalam buku berjudulStrukturalisme Levi Straus, Mitos dan Karya Sastra, yang diambilalihmenjadi pendapat Majelis, menyatakan bahwa terdapat keteraturanstruktur luar (realitas yang tampak secara empiris) dan struktur dalam(realitas yang
7 — 2
Pecahnya rumahtangga Pemohon dan Termohon sangat mempengaruhi struktur eksternalPemohon maupun Termohon, dan jika tetap dipertahankan, bukan tidakmungkin, kahidupan ideal dan teratur keduanya, mustahil dapat tercapai, hal inisesual dengan Teori yang dikemukan oleh antropolog Hedi Sri Ahimsyah Putradalam bukunya yang berjudul Strukturalisme Levi Straus, Mitos dan KaryaSastra (Yogyakarta: Galang Press, 2001, halaman 3361) yang menyatakanbahwa dalam kehidupan manusia terdapat keteraturan struktur dalam
19 — 1
Jika salah satu pihak, dalam konteks ini Suami atau isteri sudahtidak mempedulikan hak dan kewajibannya, tentulah kondisi sosial keluargaantara Penggugat dan Tergugat tidak berimbang dan mengalami guncangan(turbulence);Menimbang, bahwa berdasarkan kajian antropologis, dalam penelitianHedi Sri Ahimsyah Putra yang dituangkan dalam buku berjudul StrukturalismeLevi Straus, Mitos dan Karya Sastra, yang diambilalin menjadi pendapatMajelis, menyatakan bahwa terdapat keteraturan struktur luar (realitas yangtampak
95 — 10
Tidak bolehada kesewenangwenangan oleh pihak yang satu terhadap yang lain, karenakesewenangwenangan adalah tindakan biadab yang dicela bukan hanya olehIslam melainkan juga oleh akal sehat;Menimbang, bahwa menurut antropolog Hedi Sri Ahimsyah Putra yangberjudul Strukturalisme Levi Straus, Mitos dan Karya Sastra (Yogyakarta:Galang Press, 2001, halaman 3361) bahwa terdapat keteraturan strukturdalam dan struktur luar pada manusia itu sendiri.
37 — 4
Jika salah satu pihak, dalam konteks ini Suami atau isteri sudahtidak mempedulikan hak dan kewajibannya, tentulah kondisi sosial keluargaantara Penggugat dan Tergugat tidak berimbang dan mengalami guncangan(turbulence);Halaman 11 dari 13 halamanputusan Nomor 838/Pdt.G/2020/PA.PpgMenimbang, bahwa berdasarkan kajian antropologis, dalam penelitianHedi Sri Ahimsyah Putra yang dituangkan dalam buku berjudul StrukturalismeLevi Straus, Mitos dan Karya Sastra, yang diambilalin menjadi pendapatMajelis, menyatakan
25 — 2
Jika salah satu pihak, dalam konteks ini Suami atau isteri sudahtidak mempedulikan hak dan kewajibannya, tentulah kondisi sosial keluargaantara Pemohon dan Termohon tidak berimbang dan mengalami guncangan(turbulence);Halaman 10 dari 13 halamanPutusan Nomor 745/Pdt.G/2019/PA.Ppg.Menimbang, bahwa berdasarkan kajian antropologis, dalam penelitianHedi Sri Ahimsyah Putra yang dituangkan dalam buku berjudul StrukturalismeLevi Straus, Mitos dan Karya Sastra, yang diambilalin menjadi pendapatMajelis, menyatakan
13 — 2
Jika salah salah satu pihak, dalam konteks ini suami atauisteri sudah tidak mempedulikan hak dan kewajibannya, tentulah kondisi sosialkeluarga antara Penggugat dan Tergugat tidak berimbang dan mengalamiguncangan (trubulance);Menimbang, bahwa berdasarkan kajian antropologis, dalam penelitianHedi Sri Ahimsyah Putra yang dituangkan dalam buku berjudul StrukturalismeLevi Straus, Mitos dan Karya Sastra (Yogyakarta: Galang Press, 2001, halaman3361) yang diambilalin menjadi pendapat Majelis, menyatakan
20 — 1
Jika salah satu pihak, dalam konteks ini Suami atau isteri sudahtidak mempedulikan hak dan kewajibannya, tentulah kondisi sosial keluargaHalaman 11 dari 14 halaman putusan Nomor 728/Pdt.G/2020/PA.Ppgantara Penggugat dan Tergugat tidak berimbang dan mengalami guncangan(turbulence);Menimbang, bahwa berdasarkan kajian antropologis, dalam penelitianHedi Sri Ahimsyah Putra yang dituangkan dalam buku berjudul StrukturalismeLevi Straus, Mitos dan Karya Sastra, yang diambilalin menjadi pendapatMajelis, menyatakan
11 — 1
kewajibanmasingmasing subjek (Suami dan isteri) haruslah dipenuhi secara berimbang.Halaman 11 dari 14 halamanputusan Nomor 527/Pdt.G/2020/PA.PpgJika salah satu pihak, dalam konteks ini suami atau isteri sudah tidakmempedulikan hak dan kewajibannya, tentulah kondisi sosial keluarga antaraPenggugat dan Tergugat tidak berimbang dan mengalami guncangan(turbulence);Menimbang, bahwa berdasarkan kajian antropologis, dalam penelitianHedi Sri Ahimsyah Putra yang dituangkan dalam buku berjudul StrukturalismeLevi Straus, Mitos
16 — 1
Jika salah satu pihak, dalam konteks ini Suami atau isteri sudahtidak mempedulikan hak dan kewajibannya, tentulah kondisi sosial keluargaantara Penggugat dan Tergugat tidak berimbang dan mengalami guncangan(turbulence);Menimbang, bahwa berdasarkan kajian antropologis, dalam penelitianHedi Sri Ahimsyah Putra yang dituangkan dalam buku berjudul StrukturalismeLevi Straus, Mitos dan Karya Sastra, yang diambilalin menjadi pendapatMajelis, menyatakan bahwa terdapat keteraturan struktur luar (realitas yangtampak
7 — 1
Jika salah satu pihak, dalam konteks ini Suami atau isteri sudahtidak mempedulikan hak dan kewajibannya, tentulah kondisi sosial keluargaantara Pemohon dan Termohon tidak berimbang dan mengalami guncangan(turbulence);Menimbang, bahwa berdasarkan kajian antropologis, dalam penelitianHedi Sri Ahimsyah Putra yang dituangkan dalam buku berjudul StrukturalismeLevi Straus, Mitos dan Karya Sastra, yang diambilalin menjadi pendapatMajelis, menyatakan bahwa terdapat keteraturan struktur luar (realitas yangtampak
8 — 5
Pecahnya rumahtangga Pemohon dan Termohon sangat mempengaruhi struktur eksternalPemohon maupun Termohon, dan jika tetap dipertahankan, bukan tidakmungkin, kahidupan ideal dan teratur keduanya, mustahil dapat tercapai, hal inisesuai dengan Teori yang dikemukan oleh antropolog Hedi Sri Ahimsyah Putradalam bukunya yang berjudul Strukturalisme Levi Straus, Mitos dan KaryaSastra (Yogyakarta: Galang Press, 2001, halaman 3361) yang menyatakanbahwa dalam kehidupan manusia terdapat keteraturan struktur dalam
11 — 4
Pecahnya rumahtangga Pemohon dan Termohon sangat mempengaruhi struktur eksternalPemohon maupun Termohon, dan jika tetap dipertahankan, bukan tidakmungkin, kahidupan ideal dan teratur keduanya, mustahil dapat tercapai, hal inisesuai dengan Teori yang dikemukan oleh antropolog Hedi Sri Ahimsyah Putradalam bukunya yang berjudul Strukturalisme Levi Straus, Mitos dan KaryaSastra (Yogyakarta: Galang Press, 2001, halaman 3361) yang menyatakanbahwa dalam kehidupan manusia terdapat keteraturan struktur dalam