Ditemukan 2075 data
47 — 2
Individualisserings Theory, yang menganggap telah cukup apabilaPenggugat dalam menyusun gugatannya hanya mengemukakan halhal dalam garis besar saja sepanjang Tergugat dapat mengerti isigugatan;2.
Substantierings Theory, yang menghendaki agar segala sesuatuyang mungkin diperhatikan oleh hakim harus dijelaskan dalamgugatan tersebut, jadi tidak cukup hanya mengemukakan garisbesarnya saja.Bahwa praktek peradilan perdata di Indonesia menerapkan /ndividualiseringTheory, dimana surat gugatan dianggap cukup apabila telah memuat garis besaryang menjadi peristiwa yang diuraikan didalam bagain posita/ftundamentumpetendi dan selanjutnya ada permintaan penghukuman yang disebut petitum;Menimbang, bahwa
169 — 18
sebagai anak, maka dibutuhkan kepastian hukum atasstatus perkawinan kedua orang tuanya;Menimbang, bahwa Pasal 5 ayat (1) UndangUndang No 48 Tahun 2009tentang Kekuasaan Kehakiman memerintahkan agar Hakim menggali, mengikuti,dan memahami nilainilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat;Menimbang, bahwa secara doktrinal Pengadilan berwenang untukmenerapkan ketentuan bersifat individual yang khusus berlaku pada kasus yangdiadili (Valid for the singel, present case) (Hans Kelsen, The Pure Theory
131 — 57
Theory Kehendak (Wils Theorie) ; Menurut Theory ini kesengajaan adalah kehendak yang diarahkan pada terwujudnyaperbuatan seperti dirumuskan dalam undang undang ; 2.
Theory Pengetahuan (Voorstelling Theorie) ; Menurut Theory ini kesengajaan adalah kehendak untuk berbuat dengan mengetahuiunsur unsur yang diperlukan menurut rumusan undang undang ; Menimbang, bahwa dengan demikian menurut Theory Kehendak unsurkesengajaan dititik beratkan kepada apa yang dikehendaki pada waktu berbuatsedangkan menurut Theory Pengetahuan unsur kesengajaan dititik beratkan kepada apayang diketahui pada waktu akan berbuat ; Menimbang, bahwa unsur dengan sengaja dalam Pasal 406 ayat
80 — 38
Teori Bayangan/Pengetahuan(Voorstellings Theory) dari FRANK seorang guru besardi Tubingen, Jerman atau Waarschijnljkheids Theory atau Teori Praduga/TeoriPrakiraan dari PROF. Van BEMMELEN dan POMPE yangmengatakan bahwaperbuatan itu memang dikehendaki pembuat, akan tetapi akibat dari pada perbuatantersebut paling jauh hanyalah dapat diharapkan akan terjadi oleh pembuat,setidaknya masalah tersebut akan dapat dibayangkan akan terjadi oleh pembuat.c.
25 — 19
Substantiering Theory dimana dalam posita, gugatan, fakta ataukejadiankejadian riil yang dijadikan dasar gugatan diuraikan secararinci yang terkadang dilengkapi dengan dasar Hukumnya.Him 24 dari 33 halaman putusan Nomor 0239/Pdt.G/2017/PA.Sel2.
Individualisering Theory dimana Penggugat dalam positanya hanyamenyebutkan rumusan alasan pokoknya saja yang menunjukkanadanya hubungan Hukum yang menjadi dasar gugatan, tanpamenyebutkan kejadiankejadian nyata secara rinci, tetapi hal ini dalampersidangan harus dikemukakan atau diuraikan dengan Jelas dan rinci.Menimbang, bahwa dalam gugatan Penggugat menyatakanalmarhum Amaq Selemin (meninggal 6 Maret 1997) telah menikahdengan Inaq Selemin (meninggal tahun 2001) akan tetapi tidak adaketerangan menyebutkan
30 — 6
yang dibacakan dipersidangan tanggal 14 Januari 2016 yang mana Pembimbingkemasyarakatan telah membuat laporan penelitian bidang kemasyarakatan NoRegister : 242/KA/PB.KTB/XII/2015 atas nama anak dengan kesimpulan agarAnak diberikan hukuman yang seringanringannya dengan pertimbangan : Apabila dijatuhi dengan putusan pidana penjara yang terlalu lamadikhawatirkan akan membawa dampak psikologis yang buruk bagianak, mengingat klien sedang menginjak masa remaja yang menurutteori imitasi (social learning theory
yangdibacakan dipersidangan tanggal 14 Januari 2016 yang mana Pembimbingkemasyarakatan telah membuat laporan penelitian bidang kemasyarakatan NoRegister : 242/KA/PB.KTB/XII/2015 atas nama anak dengan kesimpulanTerdakwa agar diberikan hukuman yang seringanringannya denganpertimbangan : Apabila dijatuhi dengan putusan pidana penjara yang terlalu lamadikhawatirkan akan membawa dampak psikologis yang buruk bagi anak,mengingat klien sedang menginjak masa remaja yang menurut teoriimitasi (social learning theory
Terbanding/Terdakwa : YULIANUS RIYADI Als RIYADI
85 — 17
Terdakwanya adalah seorang anak oleh karenaitu pemidanaan dengan tujuan penjeraan tidaklah tepat Berdasarkan landasan argumenttersebut diatas maka pidana yang harus dijatuhkan kepada Terdakwa disamping harusditetapkan berdasarkan tujuan sebagai alat untuk mencegah kejahatan (yaitu denganmempengaruhi tingkah laku si terpidana untuk tidak melakukan tindak pidana lagi ini iniberarti bertujuan agar si terpidana menjadi orang yang lebih baik dan berguna bagimasyarakat (reformation atau rehabilitation theory
24 — 7
proses pemeriksaan di persidangan Majelistidak melihat adanya halhal atau suatu alasan apapun yang dapat melepaskanterdakwa dari pertanggung jawaban pidana, baik karena alasan pembenarmaupun alasan pemaaf, maka perbuatan yang telah dilakukan oleh terdakwaharuslah dipertanggung jawabkan kepadanya;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 193 ayat (1) KUHAPterhadap diri terdakwa haruslah dijatuhi pidana yang sesuai denganperbuatannya;Menimbang, bahwa dari pengertian Teori Hukum Pidana (Public Theory
Terbanding/Penyidik Atas Kuasa PU : AIPDA ALI AGUS
26 — 12
Sehingga teori ini sering juga disebut teori tujuan(utilitarian theory).Sehingga berdasarkan teori tersebut terdakwa merasa telah merasa tersiksadan sedih selama proses pemeriksaan di penyidik kepolisian sampaidipengadilan, dan terdakwa memang mengakui melakukan penganiayaanterhadap saksi NURSIDAR Alias SIDAR dikarenakan terdakwa tidak bisamenahan emosi terhadap perlakuan saksi NURSIDAR Alias SIDAR yangtelah menjelekjelekan nama terdakwa kepada keluarga dari suami terdakwaoleh karena perasaan perempuan
38 — 9
Sternberg, dalam artikel yangberjudul A Triangular Theory of Love, diterbitkan dalam Psychological Review,American Psychological Association, Inc, Vol. 93, No. 2, 1986, hal. 119 135,komponen cinta mencakup kedekatan (intimacy), hasrat (passion), dankomitmen (commitment). Komponen kedekatan merujuk kepada perasaankedekatan, keterhubungan, dan keterikatan yang menimbulkan kehangatandalam hubungan cinta.
51 — 11
Teori bayangan/pengetahuan (voorstellings theory) dari Frankseorang guru besar di Tubingen, Jerman, atauwaarschijnijkheids theory atau teori praduga/teori prakiraandari Prof. Van Bemmelen dan Pompe yang mengatakanbahwa perbuatan itu memang dikehendaki pembuat.
ANIK PARTINI, S.H.
Terdakwa:
RONNY BIN Alm SLAMET
45 — 7
Teori membahayakan (poorsteelling theory) yang sebenarnyaberasal dari Renk, yang mengatakan bahwa suatu perbautan hanyadapat dikehedaki sedang suatu akibat hanya dapat dibayangkan;2.
Teori Kemauan (wills theory) yang sebenarnya dari Van Hippel,yang mengtakan bahwa sengaja itu ada, bila mana akibat dikehendakidan atas kehendak tersebut, si pelaku ingin mewujudkan pada suatuperbuatan, jikalau akibat itu dibayangkan sebagai tujuan;Halaman 13 dari 17 Putusan Nomor 216/Pid.Sus/2019/PN TigMenimbang, bahwa Jonkers, berpendapat bahwa menurut kemauanyang mengatakan, bukanlah bayangan yang membuat orang bertindak, tetapikemauan.
25 — 19 — Berkekuatan Hukum Tetap
No. 446 K/Pdt.Sus/201216Pengadilan Negeri dan oleh Mahkamah Agung paling lama 30 hari sejakmemori kasasi terdaftar di Kepaniteraan Mahkamah Agung.4 Terhadap pertimbangan Majelis Hakim tersebut dalam point (4) dan (5), PemohonKasasi/Semula Penggugat justru. sebaliknya Majelis Hakim keliru dalampertimbangannya dengan mendasarkan diri pada Surat Edaran Mahkamah Agung(SEMA) No. 4 Tahun 2003 dan Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) No. 11Tahun 2008 yang notabene dalam system pertanggaan theory (Stufenbau
Theory)menurut Hans Kelsen Surat Edaran Mahkamah Agung sebagaimana dimaksud diatas berada di bawah ketentuan UndangUndang, sehingga pertimbangan yangdemikian perlu dikesampingkan, apalagi Pemohon Kasasi/Semula Penggugatdalam gugatan ini lebih mendasarkan diri pada adanya Perbuatan Melawan Hukumyang dilakukan oleh Para Tergugat di internal partai karena adanya kepentingankepentingan tertentu sebagaimana dalam ketentuan UndangUndang Keperdataanpada Pasal 1365 KUH Perdata (BW), sehingga dalam konteks
31 — 19
Sternberg, dalam artikel yangberjudul A Triangular Theory of Love, diterbitkan dalam Psychological Review,American Psychological Association, Inc, Vol. 93, No. 2, 1986, hal. 119 135,komponen cinta mencakup kedekatan (intimacy), hasrat (passion), dankomitmen (commitment). Komponen kedekatan merujuk kepada perasaankedekatan, keterhubungan, dan keterikatan yang menimbulkan kehangatandalam hubungan cinta.
35 — 22
Teori kehendak (Wills Theory) dari VON HIPPEL seorangguru besar di Gottingen Jerman mengatakan bahwa Opzetitu sebagaide will atau kehendak, dengan alas an karenatingkah laku (handeling) itu merupakan suatu pernyataankehendak yang mana kehendak itu dapat ditujukan kepadasuatu. perbuatan tertentu. (Formale Opzet) yangkesemuanya dilarang dan diancam oleh Undang undang..
Teori bayangan / pengetahuan (Voorstellings Theory) dariFRANK seorang guru besar di Tubingen Jerman atauWaarschinjnikheisds Theoryatau teori Praduga / Perkiraandari Prof Van BEMMELEN dan POMPE yang mengatakanbahwa perbuatan itu memang dikehendaki pembuat akantetapi akibat dari perbuatan tersebut paling jauh hanyadapat diharapkan akan terjadi oleh si pembuat, setidaknyamasalah tersebut akan dapat dibayangkan akan terjadioleh si pembuat.Bahwa ditinjau dari corak atau bentuknya menurut PROFVan HAMEL
ALDININGGAR PANDANWANGI,S.H
Terdakwa:
JANUARI PANGGABEAN
41 — 28
Berdasarkan ilmu pengetahuan, penganiayaandiartikan sebagai setiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untukmenimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain;Menimbang, bahwa dalam pasal ini secara tersirat terdapat unsurkesengajaan (opzet) dalam perbuatan pelaku yakni perbuatan penganiayaantersebut dilakukan dengan didahului adanya niat dan kehendak dari pelaku (willen wetten theory) untuk menimbulkan perasaan tidak enak, rasa sakit atau lukapada korban;Menimbang, bahwa penganiayaan yang dimaksud
LIH kecamatan Pangkalan Kuras kabupaten Pelalawan laluTerdakwa melihat dorongmendorong antara Saksi Rikki dengan Saksi Dani laluSaksi Noviah hendak melerai namun Saksi Rikki malah memukul Saksi Noviahyang mengakibatkan Saksi Novi terjatuh, melihat hal tersebut Terdakwa marahyang mana Saksi Noviah dalam keadaan hamil lalu secara langsung Terdakwamemukul bagian mata kanan Saksi Rikki dan Saksi Rikki pun terjatuh;Menimbang, bahwa niat dan kehendak Terdakwa (will en wetten theory)dalam peristiwa ini
25 — 22
TEORI BAYANGAN/PENGETAHUAN (VOORSTELLINGS THEORY) dariFRANK seorang guru besar di Tubingen, Jerman atauWAARSCHUNLJKHEIDS THEORY atau) TEORI PRADUGA/TEORIPRAKIRAAN dari PROF.
28 — 18
Sternberg, dalam artikel yangberjudul A Triangular Theory of Love, diterbitkan dalam Psychological Review,American Psychological Association, Inc, Vol. 93, No. 2, 1986, hal. 119 135,komponen cinta mencakup kedekatan (intimacy), hasrat (passion), dankomitmen (commitment). Komponen kedekatan merujuk kepada perasaankedekatan, keterhubungan, dan keterikatan yang menimbulkan kehangatanHalaman 8 dari 11 Putusan Nomor 812/Pdt.G/2021/PA.PIhdalam hubungan cinta.
27 — 23
Sternberg, dalam artikel yangberjudul A Triangular Theory of Love, diterbitkan dalam Psychological Review,American Psychological Association, Inc, Vol. 93, No. 2, 1986, hal. 119 135,komponen cinta mencakup kedekatan (intimacy), hasrat (passion), dankomitmen (commitment). Komponen kedekatan merujuk kepada perasaankedekatan, keterhubungan, dan keterikatan yang menimbulkan kehangatandalam hubungan cinta.
40 — 13
verboden handeling willens en wetensatau sebagai melakukan tindakan yang terlarang secaradiketahui dan dikehendaki; Menimbang bahwa, dalam teori kesengajaan dikenal duateori yaitu teori kehendak (wilstheory) dimana = seseorangdikatakan sengaja apabila orang itu menghendaki dilakukannyaperbuatan tersebut, jadi dalam diri orang tersebut adakehendak untuk mewujudkan unsur unsur delik dalam rumusan13tindak pidana; Menimbang bahwa, teori yang kedua adalah teoripengetahuan /membayangkan (voorstelling theory