Ditemukan 11085 data

Urut Berdasarkan
 
Putus : 12-02-2020 — Upload : 08-12-2021
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 151 K/Pid.Sus/2020
Tanggal 12 Februari 2020 — SAEFI bin MUNASIB
2621 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Hal ini penting dipertimbangkan Judex Factimaupun Penuntut Umum mengingat jangan sampai terjadi Terdakwadihukum tidak sesuai dengan sikap batin atau kesalahan yang dilakukan.Artinya kesalahan dan mens rea Terdakwa sesuai dengan maksud Pasal127 Ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentangNarkotika, dan jangan sampai dihukum menerapkan pasal pengedarPasal 112 Ayat (1), Pasal 114 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun2009 tentang Narkotika.
    Terdakwa membeli sabuakan digunakan bersama secara melawan hokum;Bahwa Judex Facti maupun Penuntut Umum jangan hanyamempertimbangkan actus reus/perbuatan fisik, materil Terdakwa, tetapiwajib pula mempertimbangkan mens rea/kesalahan Terdakwa.
    rea dan kesalahan/niatTerdakwa seperti yang terungkap di persidangan, mens rea Terdakwamembeli dan memiliki sabu tersebut sematamata untuk menggunakansabu secara melawan hukum dan bukan untuk tujuan lainnya.
    Sedangkan mens rea/kesalahan Terdakwa membelikemudian memiliki, menguasai, menyimpan sisa Narkotika adalahbermaksud untuk tujuan menggunakan secara melawan hukum.Penerapan pasalpasal tersebut wajib memperhatikan danmempertimbangkan maksud dan tujuannya, dengan kata lain menerapkanundangundang bukan berdasarkan tekstual bunyi undangundang belakatetapi melainkan berdasarkan konstekstualnya;Bahwa dapat dipahami secara akal sehat bahwa Terdakwa sebagaipenyalahguna terntu sebelum menggunakan Narkotika
    Nomor 151 K/Pid.Sus/2020tanpa mempertimbangkan mens rea Terdakwa. Hal ini tentu bertentangandengan prinsip hukum pidana atau teori pertanggungjawaban pidana yangwajib diterapkan dalam setiap memeriksa dan menuntut perkara dipengadilan. Bahwa azas hukum yang selama ini berlaku dan dijunjungtinggi dalam praktek peradilan pidana bahwa tidak ada pidana tanpa adakesalahan.
Putus : 10-08-2015 — Upload : 14-12-2015
Putusan PN MAROS Nomor 90/Pid.Sus/2015/PN.Mrs
Tanggal 10 Agustus 2015 — Terdakwa : ADAM BIN SALEHA JPU : EMELIA FITRIANI,SH
7715
  • Bahkan menurut Idema bahwa membicarakan unsur kesalahan dalam hukumpidana berarti mengenai jantungnya hukum pidana.Menimbang, bahwa kesalahan harus ada pada diri Terdakwa dan merupakan suatu hal yang fundamental dalam mengkoreksi sifatjahatnya seorang Terdakwa di depan hukum pidana. jika ditelaah lebih lanjut bahwa actus non facit reum nisi mens sit rea terdiri dari duagolongan besar yakni Actus Reus atau perbuatan pelaksanaan dan Mens Rea atau niat.
    Sedangkan Mens Rea / Niat adalah sikap batin seseorang yangoleh Moljatno dipandang sebagai unsur yang turut menjadi pertimbangan kesalahan seseorang. Hal ini dijabarkan oleh Moeljatno dalam sebuah Teori Subjective Schuld.Menimbang, bahwa Mens Rea / Niat adalah terdiri dari 3 (tiga) sub sistem antara lain :a) Intention / dolus/ kesengajaan. b) Reclesness / Kesembronoan. c) Negligence / Culpa / Lalai.
    berkeyakinan bahwa unsur ini telah terpenuhi dan terbukti;=11Unsur Menyalahgunakan Narkotika golongan I bukan tanaman.Menimbang, bahwa kesengajaan adalah konstruksi hukum dari teori kesalahan yang lebih dikenal sebagai asas culpabilitas.Kesalahan adalah syarat mutlak bagi adanya pertanggungjawaban pidana untuk dijatuhi pidana. sebab di masyarakat Indonesia berlaku asastidak dipidananya seseorang jika tidak ada kesalahan; geen straf zonder schuld atau dalam bahasa latin actus non facit reum nisi mens
    Sedangkan Mens Rea / Niat adalah sikap batin seseorang yangoleh Moljatno dipandang sebagai unsur yang turut menjadi pertimbangan kesalahan seseorang. Hal ini dijabarkan oleh Moeljatno dalam sebuah Teori Subjective Schuld.Menimbang, bahwa Mens Rea / Niat adalah terdiri dari 3 (tiga) sub sistem antaralain : d) Intention / dolus/ kesengajaan. ) Reclesness / Kesembronoan. f) Negligence / Culpa / Lalai.
Putus : 19-02-2019 — Upload : 18-10-2019
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 3150 K/PID.SUS/2018
Tanggal 19 Februari 2019 — RAJU ADHA alias RAJU
3718 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Putusan Nomor 3150 K/PID.SUS/2018seharusnya Majelis Hakim dan Penuntut Umum mempertimbangkanpula mens rea dan atau niat dari Terdakwa;. Bahwa dari segi mens rea atau niat Terdakwa membeli, memiliki,menguasai atau menyimpan shabu seberat 0,02 (nol koma nol dua)gram untuk maksud dan tujuan digunakan secara melawan hukum;.
    Bahwa sejalan dengan prinsip hukum pidana, Terdakwa sesungguhnyahanya dipersalahkan atas perbuatannya sesuai dengan maksud dantujuan (mens rea) dan niat Terdakwa membeli dan menyimpannarkotika. Terungkap fakta persidangan maksud dan tujuan Terdakwamembeli, menyimpan atau memiliki narkotika tersebut untuk digunakansecara melawan hukum, sehingga Terdakwa dipersalahkan sesuaidengan mens rea atau niatnya;.
    Bahwa seorang penyalahguna yang ditangkap pada waktu sedangmelakukan perbuatan membeli, menyimpan, memiliki atau menguasainarkotika tidak dapat dipersalahkan melanggar Pasal 114 Ayat (1) atauPasal 112 Ayat (1) karena secara bathiniah (mens rea) atau niatTerdakwa tidak bermaksud mengedarkan, menjual, memperdagangkanmelainkan menggunakan narkotika. Ketentuan tersebut hanyalahdiperuntukkan bagi pelaku yang melakukan kegiatan peredaran gelapnarkotika;.
    Beberapa saat sebelum ditangkap oleh Polisi, Terdakwa telahmenggunakan shabu tersebut, sehingga sangat jelas antara mens reaatau niat Terdakwa membeli, menguasai, menyimpan atau memiliki shabutelah sesuai dengan perbuatan Terdakwa menggunakan shabu tersebut.Bahwa sudah menjadi kebutuhan dasar bagi penyalahguna ketikanarkotika yang dibeli, dimiliknya habis, maka tentu akan mencari laginarkotika, dan keadaan ini akan berulang terus pada dirinya sebagaipenyalahguna hingga akhirnya Terdakwa akan mengalami
Putus : 20-12-2018 — Upload : 27-08-2020
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2761 K/Pid.Sus/2018
Tanggal 20 Desember 2018 — SIGIT ANDRIANTO
13032 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Sedangkan mens rea Terdakwamembeli kemudian memiliki, menguasai, menyimpan Narkotika adalahuntuk tujuaan menggunakan secara melawan hukum. Penerapan pasalpasal tersebut wajib memperhatikan dan mempertimbangkan maksud dantujuannya Terdakwa.
    Menerapkan undangundang bukan berdasarkanHalaman 5 dari 11 halaman Putusan Nomor 2761 K/Pid.Sus/2018bunyi/tekstual undangundang belaka tetapi melainkan berdasarkankonstekstualnya;Bahwa apabila mens rea Terdakwa membeli, memiliki, menyimpan,menguasai Narkotika untuk maksud dan tujuan menggunakan secaramelawan hukum maka wajib menerapkan Pasal 127 Ayat (1) Huruf aUndangUndang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009, apabila mensrea dengan maksud untuk melakukan kegiatan peredaran gelap Narkotikamaka
    Terdakwa tidak mungkin dapat menggunakanganja tanpa terlebin dahulu membeli, kemudian memiliki, menyimpan,menguasai;Bahwa Penuntut Umum dalam memeriksa perkara a quo wajibmempertimbangkan mens rea Terdakwa seperti yang terungkapdipersidangan, mens rea Terdakwa membeli dan memiliki ganja tersebutsematamata untuk digunakan secara melawan hukum dan bukan untuktujuan lainnya;Bahwa oleh karena itu, apabila seorang seorang penyalahgunadalam hal ini Terdakwa ketika ditemukan sedang membeli atau memiliki
    ,menyimpan atau) menguasai Narkotika dengan mens rea untukmenggunakan tidak dapat dipersalahkan melanggar Pasal 114 Ayat (1)atau Pasal 111 Ayat (1) UndangUndang Republik Indonesia Nomor 35Tahun 2009 sebagaimana dalam perkara a quo;Bahwa untuk menunjukkan benar Terdakwa penyalahguna yaituTerdakwa tidak pernah terkait dalam kegiatan peredaran gelap Narkotika,hal ini dapat dibuktikan hasil pemeriksaan persidangan tidak terungkapfakta Terdakwa pernah menjual, mengedarkan secara gelap Narkotika.Terdakwa
    tidak pernah menjadi jaringan/sindikat peredaran gelapNarkotika;Halaman 6 dari 11 halaman Putusan Nomor 2761 K/Pid.Sus/2018Bahwa dalam putusan Penuntut Umum hanya mempertimbangkansecara kasat mata actus reus/perbuatan materil Terdakwa yaitu membelidan memiliki ganja, tanpa mempertimbangkan mens rea Terdakwa.
Putus : 04-04-2019 — Upload : 15-10-2020
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1181 K/Pid.Sus/2019
Tanggal 4 April 2019 — MOCH. FAISAL alias KATENG bin H. M. MUSTAR
11132 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Hal ini penting dipertimbangkan Judex Factimaupun Penuntut Umum mengingat jangan sampai terjadi Terdakwadihukum tidak sesuai dengan sikap batin dan kesalahan yang dilakukan.Artinya kesalahan dan mens rea Terdakwa sebagai penyalahguna Pasal127 ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 dan jangansampai dihukum dengan menggunakan pasal pengedar Pasal 112 ayat(1), Pasal 111 ayat (1), Pasal 114 ayat (1) UndangUndang Nomor 35Tahun 2009;Terungkap fakta, sikap batin atau niat Terdakwa menggunakan
    shabudan tidak bermaksud melakukan kegiatan peradaran gelap narkotika;Bahwa Judex Facti maupun Penuntut Umum dalam memeriksa perkaraa quo wajib mempertimbangkan mens rea dan kesalahan/fiat Terdakwaseperti yang terungkap di persidangan, mens rea Terdakwa membeli danmemiliki shabu tersebut sematamata untuk digunakan secara melawanhukum dan bukan untuk tujuan lainnya;Seorang penyalahguna dalam hal ini Terdakwa ketika ditemukan sedangmembeli atau memiliki, menyimpan atau menguasai narkotika denganmens
    Putusan Nomor 1181 K/Pid.Sus/2019114 ayat (1) atau Pasal 112 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun2009 sebagaimana dalam perkara a quo;Apabila mens rea Terdakwa membeli, memiliki, menyimpan, menguasainarkotika untuk maksud dan tujuan menggunakan secara melawan hukummaka wajib menerapkan Pasal 127 ayat (1) huruf a UndangUndangNomor 35 Tahun 2009, apabila mens reanya dengan maksud untukmelakukan kegiatan peredaran gelap narkotika maka menerapkan Pasal112 ayat (1) atau Pasal 114 ayat (1) UndangUndang
    Sedangkan mens rea Terdakwa membeli kemudianmemiliki, menguasai, menyimpan narkotika adalah bermaksud untuktujuan menggunakan secara melawan hukum.
    Putusan Nomor 1181 K/Pid.Sus/2019narkotika;:Bahwa dalam putusan Judex Facti hanya mempertimbangkan secarakasat mata actus reus/perbuatan materil Terdakwa yaitu membeli danmemiliki shabu, tanopa mempertimbangkan mens rea Terdakwa. Hal initentu. bertentangan dengan oprinsip hukum pidana atau teoripertanggungjawab pidana yang wajib diterapkan dalam setiap memeriksadan menuntut perkara di pengadilan.
Putus : 29-07-2019 — Upload : 02-11-2021
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 202 PK/Pid.Sus/2019
Tanggal 29 Juli 2019 — ABDULLAH NASICH bin AKHMARI;
6449 Berkekuatan Hukum Tetap
  • No. 202 PK/Pid.Sus/2019Bahwa terhadap perbuatan Terpidana a quo tidak serta merta dapatditerapkan ketentuan Pasal 114 ayat (1) atau Pasal 112 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, meskipun pada waktuditangkap, Terpidana ditemukan sedang membawa, membeli ataumemiliki, menguasai, menyimpan shabu seberat 0,90 (nol komasembilan puluh) gram;Bahwa seseorang dihukum atas perbuatannya dengan mempertimbangkan mens rea/kesalahannya.
    Hal ini penting dipertimbangkan Judex Factimaupun Penuntut Umum, mengingat jangan sampai terjadi Terpidanadihukum tidak sesuai dengan sikap batin atau kesalahan yang dilakukan.Artinya, kKesalahan dan mens rea Terpidana sesuai dengan maksudPasal 127 ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009tentang Narkotika dan jangan sampai dihukum dengan ketentuan pasalpengedar, yaitu Pasal 114 ayat (1) atau Pasal 112 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;Bahwa terungkap fakta hukum
    Fakta tersebut menunjukkan sikap batin atau niatTerpidana membeli shabu dengan maksud menyalahgunakan dan bukanbermaksud melakukan kegiatan peredaran gelap Narkotika;Bahwa Judex Facti maupun Penuntut Umum dalam memeriksa perkaraa quo seharusnya mempertimbangkan mens rea/kesalahan/niatTerpidana seperti yang terungkap di persidangan.
    Mens rea Terpidanamembeli dan memiliki shabu tersebut sematamata untuk menggunakanshabu secara melawan hukum dan bukan untuk tujuan lainnya;Bahwa seorang penyalahguna seperti halnya Terpidana ketikaditemukan sedang membeli atau memiliki, menyimpan atau menguasaiNarkotika dengan mens rea/kesalahan untuk menggunakan shabu tidakdapat dipersalahkan melanggar Pasal 114 ayat (1) atau Pasal 112 ayat(1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotikasebagaimana dalam perkara a quo.
    Narkotika tanpa terlebih dahulumembeli, memiliki, menyimpan atau menguasai Narkotika;Bahwa untuk menunjukkan benar Terpidana adalah seorangpenyalahguna dapat dibuktikan berdasarkan pemeriksaan persidangan.Tidak terungkap kalau Terpidana pernah terkait dengan kegiatanperedaran gelap Narkotika atau menjadi anggota jaringan atau sindikatperedaran gelap Narkotika;Bahwa putusan Judex Facti hanya mempertimbangkan actusreus/perbuatan materiil Terpidana, yaitu membeli dan memiliki shabu,tanopa mempertimbangkan mens
Putus : 07-02-2018 — Upload : 13-11-2018
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2268 K/Pid.Sus/2017
Tanggal 7 Februari 2018 — DEDY SYAHPUTRA NASUTION alias DEDI;
2213 Berkekuatan Hukum Tetap
  • No. 2268 K/Pid.Sus/2017tersebut tidak dapat dikatakan memenuhi ketentuan Pasal 114 ayat(1) atau Pasal 112 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009tentang Narkotika, karena ketentuan pasalpasal tersebut diperuntukkan bagi Terdakwa yang mempunyai mens rea dan actus reusmemiliki, menguasai, menyimpan Narkotika dalam jumlah banyak(melebihi batas kepemilikan bagi penyalahguna) dengan tujuan untukdijual, diedarkan dan diperdagangkan.
    dan penguasaan Narkotika yangdilakukan oleh Terdakwa, yang berada dalam konteks penyalahgunaan Narkotika sebagaimana diatur dalam Pasal 127 ayat (1) hurufa UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;Bahwa penerapan Pasal 114 ayat (1) atau Pasal 112 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika oleh PenuntutUmum dan Judex Facti seharusnya tidak hanya mempertimbangkanperbuatan lahiriah atau perbuatan materiil atau actus reus Terdakwasemata, tetapi juga wajib mempertimbangkan mens
    rea Terdakwa;Bahwa sesuai dengan asas hukum pidana, yaitu tidak ada pidanatanpa ada kesalahan, Hakim harus mampu mengetahui danmenjelaskan kesalahan atau mens rea apa yang sesungguhnyadilakukan Terdakwa, apakah kesalahan atau mens rea untukmenyalahgunakan atau untuk kegiatan peredaran gelap Narkotika;Bahwa dengan pertimbangan tersebut, pada akhirnya Hakim dalammemeriksa perkara Narkotika harus mampu membedakan hakikatatau esensi pembelian, kepemilikan, penguasaan Narkotika bagipenyalahguna dengan
    Oleh karena itu, untuk menentukan apakahTerdakwa penyalahguna atau pengedar/bandar seharusnya tidakdidasarkan pada actus reus atau perbuatan lahiriah belaka, tetapimelalui konteks perouatan dengan mempertimbangkan mens rea ataukesalahan Terdakwa;Bahwa untuk menentukan apakah Terdakwa benar penyalahgunaNarkotika, maka akan dipertimbangkan beberapa indikator selainalasan/indikator yang telah dipertimbangkan sebelumnya:e Terdakwa membeli sabu, kemudian memiliki, menyimpan,menguasainya dalam jumlah relatif
    No. 2268 K/Pid.Sus/2017bagi penyalahguna yang sedang menjalani masa rehabilitasisesuai ketentuan SEMA Nomor 4 Tahun 2010 juncto SEMANomor 3 Tahun 2011;Sebelum ditangkap polisi, Terdakwa telah menggunakan sabudengan kaca pireks;Dari segi mens rea, Terdakwa membeli, memiliki, menguasai danmenyimpan Narkotika tersebut untuk maksud dan tujuandigunakan secara melawan hukum;Alat bukti yang tidak terbantahkan membenarkan Terdakwaadalah penyalahguna yaitu hasil pemeriksaan urine Terdakwaberdasarkan Berita
Putus : 16-03-2020 — Upload : 07-12-2021
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2816 K/PID.SUS/2017
Tanggal 16 Maret 2020 — Rahmat Zees alias Mat
4714 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Terdakwa memenuhi kualifikasiPasal 127 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009;Bahwa Terdakwa membeli dan memiliki, menguasai narkotika denganmaksud sematamata untuk tujuan digunakan secara melawan hukum;Bahwa untuk memastikan Terdakwa benar membeli, memiliki,menguasai, atau menyimpan shabu untuk tujuan digunakan secaramelawa hukum dapat dibuktikan berdasarkan pada fakta persidanganyaitu pada waktu Terdakwa ditangkap Polisi baru selesai menggunakannarkotika;:Bahwa dari segi ajaran kesalahan atau mens
    rea ini sangat pentingdipertimbangkan terkait dengan perinsip hukum pidana bahwa tidakseorangpun dapat dipidana tanpa didasarkan pada kesalahan atau mensrea;Bentuk mens rea atau kesalahan dalam tingkatan sengaja atau culpapada diri Terdakwa dapat dibuktikan berdasarkan perbuatan materil yangdilakukan, Terdakwa dinyatakan bersalah dan dihukum apabila terbuktiadanya kesalahan (sengaja atau culpa ) atau adanya mens rea;Kesalahan Terdakwa dalam perkara a quo adalah menggunakannarkotika secara melawan
    No. 2816 K/PID.SUS/2017Bahwa Narkotika yang ditemukan Polisi jenis shabu sebanyak 154,9(seratus lima puluh empat koma sembilan) milligram setara dengan0,1549 (nol koma satu lima empat sembilan) gram, masih dalam batastoleransi sebagai Penyalahguna;Bahwa fakta hukum tersebut menunjukkan Terdakwa adalahPenyalahguna Narkotika diketahui melalui pembelian narkotika dalamjumlah sedikit, yaitu Kurang dari 1 (Satu) gram;Bahwa dari segi mens rea, sikap batin Terdakwa sangat jelas dalammembeli narkotika bukan
    Bahwa Penuntut Umum maupun JudexFacti seharusnya dapat membedakan memiliki, menguasai narkotikamenurut ketentuan Pasal 112 Ayat (1) untuk tujuan peredaran gelapdengan membeli, memiliki, menguasai narkotika untuk tujuan digunakanmenurut ketentuan Pasal 127 Ayat (1) huruf a;Bahwa Judex Facti maupun Penuntut Umum seharusnyamempertimbangkan mens rea dan latar belakang / rekam jejak Terdakwaterkait dengan narkotika dan banyaknya barang bukti yang ditemukandalam jumlah sedikit, serta hasil pemeriksaan
Putus : 19-08-2019 — Upload : 09-06-2021
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2146 K/Pid.Sus/2019
Tanggal 19 Agustus 2019 —
2213 Berkekuatan Hukum Tetap
  • No. 2146 K/Pid.Sus/2019Bahwa Terdakwa dihukum atas perbuatannya dengan mempertimbangkan mens rea/kesalahannya.
    Hal ini penting dipertimbangkanJudex Facti maupun Penuntut Umum untuk mencegah jangan sampaiterjadi Terdakwa dinyatakan bersalah melakukan suatu perbuatan yangtidak sesual dengan sikap batin atau kKesalahan yang dilakukannya sertamencegah jangan sampai Terdakwa dihnukum dengan menerapkan pasalpengedar, yaitu Pasal 114 Ayat (1) atau Pasal 112 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, padahal kesalahan/mens rea Terdakwa sesungguhnya sesuai dengan maksud Pasal 127Ayat (1) huruf a
    Tujuan Terdakwa membeli,memiliki, menguasai, menyimpan Narkotika jenis sabu sebagaimanaterungkap dalam persidangan adalah untuk maksud dan tujuandigunakan secara melawan hukum;Bahwa Judex Facti maupun Penuntut Umum jangan hanyamempertimbangkan actus reus/perbuatan fisik, materiil Terdakwa, tetapiwajid pula mempertimbangkan mens rea/kesalahan Terdakwa.
    No. 2146 K/Pid.Sus/2019atau Pasal 112 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentangNarkotika dengan mens rea/kesalahan orang membeli, memiliki,menyimpan Narkotika untuk digunakan secara melawan hukumsebagaimana dimaksud Pasal 127 Ayat (1) huruf a UndangUndangNomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
    Tidak mungkin Terdakwa dapatmenggunakan Narkotika tanpa terlebin dahulu membeli, memiliki,menyimpan atau menguasai Narkotika (kecuali Terdakwa dipanggilmengkonsumsi saja);Bahwa memori kasasi Penuntut Umum maupun putusan Judex Factihanya mempertimbangkan actus reus/perbuatan materiil Terdakwa, yaitumembeli dan memiliki sabu, tanpa mempertimbangkan mens reaTerdakwa.
Putus : 27-11-2018 — Upload : 04-12-2020
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2322 K/Pid.Sus/2018
Tanggal 27 Nopember 2018 — RISA MADONA DALIMUNTHE alias DONA;
11134 Berkekuatan Hukum Tetap
  • 35 Tahun 2009 tentang Narkotika diperuntukkan bagi parabandar, pengedar, penjual, penerima, orang yang menyerahkan,menjadi perantara jual beli Narkotika dan sebagainya, dengan maksuddan tujuan melakukan kegiatan peredaran gelap Narkotika,sedangkan mens rea Terdakwa membeli kemudian memiliki,menguasai, menyimpan Narkotika adalah bermaksud untuk tujuanmenggunakan secara melawan hukum.
    Penerapan pasalpasaltersebut wajib memperhatikan dan mempertimbangkan maksud dantujuannya, dengan kata lain menerapkan undangundang bukanberdasarkan tekstual bunyi undangundang belaka, tetapiberdasarkan kontekstualnya;Bahwa apabila mens rea Terdakwa membeli, memiliki, menyimpan,menguasai Narkotika untuk maksud dan tujuan menggunakan secaramelawan hukum, maka wajib diterapkan Pasal 127 ayat (1) huruf aUndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
    Terdakwa tidakmungkin dapat menggunakan ganja tanpa terlebin dahulu membeli,kemudian memiliki, menyimpan, menguasai:Bahwa Judex Facti maupun Penuntut Umum dalam memeriksaperkara a quo wajib mempertimbangkan mens rea Terdakwa sepertiyang terungkap di persidangan.
    Mens rea Terdakwa membeli danmemiliki ganja tersebut sematamata untuk digunakan secaramelawan hukum dan bukan untuk tujuan lainnya;Bahwa oleh karena itu, apabila seorang penyalahguna, dalam hal iniTerdakwa, ketika ditemukan sedang membeli atau memiliki,menyimpan atau menguasai Narkotika dengan mens rea untukmenggunakan, tidak dapat dipersalahkan melanggar Pasal 111 ayat(1) dan Pasal 112 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009tentang Narkotika sebagaimana dalam perkara a quo;Bahwa untuk menunjukkan
    Terdakwa tidak pernah menjadijaringan atau sindikat peredaran gelap Narkotika;Bahwa dalam putusan, Judex Facti hanya mempertimbangkan secarakasat mata actus reus atau perbuatan materiil Terdakwa, yaitumembeli dan memiliki sabu, tanpa mempertimbangkan mens reaTerdakwa. Hal itu tentu bertentangan dengan prinsip hukum pidanaatau teori pertanggungjawaban pidana yang wajib diterapkan dalamsetiap memeriksa dan menuntut perkara di pengadilan.
Putus : 03-12-2018 — Upload : 15-10-2020
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2503 K/Pid.Sus/2018
Tanggal 3 Desember 2018 — SRI MULYO HARMANTO alias GEMBONG bin PONIMAN
11319 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Kecuali Terdajwa diajakmenggunakan;Bahwa untuk menghukum Terdakwa atas suatu tindak pidanasebagaimana dalam dakwaan Penuntut Umum seharusnya Judex Factimempertimbangkan kesalahan/mens rea Terdakwa seperti yangterungkap di persidangan, bahwa mens rea Terdakwa menyimpan,menguasai, memiliki Narkotika untuk digunakan secara melawanhukum/melawan hak dan bukan untuk tujuan lainnya;Apabila Terdakwa ditemukan sedang membeli, memperoleh ataumemiliki, menyimpan atau menguasai Narkotika akan tetapi mens reauntuk
    Sebab hanyamempertimbangkan perbuatan yang tekstual, secara kasat mata sajayaitu. actus reus/perbuatan materiil Terdakwa yaitu membeli danmemiliki, menguasai shabu, tanpa mempertimbangkan mens reaTerdakwa.
    Padahal berdasarkan fakta sidang mens rea Terdakwamemperoleh, memiliki Shabu tersebut untuk tujuan digunakan;Bahwa cara pandang Penuntut Umum tentu bertentangan denganprinsip hukum pidana atau teori pertanggungjawaban pidana yang wajibditerapbkan dalam setiap pemeriksaan perkara di pengadilan. Bahwaazas hukum yang selama ini berlaku dan dijunjung tinggi dalam praktekperadilan pidana bahwa tidak ada pidana tanpa kesalahan denganmempertimbangkan mens rea.
Putus : 20-12-2018 — Upload : 31-10-2019
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2893 K/PID.SUS/2018
Tanggal 20 Desember 2018 — MARINAH AMAN binti AMAN KIMIN
3116 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Judex juris berpendapat perbuatan Terdakwa a quo tidak serta mertadapat diterapkan ketentuan Pasal 114 ayat (1) atau Pasal 112 ayat (1),meskipun pada waktu Terdakwa ditangkap ditemukan sedang membeliatau memiliki, menguasai, menyimpan narkotika sebanyak 0,1640 (nolkoma satu enam empat nol) gram sebab dari segi mens rea Terdakwatidak bermaksud melakukan kegiatan peredaran gelap narkotika;Bahwa dari segi historis pembuatan UndangUndang Narkotika, ketentuanPasal 114 ayat (1) atau Pasal 112 ayat (1)
    Sedangkan mens rea Terdakwamembeli kemudian memiliki, menguasai, menyimpan narkotika adalahbermaksud untuk tujuan menggunakan secara melawan hukum.Penerapan PasalPasal tersebut wajid memperhatikan danmempertimbangkan maksud dan tujuannya, dengan kata lain menerapkanundangundang bukan berdasarkan tekstual bunyi undangundang belakatetapi melainkan berdasarkan kontekstualnya;Bahwa secara akal sehat seharusnya dapat dipahami kedudukanTerdakwa sebagai penyalaguna tentu sebelum menggunakan narkotikamaka
    Terdakwa tidak mungkin dapat menggunakansabu tanpa terlebih dahulu membeli kemudian memiliki, menyimpan.menguasai;Halaman 6 dari 12 halaman Putusan Nomor 2893 K/PID.SUS/2018Bahwa judex facti maupun Jaksa Penuntut Umum dalam memeriksaperkara a quo wajib mempertimbangkan mens rea Terdakwa seperti yangterungkap dipersidangan, mens rea Terdakwa membeli dan memiliki sabutersebut sematamata untuk digunakan secara melawan hukum danbukan untuk tujuan lainnya;Oleh karena itu, apabila seorang penyalahguna
    dalam hal ini Terdakwaketika ditemukan sedang membeli atau memiliki, menyimpan ataumenguasai narkotika dengan mens rea untuk menggunakan tidak dapatdipersalahkan melanggar Pasal 114 ayat (1) atau Pasal 112 ayat (1)sebagaimana dalam perkara a quo;Bahwa untuk menunjukkan benar Terdakwa penyalahgunayaituTerdakwa tidak pernah terkait dalam kegiatan peredaran gelap narkotika,hal ini dapat dibuktikan hasil pemeriksaan persidangan tidak terungkapfakta Terdakwa pernah menjual, mengedarkan secara gelap narkotika.Terdakwa
    tidak pernah menjadi jaringan atau sindikat peredaran gelapnarkotika:Bahwa dalam putusan judex facti hanya mempertimbangkan secara kasatmata actus reus/perbuatan materil Terdakwa yaitu membeli dan memilikisabu, tanpa mempertimbangkan mens rea Terdakwa.
Putus : 13-12-2018 — Upload : 22-12-2020
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2771 K/Pid.Sus/2018
Tanggal 13 Desember 2018 — MUHAMMAD IRFAN ROSYADI bin IMAM QODARI
14235 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Kecuali Terdakwa diajakmenggunakan; Bahwa untuk menghukum Terdakwa atas suatu tindak pidanasebagaimana dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum, maka judex factimaupun Jaksa Penuntut Umum = seharusnya mempertimbangkankesalahan/mens rea Terdakwa seperti yang terungkap di persidangan,bahwa mens rea Terdakwa membeli dan memiliki, menyimpan Narkotikauntuk digunakan secara melawan hukum/melawan hak dan bukan untuktujuan lainnya; Apabila Terdakwa ditemukan sedang membeli, memperoleh ataumemiliki, menyimpan atau
    menguasai Narkotika akan tetapi mens reanyaHal. 6 dari 12 hal.
    Sebabhanya mempertimbangkan perbuatan yang tekstual, secara kasat matasaja yaitu actus reus/perbuatan materiil Terdakwa yaitu membeli danmemiliki, menguasai Shabu, tanpa mempertimbangkan mens reaTerdakwa, padahal berdasarkan fakta sidang, mens rea Terdakwamemperoleh, memiliki Shabu tersebut untuk tujuan digunakan; Bahwa cara pandang Jaksa Penuntut Umum maupun judex facti tentubertentangan dengan prinsip hukum pidana atau teoripertanggungjawaban pidana yang wajib diterapkan dalam setiappemeriksaan
    Bahwa asas hukum yang selama iniberlaku dan dijunjung tinggi dalam praktek peradilan pidana bahwa tidakada pidana tanpa ada kesalahan dengan mempertimbangkan mens rea.Bahwa penuntutan Jaksa Penuntut Umum maupun putusan judex factiatas penjatuhan pidana Terdakwa, hanya atas dasar actus reus semata,sama sekali tidak dibenarkan dalam sistem hukum dan peradilan diIndonesia.
Putus : 26-02-2018 — Upload : 22-11-2018
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2579 K/Pid.Sus/2017
Tanggal 26 Februari 2018 — ACHMAD HAMZAH bin MAT HOSEN
6542 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Bukankah ketentuan tersebut diperuntukkan bagi pelaku yangmempunyai mens rea dan actus reus memiliki, mMengusai, Menyimpan Narkotikadalam jumlah banyak (melebihi batas kepemilikan bagi penyalah guna) dengantujuan untuk dijual, diedarkan, diperdagangkan;Sedangkan berbanding terbaliknya dengan pembelian, pemilikan, penguasaanNarkotika oleh Terdakwa berada dalam konteks penyalahgunaan NarkotikaPasal 127 Ayat (1) huruf a;Halaman 5 dari 13 halaman Putusan Nomor 2579 K/Pid.Sus/2017Penerapan ketentuan Pasal
    112 Ayat (1) atau Pasal 114 Ayat (1) seharusnyasecara hukum judex facti maupun Penuntut Umum, selain mempertimbangkankonteks perbuatan lahiriah/perbuatan materiil Terdakwa I, juga wajibmempertimbangkan mens rea.
    Hal inilah yang dilakukan olehJudex facti maupun Penuntut Umum dalam memeriksa, mengadili dan memutusperkara a quo;Pernyataan judex facti bahwa Terdakwa bersalah melakukan tindak pidanamelanggar pasal dalam dakwaan Penuntut Umum, dengan hanya melihatperbuatan lahiriah/actus reus belaka kemudian mencocokkan rumusan undangundang tidak seharusnya terjadi, sebab untuk menyatakan Terdakwa bersalahwajib hukumnya mempertimbangkan mens rea Terdakwa ;Sesuai dengan azas hukum pidana yang dijunjung tinggi selama
    ini dalammemeriksa, mengadili dan memutus perkara dan dipegang teguh seluruh Hakimdi seluruh dunia bahwa tidak ada pidana tanpa ada kesalahan;Hakim harus mampu mengetahui dan menjelaskan kesalahan/mens rea apayang sesungguhnya dilakukan Terdakwa , apakah mens rea/kesalahan untukmenyalahgunakan atau kegiatan peredaran gelap Narkotika;Bahwa dengan pertimbangan tersebut, pada akhrinya Hakim dalam memeriksaperkara Narkotika tentu mampu membedakanhakikat/esensi pembelian,kepemilikan, penguasan Narkotika
    Bahwa dari segi mens rea, Terdakwa membeli Narkotika, kemudianmemiliki, menguasai, menyimpan Narkotika tersebut untuk maksud dantujuan digunakan secara melawan hukum;4. Sebelum ditangkap Polisi, Terdakwa telah menggunakan sabusabu.
Putus : 25-09-2019 — Upload : 02-11-2021
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 3132 K/Pid.Sus/2019
Tanggal 25 September 2019 — MUH. ARYA ANUGRAH alias ARI bin SYARIFUDDIN
4321 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Artinya kesalahan dan mens reaTerdakwa sesuai dengan maksud Pasal 127 Ayat (1) huruf a UndangUndangNomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dan jangan sampai dihukummenerapkan pasal pengedar Pasal 112 Ayat (1), Pasal 114 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
    Umum akan menghukum orang/Terdakwa tidak sesuai dengan sikapbatin atau kesalahan yang dialaminya;Bahwa judex facti maupun Penuntut Umum dalam memeriksa perkara a quoseharusnya mempertimbangkan mens rea dan kesalahan/niat Terdakwa sepertiHalaman 6 dari halaman 13 Putusan Nomor 3132 K/Pid.
    Sus/2019yang terungkap di persidangan, mens rea Terdakwa membeli dan memiliki sabutersebut sematamata untuk menggunakan sabu secara melawan hukum danbukan untuk tujuan lainnya;Seorang penyalahguna seperti halnya Terdakwa ketika ditemukan sedangmembeli atau memiliki, menyimpan atau menguasai narkotika dengan mensrealkesalahan untuk menggunakan sabu tidak dapat dipersalahkan melanggarPasal 114 Ayat (1) atau Pasal 112 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009tentang Narkotika sebagaimana dalam perkara
    a quo;Terdakwa membeli, memiliki, menyimpan, menguasai narkotika untuk maksud dantujuan menggunakan secara melawan hukum seharusnya menerapkan Pasal 127Ayat (1) huruf a, sebaliknya mens rea/kesalahannya dengan maksud untukmelakukan kegiatan peredaran gelap narkotika maka menerapkan Pasal 112 Ayat(1) atau Pasal 114 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentangNarkotika:Bahwa dari segi historis pembuatan UndangUndang Narkotika, ketentuan Pasal114 Ayat (1) atau Pasal 112 Ayat (1) diperuntukkan
    Sedangkan mens rea/kesalahan Terdakwa membeli kemudian memiliki,menguasai, menyimpan sisa narkotika adalah bermaksud untuk tujuanmenggunakan secara melawan hukum.
Putus : 19-09-2019 — Upload : 11-01-2021
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 234 PK/Pid.Sus/2019
Tanggal 19 September 2019 — YULIUS TANAN, Sp alias LIUS
244173 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Hal ini penting dipertimbangkan Judex Factimaupun Penuntut Umum mengingat jangan sampai terjadi Terpidanadihukum tidak sesuai dengan sikap batin atau kesalahan yang dilakukan.Artinya kesalahan dan mens rea Terpidana sesuai dengan maksud Pasal127 Ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009, dan jangansampai dihukum menerapkan pasal pengedar Pasal 112 Ayat (1), Pasal111 Ayat (1), Pasal 114 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009.Hal. 5 dari 10 hal Putusan Nomor 234 PK/Pid.Sus/2019Menghukum
    1) atau Pasal 112 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 hanya dapat diterapbkan kepada parapelaku yang membeli, memiliki, menguasai, menyimpan Narkotika untuktujuan melakukan kegiatan peredaran gelap Narkotika misalnya membeliSabu kemudian dijual kembali, atau menyimpan, memiliki, menguasaiSabu untuk diedarkan atau diperdagangkan secara melawan hukum.Judex Facti maupun Penuntut Umum jangan hanya mempertimbangkanactus reus/perbuatan fisik, materil Terpidana, tetapi wajib pulamempertimbangkan mens
    Tanpamempertimbangkan hal tersebut bisa jadi Penuntut Umum akanmenghukum orang tidak sesuai dengan sikap batin atau kesalahannya.Bahwa seorang Penyalahguna seperti halnya Terpidana ketika ditemukansedang membeli atau memiliki, menyimpan atau menguasai Narkotikadengan mens rea/kesalahan untuk menggunakan Sabu seharusnyaditerapkan Pasal 127 ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun,sebaliknya apabila mens rea/kesalahannya dengan maksud untukmelakukan kegiatan peredaran gelap Narkotika baru dapat
    Tidak mungkin Terpidanadapat menggunakan Narkotika tanpa terlebih dahulu membeli, memiliki,menyimpan atau menguasai Narkotika (kecuali Terpidana dipanggilmengkonsumsi saja).Bahwa Judex Facti maupun Penuntut Umum hanya mempertimbangkanactus reus/perbuatan materil Terpidana yaitu membeli dan memiliki Sabu,tanpa mempertimbangkan mens rea Terpidana.
Register : 23-04-2019 — Putus : 21-05-2019 — Upload : 24-05-2019
Putusan PN PEMALANG Nomor 64/Pid.B/2019/PN Pml
Tanggal 21 Mei 2019 — Penuntut Umum:
FITRI WATU PAKSI, SH
Terdakwa:
1.SLAMET ANGGONO Alias GONO Bin SUGIANTO
2.DWIFA SEVANDI Alias EVAN Bin SUDIRJO
364
  • Mens Biore Double Scrub Facial Foam Deep Fresh sebanyak 3 buah.
  • Mens Biore Double Scrub Facial Foam Cool Oil Clear sebanyak 3 buah.
  • Mens Biore Double Scube Facial Foam White Energy sebanyak 3 buah.
  • Gatsby Cooling Face Wash Oil Control Clay sebanyak 3 buah.
  • Gatsby Cooling Face Wash Speedy Bright sebanyak 3 buah.
  • Gatsby Cooling Face Wash Balck Power sebanyak 3 buah.
    Mens Biore Double Scrub Facial Foam Deep Fresh sebanyak 3 buah16. Mens Biore Double Scrub Facial Foam Cool Oil Clear sebanyak 3 buah17. Mens Biore Double Scube Facial Foam White Energy sebanyak 3 buah18. Gatsby Cooling Face Wash Oil Control Clay sebanyak 3 buah19. Gatsby Cooling Face Wash Speedy Bright sebanyak 3 buah20.
    jenis sebanyak 14 bungkus.Rokok merk U Bold isi 12 sebanyak 7 bungkus.Rokok merk Sampoerna berbagai macam jenis sebanyak 201 bungkus.Rokok merk Marlboro berbagai macam jenis sebanyak 73 bungkus.Rokok merk Equs sebanyak 8 bungkus.Rokok merk Luckystrike sebanyak 51 bungkus.Rokok merk Esse berbagai macam jenis sebanyak 80 bungkus.Rokok merk Wismilak berbagai macam Jjenis sebanyak 12 bungkus.Facial Foam total keselurunan sebanyak 69 dengan rincian sebagai berikut:1)2)3)4)5)6)Facial Foam merk Vaceline mens
    berbagai jenis sebanyak 5 picis.Facial Foam merk Loreal mens berbagai jenis sebanyak 2 picis.Facial Foam merk pons mens berbagai jenis sebanyak 16 picis.Facial Foam merk biore mens berbagai jenis sebanyak 12 picis.Facial Foam merk gatsby mens berbagai jenis sebanyak 9 picis.Facial Foam merk Gamier mens berbagai jenis sebanyak 25 picis.Serta Uang tunai sebesar Rp. 170.000, (Seratus tujuh puluh ribu rupiah)Pada hari Kamis tanggal 28 Februari 2019 sekitar jam 22.00 Wib diPoskampling Rt.09 Rw.01 Desa
Putus : 03-09-2018 — Upload : 16-10-2019
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1775 K/PID.SUS/2018
Tanggal 3 September 2018 — SITI LASTITI alias TITI
3011 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Ketua Majelis berpendapat perbuatan Terdakwa a quo tidak serta mertadapat diterapkan ketentuan Pasal114 Ayat (1) UndangUndang Nomor35 Tahun 2009 atau Pasal 112 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35Tahun 2009, meskipun pada waktu ditangkap Terdakwa diemukansedang membeli atau memiliki, menguasai, menyimpan Narkotikasebanyak 0,0841 (nol koma nol delapan empat puluh satu) gram,tetapi harus dipertimbangkan mens rea Terdakwa;Bahwa dari segi sejarah pembentukan ketentuan Pasal 114 Ayat (1)UndangUndang Nomor 35
    Dengan kata lain,judex facti maupun Penuntut Umum menerapkan undangundangbukan sekedar memenuhi rumusan secara tekstual bunyi undangundang belaka, tetapi juga diterapkan berdasarkan kontekstualnya;Seperti halnya dalam perkara a quo , mens rea Terdakwa membeli,memiliki, mMenyimpan, menguasai Nakotika untuk maksud dan tujuanmenggunakan secara melawan hukum maka wajib menerapkanPasal 127 Ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009,apabila mens reanya dengan maksud untuk melakukan kegiatanperedaran
    Terdakwa tidak mungkin dapat menggunakansabu tanpa terlebih dahulu membeli, Kemudian memiliki, menyimpan,menguasai;Bahwa Penuntut Umum maupun judex facti dalam memeriksaperkara a quo wajib mempertimbangkan mens rea Terdakwamembeli dan memiliki sabu tersebut sematamata untuk digunakansecara melawan hukum dan bukan untuk tujuan lainnya;Oleh karena itu, apabila seorang penyalahguna dalam hal ini Terdakwaketika ditemukan sedang membeli atau memiliki, menyimpan ataumenguasai Narkotika dengan mens rea
    Putusan NomorNarkotika, hal ini dapat dibuktikan hasil pemeriksaan persidangantidak terungkapfakta Terdakwa pernah menjual, mengedarkan secara gelap Narkotika.Terdakwa tidak pernah menjadi jaringan/sindikat peredaran gelapNarkotika;Bahwa dalam putusan judex facti maupun memori kasasi PenuntutUmum hanya mempertimbangkan secara kasat mata actus reus/perbuatan materil Terdakwa yaitu membeli dan memiliki sabu, tanpamempertimbangkan mens rea Terdakwa.
Putus : 04-12-2019 — Upload : 02-11-2021
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 3619 K/Pid.Sus/2019
Tanggal 4 Desember 2019 — RAMADHANI bin ARIFIN
4920 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Hal ini penting dipertimbangkan Judex Factimaupun Penuntut Umum mengingat Jangan sampai terjadi Terdakwadihukum tidak sesuai dengan sikap batin atau kesalahan yang dilakukan.Artinya kesalahan dan mens rea Terdakwa sesuai dengan maksud Pasal127 Ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentangNarkotika, dan jangan sampai dihukum menerapkan pasal pengedar Pasal112 Ayat (1) atau Pasal 114 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun2009 tentang Narkotika.
    Terdakwa membeli sabuakan dipergunakan bersama secara melawan hukum;Judex Facti maupun Penuntut Umum jangan hanya mempertimbangkanactus reus/perbuatan fisik, materil Terdakwa, tetapi wajib pulamempertimbangkan mens rea/kesalahan Terdakwa.
    Judex Facti maupunPenuntut Umum seharusnya dapat membedakan mens rea/kesalahanorang membeli, memiliki, menyimpan Narkotika untuk kegiatan peredarangelap Pasal 114 Ayat (1) atau Pasal 112 Ayat (1) UndangUndang Nomor35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan mens rea/kesalahan orangmembeli, memiliki, menyimpan Narkotika untuk digunakan secaramelawan hukum Pasal 127 Ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor 35Tahun 2009 tentang Narkotika;Seorang penyalahguna seperti halnya Terdakwa ketika ditemukan sedangmembeli
    Sedangkan mens rea/kesalahanTerdakwa membeli kemudian memiliki, menguasai, menyimpan sisaNarkotika adalah bermaksud untuk tujuan menggunakan secara melawanhukum.
    Bahwa tidak mungkinTerdakwa dapat menggunakan Narkotika tanpa terlebin dahulu membeli,memiliki, menyimpan atau menguasai Narkotika (kecuali terdakwadipanggil untuk mengkonsumsi saja);Bahwa bahwa Judex Facti maupun Penuntut Umum hanyamempertimbangkan actus reus/perbuatan materil Terdakwa yaitu membelidan memiliki sabu, tanopa mempertimbangkan mens rea Terdakwa.
Register : 06-03-2017 — Putus : 22-02-2017 — Upload : 06-03-2017
Putusan PN KARANGAYAR Nomor 217/Pid.Sus/2016/PN.Krg
Tanggal 22 Februari 2017 — 1. Nama lengkap : WIYONO Als GENJIK Bin MITRO SUWARNO SAIMIN; Tempat lahir : Karanganyar ; Umur/tanggal lahir : 36 tahun / 24 Juni 1980 ; Jenis kelamin : Laki-laki ; Kebangsaan : Indonesia ; Tempat tinggal : Kp. Jetis RT.003 RW. 005 desa Jetis kecamatan Jaten kabupaten Karanganyar; Agama : Islam ; Pekerjaan : Buruh ;
353
  • rea) terdakwa adalah untuk dipakai dengan saksi Wiyono, dengandemikian unsur memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan narkotikagolongan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan, atau dengan kata lain actusreusnya terpenuhi namun mens reanya tidak terpenuhi, Majelis Hakim tidaksependapat, dengan pertimbangan sebagai berikut;Menimbang, bahwa memang benar actus non facit reum nisi mens sit rea,atau perobuatan melanggar hukum (actus reus) tidak serta merta membuatseseorang telah bersalah melakukan
    tindak pidana, kecuali jika ada sikap batin jahat(mens rea), sehingga untuk menentukan seseorang telah bersalah melakukan tindakpidana, atau telah terjadinya suatu tindak pidana, harus dapat dibuktikan adanyaactus reus dan mens rea.Menimbang, bahwa mens rea adalah unsur kesalahan, baik berupakesengajaan atau kelalaian, yang kadangkadang unsur tersebut ditulis secara tegasdalam pasal yang memuat ketentuan pidana dengan kalimat dengan sengaja ataukarena kelalaiannya, ataupun tidak ditulis dengan tegas
    namun telah meliputiperbuatannya.25Menimbang, bahwa pada setiap pasal dalam peraturan perundangundangan yang memuat ketentuan pidana, yang berisi norma yang tidak bolehdilanggar, karena dengan dilanggarnya norma tersebut akan terjadi suatu tindakpidana, maka dalam unsurunsur pasal tersebut, sudah termasuk di dalamnya actusreus dan mens rea, dimana dalam unsurunsur tindak pidana, actus reus dikenalsebagai unsur yang bersifat obyektif dan mens rea, di kKenal sebagai unsur yangbersifat subyektif, Karena
    merupakan sikap batin dari pelaku tindak pidana.Menimbang, bahwa dengan demikian ketika seluruh unsur dalam pasaltersebut terpenuhi, maka berarti actus reus dan mens rea juga telah ada,sehingga terjadilah tindak pidana, sedangkan apakah kemudian pelakunya dapatdipidana atau tidak hal tersebut berkaian dengan pertanggungjawaban pidana yangdiatur diluar pasal yang memuat ketentuan pidana, yaitu pasalpasal yang mengaturtentang alasan penghapus pidana.0Menimbang, bahwa mens rea atau sikap batin/niat
    memiliki atau dengan sengajamenyimpan atau dengan sengaja menguasai atau dengan sengaja menyediakan(narkotika golongan bukan tanaman tanpa hak atau melawan hukum), meskipunkata dengan sengaja tidak ditulis di depan kata menguasai, namun hal itu meliputiperbuatan menguasai.Menimbang, bahwa dengan demikian untuk menentukan apakah suatutindak pidana yang diatur dan diancam pidana dalam Pasal 112 ayat (1) Undangundang No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika, telah terbukti atau tidak, tidak perlumencari mens