Ditemukan 11085 data

Urut Berdasarkan
 
Putus : 15-05-2018 — Upload : 14-12-2018
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 431 K/Pid.Sus/2018
Tanggal 15 Mei 2018 — FRANKY KURNIAWAN alias FRANKY anak dari BENNY KURNIAWAN
2717 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Sedangkan Terdakwa membeli atau memiliki,menguasai, menyimpan narkotika untuk tujuan digunakan secaramelawan hukum tidak dapat diterapkan ketentuan Pasal 114 ayat (1) atauPasal 112 ayat (1) UndangUndang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun2009, melainkan diterapkan ketentuan Pasal 127 ayat (1) huruf a UndangUndang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009;Judex Facti maupun Penuntut Umum yang hendak menghukum Terdakwawajidb mempertimbangkan actus reus dan mens rea/kesalahan Terdakwa.seseorang/termasuk
    Terdakwa tidak dapat dihukum hanya mendasarkanpada pembuktian dan pertimbangan actus reus/perbuatan pidana sematasebagaimana dalam perkara a quo, tanopa mempertimbangkan mens rea/kesalahan Terdakwa;Bahwa untuk menyatakan seseorang bersalah maka berdasarkan teorihukum pidana harus mempertimbangkan mens rea/kesalahan sebagaisyarat pemidanaan;Bahwa untuk menghukum Terdakwa harus dapat dibuktikan kesalahan/mens rea apa yang dilakukan Terdakwa;Bahwa untuk membuktikan kesalahan apa yang dilakukan Terdakwaharus
    dipertimbangkan mens rea Terdakwa sebagai penyalahguna bukansebagai bandar/pengedar;Fakta persidangan menunjukkan Terdakwa tidak terkait dalam kegiatanperedaran gelap narkotika dapat dibuktikan hasil pemeriksaanpersidangan tidak terungkap fakta Terdakwa pernah terlibat menjual,memperdagangkan, mengedarkan narkotika.
    Ketentuan dalam SEMAmenentukan bahwa kepemilikan narkotika bagi pengguna yang sedangmenjalani rehabilitasi medis untuk jenis shabu sebanyak 1 gram, untukjenis ganja sebanyak 5 gram dan untuk jenis ekstasy sebanyak 8 butir pil.Sedangkan Terdakwa membeli dan memiliki shabu bruto 1,077 gram,tidak melebihi batas SEMA tersebut; Dari segi mens rea Terdakwa membeli shabu dari sdr. Andik Nugrohosebanyak 4 kali dengan tujuannya untuk digunakan sendiri secaramelawan hukum.
Putus : 10-10-2018 — Upload : 17-10-2019
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1763 K/Pid.Sus/2018
Tanggal 10 Oktober 2018 — Pemohon Kasasi I/Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Labuhanbatu ; Pemohon Kasasi II/Terdakwa ISMAIL FAHMI alias ISMAIL
2311 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Sebab dari segi sikap batin/mens rea Terdakwatidak bermaksud melakukan kegiatan peredaran gelap Narkotika ;Bahwa dari segi historis pembuatan UndangUndang Narkotika, ketentuanPasal 114 ayat (1) atau Pasal 112 ayat (1) UndangUndang Nomor 35Tahun 2009 diperuntukkan bagi para bandar, pengedar, penjual,menerima, menyerahkan, menjadi perantara jual beli Narkotika dsb,dengan maksud dan tujuan melakukan kegiatan peredaran gelapNarkotika.
    Sedangkan mens rea Terdakwa membeli kemudian memiliki,menguasai, menyimpan Narkotika adalah bermaksud untuk tujuanmenggunakan secara melawan hukum ;Penerapan pasalpasal tersebut wajidb =memperhatikan danmempertimbangkan maksud dan tujuannya, dengan kata lain menerapkanundangundang bukan berdasarkan tekstual bunyi undangundang belakatetapi melainkan berdasarkan konteksnya ;Apabila mens rea Terdakwa membeli, memiliki, menyimpan, menguasaiNarkotika untuk maksud dan tujuan menggunakan secara melawanhukum
    maka wajib menerapkan Pasal 127 ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009, apabila mens reanya dengan maksuduntuk melakukan kegiatan peredaran gelap Narkotika maka menerapkanPasal 112 ayat (1) atau Pasal 114 ayat (1) UndangUndang Nomor 35Tahun 2009 ;Bahwa secara akal sehat seharusnya dapat dipahami kedudukanTerdakwa sebagai penyalahguna tentu sebelum menggunakan Narkotikamaka terlebih dahulu membeli Narkotika setelah itu Kemudian memiliki,menguasai, menyimpannya selanjutnya Terdakwa menggunakannyasecara
    Nomor 1763 kK/Pid.Sus/2018shabu tanpa terlebih dahulu membeli, kemudian memiliki, menyimpan,menguasai ;Bahwa Judex Facti maupun Jaksa Penuntut Umum dalam memeriksaperkara a quo wajib mempertimbangkan mens rea Terdakwa seperti yangterungkap di persidangan, mens rea Terdakwa membeli dan memilikishabu tersebut sematamata untuk digunakan secara melawan hukumdan bukan untuk tujuan lainnya ;Apabila seorang penyalahguna dalam hal ini Terdakwa ketika ditemukansedang membeli atau memiliki, menyimpan atau
    menguasai Narkotikadengan mens rea untuk menggunakan tidak dapat dipersalahkanmelanggar Pasal 114 ayat (1) atau Pasal 112 ayat (1) UndangUndangNomor 35 Tahun 2009 sebagaimana dalam perkara a quo ;Bahwa untuk menunjukkan benar penyalahguna yaitu Terdakwa tidakterkait dalam kegiatan peredaran gelap Narkotika, hal ini dapat dibuktikanhasil pemeriksaan persidangan tidak terungkap fakta Terdakwa pernahmenjual, mengedarkan secara gelap Narkotika.
Putus : 04-04-2019 — Upload : 15-10-2020
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1181 K/Pid.Sus/2019
Tanggal 4 April 2019 — MOCH. FAISAL alias KATENG bin H. M. MUSTAR
11132 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Hal ini penting dipertimbangkan Judex Factimaupun Penuntut Umum mengingat jangan sampai terjadi Terdakwadihukum tidak sesuai dengan sikap batin dan kesalahan yang dilakukan.Artinya kesalahan dan mens rea Terdakwa sebagai penyalahguna Pasal127 ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 dan jangansampai dihukum dengan menggunakan pasal pengedar Pasal 112 ayat(1), Pasal 111 ayat (1), Pasal 114 ayat (1) UndangUndang Nomor 35Tahun 2009;Terungkap fakta, sikap batin atau niat Terdakwa menggunakan
    shabudan tidak bermaksud melakukan kegiatan peradaran gelap narkotika;Bahwa Judex Facti maupun Penuntut Umum dalam memeriksa perkaraa quo wajib mempertimbangkan mens rea dan kesalahan/fiat Terdakwaseperti yang terungkap di persidangan, mens rea Terdakwa membeli danmemiliki shabu tersebut sematamata untuk digunakan secara melawanhukum dan bukan untuk tujuan lainnya;Seorang penyalahguna dalam hal ini Terdakwa ketika ditemukan sedangmembeli atau memiliki, menyimpan atau menguasai narkotika denganmens
    Putusan Nomor 1181 K/Pid.Sus/2019114 ayat (1) atau Pasal 112 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun2009 sebagaimana dalam perkara a quo;Apabila mens rea Terdakwa membeli, memiliki, menyimpan, menguasainarkotika untuk maksud dan tujuan menggunakan secara melawan hukummaka wajib menerapkan Pasal 127 ayat (1) huruf a UndangUndangNomor 35 Tahun 2009, apabila mens reanya dengan maksud untukmelakukan kegiatan peredaran gelap narkotika maka menerapkan Pasal112 ayat (1) atau Pasal 114 ayat (1) UndangUndang
    Sedangkan mens rea Terdakwa membeli kemudianmemiliki, menguasai, menyimpan narkotika adalah bermaksud untuktujuan menggunakan secara melawan hukum.
    Putusan Nomor 1181 K/Pid.Sus/2019narkotika;:Bahwa dalam putusan Judex Facti hanya mempertimbangkan secarakasat mata actus reus/perbuatan materil Terdakwa yaitu membeli danmemiliki shabu, tanopa mempertimbangkan mens rea Terdakwa. Hal initentu. bertentangan dengan oprinsip hukum pidana atau teoripertanggungjawab pidana yang wajib diterapkan dalam setiap memeriksadan menuntut perkara di pengadilan.
Register : 06-03-2018 — Putus : 17-04-2018 — Upload : 28-02-2020
Putusan PN KUPANG Nomor 52/Pid.B/2018/PN Kpg
Tanggal 17 April 2018 — Penuntut Umum:
HASBULLAH, SH
Terdakwa:
KORNELIUS RADJA Alias LIU LODO
10547
  • meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Penganiayaan ;
  • Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 4 (empat) bulan ;
  • Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani, dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa ;
  • Memerintahkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan ;
  • Menetapkan agar barang bukti berupa :
    • Sebuah baju kaos berwarna putih merk Mens
Putus : 23-04-2018 — Upload : 02-12-2020
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1057 K/Pid.Sus/2019
Tanggal 23 April 2018 — M. AFRIDHO SIPAHUTAR alias RIDO
11032 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Majelis Hakim berpendapat perbuatan Terdakwa a quo tidak sertamerta diterapkan ketentuan Pasal 114 ayat (1) atau Pasal 112 ayat (1)meskipun pada waktu ditangkap Terdakwa ditemukan sedang membelliatau memiliki, menguasai, menyimpan, apalagi hanya menemukansisa shabu yang sudah dipakai sebanyak 0,02 (nol koma nol dua)gram:Bahwa seorang dihukum atas perbuatannya denganmempertimbangkan mens rea/kesalahannya.
    Artinya kesalahan dan mens reaTerdakwa sebagai penyalahguna Pasal 12/7 ayat (1) huruf a danjangan sampai dihukum dengan menggunakan pasal pengedar Pasal112 ayat (1), Pasal 111 ayat (1), Pasal 114 ayat (1):Terungkap fakta, sikap batin Terdakwa menggunakan shabu dan tidakbermaksud melakukan kegiatan peradaran gelap narkotika;Bahwa Judex Facti maupun Penuntut Umum dalam memeriksaperkara a quo wajib mempertimbangkan mens rea dan kesalahan/niatTerdakwa seperti yang terungkap dipersidangan, mens rea Terdakwamembeli
    dan memiliki shabu tersebut sematamata untuk digunakansecara melawan hukum dan bukan untuk tujuan lainnya;Oleh karena itu, apabila seorang penyalahguna dalam hal iniTerdakwa ketika ditemukan sedang membeli atau memiliki,menyimpan atau menguasai narkotika dengan mens rea untukmenggunakan tidak dapat dipersalahkan melanggar Pasal 114 ayat (1)atau Pasal 112 ayat (1) sebagaimana dalam perkara aquo;Apabila mens rea Terdakwa membeli, memiliki, menyimpan,menguasai narkotika untuk maksud dan tujuan menggunakan
    secaramelawan hukum maka wajib menerapkan Pasal 127 ayat (1) huruf a,apabila mens reanya dengan maksud untuk melakukan kegiatanperedaran gelap narkotika maka menerapkan Pasal 112 ayat (1) atauPasal 114 ayat (1);Bahwa dari segi historis pembuatan UndangUndang Narkotika,ketentuan Pasal 114 ayat (1) atau Pasal 112 ayat (1) diperuntukkanbagi para bandar, pengedar, penjual, menerima, orang yangmenyerahkan, menjadi perantara jual beli narkotika dsb, denganmaksud dan tujuan melakukan kegiatan peredaran
    gelap narkotika.Sedangkan mens rea Terdakwa membeli kemudian memiliki,menguasai, menyimpan narkotika adalah bermaksud untuk tujuanmenggunakan secara melawan hukum.
Putus : 20-12-2018 — Upload : 15-10-2020
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2763 K/PID.SUS/2018
Tanggal 20 Desember 2018 — SURIANDI bin M. YAHYA
12130 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Putusan Nomor 2763 K/PID.SUS/2018Bahwa untuk menghukum Terdakwa atas suatu tindak pidana sebagaimanadalam Dakwaan Penuntut Umum seharusnya mempertimbangkankesalahan/mens rea Terdakwa seperti yang terungkap di persidangan,bahwa mens rea Terdakwa dalam perkara ini adalah membeli danmemiliki, menyimpan Narkotika untuk digunakan secara melawanhukum/melawan hak dan bukan untuk tujuan lainnya.Bahwa apabila Terdakwa ditemukan sedang membeli, memperoleh ataumemiliki, menyimpan atau menguasai Narkotika akan
    Sebab hanyamempertimbangkan perbuatan yang tekstual, secara kasat mata sajayaitu actus reus/perbuatan materil Terdakwa membeli dan memiliki,menguasai Sabu, tanpa mempertimbangkan mens rea Terdakwa.Padahal berdasarkan fakta sidang mens rea Terdakwa memperoleh,memiliki Sabu tersebut untuk tujuan digunakan .Bahwa cara pandang Penuntut Umum tentu bertentangan dengan prinsiphukum pidana atau teori pertanggungjawab pidana yang wajib diterapkandalam setiap pemeriksaan perkara di pengadilan.
    Azas hukum yangselama ini berlaku dan dijunjung tinggi dalam praktek peradilan pidanabahwa tidak ada pidana tanpa ada Kkesalahan denganmempertimbangkan mens rea.
Putus : 24-08-2016 — Upload : 21-04-2017
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1211 K/Pid.Sus/2016
Tanggal 24 Agustus 2016 — NURUL FATKHUR ROKHIM bin SUMIANTO
4227 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Imam;Bahwa kontruksi kesalahan/mens rea Terdakwa maksud Terdakwamembeli, membawa, menguasai, menyimpan atau memiliki shabu tersebutsematamata untuk tujuan digunakan sendiri secara melawan hukum agarTerdakwa sebagai supir mobil tidak mengantuk dan lebih memperkuatstamina Mens rea Terdakwa bukan untuk tujuan peredaran gelapNarkotika;Bahwa berdasarkan kontruksi tersebut timbul pertanyaan apakah Terdakwadipersalahkan melakukan tindak pidana melanggar Pasal 112 ayat (1) UUNo. 35 Tahun 2009 ataukah melanggar
    Pasal 127 ayat (1) huruf a UU No.35 Tahun 2009;Bahwa mengenai permasalahan tersebut Majelis Hakim akanmengelaborasi pertimbangan subtansi perkara baik dari sisi actus reusmaupun mens rea Terdakwa sebagai dasar untuk menyatakan tindakpidana mana yang terbukti;Bahwa dalam praktek Peradilan sebagian besar Aparat Penegak Hukumberpendapat, apabila Terdakwa saat ditangkap sedang (dalam proses)membeli atau membawa, menyimpan, menguasai, memiliki Narkotika makasudah dapat dipastikan pelakunya dipersalahkan
    melanggar ketentuanPasal 111 ayat (4) atau Pasal 112 ayat (1) atau Pasal 111 ayat (1) UU No.35 tahun 2009 pandangan semacam ini menitik beratkan hanya pada unsuractus reus saja tanopa mempertimbangkan mens rea Terdakwa Akibatnyabanyak pelaku penyalahguna dihukum dan dipersalahkan dan diterapkanketentuan peredaran gelap Narkotika;Bahwa cara pandang tersebut sesungguhnya menyimpangi prinsip hukumpidana yang berlaku secara universal yaitu ajaran tentang mens reaTerdakwa yang selama ini diabaikan dan
    No. 1211 K/Pid.Sus/2016seharusnya penghukuman terhadap pelaku tindak pidana sesuai dengankesalahan atau mens rea yang dimiliki artinya kalau mens rea/kesalahannya penyalahguna maka dihukum sebagai penyalahgunasebaliknya jangan dihukum sebagai pengedar/bandar;Bahwa apabila ketentuan Pasal 112 ayat (1) dikaitkan dengan actus reusTerdakwa memiliki Narkotika maka dapat disimpulkan ketentuan Pasal 112ayat (1) terpenuhi namun apabila dipertimbangkan mens rea Terdakwamaka berdasarkan fakta sidang Terdakwa
    ketentuan PasalPasal pengedar ada kewajibanmempertimbangkan sisi mens rea Terdakwa;Bahwa seorang penyalahguna sebelum menggunakan Narkotika secaramelawan hukum, terlebin dahulu membeli kemudian membawa, menguasai,memiliki, menyimpan setelah itu Terdakwa menggunakannya secara akalsehat tidak mengkin Terdakwa menggunakan Narkotika tanoa melakukantahapan tersebut sehingga apabila Terdakwa sebagai penyalahguna saatditangkap sedang membeli atau membawa, menyimpan, memiliki tidakdapat dipersalahkan melanggar
Register : 05-06-2017 — Putus : 08-08-2017 — Upload : 22-08-2017
Putusan PN BALE BANDUNG Nomor 528/Pid.B/2017/PN Blb
Tanggal 8 Agustus 2017 — -Jaya Bin Ipin -Fery Bin Edih -Edi Bin Engko Alias Komar
314
  • bungkus rokok merk Star Mild;- 1 (satu) bungkus rokok merk Gudang Garam Suryo Pro Mild ;- 1 (satu) bungkus rokok merk Gudang Garam Merah ;- 1 (satu) bungkus rokok merk Class Mild ;- 1 (satu) bungkus rokok merk Soepiah ;- 7 (tujuh) buah kosmetik merk Seger Snow ;- 3 (tiga) buah shampo merk Pantene;- 2 (dua) buah shampoo merk Lifebouy ;- 1 (satu) buah lotion 100 ml merk Marina ;- 1 (satu) buah face tonik merk Viva;- 1 (satu) buah sabun muka merk Ponds ;- 1 (satu) buah sabun muka merk Biore Mens
    rokok merk LA Mild Menthol;1 (satu) bungkus rokok merk Star Mild;1 (satu) bungkus rokok Gudang Garam Surya Pro Mild;1 (satu) bungkus rokok merk Gudang Garam Merah;1 (satu) bungkus rokok merk Class Mild;1 (satu) bungkus rokok merk Soepiah;7 (tujuh) buah kosmetik merk Seger Snow;3 (tiga) buah shampo merk Pantene;2 (dua) buah Shampo merk Lifebouy;~ ~~satu) buah lotion 100 ml merk Marina;satu) buah face tonik merk Viva;satu) buah sabun muka merk Ponds;(satu)(satu)(satu)(satu) buah sabun muka merk Biore Mens
    bungkus rokokmerk LA Mild Menthol, 1 (satu) bungkus rokok merk Star Mild, 1 (satu)bungkus rokok Gudang Garam Surya Pro Mild, 1 (satu) bungkus rokokmerk Gudang Garam Merah, 1 (satu) bungkus rokok merk Class Mild, 1(satu) bungkus rokok merk Soepiah, 7 (tujuh) buah kosmetik merk SegerSnow, 3 (tiga) buah shampo merk Pantene, 2 (dua) buah Shampo merkLifebouy, 1 (satu) buah lotion 100 ml merk Marina, 1 (satu) buah facetonik merk Viva, 1 (satu) buah sabun muka merk Ponds, 1 (satu) buahsabun muka merk Biore Mens
    bungkus rokok merk LAMild Menthol, 1 (satu) bungkus rokok merk Star Mild, 1 (satu) bungkusrokok Gudang Garam Surya Pro Mild, 1 (satu) bungkus rokok merkGudang Garam Merah, 1 (satu) bungkus rokok merk Class Mild, 1 (satu)bungkus rokok merk Soepiah, 7 (tujuh) buah kosmetik merk Seger Snow,3 (tiga) buah shampo merk Pantene, 2 (dua) buah Shampo merkLifebouy, 1 (satu) buah lotion 100 ml merk Marina, 1 (satu) buah facetonik merk Viva, 1 (satu) buah sabun muka merk Ponds, 1 (satu) buahsabun muka merk Biore Mens
    bungkus rokokmerk LA Mild Menthol, 1 (Satu) bungkus rokok merk Star Mild, 1 (satu)bungkus rokok Gudang Garam Surya Pro Mild, 1 (satu) bungkus rokokmerk Gudang Garam Merah, 1 (satu) bungkus rokok merk Class Mild, 1(satu) bungkus rokok merk Soepiah, 7 (tujuh) buah kosmetik merk SegerSnow, 3 (tiga) buah shampo merk Pantene, 2 (dua) buah Shampo merkLifebouy, 1 (satu) buah lotion 100 ml merk Marina, 1 (satu) buah facetonik merk Viva, 1 (satu) buah sabun muka merk Ponds, 1 (satu) buahsabun muka merk Biore Mens
    merk Star Mild, 1 (satu) bungkus rokok GudangGaram Surya Pro Mild, 1 (satu) bungkus rokok merk Gudang GaramMerah, 1 (satu) bungkus rokok merk Class Mild, 1 (satu) bungkus rokokmerk Soepiah, 7 (tujun) buah kosmetik merk Seger Snow, 3 (tiga) buahshampo merk Pantene, 2 (dua) buah Shampo merk Lifebouy, 1 (satu)buah lotion 100 ml merk Marina, 1 (satu) buah face tonik merk Viva, 1(satu) buah sabun muka merk Ponds, 1 (satu) buah sabun muka merkHalaman 14 dari 22 Putusan Nomor 528/Pid.B/2017/PN BibBiore Mens
Putus : 20-03-2017 — Upload : 09-08-2017
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1941 K/Pid.Sus/2016
Tanggal 20 Maret 2017 — Jaksa/Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Bandung ; LILI DARMAWAN bin KOMARA
3419 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Terlebih lagi Judex Facti tidakmenjatuhkan pidana penjara terhadap Terdakwa ; Terlepas alasan kasasi Jaksa Penuntut Umum, Judex Facti salahmenerapkan hukum dalam hal menyatakan Terdakwa terbukti secara sahdan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana melanggar Pasal 111ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 ; Bahwa penerapan ketentuan Pasal 111 ayat (1) UndangUndang Nomor 35Tahun 2009 disebabkan karena Judex Facti tidak mempertimbangkankesalahan atau mens rea Terdakwa, Judex Facti menghukum
    Terdakwahanya didasarkan pada pertimbangan actus reus Terdakwa semata ; Perbuatan Terdakwa menyimpan, menguasai atau memiliki Narkotika yangditemukan Polisi di dalam tas pinggang warna hitam di kamar rumahTerdakwa, dari segi actus reus memenuhi teks rumusan Pasal 111 ayat (1)UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009, namun dari segi mens rea Terdakwatidak dapat dipersalahkan memenuhi ketentuan Pasal 111 ayat (1).
    No. 1941 K/Pid.Sus/2016hukum, maka tidak tepat diterapkan ketentuan Pasal 111 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009;Bahwa untuk mengetahui kesalahan, mens rea atau niat, maksud Terdakwamemiliki, menguasai, menyimpan Narkotika untuk tujuan kegiatan peredarangelap atau penyalahgunaan Narkotika dapat diukur berdasarkan beberapaindikator yang objektif antara lain :1. Sema Nomor 4 Tahun 2010 Jo.
    No. 1941 K/Pid.Sus/2016maksud atau niat atau tujuan Terdakwa memiliki, menguasai, menyimpanNarkotika ;Bahwa prinsip hukum pidana yang sangat dijunjung oleh para Hakim, bahwatidak boleh menyatakan seorang terbukti melakukan perbuatan pidana dandinyatakan bersalah atas perbuatannya tanpa lebih dahulumempertimbangkan mens rea/kesalahan Terdakwa ;Bahwa penerapkan hukum ketentuan Pasal 127 ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 wajib didasarkan pada pertimbangan adanyaunsur mens rea atau kesalahan
    Terdakwa dalam tindak pidana a quodikaitkan dengan keadaan yang terungkap di persidangan bahwa Terdakwabermaksud, berniat menggunakan ganja ;Bahwa pemidanaan/penghukuman Terdakwa hanya berdasarkan actus reussemata seperti yang dilakukan oleh Judex Facti dalam memeriksa, mengadilidan memutus perkara a quo keliru atau merupakan kesalahan dalampenerapan hukum, karena seharusnya Judex Facti wajib mempertimbangkanpula mens rea Terdakwa dihubungkan dengan fakta hukum yang terungkapdi persidangan ;Bahwa
Putus : 27-11-2018 — Upload : 18-10-2019
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2410 K/Pid.Sus/2018
Tanggal 27 Nopember 2018 — ALI SAHAB HASIBUAN alias ALI, dkk
2713 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Sedangkan mens rea Terdakwa membeli kemudianmemiliki, menguasai, menyimpan Narkotika adalah bermaksud untuk tujuanmenggunakan secara melawan hukum.
    Penerapan pasalpasal tersebut wajibmemperhatikan dan mempertimbangkan maksud dan tujuannya, dengan kata lainmenerapkan undangundang bukan berdasarkan tekstual bunyi undangundangbelaka tetapi melainkan berdasarkan konstekstualnya;Apabila mens rea Terdakwa membeli, memiliki, menyimpan, menguasaiNarkotika untuk maksud dan tujuan menggunakan secara melawan hukum makawajib menerapkan Pasal 127 Ayat (1) huruf a, apabila mens reanya denganmaksud untuk melakukan kegiatan peredaran gelap Narkotika maka menerapkanPasal
    114 Ayat (1);Bahwa secara akal sehat seharusnya dapat dipahami kedudukan Terdakwasebagai penyalah guna tentu sebelum menggunakan Narkotika maka terlebihdahulu. membeli Narkotika setelah itu. kKemudian memiliki, menguasai,menyimpannya selanjutnya Terdakwa menggunakannya secara melawan hukum.Terdakwa tidak mungkin dapat menggunakan sabusabu tanpa terlebin dahulumembeli, kemudian memiliki, menyimpan, menguasai;Bahwa judex facti maupun Penuntut Umum dalam memeriksa perkara a quo wajibmempertimbangkan mens
    rea para Terdakwa seperti yang terungkap diHalaman 8 dari 13 halaman Putusan Nomor 2410 K/Pid.Sus/2018persidangan, mens rea Terdakwa membeli dan memiliki sabusabu tersebutsematamata untuk digunakan secara melawan hukum dan bukan untuk tujuanlainnya;Oleh karena itu, apabila seorang penyalah guna dalam hal ini para Terdakwaketika ditemukan sedang membeli atau memiliki, menyimpan atau menguasaiNarkotika dengan mens rea untuk menggunakan, tidak dapat dipersalahkanmelanggar Pasal 114 Ayat (1) atau Pasal
    Para Terdakwatidak pernah menjadi jaringan/sindikat peredaran gelap Narkotika;Bahwa dalam putusan judex facti hanya mempertimbangkan secara kasat mataactus reus/perbuatan materil Terdakwa yaitu membeli dan memiliki sabusabu,tanpa mempertimbangkan mens rea Terdakwa . Hal ini tentu bertentangandengan prinsip hukum pidana atau teori pertanggungjawaban pidana yang wajibditerapkan dalam setiap memeriksa dan menuntut perkara di Pengadilan.
Putus : 03-12-2018 — Upload : 02-12-2020
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2429 K/PID.SUS/2018
Tanggal 3 Desember 2018 — JERY ARDI YUDA alias JERY bin FAJAR
12452 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Kecuali Terdakwa diajakmenggunakan Narkotika tersebut;Bahwa untuk menghukum Terdakwa atas suatu tindak pidanasebagaimana dalam dakwaan Penuntut Umum seharusnyamempertimbangkan kesalahan/mens rea Terdakwa seperti yangterungkap di persidangan, bahwa mens rea Terdakwa membeli danmemiliki, menyimpan Narkotika untuk digunakan secara melawanhukum/melawan hak dan bukan untuk tujuan lainnya;Bahwa apabila Terdakwa ditemukan sedang membeli, memperoleh ataumemiliki, menyimpan atau menguasai Narkotika akan tetapi
    mens reanyauntuk menggunakan Narkotika maka tidak dapat dipersalahkan melanggarPasal 114 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 atau Pasal112 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009;Bahwa alasan memori kasasi Penuntut Umum tidak tepat dan objektifdalam memahami unsur pertanggungjawaban pidana.
    Sebab hanyamempertimbangkan perbuatan yang tekstual, secara kasat mata saja yaituactus reus/perbuatan materiil Terdakwa yaitu membeli dan memiliki,Halaman 6 dari 10 halaman Putusan Nomor 2429 K/PID.SUS/2018menguasai shabu, tanpa mempertimbangkan mens rea Terdakwa.Padahal berdasarkan fakta sidang mens rea Terdakwa memperoleh,memiliki shabu tersebut untuk tujuan digunakan;Bahwa cara pandang Penuntut Umum tentu bertentangan dengan prinsiphukum pidana atau teori pertanggungjawaban pidana yang wajibditerapkan
    Bahwa azashukum yang selama ini berlaku dan dijunjung tinggi dalam praktekperadilan pidana bahwa tidak ada pidana tanpa ada kesalahan denganmempertimbangkan mens rea.
Putus : 26-09-2018 — Upload : 12-12-2019
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1575 K/Pid.Sus/2018
Tanggal 26 September 2018 — Eris Susantos Alias Rohim (T1), Andi Januarsyah (T2), Dk
2717 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Sebab darisegi sikap batin/mens rea para Terdakwa tidak bermaksud melakukankegiatan peredaran gelap narkotika;Bahwa dari segi historis pembuatan UndangUndang Narkotika,ketentuan Pasal 114 Ayat (1) atau Pasal 112 Ayat (1) diperuntukkan bagipara bandar, pengedar, penjual, menerima, menyerahkan, menjadiperantara jual beli narkotika dan sebagainya, dengan maksud dan tujuanmelakukan kegiatan peredaran gelap narkotika.
    Sedangkan mens reapara Terdakwa membeli kemudian memiliki, menguasai, menyimpannarkotika adalah bermaksud untuk tujuan menggunakan secara melawanhukum;Bahwa penerapan pasalpasal tersebut wajid memperhatikan danmempertimbangkan maksud dan tujuannya, dengan. kata lainHal. 7 dari 13 hal.
    Putusan Nomor 1575 k/Pid.Sus/2018menerapkan undangundang bukan berdasarkan tekstual bunyi undangundang belaka tetapi melainkan berdasarkan konsteksnya;Bahwa apabila mens rea para Terdakwa membeli, memiliki, menyimpan,menguasai narkotika untuk maksud dan tujuan menggunakan secaramelawan hukum maka wajib menerapkan Pasal 127 Ayat (1) huruf a,apabila mens reanya dengan maksud untuk melakukan kegiatanperedaran gelap narkotika maka menerapkan Pasal 112 Ayat (1) atauPasal 114 Ayat (1);Bahwa secara akal
    Para Terdakwa tidakmungkin dapat menggunakan shabu tanpa terlebih dahulu membelli,kemudian memiliki, menyimpan, menguasai;Bahwa Judex Facti maupun Penuntut Umum dalam memeriksa perkaraa quo wajib mempertimbangkan mens rea para Terdakwa seperti yangterungkap di persidangan, mens rea para Terdakwa membeli danmemiliki shabu tersebut sematamata untuk digunakan secara melawanhukum dan bukan untuk tujuan lainnya;Bahwa apabila seorang penyalahguna dalam hal ini para Terdakwaketika ditemukan sedang membeli
    atau memiliki, menyimpan ataumenguasai narkotika dengan mens rea untuk menggunakan tidak dapatdipersalahkan melanggar Pasal 114 Ayat (1) atau Pasal 112 Ayat (1)sebagaimana dalam perkara a quo;Bahwa untuk menunjukkan benar penyalahguna yaitu para Terdakwatidak terkait dalam kegiatan peredaran gelap narkotika, dapat dibuktikanhasil pemeriksaan persidangan tidak terungkap fakta para Terdakwapernah menjual, mengedarkan secara gelap narkotika.
Putus : 19-08-2019 — Upload : 09-06-2021
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2144 K/Pid.Sus/2019
Tanggal 19 Agustus 2019 — ERWIN;
5435 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Hal ini pentingdipertimbangkan Judex Facti maupun Penuntut Umum untukmencegah jangan sampai terjadi Terdakwa dinyatakan bersalahmelakukan suatu perbuatan yang tidak sesuai dengan sikap batin ataukesalahan yang dilakukannya serta mencegah jangan sampaiTerdakwa dihukum dengan menerapkan pasal pengedar, yaitu Pasal114 Ayat (1) atau Pasal 112 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35Tahun 2009 tentang Narkotika, padahal kesalahan/mens reaHal. 6 dari 15 hal. Put.
    gelap sebagaimana dimaksud Pasal 114Ayat (1) atau Pasal 112 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun2009 tentang Narkotika dengan mens rea/kesalahan orang membeli,memiliki, menyimpan Narkotika untuk digunakan secara melawanhukum sebagaimana dimaksud Pasal 127 Ayat (1) Huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
    No. 2144 K/Pid.Sus/2019Bahwa seorang penyalahguna seperti halnya Terdakwa ketikaditemukan sedang membeli atau memilikii menyimpan ataumenguasai Narkotika dengan mens rea/kesalahan untuk menggunakan shabu tidak dapat dipersalankan melanggar Pasal 114 Ayat(1) atau Pasal 112 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009tentang Narkotika sebagaimana dalam perkara a quo.
    Narkotika,ketentuan Pasal 114 Ayat (1) atau Pasal 112 Ayat (1) UndangUndangNomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika diperuntukkan bagi parabandar, pengedar, penjual, orang yang menerima, menyerahkan,menjadi perantara jual beli Narkotika dan sebagainya, dengan maksuddan tujuan melakukan kegiatan peredaran gelap Narkotika,sedangkan mens rea Terdakwa membeli kemudian memiliki,menguasai, menyimpan Narkotika adalah untuk tujuan menggunakansecara melawan hukum.
    No. 2144 K/Pid.Sus/2019dapat menggunakan Narkotika tanpa terlebin dahulu membeli,memiliki, menyimpan atau menguasai Narkotika (kecuali Terdakwadipanggil mengkonsumsi saja);Bahwa tuntutan Penuntut Umum maupun putusan Judex Facti hanyamempertimbangkan actus reus/perbuatan materiil Terdakwa, yaitumembeli dan memiliki shabu, tanopa mempertimbangkan mens reaTerdakwa.
Putus : 22-11-2018 — Upload : 31-07-2019
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2240 K/PID.SUS/2018
Tanggal 22 Nopember 2018 — MUHAMMAD ARDI SABILA;
2615 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Putusan Nomor 2240 K/Pid.Sus/201810.Undang Nomor 35 Tahun 2009, meskipun pada waktu ditangkap Terdakwaditemukan sedang membeli atau memiliki, menguasai, menyimpanNarkotika sebab dari segi mens rea Terdakwa tidak bermaksud melakukankegiatan peradaran gelap Narkotika;Bahwa dari segi historis pembuatan UndangUndang Narkotika, ketentuanPasal 114 Ayat (1) atau Pasal 111 Ayat (1) diperuntukkan bagi para bandar,pengedar, penjual, menerima, menyerahkan, menjadi perantara jualbeli Narkotika, dengan maksud
    Sedangkan mens rea Terdakwa membeli kemudianmemiliki, menguasai, menyimpan Narkotika adalan bermaksud untuktujuan menggunakan secara melawan hukum.
    Penerapan pasalpasaltersebut wajib memperhatikan dan mempertimbagkan maksud dantujuannya, dengan kata lain menerapkan undangundang bukanberdasarkan tekstual bunyi undangundang belaka tetapi melainkanberdasarkan konsteksnya;Bahwa apabila mens rea Terdakwa membeli, memiliki, menyimpan,menguasai Narkotika untuk maksud dan tujuan menggunakan secaramelawan hukum maka wajib menerapkan Pasal 127 Ayat (1) huruf aUndangUndang Nomor 35 Tahun 2009, apabila mens rea nya denganmaksud untuk melakukan kegiatan
    Terdakwa tidak mungkin dapat menggunakanganja tanpa terlebih dahulu membeli, Kemudian memiliki, menyimpan,menguasai:Bahwa judex facti maupun Penuntut Umum dalam mememeriksa perkara aquo wajidb mempertimbangkan mens rea Terdakwa seperti yang terungkapdi persidangan, mens rea Terdakwa membeli dan memiliki ganja tersebutsematamata untuk digunakan secara melawan hukum dan bukan untuktujuan lainnya;Hal. 6 dari 12 hal.
    Putusan Nomor 2240 K/Pid.Sus/201811,12.13.14.15.Bahwa oleh karena itu, apabila seorang penyalahguna dalam hal iniTerdakwa ketika ditemukan sedang membeli atau memiliki, menyimpanatau menguasai Narkotika dengan mens rea untuk menggunakan tidakdapat dipersalahkan melanggar Pasal 114 Ayat (1) atau Pasal 111 Ayat (1)UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 sebagaimana dalam perkara aquo;Bahwa untuk menunjukkan benar penyalahguna yaitu Terdakwa tidakterkait dalam kegiatan peradaran gelap Narkotika, hal ini dapat
Putus : 19-02-2019 — Upload : 31-10-2019
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 3072 K/Pid.Sus/2018
Tanggal 19 Februari 2019 — WIYONO alias JEDOT bin (alm) TINO
5244 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Akan tetapi seharusnya Hakim dan Penuntut Umummempertimbangkan pula mens rea dan atau niat Terdakwa;Bahwa dari segi mens rea atau niat Terdakwa membeli, memiliki,menguasai atau menyimpan shabu berat 0,014 gram untuk maksud dantujuan digunakan secara melawan hukum;Sejalan dengan prinsip hukum pidana Terdakwa sesungguhnya hanyadipersalahkan atas perbuatannya sesuai dengan maksud dan tujuan(mens rea dan niat) Terdakwa membeli dan menyimpan narkotika.Terungkap fakta persidangan maksud dan tujuan Terdakwa
    Sehingga Terdakwa dipersalahkan sesuai dengan mens rea atauniatnya;Bahwa seorang penyalahguna sebelum menggunakan narkotika tentuterlebin dahulu membeli, menguasai, memiliki, menyimpan setelah itubaru menggunakannya. Bahwa tidaklah mungkin Terdakwa sebagaipenyalahguna dapat menggunakan narkotika tanpa melalui perbuatanmembeli, memiliki, menguasai, menyimpan?
    tentu jawabnya tidakmungkin kecuali dipanggil untuk menggunakan narkotika;Seorang penyalahguna yang ditangkap pada waktu sedang melakukanperbuatan membeli, menyimpan, memiliki atau menguasa narkotika tidakdapat dipersalahkan melanggar Pasal 114 Ayat (1) atau Pasal 112 Ayat(1) karena secara batiniah/mens rea atau niat Terdakwa tidak bermaksudmengedarkan, menjual, memperdagangkan melainkan menggunakannarkotika.
    Sehingga sangat jelas antara mens rea atau niatTerdakwa membeli, menguasai, menyimpan atau memiliki shabu telahsesuai dengan perbuatan Terdakwa menggunakan shabu tersebut;Bahwa sudah menjadi kebutuhan dasar bagi penyalahguna ketikanarkotika yang dibeli, dimiliknya habis maka tentu akan mencari laginarkotika, dan keadaan ini akan berulang terus pada dirinyapenyalahguna hingga akhirnya akan mengalami kecanduan/ketergantungan;Salah satu bukti ilmiah yang tingkat akurasinya sangat tinggi dan tidakterbantahkan
Putus : 03-12-2018 — Upload : 18-10-2019
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2334 K/PID.SUS/2018
Tanggal 3 Desember 2018 — YUSUP SATRIA bin ISHAK
2619 Berkekuatan Hukum Tetap
  • menggunakan Narkotika maka tentuTerdakwa terlebin dahulu memperoleh/membeli Narkotika setelah itukemudian memiliki, menguasai, menyimpannya selanjutnya barulahTerdakwa menggunakan secara melawan hukum;Bahwa Terdakwa tidak mungkin dapat menggunakan Narkotika tanpaterlebin dahulu membeli, Kemudian memiliki, menyimpan, menguasai.Kecuali Terdakwa diajak menggunakannya;Bahwa untuk menghukum Terdakwa atas suatu tindak pidanasebagaimana dalam dakwaan Penuntut Umum seharusnyamempertimbangkan kesalahan/mens
    rea Terdakwa seperti yangterungkap dipersidangan, bahwa mens rea Terdakwa membeli danmemiliki, menyimpan Narkotika untuk digunakan secara melawan hukum/melawan hak dan bukan untuk tujuan lainnya;Bahwa apabila Terdakwa ditemukan sedang membeli ,memperoleh ataumemiliki, menyimpan atau menguasai Narkotika akan tetapi mens reanyauntuk menggunakan Narkotika maka tidak dapat dipersalahkan melanggarPasal 114 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 atau Pasal112 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009
    Sebab hanyamempertimbangkan perbuatan yang tekstual, secara kasat mata saja yaituactus reus/perbuatan materiil Terdakwa yaitu membeli dan memiliki,menguasai shabu, tanpa mempertimbangkan mens rea Terdakwa padahalberdasarkan fakta persidangan mens rea Terdakwa memperoleh, memilikishabu tersebut untuk tujuan digunakan;Bahwa cara pandang Penuntut Umum tentu bertentangan dengan prinsiphukum pidana atau teori pertanggungjawaban pidana yang wajibditerapkan dalam setiap pemeriksaan perkara di pengadilan
    Bahwa azashukum yang selama ini berlaku dan dijunjung tinggi dalam praktekperadilan pidana bahwa tidak ada pidana tanpa ada kesalahan denganmempertimbangkan mens rea.
Putus : 25-09-2019 — Upload : 02-11-2021
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 3132 K/Pid.Sus/2019
Tanggal 25 September 2019 — MUH. ARYA ANUGRAH alias ARI bin SYARIFUDDIN
4321 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Artinya kesalahan dan mens reaTerdakwa sesuai dengan maksud Pasal 127 Ayat (1) huruf a UndangUndangNomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dan jangan sampai dihukummenerapkan pasal pengedar Pasal 112 Ayat (1), Pasal 114 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
    Umum akan menghukum orang/Terdakwa tidak sesuai dengan sikapbatin atau kesalahan yang dialaminya;Bahwa judex facti maupun Penuntut Umum dalam memeriksa perkara a quoseharusnya mempertimbangkan mens rea dan kesalahan/niat Terdakwa sepertiHalaman 6 dari halaman 13 Putusan Nomor 3132 K/Pid.
    Sus/2019yang terungkap di persidangan, mens rea Terdakwa membeli dan memiliki sabutersebut sematamata untuk menggunakan sabu secara melawan hukum danbukan untuk tujuan lainnya;Seorang penyalahguna seperti halnya Terdakwa ketika ditemukan sedangmembeli atau memiliki, menyimpan atau menguasai narkotika dengan mensrealkesalahan untuk menggunakan sabu tidak dapat dipersalahkan melanggarPasal 114 Ayat (1) atau Pasal 112 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009tentang Narkotika sebagaimana dalam perkara
    a quo;Terdakwa membeli, memiliki, menyimpan, menguasai narkotika untuk maksud dantujuan menggunakan secara melawan hukum seharusnya menerapkan Pasal 127Ayat (1) huruf a, sebaliknya mens rea/kesalahannya dengan maksud untukmelakukan kegiatan peredaran gelap narkotika maka menerapkan Pasal 112 Ayat(1) atau Pasal 114 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentangNarkotika:Bahwa dari segi historis pembuatan UndangUndang Narkotika, ketentuan Pasal114 Ayat (1) atau Pasal 112 Ayat (1) diperuntukkan
    Sedangkan mens rea/kesalahan Terdakwa membeli kemudian memiliki,menguasai, menyimpan sisa narkotika adalah bermaksud untuk tujuanmenggunakan secara melawan hukum.
Putus : 19-09-2021 — Upload : 02-11-2021
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2363 K/Pid.Sus/2019
Tanggal 19 September 2021 — AHMAD SAFIK bin H. RUSDI
3721 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Sedangkantujuan Terdakwa membeli, memiliki, menguasai, menyimpang Narkotikajenis Sabu sebagaimana terungkap disidang adalah untuk maksud dantujuan digunakan secara melawan hukum;Bahwa Penuntut Umum jangan hanya mempertimbangkan actus reusatau. perbuatan fisik, materil Terdakwa, tetapi wajib pulamempertimbangkan mens rea atau kesalahan Terdakwa.
    Penuntut Umumseharusnya dapat membedakan mens rea/kesalahan orang memiliki,menyimpan, menguasai Narkotika untuk kegiatan peredaran gelapdengan mens rea atau kesalahan orang memiliki, menyimpan, menguasaiNarkotika untuk digunakan secara melawan hukum Pasal 127 Ayat (1)huruf a UndangUndang Nomor 35 tahun 2009. Tanpamempertimbangkan hal tersebut Penuntut Umum akan menghukumorang/Terdakwa tidak sesuai dengan sikap batin atau kesalahan yangdilakukannya.
    Seorang Penyalahguna seperti halnya Terdakwa ketikaditemukan sedang membeli atau memiliki, menyimpan atau menguasaiNarkotika dengan mens rea atau kesalahan untuk menggunakan Sabutidak dapat dipersalahnkan melanggar Pasal 112 Ayat (1) UndangUndangNomor 35 Tahun 2009 sebagaimana dalam perkara a quo;Bahwa dari segi historis pembuatan UndangUndang Narkotika, ketentuanPasal 112 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 diperuntukkanbagi para bandar, pengedar, penjual, menerima, orang yangmenyerahkan,
    Sedangkan mens rea Terdakwa membeli kKemudian memiliki,menguasai, menyimpan Narkotika adalah bermaksud untuk tujuanmenggunakan secara melawan hukum.
    menyimpan atau menguasai Narkotika, tidak serta merta diterapkan dandipersalahkan melakukan tindak pidana melanggar Pasal 114 Ayat (1)atau Pasal 112 Ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009, sebabbukankah Terdakwa sebelum memakai secara melawan hukum haruslebih dahulu membeli, menguasai, menyimpan, tidak mungkin dapatmemakai Narkotika tanpa melalui tahapan tersebut;Bahwa Penuntut Umum hanya mempertimbangkan actus reus/perbuatanmateril Terdakwa yaitu. membeli dan memiliki Sabu, tanpamempertimbangkan mens
Putus : 10-08-2015 — Upload : 14-12-2015
Putusan PN MAROS Nomor 90/Pid.Sus/2015/PN.Mrs
Tanggal 10 Agustus 2015 — Terdakwa : ADAM BIN SALEHA JPU : EMELIA FITRIANI,SH
7715
  • Bahkan menurut Idema bahwa membicarakan unsur kesalahan dalam hukumpidana berarti mengenai jantungnya hukum pidana.Menimbang, bahwa kesalahan harus ada pada diri Terdakwa dan merupakan suatu hal yang fundamental dalam mengkoreksi sifatjahatnya seorang Terdakwa di depan hukum pidana. jika ditelaah lebih lanjut bahwa actus non facit reum nisi mens sit rea terdiri dari duagolongan besar yakni Actus Reus atau perbuatan pelaksanaan dan Mens Rea atau niat.
    Sedangkan Mens Rea / Niat adalah sikap batin seseorang yangoleh Moljatno dipandang sebagai unsur yang turut menjadi pertimbangan kesalahan seseorang. Hal ini dijabarkan oleh Moeljatno dalam sebuah Teori Subjective Schuld.Menimbang, bahwa Mens Rea / Niat adalah terdiri dari 3 (tiga) sub sistem antara lain :a) Intention / dolus/ kesengajaan. b) Reclesness / Kesembronoan. c) Negligence / Culpa / Lalai.
    berkeyakinan bahwa unsur ini telah terpenuhi dan terbukti;=11Unsur Menyalahgunakan Narkotika golongan I bukan tanaman.Menimbang, bahwa kesengajaan adalah konstruksi hukum dari teori kesalahan yang lebih dikenal sebagai asas culpabilitas.Kesalahan adalah syarat mutlak bagi adanya pertanggungjawaban pidana untuk dijatuhi pidana. sebab di masyarakat Indonesia berlaku asastidak dipidananya seseorang jika tidak ada kesalahan; geen straf zonder schuld atau dalam bahasa latin actus non facit reum nisi mens
    Sedangkan Mens Rea / Niat adalah sikap batin seseorang yangoleh Moljatno dipandang sebagai unsur yang turut menjadi pertimbangan kesalahan seseorang. Hal ini dijabarkan oleh Moeljatno dalam sebuah Teori Subjective Schuld.Menimbang, bahwa Mens Rea / Niat adalah terdiri dari 3 (tiga) sub sistem antaralain : d) Intention / dolus/ kesengajaan. ) Reclesness / Kesembronoan. f) Negligence / Culpa / Lalai.
Register : 25-05-2021 — Putus : 09-09-2021 — Upload : 16-09-2021
Putusan PN MATARAM Nomor 361/Pid.B/2021/PN Mtr
Tanggal 9 September 2021 — Penuntut Umum:
1.FEDDY HANTYO NUGROHO, SH
2.SAHDI,SH.
3.PINTONO HARTOYO, SH
Terdakwa:
LALU ARIF WIDYA HAKIM, SH
7136
  • pelaporan secarapidana karena perbuatan awal Terdakwa tidak memenuhi unsurunsurperbuatan tindak pidana penggelapan atau penipuan ; Bahwa menurut Ahli jika memang sejak awal salah satu pihakmengetahui adanya keadaan yang tidak sesuai kenyataan dan kemudiantidak menyampaikannya kepada pihak lainnya maka perbuatan tersebutdianggap menyembunyikan keadaan yang sebenarnya sehingga dapatdikategorikan memenuhi unsur perbuatan penipuan atau penggelapankarena telah muncul itikad tidak baik/itikad jahat (mens
    rea) sejak awal ; Bahwa menurut ahli apabila sejak awal salah satu pihak telahmenyampaikan secara transparan suatu keadaan sesuai dengankenyataan dan kemudian kondisi yang terjadi dikemudian hari tidakHal. 11 dari 26 Putusan No.361/Pid.B/2021/PNMtrsesuai kenyataan maka hal tersebut tidak memenuhi unsur penipuan danpenggelapan karena mens rea/niat jahat dari pelaku tidakmuncul;.Menimbang, bahwa selanjutnya telah pula didengar keteranganTerdakwa yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:Bahwa
    Menyadari pula bahwasarana yang digunakan adalah suatu kebohongan atau merupakan alat untukmemperdayakan, demikian juga ia harus menyadari tentang tindakannya yangberupa menggerakkan tersebutdimana dalam hal ini mens rea harus munculada terlebih dahulu sebelum actus reus;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang diketemukansebagaimana terurai diatas perjanjian jual beli tanah No. 73 yang terjadi antaraHal. 18 dari 26 Putusan No.361/Pid.B/2021/PNMtrTerdakwa dengan saksi korban Victor Theodoros
    Secara umum,dalam penyelidikan, otomatis penyelidik akan melihat dari actus reus, karena inipasti lebin dahulu terlihat dan dijadikan dasar untuk pemeriksaan lanjutan,ketimbang mens rea (sikap batin) yang karena bukan hal yang bersifat fisik tidakselalu terlinat di tahap penyelidikan. Dalam hal tertangkap tangan pun, mens reamasih penting untuk dibuktikan di tahap berikutnya.
    Sebagaimana dakwaanAlternative kedua pasal 378 KUHP yang telah dibuktikan oleh Majelis Hakimdiatas, maka mens rea dalam unsur dakwaan Alternative kesatu pasal 372KUHP juga menjadi unsur penting untuk menentukan pertanggungjawaban darisi pelaku karena unsur ini mensyaratkan bahwa pelaku menghendaki danmengetahui apa yang diperbuat;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan secara melawan hukumdalam Pasal ini mencakup perbuatan melawan hukum dalam arti formil maupunarti materiil, yakni meskipun perbuatan