Ditemukan 61419 data

Urut Berdasarkan
 
Penelusuran terkait : Farmasi -farmasi
Register : 12-09-2017 — Putus : 19-10-2017 — Upload : 06-11-2017
Putusan PN JEMBER Nomor 785/Pid.Sus/2017/PN Jmr
Tanggal 19 Oktober 2017 — BIBIT WIDAYATI alias WITA alias WIWIT
293
  • Bahwa terdakwa memiliki, menguasai, sediaan farmasi berupa Obat jenisTrihexyphenidil tersebut untuk terdakwa edarkan/jual lagi sehinggaterdakwa mendapatkan keuntungan dan keuntungan tersebut sudahhabis digunakan untuk kehidupan seharihari, sedangkan terdakwamenjual obat obatan itu tidak dilengkapi dengan surat ijin edar dan dijualsecara bebas tanpa resep.
    Untuk pemakaian obat Trihexyphenidil harus denganresep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa, sehingga obattersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki ijin seperti apotek olehtenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
    dan alat kesehatan harus memenuhi standarmutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi menurutPasal 1 angka 4 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatanadalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan alat kesehatan menurutPasal 1 angka 4 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan alatkesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidakmengandung
    Untuk pemakaian obat Trihexyphenidil harusdengan resep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa, sehinggaobat tersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki ijin seperti apotek olehtenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
    WIDJAJANINGSIH, Apt menyebutkan pekerjaan kefarmasianadalah kegiatan memproduksi, meracik, menyimpan, mendistribusikan,mengedarkan, dan menyerahkan obat kepada yang berhak dan pekerjaankefarmasian harus dilakukan oleh tenaga yang memiliki keahlian di bidangfarmasi;Menimbang, bahwa di persidangan Terdakwa mengakui kalau ia tidakmemiliki latar belakang keahlian di bidang farmasi dan tidak memiliki ataubekerja di apotek.
Register : 13-12-2018 — Putus : 20-02-2019 — Upload : 19-11-2019
Putusan PN CIREBON Nomor 250/Pid.Sus/2018/PN Cbn
Tanggal 20 Februari 2019 — Penuntut Umum:
IRNA SEPTELINA
Terdakwa:
ADE bin MASDUKI
487
  • M E N G A D I L I

    1. Menyatakan terdakwa Ade bin (alm) Masduki terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Turut Serta dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar dan dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu sebagaimana dakwaan kumulatif kesatu dan kedua;
    2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa
    Menyatakan terdakwa Ade Bin (Alm) Masduki bersalah melakukantindak pidana yang melakukan, menyuruh melakukan atau turut sertamelakukan perbuatan, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edarsebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) dan dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat Kesehatanyang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiatatau kemanfaatan dan mutu sebagaimana dimaksud
    jenis pil Dextro lalu terdakwamenyerahkan obatobatan sediaan farmasi jenis pil Dextro pada hariJumat tanggal 07 September 2018 sekitar jam 18.30 Wib bertempat diGang Jaga Tamu Desa Banjarwangunan Rt. 03/04 Kecamatan MunduKabupaten Cirebon kemudian saksi Suhendra Bin Sarna menjual obatobatan farmasi jenis pil Dextro sebesar Rp 10.000, (Sepuluh ribu rupiah)untuk 10 (Ssepuluh) butir dan terdakwa memberikan upah sebesar Rp50.000, (lima puluh ribu rupiah) kepada saksi Suhendra Bin Sarna setiaphari habis
    terjual maupun tidak habis terjual obatobatan farmasi Jenis pilDextro, setelan mendapat keterangan saksi Suhendra Bin Sarnakemudian saksi Andhik Setiawan, saksi Moch.
    Pil jenis Dextro yang diajukan sebagaibarang bukti dalam perkara ini adalah palsu karena Pil jenis Dextro sediaantunggal sudah dicabut izin edarnya sehingga sudah tidak diproduksi lagiberdasarkan Keputusan Kepala BPOM RI Nomor Hk.04.1.35.06.13.3534tahun 2013 tentang Pembatalan izin edar obat yang mengandungDekstrometofan sediaan tunggal;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum menunjukan Terdakwabukanlah pemilik atau pekerja farmasi di Industri Farmasi, PBF, Apotek,Instalasi Farmasi Rumah Sakit dan
    Menyatakan terdakwa Ade bin (alm) Masduki terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Turut Serta dengansengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar dandengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhistandar dan atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan danmutu sebagaimana dakwaan kumulatif kesatu dan kedua;2.
Register : 27-11-2019 — Putus : 22-01-2020 — Upload : 08-08-2021
Putusan PN INDRAMAYU Nomor 388/Pid.Sus/2019/PN Idm
Tanggal 22 Januari 2020 — Penuntut Umum:
IVAN DAY ISWANDY, SH
Terdakwa:
MUHAMAD Als BRONGOS Bin Alm KAMSARI
224
    1. MENGADILI:

    1. Menyatakan Terdakwa MUHAMAD Als BRONGOS Bin (Alm) KAMSARI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Mengedarkan Sediaan Farmasi Tanpa Ijin Edar;
    2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu terhadap Terdakwa tersebut dengan pidana penjara selama 1 (satu) Tahun dan 6 (enam) Bulan dan denda sejumlah Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah
    Menyatakan Terdakwa MUHAMAD Als BRONGOS Bin (Alm)KAMSARI, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalan melakukantindak pidana mengedarkan sediaan farmasi tanpa izin edarsebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 197 jo. Pasal 106ayat (1) UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatandalam dakwaan Alternatif Pertama.2.
    3 (tiga)bulan dengan keuntungan yang diperoleh setiap minggunya kurang lebihsebesar Rp 500.000, (lima ratus ribu rupiah);Bahwa dalam menyimpan serta menjual obat sediaan farmasi tersebutterdakwa tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang;Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat pada pokoknyatidak berkeberatan;.
    lima) Tablet dan sebanyak 260 (dua ratusenam puluh) tablet warna kuning (Hexymer / Trihexphenidyl) di bungkusplastik warna bening yang dimasukan kedalam dompet warna putih biru motifbunga yang disembunyikan pada atas kayu Risplang samping rumah sebelahkiri rumah terdakwa;Bahwa setahu saksi, terdakwa mendapatkan obat sediaan farmasi tersebutdengan cara membeli dari sdr.
    2019 pada pokoknya sebagaiberikut:Bahwa Ahli menjabat sebagai Kepala UPTD Farmasi Kab.
    Menyatakan Terdakwa MUHAMAD Als BRONGOS Bin (Alm) KAMSARItelah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindakpidana Mengedarkan Sediaan Farmasi Tanpa Ijin Edar;2.
Register : 29-08-2016 — Putus : 02-11-2016 — Upload : 28-11-2016
Putusan PN SUKABUMI Nomor 239/Pid.Sus/2016/PN. Skb
Tanggal 2 Nopember 2016 — NASRUDIN Als. KAKA Bin SUPYADIN
1029
  • KAKA Bin SUPYADIN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memenuhi Standar sebagaimana dalam dakwaan Primair.2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan denda sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dengan ketentuan jika denda tidak dibayar harus diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan kurungan.3.
    Bahwa dari hasil pemeriksaan, sediaan farmasi jenis TRAMADOL tersebutterdakwa peroleh dengan cara membeli pada hari Jumat tanggal 24 Juni 2016 sekirapulul 17.00 WIB di Pasar Pramuka Jalan Matraman dari Sdr.
    NURDIN (masih dalam pencarian) sebanyak 2000 (duaribu) butir dengan harga per butir Rp 250, (dua ratus lima puluh rupiah) atau totalseharga Rp 500.000, (lima ratus ribu rupiah).Bahwa sediaan farmasi jens TRAMADOL dan DEXTRO pemberiannya harusberdasarkan resep dokter, sehingga secara aturan obat tersebut hanya boleh dyualoleh Apotek dengan menggunakan resep dokter.Terdakwa juga tidak memiliki kewenangan untuk mengadakan, menyimpan,mengolah, mempromosikan dan mengedarkan sediaan farmasi jenis TRAMADOLdan
    ke Mapolsek Citamiang.Bahwa dari hasil pemeriksaan, sediaan farmasi jens TRAMADOL tersebutterdakwa peroleh dengan cara membeli pada hari Jumat tanggal 24 Juni 2016 sekirapulul 17.00 WIB di Pasar Pramuka Jalan Matraman dari Sdr.
    NURDIN (masih dalam pencarian) sebanyak 2000 (dua ribu)butir dengan harga per butir Rp 250, (dua ratus lima puluh rupiah) atau totalseharga Rp 500.000, (lima ratus ribu rupiah).Bahwa sediaan farmasi jens TRAMADOL dan DEXTRO yang disimpan olehterdakwa tidak memiliki jin Edar.Bahwa terdakwa tidak memiliki kewenangan untuk mengedarkan sediaan farmasijenis TRAMADOL dan DEXTRO tersebut.Bahwa perbuatan terdakwa untuk mengedarkan sediaan farmasi jens TRAMADOLdan DEXTRO yang tidak memenuhi standar dan/atau
    sebagaimana tersebut di atas, menurut hemat majelis perbuatan tersebut yangdilakukan terdakwa tersebut, dapat dikategorikan sebagai perbuatan mengedarkan obat(sediaan farmasi);Menimbang, bahwa terdakwa bukanlah orang yang bekerja sebagai penyalursediaan farmasi, dan juga bukan orang yang mempunyai keahlian di bidang kefarmasian,namun kenyataannya oleh terdakwa obatobatan tersebut akan dijual kembali seharga Rp2.000, (dua ribu rupiah) per butir untuk jens TRAMADOL dan seharga Rp. 600,(enam ratus
Register : 11-06-2021 — Putus : 05-07-2021 — Upload : 03-08-2021
Putusan PN BONDOWOSO Nomor 125/Pid.Sus/2021/PN Bdw
Tanggal 5 Juli 2021 — Penuntut Umum:
Rozy Haromain, S.H
Terdakwa:
MUHAMMAD ABDUL ASIS ALS ASIS BIN MISDIN
3312
  • ALIAS ASIS BIN MISDIN tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana Tanpa hak, dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan , khasiat atau kemanfaantan , dan mutu ;-
  • Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa tersebut oleh karena itu, dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan denda sebesar
    Rp .5.000.000- (lima juta rupiah ) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar, maka diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan;-
  • Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani terdakwa, dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;-
  • Menetapkan terdakwa tetap ditahan;-
  • Menetapkan barang bukti berupa :
    • 274 (dua ratus tujuh puluh delapan) plastik brisi sedian farmasi jenis pil
      HP beserta simcarnya merek REDMI danuang tunai sebesar Rp. 200.000, semua barang bukti tersebut milikterdakwa, Bahwa sebelumnya petugas telah melakukan penangkapan terhadapBUDI BAGUS PRASETYO als BUDI (selaku pembeli) dimana diamembeli sediaan farmasi jenis pil warna putin berlogo Y dari terdakwa;Halaman 3 dari 25 Putusan Nomor 125/Pid.Sus/2021/PN Bdw Bahwa barang berupa sediaan farmasi jenis pil warna putin berlogo Yoleh terdakwa diperoleh dari CRISTIA (DPO) dengan cara membellisebanyak 1 kotak
      HUSNI Dkk setelahHalaman 6 dari 25 Putusan Nomor 125/Pid.Sus/2021/PN Bdwdilakukan penggeledahan badan atau pakaian dan tempat tertutuplainnya di temukan barang bukti 2 (dua) botol plastik warna putih yangberisi sediaan farmasi jenis pil logo Y @1.000 (seribu) butir denganjumlah total 2.000 butir, 3 (tiga) plastik klip berisi sediaan farmasi pil logoY @ 10 (Sepuluh) butir dengan jumlah keseluruhan 30 (tiga puluh) butirdari penguasaan saksi CHRISTIAN OKTOBA PANGESTU als CHRISbin MUH.
      HUSNI Dkk setelahdilakukan penggeledahan badan atau pakaian dan tempat tertutuplainnya di temukan barang bukti 2 (dua) botol plastik warna putih yangberisi sediaan farmasi jenis pil logo Y @1.000 (seribu) butir denganjumlah total 2.000 butir, 3 (tiga) plastik klip berisi sediaan farmasi pil logoY @ 10 (Sepuluh) butir dengan jumlah keseluruhan 30 (tiga puluh) butirdari penguasaan saksi CHRISTIAN OKTOBA PANGESTU als CHRISbin MUH.
      HUSNI dan di titipin sedian farmasi berupa pil warnaputin berligo Y sebanyak 4 botol masingmasing botol berisi 1.000 butirdengan jumlah 4.000. butir yang untuk diedarkan kepada pembelikemudian oleh terdakwa disimpan didalam rumah, .= Bahwa saksi MOHAMMAD HARYANTO als HAR bin alm.SUKARLIsudah sering menerima sedian farmasi berupa pil warna putih berlogo Ydari CHRISTIAN OKTOBA PANGESTU als CHRIS bin MUH.
      Bahwa benar, sebelumnya petugas telah melakukan penangkapanterhadap BUDI BAGUS PRASETYO als BUDI (Selaku pembeli) dimanadia membeli sediaan farmasi jenis pil warna putin berlogo Y dariterdakwa;4.
Register : 26-07-2016 — Putus : 07-09-2016 — Upload : 18-10-2016
Putusan PN MARABAHAN Nomor 220/Pid.Sus/2016/PN Mrh
Tanggal 7 September 2016 — - ASMADI ALS. ONGKI Bin UEM HAMBALI (ALM)
5730
  • ONGKI Bin UEM HAMBALI (ALM) telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;---------------------------------------------------------------------------------------------------2.
    Terdakwa membelisediaan farmasi jenis Carnophen dan Dextromethorphan di AlalakBanjarmasin.
    Terdakwa mengaku berjualan sediaan farmasijenis Carnophen dan Dextromethorphan sudah berlangsung selama 4 (empat)bulan dan terdakwa tidak memiliki izin menjual maupun izin mengedarkansediaan farmasi tersebut.Bahwa sediaan farmasi jenis Carnophen Produksi PT.
    Kemudian para saksi melakukan pemeriksaanterhadap terdakwa dan ditemukan sediaan farmasi jenis Carnophen sebanyak128 (seratus dua puluh delapan) obutir, sediaan farmasi jenisDextromethorphan sebanyak 444 (empat ratus empat puluh empat) butir danuang hasil penjualan sebesar Rp. 135.000, (seratus tiga puluh lima riburupiah). Barang bukti sediaan farmasi jenis Carnophen danDextromethorphan tersebut ditemukan di dalam salon/sound system di ruangdepan rumah terdakwa.
    Terdakwa membeli sediaan farmasi jenis Carnophendan Dextromethorphan di Alalak Banjarmasin.
    Terdakwamengaku berjualan sediaan farmasi jenis Carnophen dan Dextromethorphansudah berlangsung selama 4 (empat) bulan dan terdakwa tidak memiliki izinmenjual maupun izin mengedarkan sediaan farmasi tersebut.Bahwa berdasarkan Keterangan Drs. ADI HIDAYAT,Apt.
Register : 02-11-2021 — Putus : 14-12-2021 — Upload : 15-12-2021
Putusan PN Bintuhan Nomor 65/Pid.Sus/2021/PN Bhn
Tanggal 14 Desember 2021 — Penuntut Umum:
Novy Saputra, S.H
Terdakwa:
Dikah Apriyawan Bin Disran Hadi
19534
  • MENGADILI:

    1. Menyatakan TerdakwaDikah Apriyawan Bin Disran Haditelah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanaDengan sengaja tanpa keahlian dan kewenanganmengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu;
    2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama
    Bin Sohan dibawah sumpah padapokoknya menerangkan sebagai berikut: Bahwa saat ini ahli bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) padaBadan POM RI Unit Kerja Balai POM di Bengkulu dan menjabat sebagaiPengawas Farmasi dan Makanan (PFM); Bahwa yang dimaksud dengan kesediaan farmasi sebagaimanaUndangUndang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan adalah obat,bahan obat, obat tradisional dan kosmetik.
    yang telahlulus sebagai apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan apotekersedangkan tenaga teknis kefarmasian adalah tenaga yang membantuapoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian yang terdiri atas sarjanafarmasi, ahli madya farmasi, analis farmasi dan tenaga menengahfarmasi/asisten apoteker; Bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat yangdiperbolehkan dalam pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi danHalaman 6 dari 15 Putusan Nomor 65/Pid.Sus/2021/PN Bhnperedarannya adalah
    dan alat kesehatan harus memenuhistandar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan PeraturanPemerintah;Menimbang, bahwa kata memproduksi atau mengedarkan adalah katauntuk kalimat aktif yang mengambarkan dilakukannya suatu perbuatan;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 UndangUndang RI Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan yang dimaksud Sediaan Farmasi adalahSediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 UndangUndang RI Nomor 36Tahun
    adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan penyalurandan/atau penyerahan sediaan farmasi dan alat kesehatan baik dalam rangkaperdagangan, bukan perdagangan atau pemindahan tanganan;Menimbang, bahwa yang dimaksud yang tidak memenuhi standardan/atau persyaratan keamanan, adalah bahwa proses produksi atau peredaransediaan farmasi tersebut harus memenuhi standar yang ditetapkan berdasarkanperaturan pemerintah yang berlaku sehingga apabila dalam proses produksi,pengolahan, dan peredarannya tidak
    sesuai dengan ketentuan yang berlakumaka dianggap sebagai perbuatan melawan hukum;Menimbang, bahwa standar dalam produksi dan peredaran sediaanfarmasi termasuk pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi, pengedaransediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi standar mutu sesualketentuan yang berlaku;Menimbang, bahwa dalam hal ini orang yang memproduksi, menyimpan,mengedarkan dan mempromosikan sediaan farmasi adalah orang yang harusmemiliki keahlian atau kewenangan;Menimbang, bahwa berdasarkan
Register : 08-10-2015 — Putus : 11-11-2015 — Upload : 16-12-2015
Putusan PN CIAMIS Nomor 269/Pid.Sus/2015
Tanggal 11 Nopember 2015 — Pidana - KHARIRUDIN Bin SAN MU'MIN
6027
  • Menyatakan Terdakwa KHARIRUDIN Bin SAN MUMIN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Turut serta melakukan dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan atau keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3);2.
    dan kewenangan dilarang mengadakan, menyimpan dan mengedarkan obatdan bahan yang berkhasiat obat dan ayat (3) Ketentuan mengenai pengadaanpenyimpanan pengolahan promosi pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatanharus memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan PeraturanPemerintah.
    HENDRI ALIFUDIN dan Terdakwatidak dapat dikategorikan sebagai apoteker dan tidak dapat dikategorikan sebagaiTenaga Teknis Farmasi, karena Sdr. HENDRI ALIFUDIN dan Terdakwa hanyalulusan SMA bukan lulusan Sajana Farmasi;Bahwa tenaga teknis kefarmasian adalah tenaga yang membantu apoteker dalammenjalani pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas sarjanan farmasi, ahli madyafarmasi, analis farmasi dan tenaga menengah farmasi/asisten apoteker;Bahwa Sdr.
    HENDRI ALIFUDIN dan Terdakwa tidak dapat dikategorikan sebagaiapoteker dan tidak dapat dikategorikan sebagai Tenaga Teknis Farmasi, karena Sdr.HENDRI ALIFUDIN dan Terdakwa bukan lulusan Sajana Farmasi;Bahwa Sdr. HENDRI ALIFUDIN dan Terdakwa yang tidak memiliki keahlian dankewenangan tidak dibenarkan untuk melakukan praktik kefarmasian, karena yangberhak melakukan praktik kefarmasian yaitu apoteker dan tenaga tekniskefarmasian;Bahwa Sdr.
    dan alat kesehatanharus memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan PeraturanPemerintah;Menimbang, bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentangPengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan, memberikan pengertian sebagaiberikut:Pada Pasal 1 angka 4, yang dimaksud dengan peredaran adalah setiap kegiatan atauserangkaian kegiatan penyaluran atau penyerahan sediaan farmasi dan alatkesehatan baik dalam rangka perdagangan, bukan perdagangan, ataupemindahtanganan;Pada Pasal
    16 ayat (1), menyebutkan Penyerahan sediaan farmasi dan alatkesehatan dilakukan untuk digunakan dalam pelayanan kesehatan atau kepentinganilmu pengetahuan;Pada Pasal 16 ayat (2), menyebutkan Penyerahan sediaan farmasi dan alatkesehatan untuk digunakan dalam pelayanan kesehatan dilakukan berdasarkan: a.resep dokter; b. tanpa resep dokter;Pada Pasal 16 ayat (3), menyebutkan: Ketentuan lebih lanjut mengenai penyerahansediaan farmasi dan alat kesehatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat(2)
Upload : 09-05-2014
Putusan PN BANYUWANGI Nomor 285/Pid.B/2013/PN.Bwi
BENI SETIAWAN Bin MUBIN
267
  • MUBIN pada hari Jumat tanggal 25 Januari 2013 sekira jam 14.30 WIB atau setidak - tidaknya pada waktu lain yang masih termasuk dalam bulan Januari tahun 2013, bertempat di Jalan masuk Lokalisasi Kelopoan masuk Desa Gendo Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi atau setidak-tidaknya pada tempat tertentu yang masih termasuk dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Banyuwangi , mereka yang melakukan, dan yang turut melakukan perbuatan, setiap orang yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
    8 (delapan) butir dan satunya berisi 44 (empat puluh empat) butir.- Bahwa terdakwa mendapatkan obat sediaan farmasi jenis Triheksipinidil dari membeli pada seseorang yang bernama Riko (DPO) dengan harga Rp.20.000,- (dua puluh ribu rupiah) per 10 butir.- Bahwa tujuan terdakwa membeli sediaan farmasi jenis Treks untuk dijual lagi dengan harga Rp.25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah) per 10 butir sehingga terdakwa mendapat keuntungan sebesar Rp.5.000,- (lima ribu rupiah) per 10 butir.- Bahwa ciri
    ciri obat sediaan farmasi jenis trek yang terdakwa jual adalah berwarna putih dan berukuran kecil serta berlogo "Y".- Bahwa pada saat terdakwa ditangkap petugas Polres Banyuwangi mengamankan barang bukti berupa 52 butir pil treks yang dikemas dalam bekas bungkus permen Frozz, uang tunai sebesar Rp.30.000,-, satu unit sepeda motor Honda Beat warna hitam Nopol.
    Bahwa terdakwa mendapatkan obat sediaan farmasi jenis Triheksipinidil dari membeli padaseseorang yang bernama Riko (DPO) dengan harga Rp.20.000, (dua puluh ribu rupiah) per10 butir.Putusan Pidana Bahwa tujuan terdakwa membeli sediaan farmasi jenis Treks untuk dijual lagi dengan hargaRp.25.000, (dua puluh lima ribu rupiah) per 10 butir sehingga terdakwa mendapatkeuntungan sebesar Rp.5.000, (lima ribu rupiah) per 10 butir.
    Bahwa terdakwa mendapatkan obat sediaan farmasi jenis Triheksipinidil dari membeli padaseseorang yang bernama Riko (DPO) dengan harga Rp.20.000, (dua puluh ribu rupiah) per10 butir. Bahwa tujuan terdakwa membeli sediaan farmasi jenis Treks untuk dijual lagi dengan hargaRp.25.000, (dua puluh lima ribu rupiah) per 10 butir sehingga terdakwa mendapatkeuntungan sebesar Rp.5.000, (lima ribu rupiah) per 10 butir.
    P3870XT danuang tunai sebesar Rp.30.000, ;e Bahwa terdakwa mengaku pil Trilhexphenidyl membeli dari seseorang yang berada distasiun Glenmore, tetapi terdakwa tidak kenal siapa namanya;e Bahwa terdakwa tidak mempunyai toko farmasi maupun toko obat yang memilikiwewenang dan tidak memiliki izin edar untuk menjual sediaan farmasi pilTrilhexphenidy ;e Bahwa terdakwa menguasai, menyimpan, menggunakan/mengkonsumsi serta menjualobat oabatan jenis pil Trilhexphenidy1 tidak ada ijin dari pihak berwenang ;e
    P3870XT danuang tunai sebesar Rp.30.000, ;e Bahwa terdakwa mengaku pil Trilhexphenidyl membeli dari seseorang yang berada distasiun Glenmore, tetapi terdakwa tidak kenal siapa namanya;e Bahwa terdakwa tidak mempunyai toko farmasi maupun toko obat yang memilikiwewenang dan tidak memiliki izin edar untuk menjual sediaan farmasi pilTrilhexphenidy ;e Bahwa terdakwa menguasai, menyimpan, menggunakan/mengkonsumsi serta menjualobat oabatan jenis pil Trilhexphenidy1 tidak ada ijin dari pihak berwenang ;
    maupun toko obat yang memilikiwewenang dan tidak memiliki izin edar untuk menjual sediaan farmasi pilTrilhexphenidyBahwa terdakwa menguasai, menyimpan, serta menjual obat oabatan jenis pilTrilhexphenidy tidak ada ijin dari pihak berwenang ;Bahwa terdakwa menjual obat tersebut hanya dengan mengemasnya dalam klip plastikyang tidak ada ketentuan mengenai komposisi bahan, cara penggunaan, masakadaluarsa, dll, sehingga tidak memenuhi syarat, keamanan, khasiat dan mutu dalamperedaran obat farmasi ;Bahwa
Register : 14-06-2017 — Putus : 05-09-2017 — Upload : 10-10-2017
Putusan PN KANDANGAN Nomor 140/Pid.sus/2017/PN Kgn
Tanggal 5 September 2017 — AKHMAD Bin AINI
333
  • DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IJIN EDAR;
    Mufadillah seringmendapatkan laporan dari masyarakat bahwa ditempat tersebut sering terjadiperedaran sediaan farmasi atau jenis obat carnophean yang dilakukan olehterdakwa; Bahwa kemudian setelah melakukan pengintaian para saksi langsungmelakukan penggerebekan' ditempat tersebut kemudian dilakukanpenggeledahan dan ditemukan obat sediaan farmasi jenis carnophensebanyak 1 (satu) box atau 100 butir yang terdakwa simpan didindingrumahnya dan uang sebesar Rp.99.000.
    Mufadillah seringmendapatkan laporan dari masyarakat bahwa ditempat tersebut sering terjadiperedaran sediaan farmasi atau jenis obat carnophean yang dilakukan olehterdakwa;Bahwa kemudian setelah melakukan pengintaian para saksi langsungmelakukan penggerebekan' ditempat tersebut kemudian dilakukanpenggeledahan dan ditemukan obat sediaan farmasi jenis carnophensebanyak 1 (satu) box atau 100 butir yang terdakwa simpan didindingrumahnya dan uang sebesar Rp.99.000.
    KamasanRT. 003 RK.002 Desa Tumbukan Banyu Kec Daha Selatan Kabupaten HuluSungai Selatan tepatnya dirumah terdakwa telah menjual, mengedarkan,menyimpan dan memiliki sediaan farmasi tanoa keahlian dan ijin edar;Bahwa berawal terdakwa membeli obat Carnophen dari Iwan (DPQ)sebanyak 20 box atau 2.000 butir degan harga keseluruhan dengan jumlahRp. 4.400.000 (empat juta empat ratus ribu rupiah) dan Keuntunganterdakwa menjual atau mengedarkan obat sediaan farmasi jenis obatcarnophen yaitu sebesar Rp. 80.000
    Memproduksi atau) mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki ijin edar;ad. 1.
    Menetapkan agar Terdakwa tetap di tahanan ;Menetapkan barang bukti berupa : 10 (sepuluh) keping atau 100 (seratus) butir obat sediaan farmasi jenisobat Carnophen.Dirampas untuk dimusnahkan. Uang sebesar Rp. 99.000, (Sembilan puluh sembilan ribu rupiah).Dirampas untuk Negara.6.
Register : 10-10-2018 — Putus : 22-11-2018 — Upload : 29-11-2018
Putusan PN SURAKARTA Nomor 292/Pid.Sus/2018/PN Skt
Tanggal 22 Nopember 2018 — Penuntut Umum:
DIDIK ARIYANTO, S.H.
Terdakwa:
IMAM THAUFIK SAPUTRO alias KLOWOR bin WIDODO
397
  • Menyatakan terdakwa Imam Thaufik Saputro Alias Klowor Bin Widodo tidak terbukti melakukan tindak pidana dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 197 UURI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dalam dakwaan Pertama Primair.

    2. Membebaskan terdakwa dari dakwaan Pertama primair tersebut .

    1. Menyatakan terdakwa Imam Thaufik Saputro Alias Klowor Bin Widodo telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Percobaan mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dakwaan Pertama Subsidair.
    latar belakang pendidikan bidang kefarmasian dan telah memilikiizin kerja sebagai tenaga farmasi.
    Dalam hal ini untuk mendapatkan izin edar sediaan farmasi makaproduksen dan atau importie harus mendaftarkan produksinya kepadaBadan POM RI sebagai instansi yang berwenang menerbitkan jjin edardengan menyertakan keterangan dan/atau data sediaan farmasi tersebutserta data produksen /importir yang mendaftarkan. Setelah sediaanfarmasi dinyatakan lulus evaluasi dan uji laboratorium dari segi mutudan/kualitas, keamanan dan kemanfaatan.
    Sediaan farmasi berupa obat yang tidakdiketahui identitasnya tidak boleh diedarkan secara bebas karena sangatmembahayakan bagi yang mengkomsomsinya.
    Sediaan Farmasi danalat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapatkan jjin edar.Dalam hal ini untuk mendapatkan izin edar sediaan farmasi makaproduksen dan atau importie harus mendaftarkan produksinya kepadaBadan POM RI sebagai instansi yang berwenang menerbitkan jjin edardengan menyertakan keterangan dan/atau data sediaan farmasi tersebutserta data produksen /importir yang mendaftarkan.
    Sediaan farmasi berupa obat yang tidakdiketahui identitasnya tidak boleh diedarkan secara bebas karena sangatmembahayakan bagi yang mengkonsomsinya.
Register : 27-04-2021 — Putus : 17-05-2021 — Upload : 08-08-2021
Putusan PN INDRAMAYU Nomor 109/Pid.Sus/2021/PN Idm
Tanggal 17 Mei 2021 — Penuntut Umum:
Tedy Hendra S., S.H.
Terdakwa:
AHMAD NURALIM Bin CASUN
316
  • M E N G A D I L I:

    1. Menyatakan Terdakwa AHMAD NURALIM Bin CASUN tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar, sebagaimana dalam dakwaan alternatif pertama Penuntut Umum melanggar Pasal 197 Jo.
    Kulon Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu, tibatibadatang saksi TEGUH IRWANA, SH bersama saksi PANJI DWI PAYANA(masingmasing selaku anggota Sat Reskrim Narkoba PolresIndramayu) yang sebelumnya melakukan penangkapan terhadap saksiMARTIN Alias BANTAT yang kedapatan memiliki dan menyimpan obatsediaan farmasi jenis Tramadol yang diakui dibeli dari Terdakwa, selainitu kKeduanya mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa terdakwasering menjual obatobatan sediaan farmasi tanpa ijin edar, hinggakemudian
    Kulon Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu, tibatibadatang saksi TEGUH IRWANA, SH bersama saksi PANJI DWI PAYANA(masingmasing selaku anggota Sat Reskrim Narkoba PolresIndramayu) yang sebelumnya melakukan penangkapan terhadap saksiMARTIN Alias BANTAT yang kedapatan memiliki dan menyimpan obatsediaan farmasi jenis Tramadol yang diakui dibeli dari Terdakwa, selainitu Keduanya mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa terdakwasering menjual obatobatan sediaan farmasi tanpa ijin edar, hinggakemudian
    MUHAMAD CHALI dan Terdakwa mulaimembeli obat sediaan farmasi jenis Tramadol dan Hexymer kepadaSdr.
    MUHAMAD CHALI dan Terdakwa mulai membeli obat sediaan farmasi jenisTramadol dan Hexymer kepada Sdr.
Register : 08-07-2014 — Putus : 15-07-2014 — Upload : 05-09-2014
Putusan PN KAB MADIUN Nomor 153/Pid.B/2014/PN.Mjy
Tanggal 15 Juli 2014 — LILIK PUPITASARI BINTI REBO
263
  • Hardianto,Apt. , pada hari Rabu tanggal 12 Maret 2014, dalam kasus atas namaKARMI BINTO WIRYO DIKROMO, sesuai barang bukti yang diterimaberupa abat cap Baging, obat setelan Kecetit, dengan hasil pemeriksaan :parang bukti tersebut diatas merupakan sediaan farmasi berupa obat yangdiedarkan tidak dalam kemasan aslinya, tetapi dikemas ulang dengan tidakdilengkapi dengan label/penandaan yang lengkap, sehingga barang tersebutdiatas dapat digolongkan sebagai sediaan farmasi berupa obat yang tidakmemiliki
    Madiun ;Bahwa Tugas pokok saksi ahli adalah mengetahui tentang pengadaan,Produksi, distribusi dan pelayanan sediaan farmasi pada masyarakat ;Bahwa saksi ahli membenarkan obat setelan kecetit dan obat setelancap bagong yang disita dari Terdakwa adalah swediaan farmasi ;Bahwa saksi ahli menerangkan sediaan farmasi yang diedarkan sepertiini dikatagorikan tidak memiliki ijin edar ;Bahwa saksi menerangkan obatobat seperti ini tidak dapatdipertranggung jawabkan keamanannya, khasiatnya/ manfaat sertamutunya
    Unsur Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar;Ad.1.
    ijin edar;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangandiatas, maka terbukti bahwa barangbarang bukti yang diperlihatkandipersidangan tersebut diatas merupakan sediaan farmasi yang tidakmemiliki izin edar;Menimbang, bahwa selanjutnya akan dibuktikan apakah terdakwaada melakukan perbuatan memproduksi atau mengedarkan sediaanfarmasi yang tidak memiliki izin edar tersebut?
    Menyatakan terdakwa KARMI Binti WIRYO DIKROMO(Alm) telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalahmelakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkansediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;2.
Register : 09-08-2017 — Putus : 12-09-2017 — Upload : 10-10-2017
Putusan PN KANDANGAN Nomor 182/Pid.Sus/2017/PN Kgn
Tanggal 12 September 2017 — AKHMAD YANI Als AMAT DAGU Bin MUHRAM (Alm
346
  • Secara bersama-sama dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar ;
    Menyatakan terdakwa AKHMAD YANI Als AMAT DAGU Bin MUHRAN(Alm)terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanaturut sertadengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemiliki ijin edar sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal197 UndangUndang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Jo. Pasal 55Ayat (1) ke1 KUHP dalam Dakwaan Alternatif Pertama;2.
    Perouatan tersebut dilakukan terdakwa dengan carasebagai berikut :Berawal dari adanya informasi masyarakat yang mengatakan bahwaterdakwa telah mengedarkan sediaan farmasi berupa obat jenisCarnophen dalam perjalanan dari Banjarmasin dengan menggunakanmobil angkutan umum L300, selanjutnya saksi Bambang S dan saksi AjiPutra serta rekan yang lainnya melakukan penyelidikan kebenarantentang informasi dari masyarakat tersebut untuk selanjutnya melakukanpenangkapan dan ditemukan obat jenis Carnophen yang
    Saksi BAMBANG SETIAWAN; Bahwa saksi telah mengamankan terdakwa pada hari Selasa tanggal25 April 2017 Sekira Pukul 14.30 Wita diJl H M Yusi Kel KandanganKota Kec Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan tepatnyadipinggir jalan karena telah menjual, mengedarkan, menyimpan danmemiliki sediaan farmasi tanpa keahlian dan ijin edar; Bahwa berawal dari adanyainformasi masyarakat yang mengatakanbahwa terdakwa telah mengedarkan sediaan farmasi berupa obat jenisCarnophen dalam perjalanan dari Banjarmasin dengan
    dan/atau alatkesehatan adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan,mengolah, membuat, mengemas, dan/atau mengubah bentuk sediaan farmasidan alat kesehatan.Menimbang, bahwa mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan penyaluran ataupenyerahan sediaan farmasi dan alat kesehatan baik dalam rangkaperdagangan, bukan perdagangan, atau pemindahtanganan.Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi menurut pasal1 angka 4 Undangundang
    Setiap orang yang tidakmemiliki keahlian dan kewenangan dilarang mengadakan, menyimpan,mengolah, mempromosikan, dan mengedarkan obat dan bahan yangberkhasiat obat.Menimbang, bahwa pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatansebagai salah satu upaya dalam pembangunan kesehatan dilakukan untukmelindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaanHalaman 12 dari 16 Putusan Nomor 182/Pid.Sus/2017/PN Kgnsediaan farmasi dan alat kesehatan yang tidak tepat serta yang tidakmemenuhi persyaratan
Register : 15-02-2019 — Putus : 11-04-2019 — Upload : 16-04-2019
Putusan PN BANYUWANGI Nomor 158/Pid.Sus/2019/PN Byw
Tanggal 11 April 2019 — Penuntut Umum:
1.TEGUH BASUKI HERU YUWONO. SH.,MH
2.ARDHAN RIZAN PRAWIRA, S.H.
Terdakwa:
EFENDI Alias BIRING Bin SULIYANTO
275
  • M E N G A D I L I:

    1. Menyatakan Terdakwa Efendi Alias Biring Bin Suliyanto telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa ijin edar, sebagaimana dalam dakwaan Primair;
    2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa
    dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan serta denda sejumlah Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 4 (empat) bulan;
  • Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari lamanya pidana yang dijatuhkan;
  • Menetapkan Terdakwa tetap ditahanan;
  • Menetapkan barang bukti berupa :
  • 1000 (seribu) butir sediaan farmasi
    jenis Trihexypehnidil dengan bentuk bulat warna putih ada logo bertuliskan Y;
  • 400 (empat ratus) butir sediaan farmasi jenis Trihexypehnidil dengan bentuk bulat warna putih ada logo bertuliskan Y
  • 119 (empat ratus) butir sediaan farmasi jenis Trihexypehnidil dengan bentuk bulat warna putih ada logo bertuliskan Y;
  • 1 (satu) buah kresek warna hitam;
  • Dirampas untuk dimusnahkan;

    • 1 (satu) buah handphone
      membeli sediaan farmasi obat keras jenis Trihexyphenidil atassuruhan saudara Bima Yudia Wicaksono (DPO) tersebut kepada Terdakwaseharga Rp 170.000,00 (seratus tujuh puluh ribu rupiah) per 100 (seratus)butir dan pada waktu itu saksi membeli sebanyak 400 (empat ratus) butirsediaan farmasi jenis trinexyphenidil;Bahwa selanjutnya saksi menyerahkan sediaan farmasi jenis trinexyphenidilkepada saudara Bima Yudia Wicaksono (DPO) dan oleh saudara Bima YudiaWicaksono (DPO) 125 (Seratus dua puluh lima) butir
      untuk layak diedarkan adalahsediaan farmasi atau alat kesehatan harus aman, berkhasiat, bermanfaat,bermutu, terjangkau oleh masyarakat dan alat kesehatan harus memenuhistandart kesehatan dan Tidak semua orang berhak mengadakan, menyimpandan mengedarkan sediaan farmasi yang termasuk obat keras atau daftar Gdan alat kesehatan, melainkan harus mendapatkan ijin dari yang berwenangkarena pembinaannya, mengendalikan, penyimpanan, promosi danperedaran diawasi oleh pemerintah;Bahwa sediaan farmasi warna
      barang sediaan farmasi jenis Trihexyphenidil dan juga serahterima uang untuk kemudian dijual lagi kepada pembelinya; Bahwa barang sediaan farmasi jenis Trihexyphenidyl yang didapat dari SdrMas Brow (DPO) yang kemudian dijual kembali; Bahwa Terdakwa telah menjual sediaan farmasi jenis trinexyphenidil kepadasaksi Mohammad Oktavian Nurriza Bin Sunaryo sebanyak 400 (empat ratusbutir) dengan harga Rp 170.000,00 (seratus tujuh puluh ribu rupiah) per 100(seratus) butir; Bahwa Terdakwa mengedarkan sedian
      farmasi jenis trinexyphenidil tidakmendapatkan ijin dari aparat berwenang;Menimbang, bahwa Terdakwa tidak mengajukan saksi yang meringankan(a de charge);Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti sebagaiberikut: 1000 (seribu) butir sediaan farmasi jenis Trihexypehnidil dengan bentukbulat warna putih ada logo bertuliskan Y; 400 (empat ratus) butir sediaan farmasi jenis Trinexypehnidil denganbentuk bulat warna putih ada logo bertuliskan Y 119 (empat ratus) butir sediaan farmasi jenis Trihexypehnidil
      kediaman terdakwa danterdakwamembenarkan bahwa terdakwa pada hari jumat tanggal tanggal 19 Oktober2018 sekira pukul 14.00 WIB telah menjual sediaan farmasi jenis trinexyphenidildan terdakwa juga mengakui masih menyimpan sediaan farmasi jenistrinexyphenidil didalam lemari pakaian terdakwa.
Putus : 13-06-2017 — Upload : 19-06-2017
Putusan PN SIDOARJO Nomor 383/Pid.Sus/2017/PN SDA
Tanggal 13 Juni 2017 — Budi Al Sunardi
10022
  • Menyatakan terdakwa Budi Al Sunardi terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar DAN pelaku usaha pangan yang tidak memiliki izin edar;2.
    Sidoarjo MilikHalaman 5 dari 19 Putusan Nomor 383/Pid.Sus/2017/PN SDA BUDI AL SUNARDI, dan ditemukan sediaan farmasi tanpa izin edar,suplemen makanan dan Dokumen Penjualan.
    Barang Bukti yang tidak memiliki izin edar adalah sesuai Berita AcaraPenyitaan yaitu tergolong sediaan farmasi dan suplemen makanan tanpaizin edar. Yang menjadi dasar menyatakan bahwa sediaan farmasi dan suplemenmakanan yang ditemukan di Distributor Woo Tekh Indonesia di PerumahanGriya Karya Sedati Permai Blok L No. 06 Kab.
    Sidoarjo MilikBUDI AL SUNARDI, dan ditemukan sediaan farmasi tanpa izin edar,suplemen makanan dan Dokumen Penjualan.
    Sidoarjo.Sediaan farmasi dan suplemen makanan tanpaizin edar tersebut dipajang diruang depan Distributor Woo Tekh Indonesia di Perumahan Griya KaryaSedati Permai BlokL No.06 Kab.
    Sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatanyang tidak memiliki izin edar;Ad. 1.
Register : 14-09-2020 — Putus : 09-11-2020 — Upload : 18-12-2020
Putusan PN SUMBER Nomor 297/Pid.Sus/2020/PN Sbr
Tanggal 9 Nopember 2020 — Penuntut Umum:
KUSTRIYO, S.H.M.H
Terdakwa:
CASNO Alias NANDONG Bin CANDRI Alm
8415
  • M E N G A D I L I:

    1. Menyatakan terdakwa Casno Alias Nandong Bin Candri (alm), telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (1) dan dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standard dan atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu, sebagaimana dalam dakwaan kesatu dan
    Terdakwa mengedarkan Pil Dextro (DMP) dan PilTrihexyphenidyl yang termasuk Sediaan Farmasi tanpa memiliki izin edar daripihak berwenang.
    danayat (3) yaitu ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan,promosi, pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhistandar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah,perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut : Bahwa awalnya pada hari Selasa tanggal 31 Juni 2020 sekira jam 18.00Wib bertempat di sekitar daerah Lawang gada Kota Cirebon, terdakwamembeli Pil Trihexyphenidyl dan Pil Dextro (DMP) dari Sdr.
    tahun 1998 tentang Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatanyang dimaksud dengan peredaran yaitu setiap kegiatan atau serangkaiankegiatan penyaluran atau penyerahan sediaan farmasi dan alat kesehatan baikdalam rangka perdagangan, bukan perdagangan atau pemindahtanganan;Menimbang, bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian, pasal 1 yang dimaksud dengan :a.
    Terdakwa mengedarkan Pil Dextro (DMP) dan PilTrinexyphenidyl yang termasuk Sediaan Farmasi tanpa memiliki izin edardari pihak berwenang.
    Menyatakan terdakwa Casno Alias Nandong Bin Candri (alm), telahterbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidanadengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izinedar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (1) dan dengansengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standard danatau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu,sebagaimana dalam dakwaan kesatu dan kedua;2.
Register : 25-09-2019 — Putus : 21-11-2019 — Upload : 03-12-2019
Putusan PN KAB SEMARANG Nomor 133/Pid.Sus/2019/PN Unr
Tanggal 21 Nopember 2019 — Penuntut Umum:
Dwi Endah Susilowati, S.H.
Terdakwa:
IMAM SOBIRIN Bin SUKIJAN
744
  • Mengadili:

    1. Menyatakan terdakwa IMAM SOBIRIN bin SUKIJAN, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;
    2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1(satu) tahun dan pidana denda sebesar Rp1.000.000,00(satu juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 2(dua)
    Nur Yasin Alias Cembun; Bahwa Terdakwa tidak memiliki ijin untuk mengedarkansediaa farmasi tersebut;:Saksi 2.
    sediaan farmasi jenisTrinexyphenidyl dengan perantara tersebut yang merupakanTerdakwa; Bahwa saksi membeli Ssediaan farmasi jenis Trihexyphenidyldengan perantara Terdakwa sebanyak 3 (tiga) kali yaitu:1.
    Saksi membelisediaan farmasi jenis Trihexyphenidyl sebanyak 2(dua)kaleng beriisi maisngmasing 1000(Seribu) butir seharga Rp.2.000.000,00 (dua juta rupiah); Bahwa saksi tidak menggunakan sarana apapun ketikaakan membeli sediaan farmasi jenis Trihexyphenidyl, karenasaksi langsung datang ke rumah perantara yaitu Terdakwa danmenemuinya langsung; Bahwa saksi tidak pernah membeli atau mendapatkansediaan farmasi jenis Trihexyphenidyl selain dengan Sadr.Cembun melalui perantara Terdakwa; Bahwa Petugas Sat
    Mijen Kota Semarang; Bahwa Terdakwa menjual sediaan farmasi jenisTrinexyphenidyl kepada Saksi Sdr.
    Terdakwa menerima sediaan farmasi jenisTrinexyphenidyl dari kakak Terdakwa sekitar bulan April tahun2019 di rumah Terdakwa di Jatisari Rt O2 Rw 03 Kel.
Register : 11-11-2020 — Putus : 23-12-2020 — Upload : 03-08-2021
Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 454/Pid.Sus/2020/PN Gpr
Tanggal 23 Desember 2020 — Penuntut Umum:
HIMAWAN HARIANTO, S.H., M.H.
Terdakwa:
DWI UTOMO Alias MBAH Bin ALM SUKARDI
204
  • MENGADILI:

    1. Menyatakan Terdakwa DWI UTOMO Alias MBAH Bin Almarhum SUKARDI, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar";
    2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2(dua) tahun serta denda Rp.3.000.000, (tiga juta rupiah) dengan
    ,APt barangbukti PIL LL tersebut merupakan sediaan farmasi berupa obat yang tidakboleh diedarkan (tidak memiliki ijin edar) dan terhadap sedian farmasi berupabutirbutir Pil LL tersebut pengamannya harus tenaga kesehatan yangmempunyai keahlian di bidang farmasi.
    Terdakwa dalam melakukan peredaran sediaan farmasi berupa pil jenisLL tersebut tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang serta tanpa resepdokter dan tidak mempunyai keahlian dalam bidang farmasi karenapekerjaan terdakwa sehariharinya pada saat itu adalah sebagai KaryawanSwasta (Karyawan Pabrik Karet) dan terdakwa tidak pernah memperolehpendidikan di bidang farmasi atau kesehatan.Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalamPasal 197 jo Pasal 106 ayat (1) UU No. 36 Tahun 2009
    Terdakwa dalam melakukan peredaran sediaan farmasi berupa pil jenisLL tersebut tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang serta tanpa resepdokter dan tidak mempunyai keahlian dalam bidang farmasi karenapekerjaan terdakwa sehariharinya pada saat itu adalah sebagai KaryawanSwasta (Karyawan Pabrik Karet) dan terdakwa tidak pernah memperolehpendidikan di bidang farmasi atau kesehatan.Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalamPasal 3 ayat (1) jo Pasal ayat (1) huruf a Stbl Nomor
Register : 11-09-2019 — Putus : 29-10-2019 — Upload : 09-08-2021
Putusan PN CIBADAK Nomor 242/Pid.Sus/2019/PN Cbd
Tanggal 29 Oktober 2019 — Penuntut Umum:
1.WARDIANTO, SH.
2.RASYID KURNIAWAN, SH.
Terdakwa:
B. ROESLI H.Z als BHOA bin H. RUKYAN
354
  • RUKYAN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar ;
  • Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 4 (empat) bulan dan denda sebesar Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah);
  • Menetapkan apabila denda tersebut tidak dibayar, maka dapat diganti dengan
    pidana kurungan selama 1 (satu) bulan;
  • Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
  • Menetapkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan;
  • Menetapkan barang bukti berupa :
    • Didalam tas warna abu biru bertuliskan Cowok Lebih Tau yaitu plastik kresek warna hitam berukuran besar didalamnya berisikan : 25 (dua puluh lima) strip sediaan farmasi bertuliskan Tramadol HCI
      diikat karet warna coklat, 16 (enam belas) strip sediaan frmasi bertuliskan Tramadol HCI diikat karet warna coklat, 1 (satu) dus bertuliskan Hexymer 2 berisikan 1 (satu) toples sediaan farmasi bertuliskan Hexymer 2 yang masih bersegel, plastik kresek hitam berukuran kecil yang berisikan : 17 (tujuh belas) paket kecil dalam plastik klip bening sediaan farmasi diduga Hexymer 2 yang mana setiap paketnya berisikan 4 (empat) tablet warna kuning, 343 (tiga ratus empat puluh tiga) tablet warna kuning diduga
    • Didalam tas slempang warna hitam bertuliskan Jeep Buluo yaitu 10 (sepuluh) strip sediaan farmasi bertuliskan Tramadol HCI diikat karet warna coklat, 8 (delapan) strip sediaan farmasi bertuliskan Trihexyphenidyl.
      Cbdsediaan farmasi diduga Hexymer 2 yang mana setiap paketnyaberisikan 4 (empat) tablet warna kuning, 343 (tiga ratus empat puluhtiga) tablet warna kuning diduga Hexymer 2 dalam plastik bening yangterikat karet warna coklat. Didalam tas slempang warna hitam bertuliskan Jeep Buluo yaitu 10(sepuluh) strip sediaan farmasi bertuliskan Tramadol HCI diikat karetwarna coklat, 8 (delapan) strip sediaan farmasi bertuliskanTrihexyphenidyl.
      Didalam tas slempang warna hitam bertuliskan Jeep Buluo yaitu 10(sepuluh) strip sediaan farmasi bertuliskan Tramadol HCI diikat karetwarna coklat, 8 (delapan) strip sediaan farmasi bertuliskanTrinexyphenidyl.
      sedian farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dankosmetika.
      Didalam tas slempang warna hitam bertuliskan Jeep Buluo yaitu 10(sepuluh) strip sediaan farmasi bertuliskan Tramadol HCI diikat karetHalaman 16 dari 25 Putusan Pidana No. 242/Pid.Sus/2019/PN. Cbdwarna coklat, 8 (delapan) strip sediaan farmasi bertuliskanTrihexyphenidyl.
      Didalam tas slempang warna hitam bertuliskan Jeep Buluo yaitu 10(sepuluh) strip sediaan farmasi bertuliskan Tramadol HCI diikat karetwarna coklat, 8 (delapan) strip sediaan farmasi bertuliskanTrihexyphenidyl.