Ditemukan 745874 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 01-08-2017 — Putus : 14-08-2017 — Upload : 29-03-2019
Putusan PA BIMA Nomor 103/Pdt.P/2017/PA.Bm
Tanggal 14 Agustus 2017 — Pemohon melawan Termohon
122
  • berikut:Menimbang, bahwa berdasarkan Penjelasan Pasal 7 ayat 1 UndangundangNomor 1 Tahun 1974, pengaturan batas minimal usia perkawinan bertujuanuntuk menjaga kesehatan suami istri dan keturunan;Menimbang, bahwa majelis berpendapat bahwa selain untuk menjagakesehatan suami istri dan keturunan, pengaturan batas minimal usiaperkawinan bertujuan untuk mempersiapkan kematangan fisik maupun mentalbagi calon pengantin sehingga mampu mewujudkan tujuan perkawinan yaitumembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal
    Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam (KHI);Menimbang, bahwa kematangan fisik (baligh) terkait dengan kematanganorgan seksual, sedangkan kematangan mental terkait kedewasaan dalamberpikir, mengendalikan emosi, dan menjalin komunikasi;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan tidak sematamata untuk memenuhikebutuhan seksual, tetapi untuk mewujudkan rumah tangga yang kekal danbahagia, dan dalam hal ini kKematangan mental sangat berpengaruh dalammewujudkan rumah tangga yang kekal dan bahagia terkait dengan peran yangHal
Register : 09-07-2018 — Putus : 10-09-2018 — Upload : 01-10-2018
Putusan PN KARANGAYAR Nomor 52/Pdt.G/2018/PN Krg
Tanggal 10 September 2018 — Penggugat melawan Tergugat
639
  • Bahwa setelah penggugat dan tergugat menikah bertempat tinggal dirumahorang tua penggugat.Halaman 1 dari 9 Putusan Perdata Gugatan Nomor 52/Pat.G/2018/PN Krg10.Bahwa dalam perkawinan tersebut Penggugat dan Tergugat sudahdikaruniai 1 orang anak yang bernama Bonifasius Adven King Wahyudiyang lahir pada tanggal 05 Juni 2011.Bahwa dalam perkawinan tersebut Penggugat menaruh harapan untukdapat membentuk keluarga bahagia, harmonis dan kekal rinamunkenyataannya rumah tangga kami berjalan tidak sesuai harapan.Bahwa
    selama Penggugat dan tergugat melangsungkan rumah tangga,Tergugat Tidak bertanggung jawab memberikan nafkah jasmani padakeluarga.Bahwa selama membangun rumah tangga tergugat sudah 3 kalimeninggalkan rumah dan tidak memberi kabar dan melepas tanggungjawab sebagai suami.Bahwa dalam kurun waktu dua tahun terakhir tergugat meninggalkan rumahtanpa kabar.Bahwa mengingat tujuan perkawinan adalah untuk membentuk keluargabahagia dan kekal, namun ternyata tujuan tersebut tidak tercapai walaupunPenggugat sudah
    perkawinanadalah dengan dasar adanya ikatan cinta lahir dan bathin antara suami danisteri, sehingga dapatlah dipastikan ikatan lahir maupun bathin antaraPenggugat dan Tergugat sudah tidak ada lagi dan selama persidangan perkaraini berlangsung hingga putusan ternyata Penggugat masih tetap pada sikapnyaingin bercerai dengan Tergugat;Menimbang, bahwa perkawinan adalah suatu ikatan lahir batin antaraseorang pria dan seorang wanita sebagai suamiistri dengan tujuan membentukhubungan rumah tangga yang bahagia dan kekal
Putus : 01-07-2015 — Upload : 08-02-2017
Putusan PN KEPANJEN Nomor Nomor: 82/Pdt.G/2015/PN Kpn
Tanggal 1 Juli 2015 —
86
  • Bahwa dengan adanya pertengkaranpertengkaran yang terus menerustersebut, maka perkawinan antara PENGGUGAT dan TERGUGAT tidakdapat dipertahankan lagi sebagaimana layaknya pasangan suami isteriyang bahagia dan kekal.6. Bahwa karenanya beralasan menurut hukum dan wajar apabilaPENGGUGAT mengajukan gugatan perceraian ini dan agar perkawinanantara PENGGUGAT dan TERGUGAT dinyatakan putus karenaperceraian.7.
    perceraian dengan alasanantara Penggugat dengan Tergugat tidak mempunyai keturunan dan seringterjadi perselisihan yang mengakibatkan pertengkaranpertengkaran terusmenerus yang tidak memungkinkan lagi ada harapan akan hidup rukun lagidalam rumah tangganya;Menimbang,bahwa karena sering terjadi pertengkaran tersebut makaPenggugat dan Tergugat tidak pernah ada keharmonisan dalam membentukrumah tangga sebagaimana yang diharapkan oleh Penggugat dalammembentuk rumah tangga yang sejahtera, bahagia dan kekal
    menjalankan kewajibannya sebagai suami/steri ;f, Antara suami dan isteri terusmenerus terjadi perselisihan danpertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumahtangga.Menimbang, bahwa kehidupan perkawinan yang dijalani oleh Penggugatdan Tergugat sebagaimana yang telah diuraikan di atas, maka menurutMajelis Hakim kehidupan perkawinan antara Penggugatdan Tergugat tersebutsudah tidak sesuai lagi dengan tujuan dari perkawinan yaitu untuk membentukkeluarga (rumah tangga) yang bahagia, kekal
Register : 10-08-2015 — Putus : 21-08-2015 — Upload : 13-01-2016
Putusan PA GARUT Nomor 1678/Pdt.G/2015/PA.Grt
Tanggal 21 Agustus 2015 — Penggugat >< Tergugat
120
  • Bahwa Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk meneruskan rumahtangga dengan Tergugat, karena apabila diteruskan akan lebih banyakmadharatnya daripada maslahatnya, sehingga tujuan daripada perkawinanuntuk membentuk rumah tangga yang kekal dan bahagia tidak tercapai;10.
    adalah suamiisteri yang sah yang perkawinannya dicatat di Kantor Urusan AgamaKecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, sesuai Kutipan Akta Nikah Nomor :26/26/V2007 tanggal 07 Januari 2007, oleh karenannya gugatan Penggugatdapat dipertimbangkan lebih lanjut;Menimbang, bahwa dalam penjelasan umum UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 tentang perkawinan, dalam paragraf azasazas atau prinsipprinsipundangundang tersebut huruf e menyebutkan bahwa karena tujuanperkawinan adalah untuk membentuk keluarga yang bahagia kekal
    dimaksud pasal 19 huruf (f) PP No. 9 tahun 1975 sejalandengan Pasal116 huruf (f) KHI;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan hukum Islam yang tersiratdalam surat ArRum ayat 21 dinyatakan bahwa tujuan perkawinan adalah untukmembentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah dan jugapasal 1 Undangundang nomor 1 tahun 1974 menentukan bahwa Perkawinanialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagaisuami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagiadan kekal
Register : 24-04-2014 — Putus : 23-05-2014 — Upload : 27-10-2014
Putusan PA GARUT Nomor 869/Pdt.G/2014/PA.Grt
Tanggal 23 Mei 2014 — PENGGUGAT >< TERGUGAT
111
  • Bahwa Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk meneruskan rumah tangga denganTergugat, karena apabila diteruskan akan lebih banyak madharatnya daripadamaslahatnya, sehingga tujuan daripada perkawinan untuk membentuk rumah tanggayang kekal dan bahagia tidak tercapai;8.
    Tergugat adalah suami isteri yang sah yangperkawinannya dicatat di Kantor Urusan Agama Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut,sesuai Kutipan Akta Nikah Nomor : 206/39/V/2012 tanggal 21 Mei 2012, olehkarenannya gugatan Penggugat dapat dipertimbangkan lebih lanjut;Menimbang, bahwa dalam penjelasan umum UndangUndang Nomor Tahun1974 tentang perkawinan, dalam paragraf azasazas atau prinsipprinsip undangundangtersebut huruf e menyebutkan bahwa karena tujuan perkawinan adalah untukmembentuk keluarga yang bahagia kekal
    dimaksud pasal 19 huruf (f)PP No. 9 tahun 1975 sejalan dengan Pasal 116 huruf (f) KHI;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan hukum Islam yang tersirat dalamsurat ArRum ayat 21 dinyatakan bahwa tujuan perkawinan adalah untuk membentukrumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah dan juga pasal 1 Undangundangnomor tahun 1974 menentukan bahwa Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antaraseorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentukkeluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
Register : 21-02-2019 — Putus : 18-03-2019 — Upload : 03-04-2019
Putusan PA BIMA Nomor 71/Pdt.P/2019/PA.Bm
Tanggal 18 Maret 2019 — Pemohon melawan Termohon
158
  • Menimbang, bahwa berdasarkan Penjelasan Pasal 7 ayat 1 UndangundangNomor 1 Tahun 1974, pengaturan batas minimal usia perkawinan bertujuanuntuk menjaga kesehatan suami istri dan keturunannya;Menimbang, bahwa majelis berpendapat bahwa selain untuk menjagakesehatan suami istri dan keturunan, pengaturan batas minimal usiaperkawinan bertujuan untuk mempersiapkan kematangan fisik maupun mentalbagi calon pengantin sehingga mampu mewujudkan tujuan perkawinan yaitumembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal
    Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam (KHI);Menimbang, bahwa kematangan fisik (baligh) terkait dengan kematanganorgan seksual, sedangkan kematangan mental terkait kedewasaan dalamberpikir, mengendalikan emosi, dan menjalin komunikasi;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan tidak sematamata untuk memenuhikebutuhan seksual, tetapi untuk mewujudkan rumah tangga yang kekal danbahagia, dan dalam hal ini kKematangan mental sangat berpengaruh dalammewujudkan rumah tangga yang kekal dan bahagia terkait dengan peran yangharus
Register : 30-10-2017 — Putus : 23-10-2017 — Upload : 30-10-2017
Putusan PN KARANGAYAR Nomor 65/Pdt.G/2017/PN.Krg
Tanggal 23 Oktober 2017 — PENGGUGAT, tempat tanggal lahir, Sukoharjo 21 Desember 1990, Agama Kristen, pekerjaan Pedagang, alamat Jaten Rt.003/Rw.013, Jaten, Karanganyar, berdomisili Jambu Rt.01/Rw.01, Dalangan, Tawangsari, Sukoharjo, selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT; LAWAN: TERGUGAT, tempat tanggal lahir, Karanganyar 28 Oktober 1982, Agama Kristen, Pekerjaan Perdagang, Jaten, Rt.003/Rw.013, Jaten, Karanganyar, selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT;
737
  • Bahwa dalam perkawinan tersebut Penggugat menaruh harapan kami berduaakan membentuk dan membina kehidupan rumah tangga yang bahagia,harmonis dan kekal namun pada kenyataannya rumah tangga kami tidakberjalan sesuai dengan yang diharapkan;5. Bahwa selama Penggugat dan Tergugat melangsungkan rumah tangga pihakorang tua Tergugat selalu ikut campur, sehingga sering terjadi percekcokkan/pertengkaran yang hebat antara Penggugat dengan Tergugat;6.
    Bahwa mengingat tujuaan perkawinan adalah membentuk keluarga bahagiadan kekal, ternyata tujuan tersebut tidak tercapai walaupun sudah ditempuhdengan musyawarah. Keluarga dan ternyata tidak dapat didamaikan, makadengan terpaksa Penggugat mengajukan gugatan perceraian ini;Berdasarkan uraianuraian dan alasanalasan diatas, maka Penggugatmohon kepada yang terhormat Ketua Pengadilan Negeri Karanganyar berkenanmenerima dan memeriksa gugatan ini dan selanjutnya memberikan putusansebagai berikut:1.
    Bahwa Penggugat, selama 5 tahun menunggu tidak ada kepastian perkawinandan tidak dinafkahi lahir maupun bathin sampai dengan sekarang, mengingattujuaan perkawinan adalah membentuk keluarga bahagia dan kekal, ternyatatujuan tersebut tidak tercapai walaupun sudah ditempuh dengan musyawarah.Keluarga dan ternyata tidak dapat didamaikan, maka dengan terpaksaPenggugat mengajukan gugatan perceraian ini;Menimbang, bahwa oleh karena jangka waktu dan formalitas panggilan menuruthukum telah diindahkan dengan
Putus : 01-08-2017 — Upload : 14-08-2017
Putusan PT DENPASAR Nomor 84/PDT/2017/PT DPS
Tanggal 1 Agustus 2017 — I Ketut Subawa sebagai PEMBANDING Lawan Ni Wayan Arni Nadi sebagai TERBANDING
2315
  • Bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria denganseorang wanita sebagai suami istri dengan tujuaan membentuk keluarga (rumahHalaman 1 dari 15 hal Putusan Nomor 84/PDT/2017/PT DPSNitangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (videPasal 1 Undang Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan);. Bahwa Pasal 2 ayat 1 Undang Undang Perkawinan menyatakan bahwaperkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing masingagamanya dan kepercayaannya itu.
    Kadek Agus Dwi Hadikusuma, lakilaki, lahir di Buahan, 2 Januari 2000 dan telahdidaftarkan di Kantor Catatan Sipil Kabupaten Tabanan sebagaimana ternyatapada Salinan Akta Kelahiran No. 66/UM/2000 tanggal 2 Februari 2000.Bahwa tujuan dari setiap perkawinan adalah untuk membentuk rumah tanggayang bahagia dan kekal namun hal itu tidak terjadi dalam perkawinanPenggugat dan Tergugat, karena dalam jangka waktu yang relatif lama sejakTahun 2003 sesuai surat pernyataan tertanggal 17 Februari 2003 yang dibuatoleh
    perceraian;Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas membuktikan antara Penggugatdan Tergugat telah terjadi percekcokan secara terus menerus dan telah pisahHalaman 7 dari 15 hal Putusan Nomor 84/PDT/2017/PT DPSmeja dan ranjang sehingga tujuan dari perkawinan itu sendiri sebagaimanadiamanahkan oleh pasal 1 UU.RI No. 1 tahun 1974 yaitu perkawinan adalahikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagaisuami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yangberbahagia dan kekal
    kembaliketempat kediaman Terbanding/Tergugat, walaupun pihak keluarga dari keduabelah pihak telah mengupayakannya, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Balimenyimpulkan bahwa Pembanding/ Penggugat dan Terbanding/Tergugat, tidakada harapan akan hidup rukun lagi dalam satu rumah tangga;Menimbang, bahwa dengan pertimbangan diatas, maka tujuan muliadari suatu perkawinan, yaitu adanya ikatan lahir batin antara seorang priadengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuaan membentukkeluarga yang bahagia dan kekal
Register : 28-10-2014 — Putus : 30-12-2014 — Upload : 18-06-2015
Putusan PA NGAWI Nomor 1627/Pdt.G/2014/PA.Ngw.
Tanggal 30 Desember 2014 — PENGGUGAT DAN TERGUGAT
354
  • .;6 Bahwa Penggugat dan Tergugat selama 10 bulan hidup berpisah selama itusudah tidak ada hubungan lagi baik lahir maupun bathin, sehingga tujuanperkawinan membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal tidak tercapaisebagaimana yang dikehendaki oleh Pasal 1 UU No. 1 tahun 1974 sehinggatujuan perkawinan membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal tidaktercapai sebagaimana yang dikehendaki oleh Pasal 1 UU No. tahun 1974.Bahwa berdasarkan alasan tersebut diatas, Penggugat mohon kepadaPengadilan Agama
    berhasil, bahkan Penggugat selalu menunjukan tekadnya untukbercerai dengan Tergugat, hal tersebut menunjukan bahwa sudah tidak adanya rasacinta dan kasih sayang lagi dari Penggugat kepada Tergugat;Menimbang, bahwa suatu perkawinan apabila sudah tidak ada lagi rasa cintadan kasih sayang dari salah satu pihak kepada pihak lain maka akan sulit untukmewujudkan tujuannya sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 1 Undang Undang Nomor Tahun 1974 yaitu untuk membentuk keluarga ( rumah tangga )yang bahagia dan kekal
Register : 15-10-2015 — Putus : 16-11-2015 — Upload : 22-09-2016
Putusan PA GARUT Nomor 2333/Pdt.G/2015/PA.Grt
Tanggal 16 Nopember 2015 — Penggugat lawan Tergugat
80
  • Bahwa Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk meneruskan rumahtangga dengan Tergugat, karena apabila diteruskan akan lebih banyakmadharatnya daripada maslahatnya, sehingga tujuan daripada perkawinanuntuk membentuk rumah tangga yang kekal dan bahagia tidak tercapai;.
    Limbangan, Kabupaten Garut, sesuai Kutipan Akta NikahNomor : 859/108/XV/2010 tanggal 24 Nopember 2010, oleh karenannya gugatanPenggugat dapat dipertimbangkan lebih lanjut;Menimbang, bahwa dalam penjelasan umum UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 tentang perkawinan, dalam paragraf azasazas atau prinsipprinsipundangundang tersebut huruf e menyebutkan bahwa karena tujuanperkawinan adalah untuk membentuk keluarga yang bahagia kekal dansejahtera, maka undangundang ini menganut prinsip untuk mempersukarterjadinya
    dimaksud pasal 19 huruf (f) PP No. 9 tahun 1975 sejalandengan Pasal116 huruf (f) KHI;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan hukum Islam yang tersiratdalam surat ArRum ayat 21 dinyatakan bahwa tujuan perkawinan adalah untukmembentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah dan jugapasal 1 Undangundang nomor 1 tahun 1974 menentukan bahwa Perkawinanialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagaisuami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagiadan kekal
Register : 11-11-2019 — Putus : 04-12-2019 — Upload : 09-12-2019
Putusan PA PONTIANAK Nomor 1178/Pdt.G/2019/PA.Ptk
Tanggal 4 Desember 2019 — Penggugat melawan Tergugat
305
  • No.1178/Pdt.G/2019/PA.Ptkkeadaan perkawinan itu yang sudah sangat sulit untuk dipertahankankeharmonisannya ;Menimbang, bahwa oleh karena kondisi yang demikian, maka antaraPenggugat dan Tergugat sudah tidak mungkin untuk disatukan kembalidanmempertahankan rumah tangga dalam keadaan yang demikian hanyalahakan menimbulkan mudlarat bagi kKedua belah pihak, sehingga maksud dantujuan perkawinan untuk membentuk keluarga yang kekal dan bahagia, sakinah,mawaddah dan warahmah, sebagaimana yang dikehendaki
    Pasal 3 Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 1991 tentangKompilasi Hukum Islam tidak mungkin bisa terwujud ;Menimbang, bahwa terwujudnya tujuan perkawinan sebagaimana yangdimaksud oleh Undangundang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan,yaitu terbentuknya rumah tangga yang kekal berdasarkan Ketuhanan YangMaha Esa, diperlukan adanya unsur saling mencintai dan saling menyayangidiantara kedua belah pihak sebagai suami isteri ;Menimbang, bahwa rumah tangga yang bahagia, kekal dan sejahteraakan terwujud jika
Register : 03-11-2014 — Putus : 14-11-2014 — Upload : 23-12-2014
Putusan PA GARUT Nomor 2264/Pdt.G/2014/PA.Grt
Tanggal 14 Nopember 2014 — Penggugat >< Tergugat
80
  • Bahwa Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk meneruskan rumahtangga dengan Tergugat, karena apabila diteruskan akan lebih banyakmadharatnya daripada maslahatnya, sehingga tujuan daripada perkawinanuntuk membentuk rumah tangga yang kekal dan bahagia tidak tercapai;Berdasarkan alasanalasan tersebut di atas, maka Penggugat mohonkepada Ketua Pengadilan Agama Garut melalui Majelis Hakim yangmemeriksa dan mengadili Perkara ini berkenan memutus halhal sebagaiberikut:1.
    suamiisteri yang sah yang perkawinannya dicatat di Kantor Urusan AgamaKecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, sesuai Kutipan Akta Nikah Nomor :385/46/X1/2010 tanggal 22 Nopember 2010, oleh karenannya gugatanPenggugat dapat dipertimbangkan lebih lanjut; Menimbang, bahwa dalam penjelasan umum UndangUndang Nomor1 Tahun 1974 tentang perkawinan, dalam paragraf azasazas atau prinsipprinsip undangundang tersebut huruf e menyebutkan bahwa karena tujuanperkawinan adalah untuk membentuk keluarga yang bahagia kekal
    No 2264/Pdt.G/2014/PA.GrtSALINANrahmah dan juga pasal 1 Undangundang nomor 1 tahun 1974 menentukanbahwa Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria denganseorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga(rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Mahaesa;Menimbang, bahwa fakta keadaan rumah tangga Penggugat danTergugat sebagaimana telah dikemukakan di atas telah menunjukan bahwasudah tidak ada lagi sakinah, mawadah dan rahmah, sudah tidak ada sikapsaling
Putus : 06-08-2015 — Upload : 06-02-2017
Putusan PN BEKASI Nomor 181 / Pdt.G / 2015 / PN.Bks.
Tanggal 6 Agustus 2015 — perdata - penggugat IRENE MARIA, SE. Alias THENG, IRENE MARIA tergugat MICHAEL, Alias MICHAEL SALIM
236
  • Bahwa semula perkawinan antara Penggugat dan Tergugat berjalandengan harmonis, salaing menyayangi satu) dengan yang fain,sebagaimana layaknya pasangan suami istri yang diamanatkan olehundangundang perkawinan No. 1 tahun 1974 pasal 1 tentang perkawinanyang menyatakan: Perkawnan italah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorangvanita sebagai suami istri dengan tujuaan membentuk keluarga (rumahtangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang maha Esa,.
    percekcokan yang kerap terjadi, akantetapi harapan untuk membentuk rumah tangga yang harmonis tidak jugatercapal;Bahwa berdasarkan uraianuraian diatas dan mengingat keadaan rumahtangga/ kehidupan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak salingmencintai, tidak ada keharmonisan, tidak saling menghormati, dan tidak ada lagibantuan lahir bathin yang satu kepada yang lainnya sebagaimana diawajibkandalam pasal 33 Undangundang No. 1 tahun 1974 yaitu membentuk keluarga(rumah tangga) yang bahagia dan kekal
    Penggugat denganTergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran sehingga Tergugat pergimeninggalkan Penggugat dan anaknya yang tidak diketahui lagi keberadaannyapergi kemana dan untuk itu kehidupan rumah tangga Penggugat dengan Tergugattidak ada harapan untuk rukun kembali ;Menimbang, bahwa tujuan Perkawinan sesuai dengan isi Pasal 1 UUNomor. 1 tahun 1974 adalah ikatan lahir bathin antara seorang pria denganseorang wanita sebagai suami istri dengan tujuaan membentuk keluarga yangbahagia dan kekal
    Menimbang, bahwa karena petitum pertama dari gugatan Penggugat eratkaitannya dengan petitumpetitum yang lain, maka menurut hemat Majelis Hakimbahwa petitum ini akan dipertimbangkan kemudian setelah mempertimbangkanpetitum lainnya ;Menimbang, bahwa UU Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan salahsatu tujuannya adalah mempersulit perceraian, dimana berdasarkan fakta yangterungkap dipersidangan salah satu pihak tidak ada kesadaran untuk mau bersatukembali dalam kehidupan rumah tangga yang bahagia dan kekal
Register : 17-01-2019 — Putus : 15-03-2019 — Upload : 09-04-2019
Putusan PA TIGARAKSA Nomor 373/Pdt.G/2019/PA.Tgrs
Tanggal 15 Maret 2019 — Penggugat melawan Tergugat
2419
  • Bahwa, awal perkawinan PEMOHON dan TERMOHONberjalan dengan baik, rukun dan harmonis, serta bahagia karenadasar dari perkawinan PEMOHON dan TERMOHON adalah ikatanlahir batin sebagai Suami dan Isteri dengan tujuan membentukkeluarga, rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkanKetuhanan Yang Maha Esa, sebagaimana yang diamanatkan Pasal 1UndangUndang Republik Indonesia Nomor. 1 tahun 1974 TentangPerkawinan;A.
    Bahwa, UndangUndang Republik Indonesia Nomor. 1tahun 1974 Tentang Perkawinan bertujuan mengatur pergaulan hidupyang sempurna, bahagia dan kekal didalam suatu rumah tangga gunaterciptanya rasa kasih sayang dan saling mencintai.
    Bahwa, gagalnya rumah tangga PEMOHON danTERMOHON dikarenakan antara PEMOHON dan TERMOHON sudahtidak ada lagi kata sepakat dalam membina rumah tangga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, karenatelah terjadi percekcokan terus menerus yang berkelanjutan dansangat Sulit didamaikan lagi;de Bahwa, percekcokan tersebut disebabkan olehperbuatan dan tingkah laku TERMOHON, antara lain :a.
    berpendapat bahwa antara Pemohon dan Termohon telah terjadikeretakan ikatan batin sebagai suami istri, akibat perselisinan hingga terjadipisah tempat tinggal yang sudah berlangsung sekitar 11 bulan, dan tidak adaharapan untuk kembali rukun karena keduanya sudah tidak salingmempedulikan bahkan Pemohon telah berketetapan hati untuk berceraldengan Termohon yang tentunya rumah tangga seperti itu sudah tidak dapatdiharapkan untuk merealisir tujuan perkawinan yaitu membentuk rumahtangga yang bahagia dan kekal
Putus : 28-02-2013 — Upload : 11-12-2013
Putusan PN KABUPATEN TEGAL DI SLAWI Nomor 50/Pdt.G/2012/PN.SLW
Tanggal 28 Februari 2013 — HARTONO d/h KHO SIOE HAUW x AGUSTINA LILY CHANDRAWATI
5511
  • terjadipertengkaran pada mula pertengkaran tersebut masih dapat diselesaikan tetapi kianhari percekcokan lebih sering terjadi ;Bahwa puncak percekcokan terjadi pada sekitar bulan Juni 2010 dimana pada hariitu terjadi pertengkaran yang besar sampai kemudian Tergugat bersama keduaanaknya yakni SRI METRI WAYUNI DEWI dam ALFONSSIUS SETIAWANkeluar meninggalkan rumah entah kemana dan tinggal dimana yang sampai dengansekarang lebih sering terjadi ;Bahwa usaha untuk membina rumah tangga yang bahagia dan kekal
    sudahdilakukan namun gagal juga Penggugat merasa sudah tidak ada kecocokkan lagidengan Tergugat karena sering terjadi percekcokan terus menerus selain ituTergugat telah meninggalkan Penggugat ;Bahwa dengan demikian tujuan perkawinan untuk membentuk keluarga (rumahtangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sudah tidakada harapan dan dipertahankan lagi untuk bisa rukun dan damai dalam rumahtangga;Bahwa Penggugat bermaksud agar perkawinan antara Penggugat dengan Tergugatyang
    dam ALFONSSIUSSETIAWAN keluar meninggalkan rumah entah kemana dan tinggal dimana yangsampai dengan sekarang lebih sering terjadi ;Menimbang bahwa usaha untuk membina rumah tangga yang bahagia dan kekalsudah dilakukan namun gagal juga Penggugat merasa sudah tidak ada kecocokkan lagidengan Tergugat karena sering terjadi percekcokan terus menerus selain itu Tergugattelah meninggalkan Penggugat ;Menimbang bahwa dengan demikian tujuan perkawinan untuk membentukkeluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
    tanggal 13Juli 2010 yang dikeluarkan oleh Kepala Desa Adiwerna Kec.Adiwerna Kab.Tegaldiberi tanda P7 adalah saling bersesuaian;Menimbang, bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah pisah ranjang sejakbulan Juni tahun 2010 sehingga kurang lebih sudah 3 (tiga) tahun sampai dengan tahun2013 tidak tinggal serumah lagi dengan Penggugat bahkan sekarang tempat tinggalTergugat tidak diketahui sama sekali keberadaannya maka Majelis Hakim berpendapatPerkawinan yaitu membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal
Register : 24-07-2019 — Putus : 11-09-2019 — Upload : 11-09-2019
Putusan PA JAKARTA TIMUR Nomor 3227/Pdt.G/2019/PA.JT
Tanggal 11 September 2019 — Penggugat melawan Tergugat
135
  • dan Tergugatbertempat tinggal di Jakarta Timur (bukti P2).Halaman 1 dari 8 halaman Putusan Nomor 3227/Pdt.G/2019/PAJTBahwa selama dalam perkawinan tersebut Penggugat denganTergugat telah dikaruniai seorang Putra yang bernama Raja Alvaro, lahirdi Jakarta tanggal 10 Desember 2013, dengan Kutipan Akta KelahiranNomor : yang dikeluarkan pada tanggal (bukti P3).Bahwa, pada awalnya perkawinan antara Penggugat dengan Tergugatcukup harmonis didasarkan pada niat untuk membentuk rumah tanggayang bahagia dan kekal
    bentukKetaqwaan kepada Allah Swt. dikarenakan satu sama lain saling mencintaldan menghormati.Bahwa pada kenyataannya, kehidupan rumah tangga Penggugat denganTergugat yang sempat harmonis, walau hanya sekejap tersebut tidak dapatberjalan sebagaimana mestinya lagi, bahkan bertambah parah. sehinggamenyebabkan terjadinya perselisinanperselisihan dan pertengkaranpertengkaran secara teruSmenerus dan tidak ada harapan untukdipertahankan lagi untuk dapat hidup secara rukun dan damai dalammembentuk rumah tangga yang kekal
    Bahwa dalam kenyataan dan keadaan yang sedemikian rupa telahterjadi dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat sebagaimanatersebut di atas, sehingga meneyebabkan penderitaan lahir dan batinyang dialami oleh Penggugat akibat dari perilakuperilaku Tergugat,jelas sangat sulit sekali bagi Penggugat untuk dapat mempertahankanperkawinannya, mengingat tujuan perkawinan itu sendiri untukmembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal serta dilandasirasa saling menghormati dan menyayangi berdasarkan Syariat
Register : 24-07-2017 — Putus : 14-08-2017 — Upload : 29-03-2019
Putusan PA BIMA Nomor 97/Pdt.P/2017/PA.Bm
Tanggal 14 Agustus 2017 — Pemohon melawan Termohon
93
  • berikut:Menimbang, bahwa berdasarkan Penjelasan Pasal 7 ayat 1 UndangundangNomor 1 Tahun 1974, pengaturan batas minimal usia perkawinan bertujuanuntuk menjaga kesehatan suami istri dan keturunan;Menimbang, bahwa majelis berpendapat bahwa selain untuk menjagakesehatan suami istri dan keturunan, pengaturan batas minimal usiaperkawinan bertujuan untuk mempersiapkan kematangan fisik maupun mentalbagi calon pengantin sehingga mampu mewujudkan tujuan perkawinan yaitumembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal
    Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam (KHI);Hal. 5 dari 8 Penetapan Nomor:0097/Pdt.P/2017/PA.BmMenimbang, bahwa kematangan fisik (baligh) terkait dengan kematanganorgan seksual, sedangkan kematangan mental terkait kedewasaan dalamberpikir, mengendalikan emosi, dan menjalin komunikasi;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan tidak sematamata untuk memenuhikebutuhan seksual, tetapi untuk mewujudkan rumah tangga yang kekal danbahagia, dan dalam hal ini kematangan mental sangat berpengaruh dalammewujudkan rumah tangga
    yang kekal dan bahagia terkait dengan peran yangharus dilakukan oleh masingmasing calon mempelai baik sebagai suami, istri,bapak, maupun ibu;Menimbang, bahwa kondisi ideal yang harus dipenuhi oleh calon mempelaidi atas hanya dapat diberlakukan dalam kondisi yang normal, dalam manaantara calon mempelai lakilaki dan calon mempelai perempuan belum terjadihubungan badan;Menimbang, bahwa dalam perkara ini, anak Pemohon dan calon suaminyatelah saling cinta dan telah melakukan hubungan suami isteri bahkan
Register : 18-03-2019 — Putus : 11-04-2019 — Upload : 10-08-2021
Putusan PN SORONG Nomor 73/Pid.Sus/2019/PN Son
Tanggal 11 April 2019 — Penuntut Umum:
IMRAN MISBACH, SH
Terdakwa:
1.YUNUS GENOS
2.HANCE SAHIU
3.RIFQI HIDAYAT
7324
  • Putusan.No.4/PDT.G/2019/PN.Son.tidak bisa untuk hidup berumah tangga dengan Tergugat, karenasudah tidak ada kecocokan lagi sehingga Penggugat tetapberketetapan mengajukan cerai;Menimbang, bahwa Bahwa Penggugat dan Tergugatmenyadari bahwa tujuan perkawinan itu) adalah membentukkeluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan yangMaha Esa, sebagaimana dasar perkawinan dalam UU RI Nomor 1Tahun 1974 tentang Perkawinan, hal tersebut tidak dapatdiwujudkan dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat
    Kelurahan Klasabi, Distrik Sorong Manoi, KotaSorong, Papua Barat, sehingga dengan demikian denganberdasarkan pada pasal 21 ayat (1) dan ayat (2) PeraturanPemerintah No. 9 Tahun 1975, Pengadilan Negeri Malangberwenang secara Absolut maupun secara Relatif untuk memeriksadan mengadili perkara ini ;Menimbang, bahwa menurut pasal 1 Undang Undang No.1tahun 1974 yang dimaksud dengan Perkawinan adalah ikatan lahirdan batin antara seorang pria dengan seorang wanita untukmembentuk rumah tangga yang bahagia, kekal
    demikian harus diakui pula bahwa ikatan batin memegangperan yang lebih dominant dan strategis oleh karena dari sana akan timbul niat,kemauan, tekad, dan kerja keras, manakala elemen yang pertama ternyata tidakcukup menunjang kehidupan sebuah rumah tangga.Menimbang, bahwa dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya ikatanyang erat antara kedua belah pihak adalah modal atau basic dan sekaligus sebagaifundamen agar sebuah perkawinan dapat berlangsung dalam suasana penuhkebahagiaan, keharmonisan, kekal
    Bahwa, pada awalnya keluarga Penggugat dan Tergugat berjalanharmonis, sesuai dengan tujuan pernikahsan yaitu membentukkeluarga ( Rumah Tangga ) yang bahagia dan kekal berdasarkanke Tuhanan Yang Maha Esa;4.
    Malang,, sehinggadengan demikian dengan berdasarkan pada pasal 21 ayat (1) danayat (2) Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975, Pengadilan NegeriMalang berwenang secara Absolut maupun secara Relatif untukmemeriksa dan mengadili perkara ini.Menimbang, bahwa menurut pasal 1 Undang Undang No.1tahun 1974 yang dimaksud dengan Perkawinan adalah ikatan lahirdan batin antara seorang pria dengan seorang wanita untukmembentuk rumah tangga yang bahagia, kekal berdasarkanKetuhanan Yang Maha Esa.Menimbang, bahwa
Register : 09-06-2015 — Putus : 19-06-2015 — Upload : 29-07-2015
Putusan PA GARUT Nomor 1286/Pdt.G/2015/PA.Grt
Tanggal 19 Juni 2015 — Penggugat >< Tergugat
50
  • Bahwa Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk meneruskan rumahtangga dengan Tergugat, karena apabila diteruskan akan lebih banyakmadharatnya daripada maslahatnya, sehingga tujuan daripada perkawinanuntuk membentuk rumah tangga yang kekal dan bahagia tidak tercapai;Hal. 2 dari 11 hal. Put. No1286/Pdt.G/2014/PA.Grt7.
    adalah suami isteriyang sah yang perkawinannya dicatat di Kantor Urusan Agama KecamatanPameungpeuk, Kabupaten Garut, sesuai Kutipan Akta Nikah Nomor61/6/V/1998 tanggal 01 Mei 1998, oleh karenannya gugatan Penggugat dapatdipertimbangkan lebih lanjut;Menimbang, bahwa dalam penjelasan umum UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 tentang perkawinan, dalam paragraf azasazas atau prinsipprinsipundangundang tersebut huruf e menyebutkan bahwa karena tujuanperkawinan adalah untuk membentuk keluarga yang bahagia kekal
    dimaksud pasal 19 huruf (f) PP No. 9 tahun 1975 sejalandengan Pasal116 huruf (f) KHI;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan hukum Islam yang tersiratdalam surat ArRum ayat 21 dinyatakan bahwa tujuan perkawinan adalah untukmembentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah dan jugapasal 1 Undangundang nomor 1 tahun 1974 menentukan bahwa Perkawinanialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagaisuami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagiadan kekal
Register : 16-05-2018 — Putus : 05-06-2018 — Upload : 09-07-2019
Putusan PA BIMA Nomor 138/Pdt.P/2018/PA.Bm
Tanggal 5 Juni 2018 — Pemohon melawan Termohon
338
  • No. 138/Pdt.P/2018/PA.BmMenimbang, bahwa majelis berpendapat bahwa selain untuk menjagakesehatan suami istri dan keturunan, pengaturan batas minimal usiaperkawinan bertujuan untuk mempersiapkan kematangan fisik maupun mentalbagi calon pengantin sehingga mampu mewujudkan tujuan perkawinan yaitumembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan KetuhananYang Maha Esa sesuai dengan AlQuran Surat ArRum ayat 21 dan Pasal 1Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 jo.
    Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam (KHI);Menimbang, bahwa kematangan fisik (baligh) terkait dengan kematanganorgan seksual, sedangkan kematangan mental terkait kedewasaan dalamberpikir, mengendalikan emosi, dan menjalin komunikasi;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan tidak sematamata untuk memenuhikebutuhan seksual, tetapi untuk mewujudkan rumah tangga yang kekal danbahagia, dan dalam hal ini kematangan mental sangat berpengaruh dalammewujudkan rumah tangga yang kekal dan bahagia terkait dengan peran yangharus