Ditemukan 700 data
18 — 11
Nusyuz menurut Ulama Hanafiyah adalahwanita yang keluar dari rumah suaminya tanpa alasan yang benar, sedangkanmenurut Ulama Malikiyah, Syafiiyah dan Hanabilah adalah keluarnya wanita dariketaatan yang wajib kepada suaminya, ringkasnya nusyuz adalah istri tidak lagimenjalankan kewajibankewajibannya, sedangkan dalam fakta di persidangantelah terungkap bahwa Penggugat Rekonvensi sebagai seorang isteri tidak terbuktinusyuz kepada suami, karena ia tidak pergi meninggalkan suaminya justru Suami lahyang
73 — 35
Artinya:Pendapat kalangan Syafiiyah: Nafkah terhadap anak itu tidak menjadihutang bagi orang tua kecuali dengan adanya perintah atau izin darihakim dikarenakan orang tua tersebut lalai atau tidak bersediamemberikan nafkah. Menurut fuqaha, (kewajiban orang tua) memberikannafkah terhadap anak gugur apabila telah terlewati tanpa dapatdigenggam (dituntut) atau dianggap sebagai hutang, karena kewajibanmemberikan nafkah kepada anak itu hanya untuk memenuhi kebutuhan(anak).
tidak akan putus, sehingga ayahtetap berkewajiban menanggung semua kebutuhan anak, sekalipun anakitu tinggal bersama mantan istrinya, karena anak merupakan bagian daridarah daging ayahnya, seyogyanya anak jangan sampai disiasiakankarena semua akan dipertanggung jawabkan kelak di hari kiamat dannafkah anak yang tidak dibayarkan menjadi hutang bagi ayahnya;Menimbang, bahwa berdasarkan segenap pertimbangan tersebutdi atas mengenai kewajiban ayah secara normatif yuridis maupunberdasarkan pendapat ulama Syafiiyah
44 — 9
milik Aan Khoirul Afifudin tanpa seijin pemiliknya ;Menimbang, bahwa terdakwa melakukan perbuatannya dengan caraawalnya terdakwa hanya jalanjalan dari terminal wates menuju stasiun wates,kemudian terdakwa jalan lagi dan beristirahat di pasar wates lalu terdakwa jalanlagi dan sesampainya di Gadingan terdakwa melihat ada masjid lalu terdakwabermaksud istirahat di dalam masjid, kemudian sekira pukul 02.30 WI.terdakwa masuk masjid dengan cara melompati pagar pintu gerbang PondokPesantren (Ponpres) ASY SYAFIIYAH
42 — 14
Termohon Konvensi telah terjadi kKhalwat shahihah, yaituberkumpulnya pasangan suami istri setelah akad nikah yang sah di suatutempat yang memungkinkan pasangan suami istri untuk melakukan hubungansecara sempurna;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta telah terjadi khalwat shahihahantara Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi, majelis hakim memilikipersangkaan bahwa antara Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi telahterjadi hubungan badan (dukhul), dan hal ini sesuai dengan pendapat jumhurulama selain Syafiiyah
21 — 16
Hal ini sejalan dengan pendapat pakarhukum Islam dalam Kitab Al Figh Al Islami Wa Adillatuhu Juz Vil Halaman 829karya Wahbah al Zuhaily, yang oleh Majelis Hakim diambil alih menjadipendapat Majelis sebagai berikut ;coh AG gh cal a ks YI al gl ple Liga at gl ARES anetty Apel bycpidiens LgGall ai a gl) AGI Luts GLA) Ge Elie) gf Ane Gus Qa ilCN 5 Bg Apel abst al gl ple Cag YY Aalst Vg Gad nt Ge Ga SlCid piles La dalaArtinya : Pendapat kalangan Syafiiyah : Nafkah terhadap anak itu tidakmenjadi hutang
13 — 6
tetap memberikan nafkah berupa uang dan beras sesuaidengan perincian tersebut, akan tetapi itu hanya untuk kebutuhan anak Penggugatdan Tergugat dan bukan untuk Penggugat;Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 80 ayat (5) dan (7) KompilasiHukum Islam, terlebin dahulu Majelis akan mempertimbangkan ada atau tidaknyaperilaku nusyuz pada diri Penggugat;Menimbang, bahwa nusyuz menurut Ulama Hanafiyah adalah wanita yangkeluar dari rumah suaminya tanpa alasan yang benar, sedangkan menurut UlamaMalikiyah, Syafiiyah
29 — 2
karenabeberapa hal yang telah terurai diatas Termohon telah nyatanyata berbuat"Nusyuz kepada Pemohon dengan cara tersembunyi dan terangteranganHalaman 10 dari 30 halaman Putusan No 1357/Pdt.G/2019/PA.Smpsehingga sampai kiamatpun Pemohon sangatlah tidak mungkin memberikannafkah dhahir kepada Termohon;Hal ini dikuatkan oleh Pasal 80 ayat 7 dalam Kompilasi Hukum Islam, yangberbunyi : Kewajiban suami sebagaimana dimaksud ayat (5) gugurapabila istri nusyuz;Hal ini juga sejalan dengan pendapat ulama Malikiyah, Syafiiyah
175 — 60
ini Tergugat Rekonvensi sudahtidak memberikan nafkah kepada Penggugat Rekonvensi;Menimbang, bahwa Penggugat Rekonvensi dalam repliknya menyatakantetap pada gugatannya;Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 80 ayat (5) dan (7)Kompilasi Hukum Islam, terlebih dahulu Majelis akan mempertimbangkan adaatau tidaknya perilaku nusyuz pada diri Penggugat;Menimbang, bahwa nusyuz menurut Ulama Hanafiyah adalah wanitayang keluar dari rumah suaminya tanpa alasan yang benar, sedangkan menurutUlama Malikiyah, Syafiiyah
22 — 8
yang dalam hal ini diambil alin menjadi pendapat Majelis Hakimdalam perkara ini, sebagai berikut: Menurut Fugaha, nafkah anak menjadigugur dengan telah lampaunya masa, karena bukan pemilikan/littamlik danbukan merupakan utang, dan oleh karenanya bukti P.4, P.5, P.6, P.7, dan P.8tersebut dikesampingkan;Menimbang, bahwa Majelis Hakim merujuk pada Kitab Al Figh alIslam wa. adillatund karya Wahbah al Zuhaily pada Juz 7 halaman 829dalamkitabnya, Wahbah al Zuhaily mengemukakan:Artinya: Pendapat kalangan Syafiiyah
112 — 68
Dalam kitab Wahbah alZuhaily mengemukakan Pendapat kalangan Syafiiyah :Nafkah terhadap anak itu tidak menjadi hutang bagi orang tua kecualidengan adanya perintah atau izin dari hakim dikarenakan orang tuatersebut lalai atau tidak bersedia memberikan nafkah.
20 — 20
Putusan Nomor 0113/Padt.G/2017/PA.Mnatidak sepantasnya sebagai seorang istri yang sudah mempunyai suami, olehkarenanya dengan demikian Penggugat Rekonvensi terbukti sebagai isteri yangtelah nusyuz;Menimbang, bahwa nusyuz menurut Ulama Hanafiyah adalah wanitayang keluar dari rumah suaminya tanpa alasan yang benar, sedangkanmenurut Ulama Malikiyah, Syafiiyah dan Hanabilah adalah keluarnya wanitadari ketaatan yang wajib kepada suaminya, ringkasnya nusyuz adalah istri tidaklagi menjalankan kewajibankewajibannya
9 — 4
6.000.000,00(enam juta rupiah) dan Tergugat Rekonvensi dalam jawabannya menyatakantidak sanggup memberikan nafkah lampau sesuai tuntutan PenggugatRekonvensi tersebut;Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 80 ayat (5) dan (7)Kompilasi Hukum Islam, terlebih dahulu Majelis akan mempertimbangkan adaatau tidaknya perilaku nusyuz pada diri Penggugat;Menimbang, bahwa nusyuz menurut Ulama Hanafiyah adalah wanitayang keluar dari rumah suaminya tanpa alasan yang benar, sedangkan menurutUlama Malikiyah, Syafiiyah
Termohon:
11 — 2
Hanafiyah yang menyatakan bahwa yang dimaksud Nusyuzadalah wanita yang keluar dari rumah suaminya tanpa alasan yang benar.Hal ini sejalan dalam Pasal 80 ayat (4) huruf (a) dan (b) dalam KompilasiHukum Islam serta pendapat Ulama Malikiyah dan Syafiiyah tidak wajibnafkah, karena istri tidak lagi menjalankan kewajibankewajibannya secarasempurna untuk bersenangsenang.
28 — 20
Nusyuz menurut UlamaHanafiyah adalah wanita yang keluar dari rumah suaminya tanpa alasanyang benar, sedangkan menurut Ulama Malikiyah, Syafiiyah dan Hambaliadalah keluarnya wanita dari ketaatan yang wajid kepada suaminya,ringkasnya nusyuz adalah istri tidak lagi menjalankan kewajibankewajibannya, sedangkan dalam fakta di persidangan telah terungkapbahwa Penggugat Rekonvensi sebagai seorang isteri tidak terbukti nusyuzkepada suami, karena Termohon meninggalkan kediaman Pemohonberdasarkan kesepakatan
46 — 3
Hal ini sejalan dengan pendapat Ulama Hanafiyah yangmenyatakan bahwa yang dimaksud Nusyuz adalah Wanita yang keluardari rumah suaminya tanpa alasan yang benar, sedangkan menurutUlama Malikiyah, Syafiiyah dan Hanabilah adalah istri tidak lagimenjalankan kKewajibankewajibanya, sedangkan dalam posita suratPermohonan Pemohon Konvensi/ Tergugat Rekonvensi.4.
16 — 1
TngSedangkan ulama Malikiyah, Syafiiyah dan Hanabillah berpendapat bahwaNusyuz adalah keluarnya wanita dari ketaatan kepada suami.5. Bahwa mengenai nafkah mutah atau pemberian Pemohon terhadapTermohon sebagaimana yang Termohon minta yaitu. sebesar Rp.50.000.000. (lima puluh juta rupiah), Pemohon sangat keberatan terhadapbesarnya yang diminta oleh Termohon.
28 — 36
kebajikan.Maka pada dasarnya hakim bebas menentukan besaran mutah karena yangmenjadi tolak ukur dalam Al Quran adalah kemampuan pihak suami dandengan nilai yang patut;Menimbang, bahwa dalam menetapkan bilangan mutah, MajelisHakim perlu pula mempertimbangkan rasa keadilan dan kepatutan denganmenggali fakta kemampuan suami selain fakta kKebutuhan dasar hidup istri, halmana sesuai dengan doktrin fuqaha Hanafiyah yang menganalogikan bilanganmutah dengan nafkah, dan merupakan pendapat dalam madzhad Syafiiyah
74 — 39
Syafiiyah, tanggal 20 Juni 2014,yang menyatakan bahwa Bantuan Rehab ruangkelas tahun 2009 tidak ada pungutan / tarikan daripihak manapun. (fotokopi sesuai dengan asili) ;Surat Pernyataan dari Masudoh Kholil, S.Pd.l,Kepala Madrasah MI. Jouhorotul Ulum, tanggal 20Juni 2014, yang menyatakan bahwa BantuanRehab ruang kelas tahun 2009 tidak ada pungutan /tarikan dari pihak manapun. (fotokopi sesuaidengan asili) ;50. Bukti P 5051. Bukti P 5152. Bukti P 5253. Bukti P 5354.
Syafiiyah Kembangarum , tanggal 2Juni 2014, yang menyatakan bahwa BantuanRehab ruang kelas tahun 2009 tidak ada pungutan /tarikan dari pihak manapun. (fotokopi sesuaidengan asili) ;Surat Pernyataan dari Abdul Muttholib, S.Pd.l,Kepala Madrasah MI. Raudlotul Athfal, tanggal 30Juni 2014, yang menyatakan bahwa BantuanRehab ruang kelas tahun 2009 tidak ada pungutan /tarikan dari pihak manapun. (fotokopi sesuaidengan asili) ;139. Bukti P 139140. Bukti P 140141. Bukti P 141142. Bukti P 142143.
19 — 10
No: 0319/Pdt.G/2016/PA.LwkMenimbang, bahwa nusyuz menurut Ulama Hanafiyah adalah wanitayang keluar dari rumah suaminya tanpa alasan yang benar, sedangkan menurutUlama Malikiyah, Syafiiyah dan Hanabilan adalah keluarnya wanita dariketaatan yang wajib kepada suaminya, ringkasnya nusyuz adalah istri tidak lagimenjalankan kewajibankewajibannya;Menimbang, bahwa dalam fakta di persidangan telah terungkapTergugat telah pergi meninggalkan Penggugat dari tempat tinggalbersama yang Ssampai saat ini selama
14 — 0
Hal inisejalan dengan pendapat Ulama Hanafiyah yang menyatakanbahwa yang dimaksud Nusyuz adalah wanita yang keluar darirumah suaminya tanpa alasan yang benar, sedangkan UlamaMalikiyah, Syafiiyah dan Hanabilah adalah istri tidak lagimenjalankan kewajibankewajibannya. Namun Pemohonmemiliki itikad baik dengan memberikan kebijakan uang Iddahsebesar Rp. 1.500.000, (Satu juta lima ratus ribu rupiah);c) Menolak nafkah anak sebesar Rp.10.000.000, (sepuluhjuta rupiah) setiap bulannya.