Ditemukan 704 data
24 — 10
3.000.000, (tiga jutarupiah)/bulan dengan alasan karena sesuai dengan pasal 152 KompilasiHukum Islam, maka Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi tidakberhak mendapatkan nafkah iddah karena meninggalkan rumahkediaman bersama tanpa sepengetahuan dan seizin PemohonKonvensi/Tergugat Rekonvensi (Nusyuz) hal ini sejalan dengan pendapatUlama Hanafiyah yang menyatakan bahwa yang dimaksud dengannusyuz adalah wanita yang keluar dari rumah suaminya tanpa alasanyang benar, sedangkan menurut Ulama Malikiyah, Syafiiyah
33 — 310
Hal ini sejalandengan pendapat Ulama Hanafiyah yang menyatakan bahwa yangdimaksud Nusyuz adalah wanita yang keluar dari rumah suaminya tanpaalasan yang benar, sedangkan menurut Ulama Malikiyah, Syafiiyah danHanabilah adalah istri tidak lagi menjalankan kewajibankewajibannya,bahwa menolak dengan tegas tidak masuk akal dan mohon Yang MuliaMajelis Hakim mengabaikan untuk dikesampingkan uang Mutah yangdiajukan Termohon Konpensi/Penggugat Rekonvensi sebesar Rp.500.000.000 (lima ratus juta rupiah) dengan
Hal ini sejalan dengan pendapat UlamaHanafiyah yang menyatakan bahwa yang dimaksud Nusyuz adalah wanitayang keluar dari rumah suaminya tanpa alasan yang benar, sedangkanmenurut Ulama Malikiyah, Syafiiyah dan Hanabilah adalah istri tidak lagimenjalankan kewajibankewajibannya, sedangkan dalam posita suratpermohonan Pemohon Konvensi/T ergugat Rekonvensi;PERMOHONAN;Bahwa berdasarkan dalildalil tersebut diatas, mohon kepada yang terhormatKetua dan Majelis Hakim di Pengadilan Agama Cikarang, dalam perkaranomor
35 — 27
pendapat tentang kategori NusyuzIsteri kepada suami :Ulama Hanafiyah menyatakan bahwa suami tidak wajib memberikan nafkah kepadaisteri yang nusyuz karena tidak ada taslim (sikap tunduk/ patuh) dari isteri, menghalangidirinya dari suaminya dengan tanpa hak, meninggalkan rumah tanpa izin, menghilangatau safar, melarang suami masuk rumahUlama Malikiyah menyatakan bahwa nusyuz terjadi jika isteri menolak bersenangsenang dengan suami, meninggalkan hakhak Allah seperti sholat, puasa dan mandiwajib;Ulama Syafiiyah
Nazilul Basyri bin Nur Abadan
Termohon:
Fitri Hariyani Sinaga binti Selan Sinaga
29 — 19
tersebutharus disesuaikan dengan kemampuan suami kebutuhan istri saat ini secarawajar;Menimbang, bahwa dalam konvensi telah terbukti bahwa penyebabperselisihan dan pertengkaran antara Penggugat rekonvensi dan Tergugatrekonvensi adalah masalah sikap Penggugat rekonvensi yang sering berhutangkepada orang lain tanpa sepengetahuan Tergugat rekonvensi;Menimbang, bahwa nusyuz menurut Ulama Hanafiyah adalah wanitayang keluar dari rumah suaminya tanpa alasan yang benar, sedangkan menurutUlama Malikiyah, Syafiiyah
T. Hendra Gunawan
Terdakwa:
Nazariah binti Alm. Basyarah
198 — 57
Sedangkan menurut ulama Syafiiyah, zina adalahmemasukkan dzakar ke dalam farji yang haram dengan tidak subhat dansecara naluri memuaskan hawa nafsu. Ulama Zahiriyah mendefinisikan zinadengan wati yang diharamkan zatnya. Adapun pengertian zina menurut lonuRusyd adalah setiap persetubuhan yang bukan terjadi karena nikah yang sahdan bukan karena pemilikan. Meskipun para ulama berbeda pendapat dalammendefinisikan zina, tetapi mereka sepakat terhadap 2 unsur Zina, yaitu watiyang haram dan sengaja.
35 — 4
tidak berhakmendapatkan Nafkah Iddah karena telah meninggalkan rumah kediamanbersama tanpa sepengetahuan dan seijin Tergugat Rekonvensi dan ketikadi susul ke rumahnya Penggugat Rekonvensi tidak mau ikut lagi denganTergugat Rekonvensi (NUSYUZ), hal ini sejalan dengan pendapat ulamaHanafiyah yang menyatakan bahwa yang dimaksud Nusyuz adalah wanitaHalaman 13 dari 67 halaman Putusan Nomor 0000/Pdt.G/2019/PA.Bdw.yang keluar dari rumah suaminya tanpa alasan yang benar, sedangkanmenurut ulama Malikiyah, Syafiiyah
92 — 72
Hal ini sejalandengan pendapat Ulama Malkiyah, Syafiiyah dan WHanabilah yangmenyatakan bahwa Nuzyus adalah istri tidak LAGI MENJALANKANKEWAJIBANNYA;.
20 — 16
di atas bahwa Tergugatrekonpensi terbukti lalai menafkahi Penggugat rekonpensi dari bulan Nopember2015 sampai dengan sekarang atau kurang lebih (14 bulan lamanya);Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 84 ayat (4) kompilasi HukumIslam, terlebih dahulu Majelis akan mempertimbangkan ada atau tidaknyaperilaku nusyuz pada diri Penggugat rekonpensi;Menimbang, bahwa nusyuz menurut Ulama Hanafiyah adalah wanitayang keluar dari rumah suaminya tanpa alasan yang benar, sedangkanmenurut Ulama Malikiyah, Syafiiyah
13 — 2
Keseragaman itu bermuara pada upayamengejawantahkan kemaslahatan tumbuh kembang anak dalam beberapa aspek, denganperincian sebagai berikut:1 Penjagaan Akidah anak.Tiga kalangan Mazdhab, Syafiiyah, Hanabilah dan Hanafiyah, sepakat mensyaratkanIslam bagi pemegang hadhanah.Hanya saja Kalangan Hanafiyah mengkhususkannya pada35pemegang hadhanah kalangan laki laki, sementara kalangan perempuan tidak disyaratkanIslam, karena substansinya adalah Syafaqah dan Rahmah yang tentu tidak berbeda apapunagama yang
69 — 30
ge gli Ae ty GalilArtinya: "Pendapat kalangan Syafiiyah: kewajiban nafkah terhadap anak ituyang dilalaikan orang tuanya (ayah atau bapak) tidak menjadi hutangbagi orang tuanya anak tersebut, kecuali dengan adanya perintahatau izin (putusan) hakim yang memerintahkan kepada orang tuanyatersebut untuk menanggung nafkah anaknya tersebut, dengan sebabOrang tua anak tersebut telah melalaikannya atau tidak bersediamemberikan nafkah wajib tersebut.Menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan dalambagian
15 — 3
Sedangkan ulama Malikiyah, Syafiiyah dan Hanabilahberpendapat bahwa nusyuz adalah keluarnya wanita dariketaatan yang wajib kepada suami.
113 — 37
Hal ini sejalan dengan pendapat Ulama Hanafiyah yangmenyatakan bahwa yang dimaksud nusyuz adalah wanita yang keluardari rumah suaminya tanpa alasan yang benar, sedangkan menurutUlama Malikiyah, Syafiiyah dan Hanabilah adalah istri tidak lagimenjalankan kewajibankewajibannya, sedangkan dalam posita suratpermohonan Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi;Hal. 20 dari 62 Put.
25 — 15
Nusyuz menurut Ulama Hanafiyah adalahwanita yang keluar dari rumah suaminya tanpa alasan yang benar, sedangkanmenurut Ulama Malikiyah, Syafiiyah dan Hanabilah adalah keluarnya wanita dariketaatan yang wajid kepada suaminya, ringkasnya nusyuz adalah istri tidak lagimenjalankan kewajibankewajibannya, sedangkan dalam fakta di persidangantelah terungkap bahwa Penggugat Rekonvensi sebagai seorang isteri tidak terbuktinusyuz kepada suami, karena ia tidak pergi meninggalkan suaminya justru Suami lahyang
35 — 13
gram harga belinya adalah sekitarRp2.700.000,00, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa nominal tersebutadalah kurang patut, untuk itu harus dinyatakan tidak dapat diterima;Menimbang, bahwa dalam menetapkan bilangan mutah, Majelis Hakimperlu pula mempertimbangkan rasa keadilan dan kepatutan berdasarkan faktakemampuan suami dan juga fakta kebutuhan dasar hidup istri, hal mana sesuaidengan doktrin fugaha Hanafiyah yang menganalogikan bilangan mutahdengan nafkah, dan merupakan pendapat dalam madzhad Syafiiyah
44 — 10
41 dari 46 Putusan Nomor 200/Padt.G/2021/PA Bbrupiah), Majelis Hakim menilai bahwa nominal tersebut jauh dari nilai patut,untuk itu harus dinyatakan tidak dapat diterima;Menimbang, bahwa dalam menetapkan bilangan mutah, Majelis Hakimperlu pula mempertimbangkan rasa keadilan dan kepatutan dengan menggalifakta Kemampuan suami selain fakta kebutuhan dasar hidup istri, hal manasesuai dengan doktrin fuqaha Hanafiyah yang menganalogikan bilangan mutahdengan nafkah, dan merupakan pendapat dalam madzhad Syafiiyah
17 — 3
Hal ini sejalandengan pendapat Ulama Hanafiyah yang menyatakan bahwayang dimaksud Nusyuz adalah wanita yang keluar dari rumahsuaminya tanpa alasan yang benar, sedangkan menurut UlamaMalikiyah, Syafiiyah dan Hanabilah adalah isitri tidak lagimenjalankan kewajibankewajibannya, bahwa karena TergugatRekonvensi masih beritikad baik dan atas dasar kemampuan dankeikhlasan maka Tergugat Rekonvensi memberikan Nafkah Iddahsebesar Rp. 1.000.000, X 3 Bulan= Rp. 3.000.000, (tiga jutarupiah);2.
MULIADI SH
Terdakwa:
SUBANI BIN SALIDI
244 — 155
Sedangkan menurut ulama Syafiiyah, zinaadalah memasukkan dzakar ke dalam farji yang haram dengan tidak subhatHalaman 33 dari 43 halamanPutusan Nomor 03/Pen.JN/2016/MSSTRdan secara naluri memuaskan hawa nafsu. Ulama Zahiriyah mendefinisikanzina dengan wat! yang diharamkan zatnya. Adapun pengertian zina menurutlbnu Rusyd adalah setiap persetubuhan yang bukan terjadi karena nikahyang sah dan bukan karena pemilikan.
20 — 7
Ulama Syafiiyah mendefisinisikannya dengan sikap suamiyangmemusuhi istrinya dengan pukulan dan tindak kekerasan lainnya serta berlakutidak baik terhadapnya. Sedangkan ulama Hambali memberi definisi sebagaiperlakuan kasar suami terhadap istrinya dengan pukulan dan memojokkan atautidak memberi hakhak istrinya seperti nafkah dan sebagainya;HIm. 7 dari 39 hlm. Put.No.1408/Pdt.G/2019/PA. JeprBahwa Termohon menolak dengan tegas tuduhan Pemohon terhadap Termohontentang nusyuz tersebut.
17 — 13
No. 0176/Pat.G/2017/PA.Buolkarya Wahbah al Zuhaily, yang oleh Majelis Hakim diambil alin menjadipendapatnya sendiri sebagai berikut ;coh AGH gh tal aks YY aM gl Che Liga at gl) AGES ety Adda ld(pide: (GRAN sic al gl) AGRI Luding GLI Ge Eli 9) Ae Cis Gal yiCaN 5 Bg Aled) aSat atl gl ple Crag LGTY Aid Vg Gad ue cee GallCad gtae Lal AtaArtinya : Pendapat kalangan Syafiiyah : Nafkah terhadap anak itu tidakmenjadi hutang bagi orang tua kecuali dengan adanya perintah atau izin darihakim dikarenakan orang
AKHMAD AGUS IMAM SOBIRIN
Tergugat:
Kepala Desa Turirejo, Kec. Jepon, Kab. Blora, Prov. Jawa Tengah
Intervensi:
DEWI SETYORINI, S.Pd.
318 — 233
Bahwa benar, sepengetahuan Tergugat Il Intervensi, Penggugat adalahlulusan Pondok Pesantren Madrasah Islam Syafiiyah Haji Arif ( ISYHAR)Grompol Barat Tanjungtani Prambon Nganjuk Jawa Timur, dimanamerupakan pendidikan non formal dan belum disetarakan;3.
284/2021 tanggal 27 April2021 (Fotokopi);Berita Acara Perubahan Hasil Seleksi Penjaringan DanPenyaringan Perangkat Desa Turirejo Kecamatan JeponKabupaten Blora Nomor : 06/Pant.P.Des/11/2021 tanggal13 April 2021 beserta lampirannya (Fotokop)i);Piagam Madrasah Nomor ; W.m.06.02/5718/A/ Ket./1985,tanggal 23 Juli 1985 (Fotokopi sesuai dengan aslinya);Piagam Nomor : Kw.13.5/02/PP.00.7/416/2004 tanggal 30Desember 2004 (Fotokopi);Akta Nomor 54 tanggal 05 Nopember 2015 Turunan AKtaPendirian Yayasan Islam Syafiiyah