Ditemukan 6199 data
17 — 10
Bahwa Pertengkaran terjadi pada saat Pemohon hamil anakpertama, yang mana Termohon bersikap tidak patuh kepada suami danmulai durhaka karena tidak mau menghargai Pemohon dan keluargaPemohon ;5. Bahwa sejak tahun 2018, Pemohon dan Termohon pindah rumah keDusun VI Desa Wonosari Kecamatan Tanjung Morawa Kab.
mengatakan bahwa Pemohon tidak perlu datang lagi keJaharun karena orang tua Termohon mengatakan sudah muak denganPemohon dan mengatakan jangan mengganggu Termohon dankeluarga Termohon.13.Bahwa Permohon telah mengucapkan cerai talak 1 kepadaTermohon dan Termohon mengatakan sudah siap menerima dan orangtuanya sudah merestul agar berpisah dan pernikahan tidak dapatdilanjutkan kembali, bahkan orang tua Pemohon juga sudah meridhoiagar Pemohon menceraikan Termohon karena dianggap sudah tidakpatuh dan durhaka
Nomor XXXX/Pdt.G/2021/PA Lpk Anak Pemohon dan TERMOHON, lakilaki, lahir padatanggal 08 Oktober 202017.Bahwa fakta kejadian sebenarnya rumah tangga pemohonadaadalah pada mulanya rumah tangga Pemohon maupun Termohon hiduprukun dan harmonis kurang lebih 2 bulan setelan pernikahan, akantetapi setelah itu mulai terjadi perselisinan dan pertengkaran, namunPemohon tetap sabar ;18.Bahwa Pertengkaran terjadi pada saat Pemohon hamil anakpertama, yang mana Termohon bersikap tidak patuh kepada suami danmulai durhaka
mengatakan bahwa Pemohon tidak perlu datang lagi keJaharun karena orang tua Termohon mengatakan sudah muak denganPemohon dan mengatakan jangan mengganggu Termohon dankeluarga Termohon.27.Bahwa Permohon telah mengucapkan cerai talak 1 kepadaTermohon dan Termohon mengatakan sudah siap menerima dan orangtuanya sudah merestul agar berpisah dan pernikahan tidak dapatdilanjutkan kembali, bahkan orang tua Pemohon juga sudah meridhoiagar Pemohon menceraikan Termohon karena dianggap sudah tidakpatuh dan durhaka
21 — 14
saksi korban ( istri terdakwa ) keluar danbertanya mau buat apa dan di jawab oleh ayah terdakwa mau membuat sekat untukdi jadikan kamar dan kemudian saksi korban mengatakan bahwa ijin dari siapa ;Bahwa tidak lama kemudian terjadilah pertengkaran antara ayah terdakwa dan istriterdakwa dan pada saat pertengkaran mulut tersebut saksi korban menunjuk nunjuk ayah terdakwa sehingga membuat terdakwa marah ;Bahwa kemudian terdakwa langsung mengeluarkan kata kata kepada saksi korbanyang berbunyi kamu itu durhaka
untuk membuat sekat yang akan diajdikan kamar yangnantinya di tempati oleh ibu terdakwa ;Bahwa akibat pembuatan sekat tersebut tidak di ijinkan oleh saudara saksi korbandan terjadilah pertengkaran mulut antara saksi korban dan ayah terdakwa ;Bahwa karena terdakwa melihat saksi korban berbicara dengan ayah terdakwa yangsaksi korban menunjuk nunjuk ayah terdakwa sehingga mengakibatkan terdakwam,enjadi marah ;Bahwa kemarahan terdakwa itu di lampiaskan dengan mengeluarkan kata katakepada saksi korban Durhaka
durhaka secara berulangkali ;Bahwa akibat kata kata yang di ucapkan oleh terdakwqa menggakibatkan saksikorban menjadi marah dan lanngsung melakukan pemukulan pemukulan secaraberulang kali kepada terdakwa;Bahwa pemukulan saksi korban terdakwa mengkis sehingga tangan saksi korbanmemar dan juga luka lecek pada tangan saksi korban itu bukan akibat pemukulanakkan tetapi karena saksi korban mengamuk dan kena pada drum yang berada ditempat pada saata kejadian; Bahwa tindakan terdakwa didukungang dengan
13 — 8
Sehingga Majelis Hakim berpendapat sesuai amanat yang terkandung di dalam PERMA Nomor 3 Tahun 2017 dan SEMA Nomor2 Tahun 2019, bahwa Penggugat tidak terbukti melakukan nusyuz (durhaka) kepada Tergugat sebagai suami, namun sebaliknya Tergugat yang melakukan perbuatan nusyuz (durhaka) sebagai suami, sehingga berdasarkan faktafakta dipersidangan Majelis Hakim secara ex officio menghukum Tergugat untuk membayar nafkah iddah kepada Penggugat sebesar Rp.1.500.000,00 (satu juta limaratus ribu rupiah), Mutah
Putusan No.239/Pdt.G/2021/PA.Plhisteri yang melakukan nusyuz (durhaka) dengan tidak melaksanakankewajibankewajiban sebagai isteri dengan baik dan benar, atau apakahTergugat sebagai suami yang melakukan nusyuz (durhaka) terhadap isteridengan tidak melaksanakan kewajibankewajibannya sebagai Suami, dan hal inisangat diperlukan dalam menentukan hak dan kewajiban terhadap nafkahiddah dan mutah dalam perkara perceraian, pendapat Majelis Hakim ini didukung kuat oleh kaidah hukum yang dimaksud dalam Yurisprudensi
13 — 12
Menimbang, bahwa tuntutan penggugat rekonpensi menyangkut: biaya kiswah, biaya hidup dan biaya pengobatan yang lalu, dapat dibantahatau tidak bersedia dipenuhi oleh Terggugat rekonpensi dengan alasan bahwaPenggugat Rekopensi selaku isteri telah durhaka (nusyuz).
Maka tidak tepat jika Termohondinyatakan telah nusyuz (durhaka), maka Majelis berpendapat bahwa tidakharmonisnya rumah tangga Pemohon dan Termohon pada akhirakhirnya iniadalah karena sikap perbuatan Tergugat Rekonpensi dan akhirnya pisahtempat tinggal bersama selama 2 tahun . Dan karena Penggugat Rekonpensitidak Nusyuz tentu akan mendapatkan hakhaknya akibat dari perceraian ini.80.81. Tuntutan Nafkah Lampau82.83.
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dipersidangan terjadinyaperselisihan dan pertengkaran dan akhirnya Pemohon dengan Termohonharus pisah rumah tidaklah sematamata karena sikap Termohon, tetapikarena ada juga ulah Pemohon yang selingkuh dengan seorang perempuan,maka Majelis berpendapat sikap Termohon mengusir Pemohon keluar darirumah tidaklah termasuk perbuatan nusyuz (durhaka) dan Termohon patutmendapatkan hakhaknya dari perceraian ini dengan menentukan nafkahiddah yang layak dan patut mengingat
Menimbang bahwa pemberian mutah adalah kewajiban hukumyang harus diberikan bilamana, perkawinan itu putus karena talaq,sebagaimana diatur dalam pasal 149 huruf (a) KHI baik berupa uang ataubenda, jika isteri tidak terbukti nusyuz (durhaka) sebagaimana diatur dalampasal 149 huruf (b) KHI, dan berdasarkan fakta hukum dipersidangan telahterungkap bahwa terjadinya kehidupan rumah tangga Tergugat Rekonpensi/Pemohon konpensi dengan Penggugat Rekonpensi /Termohon konpensi tidakharmonis lagi dan keduanya
39 — 28
Bahwa Pembanding keberatan terhadap pertimbangan hukum halaman 56mengenai tuntutan Pembanding tidak dikabulkan dan hanya memutuskanberdasarkan kemauan Terbanding yang memberikan nafkah iddah sebesarRp.2.000.000,00 ( dua juta rupiah ) dengan alasan Pembanding durhaka(nusyuz) dijadikan pertimbangan hukum dalam pemberian iddah, sedangkantidak ada bukti adanya durhaka (nusyuz) tersebut ;Berdasarkan hal tersebut di atas Pembanding mohon Majelis Hakimmemutuskan :PRIMAIR :1.
Oleh karena itugugatan sepanjang mengenai nafkah terhutang ini sudah sepatutnya untukditolak;Menimbang, bahwa adapun rekonvensi mengenai nafkah Pembandingsejak berpisah rumah tanggal 12 Oktober 2014, Terbanding mengakui tidakpernah memberikan lagi dengan alasan Pembanding telah durhaka (nusyuz)sebagai seorang istri yang telah terbukti kKebenarannya sebagaimana yangtelah dipertimbangkan Majeis Hakim Pengadilan Agama Jakarta Timur.
20 — 12
Bahwa atas perbuatan termohon dalam kehidupan berumah tangga sudahseharusnya dikategorikan sebagai Nusyuz ( istri durhaka kepada suami);14. Bahwa pemohon sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibatperkara ini.Berdasarkan alasan/dalildalil diatas, pemohon mohon agar ketua pengadilanagama Siak Sri Indrapura segera memeriksa dan mengadili perkara ini,selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut :PRIMER1. Mengabulkan permohonan pemohon;2.
Menyatakan tindakan termohon Nusyuz ( istri durhaka kepada suami);3. Memberi izin kepada pemohon PEMOHON untuk menjatuhkan talak satuRaji kepada TERMOHON BINTI MUHAJIR dihadapan sidang pengadilanagama Siak Sri Indrapura;4. Memerintahkan kepada panitera Pengadilan Agama Siak Sri Indrapura untukmengirimkan salinan penetapan ikrar talak kepada Kantor Urusan AgamaTempat pernikahan pemohon dan termohon dilangsungkan untuk dicatatdalam register yang tersedia untuk itu;5.
66 — 24
Hal mana bisa gugur apabilaterbukti kalau isteri telah durhaka atau nusyuz;Sedangkan dalam hal ini Pemohon sebelum mengajukan permohonan cerainya kePengadilan Agama telah dengan sengaja tidak lagi datang mengunjungi Termohon dananakanaknya di Manado, padahal biasanya Pemohon rutin datang mengunjungi Termohondan anakanaknya, selain itu Pemohon juga mengaku bahwa sekarang ini telah kembalimemeluk agama Kristen.
Hal mana membuktikan bahwa begitu besar dan kuat keinginanPemohon untuk menceraikan Termohon, sehingga tidak terbukti kalau Termohon sebagaiisteri telah durhaka atau nusyuz;Sedangkan sekarang ini saya berdomisili dan tercatat sebagai penduduk KelurahanTuminting Lingkungan VI Kecamatan Tuminting Kota Manado sebagaimana SuratKeterangan Domisili Nomor : yang ditanda tangani oleh LurahTuminting.
106 — 74
Hal tersebut karena Penggugat tidak taat dan Durhaka (Nusyuz)kepada Tergugat sebagai suami. Penggugat sering keluar rumah dan berpergiantanpa izin dari Tergugat, sudah Penggugat ingatkan agar Penggugat janganbersikap demikian namun Tergugat tidak mengindahkannya.
Selain itu,Penggugat telah berselingkuh dengan lakilaki lain dan telah diakui pula olehPenggugat kepada Tergugat tentang Perselingkuhan Penggugat.Mustafa alKhin dan Musthafa alBugha dalam alFigh alManhaji ala MadzhabalImam alSyafri (Surabaya: AlFithrah, 2000), juz IV, halaman 106,mendefinisikan nusyuz dengan redaksi berikut:Blo jorinig : aicle yo lgule al sgl Lic lgleig sigrgj iajgitig SLI yo BwS 9d9 el> slo...Artinya: Nusyuznya seorang perempuan ialah sikap durhaka yangditampakkannya di hadapan
Yang terjadi sebenarnyaadalah, TERGUGAT tidak mempunyai itikad membagi harta bersama/gonogini kepada PENGGUGAT dengan berbagai alasan, semula alasan tergugat(menurutnya) karena istrinya durhaka, dan terakhir sesuai dalil jawaban diatas, alasan alasan tersebut diantaranya TERGUGAT tidak mau menjual hartabersama/gono gini jika tidak sesuai harga taksiran TERGUGAT yang tidakmasuk akal tersebut.Adalah konsekuensi karena ke ngeyel an TERGUGAT, akhirnyaPENGGUGAT mengajukan Gugatan aquo melalui Pengadilan
Karena PENGGUGAT tidak pernahmelakukan perbuatan durhaka dan bukan istri yang Nusyuz seperti yangdituduhkan TERGUGAT, maka PENGGUGAT berhak atas perlindunganhukum termasuk atas hak haknya sebagai Istri berupa Nafkah dari suami /TERGUGAT hingga putusan cerai ditetapkan oleh Pengadilan Agamasetempat;4.
25 — 12
SehinggaMajelis Hakim berpendapat sesuai amanat yang terkandung di dalam PERMAHalaman 9 dari 18 Putusan Nomor 536/Padt.G/2021/PA.PlIhNomor 3 Tahun 2017 dan SEMA Nomor 2 Tahun 2019, bahwa Penggugat tidakterbukti melakukan nusyuz (durhaka) kepada Tergugat sebagai suami, namunsebaliknya Tergugat yang melakukan perbuatan nusyuz (durhaka) sebagai suami,sehingga berdasarkan faktafakta dipersidangan Majelis Hakim secara ex officioberdasarakan petitum subsidair di dalam gugatan Penggugat mengenai asas ExAequo
huruf (a) dan (b) dan Pasal 152 KompilasiHalaman 11 dari 18 Putusan Nomor 536/Padt.G/2021/PA.PlIhHukum Islam akan menjadi berbeda faedah hukumnya dan hal tersebut menjadisangat penting dalam menentukan subyek hukum mana antara Penggugat danTergugat yang menjadi penyebab terjadinya permasalahan dalam rumah tanggaPenggugat dan Tergugat sehingga tidak harmonis, hal ini dikarenakan MajelisHakim dalam menyelesaikan perkara a quo dapat menentukan apakah Penggugatsebagai isteri yang melakukan nusyuz (durhaka
) dengan tidak melaksanakankewajibankewajiban sebagai isteri dengan baik dan benar, atau apakah Tergugatsebagai suami yang melakukan nusyuz (durhaka) terhadap isteri dengan tidakmelaksanakan kewajibankewajibannya sebagai suami, dan hal ini sangatdiperlukan dalam menentukan hak dan kewajiban terhadap nafkah iddah danmutah dalam perkara perceraian, pendapat Majelis Hakim ini di dukung kuat olehkaidah hukum yang dimaksud dalam Yurisprudensi MARI Nomor 184 K/AG/1995tanggal 30 September 1996 yang menyatakan
20 — 10
Sehingga Majelis Hakim berpendapat sesuai amanat yang terkandung di dalam PERMA Nomor 3 Tahun 2017 dan SEMA Nomor 2 Tahun 2019, bahwa Penggugat tidak terbukti melakukan nusyuz (durhaka) kepada Tergugat sebagai suami, namun sebaliknya Tergugat yang melakukan perbuatan nusyuz (durhaka) sebagai suami, sehingga berdasarkan faktafakta dipersidangan Majelis Hakim secara ex officio menghukum Tergugat untuk membayar nafkah Iddahkepada Penggugat sebesar Rp.1.500.000,00 (satu juta lima ratus ribu rupiah),dan
yang melakukan nusyuz (durhaka) dengan tidak melaksanakankewajibankewajiban sebagai isteri dengan baik dan benar, atau apakahHalaman 13 dari 19 Putusan Nomor 116/Pdt.G/2021/PA.PlhTergugat sebagai suami yang melakukan nusyuz (durhaka) terhadap isteridengan tidak melaksanakan kewajibankewajibannya sebagai Suami, dan hal inisangat diperlukan dalam menentukan hak dan kewajiban terhadap nafkahiddah dan mutah dalam perkara perceraian, pendapat Majelis Hakim ini didukung kuat oleh kaidah hukum yang dimaksud
25 — 9
Bahwa Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi tidak bisa mengabulkanpermintaan Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi yang memintauang iddah, mutah dan nafkah yang telah lalu karenaTermohonKonvensi/PenggugatRekonvensi telah durhaka(nusyuz) kepadaPemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi.
Tergugat Rekonvensi mengakui tidak memberi nafkah kepada TergugatRekonvensi selama 8 (delapan) bulan, namun tidak akan membayarHalaman 37 dari 47 Halaman Putusan Nomor 0000/Pdt.G/2018/PA.Pdgnafkah yang telah terlalaikan tersebut, begitu juga nafkah selama iddahdan mut'ah, karena Penggugat Rekonvensi durhaka (Nusyuz);2.
(nusyuz),Pernggugat Rekonvensi mebantah dan menyatakan Penggugat rekonvensisebagai isteri tidak durhaka (nusyuz) kepada Tergugat Rekonvensi sebagaisuaminya.Menimbang, bahwa berdasarkan pemeriksaan di persidangantentang bukti surat dan saksi, tidak ditemukan fakta yang menjelaskanHalaman 38 dari 47 Halaman Putusan Nomor 0000/Pdt.G/2018/PA.Pdgnusydznya Penggugat Rekonvensi, maka gugatan rekonvensinya dapatdipertimbangakan lebih lanjut, Sesuai dengan ketentuan pasal 34 ayat (1)dan (3), pasal 41 huruf
(tigapuluh tujuh juta rupiah), Tergugat Rekonvensi menyatakan tidak akanmemberikannya, karena Penggugat Rekonvensi durhaka (nusyuz),Pernggugat Rekonvensi mebantah dan menyatakan Penggugat rekonvensisebagai isteri tidak durhaka (nusyuz) kepada Tergugat Rekonvensi sebagaisuaminya.Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 149 KompilasiHukum Islam dinyatakan Bilamana perkawinan putus karena talak, makabekas suami wajib: ... b) Memberi nafkah, maskan, dan kiswah kepadabekas istri selama dalam iddah
MutahMenimbang, bahwa gugatan Penggugat Rekonvensi mengenaimut'ah berupa uang Rp 20.000.000,00 (dua puuh juta rupiah), TergugatRekonvensi menyatakan tidak akan memberi muthah karena PenggugatRekonvensi durhaka (Nusyuz), Pernggugat Rekonvensi mebantah danmenyatakan Penggugat rekonvensi sebagai isteri tidak durhaka (nusyuz)kepada Tergugat Rekonvensi sebagai Suaminya.Menimbang, bahwa berdasarkan pemeriksaan di persidanganterhadap bukti surat dan saksi kedua belah pihak yang berperkara, tidakditemukan
20 — 12
SehinggaMajelis Hakim berpendapat sesuai amanat yang terkandung di dalam PERMANomor 3 Tahun 2017 dan SEMA Nomor 2 Tahun 2019, bahwa Penggugat tidakHalaman 9 dari 18 Putusan Nomor 516/Pdt.G/2021/PA.PlIhterbukti melakukan nusyuz (durhaka) kepada Tergugat sebagai suami, namunsebaliknya Tergugat yang melakukan perbuatan nusyuz (durhaka) sebagai suami,sehingga berdasarkan faktafakta dipersidangan Majelis Hakim secara ex officioberdasarakan petitum subsidair di dalam gugatan Penggugat mengenai asas ExAequo
yang melakukan nusyuz (durhaka) dengan tidak melaksanakankewajibankewajiban sebagai isteri dengan baik dan benar, atau apakah Tergugatsebagai suami yang melakukan nusyuz (durhaka) terhadap isteri dengan tidakmelaksanakan kewajibankewajibannya sebagai suami, dan hal ini sangatdiperlukan dalam menentukan hak dan kewajiban terhadap nafkah iddah danmutah dalam perkara perceraian, pendapat Majelis Hakim ini di dukung kuat olehkaidah hukum yang dimaksud dalam Yurisprudensi MARI Nomor 184 K/AG/1995tanggal
30 — 8
karena tidak boleh bekerja, maka demi mencukupi kebutuhanrumah tangganya, Pemohon selalu minta dikirim uang dari orang tuaPemohon di Purbalingga dan bahkan sampai menjual motor;Bahwa selama pernikahan, Termohon tidak pernah menunjukkan rasatawadluk, taat dan hormat kepada Pemohon, yang ada hanyalah cacian,bentakan dan bahkan tamparan dari Termohon, hal ini barang kali karenamemang Termohon lebih mampu dan tinggalpun Pemohon hanya ikutTermohon di rumah orang tua Termohon;Bahwa sikap pemarah dan durhaka
Termohon sering ditunjukkan di depanorang lain, bahkan pernah Termohon menampar Pemohon di depan teman temanya sampai mata kanan Pemohon lebam membiru;Bahwa hampir disetiap percekcokan/pertengkaran, Termohon sering memintacerai dari Pemohon;Bahwa sikap Termohon tersebut sudah merupakan perbuatan durhaka(nusyuz) oleh karenanya kepadanya tidak berhak atas nafkah apapuntermasuk nafkah Iddah dan Mut'ah dari Pemohon; Bahwa oleh karena Termohon merasa repot karena sudah mempunyai satuanak dari perkawinan
Menetapkan Termohon adalah istri yang durhaka (nusyuz), sehingga tidakberhak atas nafkah iddah dan mut'ah dari Pemohon; 5. Menetapkan biaya perkara menurut hukum;SUBSIDAIR $:Mohon putusan seadiladilnya;Menimbang bahwa Hakim telah mendamaikan Pemohon maupun Termohonbersabar dan rukun kembali membangun rumah tangganya, demikian pula MajelisHakim telah memerintahkan Pemohon dan Temohon untuk menghadap HakimMediator (Drs. H.
(nafkah lahir); Bahwa meskipun semua dalildalil permohonan cerai talak Pemohonmembalikkan fakta dan memojokkan Termohon yang sangat menyakitkanperasan Termohon, serta Termohon sudah mencoba menjaga keutuhan rumah tangggaHalaman 6 Putusan No. 394/Pdt.G/2011/PA.Smn11.12.dengan mentaati dan mematuhi Pemohon selaku suami dan kepala rumahtangga, namun apabila Pemohon akan mencerai talak Termohon ikhlas menerimanya;Bahwa putusnya perkawinan bukan dikarenakan Termohon melakuanperbuatan durhaka (nusyuz)
73 — 16
No. 98/Pdt.G/2017/PA.Mj Bahwa setelah menikah rumah tangga Penggugat dengan Tergugat hiduprukun dan pernah dikaruniai Seorang anak namun telah meninggal dunia; Bahwa sejak tahun 2016 Penggugat dengan Tergugat sudah tidak rukunlagi karena sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; Bahwa penyebab perselisihan dan pertengkaran antara Penggugatdengan Tergugat karena sering beda pendapat dan Tergugat seringmengucapkan katakata hinaan seperti istri pendusta dan durhaka ketikamarah; Bahwa puncak perselisihan
Nomor9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam dijelaskan: "Perceraiandapat terjadi karena alasan antara suami dan istri terus menerus terjadiperselisinan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagidalam rumah tangga.Menimbang, bahwa fakta yang terjadi dalam rumah tangga Penggugat danTergugat telah menunjukkan adanya perselisihan yang teruS menerusdisebabkan sering beda pendapat dan Tergugat sering mengucapkan katakatahinaan kepada Penggugat seperti istri pendusta dan durhaka
22 — 19
Bahwa dalil jawaban Termohon pada poin 3.d. tidak benar,yang benar adalah Termohon merupakan wanita yang binal dansunguhsungguh istri yang durhaka karena telah selingkuh denganlaki laki lain di Wisma Trisula dan peristiwa perselingkuhan tersebutPemohon ketahui dengan mata kepala sendiri, jadi Pemohonmengharap Termohon mengakuinya, telah ada bukti foto terlampir;3.4.
Jadi Penggugat Rekonvensi tergolongistri istri yang durhaka, maka menurut agama Islam tidakmenjadi wajib atas suami dan istri tidak berhak menuntutnyaatas mut'ah dimaksud. (Vide bukti foto selingkuhannyaterlampir );d) Bahwa Tergugat Rekonvensi menolak dengan tegas atasdalil poin 3.4. gugatan Penggugat Rekonvensi tentang biayaiddah sebesar Rp 9.000.000, (Sembilan juta rupiah).
Bahwa Penggugat Rekonvensi termasuk istri yang tidak taatkepada suami dan termasuk istri yang durhaka berat, makasecara hukum Islam segala tuntutannya pada angka 3 gugatanPenggugat Rekonvensi haruslah ditolak atau setidaktidaknya tidakdapat diterima;O.
Dari kenyataan ini jelas sekali jikaPenggugat Rekonvensi adalah istri yang tidak taat hukum Islamalias durhaka karena itu seharusnya menurut hukum denganditerimanya pembagian gono goni tersebut menghapuskansemua tuntutan Penggugat Rekonvensi tersebut;Berdasarkan dalil dalil tersebut di atas,mohon kiranya YangMulia Majelis Hakim pemeriksa perkara, berkenan memutusperkara ini dengan amar putusan sebagai berikut:Dalam Konvensi1. Menerima Permohonan Pemohon;2.
Bahwa Penggugat Rekonvensi selaku isteri telah pergi meninggalkanrumah kediaman bersama dan pulang ke rumah orang tuanya tanpa pamitkepada Tergugat Rekonvensi yang sampai sekarang telah berlangsungselama 3 (tiga) tahun serta Pengugat Rekonvensi telah melakukanperselingkuhan dengan lakilaki lain sehingga Penggugat Rekonvensitermasuk isteri yang durhaka (nusyuZ);2.
53 — 24
seorang isteri, seringberkata kasar dan tidak mau diajak berhubungan badan (seksual), bahkanakhirakhir ini (setelah Tergugat Rekonvensi bekerja ditempat yang baru),Penggugat Rekonvensi lebih tidak menghargai Tergugat Rekonvensi dan seringtidak pulang berharihari tanpa kabar berita dan tanpa izin TergugatRekonvensi;Menimbang, bahwa berdasarkan pengakuan Penggugat Rekonvensitersebut diatas, maka Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwaPenggugat Rekonvensi (sebagai seorang isteri) telah bebuat durhaka
Hal ini didasarkan kepadapendapat Mustafa alKhin dan Musthafa alBugha dalam alFigh alManhaji :alaMadzhab alImam alSy fii (Surabaya: AlFithrah, 2000), juz IV, halaman 106,yang diambil alin oleh Majelis Hakim Tingkat Banding sebagai pendapat sendiriyaitu mendefinisikan nusyuz dengan redaksi berikut:Hal 7 dari 13 hal Putusan Nomor 44/P dt.G/2018/PTA.Yk.RHCLS Wdber han, TSC ee HS HLSSion MEZWEArtinya: Nusyuznya seorang perempuan (isteri) adalah sikap durhaka yangditampakkannya di hadapan suami dengan
bulan tidak berdasar hukum danharus ditolak;TUNTUTAN MUT AHMenimbang, bahwa Penggugat Rekonvensi juga menuntut agarTergugat Rekonvensi membayar mutah sebesar Rp25.000.000,00 (dua puluhlima juta rupiah);Menimbang, bahwa tuntutan tersebut diatas telah dipertimbangkan olehMajelis Hakim Tingkat Pertama dan secara substansi Majelis Hakim TingkatBanding sependapat bahwa Penggugat Rekonvensi berhak mendapatkanmutah dari Tergugat Rekonvensi, dengan alasan bahwa meskipun TergugatRekonvensi telah berbuat durhaka
19 — 3
sejak bulan Maret 2009 Pemohon pulang ke rumah orang tuaPemohon karena Pemohon dalam keadaan sakit yang tidak diurus olehTermohon, semenjak itu sampai sekarang Pemohon dan Termohontidak tinggal serumah lagi, karena tidak adanya itikad baik dariTermohon untuk rukun kembali, disebabkan Termohon lebihmengutamakan kuliahnya di Padang tanpa izin dari Pemohon;2 Bahwa selama lebih kurang 1,5 tahun (satu setengah tahun) Pemohontidak lagi memberi nafkah kepada Termohon dikarenakan Termohontelah berbuat durhaka
Tidak benar Termohon tidak diizinkankuliah, dan sebelum kuliah Termohon sudah minta izin kepada Pemohon dandiizinkan oleh Pemohon untuk kuliah;Bahwa point 6 Pemohon tidak memberi nafkah selama 1 2 tahun benar, akantetapi tidak benar Termohon telah durhaka terhadap Pemohon (nusyuz), karenaPemohonlah yang tidak mau pulang;Bahwa sebelum menikah Termohon dan Pemohon telah melakukan hubunganlayaknya suami istri padahal saat itu Termohon baru berumur 16 tahun, olehkarena Pemohon tidak mau bertanggung jawab
pokoknya sebagai berikut :Dalam KonvensiBahwa Pemohon tetap sebagaimana dalam permohonannya denganmenyatakan benar Pemohon pernah mengatakan kepada Termohon bahwa orang tuaPemohon mengharamkan Termohon datang ke rumah orang tua Pemohon;Dalam RekonvensiBahwa mengenai tuntutan balik atau gugatan rekonvensi Penggugat tersebut,Tergugat telah menyampaikan jawabannya secara lisan di depan persidangan denganmenyatakan tidak sanggup membayarnya dan sangat keberatan karena Penggugattelah melakukan tindakan durhaka
Pasal 81Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa Tergugat Rekonvensi telah mendalilkan bahwaPenggugat Rekonvensi telah melakukan tindakan durhaka (nusyuz) sebagaimanatelah diuraikan di atas, akan tetapi Tergugat Rekonvensi tidak dapat membuktikankedurhakaan atau nusyuznya Penggugat Rekonvensi, bahkan keterangan saksisaksibaik yang diajukan oleh Tergugat Rekonvensi maupun oleh Penggugat Rekonvensi didepan persidangan tidak ada satupun yang menyatakan atau menerangkankedurhakaan atau nusyuznya Penggugat
Pasal 152 Kompilasi Hukum Islam yang pada pokoknyamenyatakan Pengadilan dapat mewajibkan kepada bekassuami untuk mamberikan biaya penghidupan berupa nafkah,maskan, kiswah, mutah dan iddah kepada bekas istri,kecuali bila bekas istri nusyuz bilamana perkawinan putuskarena talak atau perceraian;e Bahwa nafkah merupakan kewajiban bagi bekas suami danhak bekas istri yang diceraikan suaminya, Majelis Hakimmemandang Penggugat Rekonvensi tidak melakukantindakan nusyuz (durhaka) sebagaimana telahdipertimbangkan
62 — 24
) dengan tidak melaksanakan kewajibankewajiban sebagaisuami dengan baik dan benar, atau apakah Termohon Konvensi sebagai isteriyang melakukan nusyuz (durhaka) terhadap suami dengan tidak melaksanakankewajibankewajibannya sebagai isteri, dan hal ini sangat diperlukan dalammenentukan hak dan kewajiban terhadap nafkah iddah dan mutah dalamperkara perceraian, pendapat Majelis Hakim ini di dukung kuat oleh kaidahhukum yang dimaksud dalam Yurisprudensi MARI Nomor 184 K/AG/1995tanggal 30 September 1996
ke dalamHalaman 23 dari 38 Putusan Nomor 698/Pdt.G/2020/PA Pihtas dan melemparkannya kepada Pemohon Konvensi, serta perkataanperkataan Termohon Konvensi yang sangat kasar mengenai keluarga dariPemohon Konvensi, sehingga hal tersebut mengakibatkan permasalahandalam rumah tangga Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi, dansehingga berpisah tempat tinggal yang telah berjalan lebin kurang 1 (satu)tahun lamanya, sehingga Majelis Hakim berkesimpulan bahwa TermohonKonvensi telah melakukan perbuatan yang durhaka
(nusyuz), sehingga MajelisHakim berpendapat tidak pantas memberikan hak nafkah iddah dan hak mutahkepada isteri yang melakukan perbuatan durhaka (nusyuz) kepada suaminyayang sah, hal ini sesuai dengan maksud dari Pasal 84 ayat (1): /steri dapatdianggap nusyuz jika ia tidak mau melaksanakan kewajibankewajibansebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 83 ayat (1) kecuali dengan alasanyang sah; ayat (2): Selama isteri dalam nusyuz, kewajiban suami terhadapisterinya tersebut pada Pasal 80 ayat (4) huruf
menentukan subyek hukum mana antara Pemohon Konvensi/TergugatRekonvensi dan Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi yang menjadipenyebab terjadinya permasalahan dalam rumah tangga PemohonKonvensi/Tergugat Rekonvensi dan Termohon Konvensi/PenggugatRekonvensi sehingga tidak harmonis, hal ini dikarenakan Majelis Hakim dalammenyelesaikan perkara a quo dapat menentukan apakah PemohonHalaman 33 dari 38 Putusan Nomor 698/Pdt.G/2020/PA PihKonvensi/Tergugat Rekonvensi sebagai suami yang melakukan nusyuz(durhaka
) dengan tidak melaksanakan kewajibankewajiban sebagai suamidengan baik dan benar, atau) apakah Termohon Konvensi/PenggugatRekonvensi sebagai isteri yang melakukan nusyuz (durhaka) terhadap suamidengan tidak melaksanakan kewajibankewajibannya sebagai isteri, dan hal inisangat diperlukan dalam menentukan hak dan kewajiban terhadap nafkahiddah dan mutah dalam perkara perceraian, pendapat Majelis Hakim ini didukung kuat oleh kaidah hukum yang dimaksud dalam Yurisprudensi MARINomor 184 K/AG/1995 tanggal
18 — 6
saksi mengetahui hubungan Penggugat dan Tergugat adalahsuami isteri yang menikah pada tahun 2014;Bahwa saksi mengetahui dari perkawinan Penggugat dan Tergugattelah dikaruniai Seorang anak;Bahwa saksi mengetahui Penggugat dan Tergugat tinggal bersama dirumah kontrakan di Kampung Situpete;Bahwa saksi pernah menyaksikan Penggugat dan Tergugatbertengkar, karena Penggugat tidak mau diajak pindah Tergugat,sekitar sepuluh hari setelah menikah saksi membaca SMSTergugat kepada Penggugat berisi kata isteri durhaka
perkawinan tersebuttidak pernah putus/bercerai hingga saat ini, dengan demikian Penggugatmempunyai legal standing untuk mengajukan perkara gugatan ceral;Menimbang, bahwa gugatan Penggugat pada pokoknya mohon agarmajelis hakim menjatuhkan talak satu bain shugra Tergugat terhadapPenggugat dengan alasan bahwa sejak sepuluh hari setelah menikahhubungan rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak harmonis, seringterjadi perselisinan pertengkaran karena Penggugat sering disakiti dengankatakata Tergugat isteri durhaka
sah yangmenikah di Kecamatan Cibinong pada tanggal 29 Nopember 2014 dandari perkawinan tersebut telah dikaruniai seorang anak; Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sering timbulperselisihan dan pertengkaran dan puncaknya terjadi pada bulan April2015 yang menyebabkan terjadinya pisah tempat tinggal hingga saat ini; Bahwa perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan karenaPenggugat merasa disakiti, tidak dihargai, dilecehkan dan direndahkansebagai isteri dengan katakata Tergugat (isteri durhaka
24 — 10
SehinggaMajelis Hakim berpendapat sesuai amanat yang terkandung di dalam PERMANomor 3 Tahun 2017 dan SEMA Nomor 2 Tahun 2019, bahwa Penggugat tidakterbukti melakukan nusyuz (durhaka) kepada Tergugat sebagai suami, namunsebaliknya Tergugat yang melakukan perbuatan nusyuz (durhaka) sebagai Ssuami,sehingga berdasarkan faktafakta dipersidangan Majelis Hakim secara ex officioberdasarakan petitum subsidair di dalam gugatan Penggugat mengenai asas ExAequo et Bono, Majelis Hakim menghukum Tergugat untuk
yang melakukan nusyuz (durhaka) dengan tidak melaksanakankewajibankewajiban sebagai isteri dengan baik dan benar, atau apakah Tergugatsebagai suami yang melakukan nusyuz (durhaka) terhadap isteri dengan tidakmelaksanakan kewajibankewajibannya sebagai suami, dan hal ini sangatdiperlukan dalam menentukan hak dan kewajiban terhadap nafkah iddah danmutah dalam perkara perceraian, pendapat Majelis Hakim ini di dukung kuat olehkaidah hukum yang dimaksud dalam Yurisprudensi MARI Nomor 184 K/AG/1995tanggal