Ditemukan 745874 data

Urut Berdasarkan
 
Putus : 24-04-2012 — Upload : 13-11-2012
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2485 K/Pdt/2011
Tanggal 24 April 2012 — PETRUS BORO TULIT VS MARETA BAKALE BAKOIL, SST, MPH
1713 Berkekuatan Hukum Tetap
  • gugatan Penggugat/TermohonKasasi dan atau dengan menolak Permohonan Pembanding/Pemohon Kasasioleh pengadilan Tinggi Kupang dalam putusannya telah keliru menerapkanhukum dan atau menerapkan hukum tidak sebagaimana mestinya terutamahukum pembuktian;Bahwa sesuai ketentuan Pasal 1 Undangundang Nomor.1 1974 tentangPerkawinan disebutkan Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang priadengan seorang wanita sebagai suami istri dngan tujuan untuk membentukkeluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
    saja mempunyai unsure lahir/jasmani , tetapi unsure batin/rohani juga mempunyai peran yang penting, Membentuk keluarga yang bahagiarapat dengan keturunan yang pula merupakan tujuan perkawinan , pemeliharaandan pendidikan menjadi hak dan kewajiban orangtua;Demikian pula jika menyimak lebih jauh tentang asas asas atau prinsip prinsipyang tercantum dalam undang undang nomor. 1 tahun 1974 terutama mengenaitujuan perkawinan di tegaskan bahwa : tujuan perkawinan adalah membentukkeluarga yang bahagia kekal
    Untuk itu suami istri perlu saling membantu danmelengkapi, agar masing masing dapat mengembangkan kepribadiannyamembantu dan mencapai kesejahtraan spiritual dan mental;Bahwa dari asasasas dan prinsip suatu perkawinan sebagaimana diuraikandiatas, terutama tentang tujuan perkawinan yang menghendaki adanya upayamembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal, demikian pula antara suamiistri perlu saling membantu dan melengkapi agar dapat mengembangkankepribadiannya yang sesungguhnya telah ditemui dalam
Register : 14-08-2018 — Putus : 11-10-2018 — Upload : 01-05-2019
Putusan PA PONTIANAK Nomor 774/Pdt.G/2018/PA.Ptk
Tanggal 11 Oktober 2018 — Penggugat melawan Tergugat
103
  • Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, tidaklagi mencari siapa yang menjadi penyebabnya, melainkan ditekankan padakeadaan perkawinan itu yang sudah sangat sulit untuk dipertahankankeharmonisannya ;Menimbang, bahwa oleh karena kondisi yang demikian, maka antaraPenggugat dan Tergugat sudah tidak mungkin untuk disatukan kembali danmempertahankan rumah tangga dalam keadaan yang demikian hanyalah akanmenimbulkan mudlarat bagi kedua belah pihak, sehingga maksud dan tujuanperkawinan untuk membentuk keluarga yang kekal
    Pasal 3 Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 1991 tentang KompilasiHukum Islam tidak mungkin bisa terwujud ;Menimbang, bahwa terwujudnya tujuan perkawinan sebagaimana yangdimaksud oleh Undangundang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan,yaitu terbentuknya rumah tangga yang kekal berdasarkan Ketuhanan YangMaha Esa, diperlukan adanya unsur saling mencintai dan saling menyayangdiantara kedua belah pihak sebagai Suami isteri ;Menimbang, bahwa rumah tangga yang bahagia, kekal dan sejahteraakan terwujud jika
Register : 06-09-2017 — Putus : 15-09-2017 — Upload : 15-10-2020
Putusan PA GARUT Nomor 2537/Pdt.G/2017/PA.Grt
Tanggal 15 September 2017 — Penggugat melawan Tergugat
123
  • Bahwa Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk meneruskan rumahtangga dengan Tergugat, karena apabila diteruskan akan lebih banyakmadharatnya daripada maslahatnya, sehingga tujuan daripada perkawinanuntuk membentuk rumah tangga yang kekal dan bahagia tidak tercapai:7. Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini:Hal. 2 dari 10 hal. Put.
    dan Tergugat adalah suamiisteri yang sah yang perkawinannya dicatat di Kantor Urusan AgamaKecamatan Cikelet, sesuai Kutipan Akta Nikah Nomor : 255/30/1X/1996 tanggal21 September 1996, oleh karenannya gugatan Penggugat dapatdipertimbangkan lebih lanjut;Menimbang, bahwa dalam penjelasan umum UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 tentang perkawinan, dalam paragraf azasazas atau prinsipprinsipundangundang tersebut huruf e menyebutkan bahwa karena tujuanperkawinan adalah untuk membentuk keluarga yang bahagia kekal
    No 2537/Pdt.G/2017/PA.Grt ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagaisuami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagiadan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Mahaesa;Menimbang, bahwa fakta keadaan rumah tangga Penggugat danTergugat sebagaimana telah dikemukakan di atas telah menunjukan bahwasudah tidak ada lagi sakinah, mawadah dan rahmah, sudah tidak ada sikapsaling mencintai, saling pengertian dan saling melindungi dan sudah tidak adaikatan batin
Register : 20-09-2016 — Putus : 30-09-2016 — Upload : 30-12-2016
Putusan PA GARUT Nomor 2354/Pdt.G/2016/PA.Grt
Tanggal 30 September 2016 — Penggugat Tergugat
331
  • Bahwa Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk meneruskan rumahtangga dengan Tergugat, karena apabila diteruskan akan lebih banyakmadharatn ya daripada maslahatnya, sehingga tujuan daripada perkawinanuntuk membentuk rumah tangga yang kekal dan bahagia tidak tercapai;7.
    adalah suamiister yang sah yang perkawinannya dicatat di Kantor Urusan AgamaKecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, sesuai Kutipan Akta NikahNomor 95/13/III/2015, tanggal 16 Maret 2016, oleh karenannya gugatanPenggugat dapat dipertimbangkan lebih lanjut;Menimbang, bahwa dalam penjelasan umum UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 tentang perkawinan, dalam paragraf azasazas atau prinsipprinsipundangundang tersebut huruf e menyebutkan bahwa karena tujuanperkawinan adalah untuk membentuk keluarga yang bahagia kekal
    Kompilasi Hukum Islam;Putusan No. 2354/Pdt.G/2016/PA.Grt Halaman 7 dari 10 halamanMenimbang, bahwa berdasarkan ketentuan hukum Islam yang tersiratdalam surat ArRum ayat 21 dinyatakan bahwa tujuan perkawinan adalah untukmembentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah dan jugaPasal 1 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 menentukan bahwa Perkawinanialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagaisuami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagiadan kekal
Register : 19-07-2017 — Putus : 29-08-2017 — Upload : 04-10-2019
Putusan PA GARUT Nomor 1928/Pdt.G/2017/PA.Grt
Tanggal 29 Agustus 2017 — Penggugat melawan Tergugat
81
  • Bahwa Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk meneruskan rumahtangga dengan Tergugat, karena apabila diteruskan akan lebih banyakmadharatnya daripada maslahatnya, sehingga tujuan daripada perkawinanuntuk membentuk rumah tangga yang kekal dan bahagia tidak tercapai;5. Bahwa atas dasar uraian diatas Permohonan Pemohon telah memenuhialasan perceraian sebagaimana diatur dalam Undang Undang nomor 01tahun 1974 Jo.
    Penggugat dan Tergugat adalah suamiisteri yang sah yang perkawinannya dicatat di Kantor Urusan AgamaKecamatan Kadungora, sesuai Kutipan Akta Nikah Nomor : III/64/V/1995tanggal 16 Mei 1995, oleh karenannya gugatan Penggugat dapatdipertimbangkan lebih lanjut;Menimbang, bahwa dalam penjelasan umum UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 tentang perkawinan, dalam paragraf azasazas atau prinsipprinsipundangundang tersebut huruf e menyebutkan bahwa karena tujuanperkawinan adalah untuk membentuk keluarga yang bahagia kekal
    dimaksud pasal 19 huruf (f) PP No. 9 tahun 1975 sejalandengan Pasal 116 huruf (f) KHI;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan hukum Islam yang tersiratdalam surat ArRum ayat 21 dinyatakan bahwa tujuan perkawinan adalah untukmembentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah dan jugapasal 1 Undangundang nomor 1 tahun 1974 menentukan bahwa Perkawinanialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagaisuami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagiadan kekal
Register : 27-09-2016 — Putus : 14-10-2016 — Upload : 30-08-2019
Putusan PA GARUT Nomor 2412/Pdt.G/2016/PA.Grt
Tanggal 14 Oktober 2016 — Penggugat melawan Tergugat
70
  • Bahwa Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk meneruskan rumahtangga dengan Tergugat, karena apabila diteruskan akan lebih banyakmadharatnya daripada maslahatnya, sehingga tujuan daripada perkawinanuntuk membentuk rumah tangga yang kekal dan bahagia tidak tercapai;8.Bahwa dari hal tersebut diatas, Penggugat menuntut kehadapan ketuaMajelis Hakim atas kewenangannya, agar perkawinan antara Penggugatdengan Tergugat yang dilangsungkan tanggal 27 Mei 2012 dihadapanPegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan
    dan Tergugat adalah suamiisteri yang sah yang perkawinannya dicatat di Kantor Urusan AgamaKecamatan KUA Cibatu, sesuai Kutipan Akta Nikah Nomor : 322/67/V/2012tanggal 28 Mei 2012, oleh karenannya gugatan Penggugat dapatdipertimbangkan lebih lanjut;Menimbang, bahwa dalam penjelasan umum UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 tentang perkawinan, dalam paragraf azasazas atau prinsipprinsipundangundang tersebut huruf e@ menyebutkan bahwa karena tujuanperkawinan adalah untuk membentuk keluarga yang bahagia kekal
    dimaksud pasal 19 huruf (f) PP No. 9 tahun 1975 sejalandengan Pasal 116 huruf (f) KHI;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan hukum Islam yang tersiratdalam surat ArRum ayat 21 dinyatakan bahwa tujuan perkawinan adalah untukmembentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah dan jugapasal 1 Undangundang nomor 1 tahun 1974 menentukan bahwa Perkawinanialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagaisuami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagiadan kekal
Register : 06-02-2018 — Putus : 23-02-2018 — Upload : 13-06-2019
Putusan PA GARUT Nomor 481/Pdt.G/2018/PA.Grt
Tanggal 23 Februari 2018 — Penggugat melawan Tergugat
60
  • Bahwa Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk meneruskan rumahtangga dengan Tergugat, karena apabila diteruskan akan lebih banyakmadharatnya daripada maslahatnya, sehingga tujuan daripada perkawinanyang diamanatkan dalam pasal 1 Undangundang nomor 1 tahun 1974 yaituuntuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal tidak tercapai, olehHal. 2 dari 10 hal. Put. No. 481/Pdt.G/2018/PA.Grtkarena itu perceraian merupakan alternatif terbaik untuk masa depanPenggugat ;7.
    No. 481/Pdt.G/2018/PA.Grtperkawinan adalah untuk membentuk keluarga yang bahagia kekal dansejahtera, maka undangundang ini menganut prinsip untuk mempersukarterjadinya perceraian, harus ada alasanalasan tertentu serta harus dilakukan didepan Sidang Pengadilan;Menimbang, bahwa alasanalasan untuk melakukan perceraian telahdiatur dalam pasal 19 Peraturan Pemerintah Tahun 1975 dari huruf a sampaidengan huruf f dan Kompilasi Hukum Islam (Inpres Nomor 1 Tahun 1991) pasal116 menambahkan 2 (dua) alasan perceraian
    dimaksud pasal 19 huruf (f) PP No. 9 tahun 1975 sejalandengan Pasal 116 huruf (f) KHI;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan hukum Islam yang tersiratdalam surat ArRum ayat 21 dinyatakan bahwa tujuan perkawinan adalah untukmembentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah dan jugapasal 1 Undangundang nomor 1 tahun 1974 menentukan bahwa Perkawinanialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagaisuami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagiadan kekal
Register : 30-07-2018 — Putus : 27-08-2018 — Upload : 13-05-2019
Putusan PA GARUT Nomor 2416/Pdt.G/2018/PA.Grt
Tanggal 27 Agustus 2018 — Penggugat melawan Tergugat
72
  • Bahwa Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk meneruskan rumah tanggadengan Tergugat, karena apabila diteruskan akan lebih banyak madharatnyadaripada maslahatnya, sehingga tujuan daripada perkawinan untuk membentukrumah tangga yang kekal dan bahagia tidak tercapai;. Bahwa atas dasar uraian diatas Permohonan Pemohon telah memenuhi alasanperceraian sebagaimana diatur dalam Undang Undang nomor 01 tahun 1974 Jo.Peraturan Pemerintah Nomor. 09 tahun 1975 Pasal 19 Jo. Kompilasi Hukum IslamPasal 116;.
    yang perkawinannya dicatat di Kantor Urusan AgamaKecamatan Kadungora Kabupaten Garut , sesuai Kutipan Akta Nikah Nomor :Kutipan Akta Nikah Nomor 377/31/lV/2001 tanggal, 11 April 2001 oleh karenannyagugatan Penggugat dapat dipertimbangkan lebih lanjut;Menimbang, bahwa dalam penjelasan umum UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 tentang perkawinan, dalam paragraf azasazas atau prinsipprinsipundangundang tersebut huruf e menyebutkan bahwa karena tujuanperkawinan adalah untuk membentuk keluarga yang bahagia kekal
    Pasal 116 huruf (f) KHI;Halaman 7 dari 10 putusan Nomor 2416/Padt.G/2018/PA.GrtMenimbang, bahwa berdasarkan ketentuan hukum Islam yang tersiratdalam surat ArRum ayat 21 dinyatakan bahwa tujuan perkawinan adalah untukmembentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah dan jugapasal 1 Undangundang nomor 1 tahun 1974 menentukan bahwa Perkawinanialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagaisuami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagiadan kekal
Register : 02-03-2016 — Putus : 29-03-2016 — Upload : 07-02-2017
Putusan PA GARUT Nomor 596/Pdt.G/2016/PA.Grt
Tanggal 29 Maret 2016 — Penggugat >< Tergugat
80
  • Bahwa Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk meneruskan rumahtangga dengan Tergugat, karena apabila diteruskan akan lebih banyakmadharatn ya daripada maslahatnya, sehingga tujuan daripada perkawinanuntuk membentuk rumah tangga yang kekal dan bahagia tidak tercapai;Bahwa Penggugat sanggup membayar seliruh biaya perkara yang timbulakibat perkara ini;Berdasarkan alasan/dalildalil diatas, Penggugat mohon agar KetuaPengadilan Agama Garut segera memeriksa dan mengadili perkara ini,selanjutnya menjatuhkan
    adalah suami isteriyang sah yang perkawinannya dicatat di Kantor Urusan Agama KecamatanDarma Kabupaten Kuningan, sesuai Kutipan Akta Nikah Nomor404/43/IX/2005 tanggal 20 September 2005, oleh karenannya gugatanPenggugat dapat dipertimbangkan lebih lanjut;Menimbang, bahwa dalam penjelasan umum UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 tentang perkawinan, dalam paragraf azasazas atau prinsipprinsipundangundang tersebut huruf e menyebutkan bahwa karena tujuanperkawinan adalah untuk membentuk keluarga yang bahagia kekal
    No 596/Pdt.G/2016/PA.Grtialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagaisuami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagiadan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Mahaesa;Menimbang, bahwa fakta keadaan rumah tangga Penggugat danTergugat sebagaimana telah dikemukakan di atas telah menunjukan bahwasudah tidak ada lagi sakinah, mawadah dan rahmah, sudah tidak ada sikapsaling mencintai, saling pengertian dan saling melindungi dan sudah tidak adaikatan batin
Register : 25-02-2019 — Putus : 11-04-2019 — Upload : 16-04-2019
Putusan PA PONTIANAK Nomor 226/Pdt.G/2019/PA.Ptk
Tanggal 11 April 2019 — Penggugat melawan Tergugat
101
  • Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, tidak lagimencari siapa yang menjadi penyebabnya, melainkan ditekankan padakeadaan perkawinan itu yang sudah sangat sulit untuk dipertahankankeharmonisannya ;Menimbang, bahwa oleh karena kondisi yang demikian, maka antaraPenggugat dan Tergugat sudah tidak mungkin untuk disatukan kembali danmempertahankan rumah tangga dalam keadaan yang demikian hanyalah akanmenimbulkan mudlarat bagi kedua belah pihak, sehingga maksud dan tujuanperkawinan untuk membentuk keluarga yang kekal
    Pasal 3 Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 1991 tentang KompilasiHukum Islam tidak mungkin bisa terwujud ;Menimbang, bahwa terwujudnya tujuan perkawinan sebagaimana yangdimaksud oleh Undangundang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan,yaitu terbentuknya rumah tangga yang kekal berdasarkan Ketuhanan YangMaha Esa, diperlukan adanya unsur saling mencintai dan saling menyayangidiantara kedua belah pihak sebagai suami isteri ;Menimbang, bahwa rumah tangga yang bahagia, kekal dan sejahteraakan terwujud jika
Register : 09-04-2015 — Putus : 24-04-2015 — Upload : 06-08-2015
Putusan PA GARUT Nomor 0822/Pdt.G/2015/PA.Grt
Tanggal 24 April 2015 — PENGGUGAT <> TERGUGAT
70
  • Bahwa Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk meneruskan rumahtangga dengan Tergugat, karena apabila diteruskan akan lebih banyakmadharatnya daripada maslahatnya, sehingga tujuan daripada perkawinanuntuk membentuk rumah tangga yang kekal dan bahagia tidak tercapai;7.
    dan Tergugat adalah suamiisteri yang sah yang perkawinannya dicatat di Kantor Urusan AgamaKecamatan Cisewu, sesuai Kutipan Akta Nikah Nomor : 367/17/VIIV/2012tanggal 16 Agustus 2012, oleh karenannya gugatan Penggugat dapatdipertimbangkan lebih lanjut; Menimbang, bahwa dalam penjelasan umum UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 tentang perkawinan, dalam paragraf azasazas atau prinsipprinsipundangundang tersebut huruf e menyebutkan bahwa karena tujuanperkawinan adalah untuk membentuk keluarga yang bahagia kekal
    No 822/Pdt.G/2015/PA.Grtsuami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Mahaesa;Menimbang, bahwa fakta keadaan rumah tangga Penggugat danTergugat sebagaimana telah dikemukakan di atas telah menunjukan bahwasudah tidak ada lagi sakinah, mawadah dan rahmah, sudah tidak ada sikapsaling mencintai, saling pengertian dan saling melindungi dan sudah tidak adaikatan batin lagi diantara mereka, bahkan Penggugat tetap tidak lagiberkeinginan untuk
Register : 13-05-2013 — Putus : 29-10-2013 — Upload : 09-06-2014
Putusan PA MUNGKID Nomor 66/Pdt.P/2013/PA Mkd
Tanggal 29 Oktober 2013 — WAGITO bin SIDO HARYADI
87
  • kandung dari calon istri anak Pemohon ;Bahwa saksi telah menerima lamaran dari Pemohon ;Bahwa, anak Pemohon yang akan menikah belum belum cukup umurnya ;Bahwa saksi sebagai ayah kandung dari XXXX binti XXXX telah setuju danrela anaknya akan diambil menantu oleh Pemohon ;Bahwa anak Pemohon bekerja pengrajin genteng ;Bahwa kedua anak tersebut sudah satu tahun menjalin cinta ;= Bahwa saksi sebagai orang tua sanggup untuk membina serta membangunkeluarga yang baik untuk menuju keluarga yang bahagia kekal
    bernama XXXX binti XXXX;Bahwa kedua anak tersebut sudah satu tahun menjalin cinta ;Bahwa rencana pernikahan sudah didaftarkan di Kantor Urusan AgamaKecamatan XXXX tetapi ditolak XXXXa umur calon temanten lakilakimasih kurang ;Bahwa Calon istri berstatus Perawan dan Calon Suami Jejaka;Bahwa semua pihak keluarga sudah sama setuju dan mendukung rencanapernikahan tersebut ;= Bahwa saksi sebagai aparat Desa sanggup untuk membina serta memberikannasehat dan bimbingan untuk menuju keluarga yang bahagia kekal
    tentang segala sesuatu persyaratanperkawinan terutama tentang umur calon temanten lakilaki, akan tetapi calontemanten lakilaki tetap akan menikah XXXXa sudah samasama setuju, calontemanten lakilaki sudah bekerja sebagai pengrajin genteng yang hasilnya sudahdapat untuk memenuhi kebutuhan keluarga, semua pihak keluarga sudah sama setujudan mendukung rencana pernikahan tersebut, saksi sebagai aparat Desa sanggupuntuk membina serta memberikan nasehat dan bimbingan untuk menuju keluargayang bahagia kekal
Register : 23-09-2019 — Putus : 24-10-2019 — Upload : 30-10-2019
Putusan PA PONTIANAK Nomor 978/Pdt.G/2019/PA.Ptk
Tanggal 24 Oktober 2019 — Penggugat melawan Tergugat
134
  • No.978/Padt.G/2019/PA.PtkMenimbang, bahwa oleh karena kondisi yang demikian, maka antaraPenggugat dan Tergugat sudah tidak mungkin untuk disatukan kembali danmempertahankan rumah tangga dalam keadaan yang demikian hanyalah akanmenimbulkan mudlarat bagi kedua belah pihak, sehingga maksud dan tujuanperkawinan untuk membentuk keluarga yang kekal dan bahagia, sakinah,mawaddah dan warahmah, sebagaimana yang dikehendaki dalam AlQuranSurah ArRum ayat 21 dan Pasal 1 ayat (1) Undangundang Nomor 1 Tahun1974
    Pasal 3 Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 1991 tentang KompilasiHukum Islam tidak mungkin bisa terwujud ;Menimbang, bahwa terwujudnya tujuan perkawinan sebagaimana yangdimaksud oleh Undangundang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan,yaitu terbentuknya rumah tangga yang kekal berdasarkan Ketuhanan YangMaha Esa, diperlukan adanya unsur saling mencintai dan saling menyayangidiantara kedua belah pihak sebagai suami isteri ;Menimbang, bahwa rumah tangga yang bahagia, kekal dan sejahteraakan terwujud jika
Register : 28-11-2017 — Putus : 12-12-2017 — Upload : 25-07-2019
Putusan PA BIMA Nomor 215/Pdt.P/2017/PA.Bm
Tanggal 12 Desember 2017 — Pemohon melawan Termohon
138
  • Penetapan Nomor 0215/Pdt.P/2017/PA.Bm.Menimbang, bahwa majelis berpendapat bahwa selain untuk menjagakesehatan suami istri dan keturunan, pengaturan batas minimal usiaperkawinan bertujuan untuk mempersiapkan kematangan fisik maupun mentalbagi calon pengantin sehingga mampu mewujudkan tujuan perkawinan yaitumembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan KetuhananYang Maha Esa sesuai dengan AlQur'an Surat ArRum ayat 21 dan Pasal 1Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 jo.
    Pasal 3 Kompilasi Hukum siam(KHI);Menimbang, bahwa kematangan fisik (baligh) terkait dengan kematanganorgan seksual, sedangkan kematangan mental terkait kedewasaan dalamberpikir, mengendalikan emosi, dan menjalin komunikasi;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan tidak sematamata untuk memenuhikebutuhan seksual, tetapi untuk mewujudkan rumah tangga yang kekal danbahagia, dan dalam hal ini kematangan mental sangat berpengaruh dalammewujudkan rumah tangga yang kekal dan bahagia terkait dengan peran yangharus
Register : 23-10-2020 — Putus : 12-11-2020 — Upload : 12-11-2020
Putusan PA BANDUNG Nomor 5182/Pdt.G/2020/PA.Badg
Tanggal 12 Nopember 2020 — Penggugat melawan Tergugat
144
  • Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, jelas bahwasanya antaraPemohon dengan Termohon sudah tidak ada lagi rasa saling menyanyangi,cinta mencintai sehingga apa yang menjadi tujuan dan sendisendi dasarsebuah perkawinan sebagaimana yang tersebut dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan yaitu bertujuan untukmembentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal tidak dapattercapai dan terwujud, sehingga Pemohon berketetapan hati untuk berceraidengan Termohon.11.
    pernahberusaha untuk menasehatinya dan mengatakan tidak ada kesanggupan untukdapat merukunkannya kembali, sehingga Majelis Hakim berpendapat bahwaPutusan Nomor : 5182/Pdt.G/2020/PA.BadgHalaman 7 dari 10antara Pemohon dan Termohon sudah sulit dan tidak ada harapan untuk dapathidup rukun kembali didalam membina rumah tangganya;Menimbang, bahwa suatu perkawinan, sesuai dengan bunyi Pasal 1Undangundang Nomor : 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan bertujuan untukmembentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
    Sesungguhnya pada yang demikian itu benarbenarterdapat tandatanda bagi kaum yang berfikir (QS.30:21);Menimbang, bahwa dengan melihat kondisi rumah tangga Pemohon danTermohon tersebut, jelas tidak mungkin akan terwujud kehidupan rumah tanggayang bahagia dan kekal lahir bathin sebagaimana yang menjadi tujuanperkawinan dalam pasal 1 Undangundang Nomor 1 tahun 1974 jo. pasal 3KHI, dan membiarkan suasana rumah tangga yang demikian, justru akanmenimbulkan mudlarat bagi kKedua belah pihak, oleh karena itu
Register : 02-01-2018 — Putus : 24-04-2018 — Upload : 12-06-2019
Putusan PA GARUT Nomor 19/Pdt.G/2018/PA.Grt
Tanggal 24 April 2018 — Penggugat melawan Tergugat
70
  • Bahwa Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk meneruskan rumahtangga dengan Tergugat, karena apabila diteruskan akan lebih banyakmadharatnya daripada maslahatnya, sehingga tujuan daripada perkawinanuntuk membentuk rumah tangga yang kekal dan bahagia tidak tercapai;Halaman 2 dari 10 putusan Nomor 19/Pat.G/2018/PA.Grt7. Bahwa atas dasar uraian diatas Permohonan Pemohon telah memenuhialasan perceraian sebagaimana diatur dalam Undang Undang nomor 01tahun 1974 Jo.
    Tergugat adalah suamiisteri yang sah yang perkawinannya dicatat di Kantor Urusan AgamaKecamatan BL Limbangan, sesuai Kutipan Akta Nikah Nomor : 311/72/V/2006tanggal 26 Desember 2006 oleh karenannya gugatan Penggugat dapatdipertimbangkan lebih lanjut;Menimbang, bahwa dalam penjelasan umum UndangUndang Nomor 1 Tahun1974 tentang perkawinan, dalam paragraf azasazas atau prinsipprinsip undangundang tersebut huruf e menyebutkan bahwa karena tujuan perkawinan adalah untukmembentuk keluarga yang bahagia kekal
    GrtMenimbang, bahwa berdasarkan ketentuan hukum Islam yang tersirat dalamsurat ArRum ayat 21 dinyatakan bahwa tujuan perkawinan adalah untuk membentukrumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah dan juga pasal 1 Undangundangnomor 1 tahun 1974 menentukan bahwa Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antaraseorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentukkeluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan YangMahaesa;Menimbang, bahwa fakta keadaan rumah
Register : 24-09-2020 — Putus : 08-10-2020 — Upload : 08-10-2020
Putusan PA BANDUNG Nomor 4525/Pdt.G/2020/PA.Badg
Tanggal 8 Oktober 2020 — Penggugat melawan Tergugat
145
  • Bahwa keluarga pihak Pemohon telah berupaya untuk menasehatiPemohon, akan tetapi tidak berhasil.10.Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, jelas bahwasanya antaraPemohon dengan Termohon sudah tidak ada lagi rasa saling menyanyangi,cinta mencintai sehingga apa yang menjadi tujuan dan sendisendi dasarsebuah perkawinan sebagaimana yang tersebut dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan yaitu bertujuan untukmembentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal tidak dapattercapai
    , bahwa kemudian dari pada itu para saksi sudah pernahberusaha untuk menasehatinya dan mengatakan tidak ada kesanggupan untukdapat merukunkannya kembali, sehingga Majelis Hakim berpendapat bahwaantara Pemohon dan Termohon sudah sulit dan tidak ada harapan untuk dapathidup rukun kembali didalam membina rumah tangganya;Menimbang, bahwa suatu perkawinan, sesuai dengan bunyi Pasal 1Undangundang Nomor : 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan bertujuan untukmembentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
    Sesungguhnya pada yang demikian itu benarbenarterdapat tandatanda bagi kaum yang berfikir (QS.30:21);Menimbang, bahwa dengan melihat kondisi rumah tangga Pemohon danTermohon tersebut, jelas tidak mungkin akan terwujud kehidupan rumah tanggayang bahagia dan kekal lahir bathin sebagaimana yang menjadi tujuanperkawinan dalam pasal 1 Undangundang Nomor 1 tahun 1974 jo. pasal 3KHI, dan membiarkan suasana rumah tangga yang demikian, justru akanPutusan Nomor : 4525/Pdt.G/2020/PA.
Register : 21-08-2018 — Putus : 25-10-2018 — Upload : 18-12-2019
Putusan PA JAKARTA SELATAN Nomor 2914/Pdt.G/2018/PA.JS
Tanggal 25 Oktober 2018 — Penggugat melawan Tergugat
145
  • Perkawinan tersebut telah dicatatakan di Kantor Urusan Agama(KUA) Kecamatan Jagakarsa , Kota Jakarta Selatan sebagaimana tercatat dalam Buku Akta Nikah No1407/125/x/05; tertanggal 16 September2005;eBahwa perkawinan antara Penggugat dan Tergugat dilangsungkan berdasarkan kehendak kedua belah pihakdengan tujuan membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa;eBahwa setelah menikah, Penggugat dan Tergugat tinggal di Alamat;eBahwa selama masa perkawinan, Penggugat dan
    Putusan No.2914/Pdt.G/2018/PA.JSdikatakan pecah dan sangat sulit untuk dirukunkan kembali;Menimbang, bahwa oprinsip terjadinya perkawinan adalah untukmembentuk keluarga bahagia yang kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esasesuai dengan pasal 1 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 dan diperintahkankepada Penggugat dan Tergugat (Suami isteri) untuk bergaul dengan baiksebagaimana firman Allah dalam surat anNisa :19;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum diatas, ternyatalah bahwarumah tangga Penggugat
    oleh adanya perselisinandan pertengkaran dan telah terpisah dari kehidupan rumah tangga serta tidaksaling memperdulikan satu sama lain sebagaimana layaknya suami istri sejakpertengahan tahun 2017 telah menunjukkan bahwa rumah tangga yang seperti itutidak lagi dapat dikatakan rumah tangga yang bahagia yang dilandasi oleh adanyamawaddah dan rahmah, sehingga oleh karenanya dari fakta tersebut telahmenunjukkan pula bahwa Penggugat dan Tergugat telah gagal untuk membentukrumah tangga yang bahagia dan kekal
Register : 09-07-2018 — Putus : 27-08-2018 — Upload : 01-05-2019
Putusan PA PONTIANAK Nomor 624/Pdt.G/2018/PA.Ptk
Tanggal 27 Agustus 2018 — Penggugat melawan Tergugat
162
  • Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, tidaklagi mencari siapa yang menjadi penyebabnya, melainkan ditekankan padakeadaan perkawinan itu. yang sudah sangat sulit untuk dipertahankankeharmonisannya ;Menimbang, bahwa oleh karena kondisi yang demikian, maka antaraPenggugat dan Tergugat sudah tidak mungkin untuk disatukan kembali danmempertahankan rumah tangga dalam keadaan yang demikian hanyalah akanmenimbulkan mudlarat bagi kKedua belah pihak, sehingga maksud dan tujuanperkawinan untuk membentuk keluarga yang kekal
    Pasal 3 Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 1991 tentang KompilasiHukum Islam tidak mungkin bisa terwujud ;Menimbang, bahwa terwujudnya tujuan perkawinan sebagaimanayang dimaksud oleh Undangundang Nomor 1 tahun 1974 tentangPerkawinan, yaitu terbentuknya rumah tangga yang kekal berdasarkanKetuhanan Yang Maha Esa, diperlukan adanya unsur saling mencintai dansaling menyayangi diantara kedua belah pihak sebagai suami ister!
    ;Menimbang, bahwa rumah tangga yang bahagia, kekal dan sejahteraakan terwujud jika antara suami isteri saling menyayangi satu sama lain.Apabila salah satu pihak sudah kehilangan rasa cinta dan kasih sayangnya,maka cita ideal bagi suatu kehidupan rumah tangga tersebut tidak akan pernahmenjadi kKenyataan bahkan kehidupan perkawinan itu akan menjadi belenggukehidupan bagi kedua belah pihak ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatas, maka Majelis Hakim berkesimpulan, bahwa
Register : 17-09-2014 — Putus : 12-11-2014 — Upload : 09-03-2015
Putusan PN BANGLI Nomor 52/Pdt.G/2014/PN.BLi
Tanggal 12 Nopember 2014 — Perdata Gugatan - Penggugat melawan - Tergugat
278
  • Kelian Banjar Dinas dan orang tua Penggugat;10.Bahwa antara Penggugat dan tergugat sudah sepakat bercerai secara damaiserta tidak ada unsur paksaan dari pihak manapun;11.Bahwa oleh karena sudah tidak ada kecocokan lagi antara Penggugat danTergugat, maka menurut Penggugat dan Tergugat sudah tidak bisa lagihubungan perkawinan ini dipertahankan;12.Bahwa dari halhal tersebut diatas Penggugat berkesimpulan bahwa tujuan muliadari suatu perkawinan untuk membentuk keluarga(rumah tangga) yang bahagiadan kekal
    sebagaimana diamanatkan dalam pasal 1 UU No. 1 Tahun 1974 yaitu ;Perkawinan talah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanitasebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, namun hal tersebuttidak dapat terwujud dan telah menimbulkan ketidakpastian kehidupanPenggugat;13.Bahwa sebagai akibat dari perobuatan Tergugat tersebut Penggugat merasa tidakbahagia dan tidak tentram sehingga merasa tidak nyaman
    uraian faktafakta tersebut di atas menurut MajelisHakim keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak mungkin lagidiharapkan untuk rukun kembali dan sulit pula untuk dipertahankan keutuhannya,sehingga tidak sesuai lagi dengan tujuan perkawinan sebagaimana ketentuan Pasal 1Undangundang No.1 tahun 1974 Tentang Perkawinan yaitu Perkawinan ialah ikatanlahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengantujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal